Bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai
pengaruh social media marketing vlogger Instagram terhadap aktivitas pengguna
Instagram.
1. Penomoran kuesioner
Penomoran kuisioner ini merupakan tahapan memberikan nomor pada setiap
kuisioner yang telah diisi oleh responden
2. Coding
Coding adalah proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke dalam
lembar kerja Microsoft Excel untuk disusun dan dihitung.
3. Inventarisasi Variabel
Inventarisasi V ariabel adalah data mentah yang diperoleh dan dimasukkan
kedalam lembar tabel Fotron Cobol (FC) sehingga memuat seluruh data dalam
kesatuan.
4. Tabulasi Data
` Analisis tabel tunggal adalah suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-
bagi variabel ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel
tunggal merupakan awal dalam menganalisa kolom yang terdiri dari sejumlah
frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. Analisis tabel tunggal pada bagian ini
akan melihat tentang seberapa besar gambaran umum mengenai kondisi karakteristik
responden, Social media marketing Vlogger (Variabel X), dan Aktivitas Pengguna
Instagram (Variabel Y). Pembahasan mengenai data tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.1
Persentase
Jenis kelamin Frekuensi Persentase Kumulatif
laki-laki 22 44.0 44.0
perempuan 28 56.0 100.0
Total
50 100.0
Sumber : P. 01/F.C. 03
Tabel 4.2
Umur Responden
Persentase
Umur Frekuensi Persentase Kumulatif
<18 tahun 0 0 0
19 tahun 5 10 10.0
20 tahun 20 40 50.0
>21 tahun 25 50 100.0
Total 50 100.0
Sumber : P. 02/F.C. 04
(50%), hal ini dikarenakan kriteria responden adalah mahasiswa angkatan 2014-2015,
di mana pada umumnya mereka berada pada golongan umur remaja di bawah 21
tahun. Berikutnya terdapat sebanyak 20 orang responden (40%) yang berusia 20
tahun. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 5 orang
responden (10%) yang berusia 19 tahun. Sementara itu hanya tidak terdapat
responden yang berusia dibawah 18 tahun (0%).
Tabel 4.3
Angkatan Responden
Persentase
Angkatan Frekuensi Persentase Kumulatif
2014 30 61.2 61.2
2015 20 38.8 100.0
Total
50 100.0
Sumber : P. 03/F.C. 05
Tabel 4.4
Tema Vlogger yang diikuti
Persentase
Angkatan Frekuensi Persentase Kumulatif
Tabel 4.5
Vlogger membagikan Vlog ke media sosial lainnya
Persentase
Vlogger membagikan Vlog ke Frekuensi Persentase
Kumulatif
media sosial lainnya
Sangat Sering 23 46 46
Sering 23 46 92
Kurang Sering 3 6 98
Tidak Sering 1 2 100.0
Total 90 100.0
Sumber : P. 05/F.C. 07
Tabel 4.6
Vlogger membuat pesan yang mudah diingat
Persentase
Vlogger membuat pesan yang Frekuensi Persentase
Kumulatif
mudah diingat
Sangat Setuju 9 18 18
Setuju 32 64 82
Kurang Setuju 6 12 94
Tidak Setuju 3 6 100
Total
Sumber : P. 06/F.C. 08
Tabel 4.7
Vlogger membuat kegiatan Giveaway (kontes berhadiah)
Persentase
Vlogger membuat kegiatan Frekuensi Persentase
Kumulatif
Giveaway (kontes berhadiah)
Sangat Sering 6 12 12
Sering 21 42 54
Kurang Sering 14 28 82
Tidak Sering 9 18 100
Total
Sumber : P. 07/F.C. 09
Tabel 4.8
Vlogger meminta dukungan
Sangat Sering 13 26 26
Sering 21 42 68
Kurang Sering 7 14 82
Tidak Sering 9 18 100
Total
Sumber : P. 08/F.C. 10
Untuk mendapatkan user engagement yang lebih luas lagi tidak jarang
Vlogger meminta bantuan pengguna Instagram untuk membagikan Vlog mereka ke
media sosial lainnya. Tujuannya yakni agar semakin banyak pengguna media sosial
yang melihat Vlog mereka dan meningkatkan popularitas serta user engagement yang
lebih luas.
