Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit jantung koroner merupakan kasus utama penyebab kematian dan
kesakitan pada manusia. Meskipun tindakan pencegahan sudah dilakukan seperti
pengaturan makanan (diet), menurunkan kolesterol dan penurunan berat badan,
diabetes dan hipertensi, penyakit jantung koroner ini tetap menjadi masalah utama
kesehatan. Masalah utama pada penyakit jantung koroner adalah aterosklerosis
koroner. (Yuet Wai Kan, 2010).
Penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di negara-
negara maju dan negara-negara berkembang. World Health Organization telah
(WHO) mengemukakan fakta bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan
epidemi modern dan tidak dapat dihindari oleh faktor penuaan.
(Shivaramakrishna. 2000).
Berdasarkan penyataan tersebut, jelaslah bahwa keadaan yang paling
mendasar salah satunya adalah kecenderungan pola makan yang kurang sehat
pada masyarakat, terlebih pada masyarakat perkotaan sering dikaitkan dengan
PJK.Kesalahan pola makan itu tidak lain karena ketidakseimbangan komposisi
makanan yang dikonsumsi. Fast food (makanan siap saji) yang makin menjamur
di perkotaan mengandung protein, lemak, karbohidrat yang tinggi, dan sebaliknya
kandungan serat, vitamin dan mineralnya rendah. Hal ini dapat menjadi pencetus
dari berkembangnya penyakit degeneratif, seperti PJK, hipertensi, diabetes, dan
penyakit pembuluh darah lainnya. Gaya hidup di perkotaan yang sering dilanda
stres juga dapat memacu kerja jantung dan meningkatkan tekanan darah.
Kebiasaan itu masih diperparah dengan merokok.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui kebutuhan nutisi
pada pasien yang mengalami gangguan pada sistem kardiovaskular atau jantung.
Dimana nutisi yang dibutuhkan berbeda dengan pasien yang mengalami gangguan
pada sistem yang lain, karena nutrisi yang masuk justru memperburuk kondisi
pasien itu sendiri.

1
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui cara penatalaksaan nutrisi rendah kolesterol pada
pasien penyakit jantung.
1.3 Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit jantung koroner
2. Untuk mengetahui etiologipenyakit jantung koroner
3. Untuk mengetahui penyebab penyakit jantung koroner
4. Untuk mengetahui gejala penyakit jantung koroner
5. Untuk mengetahui penanggulangan penyakit jantung koroner
6. Untuk mengetahui pencegahan penyakit jantung koroner
7. Untuk mengetahui nutrisi rendah kolesterol pada pasien penyakit jantung
koroner

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jantung

2
Penyakit arteri koroner ( coronary artery disease ) adalah penyakit yang ditandai
dengan adanya endapan lemak yang berkumpul didalam sel yang melapisi dinding
suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Arteri koroner sendiri
merupakan sistem pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke otot
jantung untuk menjaga fungsinya. Penyakit ini disebut demikian karena sistem
arteri berbentuk seperti korona. Jika arteri koroner menyempit atau tersumbat,
aliran darah ke jantung akan berkurang sehingga menyebabkan kurangnya
pasokan oksigen ke otot-otot jantung, yang menyebabkan penyakit jantung
koroner. Ketika penyumbatan di arteri koroner menjadi lebih parah, pasien akan
merasakan angina (nyeri dada) dan angina bisa menyebabkan kondisi infark
miokard yang fatal bagi pasien (umumnya dikenal sebagai serangan jantung)
(Djuwita, HR. 2001)

