Dengan cara yang sama setiap komponen D/M/F dapat di rata-rata yang
mencerminkan kondisi masing-masing komponen pada kelompok itu.
2. Program Planning.
Menentukan dimana suatu program akan dimulai misal:
Daerah A diteinukan angka DMF T= 2,5 dgn rincian:
D=1
M=0,5
F= 1
Daerah B angka DMF T = 2,5 dgn rincian:
D=1
M= 1,5
F=0
Kesimpulan : Daerah B kurang baik kondisinya, karena dari angka-angka
tersebut terlihat bahwa di daerah A dan B masyarakatnya sama-sama
menderita 1 karies yang masih bisa ditambal (D = 1), tapi di B lebih banyak
gigi yang harus di cabut karena karies (M = 1,5) dan di B belum ada orang
yang menambalkan gigi atau merawatkan gigi (F=O).
3. Evaluasi Program:
Pertama dilakukan pengukuran angka DMF T di daerah yang akan
diintervensi dengan dengan program kesehatan gigi, kemudian dilakukan
intervensi program, setelah beberapa waktu berlalu misalnya 6 bulan
kemudian dilakukan pengukuran angka DMFT lagi.
Hasil pengukuran angka DMFT bila cliperoleh angka yang sama, maka
program kesehatan gigi tersebut berhasil mencegah bertambanhnya angka
DMFT, karena pada kelompok yang saina maka angka DMFT tidak
mungkin berkurang.
C2 2
Sonde tersangkut pada
celah/lubang gigi dengan
ditandai dengan
perlunakan dindmg gigi/dasar
email.
CSI (Caries severity index) Jumlah skor karies untuk seluruh permukaan gigi
Jumlah gigi yang karies & tambalan & gigi dicabut
Tingginya skor CSI menunjukkan bahwa pasien tersebut memiliki gigi yang tidak
dirawat dengan kondisi karies yang parah