Disusun Oleh :
i
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya
buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila
ternyata di kemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau
penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan
aturan tata tertib di Universitas Mercu Buana.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
dipaksakan.
Penulis
Materai Rp.6000
[ Doni Mulyanto ]
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Mengetahui
Pembimbing KaProdi
iii
ABSTRAKS
Alat Pemeras kelapa sebagai salah satu alat pendukung pada suatu home industri yang relevan
merupakan suatu alat yang memegang peranan yang penting. Pada tugas akhir ini penulis membahas
alat pemeras kelapa berkapasitas 50 sampai 60 kelapa bagi keperluan home industri.
Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah menggunakan metode VDI 2221
dengan merancang 4 varian dari alat yang penulis inginkan, kemudian dari beberapa varian tersebut
kita pilih satu varian yang terbaik sesuai dengan kaid ah-kaidah dalam metode VDI 2221.
Setelah melakukan analisa didapat data nilai hasil evaluasi varian sebagai berikut :
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-
Nya kepada kami sehingga laporan Tugas Akhir yang berjudul
Perancangan Alat Pemeras Kelapa Dengan Metode VDI 2221 dapat
terselesaikan tanpa hambatan yang berarti.
v
pembahasannya, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu kami bersedia menerima segala kritik dan saran yang
tentunya bersifat membangun demi terciptanya laporan yang lebih baik.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul i.
Halaman Pernyataan .. ii.
Halaman Pengesahan iii.
Abstraks iv.
Kata Pengantar v.
Daftar Isi vii.
Daftar Tabel . ix.
Daftar Gambar . x.
Daftar Lampiran ... xi.
Daftar Notasi . xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............ 1
1.2 Permasalahan dan Kegunaan Perancangan 2
1.3 Konsep Perancangan ...... 2
1.4 Spesifikasi Perancangan Alat . 2
1.5 Pembatasan Masalah .. 3
1.6 Metode Pengumpulan Data .... 3
1.7 Sistematika Penulisan 4
vii
4.2 Perhitungan Teoritis . 46
4.2.1 Perhitungan Handwheel 47
4.2.2 Perhitingan Ulir ... 48
4.2.3 Perhitungan Punch 50
4.2.4 Perhitungan Hoper ....................................................... 52
4.2.5 Perhitungan Pipa Pengarah . 54
4.2.6 Perhitungan kekuatan Lasan 54
4.2.7 Perhitungan Rangka .. 58
4.2.8 Perhitungan Pin .. 59
4.2.9 Perhitungan Pegas Tarik .. 60
4.3 Urutan Perancangan .. 61
4.3.1 Pembuatan Rangka ... 61
4.3.2 Pembuatan Ulir dan Nut 63
4.3.3 Pembuatan Dies dan Pipa Pengarah . 63
4.3.4 Pembuatan Poros Bertingkat ... 63
4.3.5 Pembuatan Hoper .. 64
4.3.6 Pembuatan Handwheel . 64
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Catatan : Tabel 3.1 menunjukkan tabel yang terletak pada Bab III dengan
urutan tabel No 1
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR NOTASI
F = Gaya [N]
A = Luasan [mm2 ]
t = Tebal [mm]
D = Diameter [mm]
L = Panjang [mm]
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah realitas bagi dunia usaha saat ini, bahwa banyak industri kecil
Dari kenyataan yang ada, terdapat suatu dominasi industri- industri skala
Sedangkan disisi lain, pemanfaatan mesin- mesin dengan teknologi yang bersifat
manual ternyata masih menjadi andalan bagi industri- industri skala kecil terutama
dodol di Garut, Jawa Barat, adalah salah satunya. Usaha ini menuntut tersedianya
alat-alat yang praktis serta efisien dari sisi teknologi dan mempunyai nilai
menyiasati keadaan tersebut dengan merancang suatu alat pemeras kelapa, sebagai
suatu alat yang dapat memenuhi kebutuhan pengusaha kecil menengah dan rumah
tangga.
2
efisien.
mendukung.
