Korteks Adrenal Memproduksi 3 Kelompok Hormon Steroid, Yaitu Glukokortikoid Dengan
Korteks Adrenal Memproduksi 3 Kelompok Hormon Steroid, Yaitu Glukokortikoid Dengan
Kelenjar Paratiroid
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat
dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di
kutub inferiornya.
PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang dan
memobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat plasma,
PTH meningkatkan ekskresi fosfat dalam urin. Efek fosfaturik ini disebabkan oleh
penurunan reabsorpsi fosfat di tubulus proksimal. PTH juga meningkatkan reabsorpsi
Ca2+ di tubulus distal, walaupun ekskresi Ca2+ biasanya meningkat pada
hiperparatiroidisme karena terjadi peningkatan jumlah yang difiltrasi yang melebihi efek
reabsorpsi. PTH juga meningkatkan pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol,
metabolit vitamin D yang secara fisiologis aktif. Hormon ini meningkatkan absorpsi
Ca2+ dari usus, tetapi efek ini tampaknya disebabkan hanya akibat stimulasi
pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol.
Fungsi kelenjar paratiroid :
Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma
Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal
Mempercepat absorbsi kalsium di intestin
Kalsium berkurang, hormon para tiroid menstimulasi reabsorpsi tulang sehingga
menambah kalsium dalam darah
Menstmulasi dan mentransport kalsium dan fosfat melalui mmbran sel
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang sring disebut parathormon, yang berfungsi
meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan reorpsi kalsium, dan menurunkan kadar
kalsium darah.
http://hatyascenter.co.id/2011/04/kelenjar-adrenal.html
KELENJAR ADRENAL
Gubug Penceng
Sumangga dateng gubug saya
Home
edukasi
sastra
artikel
Dosen Pembimbing :
dr. Dyah Ngesti
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis sampaikan. Karena berkat
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Gangguan pada kelenjar
adrenal yang mana guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah sistem keperawatan endokrin.
Pada kesempatan yang baik ini, penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada :
1. Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan secara tulus dan memberikan dorongan
baik moril maupun materiil.
2. Ibu dr. Dyah Ngesti . Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan
arahan dalam membimbing penyusun untuk menyelesaikan tugas gangguan pada kelenjar
adrenal ini.
Daftar Isi
Halaman Sampul i
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................................3
BAB I. Pendahuluan 4
BAB II Pembahasan 6
4.1. Kesimpulan.............................................................................................................................16
4.2. Saran 16
Daftar Pustaka17
BAB I
PENDAHULUAN
Manfaat Teoritis
Makalah yang penulis susun diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya teman-teman
dari prodi S1-Keperawatan dalam proses pembelajaran. Makalah ini juga dapat melengkapi dan
menambah wawasan mahasiswa keperawatan mengenai gangguan pada kelenjar adrenal pada
sistem endokrin manusia.
Manfaat Praktis
Menambah wawasan penulis mengenai wacana gangguan pada kelenjar adrenal yang selanjutnya
dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses perawatan klien di lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kelenjar suprarenalis atau adrenal berbentuk ceper terdapat pada bagian atas ginjal.
Beratnya kira-kira 5-9 gram berjumlah dua buah sesuai dengan jumlah ginjal. Kelenjar ini terdiri
dari dua bagian luar (korteks) yang berasal dari sel-sel mesodermal, bagian dalam disebut
medulla yang berasal dari sel-sel ectodermal. Berdasarkan perbedaan zat yang dihasilkan, fungsi
dan peranan dalam mengatur kehidupan sel di dalam tubuh juga berbeda.
Bagian korteks menghasilkan hormone-hormon yang dikategorikan sebagai hormone
steroid, sedangkan bagian medulla menghasilkan katekolamin.
Kelenjar adrenal dibagi atas:
1. Korteks adrenal. Bagian luar berwarna kekuning-kuningan menghasilkan kortisol, disebut
korteks yang terdiri dari sel-sel epitel yang besar berisi lipoid yang disebut foam cells,
terdiri dari zona glomerulosa (lapisan luar), zona fusikulata (lapisan tengah yang paling
besar), zona retikularis (lapisan dalam langsung mengelilingi medula). Pemeliharaan
struktur tubuh dan aktivitas sekresi dari korteks adrenal dipengaruhi oleh hormone
adrenokortikotropik (ACTH) dari lobus anterior hipofise. Korteks adrenal menghasilkan
hormone:
b. Hiperfungsi
Sindrom cushing
Kelebihan produksi glukokotikoid, yang sering disebut sebagai sindrom Cushing,
biasanya disebabkan oleh penggunaan farmakologik preparat steroid, tetapi dapat pula terjadi
akibat adenoma hipofisis yang menyekresikan ACTH, adenoma atau karsinoma adrenal, atau
akibat produksi ACTH ektopik oleh suatu neoplasma. Para penderita sindrom Cushing secara
khas akan kehilangan pola diurnal sekresi ACTH dan kortisol. Mereka menunjukkan
hiperglikemia atau intoleransi glukosa (atau keduanya) karena peningkatan glukokoneogenesis.
