Rolly
Rolly Rondonuwu,
Rondonuwu, LuciaMoningka,
Lucia Moningka, Ramandha
Ramandha Patani
Patani
Jurusan
Jurusan Keperawatan Politeknik
Keperawatan Politeknik Kesehatan
KesehatanKemenkes Manado
Kemenkes Man
Total 42 100
Berdasarkan tabel 3 didapatkan responden dengan pendidikan SMA paling banyak dengan 17 responden
(40,5%), dan yang paling sedikit pendidikan S1 dengan 4 responden (9,5%).
Tabel 4.
Total 42 100
Berdasarkan tabel 4 didapatkan tingkat pengetahuan Baik paling banyak dengan
29 responden (69,0%) dan tingkat pengetahuan kurang dengan 13 responden
(31,0%)
Tabel 5.
Total 42 100
Berdasarkan tabel 5 didapatkan tingkat kecemasan ringan paling banyak dengan 16 responden (38,1%),
dan yang paling sedikit tingkat kecemasan panic dengan 0 responden (0%).
2. Analisis Bivariat
Tabel 6.
Analisis Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada klien pre operasi katarak di Balai
Kesehatan Mata Masyarakat
Pengetahuan Kecemasan
klien Tidak Cemas Ringa sedang Berat Jumlah
n
N % N % N % N % N % 0.001
Baik 2 4.8 15 35.7 10 23.8 2 4.8 29 69.0
Kurang 0 0.0 0 0.0 6 14.3 7 16.7 13 31.0
Total 2 15 16 9 42
Berdasarkan tabel 6. Diatas didapatkan bahwa
responden yang Tidak memiliki kecemasan
dengan Berpengetahuan baik ada 2 orang
(4,8%), responden yang memiliki kecemasan
ringan dengan pengetahuan baik ada 15 orang
(35,7%), responden yang memiliki kecemasan
sedang dengan pengetahuan baik ada 10orang
(23,8%), responden yang memiliki kecemasan Sebagian besar responden berjenis kelamin
berat dengan pengetahuan baik ada 2 orang perempuan, dari 42 responden 23 responden
(4,8%), dan responden yang memiliki adalah perempuan, hasil penelitian juga
kecemasan sedang dengan pengetahuan kurang menunjukkan perempuan lebih banyak
ada 6 orang (14,3%), responden yang memiliki mengalami tingkat kecemasan dibandingkam
kecemasan berat dengan pengetahuan kurang dengan laki-laki. Pada umumnya seorang laki-
ada 7 orang (16,7%). Dan dari hasil uji chi- laki dewasa mempunyai mental yang kuat
square Melalui uji diperoleh nilai sebesar terhadap sesuatu hal yang dianggap mengancam
0,001 yaitu lebih kecil dari = 0,05.30 Hal ini bagi dirinya dan laki-laki lebih mempunyai
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tingkat pengetahuan dan wawasan lebih
bermakna antara pengetahuan dengan tingkat dibandingkan dengan perempuan. (Sunaryo,
kecemasan klien pre operasi katarak. 2004) Gannguan kecemasan merupakan suatu
gangguan cemas yang ditandai oleh kecemasan
A. Pembahasan yang spontan dan episodik. Gangguan ini lebih
sering dialami wanita dari pada pria (Varcoralis,
Setelah dilakukan penyajian data dalam bentuk
2000) Kecemasan dapat dialami oleh setiap
tabel distribusi, dilakukan pembahasan hasil
individu, pasien yang akan menjalani operasi
penelitian sesuai dengan variabel yang diteliti,
dan masuk ke kamar operasi akan mengalami
dari hasil penelitian diperoleh :
cemas. Jumlah wanita yang mengalami
1. Analisa Univariat gangguan kecemasan dua kali lipat dari pada
pria (Copel, 2007)
a. Karakteristik Responden
3) Pendidikan
1) Umur
Sebagian besar responden dengan tingkat
Sebagian besar responden berumur 55-65 tahun. pendidikan SMA, dari 42 responden, 17
Umurtermuda yaitu 55 tahun dan yang tertua > responden berpendidikan SMA, hasil penelitian
77 tahun. Umur menunjukan ukuran waktu
pertumbuhan dan perkembangan seorang menunjukkan semakin tinggi tingkat pendidikan
individu. Umur berkorelasi dengan pengalaman, seseorang makan semakin berkurang tingkat
pengalaman berkorelasi dengan pengetahuan, kecemasannya. Pendidikan adalah usaha
pemahaman dan pandangan terhadap suatu manusia untuk menentukan dan
penyakit atau kejadian sehingga akan mengembangkan potensi-pontensi pembawaan
membentuk persepsi dan sikap. Mengungkapkan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-
bahwa semakin bertambahnya umur kematangan nilai yang ada dalam masyarakat dan
psikologi individu semakin baik, artinya kebudayaan (Istiari, 2000).
semakin matang psikologi seseorang, semakin
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting
baik pula adaptasi terhadap kecemasan. (Feist,
untuk mendapatkan dan mencerna informasi
2009).
