Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROFESI dan ETIKA KEGURUAN


Tentang
TUGAS dan TANGGUNG JAWAB GURU

Oleh
Kelompok : 4

NURHAYATI. S : 1414080456
YOSI RIZAL : 1414080688
ULIA SUTRA :

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. H. Syafruddin Nurdin, M. Pd
Asisten Dosen
Melda Delvia, S. Pd. I, M. Pd

JURUSAN TADRIS IPA-FISIKA (B)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN IMAM BONJOL PADANG
2017 M / 1438 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah


S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tersusunlah
makalah tentang Tugas dan Tanggung Jawab Guru ini dari berbagai sumber sebagai
tugas perkuliahan pada mata kuliah Profesi dan Etika Keguruan.
Shalawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Yang mana beliau telah memberikan kita petunjuk kepada jalan yang benar.
Semoga dengan disusunnya makalah tentang tugas dan tanggung jawab guru
ini dapat menambah pemahaman dan pengetahuan kita tentang bagaimana seharusnya
menjadi guru yang bertanggung jawab dan dapat menjalankan tugas dengan baik
sebagai seorang guru.
Ucapan terimakasih kepada dosen mata kuliah Etika dan Profesi Keguruan
dan teman-teman yang telah membantu selesainya tugas makalah ini. Kritik dan saran
yang membangun informasi dan gagasan yang inovatif tetap kami harapkan
dikemudian hari, agar kami bisa menjadi lebih baik.

Padang, 28 Maret 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Tugas dan tanggung jawab merupakan hal yang harus diketahui oleh seorang
pendidik dalam menjalankan tugasnya. Apabila seorang pendidik telah lupa akan
tugas dan tanggung jawabnya, maka akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi
lingkungan pendidikan.
Banyaknya siswa yang tidak disiplin dan berperilaku yang tidak baik, bukan
merupakan kesalahan siswa sepenuhnya, namun juga merupakan tugas dan tanggng
jawab seorang guru. Guru yang mampu menjalankan tugas dan mengerti akan
tanggung jawabnya, maka guru tersebut akan mampu membawa peserta didik ke arah
yang lebih baik.
Untuk itu kami dari kelompok empat akan menjelaskan pentingnya
mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalahnya antara lain:
1. Bagaimana tugas seorang guru ?
2. Bagaimana tanggung jawab seorang guru ?
3. Bagaiamana tugas dan tanggung jawab guru menurut perspektif Isam ?

BAB II

PEMBAHASAN
A. TUGAS GURU
Sebagai pendidik, kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana
yang disebutkan dalam konstitusi Sistem Pendidikan Nasional, berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran dan ikut
meningkatkan mutu pendidikan nasional yang bertujuan berkembangnya peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demiokratis dan bertanggung jawab.
1
.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
secara sederhana tugas pendidik adalah mengarahkan dan membimbing para
murid agar semakin meningkat pengetahuannya, semakin mahir keterampilannya dan
semakin terbina dan berkembang potensinya. Sedangkan tugas pokok pendidik adalah
mendidik dan mengajar. Mendidik ternyata tidak semudah mengajar. Dalam proses
pembelajaran pendidik harus mampu mengilhami peserta didik melalui proses belajar
mengajar yang dilakukan pendidik sehingga mampu memotivasi peserta didik
mengemukakan gagasan-gagasan yang besar dari peserta didik.2
Menurut Ahmad tafsir menjelaskan bahwa tugas guru (pendidik) ialah mendidik.
Mendidik sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar sebagian dalam bentuk
memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, membiasakan. Dalam
pendidikan di sekolah, tugas guru (pendidik) sebagian besar adalah mendidik dengan
cara mengajar. Tugas pendidik di dalam rumah tangga membiasakan, memberikan
contoh yang baik, memberikan pujian, dorongan yang diperkirakan menghasilkan
pengaruh positif bagi pendewasaan anak (peserta didik).3
Secara umum, menurut Uzer Usman di kutip dari buku Murip Yahya (Hal. 25),
tugas guru dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaiu:
1. Profesi, tugas profesi ini meliputi mendidik, mengajar, dan melatih

1 Murif yahya, Profesi Tenaga Kependidikan, (Bandung : CV PUSTAKA SETIA, 2013), Hal. 25

2 Abuddin Nata. Paradigma Pendidikan Islam, (Jakarta: Grasindo.2001)

3 Ahmad Tafsir. 2000. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya
2. Kemanusiaan. Salah satu tugas ini adalah menjadi orangtua kedua
3. Kemasyarakatan. Di mana ikut mencerdaskan bangsa dan ikut membantu
menciptakan dan membentuk warga Indonesia yang bermoral pancasila.