Berhubungan dengan ini adalah efek katabolic protein yang berat dan mengakibatkan penipisan
kulit, atrofi otot, osteoporosis, involusi jaringan limfoid yang luas dan umumnya keseimbangan
nitrogen yang negative. Pada penderita sindrom ini juga terdapat redistribusi lemak yang aneh
dengan obesitas batang tubuh dan punuk kerbau (buffalo hump) yang khas. Resistensi terhadap
infeksi dan respons inflamasi, terganggu, seperti halnya penyembuhan luka. Beberapa temuan
klinis, termasuk hypernatremia, hypokalemia, alkalosis, edema dan hiperteni disebabkan oleh
kerja mineralokortikoid yang dimilki kortisol.
Manifestasi klinis
a) Henti pertumbuhan, penambahan berat badan dan obesitas, perubahan musculoskeletal, dan
intoleransi glukosa
b) Gambaran klasik: obesitas tipe sentral, dengan pundak sapi berlemak di leher dan area
subraklavikula, batang tubuh berat, dan ekstremitas realtif kurus, kulit tipis, rapuh, mudah
mengalami trauma, disertai dengan ekimosis dan striae
c) Kelemahan dan kelesuan; tidur terganggua karena perubahan sekresi kortisol diurnal (pada siang
hari)
d) Katabolisme protein yang berlebihan disertai dengan pelisutan otot dan osteoporosis kifosis,
nyeri punggung, dan fraktur kompresi vertebra mungkin terjadi.
e) Retensi natrium dan air, menyebabkan hipertensi dan gagal jantung
f) Tampilan moon face, kulit berminyak dan berjerawat
g) Peningkatan kerentanan terhadap infeksi, kelambatan pemulihan dari luka sayatan minor dan
memar
h) Hiperglikemia atau diabetes yang nyata
i) Virilisasi pada wanita (karena kelebihan androgen) dengan tampilan sifat maskulin dan resesi
sifat feminine (mis, rambut/bulu berlebihan pada wajah, atrofi payudara, menstruasi berhenti,
klitoris membesar, dan suara mendalam); libido hilang pada pria dan wanita.
j) Perubahan terjadi pada alam perasaan dan aktivitas mental; psikosis dapat terjadi dan distress
serta depresi biasa terjadi
k) Jika sindrom cushing adalah dampak dari tumor hipofisis, gangguan visual mungkin terjadi
karena tekanan pada kiasma optic (Suddarth, 2013:201).
Pengobatan
Pengobatan sindrom cushing dependen ACTH tidak sama, bergantung pada sumber
ACTH apakah hipofisis atau ektopik. Beberapa pendekatan terapi dapat digunakan pada pasien
dengan hipersekresi ACTH hipofisis. Jika dijumpai tumor hipofisis, sebaiknya diusahakan
reseksi tumor transfenoidal. Tetapi jika terdapat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak
dapat ditemukan, dapat dilakukan radiasi kobalt pada kelenjar hipofisis. Modalitas pengobatan
sangat efektif, terutama pada orang muda dengan sindrom cushing. Obat-obat kimia yang
mampu menyekat (ketokonazol, aminoglutetimid) atau merusak sel-sel korteks adrenal penghasil
kortisol (mitotane) juga mampu mengontrol kelebihan kortisol. Bila bedah hipofisis, terapi
radiasi dan/atau terapi medis dengan penghambat adrenal gagal, penyakit ini dapat dikontrol
dengan adrenalektomitotal, dan diikuti pemberian kortisol dosis fisiologik. Bila pengobatan
sindrom cushing berhasil dengan baik, remisi manifestasi klinis akan terjadi dalam 6 sampai 12
bulan setelah dimulainya terapi.
Bila neoplasma adrenal kortisol disebabkan oleh kortisol yang berlebihan, pengangkatan
neoplasma disusul kemoterapi pada penderita dengan karsinoma merupakan cara pengobatan
yang lebih disukai.
Pengobatan sindrom ACTH ektopik berdasarkan pada (1) reseksi neoplasma yang
menyekresi ACTH atau (2) adrenalektomi atau supresi kimia fungsi adrenal seperti yang
dianjurkan pada pasien dengan sindrom cushing hipofisis jenis dependen ACTH (Price,
2005:1242).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kelenjar adrenal merupakan salah satu sistem endokrin manusia, dimana bekerja dengan
perantara zat kimia (hormone). Kelenjar adrenal terletak pada bagian atas ginjal dan terdiri dari
dua bagian, korteks (bagian luar) dan medulla (dalam).
Korteks adrenal menghasilkan beberapa hormon steroid, yang paling penting adalah
kortisol, aldosteron dan androgen adrenal. Kelainan pada kelenjar adrenal menyebabkan
endokrinopati yang klasik seperti sindroma Cushing, penyakit Addison, hiperaldosteronisme dan
sindroma pada hiperplasia adrenal kongenital serta tumor pada medulla adrenal.
3.2. Saran
Sistem endokrin erat kaitannya dengan proses metabolisme tubuh manusia. Penghantar
dalam proses metabolism tersebut adalah hormone yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang
ada di dalam tubuh manusia dengan fungsinya masing-masing. Jika salah satu kelenjar endokrin
terganggu maka proses metabolisme juga akan ikut terpengaruh.
Untuk mencegah gangguan dari fungsi kelenjar endokrin kita bisa mencegahnya dengan
life style yang baik. Walaupun hasil sekresi kelenjar tersebut dipengaruhi oleh faktor genetalia,
namun kita masih bisa mensyukurinya dengan life style yang baik.
DAFTAR PUSTAKA