Debian Ethc PDF
Debian Ethc PDF
Oleh :
Saat ini Linux telah menjadi salah satu fenomena yang ikut mewarnai abad ini dengan
segala bentuk kemampuan dan kehandalannya. Sejarah telah membuktikan bahwa hanya Linuxlah
yang mampu menyaingi dominasi software yang dibangun Bill Gates dengan Microsoft-nya.
Kehadiran Linux kini telah menjadi ancaman serius bagi Microsoft di masa kini dan mendatang, di
samping masalah virus, bug dan para cracker yang terus menghantui komputer berbasiskan
Windows. Dengan konsep open source yang dimilikinya, Linux dinilai banyak berjasa dalam
penghematan investasi yang harus dikeluarkan suatu perusahaan, sekaligus menjadikannya sebagai
sebuah sistem operasi yang handal karena dibangun oleh komunitas developer, hacker, dan
didukung penggunanya di seluruh dunia.
KELEBIHAN LINUX
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai berbagai macam alasan yang dikemukakan orang
mengapa menggunakan Linux sebagai sistem operasi pada komputernya.
1. Open Source
Linux memberi kesempatan bagi kita untuk melihat kode program penyusunnya sehingga kita
dapat memastikan sendiri apa saja yang terdapat dalam komputer kita, berbeda dengan
Windows yang kadang menimbulkan pertanyaan jangan-jangan ada suatu program
tersembunyi yang kita tidak ketahui.
INSTALASI LINUX
Sebelum kita menginstal Linux RedHat ke dalam komputer, perlu diketahui terlebih dahulu beberapa
hal penting agar proses instalasi berlangsung tidak menemui permasalahan yang berarti akibat
ketidaktahuan yang dapat mengakibatkan pembatalan instalasi atau bahkan lebih dari itu, data-data
yang sebelumnya telah terdapat dalam komputer menjadi terhapus.
PERSIAPAN INSTALASI
Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menginstall sistem operasi Linux RedHat dalam
komputer, terlebih apabila komputer itu sudah mengandung sistem operasi lain, seperti Windows.
Adapun hal-hal yang terjadi dan perlu diperhatikan saat proses instalasi berlangsung adalah :
- Pengenalan perangkat Hardware
- Pengalokasian ruang pada harddisk
- Pemilihan paket software
- Proses Instalasi
DASAR-DASAR LINUX
Operasi Dasar
A. Huruf Besar Dan Huruf Kecil
Tidak sama dengan di Windows, dalam sistem Linux dibedakan antara huruf besar dan huruf
kecil. Seperti antara LS akan berbeda dengan ls. Ini berlaku untuk perintah pengoperasian, nama
file, direktori dan variabel. Linux juga mendukung penggunaan nama file yang panjang, yang
dipisahkan oleh spasi.
contoh :
ls (tidak ada pilihan dan argument)
ls l (menggunakan pilihan yang dimiliki oleh perintah itu sendiri)
ls l /etc/ (memiliki perintah dan argument)
ls man (mencari, memilih option ls)
PERINTAH PENGERTIAN CONTOH
Cp Perintah untuk mengcopy/ $ cp namafile
menggandakan file/direktori
Rm Perintah untuk menghapus $ rm namafile
file
Mv Perintah untuk memindah- $ mv /direktori/namafile /direktori2/namafile
kan file dari tempat lama ke
tempat yang baru
Pwd Melihat direktori dimana $ pwd
saat ini berada
Cd Untuk berpindah direktori $ cd /direktori1
dimana saat ini berada ke
tempat lain atau direktori
baru
Mkdir Untuk membuat direktori $ mkdir /dedy2
Rmdir Perintah untuk menghapus $ rmdir /dedy2
direktori
Cat Melihat lebih lanjut isi dari $ cat namafile
suatu file (seperti perintah
type dalam DOS)
vi/vim Membuat file/mengedit isi $ vi /direktori/namafile
file
Less Melihat isi file $ less /direktori/namafile
more Melihat isi file, teks dengan $ ls l |more
layar perlayar
su Perintah untuk mengubah $ su
user ID menjadi Super User
atau administrator
shutdown Perintah untuk mematikan # shutdown h now
sistem
reboot Peritnah untuk melakukan # reboot
booting ulang
ifconfig Konfigurasi interface # ifconfig eth0
jaringan
route Perintah untuk IP routing # route
table
Artinya :
Mengubah file di direktori /etc/squid/ dengan nama file squid.conf untuk dapat diakses dengan
attribute read, write, dan eksekusi oleh semua user.
