Anda di halaman 1dari 6

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004


ISSN : 1411 - 4216

ANALISIS EFISIENSI ENERGI DAN EXERGI (LISTRIK) PADA


PROSES PRODUKSI HIDROGEN DENGAN ELEKTROLISIS AIR
Sutarno dan A.Malik Kh.
Jurusan Teknik Kimia -Tekstil Fakultas Teknologi Industri UII
Jln. Kaliurang Km. 14,5 Sleman Jogyakarta
Tlp. 0274-895287 Fax. 0274-895007
E-mail: sutarno@email.com

Abstrak

Elektrolisis air merupakan proses industri terpenting untuk menghasilkan hidrogen. Pada tulisan ini,
unjuk kerja termodinamika pada proses produksi hidrogen dengan elektrolisis air berbasis teknologi
listrik telah dianalisis. Analisis ini mempertimbangkan energi dan exergi yang melewati keseluruhan
tahapan proses. Aliran energi dan exergi di evaluasi menggunakan analisis computer yang telah
dikembangkan oleh Rosen, MA. dan Scott, D.S.(1998). Analisis itu mengindikasikan: (1) kerugian-
kerugian utama yang terjadi pada unsur unit elektrolisis dan arus listrik, (2) sebagian besar kerugian
disebabkan karena gabungan reaksi kimia dan trasfer panas dengan perbedaan temperatur yang
tinggi, dan (3) kerugian-kerugian akibat aliran air pendingin, karena kwalitas udara dingin pada
proses ini tidak signifikan.

Kata kunci: Elektrolisis, hidrogen, energi dan exergi

1. Pendahuluan
Sistem energi dunia telah mengalami ransisi menuju era pengangkutan, terutama energgi hidrogen
dan energi listrik [2-10]. Infrastruktur sistem pengangkutan energi sejenis ini memerlukan fasilitas untuk
produksi, distribusi penyimpanan dan utilitas hidrogen. Hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar
(fuel), atau sebagai suapan produksi kimia dan/atau bahan bakar yang berasal dari hidrogen. Akhir-akhir ini
produksi hidrogen telah dikenal luas dalam penelitian yang bersifat substansial maupun pengembangan
pemanfaatannya.
Akhir-akhir ini elektrlisis air juga telah menjadi salah satu proses industri paling penting untuk
memproduksi hidrogen [4]. Dalam tulisan ini, unjuk kerja termodinamika dikaji dari suatu proses elektrolisis
air untuk menghasilkan hidrogen berbasis penggunaan arus listrik. Dalam hal ini analisis dilakukan terhadap
energi dan exerginya untuk memperoleh tfsiran yang lebih jelas mengenai kemungkinan peningkatan prestasi
proses. Pada dasarnya proses elektrolisis air adalah proses penguraian katalistik air menjadi hidrogen dan
oksigen menggunakan (arus) listrik:
2 H 2O 2 H 2 + O2
(1)
Total energi yang dibutuhkan untuk menguraikan air diberikan oleh panas negatip pembakaran hidrogen dan
energi minimum listrik oleh perubahan energi bebas Gibbs.

2. Diskripsi Proses
Proses elektrolisis air yang dipilih untuk dianalisis pada tulisan ini diambil dari tulisan Casper,M.J.,
yang berjudul Hydrogen Manufakture by Electrolysis, thermal decomposition and Unusual Techniques,
(1987). Adapun data tambahan diambil dari beberapa sumber [5-11]. Bagan alir pross ditunjukkan pada
gambar 1, dan data prosesnya pada tabel 1. Proses tersebut terdiri dari enam tahap sebagai berikut:
! Pembangkit listrik
Energi panas masuk, dan arus listrik dihasilkan pada efisiensi 39%. Sebagian besar arus listrik dialirkan ke
transformer, dan sebagian lainnya dialirkan ke compressor.
! Transformasi dan rektivikasi. Arus listrik dirubah dari AC ke DC pada efisiensi 97%.
! Elektrolisis
Air suapan dibersihkan dan dicampurkan dengan air yang di recycle dan pendingin serta compressor
dalam sebuah sirkulasi elektrolit. Air diuraikan (persamaan 1) pada unit elektrolisis pada suhu 359 K dan
tekanan 0,101 Mpa.

