Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : DED REVITALISASI SDN 006 TAGARAJA KEC. KATEMAN dengan jenis pekerjaan sesuai dengan Bill Of Quantity (BOQ) Pekerjaan.
Pasal 2. PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT DAN TEKNIS
Penggunaan Syarat-syarat dan Teknis ini adalah : 1. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat -syarat dengan Gambar Kerja, maka yang berlaku adalah ketentuan yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat -syarat (RKS) dengan persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan. 2. Jika ada perbedaan pada gambar -gambar atau ukuran-ukuran maka gambar dalam skala besar yang harus diikuti, atau ada kemungkinan lain suatu pengecualian dengan Persetujuan Direksi. 3. Gambar Detail dan gambar penjelasan lainnya yang memungkinkan diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ini harus dibuat oleh Penyedia Jasa/Kontraktor. 4. Untuk hal-hal yang menyangkut masalah Teknis yang belum jelas, Penyedia Jasa/Kontraktor diwajibkan berkonsultasi dengan pihak Direksi dan tidak diperkenangkan mengambil keputusan tanpa persetujuan Direksi.
Pasal 3. SYARAT-SYARAT UMUM
1. Peraturan-peraturan yang dinyatakan berlaku dalam pekerjaan ini adalah : Peraturan-peraturan dalam A.V. (Algemeene Voorwarden voor de Aanneming bij openbare werken in Indonesia) 28 Mei 1941 Nomor 9 Bijblad No. 14571. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan (PUBB 1956). Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS) 1 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG Peraturan SNI 2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Kayu Untuk Bangunan Gedung. Peraturan SNI 7394-2008 Tata Cara Perencanaan/Pelaksanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Peraturan SNI 03 - 1729 2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung. Peraturan SNI 07-2052-2002 Baja Tulangan Beton Peraturan-Peraturan Umum untuk Instalasi Arus Kuat di Indonesia (Algemeene Voorschriftteen voor Electrische Sterk Stroom Instalation in Indonesia disingkat AVE). PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik). Standar SK.SNI T 1728 1989 Tentang Pelaksanaan Mendirikan Bangunan. Standar SK.SNI T 5-04-1989 Tentang Spesifikasi Bahan Bangunan ( Bukan Logam). Standar SK.SNI T 15-1990 03 Tentang Pembuatan Rencana campuran beton Normal. Standar SK.SNI T 18-1990 03 tentang spesifikasi bahan tambah untuk beton. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987 Peraturan-peraturan Pemerintah setempat menyangkut pekerjaan ini. 2. Jika terdapat ketidak cocokan antara peraturan -peraturan tersebut dalam pasal 3 point a dengan Rencana Kerja dan Syarat serta tidak terdapat dalam Penawaran, maka harus di konsultasikan dengan Direksi untuk mengambil Keputusan.
Pasal 4. PENETAPAN SITE UKURAN-UKURAN DAN PERSIAPAN
1. Penyedia Jasa/Kontraktor harus membuat Gudang Bahan untuk penyimpangan Bahan dan Alat, sesuai kebutuhan hingga selesainya pekerjaan. 2. Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan kotak pertolongan kecelakaan
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
2 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG P3K di kantor Direksi 3. Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan Konsumsi Direksi Pengawas selama masa pelaksanaan Kegiatan, dan sewaktu-waktu Pejabat Pembuat Komitmen maupun Kuasa Pengguna Anggaran meninjau pekerjaan atau tamu yang berkepentingan atas pelaks anaan pekerjaan. 4. Penyedia Jasa/Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan, bentuk, ukuranukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat - syarat (RKS) pekerjaan. 5. Penyedia Jasa/Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran ukuran satu sama lain dan segera memberitahukan/berkonsultasi dengan Direksi bilamana terdapat perbedaan ukuran ukuran satu sama lainnya. 6. Peil 0,00 ditetapkan sesuai gambar dilapangan serta kondisi dan keinginan pada waktu rencana awal pelaksanaan dan dicantumkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan. 7. Penyedia Jasa/Kontraktor diwajibkan membuat tetap untuk ukuran peil 0,00 diatas patok yang kuat dan pemeliharaannya selama waktu pekerjaan berlangsung dan patok tersebut telah disetujui oleh direksi. 8. Penyedia Jasa/Kontraktor diwajibkan menyediakan air bersih yang memenuhi syarat untuk kontruksi hingga selesainya pekerjaan dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Pasal 5. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan Pembersihan/Mengupas Lapisan tanah permukaan, meliputi segala macam tumbuhan dan tanaman, sampah dan bahan-bahan lain yang dapat merusak bangunan. 2. Pekerjaan tanah meliputi : Galian tanah pondasi, dan saluran keliling dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana. Timbunan kembali tanah bekas galian pondasi dan dipadatkan. Dan jika tanah galian yang berlebih dari timbunan maka penyedia jasa wajib mengeluarkan dari lokasi pekerjaan setelah mendapat persetujuan dari direksi. Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS) 3 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG 3. Pekerjaan Urugan meliputi : Urugan pasir dibawah pondasi setebal 10 cm atau disesuaikan gambar rencana Timbunan pasir setebal 10 cm dibawah lantai selasar keliling Urugan pasir dibawah lantai drainase setebal 10 cm atau dapat dilihat dalam gambar rencana. 4. Bahan dasar urugan adalah pasir dari sungai yang sudah bersih dan bebas dari zat organik lainnya atau lumpur. 5. Pekerjaan pemadatan urugan pasair harus dilaksanakan lapis demi lapis maksimum per 20 cm, dengan menggunakan mesin soil compactor (mesin stamper atau alat sederhana yang disetujui oleh pengawas) dan dibantu dengan air pada saat pemadatan.
