Tabel 2.1
Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto
2.1.1.3 Topografi
2.1.1.4 Morfologi
Iklim (pola distribusi dan jumlah curah hujan tahunan) Kab. Jeneponto
tergolong kering dihampir semua kecamatan, selain Kec Rumbia, Kelara dan
sebagian Kec. Bangkala, yang tergolong agak basah. Kondisi iklim seperti ini
mengindikasikan bahwa produktifitas berbagai jenis komoditas pertanian di
Kabupaten Jeneponto akan menghadapi kendala kekurangan air yang ekstrim.
Adapun Kondisi curah hujan wilayah ini yang diwakili oleh data dari 7 stasiun
pencatat hujan yaitu, Allu, Balangloe, Jeneponto, Bisoloro, Loka, Malakaji dan
Takalar, menunjukkan rata-rata curah hujan tahunan yang berkisar antara
10493973 mm/tahun. Keadaan musim di Kabupaten Jeneponto pada umumnya
sama dengan keadaan musim di daerah kabupaten lain yakni terdiri dari 2 (dua)
musim yaitu hujan dan kemarau, musim hujan terjadi antara Bulan November
sampai dengan Bulan April, sedangkan musim kemarau terjadi pada Bulan Mei
sampai dengan Bulan Oktober.
Berdasarkan data curah hujan yang diperoleh dari stasiun pencatat
hujan, maka tipe iklim Kabupaten Jeneponto dapat diklasifikasikan menjadi 2
(dua) tipe yaitu iklim D3 dan Z4 dengan bulan kering berkisar 5-6 bulan
sedangkan bulan basah berkisar 1-3 bulan. Tipe yang ke 2 (dua) adalah C2 yang
memiliki bulan basah 5-6 bulan dan bulan lembab 2-4 bulan.
Tabel 2.2
Jenis Kebencanaan dan Sebarannya
2.1.4 Demografi
Tabel 2.3
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto
Tahun 2008-2012
Jumlah penduduk
No Tahun Kepadatan Pertumbuhan
Laki-laki Perempuan Jumlah
Tabel 2.4
Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto
Tahun 2012
Tahun
No Kecamatan
Islam Protestan Katholik Hindu Budha
1. Bangkala Barat 35.248 12 - - -
2. Bangkala 25.049 5 - - -
Tabel 2.6
Jumlah Lulusan Madrasaf Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah
Kabupaten Jeneponto Tahun 2012
Tingkat Pendidikan
No Kecamatan Madrasah Madrasah Madrasah
Ibtidaiyah Tsanawiyah Aliyah
1. Bangkala Barat 66 63 18
2. Bangkala 125 130 102
3 Tamalatea 22 208 141
4 Bontoramba - 125 61
5 Binamu - 197 164
6 Turatea 15 162 38
7 Kelara - 86 39
8 Rumbia 10 62 13
9 Arungkeke - 96 91
10 Batang - 50 30
11 Tarowang 7 86 50
Jumlah 265 1364 828
Sumber : BPS Kab. Jeneponto, 2013
Tabel 2.7
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2008 2012
Tabel 2.9
Laju Inflasi Kabupaten Jeneponto Tahun 2008 2012
Tahun
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 2.11
Indeks Gini Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008 2012
Tahun
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 2.12
Indeks Ketimpangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008 2012
Tahun
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 2.14
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2008 s.d 2012
Kabupaten Jeneponto
Angka Rata Rata Lama Sekolah (ALS) Kabupaten Jeneponto tahun 2008
2012 mengalami perkembangan. Pada Tahun 2008 ALS Kabupaten Jeneponto
sebesar 5,86 tahun, sedangkan pada tahun 2012 sebesar 6,23 tahun. Hal ini
dapat dilihat pada grafik berikut :
6,4
6,2
6
ALS
5,8
5,6
S
u
2008 2009 2010 2011 2012
S
Sumber : BPS Kabupaten Jeneponto
Hal ini masih di bawah rata rata Angka Lama Sekolah tingkat Provinsi
Sulawesi Selatan yang sudah mencapai 7,95 tahun pada tahun 2012.