secara lebih mudah. Akhirnya pemahaman suatu
Semakin tua semakin banyak seseorang perubahan kondisi akan lebih mudah dipahami
mendapatkanpengalaman sehingga semakin baik dan diinternalisasi (Hidayat, 2008) Tingkat
pula pengetahuannya. (Notoatmodjo, 2007) pendidikan yang lebih tinggi memiliki respon
adaptasi yang lebih baik karena respon yang
2) Jenis Kelamin diberikan lebih rasional dan juga memengaruhi
kesadaran dan pemahaman terhadap stimulus. Kecemasan timbul akibat reaksi pasikologis
(Feist,2009) individu, kecemasan dapat timbul secara
otomatis akibat dari stimulus internal dan
b. Pengetahuan eksternal yang berlebihan, akibat stimulus tang
berlebihan sehingga melampaui kemampuan
Sebagian besar responden berpengetahuan baik,
untuk menanganinya (Kusumawati, 2010)
hasil penelitian menunjukkan dari 42 responden
yang berpengetahuan baik sebanyak 29 2. Analisa Bivariat
responden, Pengetahuan seseorang biasanya
diperolah dari pengalaman yang berasal dari Hasil penelitian menunjukan pengetahuan atau
berbagai macam sumber seperti, media poster, informasi yang diberikan sebelum dilakukan
kerabat dekat, media massa, media elektronik, operasi dapat mengalami penurunan tingkat
buku petunjuk, petugas kesehatan, dan kecemasan seseorang. Penelitian ini sejalan
sebagainya. Pengetahuan adalah suatu proses dengan penelitian yang dilakukan oleh Dimi Pipi
dengan menggunakan pancaindra yang Marianti (2011) Hubungan Pengetahuan Dengan
dilakukan seseorang terhadap objek tertantu Tingkat Kecemasan Pada Klien Pre Operasi
dapat menghasilakn pengetahuan dan Katarak Di Poli Klinik Mata Rumah Sakit Islam
keterampilan. (Hidayat, 2008) Siti Khodijah, yang menyimpulakan pendidikan
kesehatan dapat menurunkan tingkat kecemasan
Pengetahuan merupakan hasil dari apa yang dan meningkatkan pengetahuan pada pasien pre
diketahui seseorang dan ini terjadi setelah orang operasi katarak.
tersebut melakukan pengindraan terhadap objek
tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan Salah satu penatalaksanaan katarak adalah
dominan yang sangat penting untuk operasi atau pembedahan yang paling sering
terbentuknya tindakan seseorang, sebagian dilakukan pada orang berusia lebih dari 65
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata tahun. Pengambilan keputusan untuk menjalani
dan telinga. (Notoatmodjo, 2007) pembedahan sangat individual sifatnya.
Tindakan pembedahan atau operasi seringkali
c. Tingkat Kecemasan menimbulkan kecemasan. Kecemasan adalah
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar,
Sebagian besar responden memiliki tingkat
yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
kecemasan ringan dan sedang, hasil penelitian
tidak berdaya dan keadaan emosi ini tidak
menunjukkan dari 42 responden yang memiliki
memiliki objek yang spesifik. Kecemasan klien
kecemasan ringan 16 responden dan kecemasan
timbul dari rasa kekhawatiran yang tidak jelas
sedang 14 responden, Kecemasan ialah
dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar,
yang tidak pasti, tidak berdaya, serta obyek yang
yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
tidak spesifik. Kecemasan tersebut
tidak berdaya.
dimanifestasikan secara langsung melalui
Teori perilaku menyatakan bahwa kecemasan perubahan fisiologis seperti (gemetar,
merupakan hasil frustasi akibat berbagai hal berkeringat, detak jantung meningkat, nyeri
yang mempengaruhi individu dalam mencapai abdomen, sesak nafas) dan secara perubahan
tujuan yang diinginkan miaslnya seorang pasien perilaku seperti (gelisah, bicara cepat, reaksi
yangbingin sembuh dari penyakitnya denagn terkejut) dan secara tidak langsung melalui
menjalani operasi, maka dari hasil tersebut akan timbulnya gejala sebagai upaya untuk melawan
memicu timbulnya kecemasan (Stuart, 2006) kecemasan (Stuart, 2006) Salah satu tindakan
untuk mengurangi tingkat kecemasan adalah 1. Profesi keperawatan diharapkan penelitian ini
dengan cara mempersiapkan mental dari klien. dapat memberikan masukan bagi profesi
Persiapan mental tersebut salah satunya dapat dalam mengembangkan pemahaman
dilakukan melalui pendidikan kesehatan (Health keperawatan tentang mengatasi kecemasan
education). Kemampuan perawatan untuk pada klien pre operasi katarak.
mendengarkan secara aktif untuk pesan baik
verbal dan nonverbal sangat penting untuk 2. Balai Kesehatan Mata Masyrakat (BKMM)
membangun hubungan saling percaya dengan Manado diharapkan sebelum melakukan
pasien dan keluarga. Pendidikan kesehatan pre operasi pada klien sebaginya berikan
operasi dapat menbantu klien dan keluarga informasi yang dapat mengurangi tingkat
mengidentifikasi kekhawatiran yang dirasakan. kecemasan klien
Perawat kemudian dapat merencanakan 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan literatur
intervensi keperawatan dan perawatan suportif atau bahan acuan bagi perawat yang
untuk mengurangi tingkat kecemasan klien. mengikuti pendidikan untuk melakukan
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya ialah kajian kembali
suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau
individu untuk memperoleh pengetahuan tentang DAFTAR PUSTAKA
kesehatan yang baik. Sehingga, pengetahuan
tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap Ady, N. 2011, katarak, Acessed From :
perubahan perilaku kearah yang lebih baik http://www.scribd.com/doc/7799037 /KTI,
(Notoatmodjo, 2007). Diakses 25 Februari 2013