BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gedung
Direncanakan:
o Mutu beton (fc) = 35 MPa = 350 kg/cm2
o Mutu baja (fs) = 350 MPa = 3500 kg/cm2
o Penutup atap = Genteng Seng Metal
o Rangka kuda-kuda dan gording terbuat dari baja
Mursal (1304101010013) 1
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
o atap;
o kuda-kuda;
o balok;
o kolom;
o tangga; dan
o plat lantai.
Mursal (1304101010013) 2
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
BAB II
PERHITUNGAN MUATAN MATI
Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan,
termasuk segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya.
Beban mati dapat didefinisikan sebagai beban yang tidak berubah seperti berat
struktur sendiri atau bagian struktur yang tidak boleh dipisahkan daripada struktur
utama. Berdasarkan SNI 03-1727-1989, beban mati adalah berat dari semua
bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan,
penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu.
548
A2 V3 A7
B3 B6 V7
462
L D2
D H D7 R
A1 V2 A8
B2 B7 V8
K D1
C I D8 S
V1
87
B1 B8 V9
J T
H1 A B B1
150 200 200 200 200 200 200 200 200 150
Mursal (1304101010013) 3
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
H1 = H2 = 1,50 m
Tabel 2.1 Panjang Batang (m)
Batang B (m) A (m) V (m) D (m) H (m)
0 - 2 x 1,73 - - -
1 2,31 2,31 0,87 2,84 1,50
2 2,31 2,31 0,87 2,84 1,50
3 2,31 2,31 0,87 2,84 -
4 2,31 2,31 0,87 2,84 -
5 2,31 2,31 0,87 2,84 -
6 2,31 2,31 0,87 2,84 -
7 2,31 2,31 0,87 2,84 -
8 2,31 2,31 0,87 2,84 -
9 - - 0,87 - -
Jumlah 18,48 21,94 7,83 22,72 3,00
Direncanakan :
Panjang bentang kuda-kuda = 16 m
Sudut kemiringan atap = 300
Penutup atap = Genteng metal ( 5 kg/m2 , PPI-1983 )
Jarak antar kuda-kuda = 3,0 m
Jarak antar gording = 1,0 m
Plafond + penggantung = 18 kg/m2 (PPI 1983)
Mutu baja yang digunakan = Bj 34
Tegangan dasar izin ( ) = 1400 kg/m2
Modulus elastisitas baja = 2,1 x 106 kg/cm2
Mursal (1304101010013) 4
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
b. Berat Plafon
Berat plafon = Jarak antar kuda-kuda Panjang balok bint (Berat
plafon + penggantung)
= 3 m 9,24 m 18 kg/m2
P2 = 498,96 kg
c. Berat Gording
Jumlah gording yang digunakan: 2 12 = 24 buah gording.
Berat profil = berat profil baja jarak antar kuda-kuda
= 5,5 kg/m 3 m
= 16,5 kg
Berat gording = Berat profil jarak kuda-kuda jumlah gording
= 16,5 3 24
P3 = 1.188 kg
Mursal (1304101010013) 5
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Mursal (1304101010013) 6
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
N2 D2 18 2 27 2 2,7 2 1,8 2
o S= = = 32,450 cm x = = 3,245 m
( 12 18 27)
7,488 8 cm
32,450
o = arc tan(N/D) = arc tan(18/27) = 33,690 y=
3,245 m y = 8 cm
D = 27 cm
1,80 m m
)
N = 18 cm
1,80 m
S = 32,45 cm
2,0 m 2,7 m
Plat Tangga
