Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Dalam perkembangan ilmu, jaringan dimanfaatkan untuk mengembangbiakkan
tumbuhan dengan teknologi maju, misalnya dengan kultur jaringan, dll. Secara khusus
dalam bidang farmasi, tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai obat dengan teknik
pembuatan tertentu. Namun, tentu perlu dipelajari dan dipahami terlebih dahulu tentang
anatomi dan fisiologi tumbuhan, termasuk di dalamnya mengenai sel, jaringan, dan organ
tumbuhan. Di dunia farmasi, pengetahuan tersebut dapat membantu kita untuk
mengetahui posisi bahan aktif pada tumbuhan, mempermudah pengambilan zat aktif,
serta pempermudah penerapan metode dalam pembuatan obat dengan bahan dasar
tumbuhan. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih khusus tentang organ-
organ penyusun tubuh tumbuhan.
1. 2. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas
tertentu. Organ tumbuhsn biji yang penting ada tiga, yakni akar, batang, dan daun. Sedangkan
1
bagian organ selain ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh umbi merupakan
modifikasi akar, bunga merupakan modifikasi ranting dan daun. Berikut akan diuraikan secara
lebih rinci tentang organ-organ utama penyususn tubuh tumbuhan tersebut.
1. Akar
Akar merupakan salah satu organ tumbuhan yang pertumbuhannya ke arah bawah
tanah, sehingga akar umumnya tertanam di dalam tanah. Akar merupakan organ tumbuhan
yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai
alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki
oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan
akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel,
sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel
atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
a. Fungsi Akar
Adapun fungsi akar antara lain :
1) Sebagai penyokong batang tumbuhan.
2) Tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan
menerobos lapisan-lapisan tanah.
3) Menyerap air dan garam nmineral melalui bulu-bulu akar.
4) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan
cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
5) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan
untuk pernapasan.
6) Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.
b. Sifat Akar
1) Merupakan bagian tumbuhan yang iasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau yang menuju ke air (hidrotop), serta
meninggalka udara dan cahaya.
2) Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau
sisik-sisik atau bagian-bagian lainnya.
3) Warnanya tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
2
4) Tumbuh terus pada ujungnya tapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika
dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
5) Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
c. Struktur Akar
Struktur akar dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
1) Tudung Akar (Kaliptra)
Tudung akar merupakan bagian akar yang terletak paling ujung sebagai
pelindung ujung akar yang muda. Tudung akar berperan dalam menentukan arah
pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gravitasi bumi, serta melindungi maristem
dan mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah sewaktu akar
menembus tanah. Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkim yang berdinding tipis kaya
akan protoplasma, dan memiliki sedikit vakuola.di belakang tudung akar terdapat titik
tumbuh berupa sel-sel maristem yang selalu membelah.
Di belakang titik tumbuh maristem terdapat kumpulan sel-sel besar yang
memanjang atau disebut juga daerah pemanjangan. Di belakangnya lagi terdapat sel-
sel yang berdiferensiasi membentuk protoderm (jaringan yang akan menjadi
epidermis) dan prokambium (jaringan yang akan menjadi stele), atau disebut daerah
diferensiasi. Di daerah diferensiasi tersebut terjadi diferensiasi rambut-rambut akar
dari sel-sel epidermis.
2) Epidermis
Epidermis akar merupakan selapis sel berdinding tipis, berkutikula. Susunan
sel-selnya rapat, dinding selnya mudah dilewati air. Sebagian besar sel epidermis
membentuk rambut atau bulu-bulu akar dengan pemanjangan ke arah lateral dari
dinding luarnya. Rambut atau bulu-bulu akar tersebut berfungsi memperluas
permukaan sel sehingga penyerapan air dan mineral lebih efisien.
3) Korteks
Korteks akar merupakan susunan sel-sel parenkim berdinding tipis dan tersusun
longgar. Korteks menempati sebagian besar akar tumbuhan. Penampang melintang
akar memperlihatkan bahwa korteks tampak sebagai lingkaran. Pada penampang
membujur korteks tampak sebagai bentukan yang memanjang. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa korteks secara keseluruhan menyerupai silinder.