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK A-8-1


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
! Pendingin Hidroegen (H2)
Hidrogen yang mengalir didinginkan pada suhu 308 K (bersama dengan air pendinginan). Uap lembab di
kondensasi dan di recycle.
! Pendingin Oksigen (O2)
Oksigen yang mengalir didinginkan pada suhu 308 K (bersama dengan air pendinginan). Uap lembab di
kondensasi dan di recycle.
! Pemampatan Hidrogen
Hidrogen di mampatkan pada empat tingkat, dengan intercooling pada suhu 308 K. Uap lembab di
kondensasi dan di recycle. Gas hidrogen dihasilkan pada suhu 308 K dan tekanan 103 Mpa.

3. Pendekatan
Analisis energi dan exergi digunakan untuk mengevaluasi unjuk kerja termodinamika pada
proses elektrolisis air. Analisis energi didasarkan pada hukum termodinamika pertama, yaitu suatu
hukum mengenai konservasi energi. Beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh Moran (1982) dan
Gaggioli, R.A., (1987) merekomendasikan bahwa untuk mengevaluasi unjuk kerja termodinamika
proses sebaiknya dilakukan pula analisis unjuk kerja exergi sebagai tambahan dalam menganalisis
energi konvensional.
Analisis exergi didasarkan pada hukum termodinamika kedua. Exergi di definisikan sebagai jumlah
kerja maksimum yang dihasilkan oleh aliran atau sistem yang terbawa kedalam keseimbangan alam sekitar
dan dijadikan sebagai ukuran atau kualitas energi. Exergi digunakan dan dihemat secara proporsioanl
terhadap entropi selama proses berlangsung, dan tidak bisa berubah oleh proses.
Alam sekitar pada suhu 298 K, tekanan 0,101 Mpa dengan komposisi unsur kimia yang terdiri dari
udara jenuh dengan uap airkental (air, gips dan kapur) pada suhu 298 K dan tekanan 0,101 MPa dijadikan
sebagai acuan. Selanjutnya, diskripsi mengenai prinsip, konsep dan penerapan analisis exergi dapat dibaca di
buku Use the Second Law First karangan Gaggioli, R.A dan Petit, P.J., vol.7, 1987.
Pada tulisan ini, energi dan exergi telah di format menggunakan informasi yang diperoleh dari
gambar 1 dan tabel 1 , dan telah diolah dengan simulasi computer [7-9] serta ditambah dengan bank data
milik aspen plus base enthalpy yang disesuikan dengan nilai exergi kimia alam sekitar. Nilai di tabulasi
ditempat lain [7]. Entalphy pokok dianggap sama dengan enthalpy komponen alam sekitar yang membentuk
bahan bakar (fuel). Bahan senyawa terdiri dari componen alam sekitar yang stabil, dan di definisikan sebagai
enthalpy nol pada suhu dan tekanan alam sekitar. Analisis terdiri tiga input utama : 1. Listrik dan panas
proses, 2. Panas, dan 3. Hipotesis pembangkit-sumber panas. Tahap pembangkitan arus listrik tidak
dimasukkan dalam analisis pada kasus pertama, dan tahap pembangkitan panas dimasukkan ke analisis kasus
ketiga. Yang dimaksud dengan hipotesis sumber panas adalah hipotesis sumber alam sekitar. Hipotesis
exergi sumber panas dalam hal ini diasumsikan sama dengan proses yang lain.

