Anda di halaman 1dari 60

Oleh :

Andersen (1406604626)
LAPORAN PRAKTIKKUM FILTRASI Dicki Rachman (1406567214)
Rizky Adi.P (1406531694)
Ricky (1406570934)
OUTLINE

Tujuan Percobaan Analisis

Teori Dasar - Percobaan

- Hasil
Data Percobaan
- Kesalahan
Pengolahan Data
Kesimpulan
TUJUAN
1. Melakukan uji filtrasi pada tekanan konstan dengan Filter Press kecil agar
metode filtrasi dapat dikuasai; observasi pemisahan solid-liquid

2. Menguji persamaan Routh dan Lewis; mencari harga konstanta pada persamaan
tersebut

3. Mengukur jumlah filtrat per unit waktu, pada filtrasi dengan tekanan konstan
TEORI DASAR
Filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair dengan
driving force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair
melewati lapisan suport pada medium filter.

Berdasarkan fakta tersebut, maka filter dapat diklasifikasi menjadi filter


yang beroperasi pada nilai tekanan diatas tekanan atmossfer pada sisi
upstream medium filter, filter yang beroperasi pada filter yang
beroperasi pada tekanan atmosfer di sisi upstream medium filter dan
vakum pada sisi downstream.
JENIS JENIS FILTRASI
Filtrasi yang pengaliran bahannya
Gravity Filtration didasarkan pada gaya beratnya sendiri

Filtrasi yang pengaliran bahannya


Pressure Filtration menggunakan tekanan

Filtrasi yang pengaliran bahannya


Vacuum Filtration dilakukan dengan prinsip penghampaan
(penghisapan)
Medium filter (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya
bersama-sama dengan cairan.

Beberapa filter medium yang sering digunakan antara lain seperti nilon,
dacron cloth, kawat baja (steel mesh) gulungan baja tahan karat berbentuk
koil, kain kasa dan lain-lain.
JENIS JENIS FILTER

Cake Filter

Jenis Filter Clarifying Filter

Crossflow Filter
CAKE FILTER
Cake filter memisahkan sejumlah besarpartikel
padat sebagai cake, yang berwujud kristal-kristal
maupun lumpur. Pada awal proses filtrasi dengan
cake filter, sejumlah partikel padatan memasuki pori-
pori medium dan mengalami imobilisasi. Dengan
segera, partikel padatan yang lain terakumulasi
pada permukaan septum. Setelah periode awal
proses yang singkat ini, cake padatanlah yang
melakukan filtrasi, bukan septum. Cake yang telah
terakumulasi sampai ketebalan tertentu pada
permukaan harus dibuang secara periodik. Cake
filter biasanya digunakan untuk pemisahan zat padat
dan cair.
CLARIFYING FILTER
Filter ini biasanya digunakan untuk memisahkan zat
padat yang jumlahnya kecil dan menghasilkan gas
yang bersih atau zat cair yang bening, seperti
minuman. Klarifikasi berbeda dengan penapisan
karena pori medium filter ini jauh lebih besar dari
diameter partikel harus dipisahkan. Partikel-
partikel itu ditangkap oleh gaya-gaya permukaan
dan dibuat tidak bisa bergerak di dalam saluran
aliran, (seperti yang dan walaupun mengakibatkan
diameter efektif saluran itu menjadi lebih kecil,
namun biasanya tidak sampai menyebabkan
saluran itu buntu.
CROSSFLOW FILTER
Didalam penyaring aliran silang, umpan tersuspensi
mengalir dengan tekanan tertentu diatas medium
penyaring. Lapisan tipis dari padatan dapat
terbentuk diatas medium permukaan tetapi
kecepatan cairan yang tinggi mencegah
terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah
membrane keramik, logam, atau polimer dengan
pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian
besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan
mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih,
meninggalkan suspensi pekatnya
Percobaan kali ini menggunakan
Cake Filter
JENIS-JENIS MEDIA FILTER PADA CAKE FILTER

