Anda di halaman 1dari 14

Fungsi Lambung Manusia | Bagian Gambar Enzim Struktur Asam

FUNGSI LAMBUNG MANUSIA | BAGIAN GAMBAR ENZIM STRUKTUR ASAM


- Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung,
terletak di bawah sekat rongga badan. Dengan mengamati Gambar 1.1, Anda
dapat mengetahui bahwa lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.

1. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasandengan


esofagus.

2. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah


lambung.

3. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.

Gambar 1.1. Proses gerak bolus secara peristaltik dari kerongkongan menuju
lambung.

Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter


kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu,
di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung
ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-
otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur
bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme). Lihat Gambar 1.2.
Gambar 1.2. Struktur lambung yang tersusun dari lapisan-lapisan otot.

Gerak peremasan seperti ini dikenal sebagai proses pencernaan secara


mekanis. Pencernaan ini disebabkan oleh otot-otot dinding lambung. Dinding
lambung terdiri atas otot polos yang berbentuk memanjang, melingkar, dan
serong.

Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah
ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah
fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang
berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat
beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat
rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung
mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air.
Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim
pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.

Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.

1. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung,


misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah
protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai
ukuran molekul lebih kecil.

2. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.

3. Mengubah kelarutan garam mineral.

4. Mengasamkan lambung (pH turun 13), sehingga dapat membunuh


kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.

5. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua
belas jari.

6. Merangsang sekresi getah usus.

Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein
susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul
protein menjadi molekul-molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi
mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, kimus akan
masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila
otot-otot ini berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus
sedikit demi sedikit.

Produksi Getah Lambung

Produksi getah lambung dipengaruhi oleh jumlah makanan yang masuk ke


lambung serta emosi. Bila makanan yang masuk ke lambung sedikit, produksi
HCl sedikit pula. Bila makanan yang masuk ke lambung banyak maka produksi
HCl banyak pula. Pada saat seseorang emosi, dapat terjadi jumlah makanan
yang masuk sedikit tetapi sekresi HCl berlebihan.

Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan selaput lendir lambung,


yaitu menimbulkan radang atau ulkus. Jadi, jagalah emosi Anda dan makanlah
secara teratur untuk mencegah terjadinya radang lambung.

Struktur Anatomi Lambung Manusia


Oleh : Budiyanto | No Comments

Struktur Anatomi Lambung Manusia Lambung merupakan saluran


pencernaan makanan yang melebar seperti kantung, terletak di bagian atas
rongga perut sebelah kiri, dan sebagian tertutup oleh hati dan limpa. Makanan
yang ditelan terkumpul dalam lambung dan bercampur dengan getah lambung,
sehingga makanan menjadi encer seperti bubur. Jalan keluar lambung tertutup
rapat karena tebalnya lapisan otot lingkar yang sewaktu-waktu terbuka untuk
melewatkan bubur makanan sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.

Gambar 5.8 Struktur lambung

Lambung terdiri atas empat bagian, yaitu bagian kardiak, fundus, badan
lambung, dan pilorus. Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan
dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua

belas jari. Di bagian ujung kardiak terdapat klep atau spingter yang disebut
spingter esofageal, sedangkan di ujung pilorus terdapat spingter pilorus.
Spingter esofageal berfungsi untuk menjaga makanan agar tetap di lambung
dan hanya akan terbuka pada saat makanan masuk atau pada saat muntah.
Perhatikan gambar 5.8.

Dinding lambung terdiri atas otot-otot yang tersusun melingkar, memanjang,


dan menyerong yang menyebabkan lambung berkontraksi. Dinding lambung
mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi menghasilkan getah lambung.
Makanan yang masuk ke dalam lambung tersimpan selama 2 5 jam. Selama
makanan ada di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dan
bercampur dengan getah lambung. Proses pencampuran tersebut dipengaruhi
oleh gerak peristaltik.

Getah lambung adalah campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri atas
air, asam lambung ( HCl), serta enzim pepsin, renin, dan lipase. Getah lambung
bersifat asam karena mengandung banyak asam lambung.

