Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2008, penyakit dengan waktu yang panjang dan progresifitas yang
lambat ini dilaporkan telah membunuh lebih dari 36 juta orang setiap
tahunnya dan 80% atau 29 juta kematian terjadi pada negara-negara dengan
membuat suatu strategi The 2008 -2013 Action Plan for The Global Strategy
melitus, dan juga penyakit renal lainnya. Etiologi dari GGK menurut US
hipertensi menjadi etiologi dengan prosentase tinggi yakni 34% dan 21%
mendekati 600%, dari 290 kasus menjadi 1.738 kasus per juta penduduk.
Jumlah kematian pasien GGK juga menunjukkan kenaikan dari 10.478 pada
tahun 1980 menjadi 90.118 pada tahun 2009 (National Kidney and Urologic
menjalani hemodialisis hanya sekitar 4-5 ribu saja. Banyak yang telah
hemodialisis (cuci darah) mencapai 2260 orang dari 2148 orang pada
psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan
ini diberikan untuk penderita penyakit kronis dimulai pada saat didiagnosis
B. Rumusan Masalah
Kronik?
1. Tujuan Umum
akhir.
2. Tujuan Khusus
akhir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gagal ginjal kronis (GGK) atau End Stage Renal Disease (ESRD)
ketika fungsi ginjal sudah di bawah 25% maka gejala akan muncul
End Stage Renal Disease (ESRD) atau gagal ginjal tahap akhir
2. Klarifikasi
Tabel 2.1
Klasifikasi Gagal Ginjal Kronis dengan rumus Kockroft Gault
3. Etiologi
sitemik).
tubulus ginjal).
g. Nefropati toksik.
a. Kardiovaskuler
3) Edema periorbital.
b. Dermatologi
3) Pruritus.
4) Ekimosis.
5) Kuku tipis dan rapuh.
c. Pulmoner
1) Krekels
3) Nafas dangkal
4) Pernafasan kussmaul
d. Gastrointestinal
e. Neurologi
4) Disorientasi
5) Kejang
7) Perubahan perilaku
f. Muskuloskeletal
1) Kram otot
2) Kekuatan otot hilang
4) Fraktur tulang
5) Foot drop
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Laboratorium darah
dan immunoglobulin).
2) Pemeriksaan Urin
b. Pemeriksaan EKG
c. Pemeriksaan USG
d. Pemeriksaan Radiologi
abdomen.
7. Penatalaksanaan
retensi enema.
f. Mempertahankan keseimbangan cairan; Penatalaksanaan
tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang,
tekanan darah dan status klinis pasien. Masukkan dan haluaran oral dan
cairan.
1. Pengkajian
a. Identitas
usia 30-60 tahun), Agama, Jenis Kelamin (pria lebih beresiko daripada
mengirim, Cara masuk RS, dan Diagnosa medis dan nama Identitas
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
dari urine keluar sedikit sampai tidak dapat BAK, gelisah sampai
penurunan kesadaran, tidak selera makan (anoreksia), mual,
muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, napas bau (ureum), dan
kronik.
kesehari-hariannya.
d. Pola Nutrisi/Metabolisme
1) Pola Makan
dan muntah.
2) Pola Minum
e. Pola Eliminasi
anuria, warna urine keruh atau berwarna coklat, merah dan kuning
pekat.
f. Pola Aktivitas /Latihan
malam hari).
j. Pola Seksualitas/Reproduksi
yang di derita.
2) Role/peran
diderita
3) Identity/identitas diri
dan sebabnya, perasaan tidak berdaya, tidak ada harapan, tidak ada
2) Kepala
5) Dada / Thorak
kussmaul (cepat/dalam)
b) Palpasi : Biasanya fremitus kiri dan kanan
6) Jantung
7) Perut / Abdomen
kali/menit
8) Genitourinaria
o. Pemeriksaan Penunjang
1) Urine
a) Volume : kurang dari 400 ml/24 jam (oliguria) atau urine tidak
ada (anuria)
kerusakan tubular)
mereabsorpsi natrium.
2) Darah
mg/dl).
ureter.
produk sampah
3. Intervensi Keperawatan
keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
keperawatan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Kasus
Pemeriksaan Fisik :
3. Tanda-Tanda Vital
Pernafasan : 35x/Menit
Suhu : 37,6 0c
SPO2 : 80%.
