Anda di halaman 1dari 92

PENGARUH BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MUTU HASIL

BELAJAR MELALUI MUTU PROSES BELAJAR MENGAJAR


PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DI KABUPATEN ASAHAN

TESIS

Oleh

SYAMSUDIN
077017083/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
PENGARUH BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MUTU HASIL
BELAJAR MELALUI MUTU PROSES BELAJAR MENGAJAR
PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DI KABUPATEN ASAHAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

SYAMSUDIN
077017083/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Judul Tesis : PENGARUH BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP
MUTU HASIL BELAJAR MELALUI MUTU
PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN ASAHAN
Nama Mahasiswa : Syamsudin
Nomor Pokok : 077017083
Program Studi : Akuntansi

Menyetujui
Komisi Pembimbing,

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak) (Dra. Tapi Anda Sari Lubis M.Si.Ak)
Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur,

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA,Ak) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B., M.Sc)

Tanggal lulus : 24 Agustus 2009

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Telah diuji pada
Tanggal : 24 Agustus 2009

PANITIA PENGUJI TESIS


Ketua : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak
Anggota : 1. Dra. Tapi Anda Sari Lubis M.Si.Ak
2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, Ak
3. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang berjudul :

PENGARUH BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MUTU HASIL BELAJAR

MELALUI MUTU PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN ASAHAN

Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun

sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan

secara benar dan jelas.

Kisaran, September 2009


Yang membuat pernyataan

Syamsudin

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh biaya
Pendidikan terhadap mutu hasil belajar melalui mutu proses belajar mengajar pada
Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Asahan.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis
regresi linier sederhana dan regresi berganda. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel biaya pendidikan sebagai variabel independen, variabel
mutu hasil belajar sebagai variabel dependen, dan variabel mutu proses belajar
mengajar sebagai variabel intervening. Metode penarikan sampel menggunakan
puposive sampling sebanyak 76 sekolah SMP di Kabupaten Asahan.
Hasil penelitian ini membuktikan pada model pertama bahwa biaya
pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar dengan variasi yang terjelaskan
yang dinyatakan dalam R2. Model kedua menyimpulkan biaya pendidikan
berpengaruh terhadap mutu proses belajar mengajar dengan variasi yang terjelaskan
yang dinyatakan dalam R2. Pada model ketiga Mutu proses belajar mengajar
berpengaruh terhadap mutu hasil belajar dengan variasi yang terjelaskan yang
dinyatakan dalam R2 . Sedangkan pada model keempat nilai pengaruh langsung biaya
pendidikan terhadap mutu hasil belajar menunjukkan nilai negatif, akan tetapi biaya
pendidikan berpengaruh positif terhadap mutu hasil belajar melalui intervening
variabel mutu proses belajar mengajar. Hasil penelitian ini juga menjelaskan bahwa
mutu proses belajar mengajar merupakan variabel intervening sebagian

Kata kunci : Biaya pendidikan, mutu proses belajar dan mutu hasil belajar.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
ABSTRACT

The aim of This research is to know the influence of cost of education on the
quality of education result by the quality of learning process (Study in Junior High
School in the Asahan Regency).
The analyze method employed in this research is quantitative method with ordinary
and multiple linier regression analysis. The variables of this research are cost of
education (X), the quality of education result (Y) and the quality of learning
process (Z). The Tecnique sampling is used the purposive sampling as many 76
schools of Junior High School in The Asahan Regency .
The result of this research by the first model is cost of education influence on
the quality of education result with explained by variation the expressed in R2 . The
second model is cost of education influence on the quality of learning process with
explained by variation the expressed in R2 . The Third model is the quality of
learning process influence on the quality of education result with explained by
variation the expressed in R2 . While at the fourth model is direct influence at cost of
education on the quality of education result is negative but cost of education
influence on the quality of education result by the quality of learning process . The
result of this research explained too, that variable of the quality of learning process
as show as some of intervening variables.

Keywords : Cost of Education, Quality of Learning Process , and Quality of


Education Result.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
KATA PENGANTAR

Segala puji yang tidak terhingga kepada Allah SWT atas kurnia-Nya, sehingga
penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini merupakan analisis tentang Pengaruh
Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar
Mengajar pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Asahan.
Pada kesempatan ini tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, Sp.A.(K), selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr.Ir.T. Chairun Nisa B, M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, Selaku Ketua Program Studi
Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak, dan Ibu Dra. Tapi Andasari Lubis,
M.Si, Ak selaku pembimbing I dan II, yang telah banyak membantu/membimbing
saya dalam penyelesaian Tesis ini.
5. Ibu Dosen Penguji, Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, Dra. Sri
Mulyani, MBA, Ak dan Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Acc, Ak.
6. Drs. H. Ismail selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan yang banyak
memberikan motivasi dan membantu agar pendidikan ini dapat diselesaikan.
7. Khususnya yang tercinta Hj.Rirawati Harahap S.Pd, Indah Pristina Sari, Dwi
Maulida Sari, dan Heru Cara Asari (Istri dan anak-anakku) yang selalu
memberikan energi dan spirit kebahagiaan.
8. Semua sahabat-sahabatku pada Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan dan Kepala
Sekolah dijenjang Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Asahan yang selalu
setia membantuku.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Semoga Allah memberikan balasan yang setimpal sesuai dengan jasa jasanya.
Akhirnya penulis menyadari dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas,
banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan proposal penelitian ini. Untuk
itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan
penelitian ini.

Hormat Saya

SYAMSUDIN

RIWAYAT HIDUP

1. N a m a : Syamsudin

2. Tempat/tgl lahir : Pulau Simardan, Tanjung Balai, 16 Mei 1964

3. Pekerjaan : PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan

4. Agama : Islam

5. Orang tua

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
a. Ayah : Ajim

b. Ibu : Salmiah

6. Istri : Hj. Rirawati Harahap, S.Pd

7. Anak : 1. Indah Pristina Sari

2. Dwi Maulida Sari

3. Heru Cakra Asari

8. Alamat : Jl. Willem Iskandar Gg. Keluarga Kisaran Kabupaten

Asahan

9. Pendidikan

a. SD Negeri : SDN IX Tanjung Balai

b. SMP Negeri : SMPS Kemajuan Tanjung Balai

c. SMA Negeri : SMA Negeri I Tanjung Balai

d. Fakultas : FKIP UMN Prodi Pendidikan Matematika - Medan

e. Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana USU Tahun 2009.

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
1.5. Originalitas ................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 12
2.1 Landasan Teori 12
2.1.1 Mutu Pendidikan ........ 12
2.1.2 Biaya Pendidikan ....... 14
2.1.3 Hubungan Biaya Pendidikan Dengan Mutu Proses
Belajar dan Mutu Hasil Belajar 15
2.2 Review Peneliti Terdahulu ........... 18
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ................................... 21
3.1. Kerangka Konsep ....................................................................... 21
3.2. Hipotesis Penelitian..................................................................... 23
BAB IV METODE PENELITIAN 24
4.1. Jenis Penelitian ........................................................................... 24
4.2. Lokasi Penelitian ........................................................................ 24
4.3. Populasi dan Sampel ................................................................... 24
4.4. Metode Pengumpulan data .......................................................... 25
4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................... 26
4.6. Metode Analisis Data ................................................................. 29
4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik................................................... 29
4.7. Model Penelitian........................................................................... 30
4.8. Pengujian Hipotesis...................................................................... 31

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 34
5.1. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 34
5.1.1. Profil Sampel Penelitian .................................................... 34
5.1.2. Statistik Deskriptif ............................................................. 36
5.2. Analisis Data ............................................................................... 38
5.2.1. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 38
5.3. Pembahasan Hasil Hipotesis ....................................................... 42
5.3.1. Model Pertama (1) ............................................................. 42
5.3.2. Model Kedua (2) ............................................................... 44
5.3.3. Model Ketiga (3) ............................................................... 46
5.3.4. Model Keempat (4) ........................................................... 48
5.4. Model Uji Hipotesis .................................................................... 49
5.4.1. Uji Signifikansi F .............................................................. 49
5.4.2. Uji Signifikansi t ............................................................... 50
5.5. Pembahasan ................................................................................. 53
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 58
6.1. Kesimpulan .................................................................................. 58
6.2. Keterbatasan Penelitian................................................................. 58
6.3. Saran ..................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 61

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Kondisi Umum Pendidikan Tingkat SMP Kabupaten Asahan ....... 3


1.2 Kondisi Mutu Prestasi Belajar Siswa... 4
2.1 Review Peneliti Terdahulu............................................................... 20

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
4.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................. 28
5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ...................................................... 34
5.2 Statistik Deskriptif 36
5.3 Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test 40
5.4 Uji Multikolinieritas 41
5.5 Pengujian Goodness of Fit .. 42
5.6 Hasil Regresi Uji t 43
5.7 Pengujian Goodness of Fit .. 44
5.8 Hasil Perhitungan Uji t .. 45
5.9 Pengujian Goodness of Fit ................... 46
5.10 Hasil Penghitungan Uji t.. 47
5.11 Pengujian Kelayakan Model 48
5.12 Hasil Regresi Uji F... 49
5.13 Uji t... 50

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1 Kerangka Konseptual......... 21

5.1 Grafik Uji Normalitas .. 39

5.2 Gambar Scatterplot 42

5.3 Diagram Path Analysis . 52

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Data Sampel SMP Negeri/Swasta TP. 2008/2009 Kabupaten Asahan . 64

2 Regresi (Biaya Pendidikan thd Mutu Hasil Belajar) ......... 65

3 Model 2 . 66

4 Model 3 . 67

5 Model 4 Hasil Pengujian Regresi Berganda Model 4 (Y=a+bX+bZ+e) .. 68

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam

pembangunan bangsa. Sejarah menunjukkan bahwa kunci keberhasilan

pembangunan negara-negara maju adalah tersedianya penduduk yang

terdidik dalam jumlah, jenis, dan tingkat yang memadai. Karena itu, hampir

semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas

utama dalam program pembangunan nasional mereka. Sumber daya

manusia yang bermutu, yang merupakan produk pendidikan, merupakan

kunci keberhasilan suatu negara.