Di dalam korteks terdapat ruang antar-sel yang memanjang di sepanjang akar.
Satu atau beberapa lapis sel korteks memiliki suberin, yaitu materi gabus yang
3
melapisi dinding sel tumbuhan dan terletak di bawah epidermis. Bagian korteks ini
disebut eksodermis atau kulit pertama.
4) Endodermis
Endodermis merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.
Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan dinding sel radial dan vertikalnya
dengan penambahan materi suberin (zat gabus) sehingga membentuk suatu pita yang
disebut pita caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada
dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan
tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat.
Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga
memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel
penerus/sel peresap.
4
Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kea rah dalam membentuk
xylem dan ke arah luar membentuk floem.
Empulur
Empulur merupakan jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas
vaskuler (berkas pembuluh) pada daerah stele. Berikut adalah ilustrasi struktur
pada akar sebuah tanaman :
d. Sitem Perakaran
1) Akar Tunggang ( Radix Primaria)
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan
kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama.
Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki
oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan
melinjo. Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu,
antara lain, akar isap, contohnya akar benalu; akar tunjang, contohnya akar pandan;
akar lekat, contohnya akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin; akar
napas, contohnya akar pohon kayu api.
Gambar akar tunggang :
5
2) Akar Serabut (Radix Adventicia)
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil,
tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki
oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung,
dan tumbuhan hasil mencangkok.
Gambar akar serabut :
3) Perakaran Adventitif
Sistem perakaran ini adalah sistem perakaran
yang bukan berasal dari akar primer. Contohnya akar
dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan
akar dari stek, bahkan ada akar yang dari daun.
2. Batang
Batang merupakan bagian penting tumbuhan yang berada di permukaan tanah.
Batang tumbuh dari batang lembaga yang terdapat di dalam biji. Selanjutnya,pertumbhan
batanf berasal darititik tumbuh berupa maristem apikal (ujung) yang terdapat pada batang.
Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh
di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang
bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada
tumbuhan pisang, kelapa, dan papaya.
Gambar jaringan batang tumbuhan :
6
a. Fungsi Batang
Adapun fungsi batang antara lain :
1) Sebagai penopang tubuh tumbuhan.
2) Pada beberapa tumbuhan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
3) Sebagai alat perkembangbiakkan.
4) Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
5) Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
6) Memperluas bidang fotosintetis dengan adanya percabangan pada batang.
7) Sebagai jalur pengangkutan hasil fotosintesis.
b. Sifat Batang
1) Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2) Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-
buku inilah terdapat daun.
3) Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop)
4) Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5) Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali
kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6) Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya
rumput dan waktu batang masih muda.
c. Struktur Batang
1) Batang Tumbuhan Dikotil
Pada ujung batang tumbuhan dikotil terdapat titik tumbuh berupa maristem
apikal. Di belakang maristem apikal secara berurutan terdapat protoderm yang
nantinya akan membentuk epidermis; serta prokambium yang akan membentuk
7
xylem, floem, dan kambium vaskuler , serta maristem dasar yang membentuk
empulur dan korteks.
Struktur batang tumbuhan dikotil dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
Epidermis
Epidermis batang tumbuhan dikotil merupakan selapis sel pipih yang
tersusun rapat. Epidermis batang berfungsi melindungi jaringan di dalam batang
setelah batang mengalami pertumbuhan sekunder. Di tempat-tempat tertentu,
epidermis pecah dan diisi jaringan gabus yang dihasilkan oleh kambium gabus
(falogen). Lapisan gabus ini disebut lentisel. Lentisel berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas dan penguapan.
Korteks
Korteks batang tumbuhan dikotil merupakan jaringan yang terutama
tersusu oleh sel-sel parenkim sebagai jaringan dasarnya. Korteks batang terdiri
dari korteks luar dan korteks dalam (endodermis). Korteks luar tersusun dari
sel-sel kolenkim yang berkelompok atau sel-sel kolenkim yang berselang-seling
dengan sel-sel parenkim yang membentuk lingkaran tertutup.