Secara fisik, jaringan komputer merupakan komputer yang dihubungkan dengan kabel data. Ada
beragam jenis kabel data yang dibuat untuk penggunaan tertentu seperti RG58 untuk di dalam
ruangan, dapat juga mempergunakan kabel UTP. Untuk hubungan jaringan komputer antar gedung
dapat dipergunakan kabel RG8 atau yang dikenal sebagai kabel backbone.
A. PERANGKAT KERAS
1. Kabel Twister Pair (UTP)
Karakteristik :
o Kabel yang tersusun berpasangan dan terlilit satu sama lain
o Sebanyak empat pasang dengan warna yang berbeda-beda (delapan buah kabel)
o UTP dapat melewatkan data dengan bandwidth sampai 100 Mbps
o Hanya dapat melewatkan satu chanel data (baseband)
2. Ethernet Card
o Cara kerja ethernet card berdasarkan broadcast network. Setiap node menerima setiap
transmisi data yang dikirim oleh sebuah node.
o Menggunakan metode CSMA/CD (Carier Sense Multiple Access/Collosion Detection)
3. Hub
o Memiliki banyak konektor RJ45 Female (tergantung portnya)
o Hub sebenarnya adalah sebuah multiport repeater yang dihubungkan dengan kabel UTP
yang disusun dengan topologi Star.
o Bekerja pada level tegangan listrik, dan memperkuat sinyak listrik tersebut dan
mengeluarkannya dengan kuat tegangan listrik seperti semula.
o Hub tidak memiliki trafik control, akibatnya jika terlalu banyak port dan port tersebut
digunakan semua, akan potensial untuk terjadi collision antar ethernet yang
menyebabkan kinerja jaringan menurun.
4. Brige
o Jika ingin memisahkan jaringan yang besar menjadi sub-sub jaringan, maka diperlukan
Brige
o Brige mempelajari alamat ethernet setiap device yang terhubung dengannya dan
mengatur lalu lintas alur frame alamat yang dikenalnya.
5. Router
o Router dapat melewatkan IP dari satu jaringan ke jaringan yang lain
o Router yang terhubung ke Internet memiliki alogaritma routing untuk mengatur seluruh
IP dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
o Router dedicate adalah router buatan pabrik (misal : CISCO, 3Com, Mikrotik dll).
o Router PC, menggunakan minimal 2 ethernet card dan memiliki kemampuan memforward
paket IP. Sedangkan program yang dijalankan oleh PC untuk mengatur routing paket
yang paling terkenal adalah GateD.
B. TOPOLOGI
Model penyambungan antara komputer di dalam sebuah jaringan komputer juga ada beberapa
macam yang secara umum ada 4 buah model, yaitu :
1. Model Bus
Dimana komputer server dihubungkan pada sebuah kabel saja secara berderet, ujung kabel
data diberi komponen elektronik yang disebut terminator, yaitu semacam resistor terbungkus
logam dengan nilai tahanan sebesar 50 ohm.
2. Model Star
Dalam model ini digunakan alat tambahan yang disebut hub sebagai penghubungnya. Hub
memiliki lubang konektor sejumlah tertentu. Kabel data dari masing-masing komputer atau
server dihubungkan pada alat ini.
Topologi model ini didesain dimana setap node (file server, workstation, dan perangkat
lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah hub atau concentrator.
Data yang terkirim ke jaringan akan melewati hub/concentrator sebelum melanjutkan ke
tempat tujuannya. Hub ataupun concentrator akan mengatur dan mengontrol keseluruhan
fungsi jaringan. Dia juga bertindak sebagai repeater/penguat aliran data. Konfigurasi pada
jaringan model ini menggunakan kabel Tweisted pair, dan dapat digunakan bersama kabel
koaksial atau kabel fiber optik
Protokol-protokol yang menggunakan konfigurasi bintang ini umumnya adalah Ethernet atau
LocalTalk. Token Ring menggunakan topologi yang sama dengannya yang disebut Bintang
dalam Lingkaran / star-wired ring.