Menyadari hal tersebut di atas pada tahun 1994 telah dicanangkan

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang merupakan salah

satu upaya untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia.

Program ini mentargetkan semua warga negara Indonesia memiliki

pendidikan minimal setara Sekolah Menengah Pertama dengan mutu yang

baik. Dengan bekal itu diharapkan seluruh warga negara Indonesia dapat

mengembangkan dirinya lebih lanjut yang akhirnya mampu memilih dan

mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, sekaligus

berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Ketika dicanangkan pada tahun 1994, Program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar 9 Tahun diharapkan dapat tuntas pada tahun 2003/2004.

Namun krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997

menyebabkan target tersebut tidak dapat tercapai. Target penuntasan wajar


1
kemudian disesuaikan dari 2003/2004 menjadi 2008/2009 dengan indikator

angka partisipasi kasar SMP 95 % dengan mutu pendidikan yang baik.

Sejalan dengan itu, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 129/U/2004, tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan

Bab III, Pasal 3 ayat (2) menyatakan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama terdiri atas : 90 persen anak dalam kelompok

usia 13-15 tahun bersekolah di SMP, 90 persen sekolah memiliki sarana dan

prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan secara

nasional, Angka Putus Sekolah (APS) tidak melebihi 1 persen dari jumlah

siswa yang bersekolah., 80 persen sekolah memiliki tenaga kependidikan non

guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar

lainnya, 90 persen dari jumlah guru SMP yang diperlukan terpenuhi, 90

persen guru SMP memikili kualifikasi, sesuai dengan kompetisi yang

ditetapkan secara nasional, 100 persen siswa memiliki buku pelajaran yang

lengkap setiap mata pelajaran, jumlah siswa SMP per kelas antara 30 40

siswa, 90 persen dari siswa yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan

standar nasional mencapai nilai > 8,00 (memuaskan) dalam mata pelajaran

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan 70 persen dari lulusan

SMP melanjutkan ke sekolah Menengah Kejuruan (SMK),dan Sekolah

Menengah Atas ( SMA ).

Kondisi umum pendidikan tingkat SMP di Kabupaten Asahan dapat

dilihat dari tabel 1.1. berikut :

Tabel 1.1 Kondisi Umum Pendidikan Tingkat SMP Kabupaten Asahan

Kondisi
No Uraian Satuan
Umum
1 Luas Wilayah Kabupaten Asahan 371945 Ha
2 Jumlah Kecamatan Kabupaten Asahan 25 Kecamatan
3 Jumlah Desa 177 Desa
4 Jumlah Kelurahan 27 Kelurahan
5 Pertumbuhan Penduduk 1.94 Persen
6 Usia SMP ( 13 - 15 ) tahun 48488 Orang
* Laki-laki 20232 Orang
* Perempuan 28256 Orang
7 Angka Partisipasi Kasar SMP 78.19 Persen
* Tahun 2006/2007 82.53 Persen
* Tahun 2007/2008 82.53 Persen
8 Jumlah SMP Negeri 51 Sekolah
9 Jumlah SMP Swasta 40 Sekolah
10 Banyak ruang kelas SMP Negeri 518 Kelas
11 Banyak ruang kelas SMP Swasta 254 Kelas
12 Jumlah MTs Negeri 2 Sekolah
13 Jumlah MTs Swasta 73 Sekolah
14 Jumlah Guru SMP 2375 Orang
* PNS 943 Orang
* Non PNS 1432 Orang
15 Kualifikasi Guru DI, DII dan DIII 695 Orang
* S1/A4 1265 Orang
* S2 16 Orang
* Tamatan SLTA 399 Orang
Sumber : Profil Pendidikan di Asahan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan (2007)

Kondisi mutu prestasi belajar siswa SMP tahun 2006 dan 2007 dapat

dilihat dari Tabel 1.2 dibawah ini.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Tabel 1.2 Kondisi Mutu Prestasi Belajar Siswa

No Uraian 2006 2007

1 Rata-rataNilai Ujian Nasional 7.03 7.07

144 dari 36.205 orang 499 orang dari 39435


2 Jumlah Siswa Mengulang
(0.40%) orang (0.25%)

767 orang dari 36205 644 orang dari 39435


3 Jumlah Siswa Putus Sekolah
orang (2.12%) orang (1.62%)

Jumlah lulusan SMP yang melanjut ke 8897 orang dari 11121 11098 orang dari 13213
4
SLTA orang (80%) orang (84%)

Jumlah lulusan SMP yang tidak


5 20% 16%
melanjut ke SLTA

Sumber : Profil Pendidikan di Asahan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan (2007)

Proses pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi .Ketiga hal tersebut merupakan

rangkaian utuh yang tidak dapat dipisah pisahkan. Sejalan dengan itu,

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Supriadi (2001) menyatakan bahwa proses pembelajaran yang bermutu

terjadi jika pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah

dilakukan secara harmonis dan terpadu sehingga mampu menciptakan

situasi pembelajaran yang menyenangkan , mampu mendorong motivasi dan

minat belajar dan mampu memberdayakan peserta didik menguasai

pengetahuan yang telah menjadi muatan nurani peserta didik, dihayati, dan

diamalkan dalam kehidupan sehari hari. Dari hasil monitoring pengawas

pendidikan Kabupaten Asahan menyatakan tidak semua guru menyusun

perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran, pembelajaran masih

didominasi guru melalui metode ceramah yang kurang melatih anak untuk

berfikir kitis, kreatif, dan inovatif. Dari laporan bulanan setiap sekolah

dinyatakan bahwa kehadiran guru dalam satu tahun pelajaran tidak mencapai

100 %.

Fatah (1998:136) menyatakan pembiayaan pendidikan merupakan

faktor yang tidak dapat dihindarkan keberadaannya dalam menyediakan

komponen-komponen input pendidikan. Karena pendidikan merupakan suatu

proses, maka input yang bermutu akan membuat proses belajar mengajar

yang bermutu, dan pada gilirannya akan membuat hasil belajar lebih baik.

Sejalan dengan itu, Supriadi (2001) menyatakan bahwa biaya pendidikan

merupakan salah satu komponen masukan yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pendidikan. Biaya pendidikan diperlukan untuk

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan program sekolah, terlaksananya

aktivitas sekolah ( intra dan ekstra), dan dapat mengembangkan sekolah

sebagai lembaga pendidikan yang bermutu. Dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan melalui peningkatan mutu proses pembelajaran, pemerintah

pusat maupun daerah terus meningkatkan biaya pendidikan. Sejalan dengan

ini Undang Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) menyatakan : Dana pendidikan selain

gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 % dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan

da minimal 20 %dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah dan dinas pendidikan

Kabupaten Asahan khususnya bagi Sekolah Menengah Pertama kegiatan

yang dilakukan yaitu : (1) Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), (2)

Pembangunan SD SMP Satu Atap, (3) Pembangunan Ruang Kelas Baru (

RKB ), (4) Pelaksanaan Program SMP terbuka, Paket B Setara SMP,.(5)

Pemberian Bea Siswa berprestasi. (6) Pemberian Dana Bantuan Operasional

Sekolah melalui Program PKPS-BBM, (7) Sharing Dana Pendamping BOS

bagi Siswa SMP Negeri dan MTs Negeri dari Dana APBD Pemkab Asahan

, (8) Pelatihan Peningkatan Profesional guru SMP, tutor Paket B,(9) Pelatihan

/ Workshop peningkatan profesionalisme dan Kinerja Kepala Sekolah SMP.,

(10) Pelatihan / Workshop peningkatan profesionalisme Pengawas Sekolah

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
(11) Pembekalan kepemimpinan dan manajemen sekolah bagi Calon

Kepala Sekolah dan Pengawas., (12) Pelaksanaan KKG/MGMP Mandiri bagi

Guru SMP di Kab. Asahan, (13) Pelaksanaan K 3 S / MKKS bagi Kepala

Sekolah SMP se Kab. Asahan, (14) Pelaksanaan Kelompok Kerja Pengawas

sekolah SMP Se Kab. Asahan.,(15) Pelaksanaan Pemilihan Pemberian

Penghargaan untuk Siswa SMP berprestasi,(16) Pelaksanaan Olimpiade dan

Lomba Mata Palajaran bagi siswa SMP, (17) Pelaksanaan Pemilihan dan

Pemberian Penghargaan bagi guru, Kepala Sekolah dan Pengawas SMP,

(18) Pelaksanaan program SMP Standart Nasional., (19) Pelaksanaan

Akreditasi untuk SMP,(20) Pelaksanaan Sertifikasi guru / kepala sekolah.,

(21) Pemberian beasiswa bagi Guru SMP untuk mendapatkan kualifikasi S1

dan S2.

Biaya pendidikan khususnya untuk biaya pendidikan Sekolah Menengah

Pertama di Kabupaten Asahan mengalami peningkatan misalnya pada tahun 2006

biaya pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama Rp. 32.654.750.500, dan tahun

2007 sebesar Rp. 35.755.650.800. Biaya pendidikan tersebut berasal dari pemerintah

pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan Peraturan

Pemerintah nomor : 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan BAB I pasal 2 ayat

(1) menyatakan : Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara

pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Biaya pendidikan yang diterima

sekolah dituangkan dalam Rencana Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), yang

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
dalam melakukan perencanaan anggaran sekolah harus sejalan dengan rencana

pembangunan jangka panjang, rencana jangka menengah, recana kerja pemerintah,

rencana strategis pendidikan nasional, rencana strategis satuan pendidikan yang

terdapt dalam rencana pengembangan sekolah, dan rencana kerja tahunan sekolah.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa mutu hasil belajar masih belum

memenuhi Standar Pelayanan Minimal, sedangkan pemerintah terus meningkatkan

biaya pendidikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan peneltian tentang pengaruh

biaya pendidikan terhadap mutu hasil belajar melalui variabel intervening mutu

proses belajar mengajar pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Asahan.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini berangkat dari asumsi utama bahwa pendidikan

mempunyai nilai ekonomi dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang bermutu memerlukan biaya secara memadai. Anggaran belanja

pendidikan khususnya untuk Sekolah Menengah Pertama masih sangat

terbatas, baik dalam besarnya maupun pengelolaannya. Disisi lain mutu

pendidikan SMP relatif masih sangat rendah yang antara lain ditunjukkan

oleh perolehan. Nilai Ujian Nasional, angka tinggal kelas, angka putus

sekolah dan jumlah lulusan SMP yang melanjutkan ke SMA.