Asam lambung berfungsi untuk membunuh kuman penyakit atau bakteri yang
masuk bersama makanan, mengubah sifat protein, dan mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton
dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein)
yang terdapat dalam susu. Lipase adalah enzim yang menghidrolisis trigliserida
menjadi asam lemak dan gliserol. Dinding lambung juga menghasilkan hormon
gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran ( sekresi) getah lambung.

Makanan dicerna oleh otot lambung dan enzim sehingga makanan menjadi
lembut seperi bubur dan disebut kim. Otot pilorus yang membentuk klep akan
mengatur keluarnya kim sedikit demi sedikit dari lambung ke duodenum. Otot
pilorus yang mengarah ke lambung akan mengendur jika tersentuh kim yang
bersifat asam, sebaliknya otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan
mengerut jika tersentuh kim.

Home Sistem Pencernaan Makanan Struktur dan Fungsi Lambung Manusia

Struktur dan Fungsi Lambung Manusia

Struktur dan Fungsi Lambung pada Manusia - Adanya gerak peristaltik pada
kerongkongan, mengakibatkan makanan bergerak menuju lambung. Lambung
(ventrikulus) merupakan sebuah kantung berotot menggelembung,
dengan dinding otot yang tebal dan mampu mengembang dengan baik.
Letaknya berada di bawah sekat rongga dada, di sebelah kiri rongga perut, dan
sebagian tertutup oleh hati. Lambung tersusun atas tiga bagian. Bagian
atas lambung dekat hati terdapat kardia, bagian tengah yang berbentuk
kantung dinamakan fundus, dan bagian bawah dekat usus terdapat pilorus.
Perhatikan Gambar 1. (Baca juga : Alat Pencernaan Manusia)

Gambar 1. Struktur lambung manusia


Pada bagian kardia, terdapat sebuah lubang yang tersusun dari otot sfingter
kardia dengan bentuk melingkar. Peran otot ini seperti klep yang akan
membuka bila ada makanan memasuki lambung dan segera menutup
setelahnya. Ini dilakukan supaya makanan tidak kembali lagi ke
kerongkongan. Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dan
mekanik. Secara kimiawi, ditunjukkan dengan adanya getah lambung hasil
sekresi kelenjar lambung. Kelenjar lambung berada pada dinding lambung.

Hasil sekresinya dapat berupa asam klorida (HCL), pepsin, musin dan renin.
Asam klorida memiliki derajat keasaman yang tinggi. Ini berguna agar bakteri
yang masuk bersama makanan mati. Kemudian, asam klorida juga berperan
dalam proses pengaktifan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi
mengubah protein menjadi peptida/pepton. Musin berfungsi dalam pelicinan
makanan. Sementara, renin merupakan protein yang berperan saat
penggumpalan susu sehingga bisa dicerna dalam lambung.

Gambar 2. Bagian-bagian dinding lambung


Selain secara kimiawi, makanan juga dicerna secara mekanik oleh dinding
lambung. Ini terjadi karena dinding lambung tersusun dari otot-otot yang selalu
mengalami fase kontraksi dan istirahat. Otot-otot tersebut meliputi 3 otot yang
tersusun secara memanjang pada bagian luar, melingkar pada bagian
tengah, dan miring pada bagian dalam. Kontraksi ketiga otot
tersebut menimbulkan gerak peristaltik. Akibat gerak ini, makanan
teraduk dan tercampur dengan getah lambung sehingga menjadi bubur yang
disebut kim. Selanjutnya, makanan menuju sfi ngter pilorus. HCL memengaruhi
sfingter pilorus membuka dan selanjutnya makanan masuk menuju bagian
pilorus. Oleh gerak peristaltik juga, makanan sedikit demi sedikit akan
memasuki usus halus. Kira-kira makanan tersimpan di dalam lambung
ini selama kurang lebih 5-6 jam. Setelah itu, lambung kosong kembali.