Dalam peraturan pemerintah disebutkan perincian kegiatan guru yang menjadi


tugas pokok dan menjadi pengakuan sebagai kinerja profesi sebagai guru kelas, yaitu
sebagai berikut :

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan,


2. Menyusun silabus pembelajaran,
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran,
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran,
5. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di
kelasnya,
6. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran,
7. Melaksanakan pengembangan diri,
8. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya,
9. Membuat karya inovatif.

Dalam pendidikan di sekolah, tugas guru sebagian besar adalah mendidik dengan
cara mengajar.4

Adapun tugas seorang guru dapat diartikan dalam arti luas sebagai berikut:

1 Menciptakan suasana atau iklim proses pembelajaran yang dapat memotivasi


siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat.

2 Memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk


pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan, dan
bidang kemasyarakatan.

3 Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.

4 Mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan.

5 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6 Mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

7 Sebagai orangtua kedua yang memiliki artian pengganti orang tua di


lingkungan sekolah

8 Merencanakan dan melaksanakan pengajaran

4 Moh. Roqib, Kepribadian Guru, (Purwokwrto : Grafindo Litera Media, 2009), Hal.100
B. TANGGUNG JAWAB GURU
Guru atau pendidik sebagai orangtua kedua dan sekaligus penanggung jawab
pendidikan anak didiknya setelah kedua orangtua didalam keluarganya memiliki
tanggung jawab pendidikan yang baik kepada peserta didiknya. Dengan demikian
apabila orang tua menjadi penanggung jawab utama ketika anak anak berada di luar
sekolah, guru merupakan penanggung jawab utama anak anak melalui proses
pendidikan formal anak yang berlangsung di sekolah karena tanggung jawab
merupakan konsekuensi logis dari sebuah amanat yang dipikulkan di atas pundak para
guru.
Tanggung Jawab guru itu adalah sebagai berikut :
1. Guru harus menuntut murid-murid belajar
Tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntut
murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan
dan perkembangannya yang diinginkan.
Guru harus membimbing murid mereka agar mereka memperoleh
keterampilan-keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan,
kebiasaan-kebiasaan yang baik. Oleh karena itu, guru harus melakukan banyak
hal agar pengajarannya berhasil, antara lain :
a. Memilih dan menggunakan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai, kebutuhan dan kemampuan murid dengan bahan-bahan yang
diberikan.
b. Memelihara hubungan pribadi seerat mungkin dengan murid.
c. Menyediakan lingkungan belajar yang serasi.
d. Membantu murid-murid memecahkan berbagai masalah.
2. Turut serta membina kurikulum sekolah
Sesungguhnya guru merupakan seorang key person yang paling mengetahui
tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan murid. 5
3. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan jasmaniah )
Membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter) sudah pasti
bukan pekerjaan yang mudah. Mengembangkan watak dan kepribadiannya,
sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap, cita-cita, berfikir dan berbuat, berani
dan bertanggung jawab, ramah dan mau bekerja sama, semuanya menjadi
tanggung jawab para guru. Kepribadian, watak dan tingkah laku guru sendiri
menjadi contoh konkret bagi murid.
4. Memberikan bimbingan kepada murid
Bimbingan kepada murid agar mereka mampu mengenal dirinya sendiri,
memecahkan masalahnya sendiri, mampu menhadapi kenyataan dan memiliki

