Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH : KIMIA UMUM 2

RESUME KIMIA INTI

DISUSUN OLEH :

ISMI YANTI HUTAHURUK 4151131018

KELAS : KIMIA DIK B 2015

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015/2016
KIMIA INTI

Standar Kompetensi : Memahami karakteristik unsur- unsur penting, kegunaan,


bahayanya serta terdapatnya di alam.

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat


fisik dan sifat- sifat kimia, kegunaan dan bahayanya.

Indikator :

1. Mendeskripsikan penemuan radioaktif

2. Mengidentifikasi sifat- sifat sinar radioaktif

3. Menentukan pita kestabilan inti

4. Menuliskan persamaan reaksi inti

5. Mendeskripsikan kegunaan unsur-unsur radioaktif

6. Mendeskripsikan bahaya unsur unsur radioaktif

KIMIA INTI

Dalam semua reaksi kimia yang telah dipelajari, unsur-unsur


mempertahankan identitas mereka dalam pereaksi dan produk. Fakta mendasar
kehidupan kimia ini telah dicerminkan dalam persamaan berimbang kita. Reaksi
inti (nuklir) melibatkan perubahan atom dari satu unsur atau lebih menjadi satu
atom atau lebih dari unsur (unsur-unsur) lain.

Kimia inti menyangkut pengkajian perubahan alamiah maupun buatan


dalam inti-inti atom, dan reaksi kimia dari zat-zat radioaktif. Keradioaktifan
alamiah, merupakan contoh yang paling dikenal di kimia inti.
Penggunaan yang meluas darinreaktor nuklir oleh Pekerjaan Umum untuk
menghasilkan energi listrik menyebabkan kimia inti menjadi kepentingan semua
warga negara.

1. Unsur Radioaktif

Suatu unsur yang mengalami proses pemancaran radiasi dengan serta merta
dikatakan bersifat radioaktif. Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran partikel
dan atau radiasi elektromagnetik oleh inti yang tidak stabil secara spontan .Semua
unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari 83 adalah radioaktif. Peluruhan
radioaktif terjadi melalui pemancaran partikel dasar secara spontan. Contohnya:
polonium-210 meluruh spontan menjadi timbal-206 dengan memancarkan sebuah
partikel . Transmutasi inti dihasilkan dari pemboman inti oleh neutron, proton,
atau inti lain. Contohnya: konversi nitrogen-14 atmosfer menjadi karbon-14 dan
hidrogen

a. Partikel Dasar yang umumnya terlibat dalam reaksi inti:

Nama Lambang Nomor Nomor Massa (sma)


atom massa

Proton P atau H 1 1 1,00728

Neutron N 0 1 1,00867

Elektron e -1 0 0,000549

Negatron -1 0 0,000549

Positron +1 0 0,000549

Partikel alpha He atau 2 4 4,00150


Gelombang elektromagnet yang biasa terlibat dalam reaksi inti adalah


(gamma) dengan massa 0 dan muatan 0.
b. Perbandingan antara reaksi kimia dan reaksi inti

N Reaksi kimia Reaksi Inti


o

1 Atom diubah susunannya Unsur (atau isotop dari unsur yang


melalui pemutusan dan sama) dikonversi dari unsur yang
pembentukan ikatan satu ke lainnya

2 Hanya elektron dalam orbital Proton, neutron, elektron dan


atom atau molekul yang partikel dasar lain dapat saja
terlibat dalam pemutusan dan terlibat
pembentukan ikatan

3 Reaksi diiringi dengan Reaksi diiringi dengan penyerapan


penyerapan atau pelepasan atau pelepasan energi yang sangat
energi yang relatif kecil besar

4 Laju reaksi dipengaruhi oleh Laju reaksi biasanya tidak


suhu, tekanan, katalis dan dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan
konsentrasi katalis

Aturan dalam penyetaraan reaksi inti;


1. Jumlah total proton ditambah neutron dalam produk dan reaktan harus
sama (kekekalan nomor massa)

2. Jumlah total muatan inti dalam produk dan reaktan harus sama (kekekalan
nomor atom)

2. KESTABILAN INTI

Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun, ada
beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil
dan yang bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu:

1. Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil

2. Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan
jumlah neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah
proton dan neutron ganjil

3. Bilangan sakti (magic numbers)

Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya
lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif. Bilangan tersebut adalah:

Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126

Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.

Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron
untuk gas mulia yang sangat stabil.

