Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI PADA KELUARGA

Oleh :

I GEDE SUYADNYA PUTRA


NIM.P07120214005
DIV KEPERAWATAN TINGKAT III SEMESTER V

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Pengenalan dan Pencegahan Komplikasi Hipertensi

Sasaran : Keluarga Tn.KP di Banjar. Pasekan, Desa Ketewel

Hari, Tanggal : Kamis, 3 November 2016

Tempat : Rumah Keluarga Tn.KP di Banjar Pasekan, Desa Ketewel

Pukul : 09.00 09.40 WITA

Penyuluh : I Gede Suyadnya Putra

I. LATAR BELAKANG
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang
terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok,
obesitas, inaktivitas fisik dan stres psikososial. Hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan
perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di Negara-negara
maju maupun negara berkembang. Menurut survey yang dilakukan oleh
Word Health Organization (WHO) pada tahun 2000, jumlah penduduk
dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan wanita
sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan
meningkat menjadi 29,2% (Apriany, 2012).
Prevalensi penderita hipertensi di Indonesia terus terjadi peningkatan.
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sebesar
21% menjadi 26,4% dan 27,5% pada tahun 2001 dan 2004. Selanjutnya,
diperkirakan meningkat lagi menjadi 37% pada tahun 2015 dan menjadi
42% pada tahun 2025. Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2009
menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat
menjadi 34,1% tahun 2010.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan,
penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di Bali disebabkan
oleh penyakit Hipertensi. Jumlah penderita hipertensi di tahun 2014
mencapai 8.886 kasus. "Data dihimpun dari 9 rumah sakit pemerintah
yang ada di Bali, penyakit hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak
diderita masyarakat," terang Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Gede
Wira Sunetra, Jumat (24/4/2015).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Sukawati I, jumlah
penderita Hipertensi di Kabupaten Gianyar 408 orang dan jumlah
penderita di Desa Ketewel 76 orang. Dengan cukup banyaknya penderita
Hipertensi maka kami menyelenggarakan Satuan Acara Penyuluhan
tentang Pencegahan dan Penanganan Hipertensi.
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi
gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk
otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan left
ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak
yang berupa stroke, hipertensi adalah penyebab utama stroke yang
membawa kematian tinggi. Menurut Gunawan (2001) penyebab hipertensi
diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari perseorangan serta kebiasaan
hidup seseorang. Seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.
Oleh karenanya pengelolaan hipertensi oleh keluarga sangat penting untuk
mencegah terjadinya hipertensi dan menanggulangi komplikasi akibat
hipertensi.
Penatalaksanaan hipertensi seperti kepatuhan diet, modifikasi
lingkungan, dan sebagainya merupakan hal penting yang dapat mengontrol
hipertensi pada lansia. Dalam melaksanakan pengobatan hipertensi ini,
dukungan dan motivasi kepada lansia penting dilakukan oleh keluarga,
karena keluarga memberikan pengaruh yang penting dalam mempercepat
kesembuhan lansia. Dengan pemberian edukasi yang dilakukan oleh
perawat kepada keluarga mengenai hipertensi dan cara
penanggulangannya diharapkan tekanan darah lansia berada dalam kisaran
normal serta mencegah terjadinya kekambuhan stroke pada anggota
keluarga yang menderita stroke sebelumnya akibat hipertensi.

II. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Hipertensi Selama 20
menit diharapkan sasaran (pasien dan keluarga) dapat mengetahui dan
memahami tentang penyakit hipertensi dan penatalaksanaannya.
B. Tujuan instruksional khusus ( TIK )
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sasaran
dapat:
a. Menjelaskan pengertian Hipertensi dengan tepat
b. Menyebutkan penyebab Hipertensi dengan benar
c. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi dengan benar
d. Menyebutkan komplikasi Hipertensi dengan benat
e. Menyebutkan cara pencegahan Hipertensi dengan benar
f. Menyebutkan pengobatan tradisional Hipertensi dengan benar

III.MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Tanda dan gejala Hipertensi
d. Komplikasi Hipertensi
e. Pencegahan Hipertensi
f. Pengobatan tradisional Hipertensi
IV. KEGIATAN

No Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta


1 Pendahuluan 2 Menit Salam pembuka Menjawab salam
Perkenalan Menyimak
Menyampaikan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan menjawab
Kontrak waktu pertanyaan
penyuluhan
2 Kerja 15 Penyampaian garis Mendengarkan
Menit besar materi: dengan penuh
a) Pengertian perhatian
hipertensi Menanyakan hal-

b) Penyebab hal yang belum

hipertensi jelas
Memperhatikan
c) Tanda dan
jawaban dari
gejala hipertensi
penceramah
d) Komplika
si hipertensi
e) Pencegaha
n hipertensi
f) Pengobata
n tradisional
Memberi kesempatan
pasien dan keluarga
untuk bertanya
Menjawab pertanyaan

3 Penutup 3 Menit Melakukan Evaluasi Sasaran dapat


materi : menjawab tentang
a) Memberikan 5
pertanyaan yang
pertanyaan yang
diajukan
berkaitan dengan
Mendengar
materi
b) Demonstrasi Memperhatikan
Mengakhiri Menjawab salam
pertemuan dan
penyampaian Terima
Kasih
Salam penutup

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
4. Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Lefleat

2. Lembar Balik

VII. ALAT dan BAHAN

1. Parutan/Blender
2. 1 buah sendok
makan
3. 1 buah gelas
4. 1 buah saringan
5. 2-3 potong buah
melon

VIII. SUMBER:

Effensy, Nasrul. 2012. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: EGC.
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I .
Jakarta:EGC

Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media


Aesculapius

Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan Jilid I. Jakarta: EGC


Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses Penyakit.
Jakarta: EGC

Sujana, Wayan. 2011. Hipertensi Untuk Dicegah Dan Dihindari. (online).


Avaible : http://idijembrana.or.id/index.php?
module=artikel&kode=13 (10-09-2016)

IX. PESERTA
Keluarga Tn.NK dan pasien Ny.WM dengan Hipertensi di Banjar Pasekan,
Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar
X. WAKTU
Hari : Kamis
Tanggal : 13 Oktober 2016
Jam : 16.00-16.40 WITA
XI. TEMPAT : Tempat Tinggal Keluarga Tn.NK dan pasien Ny.WM
dengan Hipertensi di Banjar Pasekan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati,
Gianyar
Setting Tempat :

A
Penyuluh Peserta
A

XII. RENCANA EVALUASI


A. Struktur :
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah lembar balik.
Kurun waktu dalam persiapan media 1 hari
2. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan
akan disebarluaskan dalam bentuk lembar balik yang berisi gambar
dan tulisan. Kurun waktu dalam persiapan materi 2 hari.
B. Proses penyuluhan :
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan
lancar dan sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
Sasaran diharapkan mampu mengerti dan memahami penyuluhan
dan 50% bisa menjawab
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan
3. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
C. Hasil penyuluhan :
a. Sasaran paham seluruh materi yang diberikan
b. Sasaran paham dan bisa mempraktekkannya di rumah mengenai
cara mencegah meningkatnya penyakit hipertensi.

Lampiran I
HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen.


Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Menurut
WHO (World Health Organization), batas tekanan darah yang masih dianggap
normal adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-90 mmHg diastolik. Jadi,
seseorang disebut mengidap hipertensi bila tekanan darahnya selalu terbaca di
atas 140/90 mmHg. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyararakat yang
serius, karena jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan
komplikasi yang berbahaya. Akibatnya bisa fatal karena sering timbul
komplikasi, misalnya stroke (pendarahan otak), penyakit jantung koroner, dan
gagal ginjal.

B. Penyebab Hipertensi

Secara umum hipertensi disebabkan oleh :


Asupan garam yang tinggi
Strees psikologis
Faktor genetik (keturunan)
Kurang olahraga
Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
Peningkatan usia
Kegemukan
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Hipertensi Primer (Esensial)
Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu : genetic, lingkungan,
hiperaktifitas saraf simpatis sistem rennin. Anglotensin dan peningkatan
Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas,
merokok, alcohol dan polisitemia.
b. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing
dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan / atau tekanan diastolic sama dengan atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada:
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa
darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi.
e. Meningkatnya resisten pembuluh darah perifer

C. Tanda dan Gejala Hipertensi

a. Tidak ada gejala


Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa. Hali ini berari hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur
b. Gejala yang lazim
1) Mengeluh sakit kepala, pusing
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Kesadaran menurun
8) Mimisan
D. Komplikasi Hipertensi

Komplikasi dari penyakit hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik dapat
berdampak pada :

1. Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian jaringan otak yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Biasanya
kasus ini terjadi secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam
beberapa menit (complete stroke)
2. Gagal jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
berat untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung
kiri sehingga jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran disebabkan
kerja keras jantung memompa darah
3. Gagal ginjal
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan
dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi ginjal
menurun hingga mengalami gagal ginjal. Ada dua jenis kelainan ginjal
akibat hipertensi, yaitu nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna.
Nefrosklerosis benigna terjadi pada hipertensi yang sudah berlangsung
lama sehingga terjadi pengendapan pada pembuluh darah akibat proses
menua. Hal ini menyebabkan permeabilitas (kelenturan) dinding pembuluh
darah berkurang. Sementara itu, nefrosklerosis maligna meruapakan
kelainan ginjal yang ditandai dengan naiknya tekanan diastole diatas 130
mmHg yang terganggunya fungsi ginjal
4. Kerusakan pada mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebakan kerusakan pembuluh
darah dan saraf pada mata.

E. Pencegahan Hipertensi

Cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :


a. Pencegahan dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam keseharian kita sangat
penting dalam pencegahan hipertensi. Sebaliknya pola hidup yang tidak
sehat beresiko tinggi terkena penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok,
minum alkohol, suka makan enak alias banyak mengandung kolesterol,
makanan yang gurih dengan kadar garam berlebih, minuman berkafein,
dll. Sementara pada saat yang sama kurang berolahraga atau kurang
beraktifitas, sering stress, minim air putih, serta kurang makan buah dan
sayuran.
b. Pencegahan dengan medical check up
Mengunjungi seorang dokter atau tenaga para medis, jangan selalu
diartikan mau berobat. Bisa juga dalam rangka pencegahan satu penyakit,
misalnya pencegahan hipertensi. Itulah yang disebut pencegahan /
pemeriksaan secara medis (medical check up).
Orang yang rentan terhadap hipertensi, baik karena faktor keturunan
atau pun gaya hidup, sebaiknya rajin memeriksakan diri tekanan darahnya
ke dokter atau tenaga medis lain. Sebab, darah tinggi atau hipertensi bila
tidak segera diatasi adalah pra kondisi bagi penyakit lain yang lebih serius.
Dengan demikian, mencegah darah tinggi berarti pula mencegah diri kita
dari penyakit lain.
Jika dalam pemeriksaan ditemukan tanda atau gejala hipertensi, seorang
dokter akan memberikan advise penanganannya. Sebaliknya jika tidak
berarti ditemukan gejala apapun.

F. Pencegahan dengan cara tradisional

Indonesia adalah negara yang kaya dengan tanaman obat tradisional.


Beberapa diantara tanaman tradisional (serta hasilnya) yang bisa menurunkan
tekanan darah misalnya : bayam, biji bungan matahari, kacang-kacangan,
dark coklat, pisang, kedelai, kentang, alpukat, mentimun, bawang putih, daun
seledri, belimbing, pace atau mengkudu, pepaya, selada air, cincau hijau dan
lain-lain. Beberapa tanaman diantaranya sudah diteliti dan diuji secara medis,
seperti :

a. Bayam
Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya
melindungi Anda dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi
tekanan darah. Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat
melindungi tubuh dari homosistein yang membuat bahan kimia
berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam
amino (homosistein) dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
b. Biji bunga matahari.
Kandungan magnesiumnya sangat tinggi dan biji bunga matahari
mengandung pitosterol, yang dapat mengurangi kadar kolesterol dalam
tubuh. Kolesterol tinggi merupakan pemicu tekanan darah tinggi,
karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Tapi,
pastikan mengonsumsi kuaci segar yang tidak diberi garam.
c. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah
mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif
menurunkan tekanan darah tinggi.
d. Pisang
Buah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat
tekanan darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi
yang bermanfaat mencegah penyakit jantung. Penelitian juga
menunjukkan bahwa satu pisang sehari cukup untuk membantu
mencegah tekanan darah tinggi.
e. Kedelai
Banyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi
kesehatan. Salah satunya adalah menurunkan kolesterol jahat dan
tekanan darah tinggi. Kandungan isoflavonnya memang sangat
bermanfaat bagi kesehatan.
f. Kentang
Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak
sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang
sangat tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.
g. Cokelat pekat (dark chocolate)
Karena kandungan flavonoid dalam cokelat dapat membantu
menurunkan tekanan darah dengan merangsang produksi nitrat oksida.
Nitrat oksida membuat sinyal otot-otot sekitar pembuluh darah untuk
lebih relaks, dan menyebabkan aliran darah meningkat.
h. Avokad
Asam oleat dalam avokad, dapat membantu mengurangi kolesterol.
Selain itu, kandungan kalium dan asam folat, sangat penting untuk
kesehatan jantung.
Selain dengan tanaman obat tradisional, cara tradisional lain yang juga
dapat menurunkan tekanan darah, sekaligus pencegahan hipertensi,
misalnya terapi bekam. Bekam merupakan cara tradisional yang sudah
sangat terkenal, dan bermanfaat untuk pencegahan berbagai macam
penyakit
i. Mengkudu