Beban mati yang dipikul oleh plat tangga adalah:
o Berat sendiri plat (t = 12 cm) = 0,12 1 2400 = 288 kg/m'
o Berat pasir (t = 3 cm) = 0,03 1 1600 = 48 kg/m'
o Berat spesi (t = 2 cm) = 0,02 1 2200 = 44 kg/m'
o Berat keramik (t = 2 cm) = 0,02 1 2200 = 44 kg/m'
o Berat anak tangga = 0,08 1 2400 = 192 kg/m'+
WD = 616 kg/m'
Plat Bordes
Beban mati yang dipikul oleh plat bordes adalah:
o Berat sendiri plat (t = 12 cm) = 0,12 2400 2,0 = 576 kg/m'
Mursal (1304101010013) 7
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
N2 D2 18 2 27 2 2,7 2 1,8 2
o S= = = 32,450 cm x = = 3,245 m
( 12 18 27)
7,488 8 cm
32,450
o = arc tan(N/D) = arc tan(18/27) = 33,690 y=
y = 8 cm
3,245 m
D = 27 cm
1,80 m m
)
N = 18 cm
1,80 m S = 32,45 cm
2,0 m 2,7 m
Plat Tangga
Beban mati yang dipikul oleh plat tangga adalah:
o Berat sendiri plat (t = 12 cm) = 0,12 1 2400 = 288 kg/m'
o Berat pasir (t = 3 cm) = 0,03 1 1600 = 48 kg/m'
o Berat spesi (t = 2 cm) = 0,02 1 2200 = 44 kg/m'
o Berat keramik (t = 2 cm) = 0,02 1 2200 = 44 kg/m'
o Berat anak tangga = 0,08 1 2400 = 192 kg/m'+
WD = 616 kg/m'
Plat Bordes
Mursal (1304101010013) 8
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Luas dinding :
A = x tinggi kuda-kuda x bentang kuda-kuda
= x 4,62 x 16,0
= 36,96 m2
Berat dinding top gevel :
Dari tabel 2.1 (PPI 1983 hal 11) di peroleh berat sendiri bahan bangunan
untuk dinding pasangan bata merah (setengah batu) adalah 250 kg/ m2
P=A. q
= 43,84 x 250 = 10960 kg
Mursal (1304101010013) 9
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
P 13071,4
816,963
L 16,0
q= = kg/m'
Mursal (1304101010013) 10
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
4
a a a
b b b b b b
600
a a a
3
c c
d d d d
400
c c
2
a a a
WU = 424 kg/m2 b b b b b b
600
a a a
1
500 500 500
Lx 4
bba
a ba
3a aa
1
dd d
c
2a aa
bba
a ba
b
c d
b
AB CD
A B C D
45
Ly
Lx L x (3 L2y L2x ) Wu
45
Ly
6 L2y
Lx 1
45 L x Wu
Lx 3
Tabel 2.2 Besar Pelimpahan beban lantai (Beban equivalent)
Mursal (1304101010013) 11
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Lx Ly qeq
Type
(m) (m) (kg/m)
a 5,0 - 706,67
b 5,0 6,0 814,63
c 5,0 4,0 507,92
d 4,0 - 565,33
1. Portal As A - A
Mursal (1304101010013) 12
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
P1 P2 P3 P4
A B C D
3.5
P5 P7 P8
P6
E b F d G b H
3.5
P9 P11 P12
P10
I b J d K b L
3.7
M N O P
6.0 4.0 6.0
Beban terbagi rata
1. Bentang AB = BC = CD
o Berat top gevel = 816,963 = 816,963 kg/m'
o Berat ring balk (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400 = 144 kg/m' +
q1 = 960,963 kg/m'
2. Bentang EF = GH = IJ = KL
o Berat balok induk (30/45) = 0,3 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe b = 814,63 = 814,63 kg/m' +
q2 = 1912,13 kg/m'
3. Bentang FG = JK
o Berat balok induk (30/45) = 0,3 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe d = 565,33 = 565,33 kg/m' +
