Anda di halaman 1dari 67

Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gedung

Perencanaan konstruksi dalam tugas Perencanaan Bangunan Gedung II ini


dilakukan terhadap gambar Gedung Pembangunan Asrama yang terdiri dari tiga
lantai.

1.2 Standar Mutu dan Jenis Bahan yang Digunakan

Direncanakan:
o Mutu beton (fc) = 35 MPa = 350 kg/cm2
o Mutu baja (fs) = 350 MPa = 3500 kg/cm2
o Penutup atap = Genteng Seng Metal
o Rangka kuda-kuda dan gording terbuat dari baja

4700 f c ' 4700 35


o Ec = = 27805,57 N/mm2 = 278056 kg/cm2

1.3 Metode Perhitungan

Untuk perhitungan momen portal digunakan metode matrik. Perhitungan


pembebanan mengacu pada Peraturan Pembebanan Indonesia (PPI-1987) dan
PPTGI, sedangkan syarat perhitungan didasarkan pada SKSNI T-15-1991-03.
Perhitungan pada baja mengacu pada SNI 1729-2015 Spesifikasi untuk Bangunan
Gedung Baja Struktural.

1.4 Tinjauan Perhitungan

Tinjauan perhitungan perencanaan terhadap konstruksi struktural


menggunakan metode ultimit dengan elemen-elemen tinjauan sebagai berikut:

Mursal (1304101010013) 1
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

o atap;
o kuda-kuda;
o balok;
o kolom;
o tangga; dan
o plat lantai.

1.5 Tujuan Perhitungan

Tujuan perhitungan dalam Perencanaan Bangunan Gedung II ini adalah


untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama ini sehingga memberi
wawasan pengetahuan praktis yang lebih luas bagi mahasiswa dalam
mengaplikasikan ilmunya.

Mursal (1304101010013) 2
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

BAB II
PERHITUNGAN MUATAN MATI

Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan,
termasuk segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya.
Beban mati dapat didefinisikan sebagai beban yang tidak berubah seperti berat
struktur sendiri atau bagian struktur yang tidak boleh dipisahkan daripada struktur
utama. Berdasarkan SNI 03-1727-1989, beban mati adalah berat dari semua
bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan,
penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu.

2.1 Rangka Kuda-kuda


O
A4 A5
V5
N D4
F D5 P
A3 V4 A6
B4 B5 V6
M D3
E G D6 Q

548
A2 V3 A7
B3 B6 V7

462
L D2
D H D7 R
A1 V2 A8
B2 B7 V8
K D1
C I D8 S
V1
87
B1 B8 V9
J T
H1 A B B1

150 200 200 200 200 200 200 200 200 150

o Panjang batang vertikal:


V1 = V2 = V3 = V4 = V5 = V6 = V7 = V8 = V9 = 0,87 m
o Panjang batang kaki kuda-kuda:
A0 = 1,73 m
A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 = 2,31 m
o Panjang batang diagonal:
D1 = D2 = D3 = D4 = D5 = D6 = D7 = D8 =2,84 m
o Panjang balok bint:
B1 = B2 = B3 = B4 = B5 = B6 = B7 = B8 = 2,84 m
o Panjang batang horizontal:

Mursal (1304101010013) 3
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

H1 = H2 = 1,50 m
Tabel 2.1 Panjang Batang (m)
Batang B (m) A (m) V (m) D (m) H (m)
0 - 2 x 1,73 - - -
1 2,31 2,31 0,87 2,84 1,50
2 2,31 2,31 0,87 2,84 1,50
3 2,31 2,31 0,87 2,84 -
4 2,31 2,31 0,87 2,84 -
5 2,31 2,31 0,87 2,84 -
6 2,31 2,31 0,87 2,84 -
7 2,31 2,31 0,87 2,84 -
8 2,31 2,31 0,87 2,84 -
9 - - 0,87 - -
Jumlah 18,48 21,94 7,83 22,72 3,00

Direncanakan :
Panjang bentang kuda-kuda = 16 m
Sudut kemiringan atap = 300
Penutup atap = Genteng metal ( 5 kg/m2 , PPI-1983 )
Jarak antar kuda-kuda = 3,0 m
Jarak antar gording = 1,0 m
Plafond + penggantung = 18 kg/m2 (PPI 1983)
Mutu baja yang digunakan = Bj 34

Tegangan dasar izin ( ) = 1400 kg/m2
Modulus elastisitas baja = 2,1 x 106 kg/cm2

Profil baja rencana = LLC 100 x 50 x 20 x 3,2


Dari tabel baja, diperoleh data profil :
Ix = 107 cm4 Iy = 24,5 cm4
Wx = 21,3 cm3 Wy = 7,81cm3
F = 7,007 cm2 q = 5,5 kg/m

Mursal (1304101010013) 4
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

a. Berat Penutup Atap (Genteng Metal)


Berat genteng = 2 [Jarak antar kuda-kuda (Panjang kaki kuda-kuda +
Tritisan) Berat genteng]
= 2 [3 m (9,24 + 1,73) m 5 kg/m2]
P1 = 329,1 kg

b. Berat Plafon
Berat plafon = Jarak antar kuda-kuda Panjang balok bint (Berat
plafon + penggantung)
= 3 m 9,24 m 18 kg/m2
P2 = 498,96 kg

c. Berat Gording
Jumlah gording yang digunakan: 2 12 = 24 buah gording.
Berat profil = berat profil baja jarak antar kuda-kuda
= 5,5 kg/m 3 m
= 16,5 kg
Berat gording = Berat profil jarak kuda-kuda jumlah gording
= 16,5 3 24
P3 = 1.188 kg

d. Berat Rangka Kuda-kuda


Rangka kuda-kuda yang digunakan adalah rangka kuda-kuda baja.

Tabel 3.1 Daftar Profil yang Digunakan pada Kuda-kuda


Berat Panjang
Batan Profil Faktor Berat Batang
Profil Batang
g Reduksi
(mm) (kg/m) (m) (kg)
(1) (2) (3) (4) (5) (3) (4) (5)
A1 45 . 45 . 5 3,38 2,31 0,9 7,027
A2 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
A3 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
A4 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
A5 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
A6 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027

Mursal (1304101010013) 5
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

A7 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027


A8 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
A9 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
A10 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
B1 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
B2 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
B3 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
B4 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
2,31
B5 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
B6 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
B7 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
B8 45 . 45 . 5 3,38 0,9 7,027
V1 30 . 30 . 3 1,36 0,9 1,065
V2 30 . 30 . 3 1,36 0,9 1,065
V3 30 . 30 . 3 1,36 0,9 1,065
V4 30 . 30 . 3 1,36 0,9 1,065
V5 90 . 90 . 9 12,2 0,87 0,9 9,553
V6 30 . 30 . 3 1,36 0,9 1,065
V7 30 . 30 . 3 1,36 0,9 1,065
V8 30 . 30 . 3 1,36 0,9 1,065
V9 30 . 30 . 3 1,36 0,9 1,065
D1 75 . 75 . 7 7,94 0,9 20,295
D2 75 . 75 . 7 7,94 0,9 20,295
D3 75 . 75 . 7 7,94 0,9 20,295
D4 75 . 75 . 7 7,94 0,9 20,295
2,84
D5 75 . 75 . 7 7,94 0,9 20,295
D6 75 . 75 . 7 7,94 0,9 20,295
D7 75 . 75 . 7 7,94 0,9 20,295
D8 75 . 75 . 7 7,94 0,9 20,295
H1 45 . 45 . 5 3,38 0,9 4,563
1,5
H2 45 . 45 . 5 3,38 0,9 4,563
TOTAL 316,045

Jadi berat total yang dipikul oleh satu kuda-kuda adalah:


WD = P1 + P2 + P3 + P4
WD = 329,1 + 498,96 + 1.188 + 316,045 = 2332,105 kg
RA = RB = WD = 2332,105 = 1166,053 kg

Mursal (1304101010013) 6
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

2.2 Beban Tangga


a. Tangga lantai I
Direncanakan:
o tebal plat tangga = 12 cm
o lebar tangga = 100 cm
o langkah naik (N) = 18 cm
o langkah datar (D) = 27 cm

N2 D2 18 2 27 2 2,7 2 1,8 2
o S= = = 32,450 cm x = = 3,245 m
( 12 18 27)
7,488 8 cm
32,450
o = arc tan(N/D) = arc tan(18/27) = 33,690 y=

