TESIS
Oleh
SUJARNO
067018063/EP
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN NELAYAN DI KABUPATEN LANGKAT
TESIS
Oleh
SUJARNO
067018063/EP
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Judul Tesis : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN NELAYAN DI KABUPATEN LANGKAT
Nama Mahasiswa : Sujarno
Nomor Pokok : 067018063
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Dr. Murni Daulay, M.Si) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Telah diuji pada
Tanggal : 23 Desember 2008
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
ABSTRAK
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
ABSTRACT
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang dapat penulis ucapkan, selain puji syukur yang sangat dalam
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang karena limpahan Rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul: Analisis
Langkat.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah
penulisan tesis ini. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini perkenankan
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
1. Ibu Dr. Murni Daulay M.Si sebagai komisi pembimbing dan sekaligus sebagai
Ketua Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan dan Bapak Dr. Rahmanta,
yang telah diberikan mulai dari penulisan proposal sampai dengan selesainya
2. Bapak dan Ibu staf pengajar pada Program Studi Magister Ekonomi
tulus dan ikhlas telah memberikan ilmu dan pengetahuan selama mengikuti
pendidikan.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
3. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
4. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu dan
Akhir kata penulis menyadari bahwa apa yang tertuang dalam tesis ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk
Akhir kata semoga segala usaha dan niat baik yang telah kita lakukan mendapat ridho
Penulis,
SUJARNO
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Sujarno
2. Agama : Islam
3. Tempat/Tgl. Lahir : Tandam Hulu II, 6 Juni 1964
4. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
5. Nama orangtua
Ayah : Pungut Dikromo
Ibu : Rinem
6. Pendidikan
a. SD MAJU BINJAI : Lulus Tahun 1976
b. SMP MELATI BINJAI : Lulus Tahun 1980
c. SMA NEGERI 1 BINJAI : Lulus Tahun 1983
d. D3 APDN MEDAN : Lulus Tahun 1990
e. S1 FISIPOL UMA : Lulus Tahun 2002
f. Sekolah Pascasarjana USU Medan : Lulus Tahun 2008
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
3.7 Metode Analisis ..................................................................... 35
3.8 Definisi Operasional............................................................... 36
3.9 Uji Kesesuaian ....................................................................... 37
3.10 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ......................................... 37
3.10.1 Multikolinearitas ........................................................ 37
3.10.2 Heteroskedastisitas..................................................... 39
3.10.3 Normalitas .................................................................. 40
3.10.4 Linieritas .................................................................... 41
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.5 Tingkat Pendapatan Nelayan dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya .................................................................. 61
4.6 Hasil Estimasi Dengan Menggunakan Metode OLS .............. 63
4.7 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 67
4.7.1 Uji Multikolinieritas...................................................... 68
4.7.2 Uji Heteroskedastisitas.................................................. 69
4.7.3 Uji Normalitas............................................................... 69
4.7.4 Uji Linieritas ................................................................. 70
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR TABEL
1.1 Kontribusi Sub Sektor Perikanan Terhadap PDRB Tahun 2000 - 2005
Kabupaten Langkat Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 ................... 4
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.13 Kondisi Alat Penerangan Nelayan di Kabupaten Langkat......................... 53
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR GAMBAR
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner ..................................................................................................... 77
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
BAB I
PENDAHULUAN
adalah tujuan mulia yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia termasuk Kabupaten
memenuhi kebutuhan dasar untuk kehidupannya. Hal ini dapat diartikan bahwa
dan sebagainya tersedia dan mudah dijangkau setiap penduduk sehingga pada
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dan berpenghasilan sebagai
nelayan merupakan salah satu dari kelompok masyarakat yang melakukan aktivitas
usaha dengan mendapat penghasilan bersumber dari kegiatan nelayan itu sendiri.
Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi
pula besarnya pendapatan yang diterima dan pendapatan tersebut sebagian besar
perlengkapan dan dipengaruhi pula oleh banyak faktor guna mendukung keberhasilan
meliputi faktor sosial dan ekonomi yang terdiri dari besarnya modal, jumlah perahu,
jumlah tenaga kerja, jarak tempuh melaut dan pengalaman. Dengan demikian
beberapa faktor-faktor yang lain yang ikut menentukannya yaitu faktor sosial dan
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
kemampuan dan kekuatan industri yang maju yang didukung oleh kekuatan dan
kemajuan pertanian yang tangguh dengan sasaran untuk menaikkan tingkat kehidupan
ekonomi.
pangan, gizi dan bahan baku industri dalam negeri serta ekspor hasil
perikanan.
pembangunan daerah
hidup.
rakyat dengan tetap memelihara dan menjaga kelestarian sumberdaya perikanan ini,
tersebut.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Wilayah Kabupaten Langkat memiliki potensi perikanan dan kelautan yang
Pantai Timur Sumatera atau Selat Malaka. Wilayah kelautan yang demikian luas,
sudah tentu akan dapat memproduksi ikan laut (tangkap) yang cenderung meningkat.
Ditambah lagi produksi perikanan darat yang pada umumnya dilakukan melalui
budidaya.
belum berarti, jika dibandingkan dengan kondisi potensi dan teknologi yang
digunakan.
Tabel 1.1. Kontribusi Sub Sektor Perikanan Terhadap PDRB Tahun 2000 2005
Kabupaten Langkat Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Langkat.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Namun, dengan memperhatikan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan
ikan laut + penangkapan perairan umum) tahun 2005 sebesar 20.307,7 ton dan naik
menjadi 20.764,0 ton pada tahun 2006 atau dengan kata lain mengalami peningkatan
sebesar 2,2%. Secara total produksi perikanan tangkap di Kabupaten Langkat masih
tetap dominant dibandingkan dengan produksi perikanan budi daya. Untuk lebih
mengalami peningkatan yang berarti tingkat pendapatan nelayan tentu lebih baik
yang tercermin dari kehidupan nelayan itu sendiri, karena produksi berhubungan
meningkat, namun pada kenyataan yang dilihat dari struktur sosial kehidupan
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Penelitian ini ingin mengamati dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan nelayan yaitu modal tenaga kerja, tenaga kerja, waktu
Faktor modal kerja masuk kedalam penelitian ini karena pendapatan sangat
dipengaruhi oleh modal kerja. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam teori faktor
bergantung pada modal kerja. Hal ini berarti bahwa dengan adanya modal kerja
maka nelayan dapat melaut untuk menangkap ikan dan kemudian mendapatkan ikan.
Makin besar modal kerja maka makin besar hasil tangkapan ikan yang diperoleh
(produksi).
Faktor tenaga kerja masuk kedalam penelitian ini karena pendapatan sangat
dipengaruhi oleh tenaga kerja. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam teori faktor
Faktor pengalaman, faktor ini secara teoritis dalam buku tentang ekonomi
tidak ada yang membahas pengalaman merupakan fungsi dari pendapatan atau
keuntungan. Namun, dalam kegiatan menangkap ikan (produksi) dalam hal ini
Faktor jarak tempuh melaut masuk kedalam penelitian ini karena jarak
tempuh yang semakin jauh akan mempunyai lebih banyak kemungkinan memperoleh
hasil tangkapan (produksi) yang lebih banyak dan tentu memberikan pendapatan yang
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Dari uraian diatas penulis akan mengkaji lebih jauh tentang pendapatan nelayan
Kabupaten Langkat.
Kabupaten Langkat.
Kabupaten Langkat.
Kabupaten Langkat.
Kabupaten Langkat.
Kabupaten Langkat.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
3. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman terhadap pendapatan nelayan di
Kabupaten Langkat.
dan pihak lain, dalam upaya mencari pendekatan dan strategi terbaik
nelayan.
Kabupaten Langkat.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nelayan
Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di
Indonesia para nelayan biasanya bermukim di daerah pinggir pantai atau pesisir laut.
Komunitas nelayan adalah kelompok orang yang bermata pencaharian hasil laut dan
tinggal didesa-desa pantai atau pesisir (Sastrawidjaya, 2002). Ciri komunitas nelayan
a) Dari segi mata pencaharian, nelayan adalah mereka yang segala aktivitasnya
berkaitan dengan lingkungan laut dan pesisir, atau mereka yang menjadikan
b) Dari segi cara hidup, komunitas nelayan adalah komunitas gotong royong.