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas mengenai Vlogger meminta dukungan untuk
membagikan Vlognya sebanyak 13 orang responden (26%) menyatakan vlogger
sangat sering meminta dukungan dan 21 orang responden (42%) mengatakan vlogger
sering meminta dukungan. Sementara itu, 7 orang responden (14%) menyatakan
vlogger kurang sering dan tidak sering sebanyak 9 orang responden (18%).
Tabel 4.9
Vlogger membuat konten unik/khusus
Persentase
Vlogger membuat konten Frekuensi Persentase
Kumulatif
unik/khusus
Sangat Sering 14 28 28
Sering 17 34 62
Kurang Sering 15 30 92
Tidak Sering 4 8 100
Total
Sumber : P. 09/F.C. 11
Konten unik/khusus merupakan konten Vlogger yang tidak biasa, tidak biasa
disini dimaksud berbeda dengan Vlog yang dibuat oleh Vlogger lainnya.
Tabel 4.10
Vlogger berinteraksi
Persentase
Vlogger berinteraksi dengan Frekuensi Persentase
Kumulatif
pengguna Instagram
Sangat Sering 4 8 8
Sering 33 66 74
Kurang Sering 13 26 100.0
Tidak Sering 0 0 100.00
Total
Sumber : P. 10F.C. 12
Tabel 4.11
Vlogger menyampaikan identitas
Persentase
Vlogger menyampaikan Frekuensi Persentase
Kumulatif
identitas suku
Sangat Sering 2 4 4
Sering 17 34 38
Kurang Sering 21 42 80
Tidak Sering 10 20 100
Total
Sumber : P. 11/F.C. 13
Tabel 4.12
Vlogger menggunakan bahasa khusus
Persentase
Vlogger menggunakan Bahasa Frekuensi Persentase
Kumulatif
daerah di Vlog
Sangat Sering 2 4 4
Sering 20 40 44
Kurang Sering 18 36 80
Tidak Sering 10 20 100
Total
Sumber : P. 12/F.C. 14
Tabel 4.13
Keahlian berbicara Vlogger
Persentase
Vlogger mempunyai keahlian Frekuensi Persentase
Kumulatif
berbicara yang baik
Sangat Setuju 12 24 24
Setuju 29 58 72
Kurang Setuju 8 16 98
Tidak Setuju 1 2 100
Total
Sumber : P. 13/F.C. 15
Keahlian vlogger bukan hanya semata-mata keahlian membuat vlog yang baik
melainkan vlogger tersebut harus mempunyai keahlian berbicara yang baik. Vlogger
dengan keahlian yang baik akan menjaga agar pengguna Instagram tetap menikmati
vlog tersebut.
Tabel 4.14
Penampilan Vlogger Instagram
Persentase
Penampilan Vlogger Instagram Frekuensi Persentase
Kumulatif
menjadi daya Tarik
Sangat Setuju 12 24 24
Setuju 27 54 78
Kurang Setuju 10 20 98
Tidak Setuju 1 2 100
Total
Sumber : P. 14/F.C. 16
Penampilan (cara berbusana) merupakan salah satu hal yang pertama kali
diperhatikan dari seseorang atau dalam hal ini Vlogger. Penampilan berbusana yang
menarik akan mendapat perhatian yang lebih dari pengguna Instagram.
Dari Tabel 4.20 mengenai penampilan vlogger Instagram menjadi daya Tarik
didapat hasil 12 orang responden (24%) menyatakan sangat setuju dan 27 orang
responden (54%) setuju penampilan vlogger Instagram menjadi daya tarik di Vlog
mereka. Sementara itu, 10 orang responden kurang setuju dan hanya 1 orang
responden (2%) yang tidak setuju penampilan vlogger instagram menjadi daya tarik
vlog.