Keterkaitan antar faktor pembiayaan pendidikan dengan mutu pendidikan,

baik dalam proses maupun hasil prestasi belajar siswa SMP tersebut

merupakan fokus penelitian ini. Mengacu dari fokus penelitian ini dibuat

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
perumusan masalah yaitu : Apakah biaya pendidikan berpengaruh terhadap

mutu hasil belajar melalui mutu proses belajar mengajar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah :untuk

mengetahui secara empiris bahwa biaya pendidikan berpengaruh terhadap

mutu hasil belajar melalui mutu proses belajar mengajar.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Nilai praktis penelitian ini berhubungan dengan sumbangan dalam cara-

cara upaya perbaikan kebijakan anggaran yang lebih efektif dan efisien

dalam memanfaatkan biaya pendidikan bagi Pemerintah Daerah dan

Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Asahan. Temuan penelitian

diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti terhadap

perbaikan mutu pendidikan Sekolah menengah pertama di Kabupaten

Asahan.

b. Nilai akademis (teoritis) penelitian ini sangat berkepentingan untuk

mengkaji dan menguji konsep ekonomi pendidikan, khususnya analisis

biaya manfaat (cost benefit analysis). Konsep ekonomi pendidikan

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
berkaitan dengan pemilihan keputusan dalam mengalokasikan dan

mendayagunakan sumber sumber yang relatif terbatas untuk mencapai

tingkat efesiensi yang setinggi tingginya. Konsep ekonomi pendidikan

semakin penting untuk dikaji dan dikembangkan dalam kaitan dengan

peningkatan Sumber Daya Manusia (human capital). Konsep ini selain

menganggap penting kaitan antara pendidikan dan pemenuhan

kebutuhan Sumber Daya Manusia yang bermutu, baik untuk memenuhi

pasar kerja maupun kebutuhan pembangunan. Dalam hubungan ini,

pembiayaan pendidikan sebagai salah satu bentuk investasi dalam

Sumber Daya Manusia akan menentukan tingkat produktivitas.

c. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai

bahan pijakan untuk meneliti efektivitas pelaksanaan program program

Pemerintah Kabupaten Asahan khususnya dalam menentukan biaya

dan analisis manfaat biaya (cost benefit analysis) di sekolah untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

1.5. Originalitas

Penelitian ini terinspirasi dari pemikiran yang terdapat pada penelitian

sebelumnya yaitu penelitian dengan judul studi tentang pembiayaan

Pendidikan Sekolah Dasar oleh Nanang Fatah tahun 1998. Penelitian

Nanang Fatah merupakan penelitian analisis empiris yang dilakukan di

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Bandung. Adapun variabel yang diteliti meliputi prestasi belajar (Y1), proses

belajar mengajar (Y2), gaji/kesejahteraan (X1), biaya pendidikan profesional

(X2), biaya pengadaan alat-alat pelajaran (X3), biaya pengadaan buku

pelajaran (X4), biaya rehabilitasi gedung ruang belajar (X5), biaya pengadaan

sarana kelas (X6), biaya pengadaan sarana sekolah (X7), biaya pembinaan

kegiatan ekstrakurikuler (X8) dan biaya pengelolaan sekolah (X9). Hasil

penelitian menyimpulkan bahwa sebagian biaya pendidikan memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan SD,

baik terhadap mutu proses maupun mutu hasil belajar, dimana komponen-

komponen biaya pendidikan yang memberikan kontribusi secara signifikan

terhadap mutu hasil belajar adalah gaji /kesejahteraan pegawai, biaya

pendidikan guru, pengadaan alat pelajaran, pengadaan bahan pelajaran,

pengadaan sarana sekolah. Sedangkan komponen-komponen biaya

pendidikan yang memberikan pengaruh signifikan terhadap proses belajar

siswa adalah gaji/kesejahteraan guru, pengelolaan sekolah, pengadaan alat

pelajaran, dan pengadaan sarana sekolah. Selain itu Fatah menyimpulkan

dalam penentuan besarnya alokasi biaya operasional pendidikan yang

bersumber dari pemerintah untuk setiap sekolah didasarkan atas jumlah

murid, jumlah kelas, dan jumlah pegawai.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dimana pada

penelitian ini dengan mengambil sampel pada 76 (tujuh puluh enam) SMP

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Negeri dan Swasta di Kabupaten Asahan dan melakukan pengujian secara

empiris menggunakan alat uji statistik regresi sederhana dan regresi

berganda. Variabel independen yang digunakan yaitu biaya pendidikan dan

variabel dependen adalah mutu hasil belajar dengan mutu proses belajar

sebagai variabel intervening.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Mutu Pendidikan

Program mutu sebenarnya berasal dari dunia bisnis. Dalam dunia bisnis

baik yang bersifat produksi maupun jasa, program mutu merupakan program

utama sebab kelangsungan dan kemajaun usaha sangat ditentukan oleh

mutu sesuai dengan permintaan dan tuntutan penguna. Permintaan dan

tuntutan pengguna terhadap produk dan jasa terus berubah dan berkembang.

Sejalan dengan hal itu, mutu produk dan jasa yang diberikan harus selalu

ditingkatkan. Dewasa ini, mutu bukan hanya menjadi masalah dan kepedulian

dalam bidang bisnis saja, tapi juga dalam bidang-bidang lainnya seperti

pemerintahan, layanan sosial, pendidikan, bahkan bidang keamanan dan

ketertiban.

Banyak masalah mutu yang dihadapi dalam dunia pendidikan seperti

mutu proses belajar mengajar dan mutu hasil belajar. Mutu-mutu tersebut

terkait erat dengan biaya pendidikan sebagaimana yang dikatakan Johns

(1983) dalam Fatah (1998 : 108) yaitu biaya dan mutu pendidikan mempunyai

keterkaitan secara langsung. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan

diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan yang mengacu pada standar

nasional pendidikan yang terdiri atas standar isi, standar proses, standar

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009

12
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana,standar pengelolaan,standar pembiayaan, dan standar

penilaian pendidikan. Peningkatan mutu mencakup hasil keluaran ( out put),

proses, asupan/masukan (input). Sejalan dengan itu Adams dan Chapman

(2002) dalam Bastian (2007 : 184) mendefenisikan mutu pendidikan sebagai

target khusus dari tujuan pendidikan. Sanusi (1994) menyebutkan tiga

dimensi mutu pendidikan khusus mutu hasil belajar yaitu :

a. Dimensi mutu mengajar yang sangat terkait dengan faktor-faktor

kemampuan dan profesioanalitas guru, sehingga kajian terhadap mutu

pendidikan berarti kajian masalah mutu guru dan mutu proses pendidikan.

b. Dimensi bahan ajar, yang berbicara masalah kurikulum dalam arti sejauh

mana kurikulum suatu insitusi pendidikan relevan dengan kebutuhan anak

di masyarakat dan kebutuhan lingkungan pendidikan yang berubah

demikian cepat.

c. Dimensi hasil belajar. yang terakhir ini mencakup baik perolehan nilai-nilai

hasil belajar maupun dalam cakupan yang luas, yaitu perolehan lapangan

pekerjaan dan sekaligus perolehan pendapatan setiap lulusan.

Dalam penelitian ini fokus mutu proses belajar mengajar adalah mutu

kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses optimalisasi masing-

masing peran, yang mencakup perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, dan penilaian yang dilaksanakan selama pelajaran

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
berlangsung yang dinyatakan dalam bentuk persentase kehadiran guru

dalam mengelola pembelajaran, persentase guru yang menggunakan media

dalam pembelajaran, nilai perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dari

kepala sekolah atau pengawas pendidikan. Sedangkan mutu hasil belajar

adalah prestasi akademik yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan masa

belajarnya (lulus) yang dinyatakan dalam bentuk nilai ujian atau nilai evaluasi

belajar, yang dipandang sebagai hasil murid setelah melalukan kegiatan

belajar mengajar.

2.1.2. Biaya Pendidikan

Pendidikan memiliki nilai konsumtif dan nilai investatif. Nilai konsumtif

pendidikan dalam bentuk jasa yang dapat memberikan kegunaan terhadap

pemakai jasa pendidikan. Sedangkan nilai investatif pendidikan dapat diukur

dengan pendapatan (income) seseorang yang terdidik sesuai dengan tingkat

produktivitasnya. Biaya pendidikan diartikan sebagai jumlah uang yang

dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan

pendidikan yang mencakup : gaji guru, peningkatan kemampuan profesional

guru, pengadaan sarana ruang belajar, pernbaikan ruang belajar, pengadaan

perabot/meubiler, pengadaan alat-alat pelajaran, pengadaan buku-buku

pelajaran, alat tulis kantor, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengelolaan

keuangan, dan supervisisi/pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan

yang semuanya dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Belanja Sekolah (RAPBS) setiap tahun pelajaran. Menurut sifatnya biaya

dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu biaya langsung dan biaya tidak

langsung.Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai

proses pencapaian hasil dan tujuan suatu organisasi. Menurut Bastian (2007)

bahwa biaya langsung di sekolah adalah biaya proses peningkatan kualitas

siswa dan pencapaian tujuan utama sekolah yang tidak terpisahkan dari diri

siswa serta berdampak terhadap siswa secara keseluruhan. Biaya langsung

merupakan komponen utama dari biaya pendidikan ,atau dapat dikatakan

biaya langsung merupakan biaya sesungguhnya dari pendidkan itu sendiri.

Biaya tidak langsung adalah komponen biaya penunjang atau pelengkap .