Berawal dari konsep alat pemeras kelapa yang manual namun memiliki
kemampuan yang lebih, maka dirancanglah suatu alat pemeras kelapa dengan
relatif mudah.
sebagai berikut :
Pengump ulan data pada Laporan Tugas Akhir ini diperoleh melalui metode
berikut :
1. Metode lapangan/observasi
BAB I PENDAHULUAN
prinsip solusi untuk sub fungsi, variasi prinsip solusi, jalur variasi
BAB II
LANDASAN TEORI
membuat suatu alat dengan hasil yang terbaik. Keinginan mewujudkan alat
suatu metode yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan ide tersebut hingga
menghasilkan sebuah karya yang riil dan dapat dipertangggung jawabkan secara
ilmiah.
The Design Of Technical System And Product) yang dijabarkan oleh G. Pahl dan
W. Beitz.
VDI 2221 agar lebih mudah dimengerti, kemudian menerapkannya dalam proses
Tugas
Daftar Kehendak
Struktur Fungsi
Prinsip Solusi
Struktur Modul
Susunan Awal
Dokumentasi Produk
Realisasi selanjutnya
tahapan yaitu :
oleh konsep yang sedang dibuat. Hal ini yang perlu diperhatikan adalah
keingninan (wishes).
dengan kata lain apabila syarat ini tidak dipenuhi, maka perancangan dianggap
dan aspek yang lainnya. Selanjutnya dari aspek tersebut dapat diuraikan syarat-
bersifat khusus danmemberikan penekanan pada hal- hal yang bersifat umum dan
esensial. Dengan demikian daftar spesifikasi yang sudah dibuat dianalisa dan
terhadap produk
Spesifikasi
Evaluasi
Konsep
Tahapan berikutnya
menghubungkan antara input dan output berupa aliran energi material atau sinyal.
untuk melakukan pencarian solusi lebih lanjut dan memberikan beberapa alternatif
solusi.
perancangan murni, yang menjadi dasar struktur fungsi adalah spesifikasi dan
masalah utama, pekerjaan dimilai dari struktur fungsi yang kemudian dianalisa.
solusi baru.
solusi dari masing- masing sub fungsi. Dalam tahap ini dicari sebanyak mungkin
a. Metode Konvensional
Metede ini melakukan pencarian dalam literatur, text book, jurnal- jurnal
tekhnik dan brosur yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Menganalisa gejala
alam atau tingkah laku makhluk hidup dengan membuat analogi atau dibuat suatu
b. Metode intuitif
Solusi dengan intuitif ini datang setelah periode pencarian dan pemikiran
panjang, soluisi ini kemudian dikembangkan dan diperbaiki. Ada beberapa cara
c. Metode kombinasi
yang dapat digunakan adalah metode bentuk matriks, dimana sub fungsi dan
kombinasi terbaik menjadi lama. Agar tidak terjadi hal tersebut, maka apabila
adalah dengan mengeliminasi dan memilih yang terbaik. Dibawah ini ada
Faktor biaya
Bila komunikasi yang ada masih cukup banyak, maka usaha selanjutnya
2.2.6 Evaluasi
metode yang dipakai adalah metode VDI 2221. Secara garis besar langkah yang
Weighted Value / OW ).
f. Nilai keseluruhan atau sub total untuk varian konsep dapat dihitung
dengan rumus :
OWV f = W i x Vi Dimana
perhitungan parameter.
15
Pada tahap ini, dilakukan evaluasi kembali untuk melihat apakah produk
BAB III
METODE PERANCANGAN
sifat yang harus dimiliki oleh alat yang akan dirancang. Dalam mempersiapkan
daftar spesifikasi ini tindakan yang dilakukan adalah menerima semua hal yang
perancangan. Berikut ini daftar kehendak dalam pembuatan alat pemeras kelapa :
Klasifikasi perancangan mel;iputi parameter yang ada pada suatu produk tekhnik.
persyaratan-persyaratan fungsi atau sifat yang harus dimiliki oleh alat yang
dirancang.
perancangan suatru alat antar lain meliputi aspek geometri, kinematika, energi,
operasi, perawatan, estetika, peralatan dan pemakaian. Pada tabel 3.1 dapat dilihat
KINEMATIK
D 1. Suaian antara Punch dan
Hopper harus longgar.
D 2. Kapasitas rangka harus kuat
menahan beban 10 ton.
ENERGI
W 1. Menggunakan energi
manusia.
D 2. Hemat energi.
MATERIAL
W 1. Menggunakan St 37 untuk
rangka
W 2. Menggunakan bahan
Stainless stell untuk Hopper.
W 3. Material yang banyak
dipasaran.