4. Hasil Analisis
Diagram alir sederhana yang memuat analisis energi dan exergi ditunjukkan pada gambar 2 yang
merupakan salah satu versi format dari gambar 1, yang mana sub proses dalam gambar 1 dibuat menjadi 6
kelompok utama, sebagai berikut:
! Kelompok Elektrolisis (terdiri dari: unit pemurnian aliran air, tengki re cycle elektrolit, pompa, dan unit
elektrolisis).
! Kelompok Pembangkit arus listrik
! Kelompok Transformer dan Rectifier
! Kelompok Pemurnian oksigen (termasuk didalamnya pendingin oksigen)
! Kelompok Pemurnian Hidrogen (termasuk didalamnya pendingin hidrogen)
! Kelompok pemampat hidrogen (termasuk didalamnya pemampat pendinggin hidrogen).
Nilai normal aliran energi dan exergi, dan nilai pemakaian exergi ditunjukkan pada gambar 2. Hasilnya jadi
normal juga,artinya nilai aliran energi dan exergi serta nilai pemakaian exergi lebih mudah dipahami
dibanding hasil analisis lain. Nilai aliran energi, aliaran exergi, dan nilai pemakaian exergi menjadi normal
menurut persamaan berikut:

Nilai nyata
Nilai Normal = (100%)
Nilai masukan energi total
(2)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK A-8-2


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Kuantitas nilai normal tersebut akan sesuai dengan nilai total yang akan di tinjau, misalnya, kalau
100 unit energi per unit waktu dalam proses keseluruhan. Nilai efesiensi energi dan exergi untuk keseluruhan
proses di tunjukkan dalam tabel 3. Efisiensinya ditentukan menggunakan definisi berikut;

Keluaran energi yang dihasilkan


Efesiensi Energi = (100%)
masukan energi total
(3)

Keluaran exergi yang dihasilkan


Efesiensi Exergi = (100%)
masukan exergi total
(4)

Hasilnya ditunjukkan dalam kesetimbangan keseluruhan energi dan exergi (gambar 3).
Efisiensi energi yang diperlakukan untuk masing-masing proses di sisni diperoleh nilai lebih kecil
dibanding dengan nilai yang terdapat dalam liiteratur. Sedangkan hasil analisis exergi diperoleh nilai yang
sesuai dengan nialai yang terdapat pada literatur.

5. Diskusi
Semua input energi dan exergi pada proses elektrolisis air di kombinasi dengan panas suhu tinggi.
Sebagian output energi bercampur dengan sisa/buangan air pendingin dan hidrogen, dan sebagian besar
output exergi bercampur hidrogen. Seringkali analisis energi mengindisikasikan bahwa sisa energi lebih
berharga dari pada produks, dan beberapa analisis exergi mengindikasikan bahwa produks lebih rendah.
Disamping itu, untuk meningkatkan efisiensi, seringkali analisis energi mengindikasikan bahwa kuantitas
aliran keluar (effluent) harus di reduksi, walaupun analisis exergi mengindiksikan pemakaia internal harus di
redukasi. Kenyataannya bahwa nilai efisiensi energi dan exergi yang di opservasi disini terdapat kesamaan,
karena: besarnya input energi dan exergi sama, energi dan exergi yang dihasilkan sama, dan menggunakan
definisi efisiensi dengan persamaan (3) dan (4).
Untuk beberapa proses, nilai efisiensi energi dan exergi kemungkinan bisa sangat berbeda
(umpamanya, untuk proses pembakaran bahan bakar fosil kemungkinan efisiensi energinya lebih besar
dibanding efisiensi exerginya). Efisiensi energi dan exergi untuk setiap peralatan proses bisa sama atau bisa
berbeda secara signifikan. Hasil observasi ditunjukkan pada tabel 3. Efisiensi di tabel 3 adalah hasil
perhitungan menggunakan definisi efisiensi persamaan 3 dan 4. Secara bersamaan energi dan exergi utama
yang hilang terkait dengan perbedaan peralatan proses.

