Anda di halaman 1dari 14

Nama Program :

Pembangunan Kelurahan dan Desa


Berbasis Sistim Aplikasi Teknologi Informasi

Nama Kegiatan :
Tahap I,
Mendirikan Badan Usaha Milik Kelurahan-Desa
Dengan Pemegang Sahamnya
Koperasi Baitul Mal wa Tamwil Kelurahan-Desa
dan Yayasan Pembangunan Kelurahan-Desa
SertaPelatihan Bagi Pengurusnya

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I. LATAR BELAKANG

Bahwa negara ini diperjuangkan untuk merdeka dengan tujuan seperti


yang tertera di dalam Pembukaan UUD45, yang kutipannya sebagai
berikut : Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Makmur adalah, apabila rakyat Indonesia secara nyata per kapita telah
mendapatkan pendapatan minimal US$ 2 per hari
(Rp.26.000.-/orang/hari), atau per keluarganya telah mendapatkan
pendapatan minimal US$ 10 per hari (Rp.130.000.-/Keluarga/hari).
Pendapatan dalam jumlah standar ini masih jauh dari sebahagian besar
rakyat Indonesia, buktinya Upah Minimum Regional (UMR) umumnya
hanya setengahnya.

Indonesia adalah bahagian dari negara-negara di dunia yang telah


mensepakati globalisasi. Dengan kesepakatan ini diharapkan seluruh
warga dunia harus punya kesempatan untuk menikmati mutu Barang dan
Jasa dengan kualitas yang sama (Barang dan Jasa Bersertifikat). Indonesia
memiliki 82.142 Kelurahan dan Desa yang memiliki berbagai barang yang
diproduksi dari daerah tersebut dan beragam keahlian yang dimiliki warga
setempat, yang harus disertifikasi agar dapat diterima oleh pasar negara
lain, yang mana tentu akan menimbulkan pendapatan bagi warga rumah
tangga sebagai produsen.
Program KTP elektronik yang sudah berlaku secara nasional, harus
dimanfaatkan secara optimal, dengan melanjutkan membangun sistim
aplikasi on line yang bisa mengatur sistim penyelenggaraan pemerintah
(Goverment Governance), sistim penyelenggaraan dunia usaha (Corporate
Governance) dan sistim penyelenggaraan
masyarakat (Public Governance) dalam sebuah sistim penyelenggaraan
yang baik (Good Governance), yang mana diharapkan hasilnya segera
dapat dinikmati rakyat. Dan dalam jangka panjang diharapkan Indonesia
tidak tergantung lagi pada sistim aplikasi teknologi informasi yang
dikontrol dari negara lain ; dan malahan diharapkan sistim aplikasi
teknologi informasi anak negeri ini dapat bersaing di pasar global.

Untuk merespon semua hal diatas dibutuhkan sebuah lembaga yang


mandiri dalam bentukBadan Usaha Milik Kelurahan atau Desa yang
berfungsi :

1.Membeli hasil usaha rumah tangga untuk memastikan setiap rumah


tangga
mendapatkan penghasilan minimal Rp.130.000.-/hari serta melakukan
pengelolaan
potensi Kelurahan atau Desa untuk mendapatkan penghasilan bersama
2.Perusahaan harus mampu mengupayakan semua hasil produksi dan
keahlian yang
dimiliki warga tersebutTersertifikasi, sehingga mampu menembus pasar
regional
daninternasional.
3.Perusahaan harus mampumengup-date Data Rumah Tangga dengan
sistim
aplikasi on-line sebagai bahagiandari pengawasan proses produksi
serta
pemanfaatan pinjaman modal. Sekaligusaplikasi ini dapat digunakan
untuk data
pembangunan lingkunganKelurahan-Desa.

Semua hal ini dapat dilakukan, karena perusahaan adalah sebuah


organisasi yang sangat dinamis, yang bisa dikelola dengan sangat efisien
dan efektif.