4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.


3. PITA KESTABILAN

Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai


isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti
yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap
proton, agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Kebanyakan unsur
radioaktif terletak di luar pita ini.

1. Di atas pita kestabilan, Z <>

Untuk mencapai kestabilan : inti memancarkan (emisi) neutron atau


memancarkan partikel beta

2. Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton

Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan partikel alfa

3. Di bawah pita kestabilan, Z <>

Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan positron atau


menangkap elektron

4. ENERGI PENGIKAT INTI


Satu ukuran kuantitatif dari stabilitas inti adalah energi ikatan inti (nuclear
binding energy), yaitu energi yang diperlukan untuk memecah inti menjadi
komponen-komponennya, proton dan neutron. Kuantitas ini menyatakan konversi
massa menjadi energi yang terjadi selama berlangsungnya reaksi inti eksotermik
yang menghasilkan pembentukan inti .

Konsep energi ikatan berkembang dari kajian sifat-sifat inti yang


menunjukkan bahwa massa inti selalu lebih rendah dibandingkan jumlah massa
nukleon.

Contoh : isotop fluorine (F), intinya memiliki 9 proton, 9 elektron dan 10 neutron
dengan massa atom yang terukur sebesar 18, 9984 sma.

Analisis perhitungan teoritis massa atom F:

Massa atom = (9 x massa proton) +(9 x massa elektron) + (10 x massa neutron)

= (9 x 1,00728 sma) + ( 9 x 0,000549 sma) + (10 x 1,00867)

= 19, 15708 sma

Harga massa atom F berdasarkan perhitungan ternyata lebih besar


dibandingkan dengan massa atom terukur, dengan kelebihan massa sebesar 0,1578
sma.

Selisih antara massa atom dan jumlah massa dari proton, elektron dan
neutron disebut cacat massa (mass defect).

Menurut teori relativitas, kehilangan massa muncul sebagai energi (kalor)


yang dilepas ke lingkungan. Banyaknya energi yang dilepas dapat ditentukan
berdasarkan hubungan kesetaraan massa-energi Einstein ( E = m c2).

E = m c2

Dengan faktor konversi : 1 kg = 6,022 x 1026 sma


1 J = 1 kg m2/s2

Untuk atom F tersebut:

E =( -0,1578 sma) (3x 108 m/s)2

= (-1,43 x 1016 sma m2/s2) x (1 kg/6,022 x 1026 sma) x (1 J/1 kg m2s2)

= -2,37 x 10-11 J

Ini merupakan banyaknya energi yang dilepas bila satu inti fluorin-19
dibentuk dari 9 proton dan 10 neutron. Energi yang diperlukan untuk menguraikan
inti menjadi proton dan neutron yang terpisah adalah sebesar -2,37 x 10 -11 J. Untuk
pembentukan 1 mol inti fluorin, energi yang dilepaskan adalah:

E = (-2,37 x 10-11 J) (6,022 x 1023/mol)

= -1,43 x 1013 J/mol

Dengan demikian, energi ikatan inti adalah 1,43 x 10 13 J/mol untuk 1 mol
inti fluorin-19, yang merupakan kuantitas yang sangat besar bila dibandingkan
dengan entalpi reaksi kimia biasa yang hanya sekitar 200 kJ.

5. RADIOAKTIVITAS ALAMI

Disintegrasi inti radioaktif sering merupakan awal dari deret peluruhan


radioaktif, yaitu rangkaian reaksi inti yang akhirnya menghasilkan pembentukan
isotop stabil. Misalnya adalah deret peluruhan uranium-238 hingga menghasilkan
timbal-206 yang stabil.

Jenis-jenis peluruhan radioaktif meliputi; peluruhan(pemancaran) alfa,


peluruhan negatron, peluruhan positron, penangkapan elektron, peluruhan gamma,
pemancaran neutron, pemancaran neutron terlambat dan pembelahan spontan.

Pembelahan spontan hanya terjadi pada nuklida-nuklida yang sangat besar


dan membelah secara spontan menjadi dua nuklida yang massanya berbeda, misal
Cf-254 membelah spontan menjadi Mo-108 dan Ba-142 dengan memancarkan 4
neutron.