q3 = 1817,833 kg/m'
Beban terpusat
1. Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) = 1166,053 kg +
P1 = 1166,053 kg
2. Titik E = F = G = H = I = J = K = L (P5 = P6 = P7 = P8 = P9 = P10 = P11 = P12)
o Berat kolom (40/40) = 0,4 x 0,4 x 3,5 x 2400 = 1344 kg +
P2 = 1344 kg
Mursal (1304101010013) 13
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
2. Portal As B - B
P1 P2 P3 P4
A B C D
3.5
P5 P7 P8
P6
E b F d G b H
3.5
P9
b P10
P11
b P12
I b J d K b L
3.7
M N O P
6.0 4.0 6.0
Mursal (1304101010013) 14
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
A B C D
3.5
P5 a P6 a P7 a P8
E F G H
3.5
P9 a P10 a P11 a P12
I J K L
3.7
M N O P
5.0 5.0 5.0
Beban terpusat
Mursal (1304101010013) 15
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
4. Portal As 2 - 2
P1 P2 P3 P4
A B C D
3.5
P5
c P6 P7
c P8
E a F a G a H
3.5
P9
c P10 P11
c P12
I a J a K a L
3.7
M N O P
5.0 5.0 5.0
Mursal (1304101010013) 16
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
3. Bentang JK = FG
o Berat balok induk (30/45) = 0,30 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe a = 706,67 = 706,67 kg/m' +
q3 = 1804,17 kg/m'
Beban terpusat
1. Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) + eksentrisitas (932,842) = 2098,895 kg +
P1 = 2098,895 kg
2. Titik B = C (P2 = P3)
o Kuda-kuda eksentrisitas = 1166,053 = 1166,053 kg +
P2 = 1166,053 kg
3. Titik E = F = G = H = I = J = K = L (P5 = P6 = P7 = P8 = P9 = P10 = P11 = P12)
o Berat kolom (40/40) = 0,4 x 0,4 x 3,5 x 2400 = 1344 kg +
P3 = 1344 kg
Mursal (1304101010013) 17
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
BAB III
PERHITUNGAN MUATAN HIDUP
J
A3 A4
I K
V3
A2 A5
433
H L
289
V2 V4
A1 D2 D3 A6
144
V1 D1 D4 V5
A B
B1 C B2 D B3 E B4 F B5 G B6
a. Muatan orang/pekerja
Berat orang/pekerja di titik buhul A dan B adalah 200 kg, sedangkan di titik-
titik H, I, J, K, dan L memikul beban pekerja sebesar 100 kg.
Beban hidup yang dipikul oleh satu kuda-kuda adalah beban yang terbesar di
antara beban pekerja dengan beban air hujan. Jadi:
Mursal (1304101010013) 18
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Peker Maksim
Titik ja Hujan um
Buhul
(kg) (kg) (kg)
277.4
A 200 4 277.44
277.4
B 200 4 277.44
184.9
H 100 6 184.96
184.9
I 100 6 184.96
184.9
J 100 6 184.96
184.9
K 100 6 184.96
184.9
L 100 6 184.96
Ptotal
= 1479.68
Plat Tangga
Berdasarkan Tabel 3.1 PPI 1987, beban hidup untuk tangga adalah 300
kg/m2. Sedangkan menurut Tabel 4 PPI 1987, koefisien reduksi beban hidup
untuk perumahan/penghunian adalah 0,75. Jadi:
WL = 300 1 0,75 = 225 kg/m'
Plat Bordes
WL = 300 0,75 = 225 kg/m'
Mursal (1304101010013) 19
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Berdasarkan PPI 1987, beban hidup untuk lantai diambil 250 kg/m2.