Tabel 4.15
Fisik Vlogger Instagram
Persentase
Fisik Vlogger Instagram Frekuensi Persentase
Kumulatif
menjadi daya Tarik
Sangat Setuju 16 32 32
Setuju 25 50 82
Kurang Setuju 7 14 96
Tidak Setuju 2 4 100
Total
Sumber : P. 15/F.C. 17
Fisik juga menjadi salah daya Tarik yang tidak bisa dilupakan, tidak bisa kita
pungkiri manusia akan tertarik ketika melihat fisik yang indah, bagus, dan lain lain.
Dari Tabel 4.22 menunjukkan 16 orang responden (32%) sangat setuju dan 25
orang responden (50%) setuju apabila fisik vlogger menjadi daya Tarik vlog.
Sedangkan 7 orang responden (14%) kurang setuju dan hanya 2 orang responden
(4%) tidak setuju fisik vlogger menjadi daya Tarik vlog.
Tabel 4.16
Vlog memiliki pesan yang menarik
Persentase
Vlog memiliki pesan yang Frekuensi Persentase
Kumulatif
menarik
Sangat Setuju 10 20 20
Setuju 29 58 78
Kurang Setuju 7 14 92
Tidak Setuju 4 8 100
Total
Sumber : P. 16/F.C. 18
Dari Tabel 4.23 sebanyak 10 orang responden (20%) sangat setuju dan 29
orang responden (58%) setuju bahwa Vlog memiliki pesan yang menarik. Sedangkan
sebanyak 7 orang responden (14%) kurang setuju dan 4 orang responden (8%) tidak
setuju bahwa Vlog memiliki pesan yang menarik.
Tabel 4.17
Kata kata yang menarik di Vlog
Persentase
Vlogger memberikan kata kata Frekuensi Persentase
Kumulatif
yang menarik di Vlog
Sangat Setuju 12 24 24
Setuju 33 66 90
Kurang Setuju 3 6 96
Tidak Setuju 2 4 100
Total
Sumber : P. 17/F.C. 19
Dari Tabel 4.25 menunjukkan bahwa vlogger memberikan kata kata yang
menarik di Vlog. 12 orang responden (24%) sangat setuju dan 33 orang responden
(66%) setuju apabila vlogger memberikan kata kata yang baik di vlog. Selanjutnya,
sebanyak 3 orang responden (6%) kurang setuju dan hanya 2 orang responden (4%)
yang tidak setuju apabila vlogger memberikan kat kata yang menarik di Vlog.
Tabel 4.18
Gambar yang menarik di Vlog
Persentase
Vlogger memberikan gambar Frekuensi Persentase
Kumulatif
yang menarik di Vlog
Sangat Sering 17 34 34
Sering 24 48 82
Kurang Sering 7 14 96
Tidak Sering 2 4 100
Total
Sumber : P. 18/F.C. 20
Pemberian gambar yang baik harus dipatuhi oleh Vlogger pada Vlognya,
namun sekaligus Vlogger juga harus memberikan gambar yang menarik agar
mendapat perhatian lebih dari pengguna Instagram dan akhirnya vlog tersebut
disukai.
Tabel 4.20
Vlog disunting (edit) dengan menarik
Persentase
Vlog disunting (edit) dengan Frekuensi Persentase
Kumulatif
menarik
Sangat Setuju 23 46 46
Setuju 23 46 92
Kurang Setuju 4 8 100
Tidak Setuju 0 0 100
Total
Sumber : P. 19/F.C. 21
Vlog yang disunting dengan menarik adalah satu satu alasan yang menonton
vlog tersebut puas dan berharap bisa menikmati vlog serupa. Sebaliknya, apabila
Vlog tidak disunting dengan menarik maka kecenderungan penonton akan tidak
berharap menonton video selanjutnya dan akhirnya mengabaikan Vlog tersebut.