Dalam rangka memudahkan pelaksanaan kegiatan Mendirikan Badan


Usaha Milik Kelurahan-Desa Dengan Pemegang SahamnyaKoperasi Baitul
Mal wa Tamwil Kelurahan-Desa dan Yayasan Pembangunan Kelurahan-
Desa Serta Pelatihan Bagi Pengurusnya, dirasakan diperlukannya Jasa
Konsultansi yang memiliki keahlian dan diakui secara aturan yang berlaku.
Diharapkan Konsultan dapat bekerja sedemikian rupa sesuai dengan
keahlian yang dimiliki, hingga maksud dan tujuan diadakannya program
dan kegiatan ini dapat tercapai.

II. DASAR HUKUM

Oleh sebab itu, untuk menjawab semua tantangan diatas, Indonesia telah
melahirkan UU No.6 Th.2014 : Tentang Desa, yang ditindak lanjuti dengan
PP No.43 Th.2014 : Tentang Pedoman Pelaksanaan UU No.6 Th.2014, yang
selanjutnya terbit Permen Desa PDTT No1,2,3,4,5 th.2015 sebagai
penjelasan untuk implementasi UU

No.6 Th.2014 dan PP No.43 Th.2014, serta penyediaan dana untuk desa
dalam APBN 2015 dan APBN 2016, yang menandakan semua pihak
sepakat menjadikan
desa sebagai basis pembangunan untuk menjawab segala tantangan
diatas dengan tindakan nyata.

III. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

Tujuan diadakannya program dan kegiatan ini adalah :

1. Terbangun Badan Usaha Milik Kelurahan atau Desa, berbadan


hukum dalambentuk Perseroan Terbatas (PT), yang berfungsi untuk
membeli hasil usaha rumah tangga dan mengelola potensi
Kelurahan atau Desa.

2. a.Terbangun Koperasi Baitul Mall wa Tamwil ;


yang berfungsi untukmemberi modal usaha rumah tangga.
b.Terbangun Yayasan Pembangunan Kelurahan atau Desa ;
yang berfungsi untuk mengurus masalah sosial, pendidikan,
kesehatan dan
pembangunan lingkungan.
Kedua lembaga berbadan hukum ini diperlukan sesuai fungsinya,
namun juga memiliki peran strategis sebagai Pemilik Modal di
Perseroan Terbatas (PT). Menurut aturan hukum Perseroan Terbatas
(PT), Pemegang Sahamnya haruslah dua orang atau lebih atau
dua badan hukum atau lebih. Sehubungan (PT) ini milik
masyarakat(Kelurahan atau Desa), maka pemegang sahamnya
harus dua badan hukum atau lebih yang menjamin keterwakilan
kepemilikan masyarakat.
3. Didapatkan Warga Kelurahan atau Desa yangmemiliki Minat
dan Keahlianmenjalankan : Yayasan, Koperasi BaitulMall wa Tamwil
dan Perseroan Terbatas (PT), lewat pelatihan-pelatihan tepat
guna.

Sasaran diadakannya program dan kegiatan ini adalah :

1. Terbentuk sebuah sistim kehidupan komunal yang mandiri.


2. Terbentuk sebuah sistim kehidupan komunal dimana semua rumah
tangga warga memiliki produksi, sehingga tidak ada lagi
pengangguran.
3. Rumah tangga tidak dipusingkan oleh permodalan dalam
menjalankan usahanya, karena sudah ada Koperasi baitul mal wa
tamwil yang siap menggandeng perbankan untuk membantu
permodalan.

4. Kemakmuran yang diterjemahkan dengan penghasilan minimal


Rp.130.000.-/hari/rumah tangga, segera tercapai.
5. Hasil usaha rumah tangga dan keahlian yang dimiliki oleh warga,
dibawah koordinasi perusahaan semakin mudah untuk disertifikasi.
1. Meningkatnya kemampuan aparatur pemerintah desa dalam
memfasilitasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan dan
pelayanan.
2. Mendorong terlaksananya penyelenggaraan pembangunan desa
yang partisipatif, transparan dan berkelanjutan.