4
a a a
b b b b b b
00
6
a a a
3
c c
d d d d
00
4
c c
2
a a a
WU = 250 kg/m2 b b b b b b
00
6
a a a
1
500 500 500
Lx A B C D
45
45
Ly
Lx Ly
Mursal (1304101010013) 20
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Lx
L x (3 L2y L2x ) Wu
45
6 L2y
Ly
1
45
Lx
Tipe Lx
Lx
Ly q
Wu
3 416.6
eq
Lx
a 5 - 67
480.3
b 5 6 24
299.4
c 5 4 79
333.3
d 4 - 33
a. Portal As 1-1
P1 P2 P3 P4
A B C D
3.5
P5 a P6 a P7 a P8
E F G H
3.5
I J K L
3.5
M N O P
5.0 5.0 5.0
Mursal (1304101010013) 21
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Beban terpusat
1. Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) = 739,84 = 739,84 kg +
P1 = 739,84 kg
2. Titik B = C (P2 = P3)
o Berat kuda-kuda eksentrisitas = 369,92 = 369,92 kg +
P2 = 369,92 kg
b. Portal As 2 -2
P1 P2 P3 P4
A B C D
3.5
P5
c P6 P7
c P8
E a F a G a H
3.5
P9
c P10 P11
c P12
I a J a K a L
3.5
M N O P
5.0 5.0 5.0
Mursal (1304101010013) 22
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
c. Portal As A - A
P1 P2 P3 P4
A B C D
3.5
P5 P6 P7 P8
E F d G b H
b
3.5
I b J d K b L
3.5
M N O P
6.0 4.0 6.0
Mursal (1304101010013) 23
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Mursal (1304101010013) 24
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
d.
P1 P2 P3 P4
A B C D
3.5
P5
b P6 P7
b P8
E F d G b H
b
3.5
P9
b P10
b P11 P12
I b J d K b L
3.5
M N O P
6.0 4.0 6.0
Portal As B - B
Mursal (1304101010013) 25
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Beban terpusat
Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) + eksentrisitas = 493,23 = 493,23 kg +
P1 = 493,23 kg
Mursal (1304101010013) 26
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
8,66 m 8,66 m
4,33 m
BAB IV
1,75 mPERHITUNGAN MUATAN GEMPA
1,75 m
10,5 m 1,75 m
1,75 m
1,75 m
1,75 m
16 m
4.1 Pembebanan
a. Berat daerah I
1. Beban mati
Berat kolom (50/50) = 0,50,5163,52400 = 33600 kg
Berat balok (30/50) = 0,30,5(60+64)2400 = 44640 kg
Berat dinding bata = 0,153,51700(50+64) =101745 kg
Berat plat tangga = 616 3,191 = 1965,42 kg
Berat plat bordes(t=12 cm)= 2 1,15 1,3 0,12 2400 = 861,12 kg
Pasir (t = 3 cm) = 2 1,15 1,3 0,03 1600 = 143,52 kg
Spesi (t = 2 cm) = 2 1,15 1,3 0,02 2200 = 131,56 kg
Keramik (t = 2 cm) = 2 1,15 1,3 0,02 2200 = 131,56 kg
Berat plafond & penggantung = 15 16 18 = 4320 kg
Berat plat lantai = 15 16 424 = 101760 kg +
WD = 289298,2 kg
2. Beban hidup
Berat plat tangga = 225 3,191 = 717,88 kg
Berat plat bordes(t=12 cm) = 0,12 450 2 = 108 kg
Berat plat lantai = 15 16 250 = 60000 kg +
Mursal (1304101010013) 27
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
= 60825,89 kg
Koefisien reduksi peninjauan gempa adalah 0,3. Jadi:
WL = 0,3 60825,89 = 18247,77 kg
3. Kombinasi beban
Wdaerah I = WD + WL = 289298,2 + 18247,77 = 307545,9 kg = 307,546 t
b. Berat daerah II
1. Beban mati
Berat total kuda-kuda = 2593,82 4 = 10375,27 kg
Berat top gevel = 10098,93 2 = 20197,86 kg
Berat ringbalk (20/30) = 0,20,32400(60+64) = 17856 kg
Berat kolom (50/50) = 0,50,5(3,5+3,5)240016= 73728 kg
Berat balok (30/50) = 0,30,5(60+64)2400 = 44640 kg
Berat plat tangga = 616 3,191 = 1965,42 kg
Berat plat bordes(t=12 cm)= 2 1,15 1,3 0,12 2400 = 861,12 kg
Pasir (t = 3 cm) = 2 1,15 1,3 0,03 1600 = 143,52 kg
Spesi (t = 2 cm) = 2 1,15 1,3 0,02 2200 = 131,56 kg
Keramik (t = 2 cm) = 2 1,15 1,3 0,02 2200 = 131,56 kg
Berat plafond & penggantung = 15 16 18 = 4320 kg
Berat dinding bata = 0,153,51700(50+64) =101745 kg
Berat plat lantai = 15 16 424 = 101760 kg +
WD = 477392,3 kg
2. Beban hidup
Muatan orang + air hujan = 739,84 = 739,84 kg
Berat plat tangga = 225 3,191 = 717,88 kg
Berat plat bordes(t=12 cm)= 0,12 450 2 = 108 kg
Berat plat lantai = 15 16 250 = 60000 kg +
= 61565,73 kg
Mursal (1304101010013) 28
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
3. Kombinasi beban
Wdaerah II = WD +WL= 477392,3 + 18469,72 = 495862 kg = 495,86 t
Koefisien-koefisien
Mursal (1304101010013) 29
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
0,42
0,45
diperoleh C = = 0,93
Faktor keutamaan gedung (I)
Untuk gedung-gedung perkantoran yang harus tetap berfungsi sesudah
suatu gempa terjadi maka faktor keutamaannya adalah 1 (SNI 03-1726-
2002).