Lambung

Jumat, 15 Juni 2012


Lambung berada pada sisi rongga abdomen, persis di bawah diagfragma. Organ
ini merupakan kantong besar yang dapat dibedakan menjadi tiga daerah yaitu

1.Kardiak (bagian atas dekat dengan hati)

2.Fundus (bagian tengah yang menggantung)


3.Pilorus (bagian bawah dekat dengan usus halus)

Jaringan otot lambung terdiri atas 3 lapis yaitu otot memanjang (bagian luar),
otot melingkar ( bagian tengah) dan otot miring (bagian dalam). Apabila dinding
lambung berkontraksi maka ketiga otot itu akan bergerak secara peristaltik
mengaduk dan mencampur makanan dengan getah lambung dan terbentuklah
bubur yang disebut kim (chyme). Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong ke
bagian pilorus. Di pilorus terdapat sfinkter yang merupakan jalan masuk kim
dari lambung ke usus halus. Gerakan peristaltik tersebut menyebabkan sfinkter
pilori mengendur dalam waktu yang sangat singkat sehingga kim masuk ke
usus halus secara sedikit demi sedikit.

Bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir. Mukosa (lendir) berfungsi


melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung dan dapat beregenerasi
bila cedera. Sedangkan di daerah fundus menghasilkan getah lambung. Getah
lambung mengandung bermacam-macam zat, misalnya air, ion-ion garam
organik, musin atau lendir, HCl atau asam lambung, dan enzim-enzim
pencernaan(enzim renin dan pepsinogen).

Pada dinding lambung juga terdapat kelenjar buntu yang menghasilkan hormon
gastrin. Fungsi hormon gastrin adalah memacu sekresi getah lambung. Fungsi
HCl antara lain:

1. Mengubah pH ruangan dalam lambung sehingga menjadi lebih asam. Hal


ini menyebabkan terbunuhnya kuman yang masuk bersama makanan.

2. Mengaktifkan enzim yanng dihasilkan oleh getah lambung, misalnya


ppesinogen diaktifkan oleh pepsin sehingga dapat berfungsi untuk
memecah protein menjadi pepton.

3. Mengatur membuka dan menutupnya klep antara lambung dan usus dua
belas jari

4. Merangsang sekresi getah usus.


Produksi getah lambung dipengaruhi oleh jumlah makanan yang masuk ke
lambung serta emosi. Bila makanan yang masuk ke lambung sedikit, produksi
HCl sedikit pula. Bila makanan yang masuk ke lambung banyak maka produksi
HCl banyak pula. Pada saat seseorang emosi dapat terjadi jumlah makanan
yang masuk sedikit tetapi sekresi HCl berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan selaput lendir lambung, yaitu menimbulkan radang atau
ulkus.Pada bayi yang masih menyusu, kelenjar lambung menhasilkan enzim
renin. Fungsi enzim ini adalah mengendapkan kasein yang terdapat di dalam
susu.

Antara lambung dan usus dua belas jari terdapat sepasang klep. Klep yang
dekat dengan lambung akan membuka bila terangsang oleh asam dan akan
menutup bila terangsang basa. Sebaliknya klep yang dekat dengan usus halus
akan membuka bila terangsang basa dan akan menutup bila terangsang asam.
Mekanisme semacam ini sangat erat kaitannya dengan pengaturan pengeluaran
makanan dari lambung ke duodenum, dengan demikian pengeluaran makanan
berjalan sedikit demi sedikit.

Jadi di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanis dengan bantuan


gerak peristaltik dan pencernaan secara kimiawi dengan bantuan asam
lambung, enzim pepsin, dan enzim renin.

Lambung

Jumat, 15 Juni 2012


Lambung berada pada sisi rongga abdomen, persis di bawah diagfragma. Organ
ini merupakan kantong besar yang dapat dibedakan menjadi tiga daerah yaitu

1.Kardiak (bagian atas dekat dengan hati)

2.Fundus (bagian tengah yang menggantung)

3.Pilorus (bagian bawah dekat dengan usus halus)

Jaringan otot lambung terdiri atas 3 lapis yaitu otot memanjang (bagian luar),
otot melingkar ( bagian tengah) dan otot miring (bagian dalam). Apabila dinding
lambung berkontraksi maka ketiga otot itu akan bergerak secara peristaltik
mengaduk dan mencampur makanan dengan getah lambung dan terbentuklah
bubur yang disebut kim (chyme). Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong ke
bagian pilorus. Di pilorus terdapat sfinkter yang merupakan jalan masuk kim
dari lambung ke usus halus. Gerakan peristaltik tersebut menyebabkan sfinkter
pilori mengendur dalam waktu yang sangat singkat sehingga kim masuk ke
usus halus secara sedikit demi sedikit.

Bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir. Mukosa (lendir) berfungsi


melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung dan dapat beregenerasi
bila cedera. Sedangkan di daerah fundus menghasilkan getah lambung. Getah
lambung mengandung bermacam-macam zat, misalnya air, ion-ion garam
organik, musin atau lendir, HCl atau asam lambung, dan enzim-enzim
pencernaan(enzim renin dan pepsinogen).

Pada dinding lambung juga terdapat kelenjar buntu yang menghasilkan hormon
gastrin. Fungsi hormon gastrin adalah memacu sekresi getah lambung. Fungsi
HCl antara lain:

1. Mengubah pH ruangan dalam lambung sehingga menjadi lebih asam. Hal


ini menyebabkan terbunuhnya kuman yang masuk bersama makanan.

2. Mengaktifkan enzim yanng dihasilkan oleh getah lambung, misalnya


ppesinogen diaktifkan oleh pepsin sehingga dapat berfungsi untuk
memecah protein menjadi pepton.

3. Mengatur membuka dan menutupnya klep antara lambung dan usus dua
belas jari

4. Merangsang sekresi getah usus.

Produksi getah lambung dipengaruhi oleh jumlah makanan yang masuk ke


lambung serta emosi. Bila makanan yang masuk ke lambung sedikit, produksi
HCl sedikit pula. Bila makanan yang masuk ke lambung banyak maka produksi
HCl banyak pula. Pada saat seseorang emosi dapat terjadi jumlah makanan
yang masuk sedikit tetapi sekresi HCl berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan selaput lendir lambung, yaitu menimbulkan radang atau
ulkus.Pada bayi yang masih menyusu, kelenjar lambung menhasilkan enzim
renin. Fungsi enzim ini adalah mengendapkan kasein yang terdapat di dalam
susu.

Antara lambung dan usus dua belas jari terdapat sepasang klep. Klep yang
dekat dengan lambung akan membuka bila terangsang oleh asam dan akan
menutup bila terangsang basa. Sebaliknya klep yang dekat dengan usus halus
akan membuka bila terangsang basa dan akan menutup bila terangsang asam.
Mekanisme semacam ini sangat erat kaitannya dengan pengaturan pengeluaran
makanan dari lambung ke duodenum, dengan demikian pengeluaran makanan
berjalan sedikit demi sedikit.

Jadi di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanis dengan bantuan


gerak peristaltik dan pencernaan secara kimiawi dengan bantuan asam
lambung, enzim pepsin, dan enzim renin.

Penjelasan fungsi lambung Lambung merupakan organ otot berongga yang


besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia,
fundus dan antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup.
Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke
dalam kerongkongan.

Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan
sejumlah kecil sari-sari makanan diserap. Lambung dapat dibagi menjadi tiga
daerah, yaitu daerah

Kardia.

Fundus.

Pilorus.

1. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan
itu sendiri .

2. Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.

3. Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari
atau sering disebut duodenum.

Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :

Mucosa.

Submucosa.

Muscularis.

Serosa.

1. Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan,


seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti
palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga
memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.

2. Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus
untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel
tersebut.

3. Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan


mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar,
memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut
mengakibatkan

4. gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan


makanan di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi
sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis
cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan
anggota tubuh lainnya.
Penjelasan fungsi lambung
Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu :

Sel goblet (goblet cell).

Sel parietal (parietal cell).


Sel chief (chief cell).

1. Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga
lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.

2. Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid]


yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal
memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat keasaman
dalam lambung mencapai pH 2.

3. Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin


dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar
enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang
dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.

Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang


menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap
makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah
lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam
lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim
pepsinogen menjadi pepsin.

Pepsin
merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang
lebih kecil.

Musin
merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.