IV. PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Rapat I : Mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan (RT, RW,


LPM dan Lurah) di Kelurahanatau (Kepala Dusun, Bamus dan Kepala
Desa) di Desa. Pihak Konsultan menjelaskan Tujuan, Sasaran dan
Pendirian Koperasi Baitul Mal wa Tamwil, Yayasan Pembangunan dan
Perseroan Terbatas (PT) serta Teknis Pendiriannya.
2. Rapat II : Mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan (RT, RW,
LPM dan Lurah) di Kelurahan atau (Kepala Dusun, Bamus dan Kepala
Desa) di Desa, beserta seluruh warga yang berminat menjadi
anggota Koperasi Baitul Mal wa Tamwil. Pihak konsultan
memfasilitasi pelaksanaan Rapat Pendirian Koperasi Baitul Mal wa
Tamwil, sehingga berdiri secara Legal Formal.
3. Rapat III : Mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan (RT, RW,
LPM dan Lurah) di Kelurahan atau (Kepala Dusun, Bamus dan Kepala
Desa) di Desa. Pihak konsultan memfasilitasi pelaksanaan Rapat
Pendirian Yayasan Pembangunan, sehingga berdiri secara Legal
Formal.
4. Rapat IV : Mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan (RT, RW,
LPM dan Lurah) di Kelurahan atau (Kepala Dusun, Bamus dan Kepala
Desa) di Desa, beserta Pengurus Koperasi Baitul Mal wa Tamwil dan
Pengurus Yayasan Pembangunan sebagai peninjau Pendirian
Perseroan Terbatas (PT).Pihak konsultan memfasilitasi pelaksanaan
Rapat Pendirian Perseroan Terbatas (PT), sehingga berdiri secara
Legal Formal.
5. Pelatihan Tepat Guna : Mengumpulkan seluruh Pengurus Koperasi
Baitul Mal wa Tamwil, Pengurus Yayasan, dan Pengurus Perseroan
Terbatas (PT) untuk dilatih atas peran dan pekerjaannya.
6. Melakukan pertemuan dengan : a. Pimpinan Kadin Kota/Kabupaten
setempat untuk mohon kesediaan membina Perseroan Terbatas
(PT), b. Pimpinan Perguruan Tinggi terdekat untuk mohon kesediaan
membina Yayasan Pembangunan, dan c. Pimpinan Bank terdekat
untuk mohon kesediaan membina Koperasi Baitul Mal wa Tamwil.

7. Rapat V : Mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan (RT, RW,


LPM dan Lurah) di Kelurahan atau (Kepala Dusun, Bamus dan Kepala
Desa) di Desa, beserta Pengurus Koperasi Baitul Mal wa Tamwil,
Pengurus Yayasan
Pembangunan dan Pengurus Perseroan Terbatas (PT). Konsultan
memfasilitasi acara Penandatanganan Kerjasama Antar Pihak : Kadin
Kota atau Kabupaten dengan Perseroan Terbatas (PT), Perguruan
Tinggi dengan Yayasan Pembangunan dan Pimpinan Bank dengan
Koperasi Baitul Mal wa Tamwil. Pada Rapat V ini sekaligus acara
perpisahan konsultan tanda selesai kegiatan di Kelurahan atau Desa
setempat.

V. HASIL AKHIR

1. Berdiri sebuah Yayasan Pembangunan milik Kelurahan atau Desa.


2. Berdiri sebuah Koperasi Baitul Mal wa Tamwil milik Kelurahan atau
Desa.
3. Berdiri sebuah Perseroan Terbatas (PT) milik Kelurahan atau Desa.
4. Ketiga lembaga tersebut dijalankan profesional terlatih.
VI. KEBUTUHAN TENAGA DAN JADWAL PELAKSANAAN

Adapun tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini


antara lain adalah :

1. Team Leader (1 Orang), Sarjana dari semua disiplin ilmu, terutama


yang memahami organisasi, kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakat dengan pengalaman minimal 10 Tahun.
2. Tenaga Ahli Hukum (1 Orang), Sarjana hukum yang memahami
tentang pendirian Yayasan, Koperasi dan Perseroan Terbatas dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
3. Tenaga Ahli Pemberdayaan (1 Orang/10 Kelurahan-Desa), Sarjana
dari semua disiplin ilmu yang pernah mengurus organisasi dan
melakukan pemberdayaan masyarakat dengan pengalaman minimal
3 Tahun.