D 4. Material yang kuat dan
kokoh.
SINYAL
D 1. Punch tidak akan bisa
masuk ke hopper pada saat
pengoperasian jika posisi
hopper dan punch tidak pas.
21
ERGONOMI
D 1. Mudah dioperasikan dan
D tidak perlu skill khusus.
D 2. Bisa dioperasikan laki- laki
maupun wanita.
D 3. Safety.
D 4. Assembling mudah dan
cepat.
D 5. Simple dan Presisi
KESELAMATAN
D 1. Bagian yang berbahaya
diberi pengaman.
D 2. Aman dalam pengoperasian.
D 3. Mudah dalam perawatan.
PRODUKSI
D 1. Suaian anatara punch dan
hopper longgar.
D 2. Welding locator harus kuat.
D 3. Kepresisian machining
sesuai toleransi.
W 4. Mudah dalam fabrikasi dan
presisi.
W 5. Biaya sekecil mungkin.
22
TRANSPORTASI
W 1. Alat tersebut mudah
dipindah tempat.
KEMAMPUAN OPERASI
W 1. Mampu memeras 5 50
kelapa dalam sekali proses.
W 2. Waktu pengoperasian
singkat dan hasil maksimal.
PERAWATAN
D 1. Mudah perawatannya.
D 2. Part mudah didapat dan
dibuat.
D 3. Mudah dibersihkan.
ESTETIKA
W 1. Mempunyai bentuk atau
design yang indah.
W 2. Bentuk pengelasan bagus
dan kuat.
W 3. Hasill machining rapi.
PERALATAN
D 1. Mudah dilepas perbagian.
23
PEMAKAIN
D 1. Digunakan untuk industri
dodol.
W 2. Digunakan untuk tukang
pemeras kelapa di pasar dan
rumah makan/restoran.
D 3. Tidak ada efek negative
terhadap lingkungan.
Note :
D = Demans / Keharusan
W = Wishes / Keinginan
Reasp = Responsibole / Penanggung jawab
dan output suatu system teknik yang akan menjalankan suatu tugas tertentu.
Fungsi dari alat pemeras kelapa ini adalah digunakan untuk menghasilkan
santan yang semaksimal mungkin dalam waktu yang singkat (efektif dan
efisien).
Berikut ini struktur fungsi berdasarkan unsur utama dalam alat pemeras kelapa
1. Rangka
3. Ulir
24
4. Nut.
7. Pelat Pengarah
9. Dongkrak
10. Pegas
Ei Eo
Rangka Dudukan alat Rangka sebagai tempat
pemeras kelapa dudukan komponen
SI So
Perlu dicari prinsip solusi bahwa rangka harus kuat dan kokoh.
Material yang digunakan adalah material yang tahan karat yaitu St-42
Ei Eo
Handwheel Sebagai transmisi Handwheel sebagai
gaya transmisi gaya
Si So
Perlu dicari prinsip solusi bahwa transmisi gaya memberikan hasil yang
maksimal.
Material yang digunakan adalah material yang tahan karat yaitu St-42
Ei Eo
Ulir Untuk menaikan / Ulir digunakan utk menaikkan/
menurunkan Punch menurunkan Punch
Mi Mo
Perlu dicari prinsip solusi bahwa proses pembuatan harus presisi anatar ulir dan
nut.
Material yang digunakan adalah material yang tahan karat yaitu St-42
Ei Eo
Perlu dicari prinsip solusi bahwa proses pembuatan harus presisi anatar ulir dan
nut.
Material yang digunakan adalah material yang tahan karat yaitu St-42
26
Ei Eo
Punch Sebagai pemeras Punch sebagai pemeras
kelapa kelapa
Si So
Perlu dicari prinsip solusi bahwa punch harus kuat untuk menekan.
Suaian antara punch dan hopper yang dipakai adalah suaian longgar.
Material yang digunakan adalah material yang tahan karat yaitu Stainless Steel
Ei Eo
Dies Sebagai dudukan Dies sebagai dudukan
punch punch
Si So
Perlu dicari prinsip solusi bahwa dies dan pipa pengarah harus kuat menahan
Material yang digunakan adalah material yang tahan karat yaitu St-42
Ei Eo
Punch Sebagai pengarah Plat sebagai pengarah
dies dies
Si So
Perlu dicari prinsip solusi bahwa pelat pengarah harus tepat dalam mengarahkan
Material yang digunakan adalah material yang tahan karat yaitu St-42
27
Ei Eo
Hopper Tempat pemeras Hopper sebagai tempat pemeras
kelapa kelapa
Si So
Perlu dicari prinsip solusi bahwa hopper harus kuat menahan tekanan dari punch
dan dongkrak.