3,245 m y = 8 cm
D = 27 cm
1,80 m m
)
N = 18 cm
1,80 m
S = 32,45 cm

2,0 m 2,7 m

Plat Tangga
Beban mati yang dipikul oleh plat tangga adalah:
o Berat sendiri plat (t = 12 cm) = 0,12 1 2400 = 288 kg/m'
o Berat pasir (t = 3 cm) = 0,03 1 1600 = 48 kg/m'
o Berat spesi (t = 2 cm) = 0,02 1 2200 = 44 kg/m'
o Berat keramik (t = 2 cm) = 0,02 1 2200 = 44 kg/m'
o Berat anak tangga = 0,08 1 2400 = 192 kg/m'+
WD = 616 kg/m'
Plat Bordes
Beban mati yang dipikul oleh plat bordes adalah:
o Berat sendiri plat (t = 12 cm) = 0,12 2400 2,0 = 576 kg/m'

Mursal (1304101010013) 7
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

o Berat pasir (t = 3 cm) = 0,03 1600 2,0 = 96 kg/m'


o Berat spesi (t = 2 cm) = 0,02 2200 2,0 = 88 kg/m'
o Berat keramik (t = 2 cm) = 0,02 2200 2,0 = 88 kg/m' +
WD = 848 kg/m'
b. Tangga lantai II
Direncanakan:
o tebal plat tangga = 12 cm
o lebar tangga = 100 cm = 1 m
o langkah naik (N) = 18 cm
o langkah datar (D)= 27 cm

N2 D2 18 2 27 2 2,7 2 1,8 2
o S= = = 32,450 cm x = = 3,245 m
( 12 18 27)
7,488 8 cm
32,450
o = arc tan(N/D) = arc tan(18/27) = 33,690 y=

y = 8 cm
3,245 m
D = 27 cm
1,80 m m
)
N = 18 cm

1,80 m S = 32,45 cm

2,0 m 2,7 m

Plat Tangga
Beban mati yang dipikul oleh plat tangga adalah:
o Berat sendiri plat (t = 12 cm) = 0,12 1 2400 = 288 kg/m'
o Berat pasir (t = 3 cm) = 0,03 1 1600 = 48 kg/m'
o Berat spesi (t = 2 cm) = 0,02 1 2200 = 44 kg/m'
o Berat keramik (t = 2 cm) = 0,02 1 2200 = 44 kg/m'
o Berat anak tangga = 0,08 1 2400 = 192 kg/m'+
WD = 616 kg/m'

Plat Bordes

Mursal (1304101010013) 8
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Beban mati yang dipikul oleh plat bordes adalah:


o Berat sendiri plat (t = 12 cm) = 0,12 2400 2,0 = 576 kg/m'
o Berat pasir (t = 3 cm) = 0,03 1600 2,0 = 96 kg/m'
o Berat spesi (t = 2 cm) = 0,02 2200 2,0 = 88 kg/m'
o Berat keramik (t = 2 cm) = 0,02 2200 2,0 = 88 kg/m' +
WD = 848 kg/m'
2.3 Pembebanan Top Gevel
2.3.1 Berat dinding top gevel

Luas dinding :
A = x tinggi kuda-kuda x bentang kuda-kuda
= x 4,62 x 16,0
= 36,96 m2
Berat dinding top gevel :
Dari tabel 2.1 (PPI 1983 hal 11) di peroleh berat sendiri bahan bangunan
untuk dinding pasangan bata merah (setengah batu) adalah 250 kg/ m2
P=A. q
= 43,84 x 250 = 10960 kg

2.3.2 Berat pengaku top gevel


- Panjang total = 2 (kaki kuda-kuda) + bentang kuda-kuda + tinggi kuda-kuda
= 2 (9,24) + 16,0 + 4,62
= 39,10 m

Mursal (1304101010013) 9
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

- Berat beton bertulang = 2400 kg/m3 (PPI-1983, tabel 2.1)


- Ukuran pengaku top gevel = 15/15 cm
Berat pengaku top gevel :
P = 39,10 x 0,15 x 0,15 x 2400 = 2111,4 kg
Berat total top gevel :
P = 10960 + 2111,4 = 13071,4 kg
Berat equivalen / rata-rata top gevel :

P 13071,4
816,963
L 16,0
q= = kg/m'

2.4 Pembebanan Lantai


Beban mati yang dipikul oleh plat lantai adalah:
o Berat sendiri plat (t = 12 cm) = 0,12 2400 = 288 kg/m2
o Berat pasir (t = 3 cm) = 0,03 1600 = 48 kg/m2
o Berat spesi (t = 2 cm) = 0,02 2200 = 44 kg/m2
o Berat keramik (t = 2 cm) = 0,02 2200 = 44 kg/m2 +
WU = 424 kg/m2

2.4.1 Perhitungan beban terbagi rata ekivalen plat lantai

Mursal (1304101010013) 10
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

4
a a a
b b b b b b

600
a a a
3
c c
d d d d
400

c c
2
a a a
WU = 424 kg/m2 b b b b b b
600

a a a
1
500 500 500

Lx 4
bba
a ba
3a aa

1
dd d
c
2a aa
bba
a ba
b
c d
b
AB CD
A B C D

45
Ly

Lx L x (3 L2y L2x ) Wu
45

Ly
6 L2y

Lx 1
45 L x Wu
Lx 3
Tabel 2.2 Besar Pelimpahan beban lantai (Beban equivalent)

Mursal (1304101010013) 11
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Lx Ly qeq
Type
(m) (m) (kg/m)
a 5,0 - 706,67
b 5,0 6,0 814,63
c 5,0 4,0 507,92
d 4,0 - 565,33

2.3.2 Pelimpahan beban ke portal


Direncanakan :
Dimensi: - Kolom = 40/40 cm
- Balok Induk = 30/45 cm
- Balok Anak = 25/35 cm
- Ringbalk = 20/30 cm
- Tebal dinding = 13 cm

Diketahui : (PPI 1983 tabel 2.1)


- Berat jenis beton bertulang : 2400 kg/m3
- Berat jenis bata merah : 1700 kg/m3

1. Portal As A - A

Mursal (1304101010013) 12
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

P1 P2 P3 P4

A B C D

3.5
P5 P7 P8
P6

E b F d G b H

3.5
P9 P11 P12
P10

I b J d K b L

3.7
M N O P
6.0 4.0 6.0
Beban terbagi rata
1. Bentang AB = BC = CD
o Berat top gevel = 816,963 = 816,963 kg/m'
o Berat ring balk (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400 = 144 kg/m' +
q1 = 960,963 kg/m'
2. Bentang EF = GH = IJ = KL
o Berat balok induk (30/45) = 0,3 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe b = 814,63 = 814,63 kg/m' +
q2 = 1912,13 kg/m'
3. Bentang FG = JK
o Berat balok induk (30/45) = 0,3 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe d = 565,33 = 565,33 kg/m' +
q3 = 1817,833 kg/m'
Beban terpusat
1. Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) = 1166,053 kg +
P1 = 1166,053 kg
2. Titik E = F = G = H = I = J = K = L (P5 = P6 = P7 = P8 = P9 = P10 = P11 = P12)
o Berat kolom (40/40) = 0,4 x 0,4 x 3,5 x 2400 = 1344 kg +
P2 = 1344 kg

Mursal (1304101010013) 13
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

2. Portal As B - B
P1 P2 P3 P4

A B C D

3.5
P5 P7 P8
P6

E b F d G b H

3.5
P9
b P10
P11
b P12

I b J d K b L

3.7
M N O P
6.0 4.0 6.0

Beban terbagi rata


1. Bentang AB = BC = CD
o Berat top gevel = 816,963 = 816,963 kg/m'
o Berat ring balk (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400 = 144 kg/m' +
q1 = 960,963 kg/m'
2. Bentang EF = GH = IJ = KL
o Berat balok induk (30/45) = 0,3 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe b = 2 x 814,63 = 1629,26 kg/m' +
q2 = 2726,76 kg/m'
3. Bentang FG = JK
o Berat balok induk (30/45) = 0,3 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe d = 565,33 = 565,33 kg/m' +
q3 = 1817,33 kg/m'
Beban terpusat
1. Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) = 1166,053 kg +
P1 = 1166,053 kg
2. Titik E = F = G = H = I = J = K = L (P 5 = P6 = P7 = P8 = P9 = P10 =
P11 = P12)