3. Tree - Pohon
Sebuah topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Garis Lurus dan Bintang,
Yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation konfigurasi Bintang yang
terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Garis Lurus/Linear. Topologi ini
memungkinkan untuk pengembangan jaringan ynag telah ada, dan memungkinkan sebuah
perusahaan mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya.
Keempat model tersebut dapat dibuat berdiri sendiri atau dalam jaringan yang besar dapat juga
digabungkan sesuai dengan kondisi setempat dan rencana penggunaannya.
Yang jalas perhatikan beberapa hal ini antara lain Duit/Uang/Biaya, Sebuah Jaringan model Garis
Lurus lebih murah dari yang lainnya baik dari segi instalasi maupun dari segi operasinya, dia juga
menggunakan kabel yang tidak terlalu banyak. Kalo pertimbangannya untuk perkembangan
jaringan...pilihlah topologi jaringan model Bintang, karena hanya dengan menambahkan
concentrator/hub pada keseluruhan jaringan. Yang lain yang perlu diperhatikan adalah tipe kabel,
kebanyakan orang memakai kabel UTP (unshielded twisted pair) yang biasa digunakan untuk
topologi jaringan model Bintang.
Hub
B. PARTITION SETTING
1. Fdisk
o Hapus semua bentuk partisi yang ada sebelumnya
o Buat kembali partisi 20 GB untuk Windows XP (Satu partisi hanya mengambil 20 GB
harddisk sebesar 40GB)
2. Format c:/s
3. Gambaran dari bentuk partisi sebelum melakukan penginstalan sistem operasi.
Image of partition (for 40 GB HD)
C: (20193 MB(
/dev/hda1
/(20258 MB)
/dev/hda3
2. Kondisi Awal
o Harddisk Baru 40 GB
o Setting Partisi drive c : 20 GB untuk windows XP
Linux : kira-kira 20 GB
3. Persiapan
o Partisi Harddisk (sesuai dengan petunjuk) menggunakan petunjuk dari instalasi Windows
XP
o Format Harddisk (menggunakan petunjuk format dari CD Windows XP)
4. Windows Installing
o Menggunakan boot CD Windows XP
o CD Key
o Setting name and password administrator
o User Account
o Driver VGA
o Driver NIC
o Driver Audio
o Other
Gambar 7.
Pada layar boot Debian, silahkan ketik installgui (tanpa tanda kutip) lalu tekan
[ENTER]. Maksud dari perintah tersebut adalah memerintahkan installer untuk
memasukkan modus instalasi berbasis graphic user interface (GUI), bukan
berbasiskan teks. Inilah feature baru yang dimiliki oleh Debian Etch, dibandingkan
versi debian sebelumnya. Mengingat sebelum Etch datang, instalasi Debian dilakukan
dengan modus teks sehingga memberikan kesan angker Debian bagi para
pendatang baru (newbie).
Setelah mengetikkan installgui pada menu boot dan menekan tombol [Enter],
Debian Etch akan melakukan proses boot, seperti gambar 8.
o Choose Language (English)
Gambar 9
Silahkan pilih bahasa yang dikuasai. Penulis memilih menggunakan English. Setelah
memilih bahasa yang ingin digunakan, klik tombol Continue yang ada pada menu
pemilihan bahasa [choose language].
o Country and Territory or Area (Indonesia)
Gambar 10
Pilih Negara yang ditinggali. Berhubung penulis adalah orang Indonesia tulen, lahir
dan hidup di Indonesia, maka penulis memilih Negara Indonesia pada menu instalasi
tersebut. Pilih Other dan klik tombol Continue, installer akan menampilkan nama-
Gambar 11
Silahkan pilih Keyboard Layout yang akan digunakan, pilih American English, lalu
klik tombol Continue seperti pada Gambar 11 dan biarkan installer melakukan
scanning CD/DVD, seperti pada Gambar 12
o Detect and Mount CD-ROM
Gambar 12
Setelah selesai mengecek source CD/DVD Debian Etch, akan langsung dihadapkan
pada tampilan menu konfigurasi kartu jaringan seperti pada Gambar 13.
o Configure the Network
Pada menu configure the network (konfigurasi jaringan) adalah pemilihan kartu
jaringan (network card). Jika terdapat lebih dari satu kartu jaringan, pilih salah satu
dari sekian kartu jaringan yang tampak pada menu tersebut.