5 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012), Hal. 128
stamina emosional yang baik, yang diperlukan. Mereka perlu dibimbing ke arah
terciptanya hubungan pribadi yang baik dengan temannya di mana perbuatan dan
perkataan guru dapat menjadi contoh yang hidup.
5. Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian
atas kemajuan belajar.
Guru bertanggung jawab menyesuaikan isi semua situasi belajar dengan minat,
latar belakang, dan kematangan siswa. Juga bertanggung jawab mengadakan
evaluasi terhadap hasil belajar dan kemajuan belajar serta melakukan diagnosi
dengan cermat terhadap kesulitan dan kebutuhan siswa.
6. Menyelenggarakan penelitian
Sebagai seorang yang bergerak dalam bidang keilmuwan (scientist ) bidang
pendidikan maka ia harus senantiasa memperbaiki cara bekerjanya. Tidak cukup
sekedar melaksanakan pekerjaan rutin aja, melainkan harus juga beruaha
menghimpun banyak data melalui penelitian yang kontinu dan intensif.
7. Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif
Guru sebaiknya turut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam
masyarakat. Apabila hal ini dikerjakan maka guru akan mendapat peluang yang
baik untuk menjelaskan tentang keadaan sekolah kepada masyarakat itu, sehingga
mendorong masyarakat untuk turut memikirkan kemajuan pendidikan anak
mereka.
8. Mengahayati, mengamalkan, dan mengamankan pancasila
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang mendasari semua sendi-
sendi hidup dan kehidupan nasional, baik individu maupun masyarakat kecil
sampai dengan kelompok sosial yang terbesar termasuk sekolah.
9. Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian
dunia
Guru bertanggung jawab untuk mempersipkan siswa menjadi warga negara
yang baik. Pengertian yang baik ialah antara lain memliiliki rasa persatuan dan
kesatuan bangsa. Perasaan demikian dapat tercipta apabila para siswa didik
salingg menghargai, mengenal daerah, masyarakat, adat-istiadat, seni budaya,
hubungan-hubungan sosial, keyakian, kepercayaan dan lainnya di seluruh
Nusantara. Dengan pengenalan pemahaman yang cermat maka akan tumbuh rasa
persatuan dan kesatuan mereka.
10. Turut menyukseskan pembangunan
Pembangunan adalah cara yang paling tepat guna membawa masyarakat ke
arah kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Pada garis besarnya, pembangunan
itu meliputi pembangunan dalam bidang mental spiritual dan bidang fisik materiil.
Turut serta dalam kegiatan-kegiatan pembangunan yang sedang berlangsung di
dalam masyarkat termasuk tanggun jawab yang efektif.
11. Tanggung jawab meningkatkan peranan profesional guru
Bertitik tolak dari tanggung jawab guru seperti telah dikemukakan di atas
maka dengan demikian guru sangat perlu meningkatkan peranan dan kemampuan
profesionalnya,. Tanpa adanya kecakapan yang maksimal yang dimiliki oleh guru
maka kiranya sulit bagi guru tersebut mengemban dan melaksanakan tanggung
jawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya. Peningkatan kemampuan itu meliputi
kemampuan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-
tugas di dalam sekolah. Kemampuan-kemampuan itu harus dipupuk dalam diri
pribadi guru saejak ia mengikuti pendidikan guru sampai ia bekerja.

C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU DALAM PERSPEKTIF ISLAM


1. Tugas guru menurut para ahli dalam pandangan Islam
Menurut Ahmad Tafsir tugas mendidik di rumah tangga dapat dilaksanakan
dengan muda, karena Tuhan (Allah) telah menciptakan landasannya, yaitu adanya
rasa cinta orang tua terhadap anaknya yang merupakan salah satu dari fitrahnya. 6
Rasa cinta terlihat misalnya dalam Quran surat al-Kahfi ayat 46 dan surat al-
Furqan ayat 74. Cinta kepada anak-anak telah diajarkan juga oleh Rasulullah
kepada para sahabat. Seorang Baduwi datang kepada Muhammad saw. dan
bertanya, Apakah engkau menciumi putra-putri engkau? Kami tidak pernah
menciumi anak-anak kami. Orang yang mulia itu berkata, Apakah kamu tidak
takut Allah akan mencabut kasih sayang dari hatimu? (H.R Bukhari).
Ramayulis menguraikan tugas pendidik sebagai warasat al-anbiya (pewaris
nabi), pada hakekatnya mengemban misi rahmat li al-alamin yakni suatu misi
yang mengajak manusia untuk tunduk dan patuh pada hukum-hukum Allah, guna
memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. Untuk melaksanakan tugas demikian,
pendidik harus bertitik tolak pada amar maruf nahi mungkar, menjadikan prinsip
tauhid sebagai pusat kegiatan penyebaran misi iman, islam dan ihsan, kekuatan
yang dikembangkan oleh pendidik adalah individualitas, sosial dan moral.7
Muhaimin menjelaskan tugas pendidik (guru) sekaligus dengan
karakteristiknya yang diawali menguraikannya dari istilah yang dipakai terhadap
guru dalam literatur kependidikan Islam yakni ustadz, mualim, murabby,