Biaya dalam penelitian ini terbatas pada jenis biaya langsung (direct

cost) dan tidak langsung (indirect cost) terhadap proses belajar mengajar

atau biaya yang diperoleh dan dibelanjakan oleh lembaga, artinya, biaya-

biaya yang tidak dianggarkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah, seperti yang dibelanjakan siswa untuk kepentingan sendiri

dan biaya kesempatan (oppurtunity cost) tidak termasuk dalam pengertian

biaya pendidikan dalam penelitian ini. Demikian juga biaya

penyusutan/depresiasi atau nilai bangunan tidak diperhitungkan dalam

penelitian ini, karena sulit diprediksi dan tidak tersedia.

Anggaran pendidikan merupakan rencana operasional keuangan

pendidikan yang dibuat berdasarkan estimasi pengeluaran dalam periode

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
waktu tertentu. Menurut Robert (1995) dan Ridder (1989) dalam Fatah (1998

: 113) bahwa anggaran memuat tentang kegiatan atau program yang akan

dilaksanakan dinyatakan dalam unit (satuan) moneter. Sementara, Direktorat

Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (2002 : 41) menyatakan bahwa

anggaran adalah rencana yang diformulasikan dalam bentuk rupiah untuk

jangka waktu tertentu (periode) serta alokasi sumber-sumber kepada setiap

bagian aktifitas.

2.1.3. Hubungan Biaya Pendidikan dengan Mutu Proses Belajar


Mengajar dan Hasil Belajar

Biaya pendidikan yang merupakan dana sebagai salah satu input suatu

kegiatan adalah sumberdaya yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa

dukungan dana yang cukup ,akan sangat sulit mutu proses belajar mengajar

dan mutu hasil belajar dapat dicapai. Sejalan dengan itu, Supriadi (2001)

menyatakan bahwa biaya pendidikan merupakan salah satu komponen

masukan yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Biaya

pendidikan diperlukan untuk memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan

program sekolah, terlaksananya aktivitas sekolah ( intra dan ekstra), dan

dapat mengembangkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang bermutu.

Dalam buku panduan bantuan operasional sekolah Departemen Pendidikan

Nasional, dinyatakan dana bantuan operasional sekolah diutamakan

membiayai :

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
(1) Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru:

biaya pendaftaran, Penggadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan

pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan

kegiatan tersebut, (2) Pembelian buku teks pelajaran (diluar buku yang telah

dibeli dari dana BOS buku) dan buku referensi untuk dikoleksi

diperpustakaan, (3) Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial,

pembelajaran pengayaan, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka,

palang merah remaja dan sejenisnya, (4) Pembiayaan ulangan harian,

ulangan umum, ujian sekolah/madrasah/ponpes dan laporan hasil belajar

siswa, (5) Pembelian bahan-bahan habis pakai : buku tulis, kapur tulis, pensil,

bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran, kopi,

teh, dan gula untuk kebutuhan sehari-hari disekolah/madrasah/ponpes, (6)

Pembiayaan langganan daya dan jasa : listrik, air, telepon, termasuk untuk

pemasangan baru jika sudah ada jaringan disekitar

sekolah/madrasah/ponpes, (7) Pembiayaan perawatan

sekolah/madrasah/ponpes: pengecetan, perbaikan atap bocor, perbaikan

pintu dan jendela, perbaikan meubilair, perbaikan sanitasi sekolah dan

perawatan fasilitas sekolah lainya, (8) Pembayaran honorium bulanan guru

honorer dan tenaga kependidikan honorer. Tambahan insentif rutin bagi

kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan ditanggung sepenuhnya oleh

pemerintahan daerah, (9) Pengembangan profesi guru : pelatihan,

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
KKG/MGMP dan KKKS/MKKS (dan sejenisnya untuk di madrasah), (10)

Pemberian batuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi

masalah biaya transport dari dan ke sekolah/madrasah/ponpes, (11)

Pembiayaan pengelolaan BOS: alat tulis kantor (ATK), penggandaan, surat

menyurat dan penyusunan laporan, (12) Khusus untk pesantren salafiyah dan

sekolah kegamaan non islam, dana BOS dapat digunakan untuk biaya

asrama/pondokan dan membeli peralatan ibadah, (13) Bila komponen 1 s/d

13 diatas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa

dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat

peraga, media pembelajaran dan meubilair sekolah/madrasah/ponpes. Fatah

(1998) menyatakan faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan yaitu : (1)

Komponen masukan, seperti karakteristik siswa, guru, biaya, sarana

prasarana pendidikan, (2) proses pendidikan meliputi pengelolaan proses

belajar mengajar dan pengelolaan sekolah.

Dari premis di atas, mutu pendidikan di sekolah akan sangat ditentukan

oleh faktor pembiayaan pendidikan, baik dalam besarnya, pengalokasian

yang tepat, maupun pemanfaatan realisasi biaya yang mengarah kepada

kebutuhan proses belajar mengajar, kemampuan pengelolaan mutu guru,

mutu alat, mutu bahan dan mutu siswa akan berkaitan satu sama lain dalam

proses belajar mengajar di sekolah. Keterkaitan komponen-komponen

tersebut akan menciptakan kondisi yang baik untuk proses belajar mengajar

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
dan pada gilirannya akan berpengaruh dan memberikan kontribusi dalam

pencapaian prestasi belajar siswa (hasil belajar).

2.2. Review Peneliti Terdahulu

Fatah (1998) meneliti tentang pembiayaan pendidikan di sekolah dasar.

Variabel yang digunakan meliputi : (1) Biaya pendidikan di sekolah dasar, (2)

Mutu proses belajar mengajar, (3) Mutu hasil belajar siswa, (4) Pelaksanaan

kebijakan anggaran pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah (1) Penerimaan biaya

pendidikan yang dimanfaatkan untuk peningkatan mutu di sekolah dasar

masih dominan dari pemerintah pusat, (2) Komponen-komponen biaya

pendidikan yang memberikan kontribusi secara signifikan terhadap mutu hasil

belajar adalah : (a) gaji/kesejahteraan pegawai, (b) biaya pendidikan guru, (c)

pengadaan alat pelajaran, (d) pengadaan bahan pelajaran, dan, (e)

pengadaan sarana sekolah, (3) Komponen-komponen biaya pendidikan yang

memberikan pengaruh signifikan terhadap proses belajar mengajar siswa

adalah : (a) gaji/kesejahteraan guru, (b) Pengelolaan sekolah, (c) Pengadaan

alat pelajaran, dan (d) Pengadaan sarana sekolah, (4) Dalam penentuan

besarnya alokasi biaya operasional pendidikan yang bersumber dari

pemerintah untuk setiap sekolah didasarkan atas jumlah murid, jumlah kelas

dan jumlah pegawai.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Supriadi (2001) meneliti anatomi biaya pendidikan di SD, SMP, SMU,

dan SMK.Penelitian ini menggunakan variabel- variabel : (1) Biaya

pendidikan yang dikeluarkan pemeritah daerah dan pusat, (2) Biaya

langsung dan tidak langsung yang dibayarkan keluarga untuk anaknya yang

bersekolah, (3) Biaya partisipasi masyarakat ke sekolah. Hasil yang diperoleh

adalah (1) Subsidi pemerintah meningkat seiring dengan meningkatnya

jenjang pendidikan, (2) Kontribusi keluarga jauh lebih tinggi dibandingkan

dengan kontribusi pemerintah, (3) Kontribusi masyarakat sangat rendah, (4)

Jenjang pendidikan yang berlaku wajib belajar, studi lanjutan dari SD ke SMP

menuntut keluarga untuk menanggung biaya yang jauh lebih besar.

Syam (2005) yang meneliti tentang interaksi antara partisifasi anggaran

dan penggunaan anggaran sebagai alat ukur kinerja dengan orientasi

manajerial. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel (1) Komitmen

profesional yang meliputi mengajar, meneliti dan pemberian pelajaran kepada

masyarakat, (2) Partisifasi dan pengguna anggaran, (3) Orientasi manajerial,

(4) Kontak peran. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah (1) Orientasi

profesional akan memberi pengaruh terhadap konflik peran utama jika

dimodrenisasi oleh orientasi manajerial.(2) Perguruan tinggi hendaknya

memisahkan antara orientasi profesional dan orientasi manajerial agar tidak

terjadi konflik peran.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Sukmadinata, dkk (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisa

Pengendalian Mutu Pendidikan dengan variabel: (1) Model pengendalian

pengajaran dan bimbingan di SMK, (2) Model manajerial pendidikan di SMK,

(3) Mutu proses pembelajaran dan hasil pendidikan di SMK. Hasil yang

diperoleh yaitu Mutu pendidikan (proses dan hasil pembelajaran) dengan

menerapkan model pengendalian lebih baik dari pada tidak menggunakan

model pengendalian.

Tabel 2.1. Review Peneliti Terdahulu


Nama/ Judul
No Variabel Penelitian Hasil yang Diperoleh
Tahun Penelitian

1. Fatah Studi Tentang 1. Prestasi belajar (Y1). 1. Sebagian biaya pendidikan memberikan
Pembiayaan kontribusi yang signifikan terhadap upaya
(1998) Pendidikan 2. Proses belajar mengajar peningkatan mutu pendidikan SD, baik
Sekolah (Y2) terhadap mutu proses maupun mutu hasil
Dasar 3. Gaji/kesejahteraan (X1). belajar.