Gambar 14
Selanjutnya pilih kartu jaringan yang dikehendaki, lalu klik tombol Continue, dan
installer secara default akan melakukan konfigurasi otomatis kartu jaringan dengan
berusaha menghubungi DHCP server yang akan di jaringan komputer anda, untuk
mendapatkan alamat IP, netmask, alamat gateway, serta alamat DNS server. Jika
pada jaringan komputer local terdapat DHCP server, installer akan otomatis
mengkonfigurasi alamat IP address, alamat gateway serta alamat DNS server pada
komputer anda, dan melanjutkan ke tahap instalasi berikutnya.
Namun jika tidak terdapat DHCP server yang ditemukan, installer akan memberikan
notifikasi yang menginstruksikan untuk melakukan konfigurasi kartu jaringan secara
manual seperti pada Gambar 14.
Setelah muncul notifikasi yang memberitahukan konfigurasi kartu jaringan secara
otomatis gagal, yang perlu dilakukan adalah mengklik tombol Continue dan
melakukan konfigurasi kartu jaringan secara manual pada menu berikutnya seperti
yang tampak pada Gambar 15.
Gambar 15
Gambar 16
Gambar 17
Pada menu ini anda dapat memasukkan IP Address yang sesuai dengan jaringan
local anda. Contoh : 10.252.13.1 seperti pada Gambar 16.
Pada Gambar 17 anda diperintahkan untuk mengisi netmask. Silahkan isi dengan
netmask yang diinginkan dan sesuai dengan class jaringan anda. Contoh di sini
adalah : 255.255.255.0
Gambar 18
Gambar 19
Gambar 20
Gambar 21
Gambar 22
Gambar 22
Gambar 23
Gambar 25
Gambar 26
Gambar 27
Gambar 28
Gambar 29
Gambar 31
Gambar 32
Gambar 34
Gambar 35
Gambar 37
o Software Selection
Gambar 38
Gambar 39
Gambar 40
o Configuring xserver-xorg
Gambar 41
Silahkan pilih sesuai dengan resolusi monitor, jangan gunakan terlalu besar karena
akan sangat berpengaruh terhadap performa dari kinerja monitor dan vga card anda.
Pemilihan resolusi yang salah mengakibatkan Debian Etch tidak bias masuk ke modus
GUI. Pada beberapa hardware, installer Debian akan menanyakan konfigurasi
monitor yang hendak digunakan, namun pada beberapa hardware akan dilakukan
secara otomatis.
Untuk standar pilih : 1024 x 768 ; 800 x 600; 640 x 480. Seperti pada Gambar 41.
Klik tombol Continue untuk menuju langkah terakhir.
Gambar 42
Gambar 43
Windows XP
2. Install Proses
a. Yang membedakan instalasi antara workstation dengan server adalah pada bagian
pemilihan instalasi. Untuk server bisa menggunakan basis teks namun tidak menutup
kemungkinan juga menggunakan GUI. Selain itu pemilihan paket instalasi yang
membedakan antara workstation dan server.
Pemilihan paket instalasi untuk server sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan dari
server tersebut seperti, DNS, DHCP, FTP, SSH, WebMail dan sebagainya.
b. Boot dengan menggunakan CD/DVD 1 Debian Etch
c. Parameter yang perlu diperhatikan pada proses menginstal :
Gambar 47
Pilih semua software yang akan diinstal.
Gambar 48
o Samba Server
Gambar 49
Gambar 51
Sewaktu membuka terminal untuk user biasa (non-root), akan muncul prompt seperti berikut :
dedy@debian:~$
Adapun jika membuka terminal untuk root, akan muncul prompt yang terlebih dahulu harus
memasukkan password root (administrator)
Langkah install
Masukkan address sementara :
#ifconfig eth0 10.11.12.1 netmask 255.255.255.0
Edit /etc/apt/sources.list
Pada bagian :
deb http://10.11.12.254/debian sarge main contrib
pada bagian atas bertuliskan deb cdrom :.... kasih tanda #
update komponen :
#apt-get update
Install vim
#apt-get install vim
Vim adalah program untuk teks editor bukan perintah konfigurasi namun digunakan untuk
mengubah/edit konfigurasi perintah...
Contoh :
#vim /etc/network/interfaces
Macam-macam server.
