Oleh :
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang
terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok,
obesitas, inaktivitas fisik dan stres psikososial. Hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan
perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di Negara-negara
maju maupun negara berkembang. Menurut survey yang dilakukan oleh
Word Health Organization (WHO) pada tahun 2000, jumlah penduduk
dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan wanita
sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan
meningkat menjadi 29,2% (Apriany, 2012).
Prevalensi penderita hipertensi di Indonesia terus terjadi peningkatan.
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sebesar
21% menjadi 26,4% dan 27,5% pada tahun 2001 dan 2004. Selanjutnya,
diperkirakan meningkat lagi menjadi 37% pada tahun 2015 dan menjadi
42% pada tahun 2025. Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2009
menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat
menjadi 34,1% tahun 2010.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan,
penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di Bali disebabkan
oleh penyakit Hipertensi. Jumlah penderita hipertensi di tahun 2014
mencapai 8.886 kasus. "Data dihimpun dari 9 rumah sakit pemerintah
yang ada di Bali, penyakit hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak
diderita masyarakat," terang Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Gede
Wira Sunetra, Jumat (24/4/2015).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Sukawati I, jumlah
penderita Hipertensi di Kabupaten Gianyar 408 orang dan jumlah
penderita di Desa Ketewel 76 orang. Dengan cukup banyaknya penderita
Hipertensi maka kami menyelenggarakan Satuan Acara Penyuluhan
tentang Pencegahan dan Penanganan Hipertensi.
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi
gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk
otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan left
ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak
yang berupa stroke, hipertensi adalah penyebab utama stroke yang
membawa kematian tinggi. Menurut Gunawan (2001) penyebab hipertensi
diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari perseorangan serta kebiasaan
hidup seseorang. Seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.
Oleh karenanya pengelolaan hipertensi oleh keluarga sangat penting untuk
mencegah terjadinya hipertensi dan menanggulangi komplikasi akibat
hipertensi.
Penatalaksanaan hipertensi seperti kepatuhan diet, modifikasi
lingkungan, dan sebagainya merupakan hal penting yang dapat mengontrol
hipertensi pada lansia. Dalam melaksanakan pengobatan hipertensi ini,
dukungan dan motivasi kepada lansia penting dilakukan oleh keluarga,
karena keluarga memberikan pengaruh yang penting dalam mempercepat
kesembuhan lansia. Dengan pemberian edukasi yang dilakukan oleh
perawat kepada keluarga mengenai hipertensi dan cara
penanggulangannya diharapkan tekanan darah lansia berada dalam kisaran
normal serta mencegah terjadinya kekambuhan stroke pada anggota
keluarga yang menderita stroke sebelumnya akibat hipertensi.
II. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Hipertensi Selama 20
menit diharapkan sasaran (pasien dan keluarga) dapat mengetahui dan
memahami tentang penyakit hipertensi dan penatalaksanaannya.