Media Filter
Jenis Media Primer
Filter Media Filter
Sekunder
MEDIA FILTER PRIMER
Media filter primer sebenarnya bukan suatu
media filter yang sesungguhnya, melainkan
sebagai media filter pembantu yang menahan
zat padat pada permulaan proses. Media
filter primer ini dapat berupa kain, kertas
saring, dan sebagainya, yang dipasang pada
permukaan filter.
MEDIA FILTER SEKUNDER
Zat padat yang tertahan di permukaan filter membentuk lapisan cake yang dapat
berfungsi sebagai media filter yang sesungguhnya. Media filter inilah yang
merupakan media filter sekunder. Tebal cake perlu diperkirakan/diperhitungkan
karena akan mempengaruhi besarnya penahan filtrasi. Filtrasi dapat dianggap
dimulai dengan penahanan sama dengan nol, yang berarti belum terbentuk cake.
MEDIA FILTER SEKUNDER
Dalam hal ini perlu dihitung suatu besaran Ve (volum ekivalen), ialah volum
filtrat yang menghasilkan cake yang mempunyai penahanan Untuk ptoses
filtrasi umumnya terjadi pada beda tekanan tetap. Jika medium filter primer
telah dilapisi cake dan filtrate telah jenuh maka tekanan akan bertambah
sampai maksimum. Diperlukan waktu yang optimum untuk melakukan satu kali
siklus. Waktu filtrasi optimum adalah waktu filtrasi yang diperlukan agar
jumlah volume filtrate per satuan waktu maksimum, dalam filtrasi yang disebut
waktu siklus adalah waktu keseluruhan yang diperlukan untuk melakukan
proses filtrasi, yang merupakan:
t s = t f + t w + dimana,
t s = waktu siklus
t f = waktu filtrasi sesungguhnya
t w = waktu pencucian
JENIS-JENIS CAKE
Non-Compressible Cake
cake yang tidak mengalami perubahan struktur walaupun diadakan
penekanan terhadapnya. Dalam prakteknya, non compressible cake ini tidak
ada, tetapi untuk mempermudah perhitungan diadakan pendekatan dengan
memakai rumus-rumus yang berlaku untuk non compressible cake
Compressible Cake
cake yang mengalami perubahan stuktur dalam oleh adanya tekanan (ruang
porous dalam cake mengecil, tahanan filtrasi makin besar). Hal ini
mengakibatkan proses filtrasi menjadi semakin sulit. Peristiwa ini terjadi
terutama bila bahan yang disaring berbentuk kolodial.
Persamaan-persamaan yang Digunakan

Persamaan Routh
Jika filtrasi dilakukan pada P konstan, maka hubungan antara
waktu tertentu t (detik) dengan total volum filtrat Vf (cm3) yang
terkumpul selama waktu t, dapat diekspresikan dalam
persamaan berikut

V 2 + 2. = .
dimana, j dan h adalah konstanta yang dicari dari
percobaan
Persamaan-persamaan yang Digunakan

Persamaan Routh
Persamaan lain yang menggambarkan hubungan antara t
dan Vf adalah:
. .
. = . + . 2
2
dimana
: Viskositas
Rf : Tahanan filter cloth
: Tahanan spesifik cake, m/Kg
C : Berat solid / volum liquid, Kg/m3
A : Luas Permukaan Filter
Persamaan-persamaan yang Digunakan

Persamaan Lewis

[ ] . = . .

dimana n, m, k adalah konstanta
yang ditentukan oleh percobaan.
FILTER PRESS
Dalam percobaan ini, digunakan filter
press yang terdiri atas satu set plat yang
didesain untuk menyediakan serangkaian
ruang atau kompartemen dimana
padatan akan dikumpulkan. Plat-plat
tersebut dilapisi dengan medium
penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat
mencapai tiap-tiap kompartemen karena
mendapat tekanan tertentu; cairan
mengalir melalui kanvas dan keluar ke
pipa pembuangan, meninggalkan
padatan cake basah dibelakangnya.
ALAT

Handle Frame Filter Cloth Rubber Packing

Reservoir & Agitator Return & Feed Valve Drain Valve Filtrate Delivery Pump
ALAT

Pompa Neraca Berat Pressure Gauge Frame Packing


BAHAN
Air

Slurry
Tepung
PROSEDUR
Membuka handle dan memasukkan kertas sarin, rubber packing, plate,
frame secara berurutan dengan meluruskan lubang frame