Pasal 6. PEKERJAAN PASANGAN PONDASI
1. Sebelum pemasangan Pondasi, Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengecek ulang posisi bouwplank/patok tetap, Penyedia Jasa/Kontraktor juga menyempurnakan Benang sebagai alat kontrol, menimbang dengan alat sederhana seperti selang air dan kontrol siku dengan alat sederhana dari mistar segi tiga yang dibuat dengan komposisi 100 x 80 x 60 cm. 2. Penyedia Jasa/Kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku bangunan dan harus disetujui oleh Direksi. 3. Sebelum memasang Cerucuk, Penyedia Jasa/Kontraktor diwajibkan konsultasi dengan Pengawas/Direksi tentang benarnya kedalaman/lebar galian pondasi. 4. Bahan kayu cerocok yang digunakan adalah kayu mahang/kayu bakau dengan diameter 10 15 cm panjang 7 meter. Apabila kayu yang diadakan Penyedia Jasa tidak mendapat persetujuan dari pengawas maka bahan tersebut harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan. 5. Pondasi lajur lebar 1 meter jumlah baris melintang kayu cerocok 4 baris dan baris memanjang jarak 30 cm antar as ke as cerocook 6. Pondasi lajur lebar 1,2 meter jumlah baris melintang cerocok 4 baris dan baris memanjang dengan jarak 30 cm antar as ke as cerocook 7. Pemasangan kayu cerocok menggunakan alat bantu hammer khusus untuk pemasangan cerocok atau dengan tenaga manusia yang mendapat persetujuan dari direksi pengawas. Dan jika panjang cerocok tidak mampu lagi untuk dipancangkan penyedia jasa harus konsultasikan dengan pengawas sebelum dilakukan
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
4 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG pemotongan kayu cerocok.
Pasal 7. PEKERJAAN BETON
1. Material Bahan Beton a. S e m e n Semen yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis Merk dan Mutu yang baik atas persetujuan Direksi, ditetapkan harus memakai produk Lokal atau yang setara. Kemudian Semen yang tidak boleh digunakan adalah : Semen yang telah mengeras sebahagian maupun seluruhnya Kantong Zaknya telah sobek Semen yang tertumpah Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah bermalam Semen yang sudah lama dijemur atau kena matahari. Keamanan tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemi kian rupa sehingga bebas dari kelembaban lantai dan percikan air. b. Pasir Beton Pasir Urugan dan Pasir Pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran dan bahan organis lainnya. Pasir berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat alat pemecah batu. Pasir untuk campuran Beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih dari lumpur serta bahan organis lainnya. Pasir harus terhindar dari batu-batu tajam dan keras. Butir-butir halus bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering). Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus memenuhi syarat-syarat SNI 7394-2008. c. Krikil/Batu Pecah Beton Krikil dapat berupa krikil alam atau batuan-batuan yang diperoleh dari pemecahan batu. Bahan ini harus terdiri dari butir -butir yang keras dan tidak berpori, bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap konstruksi.
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
5 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan dalam SNI. Krikil harus disimpan diatas permukaan besih dan keras serta dihindarkan terjadinya pengotoran serta tercampur adukan. Krikil / Batu Pecah beton, sebelum digunakan harus dicuci dengan air sampai bersih. Penumpukan bahan krikil / batu pecah beton harus dipisahkan dengan material lain. d. A i r Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan jernih tidak mengandung minyak, asam, garam, alkohol atau bahan lain yang dapat merusak beton.