6. Penutup
Hasil observasi produksi hidrogen melalui proses elektrolisis air menunjukkan bahwa:
! Exergi utama yang hilang adalah pada listrik yang dihasilkan oleh pembangkit (listrik) , karena tidak
dapat dirubah dengan pembakaran dan transfer panas melalui perbedaan suhu yang besar.
! Energi yang hilang tercampur secara signifikaan dengan emisi air pendingin pada suatu energi basis,
tetapi signifikan secara relatif pada suatu exergi basis, karena kwalitasnya rendah.
! Disitu ada cukup potensi untuk meningkatkan efisiensi elektrolisis air . Efisiensi disini menunjukkan
suatu ukuran unjuk kerja suatu sistem melalui pendekatan termodinamika.
! Untuk penyelidikan selanjutnya perlu mempertimbangkan pengetahuan mengenai design, optimasi dan
modifikasi proses keseluruhan serta komponen lainya, dimana sistem itu ditempatkan agar diperoleh
hasil kajian yang lebih signifikan.
! Penyelidikan dan pengembangannya hendaknya difokuskan pada subproses yang mengalami kehilangan
exergi yang besar. Dengan demikian dapat meningkatkan efisiensi energi dan exergi suatu proses,
umpanya dengan menambah peralatan pengukur suhu dan integrasi proses.
Hasilnya akan dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalisasi proses elektrolisis air untuk menghasilkan
hidrogen.

Daftar Pustaka
1. Casper,M.S., (1987), Hydrogen Manufacture by Electrolysis, Thermal decomposition and Unusual
Techniques, Noyes Data Corp, Park Ridge, NJ.
2. Gregory, D.P., Tsaros, C.L., Arora, J.L. dan Nevreker,P., (1981), The economic of Hydrogen,
Chemtech, July, hal. 432-440.
3. Gaggioli, R.A. dan Petit, P.J., (1987), Use the Second Law First, chemtech, vol.7, hal. 495-506.

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK A-8-3


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
4. Hammerli, M., (1994), When Will Electrolytic Hydrogen Become Competitive?, Int. J. Hydrogen
Energy, vol. 9, hal. 25-51.
5. Ken, J.A., (1983), Riegels Handbook of Industrial Chemistry edisi 8, Van Nostrand Reinhold,
Toronto, hal. 21-35.
6. Moran, MJ., (1982), Availability Analysis: A Guide to Efficient Energy Use. Prentice-Hall,
Englewood Cliffs, N.J.
7. Rosen, M.A., (1986), The Development and Application of Process Analysis Methodology and Code
based on Exergy, Cost, Energy and mass, Ph.D. diss, Univ. of Toronto, Toronto, America.
8. Rosen, M.A., (1990), Thermodynamic Analysis of Hydrogen Production by Thermochamical Water
Decomposition using the Ispra Mark-10 Cycle, Proc. 8th World Hydrogen Energy Conf, hawaii, 22-27
Juli.
9. Rosen, M.A. dan Scott, D.S., (1998), The Enhancement of a Process Simulator for Complete Energy-
exergy Analysis, di Analysis of Energy System-design and Operation, AES-vol. 1, ed. Gaggioli, R.A.,
American Society of Mechanical Engineer, New York, hal. 71-80.
10. Scott, D.S., (1995), Hydrogen in an Era of energyTransition, energy Newsletter, McMaster univ. inst.
For energy studies, vol. 6, no. 2, hal. 14-26.
11. Smith, W.N. dan Santangelo, J.G., (1990), Hydrogen Production and Marketing, Symposium Series
116, American Chemical Society, washington, D.C.