Kebutuhan gotong royong dan tolong menolong terasa sangat penting pada
saat untuk mengatasi keadaan yang menuntut pengeluaran biaya besar dan
pengerahan tenaga yang banyak, seperti saat berlayar, membangun rumah atau
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Dari bangunan struktur sosial, komunitas nelayan terdiri atas
angkutan hasil ke pasar juga akan menjadi penyebab rendahnya harga hasil
tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal
dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap
Produksi merupakan hasil akhir dan proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan atau input. Lebih lanjut Putong (2002) produksi
atau memproduksi menambah kegunaun (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula.
berbagai input untuk menghasilkan output dengan biaya yang minimum (Joesron dan
Fathorrozi, 2003)
Produksi merupakan konsep arus. Apa yang dimaksud dengan konsep arus
(flow concept) di sini adalah produksi merupakan kegiatan yang diukur sebagai
lain yang sekiranya berpengaruh tidak berubah sama sekali (konstan). Pemakaian
sumber daya dalam suatu proses produksi juga diukur sebagai arus. Modal dihitung
sebagai sediaan jasa, katakanlah mesin, per jam; jadi bukan dihitung sebagai jumlah
Hubungan antara Produksi Total (TP), produksi rata-rata (AP) dan Produk
Marginal (MP) dalam jangka pendek untuk satu input (input lain dianggap konstan)
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
TP C
B TP
A
Ep>1 1>EP>0 EP<0
0 L1 L2 L3 Input L
AP,MP
Kenaikan Kenaikan Hasil Kenaikan Hasil
Hasil Ber Berkurang Negatif
tambah
A1 B1
C1 AP
0
L1 L2 L3 MP Input L
Gambar 2.1. Hubungan Total Produksi, Marginal Produksi dan Rata-rata Produksi
input tidak lagi menyebabkan tambahan output atau produksi marginal (MP) adalah
nol (C1). Sedangkan Produksi Rata-rata (AP) mencapai maksimum adalah pada saat
rata-rata sama dengan tambahan output akibat tambahan 1 unit input produksi,
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
2.2.2 Fungsi Produksi
Menurut Joesron dan Suhartati (2003) produksi merupakan hasil akhir dari
proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input.
Hubungan teknis antara input dan output tersebut dalam bentuk persamaan, tabel atau
grafik merupakan fungsi produksi. Jadi, fungsi produksi adalah suatu persamaan
tertentu.
Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu
sama lain. Kalau salah satu faktor tidak tersedia maka proses produksi tidak akan
berjalan , terutama tiga faktor yaitu tanah, modal dan manajemen saja, tentu proses
produksi atau usaha tani tidak akan jalan karena tidak ada tenaga kerja. Tanpa tenaga
kerja, apa yang dapat dilakukan, begitu juga dengan faktor lainnya seperti modal.
Hubungan antara jumlah output (Q) dengan jumlah input yang digunakan
dalam proses produksi (X1, X2, X3, , Xn) secara matematika dapat dituliskan
sebagai berikut :
dimana :
Q = output
Xi = input
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Input produksi sangat banyak dan yang perlu dicatat disini bahwa input
produksi hanyalah input yang tidak mengalami proses nilai tambah. Jadi didalam
fungsi produksi diatas tidak bisa dimasukkan material sebab dalam fungsi produksi
ada substitusi antara faktor produksi. Hubungan antara input dan output ini dalam
dunia nyata sangat sering kita jumpai. Hubungan antara input dan output dari yang
paling sederhana sampai yang paling kompleks, sekalipun ada disekitar kita, belum
banyak yang memahami berbagai model yang dapat diterapkan untuk mempelajari
berikut :
Q = f(K, L) (2.1)
Q = A K L (2.2)
dimana :
Q = output
A = konstanta
K = input kapital
= koefisien kapital
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Yang ditransformasikan ke dalam bentuk ekonometrika :
Masyarakat nelayan yang sampai saat ini masih merupakan tema yang sangat
menarik untuk didiskusikan. Membicarakan nelayan hampir pasti isu yang selalu
muncul adalah masyarakat yang marjinal, miskin dan menjadi sasaran eksploitasi
yang masih dipengaruhi pasang surut (Tarigan, 2000). Jadi bila ada yang menangkap
ikan di tempat budidaya ikan seperti tambak, kolam ikan, danau, sungai tidak
a) Nelayan tetap atau nelayan penuh, yakni nelayan yang pendapatan seluruhnya
d) Nelayan musiman, yakni orang yang dalam musim-musim tertentu saja aktif
sebagai nelayan.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Rendahnya kualitas sumber daya manusia masyarakat nelayan yang terefleksi
dalam bentuk kemiskinan sangat erat kaitannya dengan faktor internal dan eksternal
berani mengambil resiko, cepat puas dan kebiasaan lain yang tidak mengandung
modernisasi. Selain itu kelemahan modal usaha dari nelayan sangat dipengaruhi oleh
pola piker nelayan itu sendiri. Faktor eksternal yang mengakibatkan kemiskinan
rumah tangga nelayan lapisan bawah antara lain proses produksi didominasi oleh toke
pemilik perahu atau modal dan sifat pemasaran produksi hanya dikuasai kelompok
1. Teknologi
adalah perahu tanpa mesin atau perahu dengan mesin yang kecil (motorisasi),
seperti :
nelayan.
lain-lain.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Bahan makanan yang dibawa melaut dan yang ditinggalkan di rumah.
(menangkap ikan).
Tenaga kerja, banyak atau sedikit tenaga kerja yang digunakan dalam
melaut (menangkap ikan), digaji atau tidak tenaga tersebut atau bagi hasil,
gajinya.
2. Sosial Ekonomi
Umur, seseorang yang telah berumur 15 tahun ke atas baru disebut nelayan,
nelayan.
Peralatan, apakah nelayan itu mempunyai peralatan sendiri dalam melaut dan
menangkap ikan atau tidak, jadi apabila ia tidak memiliki peralatan sendiri
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Anggota organisasi atau tidak anggota, apakah nelayan tersebut menjadi
anggota organisasi atau tidak, dalam hal ini KUD (Koperasi Unit Desa), disini
dimaksud KUD adalah KUD nelayan yang tujuannya adalah untuk kelompok
musim barat dan musim timur. Dalam 1 tahun ada 2 musim yaitu musim
timur dari bulan Maret sampai awal Agustus keadaan pasang tidak terlampau
tinggi, arus tidak terlampau deras, gelombang tidak terlampau besar jadi
sedang-sedang saja. Pada musim inilah nelayan banyak mendapat ikan. Pada
musim barat, biasanya dari akhir Agustus sampai awal Maret, umumnya
gelombang besar, pasang tinggi, arus deras, curah hujan selalu terjadi,
besar/tinggi pada satu kali setahun. Keadaan ini pada umummnya nelayan
sangat jarang ke laut karena takut bahaya, jadi produksi sedikit dan biasanya
harga ikan akan tinggi. Disamping kedua musim dalam satu kali setahun tadi
ada lagi pengaruh musim bulanan yaitu pada bulan purnama dan pada bulan
gelap. Pada bulan purnama atau terang arus akan deras dan pasang akan
tinggi. Sebaliknya pada bulan gelap, gelombang akan kecil, arus tidak
bergerak yang disebut dengan istilah pasang mati. Pada kedua keadaan ini
nelayan akan kurang mendapat ikan, dan harga ikan akan tinggi apalagi pada
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
musim barat keadaan ini umumnya nelayan tidak akan turun melaut, kalaupun
turun melaut hanya dipingir-pinggir saja. Oleh sebab itu nelayan yang turun
kelaut dan mempunyai harapan penangkapan banyak yaitu pada keadaan laut
yang normal yaitu pada waktu pasang tidak terlampau besar, arus tidak
terlampau deras, jadi lebih kurang yaitu pada tanggal 7, 8, 9 selanjutnya 10,
11, 12, 13 sudah mulai kurang sampai tanggal 17 dan tanggal 18, 19, 20 dan
tanggal 21 sudah mulai kurang sampai tanggal 22, 23, 24 dan tanggal 25
sampai tanggal 26, 27, 28 dan 29 sudah mulai kurang pasang mati. Jadi pada
tanggal 15 pada bulan purnama tidak akan kelaut, demikian juga pada tanggal
30 bulan gelap, karena pasang mati, sedangkan pada tanggal 8 dan 22 pasang
akan mati pada saat ini nelayan tidak akan melaut. Bulan dihitung tidak
3. Tata Niaga
Ikan adalah komoditi yang mudah rusak dan busuk, jadi penyampaiannya dari
produsen (nelayan) kepada konsumen harus cepat agar kualitasnya atau kondisinya
tidak rusak atau bsuk kalau ikan itu tidak diolah. Kondisi atau keadaan ikan ini
sangat berpengaruh kepada harga ikan, demikian juga nilai gizinya. Jadi dalam hal
ini dilihat nilai efisiensi dari penggunaan tata niaga perikanan tersebut, dari produsen
ke konsumen berarti semakin baik dan semakin efisien tata niaganya dan kriterianya
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Panjang atau pendek saluran distribusi yang dilalui oleh hasil produksi dalam
hal ini ikan (karena tangkapan) dari nelayan (produsen/ sampai ke konsumen
Banyak atau sedikit dari jumlah pos-pos yang terdapat pada saluran distribusi
Menambah keuntungan atau tidak yaitu setiap pos saluran distribusi tersebut
apakah menambah keuntungan atau tidak bagi nelayan. Dalam hal ini kita
ada korelasi antara hal-hal di atas, apakah ke tiga hal di atas tadi akan
kemiskinan
Saluran distribusi
kepada pemakai akhir atau konsumen. Saluran distribusi dari hasil laut ini
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Saluran distribusi untuk pengawetan
Modal ada dua macam, yaitu modal tetap dan modal bergerak. Modal tetap
diterjemahkan menjadi biaya produksi melalui deprecition cost dan bunga modal.