Material yang digunakan adalah material yang tahan karat yaitu Stainless steel.
Ei Eo
Dongrak Membantu Punch Dongkrak berfungsi untuk
dalam memeras membantu punch dalam
kelapa memeras kelapa
Si So
Perlu dicari prinsip solusi bahwa dongkrak dapat meberikan energi yang besar
Ei Eo
Pegas Membantu Punch Pegas berfungsi untuk
dalam memeras mengembalikan handle
kelapa dongkrak.
Si So
28
Perlu dicari prinsip solusi bahwa pegas harus tidak mudah lelah,sehingga
tersebut. Metode yang akan digunakan untuk mencari prinsip solusi adalah
metode kombinasi, yaitu mengkombinasikan semua solusi yang ada dalam bentuk
matrik.
solusi tersebut dianalisis lagi, dimana prinsip solusi yang kurang bermanfaat dapat
dihilangkan atau diabaikan dengan tujuan agar dalam tahap perancangan konsep
selanjutnya tidak terlalu banyak konsep yang harus dievaluasi lagi. Pada tabel 3.2
dapat dilihat prinsip solusi untuk sub fungsi alat pemeras kelapa.
29
FUNGSI
NO BAGIAN UNSUR PERSYARAT BAGIAN/
MESIN AN SOLUSI 1 2 3 4 5
UNTUK
- Dari bahan Bahan dan
A. Material Rangka yang kuat bentuk yang
- Bisa diproses digunakan plat Kanal u Kanal c Plat Kanal u
pengelasan untuk Rangka St 37 St 37 St 37 St 42 St 42
- Dari bahan
yang kuat Bahan yang
E Material Punch - Bisa diproses digunakan
machining untuk punch Al St-37 Stainles Galvanis St-42
- Tahan karat Steel
- Dari bahan
Dies dan yang kuat Bahan yang
F Material Pipa - Bisa diproses digunakan
Pengarah machining untuk punch
Al St-37 Stainles Galvanis St-42
- Pipa tidak
Steel
mudah bengkok
31
prinsip solusi. Disini prinsip solusi tadi akan dilihat apakah memenuhi beberapa
aspek yang telah ditentukan, jika memenuhi dibari tanda ( + ) dan jika tidak diberi
tanda ( - ),sehingga terbentuk suatu jalur kombinasi. Pada tabel 3.3 akan
jalur variasi prinsip solusi. Pada jalur variasi prinsip solusi akan didapatkan
untuk membuat alat pemeras kelapa. Jalur variasi prinsip solusi dapat dilihat pada
tabel 3.4.
34
Tabel Pemilihan
FTI PKSM UMB
Variasi Struktur Fungsi
TEKNIK MESIN
Alat Pemeras Kelapa
B1 + - + - + + +
B2 + - + - + + +
B3 + - - - - + -
B4 + + + + - + +
B5 + + + + + + Rimgan dan Kuat +
C1 + - + + - + +
C2 + + + + + + +
C3 + - + + - + +
C4 + + + + + + Mudah di dapat +
C5 + - - + - + -
35
Tabel Pemilihan
FTI PKSM UMB
Variasi Struktur Fungsi
TEKNIK MESIN
Alat Pemeras Kelapa
E1 - - + + - - -
E2 - - + + - - -
E3 + + + + + + Bahan Anti karat + Kuat +
E4 - - + - - - -
E5 - - + + - - -
F1 - + + - - - -
F2 + + + + - + +
F3 + + - - - + -
F4 + + + + - + +
F5 + + + + + + +
G1 + + + + + + +
G2 + + - - + + +
G3 + + + + + + +
36
Tabel Pemilihan
FTI PKSM UMB
Variasi Struktur Fungsi
TEKNIK MESIN
Alat Pemeras Kelapa
H1 - - + + - - -
H2 + + + + + + Anti karat +
H3 - - + + - - -
H4 - - + + - - -
H5 - - + + - - -
I1 + + + + + + +
I2 + + + + + + +
I3 + + + + + + +
I4 + + + + + + +
J1 + + - - + - -