6. Kinetika Peluruhan Radioaktif

Semua peluruhan radioaktif mengikuti kinetika orde pertama, sehingga


laju peluruhan radioaktif pada setiap waktu t adalah:

Laju peluruhan pada waktu t = N

= konstanta laju orde pertama

N = banyaknya inti radioaktif pada waktu t

ln Nt/N0 = - t

dengan waktu paruh : t1/2 = 0,693/

7. TRANSMUTASI INTI

Pada tahun 1919, Rutherford berhasil menembak gas nitrogen dengan


partikel alfa dan menghasilkan hidrogen dan oksigen. Reaksi ini merupakan
transmutasi buatan pertama, yaitu perubahan satu unsur menjadi unsur lain. Coba
tuliskan reaksinya!

Pada tahun 1934, Irene Joliot-Curie, berhasil membuat atom fosfor yang
bersifat radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan sinar alfa yang
berasal dari polonium.
Beberapa contoh reaksi inti:

1) Penembakan atom litium-7 dengan proton menghasilkan 2 atom helium-4

2) Penembakan nitrogen-14 dengan neutron menghasilkan karbon-14 dan


hidrogen

3) Penembakan aluminium-27 dengan proton menghasilkan magnesium-24


dan helium-4

8. Keaktifan (A)

Keaktifan suatu cuplikan radioaktif dinyatakan sebagai jumlah disintegrasi


(peluruhan) per satuan waktu. Keaktifan tidak lain adalah laju peluruhan dan
berbanding lurus dengan jumlah atom yang ada.

A=N

Satuan keaktifan adalah Curie (Ci) yang didefinisikan sebagai keaktifan dari 3,7 x
1010 disintegrasi per detik.

Satuan SI untuk keaktifan adalah becquerel dengan lambang Bq

1 Ci = 3,7 x 1010 Bq

Keaktifan jenis adalah jumlah disintegrasi per satuan waktu per gram bahan
radioaktif.

9. Dosis Radiasi

Untuk menyatakan jumlah atau dosis radiasi yang diserap oleh zat-zat
ditetapkan satuan untuk dosis. Di Amerika, satuan dosis yang umum adalah rad
dengan lambang rd. Satu rad setara dengan penyerapan 10-5 J per gram jaringan.
Satuan SI untuk dosis adalah gray dengan lambang Gy. Satu gray setara dengan
energi sebanyak 1 joule yang diserap oleh setiap kg zat. Radiasi neutron lebih
berbahaya dari radiasi beta dengan energi dan intensitas yang sama. Untuk
membedakan pengaruh radiasi digunakan satuan rem (radiation equivalen of
man).

Satu rad sinar alfa lebih merusak daripada satu rad sinar beta. Oleh karena
itu rad biasanya dikalikan dengan faktor yang mengukur kerusakan biologi relatif
yang disebabkan oleh radiasi. Faktor ini disebut RBE (Relative Biologycal
Effetiveness of Radiation). Hasil kali rad dan RBE menghasilkan dosis efektif
yang disebut rem (Rontgen Equivalent for Man). Satu rem suatu macam radiasi
akan menghasilkan pengaruh biologi yang sama.

Contoh:

Dosis 0 20 rem pengaruh kliniknya tidak terdeteksi , dosis 20-50 sedikit


pengaruh pengurangan sementara butir darah putih, dosis 100-200 terdapat
pengaruh banyak pengurangan butir darah putih dan pada dosis lebih dari 500 rem
dapat menyebabkan kematian.

10. FISI INTI

Fisi inti (nuclear fission) /reaksi fisi adalah proses di mana suatu inti berat
(nomor massa >200) membelah diri membentuk inti-inti yang lebih kecil dengan
massa menengah dan satu atau lebih neutron. Karena inti berat kurang stabil
dibandingkan produknya, proses ini melepaskan banyak energi. Reaksi fisi
uranium-235: Sebagai contoh adalah energi yang dihasilkan pada pembelahan 235
gram uranium-235 adalah ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada
pembakaran 500 ton batubara.

Selain besarnya jumlah energi yang besar, ciri penting dari fisi uranium-
235 adalah adanya kenyataan bahwa lebih banyak neutron yang dihasilkan
dibandingkan dengan yang semula ditangkap dalam prosesnya. Sifat ini
memungkinkan berlangsungnya reaksi rantai inti, yaitu serangkaian reaksi fisi
yang dapat berlangsung sendiri tanpa bantuan. Neutron yang dihasilkan selama
tahap awal dari fisi dapat mengakibatkan terjadinya fisi dalam inti uranium-235
lain, yang selanjutnya menghasilkan neutron lebih banyak dan seterusnya. Dalam
waktu kurang dari satu detik, reaksi dapat menjadi tak terkendali, membebaskan
banyak sekali kalor ke lingkungan. Agar reaksi rantai terjadi, harus ada cukup
uranium-235 dalam sampel untuk menangkap neutron, sehingga dikenal istilah
massa kritis, yaitu massa minimum material terfisikan yang diperlukan untuk
membangkitkan reaksi rantai inti yang dapat berlangsung sendiri.

APLIKASI FISI INTI

Bom Atom

Penerapan pertamakali fisi inti ialah dalam pengembangan bom atom.


Faktor krusial dalam rancangan bom ini adalah penentuan massa kritis untuk bom
itu. Satu bom atom yang kecil setara dengan 20.000 ton TNT. Massa kritis suatu
bom atom biasanya dibentuk dengan menggunakan bahan peledak konvensional
seperti TNT tersebut, untuk memaksa bagian-bagian terfisikan menjadi bersatu.
Bahan yang pertama diledakkan adalah TNT, sehingga ledakan akan mendorong
bagian-bagian yang terfisikan untuk bersama-sama membentuk jumlah yang lebih
besar dibandingkan massa kritis. Uranium-235 adalah bahan terfisikan dalam bom
yang dijatuhkan di Hiroshima dan plutonium-239 digunakan dalam bom yang
meledak di Nagasaki.

Reaktor Nuklir

Suatu penerapan damai tetapi kontroversial dari fisi inti adalah pembangkitan
listrik menggunakan kalor yang dihasilkan dari reaksi rantai terbatas yang
dilakukan dalam suatu reaktor nuklir. Ada 3 jenis reaktor nuklir yang dikenal,
yaitu:
a. Reaktor air ringan. Menggunakan air ringan (H2O) sebagai moderator (zat
yang dapat mengurangi energi kinetik neutron).

b. Reaktor air berat. Menggunakan D2O sebagai moderator.

c. Reaktor Pembiak (Breeder Reactor). Menggunakan bahan bakar uranium,


tetapi tidak seperti reaktor nuklir konvensional, reaktor ini menghasilkan
bahan terfisikan lebih banyak daripada yang digunakan.

11. FUSI INTI

Fusi inti (nuclear fusion) atau reaksi fusi adalah proses penggabungan inti kecil
menjadi inti yang lebih besar. Reaksi ini relatif terbebas dari masalah pembuangan
limbah. Dasar bagi penelitian pemakaian fusi inti untuk produksi energi adalah
perilaku yang diperlihatkan jika dua inti ringan bergabung atau berfusi
membentuk inti yang lebih besar dan lebih stabil, banyak energi yang akan dilepas
selama prosesnya. Fusi inti yang terus-menerus terjadi di matahari yang terutama
tersusun atas hidrogen dan helium. Reaksi fusi hanya terjadi pada suhu yang
sangat tinggi sehingga reaksi ini sering dinamakan reaksi termonuklir. Suhu di
bagian dalam matahari mencapai 15 jutaoC. Aplikasi Fusi Inti yang telah
dikembangkan adalah bom hidrogen.

PENGGUNAAN RADIOISOTOP

Radioisotop adalah isotop suatu unsur yang radioaktif yang memancarkan


sinar radioaktif. Isotop suatu unsur baik yang stabil maupun radioaktif memiliki
sifat kimia yang sama. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk
mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok
senyawa) dan sebagai sumber radiasi /sumber sinar.
Berikut beberapa contoh penggunaan radioisotop dalam berbagai bidang:

1. Bidang kimia

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi


kimia seperti esterifikasi dan fotosintesis.

Penetapan struktur senyawa kimia seperti ion tiosulfat.

Analisis pengenceran isotop dan analisis pengaktifan neutron (dalam bidang


perminyakan, pengendalian polusi, obat-obatan, geologi, elektronika,
kriminologi, oseanografi dan arkeologi).

2. Bidang kedokteran

Isotop natrium-24 digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam tubuh


manusia , mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid dengan isotop I-131,
menentukan tempat tumor otak dengan radioisotop fosfor, Fe-59 untuk
mengukur laju pembentukan sel darah merah. Kobalt-60 digunakan untuk
pengobatan kanker, teknetium-99 untuk alat diagnostik gambaran jantung, hati
dan paru-paru pasien.

3. Bidang pertanian

Radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul dan


radiisotop fosfor untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman.