Dan jadwal pelaksanaan kegiatan ini dimulai awal Juli 2016 sampai
dengan akhir Desember 2016.

VII. PELAPORAN

Pelaporan dalam kegiatan ini terdiri dari 3 laporan, yaitu :

1. Laporan Pendahuluan,diserahkan setelah Rapat I selesai


dilaksanakan. Semua peristiwa dan kejadian diceritakan secara
ringkas dan dilengkapi Berita Acara Hasil Rapat, Absensi dan
Dokumentasi.
2. Laporan Antara, diserahkan setelah Rapat II, III, dan IV selesai
dilaksanakan. Semua peristiwa dan kejadian diceritakan secara
ringkas dan dilengkapi Berita Acara Hasil Rapat, Absensi,
Dokumentasi dan Akte Pendirian (Yayasan, Koperasi Baitul Mal wa
Tamwil dan Perseroan Terbatas).
3. Laporan Akhir, diserahkan setelah Rapat V selesai dilaksanakan.
Semua peristiwa dan kejadian diceritakan secara ringkas dan
dilengkapi Berita Acara Hasil Rapat, Absensi, dokumentasi dan
Perjanjian Kerjasama.

Jakarta,...... Mei 2016

Panitia Lelang,

Panitia Lelang

Nama Program:
Pembangunan Kelurahan dan Desa
Berbasis Sistim Aplikasi Teknologi Informasi

Nama Kegiatan :
Tahap II,
Membangun Sistim Aplikasi Teknologi Informasi
Yang Akan Dioperasionalkan Badan Usaha Milik Kelurahan-Desa
serta Pelatihan Bagi Operatornya

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


I. LATAR BELAKANG

Bahwa negara ini diperjuangkan untuk merdeka dengan maksud dan


tujuan seperti yang tertera di dalam Pembukaan UUD45, yang kutipannya
sebagai berikut : Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.Makmur adalah, apabila rakyat Indonesia secara nyata per
kapita telah mendapatkan pendapatan minimal US$ 2 perhari
(Rp.26.000.-/orang/hari), atau per keluarganya telah mendapatkan
pendapatan minimal US$ 10 per hari (Rp.130.000.-/Keluarga/hari).
Pendapatan dalam jumlah standar ini masih jauh dari sebahagian besar
rakyat Indonesia, buktinya Upah Minimum Regional (UMR) umumnya
hanya setengahnya.

Indonesia adalah bahagian dari negara-negara di dunia yang telah


mensepakati globalisasi, bahwa seluruh warga dunia harus punya
kesempatan yang sama untuk menikmati mutu Barang dan Jasadengan
kualitas yang sama (Barang dan Jasa Bersertifikat). Indonesia memiliki
82.142 Kelurahan dan Desa yang memiliki berbagai barang yang
diproduksi dari daerah tersebut dan beragam keahlian yang dimiliki warga
setempat, yang harus disertifikasi agar dapat diterima oleh pasar negara
lain, yang mana tentu akan menimbulkan pendapatan bagi warga rumah
tangga sebagai produsen.