4. Biaya pendidikan 2. Komponen-komponen biaya pendidikan


profesional (X2). yang memberikan kontribusi secara
signifikan terhadap mutu hasil belajar
5. Biaya pengadaan alat-alat adalah :
pelajaran (X3). a. gaji /kesejahteraan pegawai.
b. biaya pendidikan guru.
6. Biaya pengadaan buku c. pengadaan alat pelajaran.
pelajaran (X4). d. pengadaan bahan pelajaran, dan
7. Biaya rehabilitasi gedung e. pengadaan sarana sekolah.
ruang belajar (X5). 3. Komponen-komponen biaya pendidikan
8. Biaya pengadaan sarana yang memberikan pengaruh signifikan
kelas (X6). terhadap proses belajar siswa adalah :
a. Gaji/kesejahteraan guru.
9. Biaya pengadaan sarana b. Pengelolaan sekolah
sekolah (X7). c. Pengadaan alat pelajaran, dan
d. Pengadaan sarana sekolah
10. Biaya pembinaan
kegiatan ekstrakurikuler
(X8).
11. Biaya pengelolaan
sekolah (X9)

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
1. Subsidi pemerintah meningkat seiring
2. Supriad Analisis 1. Biaya pendidikan yang dengan meningkatnya jenjang pendidikan.
i anatomi biaya dikeluarkan pemeritah daerah
pendidikan di dan pusat. 2. Kontribusi keluarga jauh lebih tinggi
(2001) SD,SMP, dibandingkan dengan kontribusi
SMU, dan 2. Biaya langsung dan tidak pemerintah.
SMK. langsung yang dibayarkan
keluarga untuk anaknya yang 3. Kontribusi masyarakat (selain yang
bersekolah. dibayarkan oleh keluarga untuk anaknya
yang bersekolah) sangat rendah.
3. Biaya partisifasi masyarakat
ke sekolah (selain yang 4. Jenjang pendidikan yang berlaku wajib
dibayarkan oleh keluarga). belajar, studi lanjutan dari SD ke SMP
menuntut keluarga untuk menanggung
biaya yang jauh lebih besar.

3. Syam Interaksi 1. Komitmen profesional (X1) 1. Orientasi komitmen profesional akan


antara yang meliputi mengajar, memberi pengaruh terhadap kontak peran
(2005) Partisifasi meneliti dan pemberian jika dimodenisasi oleh orientasi manajerial.
Anggaran dan pelajaran kepada masyarakat.
penggunaan 2. Perguruan tinggi hendaknya memisahkan
Anggaran 2. Partisifasi dan pengguna antara orientasi profesional dan orientasi
sebagai alat anggaran. (X2) manajerial agar tidak terjadi konflik peran.
ukur kinerja 3. Orientasi manajerial (X3)
dengan
Orientasi 4. Kontak peran (Y)
Manajerial
4. Sukma Analisis 1.Model pengendalian Model pengendalian pengajaran dan
dinata, pengendalian pengajaran dan bimbingan di bimbingan serta model manajerial pendidikan
dkk mutu SMK (X1) di SMK berpengaruh terhadap mutu
pendidikan 2. Model manajerial pendidikan.
(2005) pendidikan di SMK (X2)
3. Mutu pendidikan (Y)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Pengaruh variabel biaya pendidikan terhadap mutu hasil belajar

melalui mutu proses belajar mengajar, dinyatakan dalam diagram alur

sebagai berikut :

e2

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Mutu Proses
Belajar Mengajar
(Z)
b c
d

Biaya Mutu Hasil


Pendidikan Belajar (Y)
(X) a
e1

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan :

a : Biaya pendidikan mempunyai pengaruh pada mutu hasil belajar.

b : Biaya pendidikan mempunyai pengaruh pada mutu proses belajar.

c : Mutu proses belajar mengajar mempunyai pengaruh pada mutu hasil

belajar.

d : Biaya pendidikan mempunyai pengaruh terhadap mutu hasil belajar

melalui

mutu proses belajar mengajar.

e1 : Jumlah varian variabel mutu hasil belajar mengajar yang tidak dapat.

dijelaskan oleh biaya pendidikan. 21


e2 : Jumlah varian variabel mutu hasil belajar yang tidak dapat dijelaskan

oleh mutu proses belajar mengajar

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Berdasarkan Gambar 3.1 diatas bahwa biaya pendidikan berpengaruh

terhadap mutu hasil belajar. Biaya pendidikan merupakan sebagai salah satu

input kegiatan dan sekaligus sebagai sumberdaya yang sangat penting dalam

pendidikan. Tanpa dukungan dana yang memadai maka akan sulit

memperoleh mutu hasil belajar. Mutu hasil belajar merupakan output dari

sebuah proses dalam hal ini mutu proses belajar mengajar. Mutu pendidikan

di sekolah akan sangat ditentukan oleh faktor pembiayaan pendidikan, baik

dalam besarnya, pengalokasian yang tepat, maupun pemanfaatan realisasi

biaya yang mengarah kepada kebutuhan proses belajar mengajar,

kemampuan pengelolaan mutu guru, mutu alat, mutu bahan dan mutu siswa

akan berkaitan satu sama lain dalam proses belajar mengajar di sekolah. Jika

mutu proses belajar mengajar dicapai maka mutu hasil belajar maka akan

mendapatkan hasil yang optimal berupa capaian nilai UAN yang memadai

diperoleh oleh siswa, dengan demikian biaya pendidikan sebagai salah satu

input sangat diperlukan untuk memfasilitasi pelaksanaan program sekolah

sehingga terlaksananya aktifitas sekolah. Oleh karena pendidikan merupakan

suatu proses, maka input termasuk biaya pendidikan akan membuat proses

belajar mengajar lebih bermutu, dan pada gilirannya akan membuat hasil

belajar menjadi lebih baik.

3.2. Hipotesis Penelitian

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Berdasarkan pada masalah dan kerangka konseptual yang telah

dikemukakan diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan oleh peneliti

adalah : bahwa biaya pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar

melalui mutu proses belajar mengajar.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan disini adalah hubungan kausal, untuk

menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau

bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel biaya pendidikan sebagai

variabel independen, variabel mutu hasil belajar sebagai variabel dependen,

dan variabel mutu proses belajar mengajar sebagai variabel intervening.

4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik

Negeri maupun Swasta di Kabupaten Asahan yang terdiri dari 37 (tiga puluh

tujuh) SMP Negeri dan 39 (tiga puluh sembilan) SMP Swasta yang berlokasi

di Kabupaten Asahan.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Sekolah Menengah

Pertama sebanyak 91 Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kabupaten

Asahan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purporsive

Sampling (pengambilan sampel bertujuan). Hal ini dilakukan karena ada

anggota populasi yang tidak dapat dijadikan sampel disebabkan tidak adanya

24
Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
data untuk melihat variabel dependen mutu hasil belajar yaitu hasil Ujian

Nasional. Kriteria purposive sampling yaitu :

1. Sekolah yang telah melaksanakan Ujian Nasional (UN).

2. Memiliki izin operasional menjalankan kegaiatan pendidikan dari Kepala

Daerah untuk sekolah negeri dan Kepala Dinas Pendidikan untuk sekolah

swasta.

Berdasarkan kriteria tersebut, dari 91 Sekolah Menengah Pertama

yang terdapat di Kabupaten Asahan maka terdapat 15 Sekolah Menengah

Pertama yang belum mempunyai hasil Ujian Nasional dan 76 Sekolah

Menengah Pertama yang telah mempunyai hasil Ujian Nasional, sehingga

banyak sampel dalam penelitian ini adalah 76 (91-15) Sekolah Menengah

Pertama.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data sekunder yang disusun oleh suatu

entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan (Indriantoro, 2002).

Metode pengumpulan data sekunder secara manual langsung ke lokasi

penelitian.

Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari Sekolah Menengah

Pertama. Data yang diambil adalah biaya yang terdapat dalam Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Sekolah, penilaian Kepala Sekolah terhadap

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
kegiatan yang dilakukan guru (dalam perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian), dan Nilai Ujian Nasional.

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel independen yaitu biaya pendidikan. Biaya pendidikan adalah

sejumlah uang yang dibelanjakan sekolah untuk keperluan gaji/

kesejahteraan guru/pegawai, pembinaan profesional bagi guru/kepala

sekolah/pegawai tata usaha, pengadaan alat-alat pelajaran,

pengadaan buku pelajaran, pemeliharaan gedung atau ruang belajar,

pengadaan sarana kelas (papan tulis, meja dan kursi), pembinaan

kegiatan ekstrakurikuler dan biaya pengelolaan sekolah (penyusunan

rencana program, penerimaan siswa baru, pembuatan laporan) di

SMP. Biaya pendidikan diukur berdasarkan jumlah biaya

gaji/kesejahteraan, pembinaan profesional bagi guru/kepala

sekolah/pegawai tata usaha, pengadaan alat-alat pelajaran,

pengadaan buku pelajaran, pemeliharaan gedung atau ruang belajar,

pengadaan sarana kelas (papan tulis, meja, kursi), pembinaan

kegiatan ekstrakurikuler, dan biaya pengelolaan sekolah (penyusunan

rencana program, penerimaan siswa baru, pembuatan

laporan,pengadaan Alat Tulis Kantor) di SMP yang terdapat pada

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
laporan Realisasi anggaran sekolah tahun anggaran 2007. Skala yang

digunakan adalah skala rasio.

2. Variabel dependen adalah mutu hasil belajar. Mutu hasil belajar adalah

prestasi akademik yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan masa

belajarnya (lulus) yang dinyatakan dalam bentuk nilai ujian atau nilai

evaluasi belajar. Mutu hasil belajar diukur berdasarkan nilai rata rata

JumlahSeluruhNilai
ujian nasional tahun 2008 dengan rumus :
BanyakSiswa

Variabel ini diperoleh dari laporan ujian nasional SMP dari setiap

sekolah. Skala yang digunakan adalah skala rasio.

3. Variabel intervening yaitu mutu proses belajar mengajar. Mutu proses

belajar mengajar adalah mutu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa

dalam proses optimalisasi masing-masing peran, yang mencakup

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian

yang dilaksanakan selama pelajaran berlangsung. Mutu proses belajar

mengajar diukur berdasarkan hasil penilaian kepala sekolah atau

pengawas sekolah tahun 2007 tentang perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Skala yang

digunakan adalah skala rasio.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Tabel 4.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel
Dependen Definisi Operasional Pengukuran Skala
Mutu hasil belajar Prestasi akademik yang Nilai rata rata ujian Rasio
(Y) diperoleh siswa setelah nasional tahun 2008.
menyelesaikan masa
belajarnya (lulus) yang
dinyatakan dalam bentuk nilai
ujian atau nilai evaluasi belajar.

