Fruit Leather
kadar air sekitar 20%, sehingga berbentuk lembaran tipis yang dapat digulung.
Fruit Leather adalah salah satu makanan kudapan (snack food) yang dibuat dari
buah-buahan, berbentuk lembaran tipis dengan konsistensi dan rasa yang khas
tergantung dari jenis buah yang digunakan. Kualitas fruit leather yang baik
ditentukan oleh beberapa komponen terutama kandungan serat, pektin dan asam.
Ketiga komponen tersebut akan berpengaruh terhadap lembaran fruit leather yang
vitamin, serat, mineral dan dapat dijadikan alternatif pangan olahan yang dibuat
dari buah-buahan, tanaman sayur, dan juga tanaman bunga (Puspasari dkk, 2005).
Fruit leather dibuat dengan penambahan gula, asam sitrat, dan gum arab. Gula
dalam bahan ditujukan untuk mengikat air sehingga semakin tinggi air yang
terikat secara kimia dengan bahan, yang menyebabkan pemanasan yang dilakukan
akan semakin sulit untuk menguapkan air yang terikat ini. Produk fruit leather
dengan penambahan konsentrasi gula yang dapat diterima dengan hasil terbaik
atau kekerasan dari produk fruit leather yang dihasilkan (Asben, 2007).
yang cukup tinggi, mudah diproduksi, dan nutrisi yang terkandung di dalamnya
tidak banyak berubah. Jenis buah-buahan yang biasa digunakan untuk jenis
produk ini adalah stroberi, jambu biji, mangga, sirsak, campuran labu kuning dan
nenas. Fruit leather belum memiliki aturan Standar Nasional Indonesia. Standar
mutu fruit leather dapat mengacu pada standar mutu manisan kering buah-buahan
berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Ada beberapa
varietas sirsak yaitu sirsak ratu, sirsak irian, dan sirsak asam. Tanaman sirsak
tumbuh baik di dataran rendah yang bertipe iklim lembab 1.000 m di atas
permukaan laut. Di dataran yang beriklim kering, tanaman masih mampu tumbuh
dan berbuah asalkan air tanahnya dangkal, kurang dari 150 cm. Curah hujan yang
sesuai adalah antara 1.500-2.000 mm/tahun dengan musim kemarau 4-6 bulan.
Tanah yang baik bagi tanaman sirsak yaitu yang mempunyai pH antara 5,5-7
(Sunarjono, 1997).
Buah sirsak dipanen setelah tua penuh, yakni setelah durinya tampak
bobot berkisar 5-30 kg. Di Hawaii, produksi buah sirsak bisa mencapai 7-18
ton/ha/tahun. Sirsak ditanam pada jarak 4-5 m. Biasanya setelah tanaman berumur
Daging buah sirsak yang matang dapat dimakan segar atau dibuat jus.
lainnya adalah sebagai jelly, permen atau dodol. Daging buah yang ada dalam satu
buah sirsak matang sekitar 67,5%, kulit buahnya sekitar 20%, bijinya 8,5% dan
4% berupa tangkai buah. Tanaman sirsak diperbanyak dengan biji (Ashari, 2006).
Buah sirsak yang telah matang rasanya manis sampai manis kemasaman,
dan dapat dibuat bentuk olahan yang tahan lama disimpan. Selain itu, sirsak juga
dapat dibuat sirup. Varietas unggul yang dianjurkan untuk pengembangan ialah
sirsak ratu, yang tergolong sirsak manis. Sirsak yang rasanya masam tidak terlalu
Buah sirsak kaya akan vitamin C, yaitu sekitar 20 mg dari setiap 100 g
daging buah, sementara itu kandungan vitamin B-nya sebesar 0,06 mg. Daging
buah sirsak memiliki aroma yang kuat. Buah sirsak digunakan sebagai bahan
industri minuman. Hal ini karena rasanya yang khas, asam dan segar serta banyak
Brawijaya adalah buah sirsak yang rasanya manis, kadar airnya sedikit namun
dagingnya tidak tahan lama, mudah berubah menjadi berwarna coklat dan rasanya
menjadi kurang enak. Diduga derajat kematangan buah sangat menentukan cita
rasa (Ashari, 2006). Buah sirsak mengandung lebih banyak asam malat (70,0%)
autokatalis etilen. Buah sirsak mempunyai bentuk yang tidak beraturan, tetapi
biasanya berbentuk hati atau ovoid. Buah sirsak yang bentuknya tidak beraturan
ada yang bulat, lonjong bahkan ada yang membengkok seperti ginjal atau bentuk
telur (Bueso, 1980). Komposisi kimia buah sirsak disajikan pada Tabel 2 berikut.