4. BB : 80 Kg
5. TB : 165 cm
a. Ureum : 202,32
c. SGOT : 19
d. SGPT : 30
e. WBC : 5,5 X 103
f. RBC : 3,90
g. HGB : 10,7
h. HCT : 32,5%
i. GDS : 161
j. Pemeriksaan Radiologi :
Pulmo:
Kesan:
k. Pemeriksaan USG :
Tampak Batu.
c) Rendah Garam
Terapi :
Dengan diagnosa Gagal Ginjal Kronik Stadium Akhir (V) (Ckd Stadium V),
dan menjalani hemodialisa rutin sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang,
sekarang klien mengeluh, sesak nafas sudah dua hari, bengkak dikedua tangan
dan kaki, BAK tidak lancar, air kencing sedikit dan berwarna keruh, mual-
mual, nafsu makan menurun, lemah, letih, lesu. Klien makan dan minum
sedikit, aktivitas berkurang, tidur terganggu karena sesak nafas, tidak ada
keluhan Nneri, hubungan klien dengan orang lain baik hubungan seksual
dengan istri terganggu akibat penyakit yang diderita oleh klien, dan keluarga
dada, pasien dan keluarga rajin berdoa, baca Al-quran, dan sering dikunjungi
oleh ustadz.
B. Pembahasan Kasus
1. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas Klien
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
No.RM : 1040274/12012702
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : SLTA
c. Riwayat Kesehatan
disekitar rumah, dll dan sesak nafas akan berkurang apabila klien
berada didepan kipas angin (menghirup angin dari kipas angin), klien
madi dam toilet,klien merasa sesak nafas pada saat pagi, siang, dan
tangan dan kaki, BAK tidak lancar, air kencing sedikit dan berwarna
5) Pola Persepsi
kesehatan.
7) Pola eliminasi
orang lain.
kemampuan sensasi.
baik.
b) Pola kognitif
Keluarga pasien dan pasienmengetahui tentang penyakit
c) Pola koping
d. Riwayat Spiritual
tempatnya mengadu).
e. Pemeriksaan Fisik
3) Tanda-tanda Vital
Pernafasan : 35x/menit
Suhu : 37,6 0C
SPO2 : 80%.
BB : 80 kg
TB : 165 cm
4) Sistem Kardivaskuler
5) Sistem Pencernaan
Bentuk perut buncit, tidak ada massa, nteri tekan, bising usus
11x/menit.
6) Sistem Muskuloskeletal
pada kaki dan tangan, kekuatan otot masing masing tangan dan
0 - 5).
7) Sistem Endokrin
8) Sistem Integumen
Warna kulit putih kebiruan (kusam dan kering), bersisik pada
9) Sistem Neurologi
a) Pemeriksaan laboratorium
Ureum : 202,32
SGOT : 19
SGPT : 30
RBC : 3,90
HGB : 10,7
HCT : 32,5%
GDS : 161
b) Pemeriksaan Radiologi :
Pulmo:
Kesan:
c) Pemeriksaan USG :
tampak batu.
batu.
Rendah garam
g. Terapi :
C. Analisa Data
Cairan masuk
DO : ke paru
Tanda-tanda Vital
rongga alveolus.
lesu.
sekresi eritropoetin
DO : menurun
Tanda-tanda Vital
Pernafasan : 35x/menit
membengkak. intravaskuler
Terjadi
perpindahan cairan
DO : Dari intravaskuler
BB : 80 kg Cairan interstitial
paru
kelebihan volume
cairan
BUN, kreatinin
DO : meningkat
Ureum : 202,32
Kreatinin : 0,10 Masuk dalam
SGOT : 19 saluran
SGPT : 30 gastrointestinal
HCT : 32,5%
Rendah garam
Berdoa dan
DO : membaca Al-quran
hubungan yang
penyakit dengan
DO : sabar
Kualitas hidup
meningkat
D. DiagnosaKeperawatan
Jaringan Menurun.
3. Kelebihan Volume Cairan Berhubungan Dengan Input Cairan Lebih
Akhir/Stadium V).