Tabel 4.21
Meminta dukungan pengguna Instagram
Sangat Sering 10 20 20
Sering 20 40 60
Kurang Sering 13 26 86
Tidak Sering 7 14 100
Total
Sumber : P. 20/F.C. 22
Dari Tabel 4.32 menunjukkan 10 orang responden (20%) sangat setuju dan 20
orang responden (28%) setuju apabila vlogger meminta dukungan untuk
menambahkan (tagging) teman dikolom komentar. Selanjutnya, sebanyak 13 orang
responden (26%) kurang setuju dan hanya 7 orang responden (14%) yang tidak setuju
apabila vlogger meminta dukungan untuk menambahkan (tagging) teman dikolom
komentar.
Sehingga, dapat ditarik kesimpulan apabila mayoritas responden menyatakan
mereka setuju bahwa vlogger meminta dukungan untuk menambahkan (tagging)
teman dikolom komentar. yakni sebanyak 60%.
Tabel 4.22
Melakukan Collaboration dengan Vlogger lain
Sangat Sering 12 24 24
Sering 23 46 70
Kurang Sering 10 20 90
Tidak Sering 5 10 100
Total
Sumber : P. 21/F.C. 23
Tabel 4.23
Menyematkan hashtag (#)
Persentase
Vlogger menyematkan hashtag Frekuensi Persentase
Kumulatif
(#) di caption Vlog
Sangat Sering 14 28 28
Sering 24 48 76
Kurang Sering 7 14 84
Tidak Sering 5 10 100
Total
Sumber : P. 22/F.C. 24
Persentase
Frekuensi Persentase
N Likes Kumulatif
O
1 Memberikan Likes untuk setiap 6 12 12
unggahan Vlog
2 Memberikan likes untuk unggahan 30 60 72
yang disukai/tertentu
3 Jarang (1-3) memberikan likes 10 20 92
untuk unggahan Vlog
4 Tidak pernah memberikan likes 4 8 100
untuk unggahan Vlog
Total
Sumber : P. 23/F.C. 25
Persentase
Frekuensi Persentase
N Komentar Kumulatif
O
Sumber : P. 24/F.C. 26
Tabel 4.27
Tagging
Frekuens Persentase
Persentase
N Tagging i Kumulatif
O
1 Selalu menambahkan username 4 8 8
(tagging) teman dikolom
komentar Vlog
2 Menambahkan username 14 28 36
(tagging) teman di kolom
komentar Vlog tertentu
3 Jarang (1-3) kali menambahkan 15 30 66
username (tagging) teman di
kolom komentar Vlog
4 Tidak pernah menambahkan 17 34 100
username (tagging) teman di
kolom komentar Vlog
Total
Sumber : P.25/F.C. 27
Persentase
Frekuensi Persentase
N Komentar Kumulatif
O
1 Sering (6-8) kali mengunjungi 4 8 8
profile Vlogger untuk melihat
unggahan Vlog
2 Hanya mengunjungi profile 23 46 54
Sumber : P. 26/F.C. 28
Tabel 4.29
Share to facebook/tweet
Persentase
Frekuensi Persentase
N Share to facebook/tweet Kumulatif
O
1 Membagikan seluruh Vlog ke 0 0 0
media sosial lainnya
Facebook/Twitter
2 Hanya membagikan Vlog yang 6 12 12
disukai ke media sosial
Facebook/Twitter
3 Jarang (1-3) membagikan Vlog ke 11 22 34
media sosial Facebook/Twitter
4 Tidak pernah membagikan Vlog 33 66 100
ke media sosial Facebook/Twitter
Total
Sumber : P. 27/F.C. 29
Tabel 4.30
Copy share url
Persentase
Frekuensi Persentase
N Komentar Kumulatif
O
1 Membagikan semua Vlog melalui 2 4 4
fitur Copy share url
2 Hanya Membagikan Vlog yang 2 4 8
disukai/tertentu melalui fitur Copy
share url
3 Jarang (1-3) membagikan Vlog 17 34 42
Sumber : P. 28/F.C. 30
Tabel 4.31
Following
Persentase
Frekuensi Persentase
N Komentar Kumulatif
O
1 Mengikuti (follow) semua 1 2 2
Vlogger yang ditemukan
2 Hanya mengikuti (follow) 33 66 68
Vlogger yang disukai/tertentu
3 Jarang (1-3) mengikuti (follow) 15 30 98
Vlogger di Instagram
4 Tidak pernah mengikuti (follow) 1 2 100
Vlogger di Instagram