Modal bergerak langsung menjadi biaya produksi dengan besarnya biaya itu sama
Setiap produksi sub sektor perikanan dipengaruhi oleh faktor produksi modal
kerja. Makin tinggi modal kerja per unit usaha yang digunakan maka diharapkan
produksi ikan akan lebih baik, usaha tersebut dinamakan padat modal atau makin
intensif.
Sebagian dari modal yang dimiliki oleh nelayan digunakan sebagai biaya
produksi atau biaya operasi, yaitu penyediaan input produksi (sarana produksi), biaya
operasi dan biaya-biaya lainnya dalam suatu usaha kegiatan nelayan. Biaya produksi
atau biaya operasi nelayan biasanya diperoleh dari kelompok nelayan kaya ataupun
pemiliki modal (toke), karena adanya hubungan pinjam meminjam uang sebagai
modal kerja dimana pada musim panen, hasil tangkapan (produksi) ikan nelayan
digunakan untuk membayar seluruh pinjaman utang, dan tingkat harga ikan biasanya
Total biaya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan
biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya tetap (FC) adalah biaya yang relatif tetap
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun hasil tangkapan ikan/ produksi yang
diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besar kecilnya
dipengaruhi oleh hasil tangkapan ikan/ produksi yang diperoleh, contohnya biaya
untuk tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya
Berbicara masalah tenaga kerja di Indonesia dan juga sebagian besar negara-
negara berkembang termasuk negara maju pada umumnya merupakan tenaga kerja
yang dicurahkan untuk usaha nelayan atau usaha keluarga. Keadaan ini berkembang
kegiatan usaha nelayan karena semakin maju teknologi yang digunakan dalam
operasi penangkapan ikan, sehingga dibutuhkan tenaga kerja dari luar keluarga yang
khusus dibayar setiap sekali turun melaut sesuai dengan produksi yang dihasilkan.
tenaga kerja, banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan
kapasitas kapal motor yang dioperasikan sehingga akan mengurangi biaya melaut
(lebih efisien) yang diharapkan pendapatan tenaga kerja akan lebih meningkat, karena
tambahan tenaga tersebut profesional (Masyhuri, 1999). Oleh karena itu dalam
besarnya curahan kerja. Curahan tenaga kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
2.3.3 Faktor Jarak Tempuh Melaut
Setidaknya ada tiga pola penangkapan ikan yang lazim dilakukan oleh
nelayan. Pertama adalah pola penangkapan lebih dari satu hari. Penangkapan ikan
seperti ini merupakan penangkapan ikan lepas pantai. Jauh dekatnya daerah
tangkapan dan besar kecilnya perahu yang digunakan menentukan lamanya melaut.
Kedua adalah pola penangkapan ikan satu hari. Biasanya nelayan berangkat melaut
sekitar 14.00 mendarat kembali sekitar jam 09.00 hari berikutnya. Penangkapan ikan
seperti ini biasanya dikelompokkan juga sebagai penangkapan ikan lepas pantai.
Ketiga pola penangkapan ikan tengah hari. Penangkapan ikan seperti ini merupakan
penangkapan ikan dekat pantai. Umumnya mereka berangkat sekitar jam 03.00 dini
hari atau setelah subuh, dan kembali mendarat pagi harinya sekitar jam 09.00. Pada
umumnya penangkapan ikan lepas pantai yang dilakukan dalam waktu yang lebih
lama dan lebih jauh dari daerah sasaran tangkapan ikan mempunyai lebih banyak
kemungkinan memperoleh hasil tangkapan (produksi) yang lebih banyak dan tentu
Faktor pengalaman, faktor ini secara teoritis dalam buku, tidak ada yang
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
makin berpengalaman dalam menangkap ikan bisa meningkatan pendapatan atau
keuntungan.
Pendapatan nelayan adalah selisih antara penerimaan (TR) dan semua biaya
(TC). Jadi Pd = TR TC. Penerimaan nelayan (TR) adalah perkalian antara produksi
yang diperoleh (Y) dengan harga jual (Py). Biaya nelayan biasanya diklasifikasikan
menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya
tetap (FC) adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun
produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang
besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya untuk
tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel
oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian,
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
3. Pendapatan nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa
gaji.
kekayaan seseorang.
Zulfikar (2002), hasil penelitiannya tentang analisis sistem bagi hasil terhadap
pendapatan buruh nelayan di Kabupaten Deli Serdang, bahwa hasil analisis dapat
diketahui untuk uji beda rata-rata nelayan melaut rawai dan melaut pancing diperoleh
t-hitung 12,20 pada tingkat pengujian signifikan 5% maka t-tabel = 1.734. Karena t-
hitung > t-tabel maka Ho ditolak. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
pendapatan melaut merawai dan pancing. Untuk uji beda rata-rata melaut pancing
dan melaut jaring diperoleh t-hitung 2,12 pada tingkat signifikan 5% maka t-tabel =
1,734. Karena t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan
jumlah perahu dan tenaga kerja dapat menerangkan variansi variabel dependent
jumlah perahu yang masing-masing nyata pada taraf signifikansi 95% dan 99%.
variabel independent modal kerja, jumlah tenaga kerja, waktu melaut dan pengalaman
sebesar 60,7%. Dari variabel independent yang diteliti modal kerja dan melaut
signifikan pada tingkat signifikan 5% sedangkan jumlah tenaga kerja signifikan pada
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Medan Labuhan Kota Medan, menyatakan bahwa variabel independen modal
sebesar 85,6%. Dari variabel independent yang diteliti modal investasi/awal, jam
bebas dan variabel terikat. Berdasar pada uraian sebelumnya maka kerangka
pemikiran peneliti dalam penelitian ini adalah pendapatan nelayan (sebagai variabel
terikat) yang dipengaruhi oleh modal kerja, tenaga kerja, waktu melaut, pengalaman
Faktor modal kerja masuk kedalam penelitian ini karena secara teoritis modal
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
meningkatkan pendapatan. Modal kerja adalah modal yang digunakan nelayan untuk
melaut, misalnya: bahan bakar minyak, makanan, rokok, upah tenaga kerja, peralatan
Faktor tenaga kerja masuk dalam penelitian ini karena secara teoritis tenaga
kerja akan mempengaruhi pendapatan usaha. Tenaga kerja yang dimaksud disini
adalah banyaknya orang yang pergi melaut dalam 1 perahu atau kapal.
Pada umumnya penangkapan ikan lepas pantai yang dilakukan dalam jarak
yang lebih jauh dari daerah sasaran tangkapan ikan mempunyai lebih banyak
kemungkinan memperoleh hasil tangkapan (produksi) yang lebih banyak dan tentu
pantai.
Faktor pengalaman, faktor ini secara teoritis dalam buku, tidak ada yang
modal kerja, tenaga kerja, lamanya waktu melaut, pengalaman dan jarak tempuh
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Modal Kerja
Tenaga Kerja
Pendapatan Nelayan
Pengalaman
Jarak Tempuh
Melaut
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
BAB III
METODE PENELITIAN
tenaga kerja, lamanya waktu melaut, pengalaman dan jarak tempuh melaut.