Khasiat dari buah sirsak memberikan efek anti tumor/kanker yang sangat
kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain
menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur
darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistem saraf yang kurang
yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Daun katuk adalah daun dari tanaman
berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm, dan lebar 1,25-3 cm.
sebagai laktagogum (pelancar sekresi air susu), mengandung protein, mineral dan
air susu, sedangkan steroid dan vitamin A berperan merangsang prolifersi epitel
alveolus sehingga akan terbentuk alveolus yang baru, dengan demikian terjadi
vitamin C, minyak sayur, protein, kalsium, fosfor dan mineral lainnya. Daun
katuk tua terkandung air 10,8%, lemak 20,8%, protein kasar, 15.0%, serat kasar
31,2%, abu 12,7%, dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN 10,2%). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dalam tepung daun katuk mengandung air 12%,
alkaloid, flavonoid dan tannin. Analisis dengan kromatografi gas dan spektrometri
asam benzoat, asam fenil malonat, 2-pirolidinon, dan metil piroglutamat. Uji
toksisitas akut dan teratogenik pada mencit menunjukkan bahwa daun katuk tidak
bersifat toksik dan tidak menimbulkan kecacatan pada janin. Uji toksisitas akut
dan subakut pada mencit tidak menunjukkan tanda-tanda intoksikasi dan tidak
menimbulkan kelainan-kelainan pada hati, ginjal, jantung, paru, limpa, otak dan
Dilihat dari nilai gizinya, daun katuk punya nilai gizi yang cukup baik,
Cokelat merupakan produk pangan hasil olahan derivat biji kakao yang
berasal dari tanaman kakao atau Theobroma cacao, kakao ini berbentuk
datar/pipih dengan panjang 2-3 cm dan lebarnya 1,5 cm. Biji kakao mengandung
35-50% minyak/ lemak, 15 pati, 15% protein, 1-4% theobromin dan 0,07-0,36%
kafein. Kernel kakao mengandung 0,19-0,30% theobromin dan kulit arinya sekitar
Cokelat jenis dark chocolate, sangat kaya akan polifenol dan flavonoid,
lemak (platelets) menempel satu sama lain dan membentuk gumpalan yang
yang dapat menghancurkan sel-sel dari jaringan tubuh. Flavonoid tersebut dapat
penyumbatan pada dinding pembuluh darah arteri. Cokelat yang meleleh di dalam
mulut dapat merangsang dan meningkatkan kinerja otak juga denyut jantung.
Studi yang dilakukan terhadap seekor tikus membuktikan bahwa cokelat dapat
menekan gejala migren. Selain itu, zat Phenethylamine dalam cokelat juga
memiliki fungsi fisiologis dalam tubuh yaitu dapat menimbulkan efek senang dan
biokimia aktif lain secara alami terdapat dalam coklat termasuk theobromine,
kemudian alkaloid pahit yang berfungsi untuk mengurangi tekanan darah, serta
senyawa phenylethylamine yang dapat memberikan efek gembira dan penangkal
Gula
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara
komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam
dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa akan pecah menjadi satu unit glukosa dan
dan L-glukosa. Faktor yang menjadi penentu dari bentuk glukosa ini adalah posisi
gugus hidrogen (-H) dan alkohol (OH) dalam struktur molekulnya. Glukosa yang
berada dalam bentuk molekul D-glukosa & L-glukosa dapat dimanfaatkan oleh
tekstur, penampakan, dan flavor yang ideal. Pada umumnya, gula dipergunakan
(Muchtadi, 1989). Penambahan gula juga berpengaruh pada kekentalan gel yang
terbentuk. Gula akan meningkatkan kekentalan. Hal ini disebabkan gula akan
mengikat air. Kadar gula yang tinggi (minimum 40%) bila ditambahkan ke dalam
bahan pangan menyebabkan air dalam bahan pangan akan terikat sehingga yang
tersedia untuk dipergunakan oleh mikroba atau aw menjadi rendah (Shin, et al.