Faktor jenis struktur (R)
Untuk portal daktail yang bahan bangunannya terutama terdiri dari
konstruksi beton bertulang maka R = 8,5 (SNI 03-1726-2002).
0,93 1
8,5
V= x 803408 = 87902,28 = 87,902 ton
Lantai ke Wi Zi Wi.Zi V
- (ton) (m) (ton) Fi (ton)
307.54 1076.4 87.90
I 6 3.5 11 2 15.060
495.86 5206.5 87.90
II 2 10.5 51 2 72.843
6282.9
Jumlah 62 87.902
Mursal (1304101010013) 30
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Dari perhitungan beban gaya angin dan gempa, dapat dilihat bahwa gaya gempa
lebih besar, maka untuk perhitungan selanjutnya gaya horizontal yang ditinjau
adalah gaya gempa.
Mursal (1304101010013) 31
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
A B C D
0,293 0,338 0,338 0,293
0,128 0,148 0,128
E F G H
0,293 0,338 0,338 0,293
I J K L
0,293 0,338 0,338 0,293
M N O P
5.0 5.0 5.0
Mursal (1304101010013) 32
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Tingkat Kolom kc k a D
A-E 0.293 0.295 0.129 0.038
B-F 0.339 0.404 0.168 0.057
III
C-G 0.339 0.404 0.168 0.057
D-H 0.293 0.295 0.129 0.038
E-I 0.293 0.875 0.304 0.089
F-J 0.339 1.196 0.374 0.127
II
G-K 0.339 1.196 0.374 0.127
H-L 0.293 0.875 0.304 0.089
I-M 0.293 0.875 0.304 0.089
J-N 0.339 1.196 0.374 0.127
I
K-O 0.339 1.196 0.374 0.127
L-P 0.293 0.875 0.304 0.089
Mursal (1304101010013) 33
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
A B C D
0,293 0,338 0,338 0,293
I J K L
0,293 0,293
0,338 0,338
M N O P
600 400 600
Tingkat Kolom kc k a D
A-E 0.293 0.246 0.110 0.032
B-F 0.339 0.398 0.166 0.056
III
C-G 0.339 0.398 0.166 0.056
D-H 0.293 0.246 0.110 0.032
E-I 0.293 0.729 0.267 0.078
F-J 0.339 1.179 0.371 0.126
II
G-K 0.339 1.179 0.371 0.126
H-L 0.293 0.729 0.267 0.078
I-M 0.293 0.729 0.267 0.078
J-N 0.339 1.179 0.371 0.126
I
K-O 0.339 1.179 0.371 0.126
L-P 0.293 0.729 0.267 0.078
Mursal (1304101010013) 34
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
600
0,126 0,126 0,126 0,126
400
y
D y
x 13,056
D x 1,632
= = 8,00 m
Arah memanjang
Mursal (1304101010013) 35
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
600
0,089 0,127 0,127 0,089
400
x
D x y 12,962
D y 1,728
= = 7,5 m
Jadi, pusat kekakuan lantai I adalah: (7,5 ; 8,0) m.
b. Lantai II
Mursal (1304101010013) 36
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Arah melintang
600
0,126 0,126 0,126 0,126
400
y
D y
x 13,056
D x 1,632
= = 8,00 m
Arah memanjang
Mursal (1304101010013) 37
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
600
0,089 0,127 0,127 0,089
400
x
D x y 12,962
D y 1,728
= = 7,5 m
Jadi, pusat kekakuan lantai I adalah: (7,5 ; 8,0) m.