6 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya.2000)

7 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia,2002)


mursyid, nudarris, muaddib. Ustadz, karakteristik dan tugasnya adalah orang
yang berkomitmen terhadap profesional, yang melekat pada dirinya sikap
dedikatif, komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous
improvement.
Muallim, karakteristik dan tugasnya adalah orang yang menguasai ilmu dan
mampu mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan,
menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, atau sekaligus melakukan transfer
ilmu/pengetahuan, internalisasi, serta amaliyah (implementasi). Murabby,
karakteristik dan tugasnya adalah orang yang mendidik dan menyiapkan peserta
didik agar mampu berkreasi, serta mampu mengatur dan memelihara hasil
kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat dan
alam sekitarnya. Mursyid, karakteristik dan tugasnya adalah orang yang mampu
menjadi model atau sentral identifikasi dirinya atau menjadi pusat anutan, teladan
dan konsultan bagi peserta didiknya. Mudarris, karakteristik dan tugasnya adalah
orang yang memiliki kepekaan intelektual dan informasi, serta memperbarui
pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan, dan berusaha mencerdaskan
peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta melatih keterampilan
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Muaddib, karakteristik dan
tugasnya adalah orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk
bertanggungjawab dalam membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.8

Samsul Nizar merinci tugas pendidik adalah pertama, sebagai pengajar


(instruksional) yang bertugas merencanakan program pengajaran, melaksanakan
penilaian setelah program tersebut dilaksanakan, kedua, sebagai pendidik
(edukator) yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan kepribadian
sempurna (insan kamil), seiring dengan tujuan penciptaan-Nya, ketiga, sebagai
pemimpin (managerial) yang memimpin, mengendalikan diri (baik diri sendiri,
peserta didik maupun masyarakat), upaya pengarahan, pengawasan,
pengorganisasian, pengontrolan dan partisipasi atas program yang dilakukan.9

8 Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam: di Sekolah, Madrasah dan Perguruan
Tinggi,Jakarta: RajaGrafindo Persada.

9 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis,(Jakarta:
Ciputat Pers.2002)
2. Tugas guru menurut perspektif Islam
a Tugas seorang guru yang pertama dan terpenting adalah
pengajar (murabbiy, muallim). Firman Allah dalam surat Ar-
Rahman ayat 2 - 4.
)
(4) )
() 3) ) )

() 2) ) )


Yang telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia.
Mengajarnya pandai berbicara.10
Kata al-bayan berasal dari bana yabinu bayanan yang
berarti nyata, terang dan jelas. Dengan al-bayan dapat
terungkap apa yang belum jelas. Pengajaran al-bayan oleh
Allah tidak hanya terbatas pada ucapan, tetapi mencakup
segala bentuk ekspresi, termasuk seni dan raut muka.
Menurut al-biqaI, kata al-bayan adalah potensi berpikir, yakni
mengetahui persoalan kulli dan juzI, menilai yang tampak
dan yang ghaib serta menganalogikannya dengan yang
tampak. Kadang-kadang al-bayan berarti tanda-tanda, bisa
juga berarti perhitungan atau ramalan. Itu semua disertai
potensi untuk menguraikan sesuatu yang tersembunyi dalam
benak serta menjelaskan dan mengajarkannya kepada pihak
lain. Sekali dengan kata-kata, kemudian dengan perbuatan,
dengan ucapan, tulisan, isyarat dan lain-lain.
b Tugas guru yang kedua adalah sebagai pembimbing atau
penyuluh. Hal ini digambarkan dalam firman Allah surat An-
nahl ayat 43;
)
) )
) )
)
)
) ) )

) )


)


(43) )
)

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang


lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka
bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika
kamu tidak mengetahui.11

10 QS. Ar-Rahman: 2-4.


c Tugas guru yang ketiga adalah guru sebagai pendidik dan
penanggung jawab moral anak didiknya.