Menutup V-1 (drain valve) lalu memasukkan slurry yang sudah diatur
diatru komposisinya

Reaktor mengaduk slurry tersebut secara kontinu agar konsentrasi


slurry tetap seragam

Membuka return valve (V-2) dan menutup feed valve (V-3)

Menyalakan pompa hingga terjadi resirkulasi hingga terjadi resirkulasi


larutan di antara reservoir dan pompa
PROSEDUR
Membuka V-3 untuk menghilangkan udara pada filter press.

Mengatur V-2 atau V-3 sepanjang percobaan untuk menjaga tekanan agar tetap konstan

Meletakkan penampungan filtrat di bawah V-4 (filtrat delivery valve)

Memperhatikan waktu-waktu tertenu selama filtrasi (t) dengan menggunakan stopwatch


dan mengukur volum filtrasi (Vf) yang tertampung pada masing-masing waktu

Memutar handle untuk membuka plate dan frame

Mengulangi langkah-langkah di atas sebanyakl 3 kali dengan tekanan yang berbeda-beda


DATA PERCOBAAN
2 Psi 4 Psi 6 Psi
T (s) Vf (ml) Vf (ml) t/Vf (s/ml) T (s) Vf (ml) Vf (ml) t/Vf (s/ml) T (s) Vf (ml) Vf (ml) t/Vf (s/ml)
120 70 0 1.7143 120 110 0 1.0909 120 60 0 2.0000
240 130 60 1.8462 240 210 100 1.1429 240 110 50 2.1818
360 190 60 1.8947 360 310 100 1.1613 360 150 40 2.4000
480 250 60 1.9200 480 400 90 1.2000 480 190 40 2.5263
600 310 60 1.9355 600 490 90 1.2245 600 230 40 2.6087
720 360 50 2.0000 720 580 90 1.2414 720 260 30 2.7692
840 410 50 2.0488 840 660 80 1.2727 840 290 30 2.8966
960 460 50 2.0870 960 740 80 1.2973 960 320 30 3.0000
1080 510 50 2.1176 1080 810 70 1.3333 1080 340 20 3.1765
1200 550 40 2.1818 1200 880 70 1.3636 1200 360 20 3.3333
MASSA CAKE
Tekanan (Psi) Massa Cake (gram)
2 25
4 35
6 40
PENGOLAHAN DATA
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA J DAN H PADA
PERSAMAAN ROUTH
Persamaan Routh :
2 + 2. = .

1
Membagi kedua ruas dengan . , akan didapatkan persamaan termodifikasi :

1
= +2

MENENTUKAN NILAI KONSTANTA J DAN H PADA
PERSAMAAN ROUTH
Konstanta J dan h dapat diketahui dengan mem-plot grafik dari data hasil
percobaan, dimana :
1 2
= +

= +
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA J DAN H PADA
PERSAMAAN ROUTH
Vf vs t/Vf pada tekanan 2 psi
2.5

2
t/Vf (s/cm3)

1.5
y = 0.0008x + 1.6999
R = 0.9675
1

0.5

0
0 100 200 300 400 500 600
Vf (cm3)
Vf vs t/Vf pada tekanan 4 psi
1.49

1.29
t/Vf (s/cm3)

1.09
y = 0.0003x + 1.0608
0.89 R = 0.9904

0.69

0.49

0.29
0 200 400 600 800 1000
Vf (cm3)
Vf vs t/Vf pada tekanan 6 psi
3.79

3.29

2.79
t/Vf (s/cm3)

2.29
y = 0.0042x + 1.7247
1.79 R = 0.983

1.29

0.79

0.29
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Vf (cm3)
Vf vs t/Vf pada berbagai tekanan
3.5
y = 0.0042x + 1.7247
3 R = 0.983

2.5
y = 0.0008x + 1.6999
P = 2 psi
t/Vf (s/cm3)

R = 0.9675
2 P = 4 psi
1.5 P = 6 psi
Linear (P = 2 psi)
1 y = 0.0003x + 1.0608 Linear (P = 4 psi)
R = 0.9904 Linear (P = 6 psi)
0.5