Mursal (1304101010013) 14
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

o Berat kolom (40/40) = 0,4 x 0,4 x 3,5 x 2400 = 1344 kg +


P2 = 1344 kg
3. Portal As 1 - 1
P1 P2 P3 P4

A B C D

3.5
P5 a P6 a P7 a P8

E F G H

3.5
P9 a P10 a P11 a P12

I J K L

3.7
M N O P
5.0 5.0 5.0

Beban terbagi rata


1. Bentang AB = BC = CD
o Berat ring balk (20/30) = 0,20 x 0,3 x 2400 =144 kg/m'
+
q1 = 960,963 kg/m'
4. Bentang EF = FG = GH
o Berat balok induk (30/45) = 0,30 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe a = 706,67 = 706,67 kg/m' +
q2 = 1804,17 kg/m'
5. Bentang IJ = JK = KL
o Berat balok induk (30/45) = 0,30 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe a = 706,67 = 706,67 kg/m' +
q3 = 1804,17 kg/m'

Beban terpusat

Mursal (1304101010013) 15
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

1. Titik A = D (P1 = P4)


o Berat kuda-kuda (Ra) + eksentrisitas (932,842) = 2098,895 kg +
P1 = 2098,895 kg
2. Titik B = C (P2 = P3)
o Kuda-kuda eksentrisitas = 1166,053 = 1166,053 kg +
P2 = 1166,053 kg
3. Titik E = F = G = H = I = J = K = L (P5 = P6 = P7 = P8 = P9 = P10 = P11 =
P12)
o Berat kolom (40/40) = 0,4 0,4 3,5 2400 = 1344 kg +
P3 = 1344 kg

4. Portal As 2 - 2
P1 P2 P3 P4

A B C D

3.5
P5
c P6 P7
c P8

E a F a G a H
3.5
P9
c P10 P11
c P12

I a J a K a L
3.7

M N O P
5.0 5.0 5.0

Beban terbagi rata


1. Bentang AB = BC = CD
o Berat ring balk (20/30) = 0,20 x 0,3 x 2400 = 144 kg/m' +
q1 = 144 kg/m'
2. Bentang EF = GH = IJ = KL
o Berat balok induk (30/45) = 0,30 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe c = 507,92 = 507,92 kg/m'

Mursal (1304101010013) 16
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

o Berat lantai tipe a = 706,67 = 706,67 kg/m' +


q2 = 2312,09 kg/m'

3. Bentang JK = FG
o Berat balok induk (30/45) = 0,30 0,45 2400 = 324 kg/m'
o Berat dinding bata = 0,13 3,5 1700 = 773,5 kg/m'
o Berat lantai tipe a = 706,67 = 706,67 kg/m' +
q3 = 1804,17 kg/m'
Beban terpusat
1. Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) + eksentrisitas (932,842) = 2098,895 kg +
P1 = 2098,895 kg
2. Titik B = C (P2 = P3)
o Kuda-kuda eksentrisitas = 1166,053 = 1166,053 kg +
P2 = 1166,053 kg
3. Titik E = F = G = H = I = J = K = L (P5 = P6 = P7 = P8 = P9 = P10 = P11 = P12)
o Berat kolom (40/40) = 0,4 x 0,4 x 3,5 x 2400 = 1344 kg +
P3 = 1344 kg

Mursal (1304101010013) 17
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

BAB III
PERHITUNGAN MUATAN HIDUP

3.1 Beban Rangka Kuda-kuda

J
A3 A4
I K
V3
A2 A5

433
H L

289
V2 V4
A1 D2 D3 A6

144
V1 D1 D4 V5
A B
B1 C B2 D B3 E B4 F B5 G B6

250 250 250


750
1500

a. Muatan orang/pekerja
Berat orang/pekerja di titik buhul A dan B adalah 200 kg, sedangkan di titik-
titik H, I, J, K, dan L memikul beban pekerja sebesar 100 kg.

b. Muatan air hujan


Muatan air hujan bekerja pada titik buhul bagian atas, yaitu pada titik buhul A,
B, H, I, J, K dan L.
(400,8) = 40 (0,8 30) = 16 kg/m2 bidang atap.
Berat air hujan setiap titik buhul:
H =I = J = K = L = 2,89 4,0 16 = 184,96 kg
A = B = {2,89 + ( 2,89)} 4,0 16 = 277,44 kg

Beban hidup yang dipikul oleh satu kuda-kuda adalah beban yang terbesar di
antara beban pekerja dengan beban air hujan. Jadi:

Mursal (1304101010013) 18
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Peker Maksim
Titik ja Hujan um
Buhul
(kg) (kg) (kg)
277.4
A 200 4 277.44
277.4
B 200 4 277.44
184.9
H 100 6 184.96
184.9
I 100 6 184.96
184.9
J 100 6 184.96
184.9
K 100 6 184.96
184.9
L 100 6 184.96
Ptotal
= 1479.68

RA = RB = Ptotal = 1479,68 kg = 739,84 kg.

3.2 Beban Tangga

Plat Tangga
Berdasarkan Tabel 3.1 PPI 1987, beban hidup untuk tangga adalah 300
kg/m2. Sedangkan menurut Tabel 4 PPI 1987, koefisien reduksi beban hidup
untuk perumahan/penghunian adalah 0,75. Jadi:
WL = 300 1 0,75 = 225 kg/m'

Plat Bordes
WL = 300 0,75 = 225 kg/m'

3.3 Pembebanan Lantai

Mursal (1304101010013) 19
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Berdasarkan PPI 1987, beban hidup untuk lantai diambil 250 kg/m2.

3.3.1 Perhitungan beban terbagi rata ekivalen plat lantai

4
a a a
b b b b b b
00
6

a a a
3
c c
d d d d
00
4

c c
2
a a a
WU = 250 kg/m2 b b b b b b
00
6

a a a
1
500 500 500

Lx A B C D
45

45
Ly

Lx Ly

Mursal (1304101010013) 20
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Lx
L x (3 L2y L2x ) Wu
45
6 L2y
Ly

1
45
Lx
Tipe Lx
Lx
Ly q
Wu
3 416.6
eq

Lx
a 5 - 67
480.3
b 5 6 24
299.4
c 5 4 79
333.3
d 4 - 33

3.3.2 Pelimpahan beban ke portal

a. Portal As 1-1
P1 P2 P3 P4

A B C D
3.5

P5 a P6 a P7 a P8

E F G H
3.5

P9 a P10 a P11 a P12

I J K L
3.5

M N O P
5.0 5.0 5.0

Beban terbagi rata


Bentang EF = FG = GH = IJ = JK = KL
o Berat lantai tipe a = 416,667 = 416,667 kg/m' +
q1 = 416,667 kg/m'

Mursal (1304101010013) 21
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Beban terpusat
1. Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) = 739,84 = 739,84 kg +
P1 = 739,84 kg
2. Titik B = C (P2 = P3)
o Berat kuda-kuda eksentrisitas = 369,92 = 369,92 kg +
P2 = 369,92 kg
b. Portal As 2 -2

P1 P2 P3 P4

A B C D
3.5

P5
c P6 P7
c P8

E a F a G a H
3.5

P9
c P10 P11
c P12

I a J a K a L
3.5

M N O P
5.0 5.0 5.0

Beban terbagi rata


1. Bentang EF = GH = IJ = KL
o Berat lantai tipe a + c= 416,67 + 299,48 = 716,15 kg/m' +
q1 = 716,15 kg/m'
2. Bentang FG = JK
o Berat lantai tipe a = 416,67 = 416,67 kg/m' +
q2 = 416,67 kg/m'

Mursal (1304101010013) 22
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

c. Portal As A - A
P1 P2 P3 P4

A B C D
3.5

P5 P6 P7 P8

E F d G b H
b
3.5

P9 P10 P11 P12

I b J d K b L
3.5

M N O P
6.0 4.0 6.0

Mursal (1304101010013) 23
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Beban terbagi rata


1. Bentang EF = GH = IJ = KL
o Berat lantai tipe b = 480,324 = 480,324 kg/m' +
q2 = 480,324 kg/m'
2. Bentang FG = JK
o Berat lantai tipe d = 343,75 = 333,334 kg/m' +
q3 = 333,334 kg/m'
Beban terpusat
1. Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) = 739,84 = 739,84 kg +
P1 = 739,84 kg

Mursal (1304101010013) 24
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

d.