Intervening
Mutu proses belajar Mutu kegiatan yang dilakukan Hasil penilaian Rasio
mengajar guru dan siswa dalam proses kepala sekolah atau
(Z) optimalisasi masing-masing pengawas sekolah
peran, yang mencakup tahun 2007 tentang
perencanaan pembelajaran, perencanaan
pelaksanaan pembelajaran, pembelajaran,
dan penilaian yang pelaksanaan
dilaksanakan selama pelajaran pembelajaran, dan
berlangsung. penilaian
pembelajaran.
Independen
Biaya pendidikan Jumlah uang yang dibelanjakan Jumlah biaya gaji/ Rasio
(X) sekolah untuk keperluan gaji/ kesejahteraan,
kesejahteraan guru/pegawai, pembinaan
pembinaan profesional bagi profesional bagi
guru/kepala sekolah/pegawai guru/kepala
tata usaha, pengadaan alat-alat sekolah/pegawai tata

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
pelajaran, pengadaan buku usaha, pengadaan
pelajaran, pemeliharaan alat-alat pelajaran,
gedung atau ruang belajar, pengadaan buku
pengadaan sarana kelas pelajaran,
(papan tulis, meja, kursi), pemeliharaan gedung
pengadaan sarana sekolah atau ruang belajar,
(ruang belajar, praktikum, pengadaan sarana
laboratorium, perpustakaan), kelas (papan tulis,
pembinaan kegiatan meja, kursi),
ekstrakurikuler, dan biaya pembinaan kegiatan
pengelolaan sekolah ekstrakurikuler, dan
(penyusunan rencana program, biaya pengelolaan
penerimaan siswa baru, sekolah (penyusunan
pembuatan laporan,pengadaan rencana program,
Alat Tulis Kantor ) di SMP. penerimaan siswa
baru, pembuatan
laporan,pengadaan
Alat Tulis Kantor ) di
SMP yang terdapat
pada laporan
Realisasi anggaran
sekolah tahun
anggaran 2007.

4.6. Metode Analisis Data

4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan model regresi sederhana (ordianry regression) dan regresi

berganda (multiple regression). Dalam suatu penelitian, kemungkinan

munculnya masalah dalam analisis regresi sering terjadi dalam mencocokkan

model prediksi kedalam sebuah model yang telah dimasukkan ke dalam

serangkaian data. Masalah ini sering disebut pengujian asumsi klasik yang

meliputi uji normalitas, multikolinieritas dan heterokedastisitas.

4.6.1.1. Uji normalitas

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distrbusi data

dengan bentuk lonceng (bell shapped). Data yang baik adalah data yang

mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan

memakai uji Kolmogorov Smirnov, di mana data mendekati atau berdistribusi

normal dapat di lihat dari : (1) Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas <

0,05, maka distribusi data adalah tidak normal, (2). Nilai Sig. atau

signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal. Selain

melihat nilai signifikansi uji Kolmogorov Smirnov, untuk melihat apakah suatu

data mempunyai distribusi normal dapat dilihat dari grafik normalitas.

Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan melihat

grafik.

4.6.1.2. Uji multikolinearitas

Menurut Ghozali (2005:111) uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara

variabel independen. Suatu model regresi yang baik tidak ditemukannya

hubungan atau korelasi di antara variabel independen. Dalam pengujian

multikolinearitas penulis menggunakan metode Variance Inflation Factor

(VIF). Metode ini menjelaskan hubungan variabel independen yang

menjelaskan variabel independen yang lain. Nilai cut off yang dipakai untuk

menunjukan adanya multikolinearitas adalah VIF>10.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
4.6.1.3. Uji heterokedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homokedastisitas.

Dan jika varians berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas

dilakukan dengan melihat grafik.

4.7. Model Penelitian

Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan, maka model penelitian

dapat dibuat sebagai berikut:

Model 1 : Y = a1 + b1 X + e

Model 2 : Z = a2 + b2 X + e

Model 3 : Y = a3 + b3 Z + e

Model 4 : Y = a4 + b4 X + b5 Z + e

a1, a2, a3, a4 = Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien

e = error

X = Biaya Pendidikan

Y = Mutu Hasil Belajar

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Z = Mutu Proses Belajar Mengajar

4.8. Pengujian Hipotesis


a. Pengujian model satu, dua, dan tiga.

Pengujian hipotesis penelitian model satu, dua, dan tiga menggunakan

analisa regresi sederhana, karena hanya satu variabel independennya.

b. Pengujian model keempat.

Untuk menguji hipotesis penelitian model keempat untuk melihat

pengaruh biaya pendidikan terhadap mutu hasil belajar melalui mutu proses

belajar mengajar yaitu dengan melihat pengaruh langsung biaya pendidikan

(X) terhadap mutu hasil belajar (Y) tetapi juga melihat pengaruh tidak

langsung melalui mutu proses belajar mengajar (Z) terlebih dahulu lalu ke

mutu hasil belajar (Y).

Menurut Ghozali (2005: 160) untuk melihat pengaruh variabel

intervening mutu proses belajar mengajar (Z) tersebut digunakan metode

analisis jalur (Path Analysis). Path analysis mengestimasi hubungan

kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis jalur

tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat

digunakan sebagai subsitusi untuk melihat hubungan kausalitas antar

variabel. Analisis jalur menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih

variabel. Adapun koefesien jalur diperoleh dari hasil uji t dengan melihat nilai

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
standardized coefficients beta (Ghozali, 2005 : 161). Koefesien path

disimbolkan dengan (p).

Untuk melihat apakah mutu proses belajar mengajar mempengaruhi

hubungan antara biaya pendidikan dengan mutu hasil belajar sebagai

variabel intervening penuh atau intervening sebagaian menggunakan analisis

hirakikal yang digunakan oleh Baron dan Kenny (1986). Dari model penelitian

yang dibuat:

Suatu variabel dikatakan sebagai variabel intervening penuh, jika :

b1 0

b2 0

b3 0 dan b4 0

b5 0
Suatu variabel dikatakan sebagai variabel intervening sebagian, jika :

b1 0

b2 0

b3 0 dan b4 0

b5 0 tetapi b4 < b1

Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F atau yang biasa

disebut dengan Analysis of Varian (ANOVA). Pengujian ANOVA atau Uji F

bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat tingkat signifikansi atau

dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Pengujian dengan tingkat

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
signifikansi dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila hasil signifikansi pada

tabel ANOVA < 0,05, maka Ho ditolak (berpengaruh), sementara

sebaliknya apabila tingkat signifikansi pada tabel ANOVA > 0,05, maka Ho

diterima (tidak berpengaruh).

Pengujian dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dilakukan

dengan ketentuan yaitu apabila F hitung > F tabel ( 0,05) maka Ho ditolak

(berpengaruh), sementara sebaliknya apabila F hitung < F tabel ( 0,05)

maka Ho diterima (tidak berpengaruh). Adapun F tabel dicari dengan

memperhatikan tingkat kepercayaan () dan derajat bebas (degree of

freedom).

Pengujian dengan membandingkan t hitung dengan t table dilakukan

dengan ketentuan apabila t hitung > t tabel ( 0,05) maka Ho ditolak dan t

hitung < t tabel (= 0,05) maka Ho diterima.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
5.1. Deskripsi Data Penelitian

5.1.1. Profil Sampel Penelitian

Adapun karakteristik sampel penelitian terdapat pada Tabel 5.1 berikut

Tabel 5.1 Karakteristik Sampel Penelitian

APBS Nilai Ju
mla Jumlah
N (Biaya KBM/ Nilai Akredi
Nama Sekolah Status h Siswa
o Pendidikan) NPA UN tasi
Gur
Dalam Rupiah M u
SMP NEGERI 1 BP 20 422
1 N 887433400 64,3 7.04 B
MANDOGE
SMP NEGERI 2 BP 18 336
2 N 377879955 67,2 7.24 B
MANDOGE
SMP NEGERI 3 BP 12 234
3 N 581602200 55,6 7.01 C
MANDOGE
SMP NEGERI 4 SATU ATAP 11 172
4 N 164612000 54,2 6.82 -
BP MANDOGE
SMP NEGERI 1 BANDAR 30 468
5 N 1371361264 66,5 7.24 B
PULAU
SMP NEGERI 2 BANDAR 16 272
6 N 227004086 50,2 5.76 B
PULAU
SMP NEGERI 3 BANDAR 14 334
7 N 120006000 52,8 6.14 B
PULAU
SMP NEGERI 4 SATU ATAP 16 93
8 N 63231000 50,6 6.43 -
BANDAR PULAU
9 SMP NEGERI 1 AEK KUASAN N 1039534000 65,6 6.82 33 708 B
SMP NEGERI 1 PULAU 41 728
10 N 1716909720 59,2 6.76 B
RAKYAT
SMP NEGERI 2 PULAU 29 382
11 N 648737563 60,1 6.88 B
RAKYAT
SMP NEGERI 3 PULAU 37 621
12 N 1916739976 69,8 7.48 A
RAKYAT
SMP NEGERI 1 SEI 18 249
13 N 602365119 60,2 7.41 B
KEPAYANG
SMP NEGERI 2 SEI 18 230
14 N 546450472 60,1 6.57 B
KEPAYANG
SMP NEGERI 3 SEI 18 390
15 N 547601465 61,4 7.32 B
KEPAYANG
SMP NEGERI 1 TANJUNG 24 276
16 N 691766100 58,2 6.19 B
BALAI
SMP NEGERI 2 TANJUNG 14 85
17 N 147770000 55,4 6.48 C
BALAI
18 SMP NEGERI 1 SIMP.EMPAT N 785500000 62,8 6.55 47 706 A
19 SMP NEGERI 2 SIMP.EMPAT N 584206528 63,1 6.92 23 317 B
20 SMP NEGERI 3 SIMP.EMPAT N 380146000 61,3 6.15 22 369 B
21 SMP NEGERI 1 AIR BATU N 1233272450 67,2 7.19 36 603 A
22 SMP NEGERI 2 AIR BATU N 114514000 60,1 7.09 15 67 B
23 SMP NEGERI 3 AIR BATU N 688432400 68,0 7.21 28 480 B
24 SMP NEGERI 1 BUNTU PANE N 259439400 58,6 6.18 27 433 B