Mursal (1304101010013) 38
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
c. Lantai III
Arah melintang
0
60
y
D y x 5,654
D x 0,707
= = 8,00 m
Mursal (1304101010013) 39
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Arah memanjang
0
60
x
D x y 12,962
D y 1,728
= = 7,5 m
Mursal (1304101010013) 40
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
750
600
800
400
600
Mursal (1304101010013) 41
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
atau
ed = ec 0,05b
di mana: ed = eksentrisitas rencana
ec = eksentrisitas antara pusat massa dan pusat kekakuan
b = jarak tegak lurus horizontal terbesar denah suatu struktur gedung
pada arah pembebanan gempa
Lantai I
COR = (8,0 ; 7,5) m
COM = (8,0 ; 7,5) m
sumbu x (b = 15 m) sumbu y (b = 16 m)
ec = 8,0 8,0 = 0 ec = 7,5 7,5 = 0
maka ed = 0 maka ed = 0
Lantai II
COR = (8,0 ; 7,5) m
COM = (8,0 ; 7,5) m
sumbu x (b = 15 m) sumbu y (b = 16 m)
ec = 8,0 8,0 = 0 ec = 7,5 7,5 = 0
maka ed = 0 maka ed = 0
Lantai III
COR = (8,0 ; 7,5) m
COM = (8,0 ; 7,5) m
sumbu x (b = 15 m) sumbu y (b = 16 m)
ec = 8,0 8,0 = 0 ec = 7,5 7,5 = 0
maka ed = 0 maka ed = 0
Mursal (1304101010013) 42
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
y Dx ed x D y ed
1 1
Ix Iy Ix Iy
x = dan y =
di mana: x, y = jarak terhadap sumbu-sumbu yang melalui pusat nilai-D
Ix, Iy = momen inersia dari nilai-D
Jarak titik pusat ketegaran (x1,y1) :
x1 = {(Dy x1)}/ Dy
y1 = {(Dx y1)}/ Dx
di mana: x1,y1 = jarak dari sisi kiri dan sisi bawah
Momen inersia dari nilai-D:
y
Ix = (Dx y2) = ( Dx y12) - Dx . 1
2
x
Iy = (Dy x2) = ( Dy x12) - Dy . 1
2
x
di mana: x = x1 1
y
y = y1 - 1
Lantai ke Wi Wi.Zi V
- (ton) Zi (m) (ton) Fi (ton)
307.54 1076.4 87.90
I 6 3.5 11 2 15.060
495.86 5206.5 87.90
II 2 10.5 51 2 72.843
6282.9
Jumlah 62 87.902
Mursal (1304101010013) 43
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Portal Memanjang
Tingka Dkolo Dtingkata Fi total
As Kolom Dportal ay Fportal Fkolom
t m n (kg)
E-I 0.089 3764.691
Mursal (1304101010013) 44
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Portal Melintang
Tingka Dkolo Dtingkata Fi total
As Kolom Dportal ay Fportal Fkolom
t m n (kg)
E-I 0.078 3500.004
Mursal (1304101010013) 45
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Mursal (1304101010013) 46
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
BAB V
KOMBINASI
Mursal (1304101010013) 47
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Mursal (1304101010013) 48
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
BAB VI
PENDIMENSIAN
Direncanakan:
Lebar kolom (b) = 400 mm
Tinggi kolom (h) = 400 mm
Anggapan d = 65
Mutu beton fc = 35 MPa = 350 kg/cm2
Mutu baja fy = 360 MPa = 3600 kg/cm2
d c
f s s .E s s 0,003
c
tiap-tiap baris dengan rumus ; dimana
fy
si ; maka f si fy atau
Es
-Jika ;
Mursal (1304101010013) 49
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
fy fy
s ; maka f si si . E S atau
Es Es
-Jika
fy
s ; maka f si fy
Es
-Jika
Tegangan baja tulangan pada daerah tekan (Compressive Steel Stress)
harus dikurangi dengan 0,81 fc = 0,81 35 = 28,35 MPa.