Untuk nelayan yang akan menjadi obyek penelitian ini adalah nelayan yang
menggunakan sampan dayung atau biasa disebut nelayan tradisional, nelayan yang
dengan responden dan menggunakan alat yaitu daftar pertanyaan (kuesioner) dan
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
dalam menangkap ikan, kehidupan sosial masyarakat nelayan dan juga perilaku
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Tanjung pura, Gebang, Babalan, Sei Lepan, Brandan Barat, Pangkalan Susu dan
sampel acak sederhana (simple random sampling) sehingga diperoleh sampel yang
n N
Nd2 +1
Dengan jumlah populasi sebesar 17.647 nelayan dan standard error sebesar 0,10
n 17.647
17.647 (0,10)2 + 1
99,4 100
Dengan demikian jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100
nelayan.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Tabel 3.2. Jumlah Sampel Nelayan di Kabupaten Langkat tahun 2007
digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
(content validity) dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan
total konstruk atau variabel. Dalam hal ini melakukan korelasi masing-masing skor
pertanyaan dengan total skor pertanyaan. Apabila nilai validitas yang terdapat pada
Corrected Item-Total Correlation dari suatu variabel lebih besar dari 0,30. Dengan
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
3.6 Model Analisis
Dalam penelitian ini akan menjelaskan pengaruh antara modal kerja, tenaga
kerja, lamanya waktu melaut, pengalaman dan jarak tempuh melaut terhadap
Dimana :
EXPE = Pengalaman
Dalam analisis ini pendekatan yang dilakukan adalah analisis fungsi produksi,
dimana fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input dan output. Bentuk
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
dimana :
0 = Intercept
Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat
terkecil biasa atau Ordinary Least Square (OLS) dan dengan alat (software) Eviews
versi 4.1. Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji F, uji t, dan uji R2.
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi secara serentak (simultan) dari model
yang diteliti dan uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi dari masing-masing
variabel yang diteliti atau secara parsial, sedangkan uji R2 untuk mengetahui seberapa
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
3.8 Definisi Operasional Variabel Penelitian
solar, minyak bensin, upah tenaga kerja, peralatan menangkap ikan (umpan)
d) Tenaga kerja adalah banyaknya orang yang ikut melaut dalam 1 perahu atau
f) Jarak tempuh melaut adalah rata-rata jarak yang ditempuh oleh nelayan dalam
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Uji kesesuaian (test of goodness of fit) dilakukan berdasarkan perhitungan
nilai koefisien determinasi (R2) yang kemudian dilanjutkan dengan uji F (F-
variabel bebas (modal kerja, tenaga kerja, pengalaman dan jarak tempuh
penelitian.
Dalam suatu model regresi berganda ada beberapa permasalahan yang bisa
terjadi yang secara statistik dapat mengganggu model yang ditentukan, bahkan dapat
menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk. Untuk itu perlu
3.10.1 Multikolinieritas
merupakan kombinasi linier yang pasti (sempurna) atau mendekati pasti dari variabel
variabel penjelas tersebut tidak dapat ditentukan dan variansnya bernilai tak
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
terhingga. Jika multikonilinieritas kurang sempurna, koefisien regresi dapat
ditentukan, namun variansnya sangat besar, sehingga tidak dapat menaksir koefisien
dapat dilakukan dengan regresi antar variabel bebas, sehingga dapat diperoleh nilai
Jika nilai R2 hasil regresi antar variabel bebas > R2 model penelitian, maka
Jika nilai R2 hasil regresi antar variabel bebas < R2 model penelitian, maka
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
3.10.2 Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi dari model regresi linier klasik adalah varian dari setiap
suatu bilangan konstan dengan symbol 2. Kondisi seperti ini disebut dengan
heteroskendastisitas.
section, karena pengamatan dilakukan pada individu yang berbeda pada saat yang
lama, akan tetapi bukan berarti heteroskendastisitas tidak mungkin terjadi dalam data
time series.
dengan menggunakan Park Test (Uji dari Park RE). Park memformalkan metode
grafik, dengan menganjurkan bahwa 2, merupakan fungsi dari variabel bebas Xi.
i2 = 2 Xi evi (3.5)
atau bila ditulis dalam bentuk logaritma natural adalah sebagai berikut:
ln i2 = ln 2 + ln Xi + vi (3.6)
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
ln i2 = In 2 + ln Xi + vi
= + ln Xi + vi (3.7)
statistik, ini menunjukkan bahwa dalam data dari model empiris yang sedang
dari persamaan (3.7) tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas
atau tidak adanya heteroskedastisitas dalam data dari model empiris yang sedang
Untuk dapat menerapkan uji Park, maka ada beberapa langkah yang harus
dilakukan, yaitu :
3.10.3 Normalitas
J-B test. Adapun kriteria untuk mengetahui normal atau tidaknya dari faktor
a. Bila nilai JB hitung (= 2hitung) > nilai 2tabel , maka hipotesis yang
b. Bila nilai JB hitung (= 2hitung) < nilai 2tabel , maka hipotesis yang
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
menyatakan bahwa residual, t adalah berdistribusi normal tidak dapat
ditolak.
3.10.4 Linieritas
digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan sebaiknya
berbentuk linier atau tidak. Apakah suatu variabel baru relevan atau tidak
dimasukkan dalam model. Untuk uji linieritas dalam penelitian ini digunakan uji
Ramsey (Ramsey RESET Test), yaitu dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel.
a. Bila nilai Fhitung > nilai Ftabel , maka hipotesis yang menyatakan bahwa
spesifikasi model digunakan dalam bentuk fungsi linier adalah benar ditolak
b. Bila nilai Fhitung < nilai Ftabel , maka hipotesis yang menyatakan bahwa
spesifikasi model digunakan dalam bentuk fungsi linier adalah benar tidak
dapat ditolak.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
BAB IV
Utara, 97o52 98o45 Bujur Timur dan 4 105 m dari permukaan laut. Kabupaten
Langkat menempati area seluas 6.263,29 Km2 yang terdiri dari 20 Kecamatan dan
daerah terbesar adalah Kecamatan Bahorok dengan luas 955,10 km2 atau 12,25
persen diikuti Kecamatan Batang Serangan dengan luas 934,90 km2 atau 14,93%.
Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kecamatan Binjai dengan luas 49,55 km2 atau
0,79 persen dari total luas wilayah Kabupaten Langkat. (BPS, Kabupaten Langkat
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera
Utara, Kabupaten Langkat termasuk daerah yang beriklim tropis. Sehingga daerah ini
memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan
musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume
pengamatan).
1.027.414 jiwa terdiri dari laki-laki 513.651 jiwa dan perempuan 513.763 jiwa.
Kepadatan penduduk 164 jiwa/ Km2. Sedangkan pertumbuhan penduduk dari tahun
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
ke tahun sampai dengan tahun 2005 diperkirakan sebesar 2,46 persen dan rata-rata
jumlah anak balita 0-4 tahun sebesar 109.744 jiwa, usia 5-14 tahun sebesar 228.263
jiwa, usia 15-64 tahun 653.256 jiwa dan jumlah lanjut usia 65 tahun keatas sebesar
36.151 jiwa.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Tabel 4.2. Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Langkat
Tahun 2007
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.1.3 Ketenagakerjaan
Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Kabupaten Langkat pada tahun 2007
sebanyak 2.772 orang, yang terdiri dari 1220 tenaga kerja laki-laki dan 1552
perempuan. Pencari kerja yang terdaftar tersebut paling banyak mempunyai tingkat
pendidikan tamat SLTA umum/kejuruan/lainnya yaitu 1663 orang atau 59,99 persen,
sedangkan Sarjana lengkap 498 orang atau 17,96 persen, SLTP umum/sederajat 140
orang atau 5,05 persen dan sisanya tamat DII/DIII 409 orang atau 14,75 persen, dan
4.1.4 Perikanan
ton yang berasal dari 20.763,9 ton perikanan tangkap dan 5403,3 ton perikanan budi
daya. Perahu yang digunakan untuk menangkap ikan ada 231 perahu tanpa motor dan
3.693 perahu dengan motor (kapal motor). Perahu tanpa motor terdiri dari 231 perahu
kecil. Kemudian perahu motor dibagi lagi menurut kekuatan mesin yaitu dibawah 5
digunakan adalah payang, pukat rantai, pukat cincin, dogol, dan lain-lain.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Tabel 4.4. Produksi Ikan Menurut Jenis Penangkapan di Kabupaten Langkat
Tahun 2008
digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
(content validity) dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan
total konstruk atau variabel. Dalam hal ini melakukan korelasi masing-masing skor
pertanyaan dengan total skor pertanyaan. Untuk perincian dari uji validitas masing-
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
a. Variabel Sosial
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, maka nilai validitas yang terdapat pada
kolom Corrected Item-Total Correlation dari variabel sosial lebih besar dari 0,30.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
b. Variabel Kegiatan Usaha
Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah nelayan yang memiliki
sampan dayung, perahu motor sampai kapal motor yang tersebar di 8 kecamatan di
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.3.1 Usia Nelayan
ekonomi nelayan di Kabupaten Langkat adalah usia/umur. Berdasar tabel 4.7 ada
sebanyak 5,0% nelayan yang berusia dibawah 24 tahun dan 3,0% berusia diatas 60
tahun. Rendahnya nelayan yang berusia tua menunjukkan semakin besarnya usia
produktif yang bekerja sebagai nelayan. Usia produktif antara 25 59 tahun sebesar
92,0%.