2.1.1 Anatomi dan Patofisiologi Jantung


Jantung merupakan organ, fungsinya sebagai pemompa darah. Jantung
dapat dibagi menjadi 2 bagian pompa yang terpisah, masing-masing terdiri dari
satu atrium dan ventrikel bagian kiri dan kanan. Berdasarkan dari 2 bagian
tersebut, pompa kanan berfungsi sebagai sirkulasi paru sedangkan bagian pompa
jantung kiri berperan dalam sirkulasi sistemik untuk seluruh tubuh. kedua jenis
sirkulasi ini saling berkesimbungan satu sama lainnya dan berkaitan sangat erat
untuk asupan oksigen demi kelangsungan hidup. (Fitriani, W. 2007)
Sirkulasi paru dimulai dari perjalanan darah yang telah mengalami
sirkulasi sistemik dan mengandung CO2 sebagai sisa metabolisme di seluruh
tubuh, masuk ke dalam atrium kanan melalui pembuluh darah vena. Darah yang
telah mengalami deoksigenasi parsial tersebut mengalir dari atrium kanan ke
dalam ventrikel kanan yang memompanya keluar jantung melalui arteri
pulmonalis menuju paru-paru. Dalam paru-paru, CO2 dalam darah bertukar
dengan oksigen di dalam alveolus untuk kemudian kembali ke dalam jantung
melalui vena pulmonalis kedalam atrium kiri. Melalui katup mitral darah mengalir
ke dalam ventrikel kiri yang kemudian akan dipompakan keluar jantung ke
seluruh tubuh, sirkulasi inilah yang disebut sebagai sirkulasi sistemik. (Fitriani, W.
2007)
Gambar.1 anatomi jantung

3
2.1.3 Etiologi Penyakit Jantung Koroner
Salah satu penyebab dari penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan
makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam
peredaran darah dan diserap tubuh maka lemak harus diubah oleh enzim lipase
menjadi gliserol. Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan dimetabolisme
menjadi kolesterol pembentuk asam empedu yang berfungsi sebagai pencerna
lemak. Etiologi penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan,
penyumbatan, atau kelainan pembuluh arteri koroner. Penyempitan atau
penyumbatan pembuluh darah tersebut dapat menghentikan aliran darah ke otot
jantung yang sering ditandai dengan nyeri. Dalam kondisi yang parah,
kemampuan jantung memompa darah dapat hilang. Hal ini dapat merusak sistem
pengontrol irama jantung dan berakhir dengan kematian. (Hermawatirisa,2014)

2.1.2 Faktor-Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner


Tiga faktor resiko bagi penyakit jantung di antaranya adalah,
1. Faktor resiko yang tidak dapat di hindari
Seiiring bertambahnya usia membuat fungsi sistem kardiovaskular menurun.
Laki-laki berusia 50 tahun lebih cenderung mengalami penyakit jantung koroner
dibandingkan wanita, namun bagi wanita yang telah mengalami menopaus
perbedaan faktor jenis kelamin tidak begitu mempengaruhi. Keturunan atau
kerabat terdekat mengalami atau memiliki riwayat penyakit jantung koroner
maupun stroke cendrung memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk mengidap
penyakit jantung koroner. Warga Eropa dan Amerika Serikat memiliki tingkat
resiko tinggi dibandingkan warga Hong Kong dilihat dari faktor makanan yang
dikonsumsi setiap hari. Lingkungan tempat tinggal dengan pemukiman padat,

4
gaya hidup yang sangat sibuk dan penuh tekanan akan menyebabkan beban kerja
jantung. (Fitriani, W. 2007)
2. Faktor Resiko Yang Bisa Diobati
Kadar lipid darah tinggi : Hal ini meningkatkan risiko penumpukan
kolesterol, menyebabkan pengerasan pembuluh darah ( ateosklorosis ) atau
bahkan menyebabkan trombosit (gumpalan darah dalam arteri atau vena).
Hipertensi : Hal ini menyebabkan pengerasan dan penebalan dinding
pembuluh darah, dan penyempitan pembuluh darah akan memperlambat
aliran darah
Diabetes Melitus : Peningkatan kadar gula darah akan meningkatkan risiko
kerusakan dan pengerasan pembuluh darah
3. Faktor Resiko yang Bisa Dihindari
Merokok : nikotin didalam rokok merangsang pelepasan hormon, yang
menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan menyempitkan pembuluh
darah. Menghirup karbon monoksida bisa menurunkan kadar oksigen
dalam otot jantung, yang pada akhirnya bisa merusak dinding dalam
pembuluh darah dan meningkatkan risiko pengerasan arteri.
Obesitas : Resiko terjadinya penyakit pada penyandang obesitas lebih
cepat 2 hingga 3 kali dari pada orang yang memiliki berat badan normal
Kurangnya akitifitas fisik : Olahraga dapat meningkatkan elastisitas
pembuluh darah dan mengurangi kemungkinan mengerasnya pembuluh
darah. Oleh karena itu, kurangnya aktivitas fisik akan mengakibatkan
penurunan fungsi kardiovaskular
Stres : Stres mengakibatkan jantung lebih cepat berdetak, membuat otot
jantung lebih tegang dan meningkatkan tekanan darah.

2.2 Nutrisi Rendah Kolesterol Pada Pasien Penyakit Jantung


Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan yang penting dan
bagaimana tubuh menggunakannya. Manusia atau masyarakat memperoleh
makanan atau nutrient esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan juga
menormalkan fungsi dari semua proses organ tubuh. Nutrient itu sendiri adalah

5
zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh
untuk fungsi tubuh.
Kolesterol serum dibawa oleh beberapa lipoprotein yang diklasifikasikan
menurut densitasnya. Lipoprotein dalam urutan densitas yang meningkat adalah:
kilomokron, VLDL (very low density lipoprotein), LDL(low density lipoprotein),
dan HDL (high density lipopropotein). LDL membawa hampir semua kolesterol
dan merupakan yang paling aterogenik. HDL menurunkan risiko dari PJK dengan
memindahkan kolesterol dari jaringan ke hati, tempat kolesterol dimetabolisme
dan diekskresikan. kilomikron, kilomikron adalah suatu zat yang memiliki fungsi
membawa energi dalam bentuk lemak ke otot. Seorang individu dapat
dikategorikan sebagai berisiko PJK berdasarkan jumlah total dan kadar kolesterol
LDLnya.
Tabel. 1 Klasifikasi Kadar Kolesterol
Klasifikasi Kolesterol Serum (mg/dl)
Kolesterol Total
Normal
Batas- tinggi
Tinggi < 200 mg/dl
200-239 mg/dl
>240 mg/dl
Kolesterol LDL
Diinginkan <130mg/dl
Batas-tinggi 130 -159 mg/dl
Tinggi >160 mg/dl

Adapun jenis-jenis Nutrient sebagai berikut :


Karobhidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama
karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat
yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4kkal. Karbohidrat
digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsi seperti
bernafas, beraktifitas fisik maupun olahraga, kontrasi jantung dan otot.
Karbohidrat dibagi menjadi 3 yaitu :

6
Karbohidrat sederhana (gula) : Monosakarida (molekul tunggal yang
terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Disakarida ( molekul ganda)
contohbya sukrosa ( glukosa + fruktosa ). Maltosa ( glukosa + glukosa),
dan laktosa ( glukosa + galaktosa )
Karbohidrat Komplek ( amilum ) adalah polisakarida yang disusun oleh
beberapa glukosa
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan,
tidak dapat dicerna oleh tubuh secara maksimal dan tidak menghasilkan
kalori , tetapi dapat membantu meningkatkan volume feses
Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat
di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO2& H2O, dimana
proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme
glukosa yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir
lebih dari 50% bagi ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang
telah terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber
energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh, namun glukosa juga
akan berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga
untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan
sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati.
Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi tubuh saat sedang
berolahraga sedangkan glikogen hati dapat berfungsi untuk membantu
menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel darah dan sistem pusat syaraf.
Lemak
Lemak merupakan sumber energi, lemak dan minyak terdiri atas gabungan
gliserol dan aasam-asam lemak. Secara ilmu gizi lemak dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Lipid / Lemak Sederhana
- Lemak netral ( monogliserida, digleserida, trigleserida)
- Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
- lipid majemuk ( fospolipid , lipoprotein )
Lipid/ lemak Turunan
Asam lemak
Sterol ( Kolesterol dan egosterol )
Secara Klinis lemak yang penting yaitu kolesterol, trigleserida ( lemak
netral), fosfolipid, dan asam lemak.

7
Fungsi Lemak
Sebagai sumber energi dengan menyumbangkan energi sebesar 9
kkal/gr
membantu pembentukan jaringan tubuh
Lemak akan mencegah kehilngan panas dari tubuh
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung
dan mencegah timbul rasa lapar segera setelah makan
Vitamin larut dalam lemak
Lemak yang terdapat dalam bahan makanan sekitar 90%nya merupakan
lemak dalam bentuk trigliserida, sedangkan sisanya 10% adalah dalam bentuk
kolesterol dan fosfolipid. Lemak yang berasal dari produk hewani umumnya
mengandung sejumlah besar asam lemak jenuh. Sebaliknya produk makanan
nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah besar asam lemak tidak
jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh yang kita
konsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah kita.
Macam-macam sumber nutrisi yang perlu diperhatikan oleh pasien dengan
penyakit jantung:
1. Makanan selingan dan makanan pencuci mulut
Buah-buahan dan es buah dapat dibuat snackdan makanan pencuci
mulut yang baik. Keripik goreng dan crackerstinggi lemak harus dihindari.
yogurt beku atau es susu rendah lemak dapat diterima. Cakes, pie, kue-kue
yang terbuat dari putih telur, pengganti telur, sususkim, dan minyak tak
jenuh dapat digunakan sekali-kali.
2. Makanan diluar/ Rumah makan
Hindari toping tinggi lemak seperti daging bagian punggung
(bacon), telur potong, dan keju, makanlah sedikit biji matahari dan zaitun.
3. Makanan tinggi serat
Serat yang larut termasuk pectin, permen karet dan beberapa
hemiselulosa adalah agen hipokolesterolemik. Ini ditemui dalam oat bran,
bar ley, leguminosa dan banyak buah-buahan dan sayuran. Serat yang
tidak larut seperti selulose, dijumpai dalam wheat bran, tidak mempunyai
efek seperti itu. Pemasukan serat makanan yang diinginkan adalah sekitar
25-30g/hari.

2.3 Diet Rendah Kolesterol

8
kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu diantara sejumlah
faktor yang berkaitan dengan peningkatan inidensi penyakit jantung koroner.
Keadaan ini juga behubungan dengan konsumsi lemak jenuh dalam berbagai
produk susu, telur dan daging, sementara konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat
didalam minyak nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai, relatif lebih
sedikit. Penurunan kadar kolesterol darah dimungkinkan dengan cara mengurangi
konsumsi lemak hewan. Makanan yang mengandung lemak mempunyai nilai
kalori yang tinggi. Apabila keadaan tidak mengalami obesitas, ke dalam diet harus
disertakan makanan ekstra yang mengandung karbohidrat kompleks, misalnya,
ekstra roti tanpa dibubuhi mentega. Peningkatan konsumsi lemak yang kaya akan
asam lemak tak jenuh memberikan efek yang baik bagi penurunan kadar
kolesterol. Contohnya yaitu omega-3 yang banyak terdapat pada ikan salmon.
(Atmawikarta,2001)
Syarat diet yang dianjurkan untuk penderita jantung koroner adalah
sebagai berikut: rendah kalori (terutama bagi penderita yang terlalu gemuk),
protein dan lemak sedang, cukup vitamin dan mineral, rendah garam bila ada
tekanan darah tinggi, mudah dicerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan
gas, porsi kecil dan frekuensi pemberian tergolong sering. (Atmawikarta,2001)
Untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner, para penderita
kolesterol darah yang tinggi harus melakukan terapi diet untuk menjaga kestabilan
kolesterol, seperti tabel4. Penatalaksanaan diet perlu juga memperhatikan pola
makan penderita sebelum sakit. Ini dimaksudkan agar pola makan tidak terlalu
menyimpang dari biasanya sehingga makanan dapat mudah diterima oleh
penderita.

Tabel.2 Makanan yang di anjurkan dan tidak dianjurkan


Golongan bahan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber hidrat arang/ Beras, singkong, talas, Kue yang terlalu manis
karbohidrat kentang, macaroni, bihun dan gurih seperti cake,
, roti, biscuit, mie dodol
Sumber protein nabati Kacang kering Goreng-gorengan, santal
maksimum 25 gr/hari, kental
tahu, tempe

9
Sumber protein hewani Daging sapi kurus, ayam, Semua daging berlemak
bebek, ikan telur, susu, ham, sosis
dalam jumlah terbatas
Sumber lemak Minyak, margarine,
mentega ( tidak untuk
digorengan), kelapa, -
santen encer dalam baras
tertentu
Sayuran Sayuran yang tidak Sayuran yang
mengandung gas seperti menimbulkan gas
bayam, kangkung, buncis
kacang panjang, toge,
labu siam, tomat dan
wortel
Buah-buahan Semua buah, terkecuali
duria, nangka, alvokat.
Bumbu Bumbu dapur pala,
cabe ,lada gula, garam,
dan kayu manis
Minuman teh encer, coklat, sirup, Koi, the kental, minuman
susu dalam jumlah mengandung soda dan
terbatas alcohol
Makanan yang di anjurkan atau menolong untuk pasien penyakit jantung
koroner sebagai berikut :
Sumber antioksidan :
- B-karoten : ubi jalar, wortel, labu kuning, bayam, da kalian
- sumber vitamin E : Asparagus, touge, minyak sayur, dan kacang-
kacangan
- Sumber vitamin C, yaitu daun singkong, mangga, jeruk, brokoli, sawi
dan jambu biji.
- Sumber asam lemak omega 3, yaitu jenis ikan laut (teri, sarden,
tenggiri dan tembang), serta minyak ikan.
- Sumber asam folat, yaitu kacang-kacangan (kacang hijau, kacang
merah dan kacang polong), sari jeruk asli, bayam dan hati ayam
- Sumber vitamin B6, yaitu pisang, daging ayam tanpa lemak, beras
merah,

10
oatmeal dan tuna putih dalam kaleng
- Sumber flavonoid, yaitu melon, anggur, jeruk, pepaya, mangga,
kesemek dan jambu biji.
- Makanan tinggi serat, yaitu serealia, kacang-kacangan, labu, jagung,
apel dan sayuran.
- Bawang putih
- Minyak zaitun
Makanan yang harus dikurangi oleh penderita penyakit jantung koroner
adalah sebagai berikut : daging berlemak, telur, susu penuh ( whole milk),
jeroan, makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh (Wirakusumah, 2001).
Banyak mengkonsumsi lemak hewani (lemak jenuh) akan meningkatkan
kolesterol dalam darah, dalam proses jangka panjang akan mengakibatkan
penimbunan (flak) di pembuluh darah sehingga aliran darah ke seluruh tubuh
dapat terganggu. Apabila perubahan ini terjadi pada pembuluh darah koronaria
menyebabkan PJK (Krisnatuti dan Yenrina, 2000).

Tabel 3. Golongan makanan dengan kadar kolesterol


Kandungan
No. Nama Berat (gr) Kategori
Kolesterol
1 Putih telur ayam 10 gr 0 Sehat

2 Teripang (haisom) 10 gr 0 Sehat

3 Ubur-ubur 10 gr 0 Sehat
Susu sapi tanpa lemak 10 gr
4 0 Sehat
(nonfat)
Daging ayam pilihan 10 gr
5 50 Sehat
tanpa kulit
Daging bebek pilihan 10 gr
6 50 Sehat
tanpa kulit
7 Ikan sungai biasa 10 gr 55 Sehat

11
Daging sapi pilihan 10 gr
8 60 Sehat
tanpa lemak
9 Daging kelinci 10 gr 65 Sehat
Daging kambing tanpa 10 gr
10 70 Sehat
lemak
11 Ikan ekor kuning 10 gr 85 Sehat
10 gr Sekali-
12 Daging asap 98
sekali
10 gr Sekali-
13 Iga sapi 100
sekali
10 gr Sekali-
14 Ikan bawal 120
sekali
10 gr Sekali-
15 Daging sapi berlemak 125
sekali
10 gr Sekali-
16 Lemak sapi 130
sekali
10 gr Sekali-
17 Lemak kambing 130
sekali
18 Keju 10 gr 140 Hati-hati

19 Sosis daging 10 gr 150 Hati-hati

20 Kepiting 10 gr 150 Hati-hati

21 Udang 10 gr 160 Hati-hati

22 Kerang/siput 10 gr 160 Hati-hati


23 Belut 10 gr 185 Hati-hati
24 Santan Kelapa 10 gr 185 Hati-hati

25 Susu sapi 10 gr 250 Berbahaya

26 Susu sapi krim 10 gr 280 Berbahaya

27 Coklat (cacao) 10 gr 290 Berbahaya

28 Mentega/margarine 10 gr 300 Berbahaya

12
29 Jeroan sapi 10 gr 380 Berbahaya
Kerang 10 gr
30 450 Berbahaya
putih/remis/tiram
31 Telur ayam 10 gr 500 Berbahaya

32 Jeroan kambing 10 gr 610 Berbahaya

33 Cumi-cumi 10 gr 1.170 Dilarang

34 Kuning telur ayam 10 gr 2.000 Dilarang

35 Otak sapi 10 gr 2.300 Dilarang

36 Telur burung puyuh 10 gr 3.640 Dilarang

2.4 Pencegahan Penyakit Jantung Koroner


Untuk mencegah penyakit koroner/ kardiovaskuler, kita perlu
memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Mempertahankan kadar kolestrol total <200 mg/dL rasio kolesterol total:
HDL kolesterol <4,5 LDL-kolesterol <100 mg/dL (bila pasien pernah
mengalami serangan jantung koroner atau menderita penyakit diabetes)
- Mempertahankan IMT agar kurang dari 23 dan lingkaran perut kurang dari
80cm (pada wanita) serta kurang dari 90cm (pada laki-laki) jika hal ini di
mungkinkan.
- Mengurangi asupan lemak penuh hingga kurang dari 5% dari total kalori
atau gunakan hanya 2-3 sendok makan minyak ( khususnya minyak nabati
yang mengandung asam lemak tak-jenuh) per hari. Hindari makanan yang
banyak mengandung lemak jenuh seperti tercantum dalam tabel 3-2. Cara
memasak yang baik untuk mengurangi asupan lemak ini adalah
merebus,mengukus, menanak,menumis,memanggang,membakar dan
memepes.
- Tingkatkan asupan lemak tak-jenuh tunggal (MUFA), seperti minyak
zaitun,minyak kanola,minyak kacang dan alpukat,hingga sekitar 20% dari
total kalori per hari. Makan makanan yang mengandung asam lemak
omega-3 seperti ikan laut (lihat tabel 3-3) dan minyak tak jenuh-ganda
(PUFA) dalam jumlah sekitar 10% dari total kalori per hari. Dalam

13
penelitian diet jantung di Lyon (Lyon Diet Heart Study), Prancis, terhadap
600 orang responden dengan riwayat serangan jantung koroner ternyata
diet mediteranian yang terdiri atas menu sayuran,buah,sereal utuh,ikan dan
minyak zaitun atau kanola sebagai sumber ternyata menghasilkan angka
insidensi serangan jantung ulang yang lebih kecil bila di bandingkan
dengan kelompok sama yang makan biasa
- Jika kadar trigliserida tinggi,kurang konsumsi karbohidrat sederhana
seperti gula pasir,gula aren,madu,dan makanan manis lainnya.perbanyak
konsumsi hidratarang kompleks seperti sayuran,buah,dan sereal/ bijian
yang utuh serta makanan berserat lainnya (agar-agar,kolang-
kaling,selasih,rumput laut,cincau).
- Jika kadar homosistein dalam darah tinggi,diet yang dapat di lakukan
untuk menurunkannya adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan
nabati yang kaya akan asam folat dan vitamin B6 seperti sayuran hijau
serta biji-bijian atau kacang-kacangan yang utuh
- Tingkatkan asupan serat pangan hingga 35 gram/ hari dengan konsumsi
jenis-jenis makanan seperti di sebutkan di atas
- Makan makanan yang banyak mengandung nutrient antioksidan seperti
vitamin E,C dan beta-karoten (tabel 3-4,3-7,3-13,dan 3-18) yang akan
mengurangi kadar LDL teroksidasi. LDL teroksidasi lebih sukar
difagositosis oleh sel-sel fagosit seperti makrofag dari pada LDL biasa
sehingga bentuk teroksidasi ini lebih bertahan dalam serum.
- Pertimbangkan suplementasi 500 mg vitamin C dan 200 IU vitamin E per
hari.
- Lakukan olahraga selama 30 menit per hari.

2.5 Cara Pengolahan Makanan Rendah Kolesterol

A. Cara Memasak yang Rendah Kolesterol: Gunakan Lebih Sedikit Lemak


Jika dalam resep menggunakan 50 g mentega atau minyak sayur,
menggunakan hanya setengah ukuran. Untuk menambah rasa enak,
setengah takaran dapat digantikan oleh saus apel yang lebih sehat. Selain
itu, menggunakan bumbu lain. Seperti bawang putih, bawang merah,
rempah-rempah kering, makanan tanpa tambahan asam lemak jenuh.

14
B. daging tanpa lemak : Lemak daging sapi adalah lemak jenuh yang harus
dibatasi. Oleh karena itu, jika menggunakan daging sapi, memilih bagian
daging tenderloin atau daging has, lembut dan beraroma. Beberapa
pengganti daging seperti daging ikan atau kerang ayam tanpa kulit dan
lemak daging kambing bebas lemak. Membatasi konsumsi daging tidak
lebih dari 180 gram per hari.
C. Memasak Rendah Lemak : Beberapa cara untuk memasak lebih sehat
untuk dilakukan, antara lain: panggang, bakar, dikukus, tumis dengan
sedikit minyak.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan yaitu Penyakit arteri koroner (
coronary artery disease ) adalah penyakit yang ditandai dengan adanya endapan
lemak yang berkumpul didalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan
menyumbat aliran darah. Penyakit jantung koroner salah satu penyakit yang tidak
menular. Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya faktor resiko yang antara

15
lain adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), tingginya kolesterol, gaya hidup
yang kurang aktivitas fisik (olahraga), diabetes, genetik pada keluarga, merokok,
stress, konsumsi alkohol dan faktor sosial ekonomi lainnya. Penyakit jantung
koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari
fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan atau
mempertahankan kadar kolesterol <200 mg/dl, melakukan aktivitas fisik atau
olahraga dirumah lebih kurang 30 menit sehari, mengurangi asupan lemak 5%
dari total kalori atau 2-3 sdm per hari. Meningkatkan asupan lemak tidak jenuh
tunggal seperti minyak zaitun, minyak kacang, alpokat hingga 20%.

3.2 Saran
Untuk menghidari terjadinya penyakit jantung koroner, maka sebaiknya:
1. Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres.
2. Mengonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta kontrol
kolesterol, kontrol tekanan darah dan gula darah, serta kontrollah
kesehatan secara rutin.
3. Hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan elastisitas
pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh
darah arteri yang memicu stroke
4. Berolahraga yang teratur, istirahat cukup.
5. Konsumsi makanan dengan kadar kolesterol 0-85 seperti putih telur,
daging ayam tanpa kulit, susu sapi not fat ( susu skim).

DAFTAR PUSTAKA

Atmawikarta, Arum, 2001, Komposisi Zat Makanan Indonesia, Pusat Penelitian


danPengembangan Gizi, Bogor.

Djuwita, HR. 2001. Nutrient Intake Patterns and Their Relations to Lipid Profiles
in Diverse Ethnic Populations. FKM-UI

Fitriani, W. 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kadar Kolesterol


Plasma pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam RS Dr. M. Jamil Padang
Tahun 2007

16
Sivaramakrishna, R., Nancy A., William, A., Gilda, C., dan Kimerly, A.
2000. Powell American Journal of Roentgenology, 175, 45-51

Soeharto, 1. 2001. Kolesterol danLemak Jahat, Kolesterol dan Lemak Baik serta
Proses Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.

Sulistiani, W. (2005). Analisis factor Resiko Yang Berkaitan Dengan Penyakit


Jantung. Universitas Diponegoro.

17

Anda mungkin juga menyukai