Buah mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin.


Scopoletin berfungsi memperlebar saluran darah yang mengalami
penyempitan. Dinding pembuluh darah yang lebar dapat mempercepat
proses aliran darah ke jantung dan mempercepat penghantaran darah ke
seluruh tubuh, mencegah terjadinya konstriksi pembuluh darah,
sehingga tekanan darah menjadi normal (Smeltzer & Bare, 2001).
Selain scopoletin, juga terdapat arginin yang berfungsi dalam sintesis
nitric oksida (NO), suatu vasodilator yang dapat menyebabkan
terjadinya vasodilatasi pembuluh darah (Santosa, 2005). Menurut
penelitian Hartono dan Indriawati tahun 2009 tentang pengaruh
mengkudu terhadap hipertensi pada kelompok lansia menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan signifikan antara tekanan darah sistolik dan
diastolic sebelum dan sesudah minum kapsul ekstrak mengkudu. Cara
pembuatan obat herbal dengan mengkudu yaitu dengan cara mencuci
bersih dua buah mengkudu (Morinda Citrifolia) masak, kemudian
diparut, diperas, dan disaring untuk diambil sari buahnya. Minuman ini
dapat diminum dua sampai tiga kali sehari. Apabila tidak terlalu suka
dengan rasa alami mengkudu maka dapat ditambahkan madu satu
sendok makan.

j. Bunga Rosella

Menurut Depkes RI.No.SPP.1065/35.15/05, setiap 100 gram rosella


segar mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2,
kalsium 486 mg, omega 3, magnesium, beta karotin serta asam amino
esensial seperti lysine dan agrinine. Penelitian yang dilakukan oleh
Didah (2005) menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang
dimiliki oleh kelopak rosella terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin,
dan glukosida hibiscin yang mempunyai efek diuretic, memperlancar
peredaran darah, mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan kinerja
usus serta berfungsi sebagai obat kuat. Sedangkan menurut penelitian
Dwi Siwi (2009) mengatakan bahwa pemberian seduhan teh rosella
merah mampu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic pada
penderita hipertensi sekitar 100% (33 subjek). Pembuatan minuman
herbal ini yaitu dengan menyeduh 1,5 gram rosella menggunakan air
panas dan diminum dua kali sehari selama satu bulan.

k. Timun

Tanaman mentimun mengandung zat saponin, protein, Fe atau zat besi,


sulfur, lemak, kalsium, vitamin A, vitamin B1, dan juga vitamin C.
berbagai zat ini bersifat porgonik yang disinyalir mampu menurunkan
tekanan darah dalam tubuh. Menurut penelitian Zauhani, pemberian jus
mentimun sebanyak 100 gram kepada lansia selama lima hari mampu
menurunkan hipertensi. Cara pembuatan minuman herbal ini yaitu
dengan memblender 100 gram mentimun yang diberi 100 cc air tanpa
diberi tambahan apapun 3 kali dalam sehari.

l. Seledri
Tanaman seledri (Apium Graveolens Linn) varietas secalinum
mengandung berbagai zat aktif antara lain flavonoid (apigenin),
senyawa butyl phthalide, dan kalium yang mempunyai efek
menurunkan tekanan darah. Menurut penelitian Upik Rahmawati
(2010), pemberian jus seledri kepada ibu rumah tangga usia 40-60
tahun mampu menurunkan hipertensinya. Sedangkan menurut
penelitian Tantya Marlien (2009) pemberian air rebusan seledri pada
wanita dewasa selama 3 hari mampu menurunkan hipertensi secara
signifikan. Cara membuat minuman herbal ini yaitu dengan mencuci
bersih seledri dan ditambahkan air bersih secukupnya kemudian
direbus. Setelah mendidih air rebusan disaring dan diminum sehari tiga
kali sebanyak dua sendok makan.