84,0% nelayan berpendidikan sampai dengan tamat SD (tidak pernah sekolah atau
tidak tamat sekolah atau tamat SD). Sedangkan yang berpendidikan tamat SMA
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Tabel 4.8. Kondisi Tingkat Pendidikan Nelayan di Kabupaten Langkat
Tingkat Pendidikan Jumlah Persen
(%)
Tidak pernah sekolah 1 1,0
Tidak tamat SD 17 17,0
Tamat SD 66 66,0
Tamat SMP 12 12,0
Tamat SMA 4 4,0
Total 100 100,0
Sumber : Data Primer, diolah, 2008
Untuk jumlah anggota keluarga berdasar tabel 4.9 menunjukkan hasil bahwa
jumlah anggota keluarga sampai dengan 2 jiwa sebanyak 31,0%. Sedangkan jumlah
anggota 3, 4 dan 5 jiwa sebanyak 50,0%. Rata-rata jumlah anggota dalam 1 (satu)
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.3.4 Lantai Rumah
4.10 menunjukkan bahwa sebagian besar tempat tinggalnya lantainya berasal dari
papan sebanyak 65,0% kemudian diikuti dari semen sebesar 29,0% dan yang dari
berasal dari papan sebanyak 77,0% kemudian diikuti dari tepas sebesar 13,0%.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.3.6 Atap Rumah
Untuk atap rumah di kawasan nelayan Kabupaten Langkat berdasar tabel 4.12
menunjukkan bahwa sebagian besar tempat tinggalnya atap rumah berasal dari seng
berdasar tabel 4.13 menunjukkan bahwa mayoritas alat penerangan yang digunakan
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.3.8 Sumber Air Minum
tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk nelayan menggunakan air
Langkat berdasar tabel 4.15 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk nelayan
71,0% kemudian diikuti dengan menggunakan sungai sebesar 25,0% dan toilet umum
sebesar 4,0%.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Tabel 4.15. Kondisi Tempat Membuang Kotoran/Tinja Nelayan di Kabupaten
Langkat
berdasar tabel 4.16 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk nelayan memiliki
rumah sendiri yaitu sebesar 78,0% kemudian diikuti dengan milik keluarga sebesar
Kabupaten Langkat berdasar tabel 4.17 menunjukkan bahwa nelayan memiliki sendiri
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
perahu, perahu motor dan kapal motor sebesar 53,0% kemudian diikuti yang sewa
perahu atau kapal motor yang terdiri dari anggota (knek), tekong (nakhoda atau
pawang yang mempunyai mengetahui keadaan laut) maka sistem pembagian hasilnya
Sedangkan apabila perahu atau kapal motor yang sewa dan pada waktu melaut
tanpa tekong maka sistem pembagian hasilnya adalah dari pendapatan bersih
kemudian dibagi masing masing 1 bagian untuk nelayan dan untuk toke (pemilik
Apabila perahu atau kapal motor yang sewa dan pada waktu melaut dengan
tekong maka sistem pembagian hasilnya adalah dari pendapatan bersih kemudian
dibagi masing-masing 1 bagian untuk anggota (knek) dan untuk tekong 1,5 bagian
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.4 Karakteristik Nelayan Terhadap Pendapatan di Kabupaten Langkat
Berdasar pada Tabel 4.18 bahwa usia produktif (25 59 th) sebanyak 92
orang (=92,0%) nelayan. Dari usia produktif tersebut ternyata sebanyak 47 orang (=
ada nelayan yang berusia 15 24 tahun sebanyak 5 orang (= 5,0%) dengan 4 orang
yang berpendapatan diatas Rp 1.000.000,-. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada
Tabel 4.18.
Tabel 4.18. Tabulasi Silang Antara Usia Terhadap Pendapatan Nelayan di Kabupaten
Langkat
Berdasar pada Tabel 4.19 jumlah nelayan yang berpendidikan sampai tamat
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Untuk yang berpendidikan tamat SMA jumlah responden 4 orang (= 4,0%) dengan 2
orang nelayan yang berpendapatan kurang Rp 1.000.000,- dan 2 orang nelayan yang
Berdasar pada Tabel 4.20, jumlah anggota keluarga sampai dengan 2 jiwa
13,0%).
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Untuk jumlah anggota keluarga dari 6 sampai dengan 11 jiwa yang
Tabel 4.20. Tabulasi Silang Antara Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Pendapatan
Nelayan di Kabupaten Langkat
Berdasar Tabel 4.21, jumlah nelayan dengan status kepemilikan rumah sewa
(= 9,0%).
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
(= 37,0%), sedang yang berpendapatan di atas Rp 1.000.000,- sebanyak 40 orang
(= 40,0%).
Tabel 4.21. Tabulasi Silang Antara Status Kepemilikan Rumah Terhadap Pendapatan
Nelayan di Kabupaten Langkat
(30,0%).
(= 16,0%).
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
(= 2,0%), sedang yang berpendapatan di atas Rp 1.000.000,- sebanyak 4 orang
(= 4,0%).
yang berpendapatan kurang dari atau sama dengan Rp 1.000.000,- sebesar 50,0%.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Untuk tingkat pendapatan (hasil penjualan modal kerja) per bulan penduduk
Untuk tenaga kerja yang ikut dalam melaut minimum sebanyak 1 orang dan
Untuk lamanya waktu melaut dalam satu kali melaut minimum selama 3 jam
dan yang paling lama sebesar 120 jam (= 5 hari) dengan rata-rata selama 16,60 jam
mempunyai pengalaman minimum selama 3 tahun dan paling lama sebesar 54 tahun
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.6 Hasil Estimasi Dengan Menggunakan Metode OLS
Untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu modal kerja, jumlah tenaga
kerja, pengalaman dan jarak tempuh melaut terhadap variabel terikat yaitu
Least Square (OLS) dengan bantuan program Eviews 4.1, berdasarkan perhitungan
+ 0,004 LOG(DST)
Std. Error (0,0066)
t-stat (0,648)
R2 = 0,616233
R2 = 0,579022
F-stat = 3,123600
kerja, pengalaman dan jarak tempuh melaut) mampu menjelaskan variasi pendapatan
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi ini.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Dari hasil estimasi bahwa nilai F-statistik yang diperoleh, yaitu sebesar 3,1236
yang berarti lebih besar dari F0,05(5,94) = 2,30; ini berarti secara bersama-sama
(serentak) yaitu modal kerja, tenaga kerja, pengalaman dan jarak tempuh melaut
kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan uji t-statistik (uji secara parsial), maka dapat diketahui bahwa
Kabupaten Langkat adalah modal kerja dan tenaga kerja pada tingkat = 5 persen
sedangkan variabel bebas yaitu pengalaman dan jarak tempuh melaut tidak
Langkat.
Hasil estimasi diatas menunjukan bahwa koefisien regresi modal kerja sebesar
0,293 bermakna bahwa apabila modal kerja bertambah 10 persen, maka pendapatan
bahwa apabila jumlah tenaga kerja bertambah 10 persen, maka pendapatan nelayan
nilai t-tabel. Selain itu juga dilihat berdasarkan nilai signifikinsi (sig.) pada hasil
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Dengan jumlah sampel (n) = 100, variabel bebas (k) = 4 maka derajat bebas
untuk nilai t-statistik (n-k-1) atau sama dengan 95. Pada variabel modal kerja
mernpunyai t-hitung sebesar 2,575 lebih besar dari t-tabel = 0,05 sebesar 1,98 yang
bermakna bahwa variabel modal kerja berpengaruh signifikan pada = 0,05 terhadap
Sementara itu t-hitung variabel tenaga kerja sebesar 1,997 lebih besar
dibandingkan nilai t-tabel pada = 0,05 sebesar 1,98 dengan demikian bahwa
Kabupaten Langkat.
dibandingkan nilai t-tabel pada = 0,05 sebesar 1,98 dengan demikian bahwa
Kabupaten Langkat.