Total
Sumber : P. 29/F.C. 31
Tabel 4.32
Reupload (Regram/Repost)
Persentase
Frekuensi Persentase
N Reupload (Regram/Repost) Kumulatif
O
1 Reupload semua unggahan Vlog 0 0 0
Vlogger
2 Hanya Reupload semua unggahan 5 10 10
Vlog Vlogger yg disukai/tertentu
3 Jarang (1-3) Reupload unggahan 9 18 28
Vlog Vlogger
4 Tidak pernah Reupload unggahan 36 72 100
Vlog Vlogger
Total
Sumber : P. 30/F.C. 32
Tabel 4.33
Save to private profile
Persentase
Frekuensi Persentase
N Save to private profile Kumulatif
O
1 Selalu menyimpan unggahan Vlog 2 4 4
di Save to private profile
2 Hanya menyimpan unggahan Vlog 27 54 58
yang disukai/tertentu di Save to
private profile
3 Jarang (1-3) menyimpan 10 20 78
unggahan Vlog di Save to private
profile
4 Tidak pernah menyimpan 11 22 100
unggahan Vlog di Save to private
profile
Total
Sumber : P. 31/F.C. 33
Persentase
Frekuensi Persentase
N Send to/ Direct Message Kumulatif
O
1 Mengirim seluruh Vlog Vlogger 2 4 4
kepada teman atau pengguna lain
2 Hanya mengirim Vlog Vlogger 27 54 58
yang di sukai/tertentu kepada
teman atau pengguna lain
3 Jarang (1-3) mengirim Vlog 10 20 78
Vlogger kepada teman atau
pengguna lain
4 Tidak pernah mengirim Vlog 11 22 100
Vlogger kepada teman atau
pengguna lain
Total
Sumber : P. 32/F.C. 34
Persentase
Frekuensi Persentase
N Send to/ Direct Message Kumulatif
O
1 Mengaktifkan Turn on post 1 2 2
notifications di semua profile
Instagram Vlogger
2 Hanya mengaktifkan Turn on post 11 22 24
notifications di profile Instagram
Vlogger yang disukai/tertentu
3 Jarang (1-3) mengaktifkan Turn 8 16 40
on post notifications diprofile
Instagram Vlogger
4 Tidak pernah mengaktifkan Turn 30 60 100
on post notifications diprofile
Instagram Vlogger
Total
Sumber : P. 33/F.C. 35
Tabel 4.36
Report
Persentase
Frekuensi Persentase
N Report Kumulatif
O
1 Melaporkan semua Vlogger yang 4 8 8
melanggar ketentuan Instagram
2 Hanya melaporkan Vlogger 2 4 12
tertentu yang melanggar ketentuan
Instagram
3 Jarang (1-3) melaporkan Vlogger 5 10 22
yang melanggar ketentuan
Instagram
4 Tidak pernah melaporkan Vlogger 39 78 100
yang melanggar ketentuan
Instagram
Total
Sumber : P. 34/F.C. 36
Tabel 4.37
Hubungan antara Vlogger berinteraksi dengan pengguna Instagram dengan
aktivitas komentar pengguna Instagram
Tabel 4.38
Hubungan antara vlogger meminta dukungan dari pengguna Instagram untuk
membagikan Vlognya dengan akvitas Share to facebook/tweet pengguna Instagram
Membagikan konten promosi di lebih dari satu media sosial merupakan salah
satu strategi social media marketing, user engagement akan lebih besar karena akan
lebih banyak meraih konsumen karena konten tidak hanya dilihat dari satu media
sosial melainkan beragam. Konten tersebut dapat dibagikan melalui social media
seperti facebook, youtube, twitter, blog, dan lain lain. Membagikan konten ke lebih
dari satu media sosial juga lebih mempunyai kemungkinan besar untuk mendapat
konsumen dari berbagai ketertarikan. Semakin banyak pengguna yang membagikan
konten tersebut akan semakin baik karena konsumen yang dijangkau akan lebih luas
maka dari itu pemasar dalam hal ini adalah vlogger dapat meminta secara langsung
kepada pengguna Instagram untuk membagikan vlognya atau melalui cara lain.
