Anda di halaman 1dari 5

Uji kualitas reagen

Reagen yang digunakan di laboratorium ada yang dapat dibuat sendiri dan ada
yang sudah jadi/komersial.
Baik reagen yang dibuat sendiri maupun yang komersial mempunyai
persyaratan-persyaratan tertentu.
1) Reagen buatan sendiri

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:


a) Bahan kimia anhidrat (tidak mengandung molekul air) yang digunakan
untuk pembuatan larutan standar kalibrasi dan titrasi harus dikeringkan
terlebih dahulu dalam oven dengan suhu 105C110C minimal 1-2 jam,
sebaiknya satu malam. Kemudian dinginkan sampai suhu kamar dalam
desikator, timbang dalam jumlah yang tepat lalu dilarutkan.
b) Untuk garam hidrat (mengandung molekul air) cukup dikeringkan dalam
desikator. akuadest yang dipakai. Air yang mengandung kaporit akan
mempengaruhi reagen untuk pemeriksaan kalsium dan klorida, sedangkan air
yang mengandung banyak logam akan mempengaruhi pemeriksaan logam dan
pewarna.
d) Larutan kerja sifatnya tidak tahan lama sehingga harus dibuat secukupnya
sesuai kebutuhan. Untuk penyimpanan sebaiknya dalam bentuk larutan stok
(larutan induk).
e) Wadah reagen perlu diberi label yang berisi nama reagen (rumus kimia),
tanggal pembuatan dan paraf pembuat.
f) Harus diketahui sifat bahan kimia yang dibuat.
Reagen tertentu tidak boleh disimpan berdekatan atau dicampur karena dapat
bereaksi.
g) Penyimpanan untuk reagen tertentu mempunyai persyaratan khusus,
misalnya tidak boleh terkena paparan cahaya, harus pada suhu ruangan, suhu
dingin atau beku dan sebagainya.
2) Reagen yang sudah jadi/komersial

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:


a) Etiket/label wadah

Umumnya pada reagen komersial sudah tercantum nama atau kode bahan,
tanggal produksi dan batas kadaluwarsa serta nomor batch reagen tersebut.
b) Batas kadaluwarsa

Perhatikan batas kadaluwarsanya berlaku untuk reagen yang disimpan pada


kondisi baik dan belum pernah dibuka, karena reagen yang wadahnya sudah
pernah dibuka mempunyai masa daluwarsa lebih pendek dari reagen yang
belum dibuka.
c) Keadaan fisik
Kemasan harus dalam keadaan utuh, isi tidak mengeras dan tidak ada
perubahan warna.
Pengujian kualitas dapat dilakukan dengan:
(1) Melakukan pemeriksaan bahan kontrol assayed yang telah diketahui
nilainya dengan menggunakan reagen tersebut
(2) Menggunakan strain kuman untuk uji kualitas reagen mikrobiologi

dilihat pada Tabel 13.


Tabel 13. Uji kualitas SPESIMEN/ MEDIA YANG ORGANISME KONTROL HASIL YANG
reagen mikrobiologi DIGUNAKAN DIHARAPKA
LARUTAN PEWARNA/
REAGEN/TES
Pewarna Gram Sediaan apus Streptococcus E.coli Coccus Gram
Basil Gram
Pewarna Ziehl Neelsen Sediaan apus dahak M. tuberculosis Tampak ada
Campuran flora tidak berbentuk b
tahan asam Tidak ditemu
Pewarna Acridine orange E. coli Basil/cocci
S. aureus Berfluoresensi
Pewarna Giemsa Hapusan darah tepi Parasit malaria Ditemukan p
malaria
Larutan Jodium Tinja yang diawetkan Kista Entamoeba sp atau Terlihat inti
dengan formalin Giardia l.
Spora Bacilles species Spora terwarnai satu
bacillus terwarnai wa
lain/counter stain
Basitracin disc Agar darah S. pyogenes Ada zone pe
S. faecalis Tidak ada zo
Catalase Tryptic soy agar S. aureus Terlihat adan
S. faecalis (gelembung)
Tidak terdap
ONPG TSI atau Kliger agar Serratia marcescens, Berwarna ku
E.coli Tidak berwa
S. typhymurium, Proteus
sp
Optochin disc Blood agar S. pneumoniae Tidak ada pe
S. mitis di sekitar di
Ada pertumb
sekitar disc
Oxidase Tryptic soy agar P. aeruginosa Warna kolon
E. coli merah hitam
20 detik
Koloni tidak
warna
Uji kualitas media
Uji kualitas media mencakup aspek yang luas, baik media buatan sendiri
maupun media jadi, oleh karena itu penyiapan media harus mendapat
perhatian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan media:
Sampel media dehidrasi (dehydrated media) ditimbang dan ditambahkan ke
dalam air suling dan bebas mineral, lalu dicampur untuk membuat suspensi
yang homogen kemudian panaskan untuk melarutkan zat-zat dalam medium.
Panas yang digunakan harus diatur hanya cukup sampai membuat larutan
yang sempurna, kecuali dinyatakan lain dalam prosedur. Pengocokan yang
tetap selama proses pemanasan penting sebab bongkahan kecil agar/bahan
media yang akan dilarutkan dapat turun ke dasar wadah dan pemecahannya
memerlukan jumlah panas yang tinggi. Pemanasan lebih lama akan
menghasilkan denaturasi protein, karamelisasi karbohidrat, inaktivasi zat-zat
gizi dan kehilangan kadar air yang berarti karena penguapan.
- 105 -
Media dilarutkan ke dalam wadah yang berukuran cukup dan sterilisasi
dengan otoklaf. Setelah selesai harus segera dikeluarkan dari otoklaf untuk
menghindari pemanasan yang lebih lama. Wadah berisi media agar harus
dipindahkan ke penangas air bersuhu 48 - 50C sampai mencapai suhu yang
diperlukan. Penyimpanan lebih lama di penangas air harus dihindari.
pH setiap batch media harus diperiksa dengan pH meter setelah media
dibiarkan dingin sampai suhu kamar. Untuk menguji media agar, dapat
digunakan elektrode permukaan atau electrode biasa. Media yang menyimpang
> 0,2 unit pH dari pH optimum harus dibuang.
Media dapat dituang ke dalam tabung atau cawan petri dalam ruangan bersih
atau di bawah aliran udara laminar (laminair flow). Ruangan tersebut harus
dijaga cukup terang, bebas dari bahan-bahan lain (kecuali yang diperlukan
untuk prosedur pembagian) dan bebas dari lalu lalang selama proses
pembagian. Setiap usaha harus dilakukan untuk mencegah kontaminasi media
pada tahap ini.
Kualitas media harus diperiksa dahulu sebelum media digunakan.
Ada bermacam-macam cara untuk menguji mutu media yang telah dibuat,
yaitu:
1) Secara visual
Yaitu dengan memperhatikan atau melihat warna, kekeruhan dan lain-lain.
Contoh:
a) Media gula-gula yang dilengkapi tabung Durham bila terlihat gelembung
udara berarti sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
b) Bila warna media tidak sesuai dengan warna standar maka harus dicurigai
adanya perbedaan pH, untuk itu periksalah dengan menggunakan pH meter.
Bila pH media berbeda 0,2 satuan, tambahkan asam atau basa.
2) Uji sterilitas
Uji sterilitas dilakukan pada media yang diperkaya dengan bahan-bahan
tertentu seperti agar darah atau agar coklat.
- 106 -
Cara:
a) Ambil sejumlah 5% dari tiap batch media yang dibuat
b) Inkubasi selama 2 hari pada suhu 35 oC
c) Bila terdapat pertumbuhan lebih dari 2 koloni kuman per cawan petri atau
lebih, berarti seluruh media dari batch tersebut dapat di pakai.

3) Penanaman kuman kontrol positif dan kontrol negatif


Kuman kontrol positif adalah kuman yang seharusnya tumbuh pada media
tertentu, sedangkan kuman kontrol negatif adalah kuman yang seharusnya
tidak tumbuh pada media tertentu.
Uji media dengan menggunakan kuman kontrol positif dan kontrol negatif ini
dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Uji media INKUBASI ORGANISME KONTROL HASIL YANG
dengan menggunakan DIHARAPKA
kuman MEDIA
Bile aseculin agar 24 jam E. faecalis Tumbuh & m
S. pyogenes Tidak tumbu
Blood agar 24 jam CO2/candle jar S. pyogenes Tumbuh dan
S. pneumoniae Tumbuh dan
Chocolate agar 24 jam Haemophilus influenzae Tumbuh
CO2
Decarboxidase 48 jam S. typhymurium Positif
- lysine 48 jam Shigellaflexneri Negatif
- ornithine 48 jam S. typhymurium Positif
- arginine (dihydrolase) K. pneumoniae Negatif
S. typhymurium Positif
K. pneumoniae Negatif
Gelatine (rapid test) 24 jam E.coli Negatif
Kligler's iron agar dan 24 jam Serratia marcescens Positif
Triple sugar iron agar Citrobacterfreundi A/A gas + H
S. typhimurium K/A gas + H
S. flexneri Acinetobacter K/A
Tidak ada pe
Mac Conkey agar 24 jam aerob E.coli Koloni mera
P. mirabilis Koloni tak b

Anda mungkin juga menyukai