B. Tujuan instruksional khusus ( TIK )
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sasaran
dapat:
a. Menjelaskan pengertian Hipertensi dengan tepat
b. Menyebutkan penyebab Hipertensi dengan benar
c. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi dengan benar
d. Menyebutkan komplikasi Hipertensi dengan benat
e. Menyebutkan cara pencegahan Hipertensi dengan benar
f. Menyebutkan pengobatan tradisional Hipertensi dengan benar
III.MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Tanda dan gejala Hipertensi
d. Komplikasi Hipertensi
e. Pencegahan Hipertensi
f. Pengobatan tradisional Hipertensi
IV. KEGIATAN
hipertensi jelas
Memperhatikan
c) Tanda dan
jawaban dari
gejala hipertensi
penceramah
d) Komplika
si hipertensi
e) Pencegaha
n hipertensi
f) Pengobata
n tradisional
Memberi kesempatan
pasien dan keluarga
untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
4. Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Lefleat
2. Lembar Balik
1. Parutan/Blender
2. 1 buah sendok
makan
3. 1 buah gelas
4. 1 buah saringan
5. 2-3 potong buah
melon
VIII. SUMBER:
IX. PESERTA
Keluarga Tn.NK dan pasien Ny.WM dengan Hipertensi di Banjar Pasekan,
Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar
X. WAKTU
Hari : Kamis
Tanggal : 13 Oktober 2016
Jam : 16.00-16.40 WITA
XI. TEMPAT : Tempat Tinggal Keluarga Tn.NK dan pasien Ny.WM
dengan Hipertensi di Banjar Pasekan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati,
Gianyar
Setting Tempat :
A
Penyuluh Peserta
A
Lampiran I
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
B. Penyebab Hipertensi
Komplikasi dari penyakit hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik dapat
berdampak pada :
1. Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian jaringan otak yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Biasanya
kasus ini terjadi secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam
beberapa menit (complete stroke)
2. Gagal jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
berat untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung
kiri sehingga jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran disebabkan
kerja keras jantung memompa darah
3. Gagal ginjal
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan
dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi ginjal
menurun hingga mengalami gagal ginjal. Ada dua jenis kelainan ginjal
akibat hipertensi, yaitu nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna.
Nefrosklerosis benigna terjadi pada hipertensi yang sudah berlangsung
lama sehingga terjadi pengendapan pada pembuluh darah akibat proses
menua. Hal ini menyebabkan permeabilitas (kelenturan) dinding pembuluh
darah berkurang. Sementara itu, nefrosklerosis maligna meruapakan
kelainan ginjal yang ditandai dengan naiknya tekanan diastole diatas 130
mmHg yang terganggunya fungsi ginjal
4. Kerusakan pada mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebakan kerusakan pembuluh
darah dan saraf pada mata.
E. Pencegahan Hipertensi
a. Bayam
Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya
melindungi Anda dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi
tekanan darah. Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat
melindungi tubuh dari homosistein yang membuat bahan kimia
berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam
amino (homosistein) dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
b. Biji bunga matahari.
Kandungan magnesiumnya sangat tinggi dan biji bunga matahari
mengandung pitosterol, yang dapat mengurangi kadar kolesterol dalam
tubuh. Kolesterol tinggi merupakan pemicu tekanan darah tinggi,
karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Tapi,
pastikan mengonsumsi kuaci segar yang tidak diberi garam.
c. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah
mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif
menurunkan tekanan darah tinggi.
d. Pisang
Buah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat
tekanan darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi
yang bermanfaat mencegah penyakit jantung. Penelitian juga
menunjukkan bahwa satu pisang sehari cukup untuk membantu
mencegah tekanan darah tinggi.
e. Kedelai
Banyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi
kesehatan. Salah satunya adalah menurunkan kolesterol jahat dan
tekanan darah tinggi. Kandungan isoflavonnya memang sangat
bermanfaat bagi kesehatan.
f. Kentang
Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak
sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang
sangat tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.
g. Cokelat pekat (dark chocolate)
Karena kandungan flavonoid dalam cokelat dapat membantu
menurunkan tekanan darah dengan merangsang produksi nitrat oksida.
Nitrat oksida membuat sinyal otot-otot sekitar pembuluh darah untuk
lebih relaks, dan menyebabkan aliran darah meningkat.
h. Avokad
Asam oleat dalam avokad, dapat membantu mengurangi kolesterol.
Selain itu, kandungan kalium dan asam folat, sangat penting untuk
kesehatan jantung.