J2 + + + + + + +
J3 + - + - - - -
J4 + + - - - + -
J5 + + + + + + +
37
FUNGSI
NO BAGIAN UNSUR PERSYARAT BAGIAN/
MESIN AN SOLUSI 1 2 3 4 5
UNTUK
- Dari bahan Bahan dan
A. Material Rangka yang kuat bentuk yang
- Bisa diproses digunakan plat Kanal u Kanal c Plat Kanal u
pengelasan untuk Rangka St 37 St 37 St 37 St 42 St 42
- Dari bahan
yang kuat Bahan yang
E Material Punch - Bisa diproses digunakan
machining untuk punch Al St-37 Stainles Galvanis St-42
- Tahan karat Steel
- Dari bahan
Dies dan yang kuat Bahan yang
F Material Pipa - Bisa diproses digunakan
Pengarah machining untuk punch
Al St-37 Stainles Galvanis St-42
- Pipa tidak
Steel
mudah bengkok
39
Keterangan :
Varian 1 A2 - B1 - C1 - D1 - E3 - F2 - G1 - H2 - I1 - J2
Varian 2 A1 - B2 - C2 - D2 - E3 - F4 - G2 - H2 - I3 - J2
Varian 3 A5 - B4 - C3 - D3 - E3 - F2 - G2 - H2 - I4 - J5
Varian 4 A4 - B5 - C4 - D4 - E3 - F5 - G3 - H2 - I3 - J5
41
Setelah kita dapatkan jalur variasi prinsip solusi maka langkah selanjutnya
solusi. Pada tahap sebelumnya kita dapatkan 4 kombinasi variasi jalur prinsip
solusi atau 4 varian. Berikut ini tabel penilaian teknologi pada masing- masing
varian.
4 merupakan alternative pilihan terbaik dari varian yang lainnya. Maka pada
BAB IV
PELAKSANAAN PERANCANGAN
h3
dan Wb =
6
32 3
Wb =
6
Wb = 5461,333333 [mm 3 ]
Sehingga,
M b = b Wb
M b = 412,202 5461,333333
M b = 2250178,56 [Nmm]
Dengan demikian besarnya gaya (F) maksimal yang dapat ditahan oleh
handwheel agar tidak bengkok yaitu
Mb = F R
Mb
F=
R
2250178,56
F=
410
48
F = 5488,24039 [N]
Besarnya gaya maksimal yang dapat ditahan oleh handwheel adalah
5,488 [KN]
Bahan St 42
d0 = 30 [mm] d1 = 36 [mm]
p = 6 [mm] t = 3 [mm]
W
g = ...............1
n d1 t
1
g = t = 206,01 [N/mm2 ]
2
W = 206,01 10 36 3
W = 698975,4627 [N]
Jadi besarnya gaya aksial maksimal yang dapat ditahan oleh ulir
adalah 6998,975 [KN]
Hubungan antara handwheel dan ulir
Hubungan antara handwheel dan ulir adalah adanya transformasi gaya dari
gaya tangensial menjadi gaya aksial ,misalkaan kita asumsikan gaya yang
1
Khurmi,R.S.1882. A text Book of Machine Design. New Delhi : Eurasia Publishing House (Pvt)
Ltd. Halaman 612
49
F = 30 x 9,81
F = 294,3 [N]
Batang pemutar aman
karena F < Fizin (Pada 4.2.1)
Gambar 4.3 Transformasi Gaya
= 29,68314018 o
d 0 + d1
d=
2
30 + 36
d=
2
d = 33 [mm]
p
tan =
d
6
tan =
33
tan = 3,31227120
2
Khurmi,R.S.1882. A text Book of Machine Design. New Delhi : Eurasia Publishing House (Pvt)
Ltd. Halaman 599
3
Zemennsky, Shears. Fisika Universitas 1. Hal 37
50
T = 294,3 400
T = 117720 [Nmm]
800
117720 = W tan( 29,68314018 + 3,3122712)
2
W = 453,2617257 [N]
Batang Ulir aman karena gaya aksial yang terjadi lebih kecil dari aksial yg
diijinkan W < Wijin (pada 4.2.2)
d2 = 42,7 [mm]
L1 = 40 [mm]
L2 = 90 [mm]
L = 30 [mm]
d perm = 330 [mm]
Gaya buckling yang dapat terjadi pada batang bertingkat dihitung menurut