P1 P2 P3 P4

A B C D
3.5

P5
b P6 P7
b P8

E F d G b H
b
3.5

P9
b P10
b P11 P12

I b J d K b L
3.5

M N O P
6.0 4.0 6.0

Portal As B - B

Mursal (1304101010013) 25
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Beban terbagi rata


1. Bentang EF = GH = IJ = KL
o Berat lantai tipe 2b = 2 x 480,324 = 960,65 kg/m' +
q1 = 960,65 kg/m'
2. Bentang FG = JK
o Berat lantai tipe d = 333,334 = 333,334 kg/m' +
q2 = 333,334 kg/m'

Beban terpusat
Titik A = D (P1 = P4)
o Berat kuda-kuda (Ra) + eksentrisitas = 493,23 = 493,23 kg +
P1 = 493,23 kg

Mursal (1304101010013) 26
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

8,66 m 8,66 m
4,33 m
BAB IV
1,75 mPERHITUNGAN MUATAN GEMPA
1,75 m
10,5 m 1,75 m
1,75 m
1,75 m
1,75 m

16 m

4.1 Pembebanan
a. Berat daerah I
1. Beban mati
Berat kolom (50/50) = 0,50,5163,52400 = 33600 kg
Berat balok (30/50) = 0,30,5(60+64)2400 = 44640 kg
Berat dinding bata = 0,153,51700(50+64) =101745 kg
Berat plat tangga = 616 3,191 = 1965,42 kg
Berat plat bordes(t=12 cm)= 2 1,15 1,3 0,12 2400 = 861,12 kg
Pasir (t = 3 cm) = 2 1,15 1,3 0,03 1600 = 143,52 kg
Spesi (t = 2 cm) = 2 1,15 1,3 0,02 2200 = 131,56 kg
Keramik (t = 2 cm) = 2 1,15 1,3 0,02 2200 = 131,56 kg
Berat plafond & penggantung = 15 16 18 = 4320 kg
Berat plat lantai = 15 16 424 = 101760 kg +
WD = 289298,2 kg
2. Beban hidup
Berat plat tangga = 225 3,191 = 717,88 kg
Berat plat bordes(t=12 cm) = 0,12 450 2 = 108 kg
Berat plat lantai = 15 16 250 = 60000 kg +

Mursal (1304101010013) 27
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

= 60825,89 kg
Koefisien reduksi peninjauan gempa adalah 0,3. Jadi:
WL = 0,3 60825,89 = 18247,77 kg
3. Kombinasi beban
Wdaerah I = WD + WL = 289298,2 + 18247,77 = 307545,9 kg = 307,546 t

b. Berat daerah II
1. Beban mati
Berat total kuda-kuda = 2593,82 4 = 10375,27 kg
Berat top gevel = 10098,93 2 = 20197,86 kg
Berat ringbalk (20/30) = 0,20,32400(60+64) = 17856 kg
Berat kolom (50/50) = 0,50,5(3,5+3,5)240016= 73728 kg
Berat balok (30/50) = 0,30,5(60+64)2400 = 44640 kg
Berat plat tangga = 616 3,191 = 1965,42 kg
Berat plat bordes(t=12 cm)= 2 1,15 1,3 0,12 2400 = 861,12 kg
Pasir (t = 3 cm) = 2 1,15 1,3 0,03 1600 = 143,52 kg
Spesi (t = 2 cm) = 2 1,15 1,3 0,02 2200 = 131,56 kg
Keramik (t = 2 cm) = 2 1,15 1,3 0,02 2200 = 131,56 kg
Berat plafond & penggantung = 15 16 18 = 4320 kg
Berat dinding bata = 0,153,51700(50+64) =101745 kg
Berat plat lantai = 15 16 424 = 101760 kg +
WD = 477392,3 kg
2. Beban hidup
Muatan orang + air hujan = 739,84 = 739,84 kg
Berat plat tangga = 225 3,191 = 717,88 kg
Berat plat bordes(t=12 cm)= 0,12 450 2 = 108 kg
Berat plat lantai = 15 16 250 = 60000 kg +
= 61565,73 kg

Koefisien reduksi peninjauan gempa adalah 0,3. Jadi:

Mursal (1304101010013) 28
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

WL = 0,3 61565,73 = 18469,72 kg

3. Kombinasi beban
Wdaerah II = WD +WL= 477392,3 + 18469,72 = 495862 kg = 495,86 t

c. Berat total bangunan


Wt = Wdaerah I + Wdaerah II
Wt = 307545,9 + 495862 = 803408 kg

4.2 Beban Geser Dasar


Berdasarkan SNI 03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Bangunan Gedung, beban geser dasar adalah sebagai berikut:
Ci I
R
V= Wt
di mana:
V : beban geser dasar nominal statistik ekuivalen
Ci : nilai faktor respon rempa
I : faktor keutamaan gedung
R : faktor keutamaan bangunan
Wt : berat total bangunan

Waktu getar bangunan (T)


H = 10,5 m (tinggi seluruh gedung); Ct = 0,0731 (UBC Section 1630.2.2)
T = CtH3/4 = 0,0731 (10,5)3/4 = 0,43 detik

= 0,15 (gempa wilayah 6, table 8); n = 3 (banyak tingkatan gedung)

T= n = 0,15 3 = 0,45 detik < 0,47 detik, jadi dipakai T = 0,45 detik

Koefisien-koefisien

Mursal (1304101010013) 29
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Koefisien dasar gempa (C)


Dari T = 0,45 detik maka dari grafik wilayah gempa 6 untuk tanah keras

0,42
0,45
diperoleh C = = 0,93
Faktor keutamaan gedung (I)
Untuk gedung-gedung perkantoran yang harus tetap berfungsi sesudah
suatu gempa terjadi maka faktor keutamaannya adalah 1 (SNI 03-1726-
2002).
Faktor jenis struktur (R)
Untuk portal daktail yang bahan bangunannya terutama terdiri dari
konstruksi beton bertulang maka R = 8,5 (SNI 03-1726-2002).
0,93 1
8,5
V= x 803408 = 87902,28 = 87,902 ton

4.3 Gaya Geser Horizontal


Wi z i
V
Wi z i
Fi =
di mana:
Fi : gaya geser horizontal gempa pada lantai ke-i (ton)
Wi : berat bangunan lantai ke-i (ton)
zi : jarak dari taraf penjepit lateral ke lantai dua (m)
V : beban geser dasar (ton)

Lantai ke Wi Zi Wi.Zi V
- (ton) (m) (ton) Fi (ton)
307.54 1076.4 87.90
I 6 3.5 11 2 15.060
495.86 5206.5 87.90
II 2 10.5 51 2 72.843
6282.9
Jumlah 62 87.902

Mursal (1304101010013) 30
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Dari perhitungan beban gaya angin dan gempa, dapat dilihat bahwa gaya gempa
lebih besar, maka untuk perhitungan selanjutnya gaya horizontal yang ditinjau
adalah gaya gempa.

4.4 Angka kekakuan


Kiyoshi Muto (1993), menyatakan bahwa koefisien pengali momen inersia
balok lantai sebesar c = 1,5 (untuk tengah), c = 1,3 (untuk tepi) dan angka
kekakuan standar diambil 0,0027, jadi :
Ratio kekakuan efektif :
Untuk tepi : kc = c.k = 1,3.k
Untuk tengah: kc = c.k = 1,5.k

Rumus rumus yang digunakan:


a. Kolom tingkat dasar dengan perletakan jepit
k1 k 2 k N
k kc
=
0,5 k
2k
a=
D = a. kc

b. Kolom tingkat ke-N dengan rumus


k1 k 2 k N
k 2k c
=
k
2k
a=
D = a. kc
di mana :
k1, k2, kN = kekakuan balok yang ditinjau
kc = kekakuan kolom yang ditinjau