e. Takaran Material Beton
Takaran/ukuran perbandingan material beton tidak diperbolehkan hanya menggunakan skop/diperkirakan saja. Takatan yang diperbolehkan adalah ukuran dan bahan yang sama seperti : ember, drum plastik atau takaran dibuat dari kayu dengan standar yang telah ditentukan yakni dengan ukuran campuran 1 : 2 : 4 atau disesuaikan pada gambar rencana dan RAB. Testing dilakukan sesuai dengan SNI 7394-2008 termasuk slump test maupun compression test. Bilamana beton tidak memenuhi kubus (job mix formula) maka seluruh adukan tidak boleh digunakan dan harus dibuang keluar oleh Penyedia Jasa/Kontraktor. Apabila tidak memenuhi compression test maka prosedur SNI 7394-2008 untuk perbaikan beton yang harus dilakukan. Campuran beton harus sesuai dan pengecoran harus membuat mixed design untuk ditujukan dan disetujui Direksi sebelum mulai dengan pengecoran dan pada tiap perubahan sumber pengambilan agregat. f. Besi Beton Besi beton yang digunakan adalah mutu yang sesuai dengan spesifikasi dan kekuatan konstruksi yang diperlukan yaitu Baja dengan mutu U-36 Tulangan Pokok dan U-24 Sengkang/Beughel sesuai SNI 7394-2008. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
6 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG cacat - cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI 7394-2008. Dimensi dan ukuran penampang, bulat besi beton harus sesuai dengan petunjuk gambar kerja dan memenuhi batas toleransi minimal seperti yang dipersyaratkan pada SNI 7394-2008. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi dan biaya menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor. Batang Baja/Besi Beton harus bebas dari karat dan cacat perubahan bentuk. Ha- rus disimpan terlepas dari tanah serta tidak diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka waktu panjang. Besi Beton harus bersih dari lapisan minyak, karat dan bebas dari cacat seperti retak, bengkok-bengkok dan lain-lain sebagainya serta harus berpenampang bulat dan memenuhi syarat yang tercantum dalam SNI 7394- 2008. 2. Pekerjaan Pembesian Beton a. Pembesian atau rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana untuk diameter, jarak, jumlah tulangan yang digunakan harus benar-benar sesuai detail gambar rencana. Jika terdapat kekeliruan penyedia jasa harus mengkonsultasikan dengan direksi pengawas. b. Ikatan Besi Beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah tempat selama pengecoran dan selimut betonnya harus sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam SNI 7394-2008. c. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan potongan besi minimal sama dengan diameter besi tersebut. d. Jarak pemasangan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton dengan SNI adalah minimal 2,5 cm antara besi. e. Ketentuan-ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum dalam SNI 7394-2008. f. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 1 x 24 jam setelah adanya perintah tertulis dari Direksi. 3. Jenis dan Mutu Beton a. Mutu Beton untuk beton bertulang perbandingan campuran beton 1Pc : 2Ps : 4Kr digunakan untuk Pondasi, Sloof, Kolom, Balok, Ring Balok, Plat Lantai dan
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
7 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG Tangga atau dapat dilihat dalam masing-masing analisa pekerjaan sesuai dengan item-itemnya. b. Beton campuran 1Pc : 3Ps : 5Kr, digunakan untuk lantai kerja atau beton yang sifatnya bukan untuk struktur. c. Mutu beton yang digunakan adalah sesuai dipersyaratkan dengan standar komposisi bahan. 4. Pengecoran dan Perawatan Beton a. Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan Kapasitas minimal 0,25 m3 yang bekerja berdasarkan perbandingan berat. Bila digunakan pengaduk berdasarkan volume, maka Penyedia Jasa/Kontraktor harus menghitung perbandingan material dalam volume dengan membagi berat tiap bahan oleh obsorpsi air dan kadar kelembaban. b. Angker Untuk Dinding Semua sambungan vertikal antara kolom beton dengan tembok harus dilengkapi dengan batang-batang baja dan ditekuk pada satu ujungnya dan dimasukkan kedalam beton, yang lainnya dibiarkan berupa stok panjang 25 cm untuk penyambungan dengan dinding. Angker-angker tersebut dipasang pada jarak 50 150 cm diatas sloef pondasi atau plat. c. Lubang-lubang serta Klos Kayu dan lain-lain Penyedia Jasa/Kontraktor harus menentukan tempat serta membuat lobang -lobang, klos-klos kayu, angker-angker dan sebagaimana yang diperlukan untuk jalan pipa, pemasangan alat - alat penyambung dan sebagainya. Apabila kemudian ternyata tempatnya tidak sesuai maka harus dipindahkan sesuai dengan petunjuk Direksi dan perlengkapan lainnya harus dilakukan agar dicapai tujuan yang disyaratkan. d. T o l e r a n s i 1) Toleransi untuk beton kasar Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi hanya 1 CM dengan syarat toleransi ini tidak boleh komulatif. Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas ketelitian 0,3 dan +0,5 cm. 2) Toleransi untuk beton dengan permukaan rata. Toleransi untuk beton adalah 0,6 cm untuk penempatan bagian -bagian dan Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS) 8 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG antara 0,00 dan 0,2 cm untuk ukuran-ukuran bagian. Pergeseran bekesting pada sambungan-sambungan tidak boleh melebihi 0,1 cm penyimpangan terhadap kelurusan bagian harus dalam batas 1% tetapi toleransi ini tidak boleh komulatif. e. Pemberitahuan sebelum penegcoran Sebelum pengecoran beton untuk bagian-bagian yang penting Penyedia Jasa/Kontraktor diwajibkan memberitahukan Direksi serta mendapatkan perstujuan. Apabila hal ini dilalaikan atau pekerjaan persiapan untuk pengecoran tidak disetujui oleh Direksi, maka Penyedia Jasa/Kontraktor diwajibkan membongkar beton yang sudah dicor dengan biaya sendiri. g. Pengangkutan dan pengecoran beton Beton harus diangkut dengan menghindari terjadinya penguraian dari komponen-komponennya serta tidak diperkenangkan untuk dicor dari ketinggian melebihi 2 m kecuali disetujui Direksi. Pada kolom yang panjang, pengecoran dilakukan lewat lubang pada bekesting dalam menghindari hal tersebut. Semua kotoran dan lain-lain harus dibersihkan sebelum pengecoran dimulai. Permukaan bekesting yang menghadap beton harus dibasahi dengan minyak bekisting sebelum pengecoran. Semua peralatan yang bersangkutan harus bersih serta bebas dari beton keras, lunak dan sebagainya. Pengecoran Beton dalam bekesting harus diselesaikan sebelum beton mengeras, yaitu sebelum 30 menit pada keadaan normal. Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu untuk satu bagian pekerjaan, pemberhentian pengecoran tidak dibenarkan tanpa persetujuan Direksi. Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi persyaratan didalam SNI 7394-2008. Pengecoran tidak boleh dilakukan pada waktu hujan kecuali apabila Penyedia Jasa/Kontraktor telah mengadakan persiapan-persiapan untuk itu serta disetujui oleh Direksi. 5. Pemadatan Beton Beton harus dipadatkan dengan fibrator yang sudah disetujui dan mempunyai
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
9 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG frekuensi minimum 3000 putaran permenit. Tak ada bagian beton yang boleh dipadatkan lebih dari 20 detik, kecuali disarankan oleh Direksi. Bagian beton yang telah mengeras tidak boleh digetarkan baik langsung maupun melalui penulangan. Pemadatan beton harus memenuhi peraturan-peraturan dalam SNI 7394-2008. 6. Proses Pengerasan Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai beton tersebut mengeras secara wajar dan menghidarkan pengeringan yang terlalu cepat dengan cara sebagai berikut : a. Semua bekesting yang mengandung beton yang baru dicor harus dibasahi secara teratur sampai dibongkar. b. Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi selama 2 (dua) minggu setelah pengecoran. c. Semua permukaan lantai beton harus dilindungi terhadap pengeringan dengan memberi penutup yang basah. d. Tidak dibenarkan untuk menimbun barang atau mengangkut barang diatas beton yang menurut Direksi belum cukup mengeras. 7. Pembongkaran Bekisting a. Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting sebelum mencapai kekuatan sesuai SNI 7394-2008. b. Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian pekerjaan beton mendapat tekanan melebihi perhitungan, maka tidak dibenarkan untuk membongkar bekistingnya untuk jangka waktu selama keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan bahwa tanggung jawab terhadap keamanan beton sepenuhnya pada Penyedia Jasa/Kontraktor serta harus memenuhi peraturan mengenai pembongkaran bekisting pada SNI 7394-2008. c. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memberitahukan Direksi pada waktu akan membongkar bekisting bagian-bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan persetujuan Direksi, tetapi hal ini tidak mengurangi tanggung jawab atas hal tersebut. d. Pembongkaran bekisting /mall beton dapat dibongkar setelah berumur 3 (tiga) minggu, kecuali beton praktis, bila dianggap perlu dapat dibongkar setelah berumur 3 7 hari dengan persetujuan Direksi.
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
10 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG Pasal 8. PEKERJAAN DINDING 1. Pasangan Tembok a. Bahan pasangan tembok adalah Batu Bata ukuran minimal 50 x 100 x 200 mm yang berkualitas baik, terbakar matang, cukup keras dan tidak keropos serta tidak pecah-pecah melebihi 5%, mempunyai kekuatan tekan 60 80 Kg/cm2. b. Pasangan trasram dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, digunakan untuk kaki tembok mulai dari pasangan diatas sloef beton sampai diatas permukaan lantai dan semua pasangan batu bata yang berhubungan langsung dengan tanah. c. Semua batu bata harus direndam atau disiram sebelum dilakukan pemasangan d. Semua pasangan harus tegak lurus, rata secara horizontal maupun vertikal, dan di lakukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari 30 cm diatas pasangan sebelah bawahnya dan batu bata yang patah tidak boleh digunakan. e. Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk yang datar dan 1,5 cm untuk tegak, kecuali jika ditentukan lain.
Pasal 9. PEKERJAAN PLESTERAN
1. Plesteran adukan 1 Pc : 3 Ps, digunakan untuk tembok trasram sesuai dengan bar rencana atau dengan ketinggian 40 cm diatas Sloof. 2. Plesteran adukan 1 Pc : 4 Ps, digunakan untuk Dinding Utama bangunan dengan ketebalan 1,5 cm. 3. Sebelum melaksanakan pekerjaan plesteran terlebih dahulu diadakan penyiraman sampai jenuh pada daerah yang akan diplester. 4. Pelasteran yang dihasilkan harus benar-benar rata dan halus jika terdapat pekerjaan yang tidak sesuai yang diinginkan direksi pengawas maka penyedia jasa wajib memperbaiki atau membongkar pelasteran tersebut.
Pasal 10. PEKERJAAN KOSEN PINTU /JENDELA DAN KACA
1. Lingkup pekerjaan :
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
11 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. b. Pekerjaan pembuatan kosen ini meliputi seluruh detail yang dinyatakan dalam gambar. c. Untuk masing-masing tipe pintu dan jendela menguikuti gambar rencana dan analisa masing-masing item pekerjaan 2. Bahan-bahan : a. Bahan kosen pintu, jendela dan ventilasi menggunakan aluminium warna coklat atau spesifikasi sesuai dengan daftar harga satuan bahan dan upah. Dan ukuran kosen sesuai dengan gambar rencana. b. Bahan bingkai jendela dan ventilasi menggunakan bahan aluminium warna caoklat c. Daun Pintu menggunakan pintu panel kayu klas III yang benar-benar rapat dan rata atau menggunakan kayu meranti. d. Daun jendela dan ventilasi menggunakan bingkai aluminium dan kaca bening tebal 5 mm e. Untuk ukuran pintu dan jendela dapat dilihat dalam gambar rencana dan untuk alat-alat penggantung seperti engsel, kunci tanam, dll dapat dilihat dalam analisa masing-masing tipe jendela dan pintu.