Tentukan nilai Pu dan Mu. Jika hasil perhitungan Pu dan Mu tidak
memenuhi, maka analisis perhitungan di ulangi lagi dengan menggunakan
diameter dan jumlah tulangan yang lainnya hingga didapatkan nilai Pu
dan Mu memenuhi. Nilai = 0,65.
Vu maks
Vs perlu = - Vc
2. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SK SNI T-15-1991
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs <
Mursal (1304101010013) 50
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs >
3. Avs. fy
b
Spasi maks =
3. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SNI 03 1726 2002
Spasi maks = 1/4 dari dimensi penampang terkecil.
Spasi maks = 6 in = 152,4 mm
14 hx
4
3
Spasi maks = (dalam Inchi)
Vu maks
Vs perlu = - Vc
2. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SK SNI T-15-1991
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs <
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs >
3. Avs. fy
b
Spasi maks =
3. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SNI 03 1726 2002
Spasi maks = 1/2 dari dimensi penampang terkecil.
Mursal (1304101010013) 51
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Mursal (1304101010013) 52
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
2. Asumsikan d, d, ,dan .
3. Tentukan diameter tulangan, jumlah dan jarak antar tulangan.
4. Tentukan As dan As
( As As' ) fy a
(0,85 fc' )b 1
5. a = dan c =
fy 360
0,0018
Es 200000
6. Tentukan tegangan luluh baja ; =
7. Tentukan nilai regangan yang bekerja tulangan ;
cd
s ' 0,003
c
Untuk tulangan tekan :
d c
s 0,003
c
Untuk tulangan tarik :
8. Tentukan kondisi tulangan dengan menggunakan nilai regangan :
fy
si ; atau tulangan telah luluh maka f si fy
Es
Jika ;
fy
si ; atau tulangan belum luluh maka f si si . E S
Es
Jika ;
9. Untuk tulangan rangkap biasanya perlakuan tulangan tekan belum luluh
karena perlu tidak melebih maks (0,75 balance).
Bila tulangan baja baik salah satunya ataupun keduanya belum luluh,
maka perlu kita perlu mencari letak garis netral kembali dengan
menggunakan rumus berikut :
c (Q R 2 ) R
Mursal (1304101010013) 53
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Vu maks
Vs perlu = - Vc
2. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SK SNI T-15-1991
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs <
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs >
3. Avs. fy
b
Spasi maks =
Mursal (1304101010013) 54
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
1
f ' c b.d
6
Vc =
Vu > Vc .......... (perlu sengkang)
Vu maks
Vs perlu = - Vc
2. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SK SNI T-15-1991
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs <
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs >
3. Avs. fy
b
Spasi maks =
Perhitungan balok lantai I, II, dan ring balok dapat dilihat pada lampiran
tabel dan perhitungan.
Analisa momen untuk plat dua arah didasarkan pada SK-SNI T-15-1991-03
Keterangan:
Mlx = momen lapangan maksimum per meter lebar di arah-x;
Mly = momen lapangan maksimum per meter lebar di arah-y;
Mtx = momen tumpuan maksimum per meter lebar di arah-x;
Mty = momen tumpuan maksimum per meter lebar di arah-y;
Data perencanaan :
Mursal (1304101010013) 55
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Pada Bab II Perhitungan Muatan mati dan Perhitungan Muatan hidup, telah
diperoleh beban mati dan beban hidup untuk plat:
Beban mati: wD = 424 kg/m2
Beban hidup: wL = 250 kg/m2
Sehingga:
Beban ultimit: wU = 1,2wD + 1,6wL
= (1,2424) + (1,6250)
= 908,8 kg/m2.