Program KTP elektronik yang sudah berlaku secara nasional, harus


dimanfaatkan secara optimal, dengan melanjutkan membangun sistim
aplikasi on line yang bisa

mengatur sistim penyelenggaraan pemerintah (Goverment Governance),


sistim penyelenggaraan dunia usaha (Corporate Governance) dan sistim
penyelenggaraan
masyarakat (Public Governance) dalam sebuah sistim penyelenggaraan
yang baik (Good Governance), yang mana diharapkan hasilnya segera
dapat dinikmati rakyat
Kelurahan dan Desa yang bersangkutan. Dan dalam jangka panjang
diharapkan Indonesia tidak tergantung lagi pada sistim aplikasi teknologi
informasi yang dikontrol dari negara lain, dan malahan diharapkan dapat
bersaing di pasar global.

Untuk itu, dalam rangka memudahkan pelaksanaan kegiatan


Membangun Sistim Aplikasi Teknologi Informasi Yang Akan
Dioperasionalkan Badan Usaha Milik Kelurahan-Desa serta Pelatihan Bagi
Operatornya, dirasakan diperlukannya Jasa Konsultansi yang memiliki
keahlian dan diakui secara aturan yang berlaku. Diharapkan Konsultan
dapat bekerja sedemikian rupa sesuai dengan keahlian yang dimiliki,
hingga maksud dan tujuan diadakannya program dan kegiatan ini dapat
tercapai.

II. DASAR HUKUM

Oleh sebab itu, untuk menjawab semua tantangan diatas, Indonesia telah
melahirkan UU No.6 Th.2014 : Tentang Desa, yang ditindak lanjuti dengan
PP No.43 Th.2014 : Tentang Pedoman Pelaksanaan UU No.6 Th.2014, yang
selanjutnya terbit Permen Desa PDTT No1,2,3,4,5 th.2015 sebagai
penjelasan untuk implementasi UU No.6 Th.2014 dan PP No.43 Th.2014,
serta penyediaan dana untuk desa dalam APBN 2015 dan APBN 2016,
yang menandakan semua pihak sepakat menjadikan desa sebagai basis
pembangunan untuk menjawab tantangan diatas dengan tindakan nyata.
Inilah beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum untuk menjalankan
program dan kegiatan ini.

III. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

Tujuan diadakannya program dan kegiatan ini adalah :

1. Teridentifikasi Data Dasar dan Data Kegiatan yang terjadi di Desa.


2. Teridentifikasi Tujuan dan Sasaran Pembangunan yang akan dicapai.
3. Teranalisa hubungan antara faktor Data Dasar dan Data Kegiatan
dengan
Tujuan dan Sasaran pembangunan yang akan dicapai.
4. Teranalisa Sistim Aplikasi Teknologi Informasi yang dapat digunakan
untuk
menjalankan sistim penyelenggaraan pemerintahan (pemerintah, dunia
usaha
dan masyarakat) yang baik.
5. Ditemukannya teknik pelatihan yang dapat diterima oleh warga desa
yang
memiliki keahlian dan minat untuk menjalankan sistim aplikasi ini.

Sasaran diadakannya program dan kegiatan ini adalah :

3. Tersedianya sebuah sistim aplikasi teknologi informasi yang dapat


mendukung terselenggaranya,
a. Penyusunan data dasar kependudukan berbasis e-KTP per rumah
tangga.
b. Pencatatan hasil produksi usaha rumah tangga yang dijual
kepada BUM-Desa, sehingga dapat diketahui pendapatan
minimalnya masing-masing.
c. Penyusunan data infrastruktur desa berbasis Tata Ruang Desa,
yang menghasilkan perencanaan pembangunan yang efisien dan
efektif.
d. Pembangunan lingkungan desa terlaksana secara terstruktur dan
terukur.
e. Pencatatan asset pemerintah, dunia usaha dan masyarakat
secara terukur dan memiliki kepastian hukum.
4. Meningkatnya kemampuan masyarakat desa yang memiliki keahlian
menjalankan sistim aplikasi teknologi informasi.
5. Meningkatnya lapangan kerja bagi masyarakat desa.
6. Meningkatnya kemampuan aparatur pemerintah desa dalam
memfasilitasi masyarakat untuk melaksanakan pembangunan dan
pelayanan.
7. Mendorong terlaksananya penyelenggaraan pembangunan desa
yang partisipatif, transparan dan berkelanjutan.