Korteks luar tidak dapat dijumpai pada setiap batang tumbuhan,
sedangkan korteks dalam dapat dijumpai pada batang setiap tumbuhan. Korteks
dalam (endodermis) berfungsi sebagai pemisah antara korteks luar dengan stele
(silinder pusat batang). Korteks dalam pada tumbuhan berbiji tertutup
(angiospermae) memiliki lapisan sel yang membentuk lingkaran dan berisi butir
pati, sehingga lapisan sel tersebut disebut seludang pati (sarung tepung).
Gambar potongan melintang batang tanaman dikotil :
Stele
Stele atau silinder pusat batang tumbuhan dikotil merupakan bagian
terdalam dari batang yang terletak di sebelah dalam korteks (endodermis). Stele
8
terdiri dari lapisan luar yang disebut perikambium atau perisikel. Pada bagian
dalam perikambium, terdapat empulur dan berkas vaskuler yang tersusun dari
floem dan xylem.
Empulur merupakan parenkim yang berada di tengah-tengah stele.
Empulur juga berada di sekitar pembuluh vaskuler berbentuk seperti jari-jari
sehingga disebut jari-jari empulur.
Berkas vaskuler floem dan xylem pada tumbuhan dikotil tersusun seperti
cincin yang di antara keduanya terdapat kambium. Berkas vaskuler ini terbentuk
dari kambium awal (prokambium) yang berdiferensiasi menjadi berkas kolateral
xylem dan floem primer. Sedangkan kambium yang terbentuk dari parenkim
pada daerah antara xylem dan floem yang berdampingan disebut kambium
intervaskuler . kedua kambium tersebut membentuk lingkaran kambium yang
utuh.
9
Stele
Stele batang tumbuhan monokotil merupakan jaringan di bawah korteks.
Umumnya batas antara stele dan korteks tidak jelas. Stele berisi berkas vaskuler
yang tersebar pada empulur, terutama konsentrasi mendekati kulit batang.
Pada irisan melintang batang, tiap berkas vaskuler dikelilingi oleh sarung
sklerenkim yang menunjang sel-sel di dalamnya. Tipe berkas vaskuler
tumbuhan monokoti adalah kolateral tertutup. Ini berarti antara xylem dan floem
tidak terdapat kambium, sehingga tumbuhan monokotil tidak mengalami
pertumuhan sekunder. Tumbuhan monokotil umumnya, hanya mengalami
pertumbuhan primer memanjang.
Pembesaran batang yang dilakukan dengan mekanisme pembentukan
rongga. Rongga tersebut terbentuk dengan menghilangkan bagian empulur,
kecuali empulur pada buku-buku batang. Misalnya, rongga seperti saluran pada
tanaman padi.
Berbeda dengan tumbuhan dikotil, struktur anatomi batang tumbuhan
monokotil muda sama persis dengan tumbuhan yang sudah tua.
d. Jenis Batang
Batang tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batang berkayu,
batang rumput, dan batang basah. Perhatikan gambar di bawah ini!
10
1) Batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan,
yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu,
sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah
batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini,
antara lain, jati, mangga, dan mranti.
2) Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis
ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman
padi, jagung, dan rumput.
3) Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Misalnya, tumbuhan
bayam dan patah tulang
BAB III
PENUTUP
3. 1. KESIMPULAN
1) Organ-organ utama penyusun tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Sedangkan
organ modifikasi lainnya adalah bunga dan buah.
2) Jaringan-jaringan penyusun organ tumbuhan antara lain:
Organ akar : epidermis, korteks, stele (perisikel, berkas vaskelar/ pembuluh
xylem dan pembuluh floem).
11
Organ batang : epidermis, korteks, stele (floem, kambium, xylem, empulur) untuk
tumbuhan dikotil).
Organ daun : kutikula, epidermis, jaringan palisade, jaringan spons, berkas
pembulh (xylem dan floem), stomata.
Organ bunga : kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
Organ buah : kulit buah dan biji.
3. 2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Organ Tumbuhan:Akar
(Radix).http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/08/organ-tumbuhan-akar-
radix.html
12
Diah,dkk.2007.Biologi SMA 2 SMA dan MA kelas XI.Jakarta: Esis.
http://id.wikipedia.org/wiki/Akar
13