Sementara itu t-hitung variabel jarak tempuh melaut sebesar 0,648 lebih kecil
dibandingkan nilai t-tabel pada = 0,05 sebesar 1,98 dengan demikian bahwa
elastisitas dari modal kerja terhadap pendapatan nelayan, dengan elastisitas sebesar
0,293 bermakna bahwa modal kerja terhadap pendapatan nelayan adalah tidak elastis
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
(inelastic). Hal ini berarti respon pendapatan nelayan terhadap modal kerja sangat
kecil.
jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan nelayan dengan elastisitas sebesar 0,258
bermakna bahwa jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan nelayan adalah tidak
elastis (inelastic). Hal ini berarti respon pendapatan nelayan terhadap jumlah tenaga
bahwa pengalaman terhadap pendapatan nelayan adalah tidak elastis (inelastic). Hal
jarak tempuh melaut terhadap pendapatan nelayan dengan elastisitas sebesar 0,004
bermakna bahwa jarak tempuh melaut terhadap pendapatan nelayan adalah tidak
elastis (inelastic). Hal ini berarti respon pendapatan nelayan terhadap jarak tempuh
pendapatan nelayan berada pada kondisi Decreasing Return to Scale lebih kecil dari
Return to Scale artinya bahwa apabila modal kerja, tenaga kerja, pengalaman dan
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
jarak tempuh melaut naik dua kali lipat maka pendapatan nelayan akan naik lebih
Kapital
K3
K2 24
19
K1
10
L1 L2 L3 Tenaga Kerja
Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan ada kalanya sering dijumpai dalam
pelanggaran terhadap asumsi klasik, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.7.1 Uji Multikolinieritas
asumsi bahwa antar variabel bebas yang digunakan dalam model tersebut tidak saling
perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan
seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun interpretasi ini menjadi salah
apabila terdapat hubungan linear antar variabel bebas. Berikut ini hasil uji
Variabel R2
LOG (MODAL) 0,217
LOG (LAB) 0,233
LOG(EXPE) 0,059
LOG(DST) 0,337
Sumber : Data diolah (Lampiran 6 s/d 9)
lebih besar dari pada nilai R2 antar variabel bebas dalam regresi parsial yaitu : 0,217;
0,233; 0,059 dan 0,337 berdasarkan ketentuan rule of thumb dan metode ini dapat
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
4.7.2 Uji Heteroskedastisitas
Dalam regresi berganda, salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran
parameter dalam model tersebut bersifat BLUE adalah var (ui) 2 (konstan), semua
sesatan mempunyai variansi yang sama. Padahal ada kasus-kasus tertentu dimana
Berdasarkan hasil estimasi uji white heterokedastisticity test pada tabel 4.26,
dengan nilai 2 Tabel sebesar 118,743 pada tingkat signifikansi = 5%, maka dapat
disimpulkan bahwa nilai Obs*R-squared lebih kecil dan nilai 2 Tabel (Obs*R-
squared = 10,703 < 2 Tabel = 118,743). Dengan demikian, hasil uji dengan
Uji Normalitas ini dilakukan untuk mengetahui normal apa tidaknya faktor
pengganggu yang dapat diketahui melalui uji JB-test. Uji ini menggunakan hasil
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
estimasi residual dan Chi-Square Probability Distribution. Hasil estimasi yang
Berdasarkan hasil estimasi uji JB test pada Lampiran 11, diperoleh besarnya
nilai Jarque-Bera normality test statistics sebesar 4,975 dan bila dibandingkan
dengan nilai 2 Tabel sebesar 118,743 pada tingkat = 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa nilai JB test lebih kecil dan nilai 2 Tabel (JB test hitung = 4,975 < 2 Tabel
118,743). Hal ini berarti model empiris yang digunakan dalam model tersebut
mempunyai residual atau faktor pengganggu yang berdistribusi normal yang tidak
dapat ditolak.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah spesifikasi model yang digunakan
sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam studi empiris
berbentuk linier atau tidak. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji
Berdasarkan hasil estimasi Ramsey RESET test pada lampiran 12, diperoleh
hasil nilai Fhit sebesar 0,067 dan bila dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 2,47
pada tingkat = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Fhit lebih kecil dan nilai
Ftabel. Oleh karena itu, berdasarkan hasil uji Ramsey dapat disimpulkan bahwa model
yang benar spesifikasinya dalam bentuk linier atau persamaan dalam bentuk linier.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Dengan melakukan berbagai uji asumsi klasik dan hasilnya ternyata bebas
dari pelanggaran asumsi klasik maka dapat disimpulkan bahwa model yang
BLUE.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Modal kerja, jumlah tenaga kerja, pengalaman dan jarak tempuh melaut
Kabupaten Langkat.
Kabupaten Langkat.
ceteris paribus. Dengan kata lain, apabila modal kerja naik akan
pendapatan nelayan.
4. Nilai elastisitas dari variabel modal kerja, tenaga kerja, pengalaman dan jarak
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
nelayan terhadap modal kerja, tenaga kerja, pengalaman dan jarak tempuh
5.2 Saran-Saran
memberikan beberapa saran, sebagai bentuk implementasi dari hasil penelitian ini
sebagai berikut:
sama dengan dinas terkait lainnya mencari solusi dari permasalahan modal
tepat guna.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
tradisional), namun penyuluhan ini perlu dilakukan terutama berorientasi
5. Peralatan yang digunakan oleh para nelayan pada umumnya masih minim dan
sentuhan dan bantuan dari para pemilik modal agar dapat mendukung
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statitistik (BPS), 2007, Kabupaten Langkat Dalam Angka, BPS,
Langkat.
Joesran dan Fathorrozi, 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat, Jakarta.
Nicholson, W., 1998. Teori Ekonomi Mikro I. Raja Garfindo Persada. Jakarta.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Said Ali, Harahap, 2003, Analisis Masalah Kemiskinan dan Ketimpangan
Pendapatan Nelayan di Medan Belawan, Sumut, Tesis S2 PPS USU,
Medan.
Zulfikar, 2002, Analisis Sistem bagi Hasil Terhadap Pendapatan Buruh Nelayan
di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Skripsi S1, EP USU, Medan.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 1. Kuesioner
KUESIONER
PENDAPATAN NELAYAN DI KABUPATEN LANGKAT
MAGISTER EKONOMI PEMBANGUNAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kecamatan :
Desa :
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : .
2. Umur : tahun
3. Pendidikan :
a. Tidak Pernah Sekolah
b. Tidak Tamat Sekolah
c. SD
d. SMP
e. SMA
f. D1 D3 S1
4. Jumlah anggota keluarga yang ditanggung ..........orang
5. Berapa lama (pengalaman) bapak/saudara bekerja sebagai nelayan ..............th
6. Disamping nelayan usaha apa yang bapak lakukan:
a. Pedagang
b. Buruh
c. Bertani
d. Lainnya, sebutkan .................................................
7. Berapa hasil usaha sampingan yang diperoleh Rp ............................./bulan
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
II KEADAAN SOSIAL
1. Lantai rumah:
a. Tanah
b. Papan
c. Semen
d. Keramik
2. Dinding Rumah:
a. Papan
b. 1/2 permanen
c. Permanen
3. Atap rumah:
a. Atap rumbia
b. Seng
4. Alat penerangan:
a. Teplok
b. Petromak
c. Listrik
5. Sumber air minum:
a. Air sungai
b. Air sumur
c. Air Ledeng/ PDAM
6. Tempat membuang kotoran/ tinja:
a. Sungai
b. Tempat toilet umum
c. WC/ Jamban milik sendiri
7. Status milik rumah:
a. Sewa
b. Milik keluarga
c. Milik sendiri
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
III KEGIATAN USAHA
1. Jenis perahu/kapal motor apa yang bapak/saudara gunakan .................. GT
2. Apakah perahu/kapal motor yang bapak gunakan sekarang?
a. Milik sendiri
b. Sewa (langsung ke pertanyaan no. 3)
c. Kredit
3. Jika perahu/kapal motor bapak kredit, berapa angsuran per bulan Rp. ....................
, atau per trip Rp. .......................................
4. Jiwa sewa, berapa sewa per bulan Rp. ........................, atau per hari Rp.
....................
5. Berapa biaya (modal kerja) yang diperlukan untuk pergi sekali melaut.(per trip)
Biaya (modal kerja):
a. Makanan (beras dan lauk pauk) Rp. .............................
b. Makanan ringan Rp. .............................
c. Rokok Rp. .............................
d. Minyak solar Rp. .............................
e. Minyak bensin Rp. .............................
f. Minyak oli Rp. .............................
g. Umpan Rp. .............................
h. Dan lain-lain Rp.
Jumlah Rp.
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
No. Jenis Tangkapan Volume Harga per Kg Nilai (Rp)
(Kg) (Rp)
1. Ikan .........................
2. Ikan ........................
3. Ikan ........................
4. Udang
5. ..................................
6. ...................................
