BST Osteoartritis
BST Osteoartritis
Oleh:
Indah Maria Adistana 1301-1210-0099
Preseptor:
Prof. Dr. Hj. S.A.Abdurachman, dr, SpPD-KGEH
Nama : Ibu AJ
Umur : 46 tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Anamnesis Khusus :
Pasien mengeluhkan sesak nafas sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan dirasakan terus-menerus sepanjang hari, yang tidak membaik dengan perubahan
posisi. Keluhan disertai dengan batuk berdahak sejak 30 hari sebelum masuk rumah sakit,
Keluhan tidak disertai dengan perubahan suara menjadi serak, suara mengorok
saat tidur, bunyi mengi saat bernafas, perbaikan kondisi dengan perubahan posisi.
Keluhan juga tidak disertai dengan gangguan BAK, maupun pembengkakan pada daerah
kelopak mata, dan tungkai bawah. Pasien juga tidak mengeluhkan adanya nyeri dada,
keluhan menjadi lebih cepat lelah saat beraktivitas, maupun riwayat tidur yang lebih
Sejak 5 tahun yang lalu penderita mengeluh nyeri pada lutut kaki kanannya.
Keluhan dirasakan pada semua gerakan lutut, dan tidak terlokalisasi pada satu titik.
Keluhan pertama kali saat penderita bangun pada pagi hari, yang kemudian rasa nyeri
tersebut dirasakan terus menerus sepanjang hari, yang terasa semakin sakit jika berjalan
jarak 2 meter, dan membaik ketika diistirahatkan. Sejak 3 tahun yang lalu, pasien juga
mengeluhkan keluhan serupa pada lutut kaki kirinya. Oleh karena keluhannya tersebut,
Keluhan tidak disertai dengan nyeri pada sendi-sendi lain. Keluhan juga tidak
disertai dengan lutut yang bengkak, kemerahan, dan hangat pada daerah lutut. Pasien juga
tidak pernah memiliki riwayat batuk lama, minum obat-obat anti tuberculosis, maupun
Pasien mengaku memiliki berat tubuh yang berlebihan sejak 20 tahun yang lalu.
Pasien juga memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 2 tahun yang lalu, dengan
tekanan darah tertinggi 180/ mmHg, yang tidak pernah dikontrol dengan baik. Pasien
Oleh karena keluhan nyeri sendinya tersebut, pasien pernah pergi berobat de
dokter umum, dan diberi obat Renadinac. Pasien merasa membaik dengan obat tersebut,
sehingga seringkali membeli sendiri obat tersebut saat keluhan nyeri sendinya tersebut
terasa kembali. Tidak ada riwayat trauma, riwayat operasi pada lutut sebelumnya,
Keluhan lain-lain
Kelenjar endokrin
III.Pemeriksaan Fisik
1.Kesan Umum
Berat badan : 86 kg
Gizi : obese I
Tanda-tanda vital
Suhu : 37,3C
2.Pemeriksaan khusus
Kepala
-Mata :
-Hidung : simetris, deformitas (-), pernafasan cuping hidung (-), sekret (-)
Tonsil : T1 = T1 tenang
Uvula : terletak di tengah, pergerakan simetris
Leher:
-Inspeksi :
-Palpasi :
-lain-lain :
Thorax:
Depan:
Inspeksi :
Pergerakan : simetris
Palpasi :
reguler
Perkusi :
-kiri : sonor
-peranjakan : 3 cm
Auskultasi :
-murmur : (-)
Belakang:
Inspeksi :
Bentuk : simetris
Pergerakan : simetris
Palpasi :
Perkusi
Auskultasi :
Inspeksi
Bentuk : datar
Palpasi
Hepar:
Permukaan :
Pembesaran: (-)
Perkusi
Asites : (-)
Auskultasi
Bruit : (-)
Lipat paha:
Inspeksi
Palpasi
Sendi: lutut
Inspeksi
Tidak teraba lebih hangat, nyeri tekan (-), krepitasi +/+ lebih terasa pada
lutut kiri
Neurologis:
KPR : +/+
Lain-lain :
IV.DIAGNOSIS BANDING
V.DIAGNOSIS KLINIK
VI.USULAN PEMERIKSAAN
2. C Reactive Protein
6. EKG
VII.PENATALAKSANAAN
Umum
4. Menghindari inaktivitas
Khusus
1. Cefotaxime
2. Sodium diclofenac
3. Ranitidine
VIII.PROGNOSIS