Mursal (1304101010013) 56
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
1 1 2 1 1
3 3 4 3 void
1 1 2 1 1
Tipe 1
Mursal (1304101010013) 57
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
1
Dimana :
Ly 3
1
Lx 3
Ly = 3 m
Lx = 3 m
Tipe 2
2
Mursal (1304101010013) 58
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Dimana:
Ly 4
= =1,33
Lx 3
Tipe 3
Dimana:
Ly 6
= =2
Lx 3
Mursal (1304101010013) 59
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Tipe 4
Dimana:
Ly 6
= =1,5
Lx 4
Mursal (1304101010013) 60
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
f y2 k
f y f 2,35294
2
y
fc '
MU f y2
1,17647
b d 2x fc '
k= , perlu =
b
s pakai
As perlu = pakaibd , As pakai = (Dtul.) 2
> As perlu (OK)
Contoh perhitungan:
Tulangan lentur
Diameter tulangan plat arah x dan y adalah 10.
fc = 35 Mpa;
1 = 0,81 (Karena fc 30 Mpa, maka 1 =0,85 0,008 (35-30) = 0,81)
fy = 360 MPa; b = 1000 mm (untuk perencanaan tiap lebar 1 meter)
= 0,8
tebal plat lantai (t) = 120 mm
selimut beton/decking (p) = 20 mm
1,4 1,4
fy 360
min = = = 0,0039
Mursal (1304101010013) 61
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
MU 10,9056 10 6
b d2 0,8 1000 95 2
k = = = 1,5105
f k
2
y
f y f y2 2,35294
fc '
f y2
1,17647
fc '
perlu =
2,35294 360 2 1,5105
360 360 2
35
360
2
1,17647
35
perlu = = 0,0043
Karena perlu > min. (0,0043 > 0,0039), maka pakai = perlu = 0,0043
As perlu = pakaibd = 0,0043100095 = 409,27 mm2.
b 1000
A s perlu 409,27
sperlu = (Dtul.)2 = 102 = 191,9 mm
smaks. = 2t = 2 120 = 240 mm.
Dipakai tulangan D10150
b 1000
s pakai 150
As pakai = (Dtul.)2 = 102
As pakai = 523,6 mm2 > As perlu = 409,27 mm2 (OK)
Tipe 2
Mursal (1304101010013) 62
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Tipe 3
Tipe 4
Gambar denah pembesian plat lantai dapat dilihat pada lampiran gambar.
Direncanakan: 2m
)
N = 17 cm
S = 33,615 cm
Mursal (1304101010013) 63
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
N2 D2 17 2 29 2
S= = = 33,615 cm
= arc tan(N/D) = arc tan(17/29) = 30,38
3,987
Dari Bab II (Perhitungan m Mati), diperoleh:
Muatan
qtangga = 924 kg/m
qbordes = 848 kg/m
Dari Bab III (Perhitungan Muatan Hidup), diperoleh:
qtangga = 337,5 kg/m
qbordes = 225 kg/m
Jadi, kombinasi pembebanan adalah:
(qtangga)x = (1,2924) + (1,6337,5) = 1648,8 kg/m
(qbordes)x = (1,2848) + (1,6250) = 1417,6 kg/m
q = 1648,8 kg/m
2m
1,5 m
1,5 m
1,5 m
Mursal (1304101010013) 64
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
ly 1,5
lx 1,5
=1
MLx = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 1422,42 x 1,52 x 39 = 124,82 kg.m
MLy = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 1422,42 x 1,52 x 31 = 99,21 kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 1422,42 x 1,52 x 91 = 291,24 kg.m
Mtix = MLx = x 124,82 = 62,41 kg.m
Mtiy = MLy = x 99,21 = 49,61 kg.m
Mursal (1304101010013) 65
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
Mursal (1304101010013) 66
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7
DAFTAR PUSTAKA
Mursal (1304101010013) 67