Pasal 11. PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA, GORDING DAN LITSPLANK
1. Pekerjaan Rangka Kuda -kuda dan Gording a. Jenis pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan baja ringan dengan desain yang telah dilakukan oleh pabrikasi dan dijamnin terhadap dimensi yang digunakan dan tidak mengubah desain awal sesuai dengan gambar rencana. b. Gording dan sekor-sekor kuda-kuda semua menggunakan baja ringan. c. Jika penyedia jasa melaksankan pekerjaan kuda-kuda menggunakan jasa pihak ketiga maka penyedia jasa wajib menjamin bahwa hasil pekerjaan kuat dan. d. Listplank menggunakan GRC dengan lebar 30 cm. e. Singap ukir motif melayu menggunakan bahan GRC yang dipsang kokok pada baja ringan. f. Selembayung motif Melayu Riau menggunakan bahan GRC
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
12 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG Pasal 12. PEKERJAAN PENUTUP ATAP, TALANG DAN NOK 1. Bahan Penutup Atap menggunakan genteng metal tebal 0,30 mm 2. Perabung dan Nok menggunakan bahan yang sama dengan Gengteng Metal yang digunakan. 3. Sedapat mungkin tidak melakukan penyambungan pada setiap lajurnya. 4. Sistim pemasangan : Sistim pemasangan mengikuti arah kemiringan dan sebelum dipasang harus dicek /ditimbang (elevasi) rata dan tidak bergelombang pada permukaan. Sambungan antara atap yang saling bersinggungan harus sesuai dengan petunjuk teknis pemasangan jenis atap yang digunakan. 5. Pekerjaan atap dianggap selesai apabila semua bekas -bekas guntingan telah dibersihkan. 6. Jika terjadi kebocoran pada pemasangan atap maka penyedia jasa wajib memperbaiki pekerjaan atap tersebut.
Pasal 13. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka plafon dan piri-piri menggunakan bahan baja ringan dan pemasanganya harus benar-bear kokoh dan kuat. Denagn ukuran disesuaikan dengan gambar rencana. 2. Plafond/langit-langit dari bahan Gypsun board tebal 9 mm. 3. Piri-piri menggunakan bahan kayu kelas III ukuran 2/10 cm dan kayu harus diserut/diketam rapi. 4. Pada pertemuaan antar dinding dan plafond diberi list plafon gypsun dengan motif disesuaikan dengan permintaan direksi/pemilik kegiatan. 5. Cara pelaksanaan : Sebelum pemasangan rangka plafon harus dileveling terlebih dahulu dengan menggunakan alat bantu dan diukur sesuai dengan ketentuan yang digunakan. Sebelum rangka plafon dipasang terlebih dahulu baja ringan benar-benar bahan yang lurus dan rata agar hasil plafond mendapat elevasi yang benar- benar datar. Rangka plafond harus kuat dan tidak mudah melendut terutama pada bagian tengah, untuk menghindari hal tersebut maka gantungan rangka plafond harus diperhatikan dengan menggantungkan pada gording dan kuda -kuda
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
13 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG atau pada stek besi bila pemasangan plafond dibawah plat beton. Pemasangan plafond harus rata dan rapih, bentuk dan ukuran sesuai gambar.