IV. PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Survey desa,
2. Penyusunan data hasil survey,
3. Analisa data,
4. Membuat sistim aplikasi teknologi informasi,
5. Rekrutmen tenaga ahli,
6. Pelatihan tenaga ahli,
7. Menjalankan sistim aplikasi teknologi informasi,

V. HASIL AKHIR

1. Seperangkat sistim aplikasi teknologi informasi.


2. Seorang tenaga ahli per desa yang sudah memiliki kemampuan
menjalankan sistim aplikasi teknologi informasi.
3. Terlaksana sistim aplikasi teknologi informasi untuk penyusunan
data dasar kependudukan berbasis e-KTP per rumah tangga.
VI. KEBUTUHAN TENAGA DAN JADWAL PELAKSANAAN

Adapun tenaga ahli yang dibutuhkan, antara lain adalah :

1. Ahli sistim informasi bidang IT, yang memiliki pengalaman lebih 5


tahun membangun aplikasi sistim informasi berbasis geographics
Information System (GIS), aplikasi yang dibangun berbasis web
(Web Based).
2. Ahli Net Work Security, yang memiliki pengalaman lebih 3 tahun di
bidang security jaringan pada platform Linux dan Windows.
3. Ahli Akuntansi yang berpengalaman tentang aplikasi komputer
akuntansi, yang berpengalaman lebih 3 tahun menyusun laporan
keuangan pemerintah dan swasta.
4. Ahli ekonomi pembangunan yang berpengalaman menjalankan
aplikasi komputer penyusunan data, yang memiliki pengalaman
lebih 3 tahun melakukan survey bidang kependudukan, sosial dan
ekonomi.
5. Ahli Teknik Sipil yang berpengalaman menjalankan aplikasi
komputer perencanaan infrastruktur, yang memiliki pengalaman
lebih 3 tahun membuat perencanaan infrastruktur.

Dan jadwal pelaksanaan kegiatan ini dimulai awal Juli 2016 sampai
dengan akhir Desember 2016.

VII. TATA CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh pihak kedua yang memenuhi


kualitas tertentu. Pekerjaan dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap, dalam
setiap tahap dilakukan diskusi dan konsultasi.

Uraian pertahap dan diskusi pembahasan adalah :

Tahap I : Penentuan metodologi pelaksanaan kegiatan ; tahap ini


adalah tahap awal pekerjaan, dimana konsultan diwajibkan menyusun
metodologi pelaksanaan kegiatan yang sistimatis, sederhana, jelas dan
operasional. Kegiatan ini berlangsung selama 2 (dua) minggu, terhitung
sejak penanda tanganan kontrak. Hasilnya dituangkan dalam bentuk
Laporan Pendahuluan dan didiskusikan dalam forum pembahasan.

Tahap II : Survey desa dan pengumpulan data ; pada tahap ini


konsultan diwajibkan melaksanakan kegiatan di beberapa desa di
kabupaten dalam wilayah propinsi terkontrak, yang pekerjaannya antara
lain :
- Pengumpulan data dan informasi.
- Konsultasi kepada stake holders.
- Mengindentifikasi karakteristik wilayah kegiatan.
- Mengidentifikasi potensi dan permasalahan.
- Mengumpulkan kajian Kebijakan.

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 1,5 (satu setengah) bulan,


terhitung sejak berakhirnya kegiatan tahap I. Hasilnya dituangkan dalam
bentuk Laporan Antara I, yang akan dibahas dalam forum pembahasan
dan diseminarkan.

Tahap III : Analisa Data dan Membuat Sistim Aplikasi Teknologi


Informasi ; pada tahap ini konsultan harus dapat merumuskan sistim
aplikasi teknologi informasi yang tepat untuk mencapai tujuan dan
sasaran dari program dan kegiatan ini. Kegiatan ini dijadwalkan selama 2
(dua) bulan, terhitung sejak berakhirnya kegiatan tahap II. Hasilnya
dituangkan dalam Laporan Antara II, yang akan dibahas dalam forum
pembahasan dan diseminarkan.