Mursal (1304101010013) 31
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

a = suatu konstanta yang tergantung pada harga k


D = gaya geser yang terjadi pada suatu kolom
k
= rasio kekakuan rata-rata
Strukt Ukuran k = I/ kc = c . k
I (m4) L (m)
ur b h (0,0027L) tepi tengah
0.0013
Balok 0.25 0.4 33 5 0.09877 0.128 0.148
0.0013
0.25 0.4 33 6 0.08230 0.107 0.123
0.0013
0.25 0.4 33 4 0.12346 0.160 0.185
Ringb 0.0004
alk 0.2 0.3 5 5 0.03333 0.043 0.050
0.0004
0.2 0.3 5 6 0.02778 0.036 0.042
0.0004
0.2 0.3 5 4 0.04167 0.054 0.063
0.0021
Kolom 0.4 0.4 33 3.5 0.22575 0.293 0.339

a. Portal As I dan II (Memanjang)

0,043 0,05 0,043

A B C D
0,293 0,338 0,338 0,293
0,128 0,148 0,128

E F G H
0,293 0,338 0,338 0,293

0,128 0,148 0,128

I J K L
0,293 0,338 0,338 0,293

M N O P
5.0 5.0 5.0

Mursal (1304101010013) 32
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Tingkat Kolom kc k a D
A-E 0.293 0.295 0.129 0.038
B-F 0.339 0.404 0.168 0.057
III
C-G 0.339 0.404 0.168 0.057
D-H 0.293 0.295 0.129 0.038
E-I 0.293 0.875 0.304 0.089
F-J 0.339 1.196 0.374 0.127
II
G-K 0.339 1.196 0.374 0.127
H-L 0.293 0.875 0.304 0.089
I-M 0.293 0.875 0.304 0.089
J-N 0.339 1.196 0.374 0.127
I
K-O 0.339 1.196 0.374 0.127
L-P 0.293 0.875 0.304 0.089

b. Portal As A-A dan B-B (Melintang)

Mursal (1304101010013) 33
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

0,036 0,063 0,036

A B C D
0,293 0,338 0,338 0,293

0,107 0,185 0,107


E F G H
0,293 0,338 0,293
0,338

0,107 0,185 0,107

I J K L
0,293 0,293
0,338 0,338

M N O P
600 400 600

Tingkat Kolom kc k a D
A-E 0.293 0.246 0.110 0.032
B-F 0.339 0.398 0.166 0.056
III
C-G 0.339 0.398 0.166 0.056
D-H 0.293 0.246 0.110 0.032
E-I 0.293 0.729 0.267 0.078
F-J 0.339 1.179 0.371 0.126
II
G-K 0.339 1.179 0.371 0.126
H-L 0.293 0.729 0.267 0.078
I-M 0.293 0.729 0.267 0.078
J-N 0.339 1.179 0.371 0.126
I
K-O 0.339 1.179 0.371 0.126
L-P 0.293 0.729 0.267 0.078

4.5 Pusat kekakuan (Center of Rigidity/COR)


a. Lantai I
Arah melintang

Mursal (1304101010013) 34
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

0,078 0,078 0,078 0,078

600
0,126 0,126 0,126 0,126

400

0,126 0,126 0,126 0,126


600

0,078 0,078 0,078 0,078

500 500 500

Tabel perhitungan pusat kekakuan arah melintang


No. Dx y Dx y y2 Dx y2
a 0.408 0 0.000 0 0.000
b 0.408 6 2.448 36 14.688
c 0.408 10 4.080 100 40.800
d 0.408 16 6.528 256 104.448
1.632 13.056 159.936

y
D y
x 13,056
D x 1,632
= = 8,00 m

Arah memanjang

Mursal (1304101010013) 35
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

0,089 0,127 0,127 0,089

600
0,089 0,127 0,127 0,089
400

0,089 0,127 0,127 0,089


600

0,089 0,127 0,127 0,089

500 500 500

Tabel perhitungan pusat kekakuan arah memanjang


No. Dy x Dy x x2 Dy x2
a 0.432 0 0.000 0 0.000
b 0.432 5 2.160 25 10.801
c 0.432 10 4.321 100 43.205
d 0.432 15 6.481 225 97.212
1.728 12.962 151.219

x
D x y 12,962
D y 1,728
= = 7,5 m
Jadi, pusat kekakuan lantai I adalah: (7,5 ; 8,0) m.

b. Lantai II

Mursal (1304101010013) 36
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Arah melintang

0,078 0,078 0,078 0,078

600
0,126 0,126 0,126 0,126
400

0,126 0,126 0,126 0,126


600

0,078 0,078 0,078 0,078

500 500 500

Tabel perhitungan pusat kekakuan arah melintang


No. Dx y Dx y y2 Dx y2
a 0.408 0 0.000 0 0.000
b 0.408 6 2.448 36 14.688
c 0.408 10 4.080 100 40.800
d 0.408 16 6.528 256 104.448
1.632 13.056 159.936

y
D y
x 13,056
D x 1,632
= = 8,00 m

Arah memanjang

Mursal (1304101010013) 37
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

0,089 0,127 0,127 0,089

600
0,089 0,127 0,127 0,089
400

0,089 0,127 0,127 0,089


600

0,089 0,127 0,127 0,089

500 500 500

Tabel perhitungan pusat kekakuan arah memanjang


No. Dy x Dy x x2 Dy x2
a 0.432 0 0.000 0 0.000
b 0.432 5 2.160 25 10.801
c 0.432 10 4.321 100 43.205
d 0.432 15 6.481 225 97.212
1.728 12.962 151.219

x
D x y 12,962
D y 1,728
= = 7,5 m
Jadi, pusat kekakuan lantai I adalah: (7,5 ; 8,0) m.

Mursal (1304101010013) 38
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

c. Lantai III
Arah melintang

0,032 0,032 0,032 0,032

0
60

0,056 0,056 0,056 0,056


0
40

0,056 0,056 0,056 0,056


0
60

0,032 0,032 0,032 0,032

500 500 500

Tabel perhitungan pusat kekakuan arah melintang


No. Dx y Dx y y2 Dx y2
a 0.177 0 0.000 0 0.000
b 0.177 6 1.060 36 6.360
c 0.177 10 1.767 100 17.668
d 0.177 16 2.827 256 45.230
0.707 5.654 69.258

y
D y x 5,654
D x 0,707
= = 8,00 m

Mursal (1304101010013) 39
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Arah memanjang

0,089 0,127 0,127 0,089

0
60

0,089 0,127 0,127 0,089


0
40

0,089 0,127 0,127 0,089


0
60

0,089 0,127 0,127 0,089

500 500 500

Tabel perhitungan pusat kekakuan arah memanjang


No. Dy x Dy x x2 Dy x2
a 0.432 0 0.000 0 0.000
b 0.432 5 2.160 25 10.801
c 0.432 10 4.321 100 43.205
d 0.432 15 6.481 225 97.212
1.728 12.962 151.219

x
D x y 12,962
D y 1,728
= = 7,5 m

Mursal (1304101010013) 40
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Jadi, pusat kekakuan lantai I adalah: (7,5 ; 8,0) m.

4.6 Pusat Massa (Center of Mass/COM)

750
600

800
400
600

500 500 500

Pusat massa adalah: (7,5 ; 8,0) m.

4.7 Koreksi Torsi


Dari hasil perhitungan ternyata diperoleh pusat kekakuan lantai I, II, dan III
berimpit dengan pusat massa sehingga tidak terjadi eksentrisitas yang dapat
menimbulkan torsi. Sehingga eksentrisitas rencana ed sama dengan nol.
Untuk 0 < ec 0,3b maka ed (dipilih yang maksimum) dihitung dengan
persamaan:
ed = 1,5ec + 0,05b

Mursal (1304101010013) 41
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

atau
ed = ec 0,05b
di mana: ed = eksentrisitas rencana
ec = eksentrisitas antara pusat massa dan pusat kekakuan
b = jarak tegak lurus horizontal terbesar denah suatu struktur gedung
pada arah pembebanan gempa

Lantai I
COR = (8,0 ; 7,5) m
COM = (8,0 ; 7,5) m
sumbu x (b = 15 m) sumbu y (b = 16 m)
ec = 8,0 8,0 = 0 ec = 7,5 7,5 = 0
maka ed = 0 maka ed = 0
Lantai II
COR = (8,0 ; 7,5) m
COM = (8,0 ; 7,5) m
sumbu x (b = 15 m) sumbu y (b = 16 m)
ec = 8,0 8,0 = 0 ec = 7,5 7,5 = 0
maka ed = 0 maka ed = 0
Lantai III
COR = (8,0 ; 7,5) m
COM = (8,0 ; 7,5) m
sumbu x (b = 15 m) sumbu y (b = 16 m)
ec = 8,0 8,0 = 0 ec = 7,5 7,5 = 0
maka ed = 0 maka ed = 0

4.8 Koreksi terhadap Geser

Mursal (1304101010013) 42
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

y Dx ed x D y ed
1 1
Ix Iy Ix Iy
x = dan y =
di mana: x, y = jarak terhadap sumbu-sumbu yang melalui pusat nilai-D
Ix, Iy = momen inersia dari nilai-D
Jarak titik pusat ketegaran (x1,y1) :
x1 = {(Dy x1)}/ Dy
y1 = {(Dx y1)}/ Dx
di mana: x1,y1 = jarak dari sisi kiri dan sisi bawah
Momen inersia dari nilai-D:
y
Ix = (Dx y2) = ( Dx y12) - Dx . 1
2

x
Iy = (Dy x2) = ( Dy x12) - Dy . 1
2

x
di mana: x = x1 1

y
y = y1 - 1

Karena nilai ed = 0 maka x = y = 1 untuk tiap lantai.