Renin
merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan
sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari
susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang
berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa
sempat dicerna.

HCl(Asam Klorida)
merupakan enzim yang berguna untuk membunuh kuman dan bakteri
pada makanan.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan
menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan.
Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi
sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke
lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat
asam.

Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi


(mengerut) jika tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di
pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh
karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan
tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun.

Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk
membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum.
Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum
segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif.
Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.

Lambung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Lambung:
1) Esofagus
2) Kardia
3) Fundus
4) Selaput lendir
5) Otot lapisan
6) Lambung mukosa
7) Tubuh perut
8) Pilorik antrum
9) Pilorus
10) Usus dua belas jari (duodenum)

Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus


berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.

Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan
sejumlah kecil sari-sari makanan diserap. Lambung dapat dibagi menjadi tiga
daerah, yaitu daerah

1. Kardia.

2. Fundus.

3. Pilorus.

1. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan
itu sendiri .

2. Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.

3. Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12


jari atau sering disebut duodenum.

Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :

1. Mucosa.

2. Submucosa.

3. Muscularis.

4. Serosa.

1. Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan,


seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti
palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga
memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
2. Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus
untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel
tersebut.

3. Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan


mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar,
memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut
mengakibatkan

4. gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan


makanan di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi
sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis
cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan
anggota tubuh lainnya.

Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu :

1. Sel goblet (goblet cell).

2. Sel parietal (parietal cell).

3. Sel chief (chief cell).

1. Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga
lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.

2. Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric


acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel
parietal memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat
keasaman dalam lambung mencapai pH 2.

3. Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin


dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar
enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang
dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.

Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang


menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap
makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah
lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam
lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim
pepsinogen menjadi pepsin.

Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul


yang lebih kecil.

Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.

Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia,


berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh
Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim
susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan
usus tanpa sempat dicerna.

HCl(Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk membunuh


kuman dan bakteri pada makanan.

Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi
lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung
bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam
duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi
(mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.

Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi


(mengerut) jika tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di
pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh
karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan
tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun.

Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk
membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum.
Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum
segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif.
Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.

Pada lambung terdapat kelenjar oksintik (bahasa Inggris: oxyntic gland) yang
memproduksi hormon GHS. Hormon lain yang disekresi antara lain adalah GHIH.

Proses pencernaan makanan di lambung :

Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran


pencernaan yang melebar. Makanan yang masuk ke dalam lambung tersimpan
selama 2-5 jam. Selama makanan berada di dalam labung, makanan di cerna
secara kimiawi dengan bercampurnya dengan getah lambung yang dihasilkan
dari dinding lambung. Dalam getah lambung itu sendiri terdapat campuran zat-
zat kimia yang sebagian besar terdiri dari air dan sekresi asam lambung. Asam
lambung mengandung HCl yang berfungsi untuk mematikan bakteri atau
membunuh kuman yang masuk ke lambung dan berfungsi untuk menghasilkan
pepsinogen menjadi pepsin. Lambung juga mengandung enzim renin yang
berfungsi untuk menggumpalkan kasein dalam susu. Mukosa (lendir) pada
lambung berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung.

Proses pencampuran tersebut dipengaruhi oleh gerak mengaduk yang bergerak

di sepanjang lambung setiap 15-25


detik akibat adanya kontraksi dinding lambung yang menyebabkan ketiga otot
lambung bergerak secara peristaltik mengaduk dan mencampur makan dengan
getah lambung. Sesudah kira-kira tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur
yang disebut kim. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah
pylorus yang terjadi terus-menerus baik pada saat lambung berisi makanan
maupun pada saat lambung kosong. Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong
ke bagian pilorus. Di pilorus terdapat sfingter yang merupakan jalan masuknya
kim dari lambung ke usus halus. Gerakan peristaltik tersebut menyebabkan
sfingter pilorus mengendur dalam waktu yang sangat singkat sehingga kim
masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.

Jadi, di dalam lambung terjadi pencernaan secaea mekanis dengan bantuan


peristaltik dan pencernaan kimiawi dengan bantuan asam lambung dan enzim
pepsin serta renin.

Anda mungkin juga menyukai