Pasal 14. PEKERJAAN LANTAI
Lingkup pekerjaan ini adalah permukaan lantai seluruh bangunan sebagimana yang dinyatakan dalam gambar kerja. 1. Bahan lantai dan dinding KM/WC menggunakan kramik yang berkualitas baik, siku, rata serta tidak pecah dan warna dikonsultasikan dengan pemilik kegiatan. 2. Lantai bangunan utama dan selasar menggunakan kramik ukuran 40/40 cm 3. Tangga menggunakan kramik 30/30 cm dan tepi bagian bawah tangga dipasang keramik sesuai denagn gambar rencana. 4. Lantai KM/WC menggunakan kramik 20/20 cm 5. Dinding KM/WC menggunakan kramik 20/25 cm setinggi 150 cm 6. Untuk pemasangan lantai kramik menggunakan spesi kramik campuran 1 Pc : 4 Ps tebal 3 - 5 cm. 7. Nat kramik yang diizinkan adalah 1 mm harus rata dan lurus dan pemasangannya harus dileveling dengan memakai waterpass. 8. Nat keramik di isi dengan semen warna. 9. Semua kramik yang digunakan adalah produksi dalam Negeri yang sekualitas dengan produksi ASIA atau INA (KW1). 10. Cara pemasangan kramik : a. Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan persiapan yang baik terutama pemadatan pasir urug yang menggunakan mesin stamper dengan baik. Permukaan yang akan dipasang kramik harus bersih, cukup kering dan rata air dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan, baik kontrol rencana peil lantai yang diinginkan maupun leveling. b. Tentukan patokan dengan mempertimbangkan letak-letak ruang, beda tinggi lantai yang telah direncanakan. c. Sebelum kramik dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air. d. Setiap jalur pemasangan kramik sebaiknya ditarik benang dan rata air. e. Adukan semen kental untuk permukaan dasar kramik harus penuh dan rata. f. Perbandingan adukan yang dianjurkan untuk lantai 1 Pc : 4 Ps dengan
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
14 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG ketebalan rata-rata 3 5 cm diatas lantai. g. Adukan pengisi Nat dari semen spesial hingga terisi penuh dan dioles dengan jari tangan atau dengan menggunakan bahan dari karet atau gabus agar permukaan menjadi mulus dan mengkilap. h. Pemasangan semen nat, dilaksanakan paling cepat 24 jam setelah pemasangan kr a- mik lantai. i. Pemotongan kramik sedapat mungkin dihindari, bila terpaksa harus dipotong, maka potongan terkecil tidak boleh kurang dari ukuran keramik. Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati dan memakai alat pemotong elektrik. j. Penggunaan Kramik dari setiap unit bangunan berdasarkan RAB dan Gambar k. Apabila mutu dan cara pemasangan tegel kramik tersebut tidak memenuhi mutu standar atau contoh yang telah disepakati, maka Direksi/Pengawas wajib melakukan perintah pembongkaran secara tertulis kepada pelaksana Penyedia Jasa/Kontraktor dilapangan.
Pasal 15. PEKERJAAN SANITAIR DAN INSTALASI AIR
A. Sanitair 1. Kloset Jongkok yang berkualitas baik setara dengan Merk KIA/Amerikan Standar, 2. Kran-kran air kamar mandi menggunakan kran bahan pelastik yang berkualitas baik 3. Floor drain (saringan pembuang) menggunakan bahan pelastik yang berkualitas baik. 4. Setiap kamar mandi/WC memilik 1 buah ember kap. 20 ltr dan memiliki 1 buah timbah. 5. Septiktank memakai bahan pasangan batu bata, yang diplester licin dengan campuran kedap air dan menggunakan perembesan/peresapan yang tidak mencemari wilayah sekitarnya. B. Instalasi air terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut : 1. Air Bersih a. Semua Instalasi air bersih maupun sambungan-sambungannya menggunakan Pipa PVC yang berkualitas AW, dan setara dengan produksi Maspion atau Wavin. b. Pipa PVC diameter untuk daerah KM/WC dan tertanam, Untuk pipa PVC diameter dan 1 digunakan pada pipa distribusi dan suplay air
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
15 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG bersih. c. Penggunaan lem pada sambungan pipa PVC memakai bahan EX Jepang dalam kaleng. 2. Air Kotor / Air Buangan Instalasi air kotor terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu air Padat dan air buangan cair dengan uraian sebagai berikut : a. Instalasi air kotor padat Instalasi air kotor padat menggunakan pipa PVC diameter 4 dengan standar ketebalan D dan sambungan menggunakan ketebalan AW. Penggunaan lem pada sambungan, pemasangannya seperti uraian pada pipa airbersih (point 1). b. Instalasi air kotor cair Instalasi untuk KM/WC baik vertikal maupun horizontal menggunakan pipa PVC diameter 3 dengan standar ketebalan D dan sambungan menggunakan ketebalan AW. 3. Seluruh instalasi tersebut diatas harus ditempatkan pada jalur yang telah ditetapkan (Shap) dan memperhatikan kemiringan serta arah buangan air tersebut sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
Pasal 16. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin. 2. Persyaratan Bahan a. Engsel-engsel dari Kuningan untuk jendela 3 dan pintu 4 b. Kunci pintu dipasang setara merek Yale, Union 2 slaag (dua kali putar). c. Grendel (sloot), tarikan jendela dan hak angin berkwalitas baik. d. Grendel panjang merek alpha atau setara 3. Pedoman Pelaksanaan a. Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag yang berkwalitas baik. b. Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan obe g, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat ke kayu yang dipasang. c. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang, Penyedia Jasa/Kontraktor
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
16 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG wajib memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Konsultan pengawas. d. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang di s- yaratkan, maka Konsultan pengawas berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya Penyedia Jasa/Kontraktor. e. Grendel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun jen dela. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat tersebut ke daun jendela harus menggunakan mur. f. Grendel panjang dipasang pada daun pintu buka dua (dua lembar daun pintu pada satu pintu.