0
0 200 400 600 800 1000
Vf (cm3)
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA J DAN H PADA
PERSAMAAN ROUTH
P (psi) slope intercept h J
2 0,0008 1,6999 1179,398 1002,411
4 0,0003 1,0608 3017,151 1600,26
6 0,0042 1,7247 239,499 206,535

Dan persamaan Routh nya menjadi :


Tekanan 2 psi : 1179,398t = 2 + 2004,823
Tekanan 4 psi : 3017,151 = 2 + 3200,52
Tekanan 6 psi : 239,499t = Vf2 + 413,070Vf
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA M DAN C PADA
PERSAMAAN LEWIS
Persamaan Lewis :


= . .

= . . .

Misalnya . .
= , maka persamaan diatas menjadi :

= .
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA M DAN C PADA
PERSAMAAN LEWIS
Ubah persamaan ke bentuk logaritmik, sehingga didapatkan :
log = log + log

log = log log

Selanjutnya akan di plot grafik dengan :


MENENTUKAN NILAI KONSTANTA M DAN C PADA
PERSAMAAN LEWIS
log Vf vs log t pada tekanan 2 psi
3.2
y = 1.1059x + 0.0361
3 R = 0.9995
log t

2.8

2.6

2.4

2.2

2
1.5 1.8 2.1 2.4 2.7 3
log Vf
log Vf vs log t pada tekanan 4 psi
3.2
y = 1.1025x - 0.1812
3 R = 0.9993
log t

2.8

2.6

2.4

2.2

2
1.5 1.8 2.1 2.4 2.7 3
log Vf
log Vf vs log t pada tekanan 6 psi
3.2

3
log t

2.8 y = 1.2759x - 0.2129


R = 0.997
2.6

2.4

2.2

2
1.5 1.7 1.9 2.1 2.3 2.5 2.7
log Vf
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA M DAN C PADA
PERSAMAAN LEWIS
Akan didapatkan data :
P (psi) slope intercept m C
2 1,1059 0,0361 1,1059 0,9203
4 1,1025 -0,1812 1,1025 1,5178
6 1,2759 -0,2129 1,2759 1,6327
Rata - rata 1,1614 1,3569
Dimana nilai C merupakan anti-log dari nilai Intercept
Dengan Slope rata-rata sebesar 1,1614 dan nilai C rata-rata sebesar 1,3569
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA N DAN K PADA
PERSAMAAN LEWIS
Persamaan Lewis :


= . .


1
=

1
Misalnya
= , maka persamaan diatas akan menjadi :
=
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA N DAN K PADA
PERSAMAAN LEWIS
Kedua ruas diubah ke bentuk logaritmik :
log = log log

Penentuan nilai konstanta n dan K dapat dilakukan dengan memplot grafik, dimana :
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA N DAN K PADA
PERSAMAAN LEWIS
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan basis volume konstan sehingga
didapatkan nilai t pada variasi tekanan dengan menggunakan persamaan garis lurus
yang didapat dari penghitungan dengan persamaan Lewis sebelumnya
Vf log t P log P
250 2,687982 0,1406 -0,8520
250 2,462529 0,2812 -0,5508
250 2,846632 0,4218 -0,3749
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA N DAN K PADA
PERSAMAAN LEWIS
Plot Grafik akan menghasilkan :
log t vs log P
2.9
2.8
2.7
log t

2.6
2.5
y = 0.2157x + 2.7935 2.4
R = 0.0727
2.3
2.2
2.1
2
-0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0
log P
MENENTUKAN NILAI KONSTANTA N DAN K PADA
PERSAMAAN LEWIS
Didapatkan :
Slope 0,2157 n -0,2157
Intercept 2,7935 621,5842

Sehingga :

1
=

1,1614
250 1
= . = 0,0048414
96,82 621,5842
PERSAMAAN LEWIS
Dengan mensubstitusikan parameter-parameter yang telah diketahui dari hasil
penghitungan, akan didapatkan persamaan Lewis :