2002). Komposisi kimia gula putih dalam 100 g bahan dapat dilihat pada Tabel 4.
Gum Arab
Gum arab atau bahan penstabil lain termasuk dalam golongan hidrokoloid.
Menurut Dwijana (2011) hidrokoloid adalah suatu koloid larut dalam air, yang
mampu mengentalkan larutan atau mampu membentuk gel dari larutan tersebut.
hidrofilik menggantikan istilah gum karena dinilai istilah gum tersebut terlalu luas
Kriteria yang diharapkan dari fruit leather adalah memiliki warna yang
menarik, tekstur yang sedikit liat dan kompak, juga memiliki plastisitas yang baik
sehingga dapat digulung (tidak mudah patah). Untuk menghasilkan fruit leather
dengan kriteria tersebut maka ditambahkan gum arab yang diharapkan dapat
Kandungan gizi gum arab dalam 100 g dapat dilihat pada Tabel 5.
yang kental pada konsentrasi di atas 10% meskipun kekentalan maksimum gum
arab baru tercapai pada konsentrasi 40-50% dan sering sulit disebarkan secara
merata dalam air. Jika tidak dijaga, gum ini akan membentuk gumpalan dalam air,
sehingga hanya bagian luar saja yang basah, sedangkan bagian dalam tidak basah
arab 0,6% dan gula 40% menghasilkan fruit leather sirsak-rosella dengan sifat
kimia dan organoleptik terbaik yaitu kadar air 14,517%, total asam 0,8179 mg/g,
aw 0,64, tekstur 0,158 mm/g.dt, pH 3,48, Dari penelitian Safitri (2012), fruit
leather mangga-rosela terbaik dengan perbandingan buah (35% : 25%), gum arab
menunjukkan bahwa perbandingan bubur buah nenas dan bubur buah pepaya
sebesar 50%:50%, serta konsentrasi gum arab sebesar 1,2% merupakan hasil
Buah dan sayur sebelum diolah perlu dicuci terlebih dahulu. Pencucian
agar buah-buahan tersebut dapat dikonsumsi dengan baik (Baliwati, et al., 2004).
Setelah daging buah dipisahkan dari kulitnya, daun katuk dipisahkan dari
ditambahkan air sesuai dengan perbandingan yang ditentukan. Penambahan air ini
buah dan sayur kemudian dicampur dengan bahan aditif yang telah homogen,
semua hasil pencampuran tersebut dipanaskan sampai suhu 70oC selama 2 menit.
dikeringkan di dalam oven dengan suhu 50oC selama 48 jam. Pada umumnya
bahan pangan yang dikeringkan berubah warna menjadi cokelat. Ini disebabkan
oleh reaksi browning non enzimatis antara asam amino dengan gula pereduksi.
Reaksi asam amino dengan gula pereduksi dapat menurunkan nilai gizi yang
ukuran 2x3 cm2 dan ketebalan 2 mm, kemudian dikemas. Pembentukan ini
dilakukan agar produk yang diinginkan bentuknya sama rata dengan yang lainnya,
dan juga dapat mempengaruhi analisa yang dilakukan (Safitri, 2012). Pengemasan
pengemasan sangat penting seperti halnya pengaturan standar mutu bahan pangan
itu sendiri. Pengemasan yang baik dapat mencegah penularan bahan pangan oleh