DEMONSTRASI PEMBUATAN JUS MELON


(OBAT TRADISIONAL UNTUK MENURUNKAN TEKANAN
DARAH)

Alat dan Bahan :


1. 2-3 potong buah melon segar
2. Blender (bila menggunakan alat seperti blender, untuk memperoleh
sarinya)
3. Parutan (bila menggunakan alat seperti parutan, untuk memperoleh
sarinya) dan sediakan pula penyaringan jika buah melon di parut.
4. Gelas
5. 1 sendok makan untuk mengaduk

Cara Kerja :
1. 2-3 potong buah melon/mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut/diblender, tambahkan sedikit air jika
menggunakan blender.
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih jika diparut
4. Diminum setiap hari 1 gelas untuk 2 kali minum pada pagi dan
sore hari

DEMONSTRASI PEMBUATAN MINUMAN HERBAL DARI DAUN


ALPUKAT
(OBAT TRADISIONAL UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH)
Alat dan Bahan :
1. Daun Alpukat(Persea americana) 4 lembar
2. Gula batu secukupnya
3. Air bersih 1 gelas
Cara Kerja :
1. Ambil daun alpukat, lalu cuci sampai bersih.
2. Rebus dengan satu gelas air bersih, lalu tambahkan gula batu, biarkan
sampai mendidih, angkat dan dinginkan.
3. Minum sehari satu kali.

Lampiran 2
EVALUASI

A. Pertanyaan
1. Apakah pengertian dari hipertensi ?
2. Apa saja penyebab dari hipertensi ?
3. Apa saja komplikasi dari hipertensi ?
4. Bagaimana pengobatan pasien hipertensi ?
5. Bagaiamana pengobatan tradisional untuk pasien hipertensi ?

B. Kunci Jawaban
1. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen.
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan
pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Menurut WHO (World Health Organization), batas tekanan
darah yang masih dianggap normal adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-
90 mmHg diastolik. Jadi, seseorang disebut mengidap hipertensi bila
tekanan darahnya selalu terbaca di atas 140/90 mmHg.
2. Penyebab hipertensi antara lain :
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
Asupan garam yang tinggi
Strees psikologis
Faktor genetik (keturunan)
Kurang olahraga
Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
Peningkatan usia
Kegemukan
3. Pencegahan penyakit hipertensi antara lain:
Ada tiga cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :
a. Pencegahan dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam keseharian kita sangat
penting dalam pencegahan hipertensi. Sebaliknya pola hidup yang tidak
sehat beresiko tinggi terkena penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok, minum
alkohol, suka makan enak alias banyak mengandung kolesterol,
makanan yang gurih dengan kadar garam berlebih, minuman berkafein,
dll. Sementara pada saat yang sama kurang berolahraga atau kurang
beraktifitas, sering stress, minim air putih, serta kurang makan buah dan
sayuran.
b. Pencegahan dengan medical check up
Mengunjungi seorang dokter atau tenaga para medis, jangan selalu
diartikan mau berobat. Bisa juga dalam rangka pencegahan satu
penyakit, misalnya pencegahan hipertensi. Itulah yang disebut
pencegahan / pemeriksaan secara medis (medical check up).Orang yang
rentan terhadap hipertensi, baik karena faktor keturunan atau pun gaya
hidup, sebaiknya rajin memeriksakan diri tekanan darahnya ke dokter
atau tenaga medis lain. Sebab, darah tinggi atau hipertensi bila tidak
segera diatasi adalah pra kondisi bagi penyakit lain yang lebih serius.
Dengan demikian, mencegah darah tinggi berarti pula mencegah diri
kita dari penyakit lain.
Jika dalam pemeriksaan ditemukan tanda atau gejala hipertensi, seorang
dokter akan memberikan advise penanganannya. Sebaliknya jika tidak
berarti ditemukan gejala apapun.
4. Pengobatan dengan cara tradisional
Beberapa tanaman yang dapat mengobati hipertensi , seperti :
a. Bayam
b. Biji bunga matahari.
c. Pisang
d. Kedelai
e. Kentang
f. Cokelat pekat (dark chocolate)
g. Avokad
i. Mengkudu
j. Bunga Rosella
k. Timun
l. Seledri

Lampiran 3
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai