LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN
BEKU
I. Latar Belakang
Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau diatas permukaan
bumi. Bila membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang
dinamakan batuan beku dalam atau batuan beku intrusif. Dan sering juga dikatakan
batuan beku plutonik. Sedangkan bila magma mencapai permukaan bumi kemudian
membeku terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari magma, baik di
bawah permukaan bumi maupun permukaan bumi, magma ini dapat berasal dari
batuan setengah cair atau batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi,
umumnya proses pelelehan terjadi oleh proses berikut ini : kenaikan temperatur,
penurunan tekanan atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe dari batuan beku
telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk dibawah permukaan bumi
Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu
kenampakan suatu massa dari unit-unit kristal yang saling mengunci kecuali gelas
yang bersifat kristalin. Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat
perjalanan ke permukaan bumi maka mineral-mineral akan terbentuk.
Dalam mempelaajari batuan beku itu terdapat berbagai keberagaman bentuk
batuan beku yang terbentuk dari pembekuan magma yang dimana batuan-batuan itu
memiliki sifat fisik berbeda-beda sehingga dapat dibedakan dengan batuan beku
lainnya.
V. Prosedur Kerja.
Dalam melakukan pengujian terhadap batuan beku praktikan melakukan
beberapa hal sebagai berikut:
RAHMAT ROSADI RAHMAH HIDAYANTI
093 2014 0066 093 2013 0112
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN
BEKU
1. Mengidentifikasi warna segar dan warna lapuk batuan tersebut
2. Menentukan jenis batuan yang di identifikasi
3. Mengidentifikasi tekstur batuan tersebut, yang dimana tekstur batuan ada 3 yaitu:
a. Kristalinitas : Keadaan proporsi antara massa Kristal atau massa gelas
b. Granularitas : Ukuran butir Kristal dalam batuan beku terdapat sangat halus
yang hanya dapat di lihat dengan menggunakan mikroskop, tetapi ada juga
yang sangat kasar yang dapat dilihat dengan mata telanjang
c. Pabrik : bentuk Kristal, baik berbentuk lonjong, bundar dan sebagainya
4. Mengidentifikasi komposisi mineralnya
5. Menentulan kandungan mineral pelengkapnya, kemudian menentukan mineral
tambahannya, dan menentukan mineral utama dari batuan tersebut. Dalam
pengidentifikasi ini dilihat dari tiga sisi batuan tersebut.
6. Menentukan struktur batuan dan memberinama batuan bedasarkan skala fenton
(1950) dan travis (1955)
V. Hasil
V.1. Batuan ke-1
Nomor urut : 01
Nomor peraga :
Warna segar : Abu-Abu
Warna lapuk : Coklat
Jenisbatuan : Intermediet
Tekstur :
a. Kristalinitas : Holokristalin
b. Granularitas : Fenerik
c. Febrick :
Bentuk : Subhedral
Relasi : Enigranular
Komposisi mineral :
Mineral Nama Mineral Presentase Rata-rata
Mineral pelengkap Kuarsa 25 % 20 % 30 % 25 %
Mineral tambahan Biotit 15 % 10 % 15 % 13,333 %
Mineral utama Felasfar Plagioklas 60 % 70 % 55 % 61,667 %
Struktur : Masiv
Nama mineral : Diorit (Fenton, 1950)
Diorit (Travis, 1955)
VII.Pembahasan
VII.1. Batuan beku ke-1
Batuan beku pertama memiliki warna segar abu abu dan warna lapuk yaitu
coklat dan termasuk jenis batuan intermedit.
Tekstur batuan ini yaitu kristalisasi holokristalin apabila seluruh massa batuan
beku terdiri dari Kristal (Mineral), batuan beku intiksif plutoik. Tekstur granularitas
fenerik yaitu Kristal yang bias dibedakan dengan kasat mata. dan febriknya meliputi
bentuk subhedral adalah bidang kristalnya merupakan percampuran yang baik dan
tidak baik, dan adapun relasinya eqigranular yaitu ukuran kristalnya hampir sama
besar
Komposisi kimianya dari jumlah rata-ratanya yaitu Kuarsa 25 % sebagai
mineral pelengkap, Biotit 13,333 % sebagai mineral tambahan, dan Felsfar
Plagioklas 61,667 % mineral utama. Adapun tekstur batuan beku ini adalah masiv
dengan nama menutut fenton (1950) yaitu Diorit dan menurut Travis (1955) yaitu
Diorit.
Diorit adalah jenis batuan beku dalam yang terbentuk dari hasil peleburan
lantai samudra yang bersifat mafic suatu subduction, biasanya di produksi pada busur
lingkaran vulkanis, dan membentuk suatu gunung di dalam kodileran (subduction
sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan pengunungan).
VI. Kesimpulan
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari magma, baik di
bawah permukaan bumi maupun permukaan bumi, magma ini dapat berasal dari
batuan setengah cair atau batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi,
umumnya proses pelelehan terjadi oleh proses berikut ini : kenaikan temperatur,
penurunan tekanan atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe dari batuan beku
telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk dibawah permukaan bumi
Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu
kenampakan suatu massa dari unit-unit kristal yang saling mengunci kecuali gelas
yang bersifat kristalin. Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat
perjalanan ke permukaan bumi maka mineral-mineral akan terbentuk.
VII. Saran
Adapun saran praktikan terhadap sisten ialah, sebaiknya asisten selalu
memberikan respon kepada praktikum agar praktikum dapat selalu mengingat dan
memahami apa yang sudah di responkan oleh asisten
ASISTEN PRAKTIKAN