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Lanjutan Tabel 5.1
25 SMP NEGERI 2 BUNTU PANE N 662968500 60,2 7.12 22 421 B
26 SMP NEGERI 1 MERANTI N 602365419 65,8 7.16 35 525 B
27 SMP NEGERI 2 MERANTI N 607377400 69,1 8.09 20 397 B
28 SMP NEGERI 1 SEI BALAI N 368205000 60,5 6.79 47 670 B
29 SMP NEGERI 1 AIR JOMAN N 608252350 69,8 7.55 36 567 A 34
30 SMP NEGERI 2 AIR JOMAN N 120070000 60,4 6.62 24 348 B
31 SMP NEGERI 2 KISARAN N 985600000 72,8 8.44 50 841 A
32 SMP NEGERI 4 KISARAN N 1060159464 68,2 7.03 39 505 A
33 SMP NEGERI 5 KISARAN N 802000000 67,3 7.21 45 478 B
34 SMP NEGERI 1 KISARAN N 1672000000 70,1 7.92 69 1082 A
35 SMP NEGERI 3 KISARAN N 1605000000 70,0 7.12 76 1201 A
36 SMP NEGERI 6 KISARAN N 1536000000 75,1 8.18 40 570 A
37 SMP NEGERI 7 KISARAN N 1417304500 69,8 8.02 32 477 A
38 SMP PTPN IV BP MANDOGE S 290439658 62,6 7.06 18 258 B
39 SMP UMUM SENTOSA S 280250350 64,0 7.13 25 428 B
40 SMP TRIYADIKAYASA S 101688000 58,2 6.63 14 110 C
41 SMP HARAPAN S 96794000 54,6 6.84 14 120 C
SMP Swt Saniah Aek 13
42 S 39900000 54,6 6.43 100 C
Songsongan
43 SMP KARYA BARGOT S 57348000 50,2 6.06 12 162 C
SMP SWADAYA PULAU 15
44 S 70252000 58,9 6.2 193 B
RAKYAT
45 SMP RK MATAMUN S 54936000 55,2 6.67 8 84 C
46 SMP HKBP PARDOMUAN S 83854000 54,2 5.64 10 131 C
SMP DAERAH SIMPANG 16
47 S 66196000 60,4 6.87 187 C
EMPAT
48 SMP AMAL BAKTI S 42108000 52,3 7.14 17 120 C
49 SMP ISLAMIYAH S 50200000 64,2 7.74 15 176 B
50 SMP DAERAH AIR BATU S 26320000 55,4 7.07 13 297 C
51 SMP YAPENDAK S 272400000 52,6 6.63 17 375 B
52 SMP YAPIM S 36200000 52,8 6.54 16 55 B
53 SMP DAERAH BUNTU PANE S 20400000 50,1 6.28 11 40 C
54 SMP AL WASHLIYAH 15 S 30100000 50,3 6.72 15 134 C
55 SMP MUHAMMADIYAH 38 S 18500000 50,0 6.59 10 80 C
56 SMP DHARMA PUTRA S 100208000 54,2 7.03 16 163 B
57 SMP BINA BAKTI S 30500000 52,0 6.84 11 58 C
58 SMP TAMAN SISWA S.DAMAI S 49050000 58,4 7.42 22 174 C
SMP TAMAN SISWA 13
59 S 38232000 52,4 6.9 108 C
RAWANG
60 SMP KESATUAN S 40500000 56,2 7.1 13 240 C
61 SMP AL WASHLIYAH 10 S 20100000 52,4 7.83 13 76 C
62 SMP AL WASHLIYAH 22 S 75048000 50,1 6.81 19 213 C
63 SMP BINA BUDAYA S 16800000 50,3 6.85 10 37 C
64 SMP Swasta MERANTI S 68400000 50,2 7.89 19 324 C
65 SMP DAERAH AIR JOMAN S 59826000 50,3 6.61 15 169 C
66 SMP MUHAMMADIYAH 37 S 71053750 51,4 6.78 11 92 C
67 SMP MUHAMMADIYAH 23 S 16800000 50,3 5.43 11 44 C
68 SMP METHODIST 2 S 276720000 60,2 7.75 23 187 B
69 SMP TAMANSISWA KISARAN S 401432000 56,3 7.43 35 512 B
SMP PANTI BUDAYA 17
70 S 188000000 64,2 7.68 296 B
KISARAN
SMP DIPONEGORO 34
71 S 360800000 66,3 8.09 478 A
KISARAN
72 SMP AL WASHLIYAH 7 S 47727150 48,6 5.61 14 96 C
73 SMP DAAR ULUUM S 1116700000 66,2 8.14 15 237 B
SMP MUHAMMADIYAH 22 39
74 S 358779000 56,4 7.5 502 B
KISARAN
75 SMP DAERAH KISARAN S 187648500 50,2 7.25 21 260 B
76 SMP NASIONAL KISARAN S 79053900 50,0 7.52 15 109 C
N = Negeri; S = Swasta

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan. 2009

Berdasarkan Tabel 5.1 diatas jumlah guru pada sampel penelitian

sebanyak 1.715 guru. Dari tabel tersebut juga jumlah murid sebanyak 24.400

siswa. Sedangkan Akreditasi yang memperoleh akreditasi A (9 sekolah); B

(23); C (2) dan belum diakreditasi 2 sekolah untuk sekolah negeri.

Sedangkan untuk sekolah swasta dalam perolehan akreditas A (1 sekolah), B

(13 sekolah) dan C (27 sekolah).

Berdasarkan data diatas dari total 76 (tujuh puluh enam) sampel

penelitian ini sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) SMP dengan status Negeri atau

48,7 % dan 39 (tiga puluh sembilan) merupakan SMP swasta atau 51,3 %

dari total sampel. Dari data tersebut menunjukkan bahwa prestasi tertinggi

nilai UAN untuk SMP diperoleh SMP Negeri 2 Kisaran dan yang terendah

diperoleh oleh SMP Muhammadiyah 23 Kisaran.

5.1.2. Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka deskripsi statistik dari data

penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut :

Tabel 5.2 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


APBS_BP_X 76 16.800.000 1.916.739.976 434.014.237.36 490045273.443
KBM_MPBM_Z 76 48.60 75.10 58.9316 6.92237
UN_MHB_Y 76 5.43 8.44 6.9846 .62829

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


APBS_BP_X 76 16.800.000 1.916.739.976 434.014.237.36 490045273.443
KBM_MPBM_Z 76 48.60 75.10 58.9316 6.92237
UN_MHB_Y 76 5.43 8.44 6.9846 .62829
Valid N (listwise) 76
Sumber : Lampiran 5 (data diolah SPSS)

Berdasarkan Tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah N sampel

sebanyak 76 dimana rata-rata jumlah biaya pendidikan Tahun 2007/2008 sebanyak

Rp. 434.014.237,36 dengan jumlah Biaya Pendidikan terendah Rp. 16.800.000 dan

tertinggi sebanyak Rp.1.916.739.976 dengan standar deviasi Rp. 490.045.273,44 dari

rata - rata. Jumlah biaya pendidikan tertinggi diperoleh oleh SMP Negeri 3 Pulau

Rakyat dan biaya pendidikan terendah diperoleh oleh SMP Bina Budaya Kisaran.

Dengan melihat standar deviasi yang begitu besar antara dana pendidikan yang di

kucurkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan menunjukkan tingkat

kesenjangan yang tinggi.

Rata-rata jumlah Mutu Proses Belajar Mengajar (MPBM) dengan nilai 58,93

dengan skor Mutu Proses Belajar Mengajar terendah sebesar 48.60 dan tertinggi

sebanyak 75.10 dengan standar deviasi 6.92 dari rata - rata. Skor tertinggi yang

dilakukan oleh penilik sekolah menunjukkan SMP Negeri VI Kisaran memperoleh

skor yang tertinggi. Skor terendah diperoleh oleh SMP Alwashliyah 7 Kisaran dengan

nilai 48.60. Nilai standar deviasi yang kecil menunjukkan rendahnya disparitas mutu

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
proses belajar antara SMP yang ada. Dengan demikian terjadi pemerataan mutu

proses ajar mengajar pada SMP di Kabupaten Asahan.

Untuk perolehan nilai Ujian Nasional (UN) yang dicapai rata rata

mendapatkan nilai sebesar 6.98 dengan nilai Ujian Nasional (UN) terendah sebesar

5.33 dan tertinggi nilai Ujian Nasional (UN) sebesar 8.44 dengan standar deviasi dari

nilai UN sebesar 0.63 dari rata rata. Skor UAN tertinggi diperoleh oleh SMP Negeri

2 Kisaran. Skor UAN terendah diperoleh oleh SMP Muhammadiyah 23 Kisaran.

Capaian nilai UAN yang diperoleh SMP Negeri/Swasta di Kabupaten Asahan cukup

merata dimana nilai standar deviasi yang semakin rendah menunjukkan terjadinya

pemerataan hasil belajar yang dicapai dengan melihat nilai UAN yang diperoleh.

Nilai UAN yang diperoleh menunjukkan di Kabupaten Asahan lulus UAN 99.01 %

pada akhirnya lulus 100 % karena ada yang ujian susulan dengan mengikuti ujian

Paket B.