E. Intervensi Keperawatan
NO TUJUAN DAN
RENCANA RASIONAL
DX KRITERIA HASIL
1. Tujuan : a. Auskultasi bunyi nafas, a. menyatakan adanya
pola nafas kembali catat adanya crakles pengumpulan sekret
normal/stabil b. Ajarkan klien batuk b. membrsihkan jalan
Kriteria hasil : efektif dan nafas dalam nafas dan
Klien tidak mengalami c. Atur posisi senyaman memudahkan alirfan
dyspnea mungkin oksigen
d. Batasi untuk c. mencegah terjadimya
beraktivitas sesak nafas
e. Anjurkan diet d. mencegah sesak atau
hipertonis hipoksia
f. kolaborasi pemberian e. mengurangi edema
oksigen paru
f. perfusi jaringan
adekuat.
2. Tujuan : a. Selidiki adanya tanda a. Mengetahui penyebab
Perfusi jaringan anemia b. Edema merupakan
adekuat b. Observasi adanya penyebab
Kriteria hasil : edema ekstremitas c. Meningkatkan
CRT kurang dari 2 c. Dorongan latihan aktif sirkulasi perifer
detik. dengan rentang gerak d. Meningkatkan suplai
sesuai toleransi oksigen
d. Kolaborasi pemberian
oksigen
3. a. Kaji status cairan a. Mengetahui status
dengan menimbang BB cairan, meliputi input
perhari, keseimbangan dan output.
masukan dan keluaran, b. Pembatasan cairan
Tujuan :
turgor kulit Tanda- akan menentukan BB
Volume cairan dalam
tanda vital ideal, keluaran urine,
keadaan seimbang
b. Batasi masukan cairan dan respon terhadap
c. Jelaskan pada pasien terapi.
dan keluarga tentang c. Pemahaman
Kriteria hasil :
pembatasan cairan. meningkatkan
Tidak ada edema,
d. Anjurkan pasien / ajari kerjasama klien dan
keseimbangan antara
klien untuk mencatat keluarga dalam
input dan output cairan
penggunaan cairan pembatasan cairan.
terutama pemasukan d. Mengetahui
dan keluaran. keseimbangan input
dan output.
4. Tujuan : a. Awasi konsumsi a. Mengidentifikasi
Mempertahankan makanan / minuman kekurangan nutrisi
masukan nutrisi yang b. Perhatikan adanya mual b. Menurunkan
adekuat dengan muntah pemasukan dan
Kriteria hasil : c. Berikan makanan memerlukan
Menunjukan protein sedikit tapi sering intervensi
albumin stabil. d. Berikan diet protein 0.6 c. Porsi lebih kecil dapat
hd/kg BB meningkatkan
e. Berikan perawatan masukan makanan
mulut sering d. Meningkatkan protein
albumin
e. Menurunkan
ketidaknyamanan dan
mempengaruhi
masukan makanan.
5 Tujuan : a. Rajin melakukan doa a. Mendekatkan diri
Memelihara hubungan b. Rajin membaca al- pada Tuhan
baik dengan Tuhan. quran (membina hubungan
c. Rajin melakukan hal- yang baik dengan
hal yang berkaitan Tuhan melalui doa).
dengan kerohaniaan. b. Menenangkan diri
dengan melihat dan
merengungkan
ajaran-ajaran Tuhan.
c. Meningkatkan
keimanan dengan
melibatkan diri
dengan hal-hal yang
berkaitan dengan
kerohaniaan.
6 Tujuan : a. Mampu a. Menghadapi segala
Mempertahankan mengendalikan sesuatu dengan
kualitas hidup yang masalah tenang
baik. b. Menghadapi b. Mampu
perawatan dengan mengendalikan stress
tabah dan sabar dengan baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Laporan ini berisi tentang Palliative Care pada penderita gagal ginjal kronik.
Diharapkan perawat dapat mengetahui lebih lagi mengenai Palliative Care dan
cara penanganan pada pasien penderita gagal ginjal kronik, tidak hanya
terapeutik.
4.2 Saran
kesehatan.
3. Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat ikut serta untuk melakukan
Sherwood, Lauralle. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC.
2001
Smeltzer, Suzanne C. Dkk. Brunner & Suddart Textbook of medical-suirgical
Nursing : Eleventh Edition. USA : Lipincott williams & Wilkins.2009
Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2006
USRDS Annual Data Report : Atlas of End Stage Renal Disease in United Stated
Volume 2 tahun 2012