Pasal 17. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. U m u m a. Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan, baik dalam spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar kerja dimana bahan -bahan dan peralatan yang dipergunakan harus sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi ini. b. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, maka merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa ada ketentuan tambahan biaya. 2. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. b. Garis besar lingkup pekerjaan listrik yang dimaksud adalah : Sekring Kast dan MCB serta kelengkapannya. Pentanahan/Grounding Pengadaan dan Pemasangan kabel-kabel serta instalasi yang tertanam dalam tembok, plat beton, plafond dan lain -lain. Pengadaan dan Penyambungan Daya Listrik termasuk intalasi luar c. Pelaksanaan pekerjaan ini adalah menyala. 3. Jenis Bahan a. Panel tegangan rendah Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE/DIN serta mengikuti
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
17 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG peraturan IEC dan PUIL. Panel harus dibuat dari plat besi dengan tebal 2 MM dan seluruhnya harus di Zinchromat di duco 2 kali dengan cat bakar, warna abu -abu, pintu dari Panel tersebut harus dilengkapi dengan Master Key. Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen -komponen harus diatur sedemikian rupa sehingga apabila diperlukan pada waktu perbaikan dan penyambungan komponen-komponen yang dimaksud dapat dengan mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen yang lainnya. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan dan komponen-komponen pengaman yang digunakan harus sesuai dengan gambar. b. Kabel - kabel Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6 KA dan 0,5 KV untuk kabel NYM dari merk yang lolos standar yang diizinkan. Pada perinsipnya, kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYM dan NYA untuk kabel penerangan. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada Direksi. Penampang kabel minimum yang dapat dipergunakan adalah 2,5 MM. c. Sakelar dan Stop kontak Sakelar dan stop kontak yang akan dipasang pada dinding tembok adalah type pemasangan masuk / Inbow dan kotak-kotak Inbow dipasang pada dinding sesuai gambar. Stop kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan mengikuti Standar VDE sedangkan Stop Kontak khusus 1 (satu) Phase (inbow), mempunyai rating 15 A. Stop kontak khusus 3 (tiga) phase (inbow) harus mempunyai rating minimal 15 A. Stop kontak dinding dan Sakelar dipasang setinggi 150 CM dari permukaan lantai. d. Grouding Kawat Grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC = Bare Copper Condector).
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
18 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG Besarnya kawat Grouding yang dapat digunakan, minimal berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder). Electrode Pentanahan untuk Grounding digunakan pipa Galvanized dengan dia meter minimal 1. Diujung pipa tersebut dipasang Copp er Rod sepanjang 0,5 M. Electrode Pentanahan dipantek kedalam tanah, minimal sedalam 6 M atau sampai menyentuh permukaan air tanah. 4. Persyaratan Teknis Pemasangan a. Panel-panel Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari Pabrik pembuatannya dan rata secara horizontal. Setiap kabel yang masuk /keluar dari panel harus dilengkapi dengan Gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam. Panel harus di-tanah-kan. b. Kabel-kabel Semua kabel pada kedua ujungnya harus diberi tanda dengan Cable Merk yang jelas dan tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasi arah beban. Setiap Kabel Daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasi phasenya dengan PUIL. Kabel Daya yang dipasang harus di Klem dan disusun dengan rapih Setiap tarikan kabel tidak diperkenangkan adanya penyambungan, kecauli pada kabel penerangan. Seluruh kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton, harus dibuatkan sleeve dari pipa PVC dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel. c. Lampu-lampu penerangan Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana Plafond dan artistik serta disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan. Lampu tidak diperkenangkan memberikan beban kepada rangka plafond. Penggunaan lampu harus sesuai gambar kerja.
Pasal 18. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Ketentuan Umum a. Sebelum memulai pekerjaan, bidang-bidang yang akan dilapisi/ dicat terlebih dahulu disiapkan dengan baik.
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
19 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG b. Bidang harus mempunyai permukaan yang rata dan lurus atau mempunyai kemiringan sesuai dengan gambar rencana, bebas dari segal macam kotoran, tidak retak atau pecah dan tidak lembab. c. Pelaksanaan pekerjaan baru dapat dilaksanakan setelah bagian tersebut diperiksa oleh Pengawas dan diizinkan pelaksanaannya. d. Pelaksana harus mengajukan contoh-contoh bahan untuk disetujui oleh Pengawas. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah disetujui dan dalam keadaan baru, dikemas dalam kaleng-kaleng yang masih disegel serta tidak pecah atau bocor. e. Penggunaan bahan-bahan harus sepengetahuan pengawas dan pelaksana bertanggung jawab atas keaslian dari warna dan bahan yang digunakan. f. Pelaksana harus memberikan jaminan tertulis bahwa hasil pekerjaan pengecatan tidak menggelembung, mengelupas dan cacat-cacat lainnya selama 2 tahun sesudah penyerahan pekerjaan. 2. Pengecatan Kayu a. Semua sambungan-sambungan kayu, penampang ujung balok bagian yang akan melekat pada tembok, harus dicat meni dengan kualitas setara dengan produksi Glotex. b. Cat kayu mengkilat digunakan merk Glotex., Avian atau berkualitas setara dan sebelumnya harus menggunakan cat Dasar, Palmir dan Dempul. Tata laksana pengecatan harus mengikuti patent atau petunjuk dari Pabrik. c. Bagian-bagian yang akan di cat Kayu adalah : List-list profil kayu plafon Lesplank papan, konsol-konsol dan segala pekerjaan yang nampak. d. Pelapisan cat dasar dilakukan minimal 2 (dua) kali jalan, kemudian diplamir dan di ampelas lagi sampai rata sehingga lubang-lubang serat kayu sudah tertutup. Pengecatan akhir dilakukan minimal 3 (tiga) kali dengan selang waktu minimal 6 (enam) jam sampai didapat permukaan yang halus dan warna yang rata tanpa cacat. 3. Pengecatan Tembok dan Plafond a. Cat tembok yang dapat dipergunakan adalah jenis cat bekualitas setara dengan produksi Mowilex, Dulux (Ex. Indonesia) dan tata laksana pengecatan harus mengikuti patent atau petunjuk Pabrik/analisa satuan atau stara SNI. b. Sebelum dinding dicat, terlebih dahulu harus diplamir dengan plamir tembok
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
20 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG kemudian diamplas hingga halus, selanjutnya dilakukan pengecatan. c. Bagian yang akan dicat tembok adalah : Seluruh permukaan tembok yang nampak dan telah rata. Seluruh permukaan beton yang nampak (kolom, balok, dinding) dan lain- lain Pengecatan 2 atau 3 kali sampai merata, warna yang digunakan harus disetujui oleh Direksi atau Pengawas Lapangan. Warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi atau Bouwheer.