Tabel 1. Process data for Hydrogen Production by Water Electrolysis *)

Mass flow rate Temperature Pressure Heat flow Electricity flow


Strem (kg/s) (K) (Mpa) rate (MW) rate (MW)
number H2O H2 O2
Material Flow
1 61,1 0 0 298 0,101 - -
2 11,6 0 53,0 359 0,101 - -
3 1,7 0 53,0 308 0,101 - -
4 33,2 6,69 0 359 0,101 - -
5 3,5 6,69 0 308 0,101 - -
6 0,025 6,69 0 308 10,3 - -
7 48,1 0 0 298 0,101 - -
Heat Flow
8 - - - - - 3000 -
9 - - - - - 1830 -
10 - - - - - 56 -
11 - - - - - 113 -
12 - - - - - 22 -
Electricity Flow
13 - - - - - - 1110
14 - - - - - - 60
15 - - - - - - 1054
*) banyaknya aliran disesuaikan gambar 1.

Tabel 2. Energy and Exergy Efficiencies (in %) for Hydrogen production by water Electrolysis
Process Energy efficiency Exergy efficiency
From electricity and process heat 77 67
From heat 30 46
From hypothecal heat source 30 26

Tabel 3. Energy and Exergy Efficiencies 9in %0 of process Subsections for hydrogen by water electrolysis
Process Energy efficiency Exergy efficiency
Hydrogen purification 91,6 98,9
Hydrogen compression 93,2 97,5
Electricity Generation

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK A-8-4


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
From heat 38,9 64,4
From hypothecal heat source 38,9 38,9
Transformation and rectication 95,0 95,0
Electrolysis 100,0 72,5
Oxigen purification
With oxygen by-product credit 25,0 54,5
Withaout oxygen by-product credit 0,0 0,0

feedwater High-temperature Heat


1 8
AC Power to
Feedwater Compressor
purification and Pump

14
Electrolyte
Recirculation Electrical
Tank l
9

Pump Electrolyte AC
H2O Power
Loop 13
7
15
Electrolysis DC Transformer/
Unit Rectifier 10
4 2 Power

Hydroge Oxygen
n Cooler Cooler
5 11
Hydrogen 12
Compresso
/ Cooler 3 Waste
6 H2 O2 Heat

Gambar 1. Alir proses Produksi hidrogen dengan Elektrolisis air. Aliran material ditunjukkangaris tegas,
Aliran Listrik dengan garis putus, dan aliran panas dengan garis putus dan titik.

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK A-8-5


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
O2 CW H2 CW
0 0 1 0 0
(0) (0) (0) O2 (0) H2 (0)
O2 2 (0) 33 (25)
Electroys H2
Purificatio
H2O is (-10) Purificatio
n (-0) H2O
0 (0) 0 (0) n (-0)

DC H2O
35 (35) AC Power (to 0 (0) H2
0 (0)
pump) 30 (25)
Transform
er and AC Electrical AC H2
Rectifier (- Generati Compress
(37) 37 on (-15) 2 (2) or (-1)
2)
0 61 100 2 30
0 2 0
(0) (3) (57) (0) (26)
(0) (0) (0)
CW H.T CW H2
CW
.
Gambar 2. Diagram sederhana Proses Produksi Hidrogen dengan Elektrolisis Air, mengindikasikan
kecepatan aliran Energi (angka diluar tanda kurung) dan Exergi (angka positip didalam tanda
kurung) supaya mengalir, dan kecepatan pemakaian exergi (angka negatip dalam tanda kurung)
untuk peralatan. Semua angka dibuat normal supaya 100 unit energi masing-masing masuk
keseluruh proses. Diskripsi input dan output aliran diberikan pada kasus diata. CW merupakan
air pendingin (Cooling water).

.
Energy Energy Output Exergy Exergy Output
H2O and Consumption
H2O
O2
H2
(0%) H2
(30% O2
(46%
H.T. (0 5
CW
Heat H.T.
CW (5%)
Heat Electrolys
(70%
is (18%)
Electrolical
Gen
Other
s
Gambar 3. Seluruh Energi dan Exergi seimbang
Gambar 4. Keseimbangan Exergi dari gambar 3
dimodifikasi untuk mempertimbangkan suhu
panas tinggi

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK A-8-6


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai