PENDAHULUAN
memuaskan, terbukti dari masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Kematian dan kesakitan ibu hamil, bersalin,nifas dan bayi
disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas.
WHO memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu
1
jawab akan pendidikan staf Kesehatan Ibu dan Anak. Program ini akan terlaksana
bila di dukung dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Mengenai peranan dukun beranak dalam menurunkan AKI dan AKB adalah
setempat; memberikan perawatan bagi ibu-ibu hamil, melahirkan serta ibu dan
bayi pasca-melahirkan.
didapatkan bayi meninggal berjumlah 18. Jumlah bidan desa 6 orang dan jumlah
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
beranak yang telah mendapat pembinaan dan pelatihan masih melakukan praktek
bahwa kemitraan bidan dengan dukun beranak sudah berjalan namun masih dalam
persalinan yang higienIs bidan desa kepada Dukun Bayi, berarti belum ada dalam
bentuk kesepekatan uraian tugas dan fungsi masing-masing, juga belum mengarah
masa mendatang, pembinaan yang dilakukan oleh bidan justru memberikan peran
baru Dukun Bayi, menambah prestisenya, dan menaikkan status mereka, bahkan
2
semakin menambah kepercayaan mereka menjalankan profesinya secara sendiri-
sendiri.
Tahun 2013.
sikap paraji tentang kemitraan antara dukun dan bidan. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh dukun beranak (paraji) yang berada di lingkungan kerja
yaitu sampel dalam penelitian ini adalah seluruh dukun beranak yang berlokasi di
kuesioner. Teknik yang digunakan dalam pengolahan data untuk pengetahuan dan
jawaban pada setiap item soal, kemudian dibandingkan dengan jumlah responden
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki pengetahuaan yang baik tentang pengertian kemitraan antara bidan dan
paraji.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 9 orang paraji, terdapat lebih dari
setengah yakni 7 orang paraji (77,8%) memiliki pengetahuan baik tentang batasan
4
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sikap Paraji dalam Kesediaan Merujuk setiap
Ibu hamil ke Bidan Setelah Dibuat Kesepakatan Sebelumnya
Berdasarkan table diatas, diketahui dari 9 orang paraji, terdapat lebih dari
( mendukung ).
Berdasarkan table diatas, diketahui dari 9 orang paraji, seluruhnya yakni 9 orang
PEMBAHASAN
bidan dan paraji. Hasil penelitian dengan cara wawancara dengan bantuan
benar mengenai pengertian kemitraan antara bidan dan paraji. Hal ini
5
kemungkinan disebabkan karena kegiatan pelatihan dan pembinaan kemitraan
antara bidan dan paraji sudah pernah dilakukan sebelumnya, yaitu 5 tahun yang
kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan dengan
dari penolong persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi pada masa
nifas, dengan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat antara bidan dengan
dukun, serta melibatkan seluruh unsur/elemen masyarakat yang ada. Dalam hal
ini, dukun paraji sudah mengetahui tentang pengertian kemitraan tersebut yaitu
kerjasama.
Berdasarkan hasil persentase , diketahui dari 9 orang paraji, terdapat lebih dari
besar tujuan pelatihan dukun beranak ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan sekaligus dedikasi dukun beranak agar timbul kepercayaan diri
6
meningkatkan kesehatan masyarakat Mayoritas paraji mengetahui tentang tujuan
kemitraan antara bidan dan paraji yakni meningkatkan angka cakupan pertolongan
kematian ibu dan bayi. Angka kematian bayi di Puskesmas Cikalong pada tahun
lebih dari setengah yakni 7 orang paraji (77,8%) memiliki pengetahuan baik
tentang batasan tindakan yang boleh dilakukan paraji sebagai mitra dengan bidan.
Mayoritas paraji mengetahui tentang batasan sebagai mitra bidan, yakni tugas
paraji adalah membantu bidan dalam proses persalinan. Namun dalam kenyataan
di lapangan, paraji masih melakukan praktek pribadinya apabila diminta oleh ibu
yang akan bersalin, sehingga paraji tidak melaporkan kepada bidan atau petugas
dari setengahnya yakni 8 orang paraji (88,9%) memiliki sikap yang favorable
sikap bersedia merujuk dan memotivasi setiap ibu hamil di lingkungannya untuk
7
hamil tersebut karena masalah ekonomi. Hal ini disebabkan belum terbentuknya
sebuah kesepakatan antara bidan dan paraji yang berjalan di Puskesmas Cikalong.
Dalam peraturannya, kemitraan antara bidan dan paraji, setiap paraji yang meruju
mengikuti pelatihan dan pendidikan oleh bidan agara paham mengenai bersih alat,
bersih tempat, dan bersih orang. Mayoritas paraji memiliki sikap yang mendukung
untuk berjalannya kegiatan pelatihan dan pembinaan paraji oleh bidan. Hal ini
dukun beranak sudah berjalan namun masih dalam batas pemaknaan transfer
knowledge, berarti belum terdapat kesepekatan uraian tugas dan fungsi masing-
masing antara bidan dan paraji, juga belum mengarah pada alih peran pertolongan
8
KESIMPULAN
Pengetahuan dan sikap paraji tentang kemitraan antara bidan dan paraji
sudah cukup baik, namun hal ini tidak sejalan dengan menurunnya angka
diakibatkan oleh :
UCAPAN TERIMAKASIH
Cikalong.