rumus :
EI2
2
1
Fbukling = ........4
4 L2 L2 L1 1 I 2 L2
+ 1 sin
L L I1 L
4
Nash,A,Wiliam.Strength of Material.Jakarta.hal : 274
51
d1 d2
4 4
I1 = I2 =
64 64
40 4 42,74
I1 = I2 =
64 64
I1 = 125663,706 [mm4 ] I 2 = 163185,437 [mm4 ]
2,1582.10 163185,437
2 5
1
Fbukling =
4 130 2
90 40 1 163185, 437 90
130 130 125663,706 1 sin 130
+
Fbukling = 5160543,762 [N]
Besarnya gaya yang diizinkan agar tidak terjadi buckling jika angka
keamanan yang kita gunakan 4 adalah
Fbukling
F=
5160543,762
F=
4
F = 1290135,941 [N]
Fl3
Ymax =
3 EI
3304
I= I = 582137609,6 [mm4 ]
64
sehingga
Jadi besarnya gaya yang diizinkan pada punch dan dies setelah dibagi
angka keamanan v = 4 adalah :
52
12363305,3 2
F=
4
F = 3090826,33 [N]
2EI
Fbukling =
l2
dimana I= (
D4 d 4 )
64
I=
64
(
45 4 404 )
I = 75625,25284 [mm4 ]
d penyaring = 2 [mm]
t hopper = 1 [mm]
t = 412,02 [N/mm2 ]
1 2 412,02
p= F = p A
350
p = 2,3544 [N/mm2 ] F = 2,3544 350 335
p = 24 [kg/cm2 ] F = 867247,3334 [N]
Tekanan yang dapat ditahan oleh hopper adalah sebesar 24 [kg/cm2 ] dan
gaya sebesar 893 [KN] dengan asumsi hopper tersebut tertutup rapat, namun pada
alat pemeras kelapa ini hopper yang digunakan mempunyai lubang- lubang seperti
tampak pada gambar sehingga jika ada tekanan atau gaya yang diberikan hanya
sedik it yang tertahan oleh hopper karena tekanan atau gaya tersebut akan terbebas
keluar.
2
A = ( 350 335) 17380 2
4
A = 313750,8583 [mm2 ]
5
Khurmi,R.S.1882. A text Book of Machine Design. New Delhi : Eurasia Publishing House (Pvt)
Ltd. Halaman 176
54
I =
64
(
724 62 4 )
I = 593835,6243 [mm4 ]
2EI
Fbukling =
l2
2 2,1582 105 593835,6243
Fbukling =
250 2
Fbukling = 20238469,36 [N]
Besarnya gaya yang diizinkan agar tidak terjadi buckling jika angka
keamanan yang kita gunakan 4 adalah
Fbukling
F=
20238469,36
F=
4
F = 5059617,34 [N]
6
Lampiran 5
55
y = 344737,850 [KN/m2 ]
t = 0,6 y ....8
t = 2.06842,71[KN/mm2 ]
t = 206,84271{N/mm2 ]
Kekuatan las pada bagian tersebut besarnya sama dimana pada bagian ini
hasil lasan akan mengalami tegangan tarik,adapun besarnya gaya yang dapat
ditahan dihitung dengan rumus :
P
t =
tl
dimana : t= 8 [mm]
l= 85 [mm]
P = 206,84271 85 8
P = 140653,042 [N]
P = 140,653 [KN]
7
Lampiran 1
8
Lampiran 2
56
l= 85 [mm]
b= 140[mm]
e= 310 [mm]
t= 8 [mm]
g = 0,4 y
g = 137,89514 [N/mm2 ]
Besarnya tegangan geser pertama yang terjadi adalah
P l
g1 = dimana : A = 2t
A 2
P
g1 =
2 8 85
2
g1 = 1,039862913 103 P /[mm2 ]
Besarnya tegangan geser kedua yang terjadi adalah
P e r2
g2 =
Ig
dimana :
(b + 2l ) 3 l (b + l )2
2 2
l b
r2 = + dan Ig = t
2 2 12 b + 2l
9
Khurmi,R.S.1882. A text Book of Machine Design. New Delhi : Eurasia Publishing House (Pvt)
Ltd. Halaman 291
57
P 310 81,89169677
g2 =
10421553,76
g 2 = 2,435954041 10 3 P / [mm2 ]
ri 1
cos = r1 = l
r2 2
85
cos =
2 81,89169677
cos = 0,218978134