Pasal 19. PEKERJAAN RABAT BETON
1. Urugan menggunakan pasir urug yang bagus dan dipadatkan dengan ketebalan sesuai gambar rencana. 2. Beton yang digunakan untuk Rabat Beton yaitu beton camp. 1 : 2 : 4, dengan tebal 10 cm dan dengan elevasi miring 2% sehingga air dapat mengalir kesaluran keliling. 3. Semua bahan yang digunakan harus berkualitas baik, Agregat halus, Agregat kasar dan juga Semen yang digunakan sesuai dengan standar SNI.
Pasal 20. PEKERJAAN SALURAN KELILING
1. Galian saluran menyesuaikan dengan gambar rencana. 2. Urugan menggunakan pasir urug yang bagus dan dipadatkan dengan ketebalan sesuai gambar rencana. 3. Lantai draniase menggunakan beton tumbuk camp. 1 : 3 : 5, dengan tebal 5 cm dan diratakan dengan diberi keminingan agar saluran dapat mengalirkan air ke saluran induk. 4. Dinding saluran menggunakan pasangan bata batu camp spesi 1 : 4 dengan ukuran ketinggian menyesuaikan dengan gambar rencana. 5. Dinding saluran dipelaster dengan perbandingan camp 1 : 3 dengan ketebalan 1,5 cm 6. Setelah draniase selesai tanah galian dikembalikan agar posisi dranase benar- benar kuat dan terjepit.
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
21 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG Pasal 21. PEKERJAAN LAIN LAIN DAN PEMBERSIHAN 1. Setelah pelaksanaan pembangunan selesai dikerjakan, maka Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan semua kotoran dan sisa-sisa material akibat kegiatan pelaksanaan tersebut. 2. Memperbaiki kembali semua kerusakan-kerusakan, baik jalanan, maupun fasilitas lainnya akibat pekerjaan ini. 3. Dalam masa Pemeliharaan, pembersihan tersebut harus tetap dilaksanakan sampai Serah Terima Kedua.
Pasal 22. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Halaman harus dibersihkan dari semua kotoran, bekas bekas bangunan dan tanah disekeliling bangunan dan harus diratakan kembali. B. Pekerjaan bangunan sudah harus dalam keadaan siap untuk digunakan, dan penyerahan pertama dapat dilaksanakan apabila : 1) Seluruh bagian bagian dari gedung sudah lengkap sesuai spesifikasi gambar gambar rencana dan memenuhi syarat syarat teknis. 2) Lantai, kaca, cat - cat, pekerjaan atap, saluran, perataan tanah / halaman dan seluruh kotoran telah dibersihkan. 3) Instalasi listrik sudah siap untuk disambung KWH induk 4) Setiap Pintu dan jendela sudah dapat dibuka dengan baik 5) Pekerjaan cat sudah selesai dalam garis besarnya, yang tinggal cuma untuk penyempurnaan saja. 6) Telah melakukan finising dan perbaikan apabila saat pemeriksaan penyerahan pertama oleh Tim peneliti terdapat kekurangan mutu dan kualitas dapat diperbaiki dengan baik. 7) Penyedia Jasa bertanggung jawab apabila terdapat cacat tersembunyi pada saat pemeliharaan masih belum habis (selama 180 hari kalender)
Pasal 23. PENUTUP
Spesifikasi TekniS/Rencana dan Syarat-Syarat Kerja (RKS)
22 DED REVITALISASI SDN 001 GAUNG KEC. GAUNG 1. Walaupun dalam bestek ini tidak lengkap satu persatu, baik mengenai Keur Bahan - bahan dan sebagainya, tetapi tercantum dalam A.V. maka pekerjaan itu harus dikerjakan dan bukan merupakan pekerjaan tambahan. 2. Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek, rencana Anggaran biaya dan Gambar, serta Risalah-risalah/berita acara Aanwidjzing adalah merupakan kesatuan pekerjaan yang ditawar dan wajib dilaksanakan sempurna seluruhnya oleh Kontraktor tanpa dalih.
Tembilahan, Nopember 2015
Diperikasa Oleh : Konsultan Perencana Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan CV. PRIMA PONDAS Engineering Consultant
HANADIS, SST M. GASALI. M, ST, MT
NIP 19641225 199603 1 001 Direktur
Diperikasa Oleh : Disetujui Oleh :
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)