4.9 Penyebaran Gaya Geser

Lantai ke Wi Wi.Zi V
- (ton) Zi (m) (ton) Fi (ton)
307.54 1076.4 87.90
I 6 3.5 11 2 15.060
495.86 5206.5 87.90
II 2 10.5 51 2 72.843
6282.9
Jumlah 62 87.902

Mursal (1304101010013) 43
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Portal Memanjang
Tingka Dkolo Dtingkata Fi total
As Kolom Dportal ay Fportal Fkolom
t m n (kg)
E-I 0.089 3764.691

F-J 0.127 5340.643


I II 0.432 1 18211
G-K 0.127 5340.643
H-L 0.089 3764.691
E-I 0.089 3764.691
F-J 0.127 5340.643
II II 0.432 1 18211
G-K 0.127 5340.643
H-L 0.089 3764.691
1.728 72843
E-I 0.089 3764.691
F-J 0.127 5340.643
III II 0.432 1 18211
G-K 0.127 5340.643
H-L 0.089 3764.691
E-I 0.089 3764.691
F-J 0.127 5340.643
IV II 0.432 1 18211
G-K 0.127 5340.643

H-L 0.089 3764.691

I-M 0.089 1.728 15060 778.318

J-N 0.127 1104.133


I I 0.432 1 3765
K-O 0.127 1104.133
L-P 0.089 778.318
I-M 0.089 778.318
J-N 0.127 1104.133
II I 0.432 1 3765
K-O 0.127 1104.133
L-P 0.089 778.318
III I I-M 0.089 0.432 1 3765 778.318
J-N 0.127 1104.133
K-O 0.127 1104.133

Mursal (1304101010013) 44
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

L-P 0.089 778.318


I-M 0.089 778.318
J-N 0.127 1104.133
IV I 0.432 1 3765
K-O 0.127 1104.133

L-P 0.089 778.318

Portal Melintang
Tingka Dkolo Dtingkata Fi total
As Kolom Dportal ay Fportal Fkolom
t m n (kg)
E-I 0.078 3500.004

F-J 0.126 5605.330


I II 0.408 1 18211
G-K 0.126 5605.330
H-L 0.078 3500.004
E-I 0.078 3500.004
F-J 0.126 5605.330
II II 0.408 1 18211
G-K 0.126 5605.330
H-L 0.078 3500.004
1.632 72843
E-I 0.078 3500.004
F-J 0.126 5605.330
III II 0.408 1 18211
G-K 0.126 5605.330
H-L 0.078 3500.004
E-I 0.078 3500.004
F-J 0.126 5605.330
IV II 0.408 1 18211
G-K 0.126 5605.330

H-L 0.078 3500.004

I-M 0.078 1.632 15060 723.597

J-N 0.126 1158.855


I I 0.408 1 3765
K-O 0.126 1158.855
L-P 0.078 723.597
I-M 0.078 723.597
J-N 0.126 1158.855
II I 0.408 1 3765
K-O 0.126 1158.855
L-P 0.078 723.597
I-M 0.078 723.597
J-N 0.126 1158.855
III I 0.408 1 3765
K-O 0.126 1158.855
L-P 0.078 723.597
IV I I-M 0.078 0.408 1 3765 723.597
J-N 0.126 1158.855

Mursal (1304101010013) 45
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

K-O 0.126 1158.855

L-P 0.078 723.597

4.10 Perhitungan Momen


Perhitungan momen dilakukan dengan menggunakan metode Matrix
Analysis. Hasil perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran.

Mursal (1304101010013) 46
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

BAB V
KOMBINASI

Struktur dan komponen struktur harus direncanakan hingga semua


penampang mempunyai kuat rencana minimum sama dengan kuat perlu, yang
dihitung berdasarkan kombinasi beban dan gaya terfaktor yang sesuai dengan
ketentuan yang sedang berlaku.
SNI 2847 Pasal 11.2 menentukan dan mengatur kombinasi beban sesuai
dengan ACI 318-2002 Section 9.2. Load factor lama untuk E memakai nilai 1,4.
sekarang diganti 1,0, karena peraturan baru telah memakai beban gempa berupa
beban batas seperti tercantum dalam Tabel 6.1 berikut ini:
Beban Kombinasi
U = 1,4 D
U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)
U = 1,2 D + 1,0 L + 1,6 W + 0,5 (A atau R)
U = 0,9 D + 1,6 W
U = 1,2 D + 1,0 L 1,0 E
U = 0,9 D 1,0 E

Dalam perencanaan ini, hanya diambil kombinasi yang relevan saja.


Pengaruh angin tidak dimasukkan disini karena beban angin sangat kecil jadi
diabaikan. Kuat perlu U untuk menahan beban mati D paling tidak harus sama
dengan
U = 1,4 D................................................ (6.1)
Kuat perlu U untuk menahan beban mati D dan beban hidup L, paling
tidak harus sama dengan
U = 1,2 D + 1,6 L.................................... (6.2)
Karena ketahanan struktur terhadap beban gempa E harus diperhitungkan
dalam perencanaan ini, maka kuat perlu U harus diambil sebagai berikut
U = 1,2 D + 1,0 L 1,0 E....................... (6.3)
atau
U = 0,9 D 1,0 E................................... (6.4)

Mursal (1304101010013) 47
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Perhitungan kombinasi beban ini ditampilkan dalam tabel-tabel yang dapat


dilihat pada lampiran tabel dan perhitungan.

Mursal (1304101010013) 48
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

BAB VI
PENDIMENSIAN

6.1 Pendimensian Kolom

Direncanakan:
Lebar kolom (b) = 400 mm
Tinggi kolom (h) = 400 mm
Anggapan d = 65
Mutu beton fc = 35 MPa = 350 kg/cm2
Mutu baja fy = 360 MPa = 3600 kg/cm2

Langkah Analisis Perhitungan Tulangan Longitudinal:

Asumsikan nilai d, d, ,dan .


Tentukan diameter tulangan, jumlah dan jarak antar tulangan.
600
d
600 fy
Misalkan c = cb =
a = 1.c
Karena fc 30 Mpa, maka 1 = 0,85 0,008 (35-30) = 0,81
fy 360
0,0018
Es 200000
Tentukan tegangan luluh baja ; =
Tentukan nilai regangan dan tegangan pada tulangan yang bekerja pada

d c
f s s .E s s 0,003
c
tiap-tiap baris dengan rumus ; dimana
fy
si ; maka f si fy atau
Es
-Jika ;

Mursal (1304101010013) 49
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

fy fy
s ; maka f si si . E S atau
Es Es
-Jika
fy
s ; maka f si fy
Es
-Jika
Tegangan baja tulangan pada daerah tekan (Compressive Steel Stress)
harus dikurangi dengan 0,81 fc = 0,81 35 = 28,35 MPa.
Tentukan nilai Pu dan Mu. Jika hasil perhitungan Pu dan Mu tidak
memenuhi, maka analisis perhitungan di ulangi lagi dengan menggunakan
diameter dan jumlah tulangan yang lainnya hingga didapatkan nilai Pu
dan Mu memenuhi. Nilai = 0,65.

Langkah Analisis Perhitungan Tulangan Tranversal:


Perhitungan analisis untuk tulangan tranversal di bagi atas dua yakni
perencanaan tulangan tranversal pada daerah tumpuan dan perencanaan tulangan
tranversal pada daerah lapangan.

a. Perhitungaan analisis tulangan transversal pada tumpuan.