= x

1,1614

= 0,0048414 0,2157

ANALISIS
ANALISIS PERCOBAAN
~
Pada laju alir dan tekanan yang semakin tinggi, cake yang terbentuk akan lebih
sedikit mengandung air
Jumlah plate berpengaruh pada efisiensi, semakin sedikit jumlah plate maka filtrate
yang keluar masih ada kandungan tepung, bukan air murni.
Tahanan dari filtrasi bertambah seiring kenaikan tekanan.
ANALISIS GRAFIK
log Vf vs log t pada tekanan 2 psi Pada grafik disamping,
3.2
y = 1.1059x + 0.0361 dapat disimpulkan
3 R = 0.9995 bahwa seiring
bertambahnya waktu,
log t

2.8

2.6
maka volume filtrate
akan bertambah dan
2.4
hal ini berlaku pada
2.2
setiap kenaikan
2 tekanan.
1.5 1.8 2.1 2.4 2.7 3
log Vf
ANALISIS GRAFIK
Pada grafik dari persamaan lewis
log t vs log P disamping, dapat dilihat bahwa
2.9 bentuk grafik cenderung kurang
2.8 stabil. Hal ini disebabkan oleh
2.7 pressure gauge yang belum stabil
pada awal percobaan sehingga
log t

2.6
berpengaruh pada grafik
2.5
y = 0.2157x + 2.7935
R = 0.0727 2.4
2.3
2.2
2.1
2
-1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0
log P
ANALISIS PERHITUNGAN
Pada waktu yang sama, volume filtrat yang dihasilkan oleh tekanan yang lebih besar
banyak dibandingkan oleh beda tekan 0,1 kgf/cm2. Hasil ini sesuai dengan
persamaan Lewis :
= .
Sehingga semakin besar p, maka semakin banyak pula volume filtrat yang
dihasilkan.
Pada perhitungan terakhir, didapat persamaan Lewis:

1,1614

= 0,0048414 0,2157

ANALISIS KESALAHAN
Adanya cake yang tidak sepenuhnya dapat ditampung untuk ditimbang.
Tekanan yang berubah-ubah disebabkan karena kurang rapatnya filter press.
Pengukuran volume filtrate yang kurang akurat disebabkan oleh tekanan yang belum
konstan tetapi sudah dilakukan perhitungan waktu.
Pada tekanan 6 Psi, terjadi kebocoran yang lebih banyak pada filter press sehingga
volume filtrate\ yang ada lebih sedikit.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Persamaan Routh menunjukkan bahwa nilai P berbanding lurus dengan tahanan
filtrasi (h). Hal ini disebabkan nilai P yang besar akan menghasilkan laju alir volume
filtrasi yang semakin besar. Akibatnya, laju pembentukan cake juga semakin cepat.
Maka, tahanan filtrasi juga semakin besar (semakin banyak cake yang terbentuk).
Peningkatan tekanan dapat menyebabkan volume filtrat yang terakumulasi
meningkat seiring penambahan waktu (laju alir meningkat) karena tekanan
merupakan driving force-nya, kecuali apabila terjadi kebocoran pada alat filtrasi.
Cake yang terbentuk pada proses filtrasi menyebabkan volume filtrat yang
terkumpul berkurang seiring bertambahnya waktu.
KESIMPULAN
Persamaan Routh untuk percobaan ini adalah:
oTekanan 2 psi : 1179,398t = 2 + 2004,823Vf
oTekanan 4 psi : 3017,151t = 2 + 3200,52Vf
oTekanan 6 psi : 239,499t = Vf2 + 413,070Vf
KESIMPULAN
Pada persamaan Lewis, P merupakan variabel yang diubah-ubah, volume filtrate
adalah variabel terikat, variabel t adalah variabel bebas di mana akan
mempengaruhi variabel lainnya. Konstanta m merupakan pangkat dari pengaruh
volume filtrat terhadap luas permukaan filtrasi. Konstanta n merupakan pangkat dari
pengaruh perbedaan tekanan. K adalah konstata pada persamaan Lewis.
Persamaan Lewis untuk percobaan ini adalah:

1,1614

= 0,0048414 0,2157

Anda mungkin juga menyukai