Tugas Analisa Makanan Dan Minuman
Tugas Analisa Makanan Dan Minuman
DISUSUN OLEH
ANGGOTA :
Nur Azizah
(145070500111002)
Ditimbang 50 mg
Riboflavin
Dilarutkan dalam 0,02 mol asam asetat hingga 500 ml
Dibuat fase gerak (komposisi sodium acetate (0.10 mol L-1),
calcium chloride (35.0 mmol L-1) and EDTA (25.0 mmol L-
1):methanol (65:35 v/v), kemudian disaring0.45 m cellulose
membrane filters (Millipore))
Dilakukan validasi metode HPLC menggunakan larutan
standar, apabila parameter validasi baik maka metode dapat
dilakukan
Sampel susu direaksikan dengan TCA
Sampel kemudian dianalisis melalui HPLC dengan dektektor
fluorosens
HASIL
- Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Hasilnya dapat langsung dilihat Membutuhkan pretreatment sampel
Kuantitatif seperti ekstraksi dan filtrasi
Akurat Membutuhkan standar internal,
Sensitif dan spesifik kalibrator dan reagen HPLC
Otomatis Harganya mahal
Kerja lebih mudah dan volume Perlu preparasi sampel
sampel kecil Fase gerak dan laju pemompaan
Presisi dan akurasi tinggi harus diperhatikan
High throughput Memerlukan optimasi
Sampel dalam jumlah kecil
Metode Fluorometer
- Prinsip : beberapa vitamin memiliki kemampuan untuk dapat
menibulkan fluorosens ketika dicampurkan dengan fluorophore. Fluorosens
yang dihasilkan pada pencampuran sebanding dengan konsentrasi vitamin.
- Prosedur :
Galvanometer
Larutan Sodium Florosendiset 0
Diletakkan pada sumber cahaya
Galvano di set pada 25 unit
HASIL
PlasmaDiambil
Ditambahkan EDTA sebanyak 4 mmol
Didinginkan
Disentrifuga selama 60 menit
Disimpan pada suhu 280C
500mL sampel kemudian dicampur dengan 1500 mL 100 g/L
TCA dingin yang mengandung 15 nmol/L isoriboflavin
(internal standart)
Protein yang mengendap dipisahkan melalui sentrifugasi
Supernatan
Diambil 1500 mL
dinetralkan dengan 480 mL K2HPO4 2 mol/L
Dilakukan ekstraksi solid menggunakan Bond Elut C-18
columns (1 mL/50 mg; Varian) dan Gilson ASPEC sample
processor
Kolom diberi 500 mL of methanol kemudian 1000 mL of 25
mmol/L sodium phosphate buffer, pH 7.0.
Kolom diberi 1900 mL plasma yang telah diberi TCA dan
dicuci dengan phosphate buffer
Analit dielusi dengan 200 mL of 600 mL/L methanol dalam
phosphate buffer, dan kolom diberi 220 mL phosphate buffer
HASILKapiler :
Elektroforesis
HASIL
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Sampel dan reagen dalam jumlah Memerlukan proses preparasi
kecil Jenis reagen banyak
Pemisahan cepat Memerlukan energi (sumber listrik)
Resolusi tinggi
VITAMIN LARUT LEMAK
VITAMIN D
Metode Pewarnaan
- Prinsip : dilakukan dengan penambahan pereaksi carr Priece seperti
analisa pada vitamin A dan akan benrnilai positif jika muncul warna jingga-
kuning
- Prosedur :
Ditim
Dimasukkan 10 tetes zat ke dalam tabung reaksi
Minyak Ikan
Di tambahkan 10 tetes larutan H2O2 5%
Dikocok campuran selama 10 menit
di panaskan di atas api kecil perlahan-lahan sampai tidak ada
gelembung-gelembung gas keluar. Usahakan jangan sampai
mendidih
didinginkan tabung di bawah air kran
Lalu lakukan uji dengan pereaksi Carr-Price seperti pada
penentuan vitamin A
Diamati perubahan warna yang terjadi
Kelebihan Kekurangan
tes kuantitatif langsung sensitivitas dan spesifisitas rendah
Membutuhkan volume sampel kecil maka beberapa zat lainnya dapat
Otomatis mengganggu chromogen atau enzim
fast turn around time yang digunakan.
Bisa diterapkan untuk sampel Tidak bisa digunakan untuk semua
tunggal atau beberapa pada satu jenis vitamin
waktu Kontrol yang tepat dan kalibrator
harus digunakan
Metode HPLC
- Prinsip : Vitamin yang larut dalam lemak bersifat peka terhadap
cahaya, maka selama analisis cahaya Iangsung dihindarkan dengan
menggunakan wadah yang dilapisi kertas karbon atau aluminium
- Prosedur :
DagingDiiris-iris dan dikeringkan selama 3 hari
digiling halus berukuran 1 mm mengunakan blender dan
disimpan pada suhu 4C sampai siap dianalisis.
ditimbang 3 - 5 gr lalu diekstrak 3 kali dengan 30 ml campuran
chloroform : etanol (2 : 1) dengan blender selama masing-
masing 3 menit.
Larutan disaring dengan corong Buchner menggunakan kertas
saring Whatman 41, kemudian hasil saringan diuapkan dengan
vakum.
Residu dicuci atau dilarutkan dengan 50 ml etanol absolut dan
dipindahkan ke dalam erlenmeyer bertutup teflon.
Larutan residu dalam etanol ditambahkan 1,5 ml kalium
hidroksida 15% (w/v) dan 0,5 gr vitamin C sambil dialiri gas
N2 lalu ditutup dengan cepat .
Campuran tersebut dikocok di dalam ultra sonik selama 30
menit, kemudian didiamkan semalam pada suhu kamar lalu
dikocok kembali selama 30 menit dengan ultra sonik.
Campuran tersebut diekstrak dengan 2 x 75 ml dietileter, lalu
lapisan eter dicuci 2 kali dengan 40 ml larutan dapar fosfat pH
7,4 dan akhirnya dengan air suling hingga bebas basa (uji
kertas pH).
Lapisan eter dipisahkan dan diuapkan dengan vakum dan
residunya dilarutkan kembali dengan 3 ml metanol HPLC
grade .
Larutan disaring dengan kertas saring FGWP 0,22 m .
Larutan contoh 10 l disuntikkan pada HPLC dan dielusi
dengan larutan metanol 90% dan 95% . Begitu pula kecepatan
alir fasa gerak yaitu 1,5 ml dan 2,0 ml/menit pada 2 jenis
kolom C18 dan C8.
HASIL
- Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Hasilnya dapat langsung dilihat Membutuhkan pretreatment sampel
Kuantitatif seperti ekstraksi dan filtrasi
Akurat Membutuhkan standar internal,
Sensitif dan spesifik kalibrator dan reagen HPLC
Otomatis Harganya mahal
Kerja lebih mudah dan volume Perlu preparasi sampel
sampel kecil Fase gerak dan laju pemompaan
Presisi dan akurasi tinggi harus diperhatikan
High throughput Memerlukan optimasi
Sampel dalam jumlah kecil
- Prosedur :
- Kelebihan
Serumdan Kekurangan
manusia
Kelebihan Kekurangan
Dekat dengan fakta metode tidak langsung
Dapat diteliti lebih lanjut Membutuhkan pemantauan
Sulit untuk mempertahankan data
yang konsisten karena gangguan oleh
faktor lain
Tidak berlaku untuk semua vitamin