1. Mencari Luas tulangan transversal yang dibutuhkan :
Tentukan Vu maks yang bekerja.
Nu 1
1 f ' c b.d
14 Ag 6
Vc =
Vu > Vc .......... (perlu sengkang)

Vu maks


Vs perlu = - Vc
2. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SK SNI T-15-1991
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs <

Mursal (1304101010013) 50
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs >
3. Avs. fy
b
Spasi maks =
3. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SNI 03 1726 2002
Spasi maks = 1/4 dari dimensi penampang terkecil.
Spasi maks = 6 in = 152,4 mm
14 hx
4
3
Spasi maks = (dalam Inchi)

b. Perhitungaan analisis tulangan transversal pada lapangan.


1. Mencari Luas tulangan transversal yang dibutuhkan :
Tentukan Vu maks yang bekerja.
Nu 1
1 f ' c b.d
14 Ag 6
Vc =
Vu > Vc .......... (perlu sengkang)

Vu maks


Vs perlu = - Vc
2. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SK SNI T-15-1991
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs <

1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs >
3. Avs. fy
b
Spasi maks =
3. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SNI 03 1726 2002
Spasi maks = 1/2 dari dimensi penampang terkecil.

Mursal (1304101010013) 51
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Spasi maks = 12 in = 304,8 mm


Spasi maks = 24 ds
Perhitungan kolom dapat dilihat pada lampiran tabel dan perhitungan.

6.2 Pendimensian Balok Lantai I, II, dan Ring Balok

Data perencanaan balok lantai I


- lebar balok (b) = 25 dan 30 cm
- tinggi balok (h) = 40 dan 50 cm

- mutu beton fc = 35 Mpa = 350 kg/cm2


- mutu baja fy = 360 Mpa = 3600 kg/cm2
- mutu baja fys = 240 Mpa = 2400 kg/cm2

Data perencanaan balok lantai II


- lebar balok (b) = 25 dan 30 cm
- tinggi balok (h) = 40 dan 50 cm

- mutu beton fc = 35 Mpa = 350 kg/cm2


- mutu baja fy = 360 Mpa = 3600 kg/cm2
- mutu baja fys = 240 Mpa = 2400 kg/cm2

Data perencanaan ringbalk


- lebar balok (b) = 20 cm
- tinggi balok (h) = 30 cm

- mutu beton fc = 35 Mpa = 350 kg/cm2


- mutu baja fy = 360 Mpa = 3600 kg/cm2
- mutu baja fys = 240 Mpa = 2400 kg/cm2

Langkah Analisis Perhitungan Tulangan Longitudinal:

1. Asumsikan nilai tegangan semua baja telah luluh.

Mursal (1304101010013) 52
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

2. Asumsikan d, d, ,dan .
3. Tentukan diameter tulangan, jumlah dan jarak antar tulangan.
4. Tentukan As dan As
( As As' ) fy a
(0,85 fc' )b 1
5. a = dan c =
fy 360
0,0018
Es 200000
6. Tentukan tegangan luluh baja ; =
7. Tentukan nilai regangan yang bekerja tulangan ;
cd
s ' 0,003
c
Untuk tulangan tekan :

d c
s 0,003
c
Untuk tulangan tarik :
8. Tentukan kondisi tulangan dengan menggunakan nilai regangan :
fy
si ; atau tulangan telah luluh maka f si fy
Es
Jika ;
fy
si ; atau tulangan belum luluh maka f si si . E S
Es
Jika ;
9. Untuk tulangan rangkap biasanya perlakuan tulangan tekan belum luluh
karena perlu tidak melebih maks (0,75 balance).
Bila tulangan baja baik salah satunya ataupun keduanya belum luluh,
maka perlu kita perlu mencari letak garis netral kembali dengan
menggunakan rumus berikut :

c (Q R 2 ) R

600 As' As. fy 600 d ' As'


R Q
1,7 fc' b.1 0,85 fc' b.1
dimana : dan
(c d ' )
fs' .600
c
10. Tengangan baja tekan ;
11. Nilai a = 1.c
N D1 (0,85 fc' )ab
12. ND = ND1 + ND2 ; dimana ;
N D 2 As'. fs'

Mursal (1304101010013) 53
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

13. NT = As.fy dimana NT = ND


14. Mn1 =ND1 ( Z1 ) = ND1 ( d .a )
15. Mn2 =ND2 ( Z2 ) = ND2 ( d d )
16. Mu =0,9 ( Mn1 + Mn2 )
17. Bila Mu > Momen rencana ( OK )

Langkah Analisis Perhitungan Tulangan Tranversal:


Perhitungan analisis untuk tulangan tranversal di bagi atas dua yakni
perencanaan tulangan tranversal pada daerah tumpuan dan perencanaan tulangan
tranversal pada daerah lapangan.

a. Perhitungaan analisis tulangan transversal pada daerah tumpuan.


1. Mencari Luas tulangan transversal yang dibutuhkan :
Tentukan Vu maks yang bekerja.
1
f ' c b.d
6
Vc =
Vu > Vc .......... (perlu sengkang)

Vu maks


Vs perlu = - Vc
2. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SK SNI T-15-1991
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs <

1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs >
3. Avs. fy
b
Spasi maks =

b. Perhitungaan analisis tulangan transversal pada daerah lapangan.


1. Mencari Luas tulangan transversal yang dibutuhkan :
Tentukan Vu maks yang bekerja.

Mursal (1304101010013) 54
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

1
f ' c b.d
6
Vc =
Vu > Vc .......... (perlu sengkang)

Vu maks


Vs perlu = - Vc
2. Syarat spasi tulangan tranversal menurut SK SNI T-15-1991
1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs <

1
f ' c b.d
3
Spasi maks = d bila: Vs >
3. Avs. fy
b
Spasi maks =
Perhitungan balok lantai I, II, dan ring balok dapat dilihat pada lampiran
tabel dan perhitungan.

6.3 Penulangan Plat Lantai

6.3.1 Analisa momen

Analisa momen untuk plat dua arah didasarkan pada SK-SNI T-15-1991-03
Keterangan:
Mlx = momen lapangan maksimum per meter lebar di arah-x;
Mly = momen lapangan maksimum per meter lebar di arah-y;
Mtx = momen tumpuan maksimum per meter lebar di arah-x;
Mty = momen tumpuan maksimum per meter lebar di arah-y;

6.3.2 Penulangan plat

Data perencanaan :

Mursal (1304101010013) 55
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Tebal plat rencana = 12 cm


Tulangan lentur = 10 mm
Selimut beton (decking) = 20 mm

Pada Bab II Perhitungan Muatan mati dan Perhitungan Muatan hidup, telah
diperoleh beban mati dan beban hidup untuk plat:
Beban mati: wD = 424 kg/m2
Beban hidup: wL = 250 kg/m2

Sehingga:
Beban ultimit: wU = 1,2wD + 1,6wL
= (1,2424) + (1,6250)
= 908,8 kg/m2.

6.3.3 Perhitungan penulangan plat

Diameter tulangan plat arah x dan y adalah 10.


fc = 35 Mpa;
1 = 0,81 (Karena fc 30 Mpa, maka 1 =0,85 0,008 (35-30) = 0,81)
fy = 360 MPa; b = 1000 mm (untuk perencanaan tiap lebar 1 meter)
= 0,8
tebal plat lantai (t) = 120 mm
selimut beton/decking (p) = 20 mm
1,4 1,4
fy 360
min = = = 0,0039

0,85 f c' 1 600 0,85 35 0,81 600



fy 600 f y 360 600 360
bal. = = = 0,0418

Mursal (1304101010013) 56
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

maks. = 0,75 bal. = 0,75 0,0418 = 0,0314


Maka ; min = 0,0039 dan maks. = 0,0314 dan Wu = 908,8 kg/m2.