Tabel 2.15
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM)
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
1 SD/MI
Jumlah siswa kelompok usia 7-12
1.1. tahun yang bersekolah di jenjang 44.046 33.789 38.528 39.153 38.520
pendidikan SD/MI
Jumlah penduduk kelompok usia 7-12
1.2. 48.691 41.925 44.247 46.800 44.949
tahun
1.3. APM SD/MI 90,46 80,59 87,07 83,66 85,70
2 SMP/MTs
3 SMA/MA/SMK
Jumlah siswa kelompok usia 16-18
3.1. tahun yang bersekolah di jenjang 6.254 6.312 8.817 7.704 10.620
pendidikan SMA/MA/SMK
Jumlah penduduk kelompok usia 16-
3.2. 20.495 21.974 19.299 19.495 19.607
18 tahun
3.3. APM SMA/MA/SMK 30,51 28,72 45,69 39.52 54,16
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kab. Jeneponto
2.2.2.4 Angka Partisipasi Kasar (APK)
Tabel 2.16
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
1 SD/MI
65,50
65,00
64,50 UHH
S 64,00
u 2008 2009 2010 2011 2012
S
Sumber : BPS Kabupaten Jeneponto
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa angka harapan hidup Kabupaten
Jeneponto meningkat setiap, namun peningkatannya tidak signifikan sehingga
masih dibawah angka Usia Harapan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah
mencapai angka 70,45 tahun pada tahun 2012.
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
3 AKB 4 7 6 7 8
Kinerja pemerintahan daerah jika ditinjau dari fokus seni dan budaya
dapat dilihat dari aspek jumlah group kesenian yang ada di daerah, ketersediaan
sarana dan prasarana olah raga dan kepemudaan. Di Kabupaten Jeneponto
periode tahun 2009 sampai dengan 2013 untuk fokus seni dan budaya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.18
Ketersediaan sarana dan prasarana Seni dan Budaya
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 2013
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
1 SD/MI
1.1. Jumlah gedung sekolah 304 304 319 325 325
1.2. Jumlah penduduk kelompok
48.691 41.925 44.247 46.800 44.949
usia 7-12 tahun
1.3. Rasio 62,43 72,51 72,10 69,44 72,30
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah gedung sekolah 72 98 117 122 121
2.2. Jumlah penduduk kelompok
23.293 21.862 21.333 21.547 21.671
usia 13-15 tahun
2.3. Rasio 30,91 44,83 54,84 56,62 55,83
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kab. Jeneponto
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 rasio
ketersediaan sekolah per penduduk usia SD/MI adalah sebesar 62,43 persen dan
pada tahun 2013 menjadi 72,30 persen. Sedangkan untuk jenjang pendidikan
SMP/MTs, pada tahun 2009 rasionya sebesar 30,91 persen menjadi 55,83 persen
pada tahun 2013.
Tabel 2.20
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Kabupaten Jeneponto
1 SD/MI
1.1. Jumlah Guru 3.470 3.574 2.391 4.865 3.759
1.2. Jumlah Murid 54.488 43.566 50.535 50.526 52.981
1.3. Rasio 16 12 21 10 14
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah Guru 1.597 1.601 3.808 1.109 2.333
2.2. Jumlah Murid 19.957 19.757 19.397 20.201 20.853
2.3. Rasio 12 12 5 18 9
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kab. Jeneponto
Tabel 2.21
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
1. Jumlah Puskesmas 17 17 18 18 18
2. Jumlah Poliklinik 0 0 2 3 3
3. Jumlah Pustu 56 56 56 56 56
4. Jumlah Penduduk 334.175 342.489 346.149 351.083 352.894
Rasio Puskesmas persatuan
5. 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
penduduk
Rasio Poliklinik persatuan
6. 0 0 1,0 1,0 1,0
penduduk
7. Rasio Pustu persatuan penduduk 30,35 30,50 32,14 32,14 32,14
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto
Tabel 2.23
Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 -2013
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Penderita Gizi Buruk yang
1. 19 102 39 22 11
Mendapat Perawatan
2. Jumlah Gizi Buruk 19 102 39 22 11
Persentase 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
Cakupan komplikasi Kebidanan yang
1. 703 32 431 648 855
ditangani
Jumlah Sasaran Komplikasi Kebidanan
2. 1.430 1.534 1.430 1.507 1.476
yang ditangani
Persentase 49,16 2,09 30,14 43,00 57,93
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto
Tabel 2.25
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 -2013
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
1. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 5.954 5.712 6.262 6.347 6.027
2. Jumlah Ibu Bersalin 7.290 7.319 6.830 7.191 7.039
Persentase 81,67 78,04 91,68 88,26 85,62
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto
Tabel 2.26
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 -2013
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Penduduk Miskin yang 1522
1. 2661 2411 1982 1969
mendapatkan rujukan
2. Jumlah Penduduk Miskin 202.337 202.337 188.621 116.719 116.719
Persentase 0,75 1,32 1,28 1,70 1,69
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
1. Jumlah Desa yang Ucl 53 44 71 70 75
2. Jumlah Desa / Kelurahan 113 113 113 113 113
Persentase 46,90 38,94 62,83 61,95 66,37
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto
g. Cakupan Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan dan perawat yang
memilik kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali dalam satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten
Jeneponto periode tahun 2009 2013 adalah sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel 2.28
Cakupan Kunjungan Bayi
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 -2013
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
1. Jumlah Kunjungan Bayi 4.458 5.803 5.127 6.394 6.208
2. Jumlah Sasaran bayi 7.029 5.838 6.574 6.918 6.771
Persentase 63,4 99,4 78,0 92,4 91,7
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto
Tabel 2.30
Rasio Jaringan Irigasi
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 -2013
Tabel 2.31
Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Sementara itu jika data efisiensi dan efektivitas jaringan irigasi dilihat
menurut sebaran per kecamatan maka Kecamatan Tamalatea dan Batang
memiliki rasio tertinggi untuk pasok irigasi per area.
