Anda di halaman 1dari 1

Titrasi Asam Basa

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi asam-basa
adalah titrasi yang yang melibatkan asam maupun basa sebagai titer (zat yang
telah diketahui konsentrasinya) maupun titrant (zat yang akan ditentukan
kadarnya) dan berdasarkan reaksi penetralan asam-basa. Kadar larutan asam
ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya,
dan sebaliknya, kadar larutan basa dapat diketahui dengan menggunakan
larutan asam yang diketahui kadarnya. Titik ekivalen yaitu pH pada saat asam
dan basa (titrant dan titer) tepat ekivalen atau secara stoikiometri tepat habis
bereaksi.
Ada dua cara umum untuk mengetahui titik ekivalen pada titrasi asam basa:
1. Memakai pH meter.
2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum
proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekivalen
terjadi, dan pada saat itulah titrasi dihentikan.
Titik akhir titrasi yaitu pH pada saat indikator berubah warna dan saat itu juga
titrasi dihentikan. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat digunakan indikator
Fenolftalein (trayek pH 8,3-10) karena kesalahannya paling kecil. Dalam titrasi ini
titik akhir pH>7 dan perubahan warna pada titik akhit titrasi adalah merah.
Untuk mengetahui kemolaran asam kuat (HCl) dapat diketahui setelah
mengetahui volum basa kuat (KOH) yang berkurang sampai titik akhir titrasi
(reaksi dihentikan). Pada saat titik ekivalen mol basa kuat akan sama dengan
mol asam kuat, sehingga kemolaran asam kuat dapat dicari.

Anda mungkin juga menyukai