Fungsi server saat ini adalah menggunakan paket-paket yang tertera di bawah ini :
1. NIS (Network Information Service)
2. NFS (Network File System)
3. NTP
4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
5. DNS (Domain Name System)
6. WWW (World Wide Web)
7. MAIL
8. Proxy
9. Firewall
10. Samba
SSH adalah aplikasi remote login yang sering digunakan. Sebelum adanya SSH biasanya
digunakan adalah telnet. Namun dengan meningkatnya kebutuhan keamanan jaringan
dimana telnet menstranfer data dalam jaringan berupa plain teks, sehingga bisa terjadi
packet snaffing. Sedangkan dengan SSH, data yang ditransfer sudah dalam kondisi
terenkripsi.
Perbedaan SSH dan Telnet
SSH akan lebih aman dibanding dengan telnet
SSH menggunakan port 22, telnet menggunakan port 23, ftp port 21
Data yang dilewatkan ssh akan lebih aman dibandingkan dengan telnet, karena
menggunakan encryption.
TELNET SERVER
a. Cek Telnet instalation
# dpkg -l|grep telnet
b. Conection test from client
# telnet 10.252.13.xxx
Test from Windows
C:>telnet 10.252.13.xxx
Login as user
Login as root
SSH SERVER
a. Cek SSH Instalation
Login sebagai root:
Gambar 55
2. FTP Server
a. Cek telnet instalation
# dpkg l|grep proftpd
b. Start up the FTP server
#/etc/init.d/proftpd restart
c. Conection test from client
Buatlah 1 buah user baru dengan format:
#adduser namauser (cnth : #adduser user1)
#passwd namauser (cnth : #passwd user1)
Koneksikan antara server dan client, namun terlebih dahulu buatlah 1 buah file dengan
cara :
#vim /home/user1/coba.txt
# ftp 10.252.13.1
Test from windows
C:>ftp 10.252.13.1
Login as user/root
ftp>ls (untuk melihat file)
ftp>get filename (untuk memindahkan file ke directori windows)
buka filename yang baru di pindahkan dari linux
ftp>put filename (untuk mengcopi file dari windows)
ftp>by (untuk keluar)
b. Setting NIS
Configuratin NIS ada di /etc/sysconfig/network. Untuk memodifikasi file tersebut lakukan
langkah sebagai berikut :
o # vi /etc/sysconfig/network
tambahkan NISDOMAIN=nis-pgri
# domainname nis-pgri
(This command sets domain name to the system immediately)
o ypserv setting
making NIS map (First time of NIS setting up)
# /usr/lib/yp/ypinit m
Sesudah membuat map NIS atau penambahan user lakukan perintah ini
# cd /var/yp
# make
Gambar 56
b. Setting NFS
Asumsi bahwa program aplikasi NFS sudah terinstall pada sistem.
o Sharing directory
#mkdir /usr/home membuat direktori baru home di /usr
#mkdir /usr/work membuat direktori baru work di /usr
o NFS Access Setting
Edit file /etc/exports
#vim /etc/exports dan tambahkan 3 baris di bawah ini :
/usr/home 10.252.13.0/255.255.255.0(-rw.sync)
/usr/work 10.252.13.0/255.255.255.0(-rw.sync)
/usr/mail 10.252.13.0/255.255.255.0(-rw.sync)
Artinya pada alamat 10.252.13.0/24 mendapatkan hak akses membaca dan menulis.
o #exportfs a
o #exportfs v
o Kemudian untuk kontrol start/stop
#/etc/init.d/nfs start
#/etc/init.d/nfs stop
5. NTP
Setting NTP
File ini berada pada /etc/ntf.conf
Baris file restrict defauld ignore comment out
Tambahkan baris 10.252.13.0 mask 255.255.255.0 pada baris CLIENT NETWORK
#/etc/init.d/ntpd start
ddns-update-style interim;
ignore client-updates;
Gambar 57
c. Setting DHCP pada Debian Etch
1. Menginstall Aplikasi DHCP
2. Edit dhcpd.conf
debian:/# vim /etc/dhcp3/dhcpd.conf
Gambar 58
Gambar 60
Gambar 61
Gambar 62
Reboot network interfaces dengan : #/etc/init.d/networking restart [enter]
7. DNS
a. Pengertian
Domain Name System, dapat dikatakan adalah sebuah jantung internet. Jika tidak ada
DNS dapat dibayangkan bagaimana sulitnya orang akan mengingat setiap nomor IP
Address yang akan dituju bahkan menghapal nomor-nomor IP yang menjadi favoritnya.