Tabel 2.32
Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi
Menurut Kecamatan Tahun 2013
Kabupaten Jeneponto
Pasok Total
Luas Kebutuhan
Luas Air Pasok PIA PIR PAR
Lahan Air IA
Rancangan Irigasi Air
NO Kecamatan Terairi Tanaman
(lt/ (lt/ (lt/
(%)
(Ha) (lt/ (lt/ dtk/ha) dtk/ha) dtk/ha)
(Ha) (Ha)
dtk) dtk)
1. Bangkala 2.400 2.388 1.791 3.009 4.800 1,26 0,75 0,0007 1,00
Barat
Tabel 2.34
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
a. Rasio Akseptor KB
Rasio akseptor KB di Kabupaten Jeneponto tahun 2009 2013 mengalami
fluktuasi. Dimana pada tahun 2009 rasionya sebesar 76,47 persen kemudian
meningkat pada tahun 2010 menjadi 85,94 persen dan pada tahun 2013
menurun menjadi 71,93 persen. Hal tersebut sebagaimana tercantum pada tabel
berikut :
Tabel 2.36
Rasio Akseptor KB
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Tabel 2.37
Rata-rata Jumlah Anak per Keluarga
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Tabel 2.38
Jumlah Penumpang Angkutan Umum
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Tabel 2.42
Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
a. Penduduk usia 15 Tahun keatas dirinci menurut Angkatan Kerja dan Bukan
Angkatan Kerja serta Jenis Kelamin
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar dalam pembangunan
daerah karena mencakup dimensi sosial ekonomi. Berikut ini disajikan gambaran
kondisi penduduk usia produktif pada tahun 2013 menurut angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 2.44
Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Dirinci Menurut Angkatan Kerja
dan Bukan Angkatan Kerja serta Jenis Kelamin Tahun 2013
Kabupaten Jeneponto
Data angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2013 mencapai 948 jiwa,
sementara yang sedang mencari pekerjaan sebesar 576 jiwa. Data ini adalah yang
tercatat di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Jeneponto.
Sebagian besar penduduk usia kerja tidak terdaftar dalam pendataan.
Tabel 2.45
Penduduk Angkatan Kerja Kabupaten Jeneponto Tahun 2013
Angkatan Kerja
Golongan Umur Jumlah
Bekerja Mencari Pekerjaan
(1) (2) (3) (4=2+3)
15-19 148 53 201
20-24 328 213 541
25-29 212 116 328
30-34 73 64 137
35-39 100 79 179
40-44 74 45 119
45+ 13 6 19
Total 948 576 1524
Sumber: Badan Pusat Statistik
Jumlah UMKM Non BPR/LKM dalam kurun waktu lima terus mangalami
peningkatan. Dimana pada tahun 2009 UMKM non BPR/LKM sebanyak 5.909
menjadi 8.265 pada tahun 2013 atau bertambah sebanyak 2.356.