Tabel 4.39
Untuk mendapat user engagement yang lebih luas lagi strategi lain yaitu
meminta pengguna lain untuk menambahkan (tagging) username pengguna lain.
Pengguna lain yang belum mendapat paparan informasi, melalui fitur tagging yang
ada pada Instagram memungkinkan untuk dijangkau dengan dukungan dari pengguna
Tabel 4.40
Uji Hipotesis
Social media
marketing Aktivitas
Vlogger Pengguna
Instagram Instagram
Spearman's rho Social media Correlation Coefficient 1.000 -.102
marketing Sig. (2-tailed) . .482
Vlogger N 50 50
Instagram
Aktivitas Correlation Coefficient -.102 1.000
Pengguna Sig. (2-tailed) .482 .
Instagram N 50 50
Berdasarkan hasil korelasi spearman pada tabel di atas H0 ditolak jika < 0,005.
Nilai signifikansi dari tabel diatas adalah 0,482 maka >0,05 H a ditolak. Probabilitas
yang lebih besar dari 0,05 (0,482>0,05) dan tidak terdapat tanda ** (flag of
significant) menunjukkan hasil tidak signifikan. Dengan begitu H0 diterima, maka
tidak terdapat hubungan antara social media marketing vlogger terhadap aktivitas
pengguna Instagram mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
USU.
Berdasarkan hasil korelasi antara social media marketing dan aktivitas
pengguna Instagram tidak terdapat korelasi yang berarti pengguna Instagram lebih
independent atau secara aktif menggunakan media sosial sesuai kebutuhan mereka.
4.5 Pembahasan
Perkembangan internet yang semakin pesat dari tahun ke tahun
mempermudah manusia melakukan aktivitas sehari hari. Perkembangnya yang
demikian pesat menjadikan manusia semakin dapat terhubung satu sama lain tanpa
memandang waktu maupun jarak hanya menggunakan Internet. Manusia tidak perlu
menulis surat dan menunggu surat balasan berhari hari bahkan berminggu minggu,
manusia hanya perlu mengunduh aplikasi berbasis chatting dan langsung dapat
berhubungan dengan yang lain tanpa mengenal jarak dan waktu yang digunakan juga
efisien.
Perkembangan internet yang begitu pesat pun diikuti dengan kehadiran media
sosial seperti Facebook pada tahun 2004, dan sejak saat itu beragam media sosial
muncul seperti Twitter, path, Instagram dan lain lainnya. Facebook sebagai media
sosial pertama mempunyai 1,44 miliar pengguna terhitung pada 23 April 2014 dan
Indonesia mempunyai 65 juta akun facebook dan menduduki peringkat 4 sebagai
Negara dengan pengguna facebook terbanyak.
Keberhasilan facebook merajai media sosial diikuti dengan dihadirkannya
aplikasi media sosial berbagai foto dan video yang disebut Instagram. Instagram
dibuat pada tahun 2010 dan mencatatkan rekor pengunduh terbanyak dalam 1 hari.
Instagram hingga saat ini mempunyai lebih dari 500 juta pengguna di dunia dan
Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan jumlah pengguna terbanyak.