. . .
.
) -( ) ) :

Menceritakan kepada al- abbas bin al-walid al-


damasyqiy. Menceritakan kepada kami ali bin iyasy.
Menceritakan kepada kami said bin umarah. Menceritakan
kepadaku al-harits bin an-numan. Aku mendengar Anas bin
Malik berkata dari Rasulullah SAW berkata: Mulyakanlah anak-
anakmu dan baguskanlah budi pekerti mereka.
Dalam hadits diatas mengingatkan kepada seorang
pendidik agar senantiasa untuk memulyakan anaknya. Mulya
disini bisa diperluas maknanya dengan bersifat baik, adil, jujur
dan bijaksana kepada anak didiknya. Dan tugas kedua yang
dicerminkan dalam hadits ini adalah untuk mengajarkan
akhlak yang baik. Pendidik diharuskan untuk memiliki
kepribadian yang baik, agar anak didiknya akan mencontoh
sifatnya dan tugas ini juga sangat sesuai dengan hadits
Rasulullah yang artinya;
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak
(tingkah laku).
Tingkah laku juga menjadi cerminan atau tolak ukur bagi
manusia. Karena manusia yang sempurna adalah manusia
yang taat kepada Allah dalam beribadah (hablu minallah) dan
juga bisa berbuat baik kepada sesame makhluk ciptaan Allah
yang ada disekitarnya. Sehingga pembentukan akhlak yang
baik harus diprioritaskan, untuk membangun dan menjadikan
manusia yang sempurna (insan kamil).
3. Tanggung jawab guru

11 QS. An-Nahl: 43.


Pendidik haruslah bertanggung jawab untuk mendidik individu supaya
beriman kepada Allah dan melaksanakan syariat_Nya.mendidik diri supaya
beramal sholeh,dan mendidik masyarakat untuk saling menasehati dalam
melaksanakan kebenaran,saling menasehati agar tabah dalam menghadapi
kesusahan,beribadah kepada Allah,dan menegakkan kebenaran.
Tanggung jawab itu bukan hanya sebatas tanggung jawab moral seorang
pendidik terhadap peserta didik, akan tetapi lebih jauh dari itu. Pendidikakan
mempertanggung jawabkan atas segala tugas yang dilaksanakannya kepada Allah
SWT sebagaimna Sabda Rasulullah SAW:

Maksudnya: Setiap kamu adalah penjaga (pemimpin) dan setiap kamu
ditanya berkaitan dengan tanggungjawabnya. (Hadis Riwayat Al-Bukhari) .

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sebagai pendidik, kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana
yang disebutkan dalam konstitusi Sistem Pendidikan Nasional, berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran dan ikut
meningkatkan mutu pendidikan nasional yang bertujuan berkembangnya peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demiokratis dan bertanggung jawab.

Adapun tugas seorang guru dapat diartikan dalam arti luas sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana atau iklim proses pembelajaran yang dapat memotivasi
siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat.

2. Memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian.


Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan, dan bidang
kemasyarakatan.

3. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.

4. Mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan.

5. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6. Mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

7. Sebagai orangtua kedua yang memiliki artian pengganti orang tua di lingkungan
sekolah.

B. SARAN
Sebagai seorang pendidik kita hendaknya menyadari arti penting dari tugas
dan tanggung jawab seorang guru, untuk itu kita perlu untuk lebih memperhatikan
bagaimana sikap yang harus dilakukan dalam menjalankan tuagas dan tanggung
jawab sebagai seorang guru.

DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam: di Sekolah,
Madrasah dan Perguruan Tinggi,Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Nata, Abudin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Jakarta: Grasindo

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan
Praktis. Jakarta: Ciputat Pers.2002)
QS. Ar-Rahman: 2-4.
QS. An-Nahl: 43.

Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Roqib, Moh. 2009. Kepribadian Guru. Purwokwrto : Grafindo Litera Media

Tafsir, Ahmad 2000. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja


Rosdakarya
Yahya, Murif. 2013. Profesi Tenaga Kependidikan. Bandung : CV PUSTAKA SETIA

Anda mungkin juga menyukai