Anda di halaman 1dari 5

Ada dua cara yang amat berbeda dalam membentuk keturunan di antara makhluk hidup.

Satu diantaranya ialah reproduksi seksual. Reproduksi seksual melibatkan kedua proses
pembuahan (fertilisasi) dan meiosis. Pada fertilisasi, nukleus dua gamet bersatu, meningkatkan
jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid. Pada meiosis, jumlah kromosom direduksi lagi
dari diploid menjadi haploid.(Kimball, 2009).

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang

mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan
kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis
(Istamar, 2003). Pertumbuhan dan Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi
secara berangsur angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.

Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman
sampai jumlah total perkembangan tanaman. (Champbell, 2002).

Faktor factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor intern
dan ekstern (Salisbury dan Cleon, 2002). Faktor dari dalam (intern) yaitu faktor yang terdapat
pada tanaman itu sendiri berupa hormon hormon dan faktor dari luar (ekstern) yaitu factor
lingkungan hidup tumbuhan tersebut. Faktor intern meliputi zat dan hormon tumbuh yang
berperan penting dalam proses perrtumbuhan. Hormon adalah suatu senyawa yang dihasilkan
oleh salah satu bagian tubuh dan kemudian diangkut ke bagian tubuh yang lain, dimana hormon
tersebut akan memicu respon respon di dalam sel dan jaringan sasaran. Hormon, berpengaruh
dalam proses pembelahan sel dan pemanjangan sel untuk proses pertumbuhan (Yandaru, 2001) .

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu intensitas cahaya,
air, nutrisi, suhu atau kelembaban, dan oksigen. Peran nutrisi adalah sebagai penunjang
pertumbuhan dan perkembangan. Cahaya sangat berpengaruh karena dengan adanya cahaya
dapat melakukan fotosintesis. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh lingkungan yaitu cahaya
(Salisbury dan Cleon, 2002).

Oksigen pada pertumbuhan dan perkembangan merupakan bahan utama untuk respirasi.
Air adalah salah satu komponen penting yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
dimana pada saat kondisi cekaman air terjadi akan tampak daun-daun dari tanaman yang
mengalami cekaman air akan terlihan daunya kecil-kecil. Air juga merupakan penyusun tubuh
sel dimana air sel daun berperan dalam proses metabolisme dan jika terjadi kekurangan air maka
proses metabolisme yang terjadi akan lebih sedikit (Anshar, 2011).

Witkowicx (2010) menambahkan, hasil produksi yang diperoleh dari suatu tanaman
dipengaruhi oleh banyak faktor, faktor yang paling signifikan adalah faktor genotif dari tanaman,
morfologi tanaman, cuaca, dan faktor agronomis seperti kesuburan tanah, pembibitan,
kelembaban tanah, aplikasi pengatur tumbuh, dan interaksi antara faktor tersebut

Zat humic dalam kesuburan tanah memiliki fungsi yang baik dalam pertumbuhan tanaman
Zat humic membantu mengatur pertumbuhan tanaman untuk mengendalikan germinator benih,
inisiasi akar, perkembangan dan daya serap hara, metabolisme, tinggi tanaman, dan fotosintesis
(Zandonadi, 2012). Zat pengatur tumbuh yang diberikan pada tanaman akan memberikan daya
pertumbuhan yang lebih cepat. Zat pengatur tumbuh yang diberikan akan meningkatkan daya
perkecambahan pada benih diantaranya seperti yang digunakan untuk perakaran, perbanyakan
vegetatif, dan pertumbuhan lainnya dari tanaman (Dhoran, 2012)

Pertumbuhan tanaman di lapang akan terganggu apabila proses perkecambahannya juga


mengalami gangguan, proses perkecambahan pada biji akan dipengaruhi oleh kadar air dalam
biji itu sendiri, dan kadar air dalam biji dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu,
kelembaban dan lama biji tersebut disimpan. Agar pertumbuhan tanaman baik maka perlu
adanya pengetahuan tentang kadar air dalam biji selama masa penyimpanan agar viabilitas biji
tidak hilang (Winarni, 2010).

Champbell. N A. 2002. Biologi Jilid 2. Erlangga: Jakarta.

Champbell. N A. 2003. Biologi Jilid 3. Erlangga: Jakarta.


Nuranti, Yandaru. 2003. Biologi. Jakarta. Erlangga.

Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 2002. Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Institut

Teknik Bandung. Bandung.

Syamsuri, Istamar. 2003. Biologi. Jakarta. Erlangga.

Amalia R, Nurhidayati T dan Nurfadilah S. 2013. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Vitamin
terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium laxiflorum J.J Smith secara In
Vitro. Sains dan Seni Pomits, 1 (1): 1-6.

Anshar M, Tohari, Sunarminto B, dan Sulistyoningsih E. 2011. Pengaruh Lengas Tanah Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Lokal Bawang Merah pada Ketinggian Tempat
Berbeda. Agroland, 18(1): 8-4.

Dhoran V. S, dan Gudadhe S. P. 2012. Effect of Plant Growth Regulators on Seed Germination
and Seedling Vigour in Asparagus sprengeri Regelin. Biological Sciences, 1(7): 6-10.

Fitter A. H dan Hay R.1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta :


Gajah Mada University Press.

Goldsworty P. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropika. Yogyakarta : Gajah


Mada University Press.

Heddy, S.,Wahono S. dan Mestty K. 1994. Pengantar Produksi Tanaman dan Penangganan
Pasca Panen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Jouyban, Z. 2012. The Effects of Salt Stress on Plant Growth. Engineering and Applied
Sciences, 2(1): 7-10.

Prihastanti, E. 2010 .Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Semai Tanaman Jarak Pagar.
Anatomi dan Fisiologi, 8(1) : 49-56.

Soplanit, N dan Soplanit R. 2012. Pengaruh Bokhasi Ela Sagu pada Tingkat Kematangan dan
Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Jagung (Zay mays L.) pada Tanah
Ultisol. Agrologia, 1(1): 61-68.

Wardiana, M. 2008. Laporan Fisiologi Tumbuhan Menentukan Lokus Tumbuhan. Purwokerto :


Universitas Jendral Soedirman

Winarni, E. 2010. Daya Kecambah Benih Tanjung (Mimusops Elengi Linn.) pada Berbagai
Kadar Air Benih. Hutan Tropis, 11(30): 12-24.

Witkowicz, R. 2010. How Do Mineral Fertilization and Plant Growth Regulators Affect Yield
and Morphology of Naked Oat?. Faculty of Agriculture and Biology, 5(2): 96-107.

Zandonadi D dan Busato J. 2012. Vermicompost Humic Substances: Technology for Converting
Iollution Into plant growth Regulators.. Environmental Science and Engineering
Research (IJESER), 3(2): 73-84.

Kimball, John. W. 2000. BIOLOGY, Fifth Edition. Addison : Weasley

Publishing Company Inc.

Kimball, John W. 2006. BIOLOGI Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga. Jakarta

Fried, George H. & George J. Hademenos. 2000. Scahums Outlines of

Theory and Problems of BIOLOGY 2nd Edition. The McGrawHall

Companies

Fried, George H. & George J. Hademenos. 2000. Scahums Outlines


BIOLOGI Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.

Campbell, N.A., L.G. Mitcell, J.B. Reece. 2001. Biology : Conceps and

Connections. The Benjamin Cummings Publishing Co. California.

Anda mungkin juga menyukai