Jumlah pengguna yang begitu banyak lantas dilirik oleh berbagai perusahaan,
organisasi, personal, dan lain lain sebagai lahan untuk mempromosikan barang atau
jasa mereka. Promosi yang dilakukan melalui media sosial lantas menghadirkan
strategi pemasaran yang baru yakni Social media marketing dan hingga saat ini
penelitian mengenai social media marketing terus berkembang.
4.5.1 Komunikasi
Efek merupakan timbal balik yang dilakukan oleh pengguna Instagram terhadap
pesan yang disampaikan oleh vlogger. Efek ini dapat berupa aktivitas likes, komentar,
share, dan lain lain.
4.5.3.1 Instagram
Instagram merupakan satu dari banyak media sosial yang ada dan digunakan
oleh masyarakat. Instagram merupakan media sosial yang terbilang baru karena baru
berdiri sejak tahun 2010, melalui Instagram pengguna dapat serta mudah untuk
membagikan informasi terbaru mereka dengan mengambil foto dan video hingga
dapat dilihat oleh pengguna. Instagram sendiri telah mengambil perkembangan
pengguna yang sangat pesat sejak diluncurkan Oktober 2010. Instagram telah
memiliki user aktif lebih dari 150 juta dengan rata rata lebih dari 55 juta foto
dibagikan setiap harinya, dan lebih dari 16 Miliar foto telah dibagikan hingga tahun
2013 (Wallsbeck & Johannson, 2014: 16).
Instagram memungkinkan pengguna Instagram melakukan banyak aktivtas
yakni seperti likes, komentar, tagging, upload foto dan lain lainnya. Berikut ini akan
dipaparkan aktivtas pengguna Instagram setelah mendapat pengaruh social media
marketing vlogger Instagram.
a. Likes
Pertanyaan mengenai aktivitas likes pengguna Instagram setelah dipengaruhi
oleh social media marketing vlogger dapat dilihat pada Tabel 4.38 dan
menghasilkan temuan responden sering memberikan likes untuk unggahan
vlog vlogger yakni sebanyak 72%.
b. Komentar
Berbeda dengan likes, aktivitas komentar pengguna Instagram setelah
dipengaruhi oleh social media marketing vlogger menghasilkan temuan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan dari hasil penelitian ini didapatkan setelah analisa data melalui
tahapan analisa tabel tunggal, analisa tabel silang dan pengujian hipotesa.
Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan dan diolah tentang pengaruh
social media marketing vlogger Instagram terhadap aktivitas pengguna Instagram
mahasiswa ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan data penelitian mengenai tema vlogger yang diikuti oleh
mahasiswa ilmu komunikasi FISIP USU didapatkan bahwa tema vlogger yang
paling banyak diikuti (follow) yakni komedi sebesar 35,7%. Hasil penelitian
mengenai tema vlogger yang diikuti oleh mahasiswa ilmu komunikasi FISIP
USU secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.4 mengenai tema vlogger yang
diikuti.
2. Hasil penelitian mengenai efektivitas social media marketing vlogger di
Instagram mendapatkan hasil social media marketing vlogger kurang efektif
karena tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas
pengguna Instagram mahasiswa ilmu komunikasi FISIP USU. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa social media marketing vlogger cukup tinggi namun
aktivitas pengguna Instagram mahasiswa ilmu komunikasi FISIP USU masih
rendah.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan SPSS vr 24.0
tentang pengaruh diantara variabel X (social media marketing) dan variabel Y
(aktivitas pengguna Instagram) didapati hasil bahwa tidak terdapat pengaruh
diantara kedua variabel. Mahasiswa ilmu komunikasi tidak terpengaruh social
media marketing vlogger dan lebih independent serta aktif dalam
menggunakan media sosial.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian dan pengamatan yang telah diteliti dari jawaban
responden maka peneliti membuat beberapa saran untuk berbagai pihak yang dapat