Dengan adanya DNS semua persoalan ini dapat diatasi dengan bantuan hanya mengingat
nama sebuah server bukan lagi IP. Jadi kita tidak lagi mengingat IP 202.134.0.155, tetapi
cukup www.smkpgri1ngj.sch.id
Pada sistem operasi Linux, DNS diimplementasikan dengan menggunakan software
Berkeley Internet Name Domain (BIND). BIND memiliki dua sisi, sisi client dan sisi server.
Sisi client disebut resolver. Resolver ini bertugas membangkitkan pertanyaan mengenai
informasi domain name yang dikirimkan kepada sisi server. Ia akan menjawab query-
query dari resolver yang diberikan kepadanya.
c. DNS Configuration
Sebelum membuat DNS sendiri, pastikan sudah menginstal paket bind, bind-utils, dan
caching-nameserver. Paket-paket tersebut umumnya sudah tersedia pada CD instalasi
linux dalam file binary.
Untuk mengkonfigurasi DNS ada dua macam cara, secara text base maupun GUI.
Untuk text base file yang dikonfigurasi untuk named adalah /etc/named.conf. Namun
sebelum mempelajarinya beberapa konfigurasi harus kita sesuaikan, antara lain :
o File /etc/hosts
File /etc/hosts berisi pemetaan nama host dengan IP address dengan format sebagai
berikut :
IP nama-domain-lengkap alias
Perlu diperhatikan bahwa spasi atau tab antar kolom tidak berpengaruh, yang
penting ada pemisahnya, baik spasi atau tab.
Contoh :
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
10.252.13.1 debian.smkpgri1ngj debian
10.252.13.2 server.smkpgri1ngj server
o File /etc/resolv.conf
File /etc/resolv.conf adalah file konfigurasi utama bagi name resolver. Ada tiga
keyword yang biasa dipergunakan, yaitu :
domain : menentukan nama domain local
search : menentukan daftar dari nama-nama domain yang digunakan untuk
mencari nama host
nameserver : keyword ini yang biasa digunakan beberapa kali, menentukan IP
address dari server DNS yang digunakan adalah name resolver.
Contoh :
domain debian.smkpgri1ngj.sch.id
search smkpgri1ngj.sch.id dns.isp.anda
nameserver 10.252.13.1
nameserver 202.134.0.155
Perlu diperhatikan bahwa semua domain yang terdapat dalam baris search akan
dicari untuk setiap nama host yang di-resolver. Sehingga jika anda ingin telnet atau
ssh ke host server maka untuk mendapatkan alamat IP host server dicari alamat IP
untuk debian.smkpgri1ngj.sch.id pertama kali, terakhir ke server. Sebaiknya tidak
menaruh terlalu banyak domain di dalam baris search karena akan memakan waktu
untuk mencari domain-domain tersebut.
Setelah mengkonfigurasi semua file di atas barulah masuk ke konfigurasi DNS dengan
menggunakan GUI (Gnome/KDE) : (untuk RedHat 9.0)
o Forward Master Zone
Dari Main Menu => system setting => server setting => Domain Name Server
=> Add => Forward Master Zone
Domain name : smkpgri1ngj.sch.id
Add (Name Server) => 10.252.13.1 (Server By)
Add (Mail Exchange for) => 10.252.13.1 (Host Name)
Input Address => 10.252.13.1
Pada Bind Configuration Tool, Klik Apply atau Save
Kemudian kita uji dengan mengetikan
#nslookup
>smkpgri1ngj.sch.id
Gambar 64
Copy file /etc/bind/db.local ke /var/cache/bind/db.pgri dan db.1 yang gunanya untuk
mempermudah penulisan, jangan lupa untuk diedit beberapa source berikut seperti
pada Gambar 65 dan Gambar 66. Peletakan file di /var/cache/bind/db.pgri dan
/var/cache/bind/db.1 sesuai dengan source pada file seperti pada Gambar 64 di atas.