Besarnya gaya yang dapat ditahan pada pembebanan eksentris adalah
P = 48378,13806 [N]
t = 570 [N/mm2 ]
D = 40[mm]
t = 8 [mm]
1
g = t g = 285 [N/mm2 ]
2
P
g = dimana A = Dt
A
P = 285 40 8
P = 286513,25 [N]
58
F
t =
A
dimana :
A = t l
F = 90,7425 10 120
F = 108891 [N]
bh3
I=
12
12 1403
I=
12
I = 2744000 [mm4 ]
Gambar 4.10 Bagian Lendutan Rangka
59
Fl 3
Ymax = ..............10
192 EI
F 5403
0,1 =
192 2,1582.10 5 2744000
F = 72209,73388 [N]
Gaya geser maksimum yang dapat ditahan oleh pin dengan dpin = 12 [mm]adalah
g F
=
v A
294,3 F
=
4 2
12
4
10
Lampiran 8
60
F = 8321,136461 [N]
D 25
C = = = 10,86 11
d 2,3
Gambar 4.11 Pegas Tarik
Gaya pegas yang bekerja dihitumng berdasarkan hubungan :
8 FC 3n
=
d .G
Sehingga gaya nominal ( F ) yang bekerja pada pegas adalah :
.d .G
F=
8C 3n
170 2,3 79,3 103
F=
8 113 50
F = 58,23873028 [N]
Dengan memperhitungkan Faktor Wahl, dimana :
4C 1 0, 615
K= +
4C 4 C
4(11) 1 0,615
K= +
4(11) 4 11
K = 1,130909091
61
Maka gaya maksimum ( Fmax ) yang dapat ditahan oleh pegas tarik adalah :
g . .d 2
Fmax =
8.C.K
800 2,32
Fmax =
8 11 1,13098
Fmax = 133,5934496 [N]
Gaya yang bekerja pada pegas lebih kecil dari gaya maksimum yang diizinkan,
maka kekuatan pegas tarik AMAN
58,2387 [N] < 133,593 [N]
listrik dengan arus 100-110 [A], sedangkan elektroda yang digunakan adalah
AWS E60XX.
BAB V
PEMBAHASAN PERANCANGAN
1. Persiapan awal
berada dibawah dies pada kondisi awal. Siapkanlah kelapa parut yang telah
v Putarlah handle pemutar yang berada pada posisi diatas rangka secara
pemutaran, kemudian
v Ketika handle diputar dan dongkrak ditekan maka air kelapa parut
Namun untuk mendapatkan fungsi yang maksimal selama umur pemakaian, maka
1. Untuk menghindari bau tak sedap, bersihkan hopper dengan air setelah
proses pengoperasian
sistem dongkrak terdiri dari biaya pembelian bahan baku dan biaya
pembuatan alat.
1. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan tugas akhir ini mulai
JUMLAH Rp 2.171.000,00
68
variabel- variabel yang harus dihitung agar harga jual mesin tersebut
a. Biaya tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang tidak akan berubah apabila biaya produksi
- Lain-lain = Rp 100.000,00
= Rp 10.000,00 + Rp 100.000,00
= Rp 110.000,00
b. Biaya variabel
Biaya variabel yaitu biaya yang berubah apabila jumlah unit yang
= Rp 2.171.000,00 + 240.000,00
= Rp 2.411.000,00
c. Harga desain
= 20 % x 2.521.000,00
= Rp 504.200,00
d. Mark up
= Rp 756.300,00
jual mesin.
Rp 756.300,00
= Rp 3.781.500,00
70
.BAB VI
6.1 Kesimpulan
- Dimensi hopper
yaitu :
Kelebihan alat :
kelapa parut.
relatif efisien
6.2 Saran
pemeras ini.
4. Alat pemeras kelapa ini mermiliki bentuk yang cukup besar dan berat,
Jakarta,1989
y = tegangan mulur
Lampiran 3
Butt weld
Lampiran 7
Lampiran 11
Tabel Modulus Elastisital Bahan
Lampiran 7
Lampiran 7
Momen Inersia Lasan
Lampiran 8
Modulus Elastisitas Material