Tabel 2.47
Jumlah UKM non BPR/LKM
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Tabel 2.48
Jumlah Perpustakaan Umum
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Tabel 2.50
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
1. Luas Tanam (Ha) 19.188 20.003 21.043 20.497 23.030
2. Luas Panen (Ha) 18.617 20.003 21.043 20.365 22.842
3. Produksi (Ton) 108.607,21 118.376,00 122.310,92 123.813,00 134.048,00
Produktvitas 5,83
4. 5,92 5,81 6,08 5,87
(Ton/Ha)
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Jeneponto
Uraian Tahun
No
2009 2010 2011 2012 2013
Produktivitas 3,86
4. 4,04 4,84 4,87 4,70
(Ton/Ha)
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Jeneponto
c. Potensi Jagung
Potensi jagung di Kabupaten Jeneponto periode 2009 2013 dilihat dari
produktivitasnya. Pada tahun 2009 produktivitas jagung sebesar 4,91 ton/ha,
dan pada tahun 2013 sebesar 5,20 ton/ha. Hal ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.53
Potensi Jagung Kabupaten Jeneponto
Periode Tahun 2009 2013
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
1. Luas Tanam (Ha) 48.087 50.031 53.560 52.149 53.466
2. Luas Panen (Ha) 44.737 48.129 49.502 51.877 53.439
3. Produksi (Ton) 219.880,56 254.504,00 262.365,27 275.982,00 277.646,00
a. Produksi Perikanan
Potensi perikanan di Kabupaten Jeneponto dapat dilihat pada produksi
perikanan periode tahun 2009 2013 baik perikanan laut maupun perikanan
darat. Pada tahun 2009 produksi perikanan tangkap sebesar 15.107 ton dan
perikanan budidaya sebesar 14.614,78 ton. Sementara itu pada tahun 2013
produksi perikanan laut sebesar 16.682,51 ton dan perikanan budidaya sebesar
17.870,13 ton. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.54
Produksi Perikanan Kabupaten Jeneponto
Tahun 2009 2013
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
1 Perikanan Tangkap (ton) 15.107 16.343,5 16.337,6 16.342,7 16.682,51
Tahun
No Bidang Urusan Satuan
2009 2010 2011 2012 2013
2. Luas total hutan dan lahan kritis Ha 29.279 28.829 28.209 27.569 26.944
Tabel 2.57
Persentase Kerusakan Kawasan Hutan Tahun 2009 s.d 2013
Kabupaten Jeneponto
Tahun
No Bidang Urusan Satuan
2009 2010 2011 2012 2013
1. Luas Kerusakan Kawasan Hutan Ha 168 112 87 80 53
Tabel 2.58
Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB
Kabupaten Jeneponto Tahun 2008 - 2013
Tabel 2.59
Jenis, Kelas dan Jumlah Restoran
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 2013
Tabel 2.60
Pengeluaran Konsumsi RT per Kapita Kabupaten Jeneponto Tahun 2008 2012
Tahun (Rp)
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
Tahun (Rp)
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator yang berguna untuk
mengukur tingkat kesejahteraan petani dengan mengukur kemampuan tukar
produk (komoditas) yang dihasilkan /dijual petani dibandingkan denganproduk
yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi (usaha) maupun untuk
konsumsi rumah tangga. Nilai tukar petani tingakt provinsi periode 2009 2013
adalah sebagaimana tercantum pada tabel berikut :
1 Indeks yang diterima petani (lt) 126,37 135,69 145,54 151,04 161,71
2 Indeks yang dibayar petani (lb) 123,92 131,58 134,39 139,7 149,94
2.4.2.1 Perhubungan
Tabel 2.64
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Tabel 2.65
Rasio Luas Wilayah Produktif
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Tabel 2.66
Rasio Luas Wilayah Industri
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 s.d 2013
Tabel 2.70
Jenis, Kelas dan Jumlah Penginapan/Hotel
Kabupaten Jeneponto Tahun 2009 - 2013
1 Hotel Bintang 5 - - - - - - - - - - - - - - -
2 Hotel Bintang 4 - - - - - - - - - - - - - - -
3 Hotel Bintang 3 1 15 19 1 15 19 1 15 19 1 15 19 1 15 19
4 Hotel Bintang 2 - - - - - - - - - - - - - - -
5 Hotel Bintang 1 - - - - - - - - - - - - - - -
Hotel Non Bintang
(hotel melati dan
6 3 56 86 3 56 86 3 56 86 3 56 86 3 56 86
penginapan
lainnya)
Total Jumlah
7 4 71 105 4 71 105 4 71 105 4 71 105 4 71 105
penginapan/Hotel
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi
b. Jumlah Demo
1 Bidang Politik 4 4 5 6 9
2 Ekonomi 3 2 1 3 4
Jumlah 7 6 6 9 13
4
Demonstrasi/Unjuk Rasa
Sumber : Polres Kabupaten Jeneponto
Jumlah Desa/Kelurahan
1. 0 0 0 0 0
Swadaya
Jumlah Desa/Keluarahan
2. 63 61 58 53 53
Swakarsa
Jumlah Desa/Keluarahan
3. 50 52 55 60 60
Swasembada
2.4.4.1 Ketenagakerjaan
a. Rasio Ketergantungan
1. Jumlah Penduduk Usia < 15 tahun 107.487 107.487 105.508 106.567 107.179
2. Jumlah Penduduk usia > 64 tahun 18.149 18.149 23.777 19.731 19.843
4. Jumlah Penduduk Usia 15-64 tahun 208.539 208.539 217.657 219.851 221.116