Tahap IV : Pelatihan tenaga ahli dan menjalankan sistim aplikasi


teknologi informasi ; pada tahap ini konsultan merekrut tenaga ahli yang
akan menjalankan sistim aplikasi teknologi informasi ini serta melatihnya
sekaligus menjalankannya. Kegiatan ini dijadwalkan selama 2 (dua) bulan,
terhitung sejak berakhirnya kegiatan tahap III. Hasilnya dituangkan dalam
LaporanAkhir, yang akan dibahas dalam forum pembahasan dan
diseminarkan.

VIII. PELAPORAN

Pelaporan dalam kegiatan ini terdiri dari 4 laporan, yaitu :

1. Laporan Pendahuluan,
2. Laporan Antara I,
3. Laporan Antara II,
4. Laporan Akhir,

Jakarta,...... Mei 2016

Panitia Lelang,

....................................
RENCANA ANGGARAN BIAYA
1. PENDIRIAN = YAYASAN PEMBANGUNAN KELURAHAN/DESA.
a. Biaya Akte Notaris. Rp. 5.000.000.-
b. Biaya Perizinan. Rp.
2.000.000.-
c. Sewa Kantor+ATK+TLA. Rp.
3.000.000.-
d. Setoran Modal (Saham 50 %).
Rp.25.000.000.-

Biaya Akte Notaris, Biaya Perizinan dan Sewa Kantor+ATK+TLA,


Ditanggung oleh Para Donatur Setempat. Sedangkan Untuk
Setoran Modal Rp.25.000.000.- (Saham 50%) di PT.Pembangunan
Kelurahan/Desa, adalah hibah dari CSR PT.SP.

2. PENDIRIAN = KOPERASI BAITUL MAL wa TAMWIL


KEL./DESA.
a. Biaya Akte Notaris. Rp. 5.000.000.-
b. Biaya Perizinan. Rp.
2.000.000.-
c. Sewa Kantor+ATK+TLA. Rp.
3.000.000.-
d. Setoran Modal (Saham 50%).
Rp.25.000.000.-

Biaya Akte Notaris, Biaya Perizinan dan Sewa Kantor+ATK+TLA,


Ditanggung dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib Anggota.
Sedangkan Untuk Setoran Modal Rp.25.000.000.- (Saham 50%)
di PT.Pembangunan Kelurahan/Desa, adalah Simpanan Sukarela
CSR PT.SP di Koperasi Baitul Mal wa Tamwil Kelurahan/Desa.

3. PENDIRIAN = PT.PEMBANGUNAN KELURAHAN/DESA.


Setoran Modal Rp.25.000.000.- (Saham 50%) dari Yayasan
Pembangunan Kelurahan/Desa dan Setoran Modal Rp.25.000.000.-
(Saham 50%) dari Koperasi Baitul Mal wa Tamwil Kelurahan/Desa,
akan digunakan sebesar Rp.10.000.000.- untuk Biaya Akte Notaris,
Biaya Perizinan dan Sewa Kantor+ATK+TLA. Sedangkan sisanya
Rp.40.000.000.- akan digunakan untuk membeli Hasil Usaha Rumah
Tangga.

4. BIAYA KONSULTAN FASILITATOR.


Untuk melaksanakan seluruh kegiatan sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja, yang mana diperlukan beberapa tenaga ahli, yang
akan bekerja selama 2 Bulan, maka diperlukan Biaya Konsultan
sebesar Rp.5.000.000.-/Kelurahan-Desa. Biaya Konsultan ini adalah
bahagian dari tanggungan CSR PT.SP.

Jakarta,......... Mei 2016


Zirma Juneldi

Anda mungkin juga menyukai