7. Jumlah
Sujarno : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Langkat, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian
Obs. I.2 I.3 I.4 II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6 II.7 III.2 III.5 III.6 III.7 III.9 III.10 III.11 III.13
1 34 5 2 3 1 2 3 2 3 3 2 68,000 90,000 5,500 3 10 2 10
2 30 4 3 3 1 2 3 2 3 1 1 16,000 38,500 22,500 1.5 3 1 10
3 40 4 7 3 1 1 3 2 3 3 1 35,000 92,000 57,000 3 16 1 10
4 45 2 4 1 4 1 3 2 3 3 1 12,500 115,000 102,500 1 4 1 20
5 44 3 3 3 1 2 3 2 3 3 1 27,500 35,000 7,500 5 5.5 1 25
6 31 4 2 3 1 2 3 2 3 2 2 84,000 252,000 33,000 27 17 3 20
7 46 3 11 3 1 2 3 2 3 3 1 17,000 59,600 14,200 6 9 2 15
8 53 3 3 3 1 2 3 2 3 3 1 40,400 44,000 3,600 30 11 1 30
9 28 3 3 3 1 2 3 2 3 2 1 34,500 75,000 13,000 20 19 2 15
10 51 3 3 3 1 1 3 2 3 3 1 15,000 22,500 7,500 4 9 1 30
11 56 3 5 3 1 2 3 2 3 3 1 16,400 21,000 4,600 6 13 1 30
12 38 2 5 3 1 2 3 2 3 3 1 25,000 55,400 30,400 6 15 1 15
13 57 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 22,500 57,400 17,000 5 10 2 15
14 50 3 5 3 1 2 3 2 3 3 1 13,700 30,000 16,300 6 9 1 30
15 50 3 3 3 1 2 3 2 3 3 1 2,000 19,500 17,500 5 5.5 1 20
16 48 2 2 2 1 2 3 2 1 3 3 79,000 90,000 11,000 3 9 1 26
17 51 2 1 2 1 2 3 2 1 3 1 51,000 84,000 33,000 3 7 1 26
18 41 2 4 2 1 2 3 2 1 3 3 57,000 75,500 18,500 3 9 1 26
19 60 2 1 2 1 2 3 2 1 3 1 25,100 76,000 50,900 6 6 1 20
20 48 3 3 3 1 2 3 2 3 3 1 15,000 79,500 64,500 1 7.5 1 20
21 45 2 4 1 4 1 3 2 3 3 1 22,500 115,000 80,000 3 6 1 20
22 35 5 1 3 1 2 3 3 3 2 1 43,000 266,000 223,000 1 11 1 15
23 29 5 2 3 1 2 3 2 3 3 1 49,000 133,000 42,000 1 11 2 20
24 35 2 4 3 1 2 3 2 3 2 1 43,000 103,500 60,500 1 11 1 20
25 28 4 2 2 1 2 3 3 1 3 1 61,000 309,000 82,665 4 8 2 15
Lampiran 2. Lanjutan Data Hasil Penelitian
Obs. I.2 I.3 I.4 II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6 II.7 III.2 III.5 III.6 III.7 III.9 III.10 III.11 III.13
26 45 4 3 2 1 2 3 3 1 3 1 70,000 422,500 117,500 5 9 2 15
27 40 3 3 2 1 2 3 3 1 3 1 73,000 362,000 96,300 4 9 2 15
28 32 3 3 2 1 1 3 3 1 3 2 66,000 435,000 126,000 5 10 2 15
29 34 4 3 2 1 2 3 3 1 3 2 69,000 365,000 98,600 4 10 2 15
30 41 3 6 2 1 2 3 3 1 3 1 73,000 459,000 128,600 4 9 2 15
31 30 5 1 2 1 2 3 3 1 3 1 73,000 383,000 103,300 5 9 2 15
32 30 4 2 2 1 2 3 3 2 2 1 73,000 340,000 89,000 4 9 2 15
33 42 3 3 3 2 2 3 3 1 3 1 71,000 457,000 128,000 5 9 2 15
34 34 3 4 2 1 2 3 3 1 3 1 73,000 372,000 99,600 5 9 2 15
35 59 3 7 2 2 2 3 3 1 3 1 73,000 352,000 93,000 4 9 2 15
36 40 3 3 2 1 2 3 3 1 3 1 530,000 6,005,000 782,145 10 48 6 3
37 45 2 5 2 1 2 3 3 3 3 1 790,000 4,721,000 561,570 10 72 6 4
38 43 2 5 2 1 2 3 3 3 3 1 760,000 4,250,000 502,850 10 72 6 4
39 38 2 8 2 1 2 3 3 2 3 1 790,000 4,847,000 579,570 10 72 6 4
40 42 3 7 2 1 2 3 3 1 1 1 122,000 725,000 86,145 5 8 7 25
41 51 4 4 2 4 1 3 3 3 1 2 488,000 890,000 28,000 10 17 11 20
42 40 3 6 3 4 2 3 2 3 3 2 57,000 114,500 14,000 3 25 3 20
43 36 3 4 2 1 1 3 3 2 3 2 114,000 275,000 32,000 5 11 3 20
44 58 3 6 3 2 2 3 2 2 2 2 90,500 275,000 61,500 5 11 3 20
45 44 3 9 3 3 2 3 2 3 3 2 140,000 850,000 142,000 6 13 3 20
46 55 4 8 1 1 2 3 3 3 3 2 240,000 561,000 51,000 7.5 23 4 20
47 49 4 8 2 1 2 3 2 3 3 2 99,000 114,500 6,000 10 11 2 20
48 47 3 10 3 1 1 3 2 3 3 2 58,000 144,500 16,000 10 14 3 20
49 46 1 8 2 1 1 3 2 3 3 2 33,000 73,000 40,000 10 7 1 26
50 33 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 1,200,000 1,555,000 58,000 10 36 3 20
Lampiran 2. Lanjutan Data Hasil Penelitian
Obs. I.2 I.3 I.4 II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6 II.7 III.2 III.5 III.6 III.7 III.9 III.10 III.11 III.13
51 22 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 95,000 470,000 55,000 12 13 4 20
52 28 3 2 1 4 1 3 2 3 1 2 90,000 168,000 11,000 10 11 4 26
53 36 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 178,000 400,000 35,000 10 11 7 10
54 29 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 1,140,000 1,261,000 17,000 12 120 4 20
55 28 3 3 2 1 2 3 2 3 2 2 70,000 100,000 10,000 5 10 3 15
56 40 3 3 1 1 2 3 2 3 3 1 20,000 125,000 105,000 3 5 2 15
57 40 3 3 2 1 2 3 3 3 3 1 200,000 696,000 496,000 45 48 2 15
58 48 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 1,800,000 1,853,000 246,000 75 96 4 20
59 37 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 1,500,000 3,760,000 314,785 75 96 5 20
60 30 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 300,000 1,059,000 130,000 45 48 3 20
61 44 3 5 2 1 1 3 3 3 3 1 31,500 48,000 16,500 10 6 1 25
62 29 3 2 2 4 1 3 2 3 3 1 36,500 48,000 11,500 11 15 1 25
63 52 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 26,600 230,000 25,000 11 19 2 12
64 40 3 4 2 1 2 3 2 3 3 1 35,000 254,000 81,500 20 20 2 12
65 55 3 6 2 1 2 3 2 3 3 1 28,000 60,000 26,000 10 11 2 26
66 20 3 1 2 1 2 3 2 3 3 2 155,000 245,000 22,000 10 15 3 12
67 60 3 4 3 1 2 3 2 3 3 1 600,000 770,000 28,000 15 12 3 20
68 38 3 2 2 1 2 3 1 1 3 3 94,500 235,000 46,500 12 12 2 26
69 22 3 1 2 1 1 3 3 3 2 1 23,000 139,000 116,000 2 4 1 14
70 38 3 4 2 1 2 3 3 3 2 1 75,000 230,000 77,500 2 4 2 14
71 35 3 2 2 1 2 3 2 3 3 1 28,500 54,000 25,500 10 9 1 12
72 34 3 4 3 1 1 3 2 3 3 2 27,000 273,000 82,000 15 7 2 12
73 65 2 2 2 4 1 3 2 1 3 1 55,500 80,000 8,000 6 6 2 20
74 35 3 3 2 1 2 3 3 1 3 1 71,000 354,000 94,000 4 9 2 15
75 56 2 2 2 1 2 3 2 3 3 1 34,000 145,000 111,000 6 6 1 20
Lampiran 2. Lanjutan Data Hasil Penelitian
Obs. I.2 I.3 I.4 II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6 II.7 III.2 III.5 III.6 III.7 III.9 III.10 III.11 III.13
76 37 3 3 2 4 1 1 2 3 3 1 85,000 176,500 91,500 15 12 1 15
77 35 3 4 2 1 2 3 2 3 3 2 157,000 1,190,000 130,000 10 10 5 20