Gambar 65
Gambar 67
8. Web Server
a. Instalasi, Kompilasi dan Menjalankan Apache Web Server
Untuk apache versi 1
Setelah mendapatkan file source Apache dari website dan mengunduhnya, salin file
tersebut ke direktori /usr/local/src kemudian decompress file tersebut:
debian: /# cd /usr/local/src
debian: /# tar zxvf apache-1.3.9.x.x.tar.gz
Atau bila anda mengunduh dari paket binari .rpm, ketikkan :
debian: /# rpm ivh apache-1.3.9-1.i586.rpm
Untuk menginstal paket source code tar.gz, anda harus melakukan kompilasi lagi. Namun
bila anda menginstal file binary, bagian ini bisa dilewatkan.
Setelah anda mendecompress file tar.gz, untuk melakukan konfigurasi pada sistem
operasi, jalankan perintah berikut :
b. Setting httpd
1. httpd start/stop control
- debian :/# /etc/init.d/apache2 restart
- Uji dengan mengetikkan
- #tail f /var/log/messages.log
- #tail f /var/log/access.log
- #dpkg -l|grep httpd
d. httpd configuration
Default setting dari httpd.conf
1. File configurasi terletak /etc/conf/httpd.conf
2. Dokument Root : /var/www/html
3. UserDir : public_html
e. Public html
Untuk mengeset supaya user dapat juga membuat sebuah file html dapat diletakkan di
direktori : /home/user/public_html
Namun sebelumnya harus kita buat terlebih dahulu 1 buah user atau lebih, dengan cara
sebagai berikut :
1. Edit file /etc/apache2/apache.conf, cari : UserDir public_hml, Hapus tanda #, dan
beri tanda # pada UserDir disible
2. #useradd namauser mis: #useradd saya
3. #passwd passworduser mis: #passwd *******
4. Buat direktori di /etc/home/namauser/public_html
#mkdir /home/namauser/public_html
Misl : #mkdir /home/saya/public_html
Rubah mode :
Direktori user 711 #cd /home
#chmod 711 username mis: #chmod 711 saya
Direktori public_html 755 #cd username mis: #cd saya
#chmod 755 public_html
5. Buat 1 buah file html dalam direktori /public_html
#vi /home/saya/public_html/index.html
Isi dengan source html :
6. Test dengan mengetikkan pada browser :
http://www.smkpgri1ngj.sch.id/~username
mis: http://www.smkpgri1ngj.sch.id/~saya/
If you want your certificate to expire after x days call this programm
with -days x
Generating a 1024 bit RSA private key
.....++++++
...........++++++
writing new private key to '/etc/apache2/ssl/apache.pem'
-----
You are about to be asked to enter information that will be incorporated
# see http://httpd.apache.org/docs-2.0/ssl/ssl_howto.html
# for the meaning of below.
# The following enables only the seven strongest ciphers.
SSLProtocol all
SSLCipherSuite HIGH:MEDIUM
# SSL STUFF (END) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Jangan lupa sesuaikan baris SSLCertificateKeyFile dengan nama file random hasil proses
Membuat Sertifikat SSL diatas.
Lalu aktifkan site tersebut dengan a2ensite
debian:~# a2ensite default-ssl
Site default-ssl installed; run /etc/init.d/apache2 reload to enable.
Aktifkan port SSL
Tambahkan Listen 443 ke file /etc/apache2/ports.conf
Test Konfigurasi
Test konfigurasi apache anda dengan perintah apache2 -D SSL -S , hasilnya harus mirip
dengan ini.
debian:~# apache2 -D SSL -S
VirtualHost configuration:
wildcard NameVirtualHosts and _default_ servers:
*:443 is a NameVirtualHost
default server secure.example.com (/etc/apache2/sites-enabled/default-ssl:2)
port 443 namevhost secure.example.com (/etc/apache2/sites-enabled/default-ssl:2)
*:* is a NameVirtualHost
default server secure.example.com (/etc/apache2/sites-enabled/000-default:2)
port * namevhost secure.example.com (/etc/apache2/sites-enabled/000-default:2)
Syntax OK
Restart postfix
# /etc/init.d/postfix restart
# telnet smkpgri1ngj.sch.id 25
Mail From : <ifa@debian.smkpgri1ngj.sch.id>
RCPT TO : <ayah@debian.smkpgri1ngj.sch.id>
e. PENGUJIAN
Masuk Mozila ketikkan:
http://www.smkpgri1ngj.sch.id
kalau berhasil keluar fasilitas fasilitas password untuk login, seperti gambar di
bawah ini.