Perhitungan penulangan plat lantai ( t = 120 mm)

1 1 2 1 1

3 3 4 3 void

1 1 2 1 1

Tipe 1

Mursal (1304101010013) 57
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

1
Dimana :
Ly 3
1
Lx 3
Ly = 3 m
Lx = 3 m

MLx = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 908,8 x 3,02 x 25 = 204,48 kg.m


MLy = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 908,8 x 3,02 x 25 = 204,48 kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 908,8 x 3,02 x 51 = 417,14 kg.m
Mty = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 908,8 x 3,02 x 51 = 417,14 kg.m

Tipe 2

2
Mursal (1304101010013) 58
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Dimana:
Ly 4
= =1,33
Lx 3

MLx = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 908,8 x 3,02 x 39,2 = 320,625 kg.m


MLy = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 908,8 x 3,02 x 19,4 = 158,68 kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 908,8 x 3,02 x 68,85 = 563,14
kg.m
Mty = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 908,8 x 3,02 x 54,65 = 446,99
kg.m

Tipe 3

Dimana:
Ly 6
= =2
Lx 3

MLx = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 908,8 x 3,02 x 58 = 474,39 kg.m


MLy = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 908,8 x 3,02 x 15 = 122,69 kg.m

Mursal (1304101010013) 59
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Mtx = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 908,8 x 3,02 x 82 = 670,69 kg.m


Mty = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 908,8 x 3,02 x 53 = 433,5 kg.m

Tipe 4

Dimana:
Ly 6
= =1,5
Lx 4

MLx = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 908,8 x 4,02 x 45,5 = 661,61 kg.m


MLy = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 908,8 x 4,02 x 16,5 = 239,92 kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 908,8 x 4,02 x 75 = 1090,56 kg.m
Mty = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 908,8 x 4,02 x 54,5 = 792,47
kg.m

Tinggi efektif (d) lantai:


dx = h s = 120 20 (10) = 95 mm
dy = h s = 120 20 10 (10) = 85 mm

Rumus yang digunakan dalam penentuan penulangan :

Mursal (1304101010013) 60
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

f y2 k
f y f 2,35294
2
y
fc '
MU f y2
1,17647
b d 2x fc '

k= , perlu =
b
s pakai
As perlu = pakaibd , As pakai = (Dtul.) 2
> As perlu (OK)

Contoh perhitungan:
Tulangan lentur
Diameter tulangan plat arah x dan y adalah 10.
fc = 35 Mpa;
1 = 0,81 (Karena fc 30 Mpa, maka 1 =0,85 0,008 (35-30) = 0,81)
fy = 360 MPa; b = 1000 mm (untuk perencanaan tiap lebar 1 meter)
= 0,8
tebal plat lantai (t) = 120 mm
selimut beton/decking (p) = 20 mm
1,4 1,4
fy 360
min = = = 0,0039

0,85 f c' 1 600 0,85 35 0,81 600



fy 600 f y 360 600 360
bal. = = = 0,0418
maks. = 0,75 bal. = 0,75 0,0418 = 0,0314
Maka ; min = 0,0039 dan maks. = 0,0314 dan Wu = 908,8 kg/m2.

o Penulangan lapangan plat lantai Tipe 4


D tul.utama
2
d =tp = 120 20 (10/2) = 95 mm
MU = 10,9056 106 Nmm

Mursal (1304101010013) 61
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

MU 10,9056 10 6
b d2 0,8 1000 95 2
k = = = 1,5105
f k
2
y
f y f y2 2,35294
fc '
f y2
1,17647
fc '

perlu =
2,35294 360 2 1,5105
360 360 2
35
360
2
1,17647
35
perlu = = 0,0043
Karena perlu > min. (0,0043 > 0,0039), maka pakai = perlu = 0,0043
As perlu = pakaibd = 0,0043100095 = 409,27 mm2.
b 1000
A s perlu 409,27
sperlu = (Dtul.)2 = 102 = 191,9 mm
smaks. = 2t = 2 120 = 240 mm.
Dipakai tulangan D10150
b 1000
s pakai 150
As pakai = (Dtul.)2 = 102
As pakai = 523,6 mm2 > As perlu = 409,27 mm2 (OK)

Tabel. 6.1 Perhitungan penulangan plat lantai :


Tipe 1

Tipe 2

Mursal (1304101010013) 62
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Tipe 3

Tipe 4

Gambar denah pembesian plat lantai dapat dilihat pada lampiran gambar.

6.4 Perhitungan Momen Plat Tangga


3,987 m

Direncanakan: 2m

tebal pat tangga = 12 cm


2m
lebar
y = 8tangga
cm = 150 cm = 1,5 m
langkah naik (N) = 17 cm 2,24 m 3,44\m

langkah datar (D) 29 cm


D = 29 cm

)
N = 17 cm

S = 33,615 cm
Mursal (1304101010013) 63
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

N2 D2 17 2 29 2
S= = = 33,615 cm
= arc tan(N/D) = arc tan(17/29) = 30,38

3,987
Dari Bab II (Perhitungan m Mati), diperoleh:
Muatan
qtangga = 924 kg/m
qbordes = 848 kg/m
Dari Bab III (Perhitungan Muatan Hidup), diperoleh:
qtangga = 337,5 kg/m
qbordes = 225 kg/m
Jadi, kombinasi pembebanan adalah:
(qtangga)x = (1,2924) + (1,6337,5) = 1648,8 kg/m
(qbordes)x = (1,2848) + (1,6250) = 1417,6 kg/m

Momen plat tangga

q = 1648,8 kg/m
2m

Wu = (qtangga) x cos = 1648,8 x cos 30,38 =1422,42 kg/m


M = 1/8 Wu L2 = 1/8 x 1422,42 x 3,9872 =2826,37 kgm
Mt =1/12 Wu L2= 1/12 x 1422,42 x 3,9872 =1884,25 kgm
4m
Ml = M - Mt = 2826,37 1884,25 =942,12 kgm = 9,4212 106Nmm

Momen plat bordes


q = 1417,6 kg/m

1,5 m
1,5 m

1,5 m

Mursal (1304101010013) 64
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

ly 1,5

lx 1,5
=1
MLx = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 1422,42 x 1,52 x 39 = 124,82 kg.m
MLy = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 1422,42 x 1,52 x 31 = 99,21 kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 1422,42 x 1,52 x 91 = 291,24 kg.m
Mtix = MLx = x 124,82 = 62,41 kg.m
Mtiy = MLy = x 99,21 = 49,61 kg.m

6.4.1 Perhitungan Penulangan Plat Tangga


Diameter tulangan plat tangga adalah D12
fc = 35 MPa; 1 = 0,81
fy = 360 MPa; b = 1500 mm = 150 cm
= 0,8
tebal plat lantai (t) = 120 mm
selimut beton/decking (p) = 20 mm
1,4 1,4
fy 360
min = = = 0,0039

0,85 f c' 1 600 0,85 35 0,81 600



fy 600 f y 360 600 360
bal. = = = 0,0418
maks. = 0,75 bal. = 0,75 0,0418 = 0,0314
D tul.utama
2
d =tp = 120 20 (12/2) = 94 mm

6.4.2 Perhitungan Penulangan Plat Bordes

Mursal (1304101010013) 65
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

Diameter tulangan plat bordes adalah 10


fc = 35 MPa; 1 = 0,81
fy = 360 MPa; b = 2000 mm
= 0,8
tebal plat lantai (t) = 120 mm
selimut beton/decking (p) = 20 mm
1,4 1,4
fy 360
min = = = 0,0039

0,85 f c' 1 600 0,85 35 0,81 600



fy 600 f y 360 600 360
bal. = = = 0,0418
maks. = 0,75 bal. = 0,75 0,0418 = 0,0314
D tul.utama
2
dx =tp = 120 20 (10/2) = 95 mm
D tul.utama
2
dy = t p Dtul.utama - = 120 20 10 (10/2) = 85 mm

Mursal (1304101010013) 66
Rekayasa Gempa dan Perencanaan Kontruksi Gedung - II 7

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous (1983), Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983,


Departemen Pekerjaan Umum Ditjen Cipta Karya, Bandung.

Anonimous (1991), Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan


Gedung (SKSNI T-15-1991-03), Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

Dipohusodo, Istimawan. (1993), Struktur Beton Bertulang , PT. Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

Nawy, Edward G. (2004), Reinforced Concrete ( A Fundamental Apporach,


Fifth Edition), Prentice Hall, New Jersey.

Vis, W.C. dan Kusuma, G. (1995), Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang


(Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03), Seri Beton 1, Erlangga, Jakarta.

Vis, W.C. dan Kusuma, G. (1995), Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang


(Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03), Seri Beton 4, Erlangga, Jakarta.

Wang, Chu-Kia (1990), Analisa Struktur Lanjutan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Mursal (1304101010013) 67

Anda mungkin juga menyukai