78 40 3 4 2 1 2 3 2 3 3 2 157,000 527,500 46,000 10 10 5 20
79 37 3 4 2 4 1 1 2 3 3 2 157,000 377,500 27,500 10 10 5 20
80 42 2 1 2 1 2 3 1 3 1 2 150,000 454,000 38,000 3 7 5 20
81 44 2 5 3 3 2 1 2 3 4 2 69,000 236,000 41,750 2 6 2 20
82 52 3 7 2 1 1 3 1 1 3 3 80,500 250,000 80,000 13 13 2 26
83 37 3 4 2 4 1 3 2 3 3 3 80,000 414,000 110,000 15 12.5 2 26
84 21 3 2 2 1 1 3 2 3 2 2 105,000 240,000 67,500 4 14 1 25
85 25 3 1 2 1 1 3 1 1 2 2 73,000 195,000 30,000 4 12 2 26
86 28 4 3 2 4 1 3 2 1 3 2 57,000 75,500 18,500 3 9 1 26
87 29 2 2 3 1 2 3 3 3 2 1 23,000 60,000 37,000 1 9 1 15
88 48 3 7 1 1 1 1 2 3 3 1 12,000 52,000 40,000 10 10 1 14
89 42 3 8 2 1 2 3 2 3 3 1 41,000 131,000 90,500 10 15 1 12
90 39 3 3 2 4 1 1 2 3 3 1 80,000 175,000 95,000 15 12 1 15
91 37 3 4 2 1 2 3 2 3 3 2 152,000 1,100,000 150,000 10 10 5 20
92 40 3 4 2 1 2 3 2 3 3 2 157,000 557,500 50,000 10 10 5 20
93 38 3 4 2 4 1 1 2 3 3 2 157,000 477,500 40,000 10 10 5 20
94 42 2 1 2 1 2 3 1 3 1 2 150,000 454,000 38,000 3 8 5 20
95 52 3 7 2 1 1 3 1 1 3 2 80,000 270,000 90,000 13 13 2 26
96 37 3 4 2 4 1 3 2 3 3 3 80,000 400,000 100,000 15 12 2 26
97 24 3 2 2 1 1 3 2 3 2 2 110,000 260,000 75,000 5 12 1 25
98 27 3 1 2 1 1 3 1 1 2 2 76,000 196,000 30,000 4 12 2 26
99 30 4 3 2 4 1 3 2 1 3 2 59,000 79,000 20,000 3 10 1 26
100 42 3 8 2 1 2 3 2 3 3 1 41,000 152,000 111,000 10 15 1 12
Keterangan:
Obs. = Responden
I.2 = Umur (th)
I.3 = Pendidikan (1 = Tidak pernah sekolah, 2 = Tidak tamat sekolah, 3 = SD, 4 = SMP, 5 = SMA, 6 = D1 D3 S1)
I.4 = Jumlah anggota keluarga
II.1 = Lantai rumah (1 = Tanah, 2 = Papan, 3 = Semen, 4 = Keramik)
II.2 = Dinding rumah (1 = Papan, 2 = Permanen, 3 = Permanen, 4 = Tepas)
II.3 = Atap rumah (1 = Atap rumbia, 2 = Seng)
II.4 = Alat penerangan (1 = Teplok, 2 = Petromak, 3 = Listrik)
II.5 = Sumber air minum (1 = Air sungai, 2 = Air Sumur, 3 = Air Ledeng/PDAM)
II.6 = Tempat membuang kotoran/tinja (1 = Sungai, 2 = Toilet umum, 3 = WC/Jamban milik sendiri)
II.7 = Status kepemilikan rumah (1 = Sewa, 2 = Milik Keluarga, 3 = Milik Sendiri)
III.2 = Status kepemilikan perahu atau kapal (1 = Milik Sendiri, 2 = Sewa, 3 = Kredit)
III.5 = Biaya (modal kerja) yang diperlukan untuk pergi sekali melaut
III.6 = Hasil tangkapan sekali melaut
III.7 = Pendapatan [hasil penjualan biaya (modal kerja)] sekali melaut
III.9 = Jarak tempuh melaut
III.10 = Lamanya waktu melaut
III.11 = Jumlah tenaga kerja
III.13 = Dalam sebulan pergi melaut
Lampiran 3. Statistik Deskriptif
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 12/14/08 Time: 01:28
Sample: 1 100
Included observations: 100
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 15.91978 25.16420 0.632636 0.5287
LOG(MODAL) -1.626690 3.194821 -0.509165 0.6120
(LOG(MODAL))^2 0.020849 0.108446 0.192254 0.8480
(LOG(MODAL))*(LOG(LAB)) -0.272917 0.347610 -0.785124 0.4346
(LOG(MODAL))*(LOG(EXPE)) 0.291129 0.317699 0.916367 0.3621
(LOG(MODAL))*(LOG(DST)) 0.198566 0.238244 0.833458 0.4069
LOG(LAB) 6.515195 4.758969 1.369035 0.1746
(LOG(LAB))^2 -0.208321 0.286261 -0.727730 0.4688
(LOG(LAB))*(LOG(EXPE)) -0.721318 0.537067 -1.343068 0.1828
(LOG(LAB))*(LOG(DST)) -0.164034 0.335110 -0.489494 0.6258
LOG(EXPE) -1.821706 4.743177 -0.384069 0.7019
(LOG(EXPE))^2 -0.389902 0.400781 -0.972856 0.3334
(LOG(EXPE))*(LOG(DST)) 0.492797 0.345597 1.425930 0.1576
LOG(DST) -4.146514 2.758686 -1.503076 0.1365
(LOG(DST))^2 0.041034 0.168221 0.243930 0.8079
R-squared 0.113997 Mean dependent var 0.793406
Adjusted R-squared -0.031933 S.D. dependent var 1.034954
S.E. of regression 1.051348 Akaike info criterion 3.075505
Sum squared resid 93.95333 Schwarz criterion 3.466281
Log likelihood -138.7753 F-statistic 0.781175
Durbin-Watson stat 1.679270 Prob(F-statistic) 0.686336
Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas (JB-Test)
16
Series: Residuals
14 Sample 1 100
Observations 100
12
Mean -5.11E-16
10 Median 0.081055
Maximum 1.949179
8
Minimum -2.575354
6 Std. Dev. 0.895221
Skewness -0.523099
4 Kurtosis 2.684557
2 Jarque-Bera 4.975138
Probability 0.083112
0
-2 -1 0 1 2
Lampiran 12. Hasil Uji Linieritas (Ramsey RESET Test)
Test Equation:
Dependent Variable: LOG(INC)
Method: Least Squares
Date: 12/14/08 Time: 01:31
Sample: 1 100
Included observations: 100
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 20.87521 43.11836 0.484137 0.6294
LOG(MODAL) 1.294365 3.978842 0.325312 0.7457
LOG(LAB) 1.136603 3.492156 0.325473 0.7455
LOG(EXPE) -0.699377 2.159102 -0.323920 0.7467
LOG(DST) 0.025107 0.146439 0.171448 0.8642
FITTED^2 -0.124520 0.494663 -0.251726 0.8018
R-squared 0.116828 Mean dependent var 13.65096
Adjusted R-squared 0.069851 S.D. dependent var 0.952273
S.E. of regression 0.918412 Akaike info criterion 2.725783
Sum squared resid 79.28716 Schwarz criterion 2.882093
Log likelihood -130.2892 F-statistic 2.486916
Durbin-Watson stat 1.051326 Prob(F-statistic) 0.036736
Lampiran 13. Tabel Distribusi Frekuensi
Umur Nelayan
60 2 2.0 2.0
65 1 1.0 1.0
Total 100 100.0 100.0
Pendidikan Nelayan
Valid
Frequency Percent Percent
Valid Tidak pernah sekolah 1 1.0 1.0
Tidak tamat sekolah SD 17 17.0 17.0
SD 66 66.0 66.0
SMP 12 12.0 12.0
SMA 4 4.0 4.0
Total 100 100.0 100.0
Lantai rumah
Dinding rumah
Atap rumah
Alat penerangan
Valid
Frequency Percent Percent
Valid Milik sendiri 53 53.0 53.0
Sewa 41 41.0 41.0
Kredit 6 6.0 6.0
Total 100 100.0 100.0
Lampiran 14. Hasil Uji Validitas
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 15.7300 2.4415 1.5625 7
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
Alpha = .6393
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 806201.784 1.913E+12 1383167.28 9
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
Alpha = .7179