Definisi Dislipidemia
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun
penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah
kenaikan kadar kolesterol total (>240mg/dl), kolesterol LDL(>160mg/dl), kenaikan kadar
trigliserida (>200 mg/dl) serta penurunan kadar HDL (<40mg/dl). Dalam proses terjadinya
aterosklerosis semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu dengan
yang lain, sehingga tidak mungkin dibicarakan sendiri-sendiri.4 Klasifikasi rentang fraksi
lipid dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Dislipidemia dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya memiliki peran yang penting
dan sangat berkaitan satu dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibahas sendiri-sendiri.
Ketiganya dikenal sebagai triad lipid, yaitu:
Klasifikasi Dislipidemia
Klasifikasi Fenotipik
Klasifikasi fenotipik pada dislipidemia dibagi atas klasifikasi berdasarkan EAS, NCEP, dan
WHO.
Klasifikasi Patogenik
Sedangkan berdasarkan patologinya, dislipidemia 2, yaitu dislipidemia primer dan sekunder.
a. Dislipidemia primer
Dislipidemia primer berkaitan dengan gen yang mengatur enzim dan apoprotein yang
terlibat dalam metabolisme lipoprotein maupun reseptornya. Biasanya kelainan ini
disebabkan kelainan genetik.
b. Dislipidemia sekunder
Dislipidemia sekunder disebabkan oleh penyakit atau keadaan yang mendasari. Hal
ini dapat bersifat spesifik untuk setiap bentuk dislipidemia seperti diperlihatkan oleh
tabel dibawah ini.
Komplikasi Dislipidemia
Apabila dislipidemia tidak segera diatasi, maka dapat terjadi berbagai macam komplikasi,
antara lain: Atherosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular seperti strok,
kelainan pembuluh darah tubuh lainnya dan pankreatitis akut.
Terjadinya penambahan berat badan pada usia 20-50 tahun pada waktu yang bersamaan,
serum kolesterol juga meningkat. Setiap peningkatan 1 kg/m2 IMT berhubungan dengan
kolesterol total plasma 7,7 mg/dl dan penurunan tingkat HDL 0,8 mg/dl. Dari studi yang ada
obesitas menghasilkan peningkatan angka sintesis kolesterol endogen yaitu 20 mg setiap hari
untuk setiap kilogram kelebihan berat badan, peningkatan VLDL dan angka produksi
trigliserida.
Trigliserida merupakan simpanan energi 5 kali lipat lebih banyak per massa unit
dibandingkan glikogen. Trigiserida membebaskan 9,3 kkal/g ketika teroksidasi sebagai
perbandingan glikogen yang tersimpan di hati dan otot menghasilkan 4,1 kkal/g ketika
teroksidasi. Trigliserida ini disimpan padat di dalam sel lemak. Hipertrigliseridemia
merupakan hasil peningkatan sintesis trigliserida, ketidaksempurnaan pembebasan lipid dari
darah, atau kombinasi keduanya. Kelebihan asupan makanan sebagai katalisator yang
bertanggung jawab untuk meningkatkan prevalensi hipertrigliseridemia pada obesitas.
Pada pasien tidak obesitas, yang kekurangan lemak subkutan yang memadai, lipid disimpan
dalam alat- alat visceral seperti hati, otot, pankreas, dan pembuluh darah yang menjadi tanda
bahwa telah menjadi penyakit kronis. Pada pasien tidak obesitas dengan dislipidemia dapat
terjadi pada dislipidemia primer seperti hiperkolesterolemia familial
Sumber :
http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122845-S09038fk-Hubungan%20perilaku
Literatur.pdf
http://eprints.undip.ac.id/37571/1/Laurentia_Yustiana_S_G2A008106_Laporan_KTI.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-ulfahrizia-5956-2-babii.pdf