4. Bidang Industri

Untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam dalam tanah atau beton,
menentukan keausan atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan
antar logam,

4. Penentuan umur batuan atau fosil


EVALUASI

PILIHAN BERGANDA

1. Penembakan Cd dengan ppartikel neutron menghasilkan isotop Cd dan

A. p B. E C. He D. E. e

Jawaban : D

Pembahasan :

Cd + n Cd +

Jumlah nomor massa dan nomor atom pereaksi sama dengan hasil reaksi.

2. Jika atom alumunium Al ditembakan dengan partikel neutron, akan terjadi

isotop natrium radioaktif sesuai dengan reaksi : Al + n Na + x, x

adalah

A. Partikel alpha D. Atom Tritium

B. Sinar gamma E. Partikel neutron

Jawaban : A
Pembahasan :

Al + n Na + x

x = He = sinar

3. Suatu nuklida Po ditembakan dengan sinar alpha menurut reaksi :

Po + X + n , maka nomor atom dan bilangan massa Nuklida X adalah

A. 90 dan 233 D. 92 dan 237

B. 90 dan 234 E. 92 dan 238

C. 91 dan 237

Jawaban : D

Pembahasan :

Po + X + n

Po + He X + n

nomor atom= 92, bilangan massa = 237

4. Suatu unsur X dapat memancarkan 5 kali sinar alpha, sehingga terbentuklah


unsur Y. Maka banyaknya neutron unsur Y adalah

A. 123 B. 129 C. 132 D. 135 E. 215

Jawaban : D

Pembahasan :

X Y + 5

XY+5

electron = 80

proton = 80
neutron = 215 80 = 135

5. Penggunaan radioisotop dalam kehidupan antara lain :

1. mempelajari ssistem kesetimbangan

2. sterilisasi

3. pengenceran isotop

4. pemeriksaan tanpa merusak

5. radioterapi

Contoh penggunaan radioisotop dalam bidang kimia adalah

a. (1) dan (3) d.(3) dan (4)


b. (1) dan (4) e.(4) dan (5)
c. (3) dan (5)

Jawaban : A

Pembahasan :

(1) bidang kimia


(2) bibang kedokteran
(3) bidang kimia
(4) sebagai perunut terutama dalam bidang kedokteran dan hidrologi
(5) bidang kedokteran

6. Gejala keradioaktifan ditemukan oleh

A. Emest Rhuterford C. Henry Becquerel

B. Pierre Curie D. J. Chadwick

C. W.C. Roentgen

Jawaban : D

Pembahasan

Emest Rhuterford adalah penemu inti atom, Piere Curie bersama Marie Curie
menemukan unsure radioaktif Polonium dan Radium. W.C. Reontgen
menemukan sinar-X, J. Chadwick menemukan partikel neutron.
7. Untuk mencapai kestabilan, maka C memancarkan

A. sinar-X D. proton

B. partikel E. neutron

C. positron

Jawaban : B

Pembahasan

Mempunyai harga > 1, maka ia termasuk nuklida yang surplus neutron terletak
di ats kurva kestabilan inti. Dengan demikian mencapai kestabilan dengan cara
memancarkan partikel b.

8. Suatu radioaktif mempunyai waktu paruh 18 hari. Jika unsur radioaktif tersebut
disimpan selama 72 hari, maka sisa unsur radioaktif tersebut adalah

A. 50% D. 6,25%

B. 25% E. 3,12%

C. 12,5%

Jawaban : D

Pembahasan

Bila dalam presentase, maka No = 100%

N = 100%

N = 100% = = 6,25%

9. Waktu paruh Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram,


maka setelah disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak

A. 5 gram D. 25 gram

B. 15 gram E. 30 gram

C. 20 gram

Jawaban : E
Pembahasan

N = 40

N = 40 == 5 gram

Pengurangan berat = N- N

= 40-5 = 35 gram

10. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai pemanfaatan radioisotop


adalah

A. Tc-99 digunakan untuk membimbing ahli bedah mencari letak jaringan

yang sakit.

B. Tl-201 untuk melihat kelainan jantung.

C. Co-60 untuk membunuh virus HIV

D. I-131 untuk diagnosa penyakit kelenjar gondok.

E. Na-24 untuk mempelajari laju aliran sungai.

Jawaban : C

Pembahasan :

Co-60 digunakan untuk terapi tumor dan kanker.

Anda mungkin juga menyukai