Selain dengan tanaman obat tradisional, cara tradisional lain yang juga
dapat menurunkan tekanan darah, sekaligus pencegahan hipertensi,
misalnya terapi bekam. Bekam merupakan cara tradisional yang sudah
sangat terkenal, dan bermanfaat untuk pencegahan berbagai macam
penyakit
i. Mengkudu
j. Bunga Rosella
k. Timun
l. Seledri
Tanaman seledri (Apium Graveolens Linn) varietas secalinum
mengandung berbagai zat aktif antara lain flavonoid (apigenin),
senyawa butyl phthalide, dan kalium yang mempunyai efek
menurunkan tekanan darah. Menurut penelitian Upik Rahmawati
(2010), pemberian jus seledri kepada ibu rumah tangga usia 40-60
tahun mampu menurunkan hipertensinya. Sedangkan menurut
penelitian Tantya Marlien (2009) pemberian air rebusan seledri pada
wanita dewasa selama 3 hari mampu menurunkan hipertensi secara
signifikan. Cara membuat minuman herbal ini yaitu dengan mencuci
bersih seledri dan ditambahkan air bersih secukupnya kemudian
direbus. Setelah mendidih air rebusan disaring dan diminum sehari tiga
kali sebanyak dua sendok makan.
Cara Kerja :
1. 2-3 potong buah melon/mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut/diblender, tambahkan sedikit air jika
menggunakan blender.
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih jika diparut
4. Diminum setiap hari 1 gelas untuk 2 kali minum pada pagi dan
sore hari
Lampiran 2
EVALUASI
A. Pertanyaan
1. Apakah pengertian dari hipertensi ?
2. Apa saja penyebab dari hipertensi ?
3. Apa saja komplikasi dari hipertensi ?
4. Bagaimana pengobatan pasien hipertensi ?
5. Bagaiamana pengobatan tradisional untuk pasien hipertensi ?
B. Kunci Jawaban
1. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen.
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan
pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Menurut WHO (World Health Organization), batas tekanan
darah yang masih dianggap normal adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-
90 mmHg diastolik. Jadi, seseorang disebut mengidap hipertensi bila
tekanan darahnya selalu terbaca di atas 140/90 mmHg.
2. Penyebab hipertensi antara lain :
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
Asupan garam yang tinggi
Strees psikologis
Faktor genetik (keturunan)
Kurang olahraga
Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
Peningkatan usia
Kegemukan
3. Pencegahan penyakit hipertensi antara lain:
Ada tiga cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :
a. Pencegahan dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam keseharian kita sangat
penting dalam pencegahan hipertensi. Sebaliknya pola hidup yang tidak
sehat beresiko tinggi terkena penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok, minum
alkohol, suka makan enak alias banyak mengandung kolesterol,
makanan yang gurih dengan kadar garam berlebih, minuman berkafein,
dll. Sementara pada saat yang sama kurang berolahraga atau kurang
beraktifitas, sering stress, minim air putih, serta kurang makan buah dan
sayuran.
b. Pencegahan dengan medical check up
Mengunjungi seorang dokter atau tenaga para medis, jangan selalu
diartikan mau berobat. Bisa juga dalam rangka pencegahan satu
penyakit, misalnya pencegahan hipertensi. Itulah yang disebut
pencegahan / pemeriksaan secara medis (medical check up).Orang yang
rentan terhadap hipertensi, baik karena faktor keturunan atau pun gaya
hidup, sebaiknya rajin memeriksakan diri tekanan darahnya ke dokter
atau tenaga medis lain. Sebab, darah tinggi atau hipertensi bila tidak
segera diatasi adalah pra kondisi bagi penyakit lain yang lebih serius.
Dengan demikian, mencegah darah tinggi berarti pula mencegah diri
kita dari penyakit lain.
Jika dalam pemeriksaan ditemukan tanda atau gejala hipertensi, seorang
dokter akan memberikan advise penanganannya. Sebaliknya jika tidak
berarti ditemukan gejala apapun.
4. Pengobatan dengan cara tradisional
Beberapa tanaman yang dapat mengobati hipertensi , seperti :
a. Bayam
b. Biji bunga matahari.
c. Pisang
d. Kedelai
e. Kentang
f. Cokelat pekat (dark chocolate)
g. Avokad
i. Mengkudu
j. Bunga Rosella
k. Timun
l. Seledri
Lampiran 3
DOKUMENTASI