5.2. Analisis Data

5.2.1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian terhadap ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-

asumsi klasik merupakan dasar dalam model regresi linier berganda. Untuk

model 1, 2 dan 3 merupakan model regresi sederhana (ordinary least square)

oleh karena itu model 1, 2 dan 3 tersebut tidak memerlukan uji asumsi klasik,

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
sedangkan pada model 4 merupakan model regresi berganda dimana

sebelum mendapatkan model terbaik maka terlebih dahulu melewati uji

asumsi klasik. Hal ini dilakukan sebelum pengujian hipotesis meliputi :

5.2.1.1 Uji normalitas model IV

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Untuk menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal atau

tidak dapat dideteksi melalui 2 cara yaitu Analisis Grafik dan analisis statistik

(uji One sample Kolmogorov Smirnov).

a. Analisis Grafik

Gambar 5.1 Grafik Uji Normalitas

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Berdasarkan pada Gambar 5.1 tersebut Ghozali (2005) menyatakan

jika distribusi data adalah normal, maka terdapat titik titik yang menyebar

disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis

diagonalnya. Hasil grafik tersebut menunjukkan bahwa titik titik yang

menyebar disekitar garis diagonalnya maka dapat dinyatakan bahwa data

berdistribusi normal.

b. Uji Statistik

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi, variabel

pengganggu atau residual berdistribusi normal. Untuk itu dilakukan uji one

sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun hasil pengujian terdapat pada

Tabel 5.3 berikut :

Tabel 5.3 Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 76
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .07464055
Most Extreme Differences Absolute .052
Positive .052
Negative -.043
Kolmogorov-Smirnov Z .454
Asymp. Sig. (2-tailed) .986
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Lampiran 5. Hasil Output SPSS 16

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Dari hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.3 tersebut terlihat besarnya

nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 0.454 dan signifikansinya pada 0.986 dan

nilainya jauh diatas = 0.05 Dalam hal ini berarti H0 diterima yang berarti

data residual berdistribusi normal.

5.2.1.2. Uji multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model

regresi ditemukan ada tidaknya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat

nilai Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Santoso (2002), pada umumnya jika

VIF > 10, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan

variabel bebas lainnya.

Tabel 5.4 Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics


Tolerance VIF
(Constant)
APBS_BP_X .425 2.354
KBM_MPBM_Z .425 2.354
Dependent Variabel : UN_MHB_Y
Sumber : Lampiran 5. Hasil Output SPSS 16

Dari Tabel 5.4 diatas, terlihat bahwa variabel independen yaitu Biaya

Pendidikan dan Mutu Proses Belajar Mengajar (MPBM) mempunyai angka Variance

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Inflation Factor (VIF) dibawah angka 10 (Ghozali, 2005 : 93). Hal ini berarti bahwa

regresi yang dipakai untuk ke 2 (dua) variabel independen diatas tidak terdapat

persoalan multikolinieritas.

5.2.1.3. Uji heteroskedastisitas

Dari grafik Scatterplot yang disajikan yang terdapat pada gambar 5.2

dibawah, terlihat titik-titik tidak menyebar secara acak dan membentuk

sebuah pola tertentu yang jelas serta tidak tersebar baik diatas maupun

dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti terjadi heteroskedastisitas

pada model regresi. Adapun bentuk grafik Scatterplot terdapat pada Gambar

5.2 berikut :

Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3)

Gambar 5.2. Gambar Scatterplot

5.3. Pembahasan Hasil Hipotesis

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
5.3.1 Model Pertama (1)

Hasil pengujian hipotesis penelitian model pertama yang menyatakan biaya

pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar dapat diterima. Pengujian

goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi.

Kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R Square yang diperoleh

dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.5. di bawah ini :

Tabel 5.5 Pengujian Goodness of Fit

Adjusted R
Model R R Square Square
1 .409a .167 .156
a. Predictors: (Constant), APBS_BP_X
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 2)

Nilai R Square pada Tabel 5.5 diatas sebesar 0,167. Hal ini menunjukkan

bahwa 16,7 % variabel biaya pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar.

Sedangkan sisanya sebesar 83,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dijelaskan oleh model penelitian ini.

Indikator signifikansi parameter koefesien R2 signifikan atau tidak

maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik t (Uji t)

dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95 %. Kriteria pengujian

yang digunakan adalah apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak; dan apabila

thitung ttabel maka Ho dapat diterima. Hal tersebut ditunjukkan dalam Tabel

5.6 dibawah ini :

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.757 .089 76.166 .000
APBS_BP_X 5.239E-10 .000 .409 3.852 .000
a. Dependent Variable: UN_MHB_Y
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 2)

Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa thitung variabel biaya

pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar sebesar 3.852

sedangkan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % adalah 1,980 (3.852 > 1,980).

Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan

hipotesis berada diluar daerah penerimaan H0.

Berdasarkan Tabel 5.6 diatas maka coefficient model regresi yang

dapat dibentuk : Y = 6.757+ 5.239E-10 APBS_BP _X +

a. Nilai konstanta sebesar 6.757 artinya apabila nilai biaya pendidikan

bernilai nol, maka nilai mutu hasil belajar akan sebesar 6.757.

b. Koefisien regresi variabel biaya pendidikan sebesar 5.239E-10 bermakna

jika variabel biaya pendidikan meningkat 1 %, maka akan menaikkan satu

satuan nilai mutu hasil belajar sebesar 5.239E-10 % dengan asumsi

variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.

5.3.2. Model Kedua (2)

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Hasil pengujian hipotesis penelitian model kedua yang menyatakan biaya

pendidikan berpengaruh terhadap mutu proses belajar mengajar dapat diterima.

Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model

regresi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R Square yang

diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.7. di bawah ini :

Tabel 5.7 Pengujian Goodness of Fit

Adjusted R
Model R R Square Square
1 .758a .575 .569
a. Predictors: (Constant), APBS_BP_X
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 4)

Nilai R Square pada Tabel 5.7 diatas sebesar 0,575. Hal ini menunjukkan

bahwa 57,5 % variabel biaya pendidikan berpengaruh terhadap mutu proses belajar

mengajar. Sedangkan sisanya sebesar 42,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dijelaskan oleh model penelitian ini.

Indikator signifikansi parameter koefesien R2 signifikan atau tidak

maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik t (Uji t)

dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95 %. Kriteria pengujian

yang digunakan adalah apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak; dan apabila

thitung ttabel maka Ho dapat diterima. Hal tersebut ditunjukkan dalam Tabel

5.8 dibawah ini :

Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Uji t

Coefficientsa

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 54.282 .698 77.757 .000
APBS_BP_X 1.071E-8 .000 .758 10.008 .000
a. Dependent Variable: KBM_MPBM_Z
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 4)

Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa thitung variabel biaya

pendidikan berpengaruh terhadap mutu proses belajar mengajar sebesar

10.008 sedangkan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % adalah 1,980 (10.008 >

1,980). Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak. Dengan demikian daerah

penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H0.

Berdasarkan Tabel 5.8 diatas maka coefficient model regresi yang

dapat dibentuk : Z = 54.282+ 1.071E-8 APBS_BP _X +

a. Nilai konstanta sebesar 54.282 artinya apabila nilai biaya pendidikan

bernilai nol, maka nilai mutu proses belajar mengajar akan sebesar

54.282.

b. Koefisien regresi variabel biaya pendidikan sebesar 1.071E-8 bermakna

jika variabel biaya pendidikan meningkat 1 %, maka akan menaikkan satu

satuan nilai mutu proses belajar mengajar sebesar 1.071E-8 % dengan

asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.

5.3.3. Model Ketiga (3)

Hasil pengujian hipotesis penelitian model ketiga yang menyatakan mutu

proses belajar mengajar berpengaruh terhadap mutu hasil belajar dapat diterima.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model

regresi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R Square yang

diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.9. di bawah ini :

Tabel 5.9. Pengujian Goodness of Fit

Adjusted R
Model R R Square Square
1 .581a .338 .329
a. Predictors: (Constant), APBS_BP_X
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 3)

Nilai R Square pada Tabel 5.9 diatas sebesar 0,338. Hal ini menunjukkan

bahwa 33,8 % variabel mutu proses belajar mengajar berpengaruh terhadap mutu

hasil belajar. Sedangkan sisanya sebesar 66,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.

Indikator signifikansi parameter koefesien R2 signifikan atau tidak

maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik t (Uji t)

dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95 %. Kriteria pengujian

yang digunakan adalah apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak; dan apabila

thitung ttabel maka Ho dapat diterima. Hal tersebut ditunjukkan dalam Tabel

5.10 dibawah ini :

Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.877 .510 7.609 .000

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
KBM_MPBM_Z .053 .009 .581 6.140 .000
a. Dependent Variable: UN_MHB_Y
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 3)

Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa thitung variabel mutu

proses belajar mengajar berpengaruh terhadap mutu hasil belajar sebesar

6.140 sedangkan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % adalah 1,980 (6.140 >

1,980). Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak. Dengan demikian daerah

penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H0.

Berdasarkan Tabel 5.10 diatas maka coefficient model regresi yang

dapat dibentuk : Y = 3.877+ 0.053 KBM_MPBM_Z +

a. Nilai konstanta sebesar 3.877 artinya apabila nilai mutu proses belajar

mengajar bernilai nol, maka nilai mutu hasil belajar akan sebesar 3.877.

b. Koefisien regresi variabel nilai mutu proses belajar mengajar sebesar

0.053 bermakna jika variabel nilai mutu proses belajar mengajar

meningkat 1 %, maka akan menaikkan satu satuan nilai mutu hasil belajar

sebesar 0.053 % dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan

nol.

5.3.4. Model Keempat (4)

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Hipotesis penelitian model keempat dalam penelitian ini adalah biaya

pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar melalui mutu proses

belajar mengajar dapat diterima. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk

menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih

dari dua variabel maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R

Square. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data

dapat dilihat pada Tabel 5.11 di bawah ini :

Tabel 5.11. Pengujian Kelayakan Model

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 .583 .340 .322 .51741
a. Predictors: (Constant), APBS_BP_X

Sumber : Hasil Olah Data SPSS. (Lampiran 4)

Nilai Adjusted R Square pada Tabel 5.11 diatas sebesar 0,322. Hal ini

menunjukkan bahwa 32,2 % variabel mutu hasil belajar mengajar dapat dijelaskan

oleh variabel independen biaya pendidikan sedangkan sisanya sebesar 67,8%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Untuk

melihat tingkat kepercayaan hasil uji hipotesis, selanjutnya dilakukan uji signifikan.

Uji signifikan dibedakan atas uji signifikan simultan (uji F) dan uji signifikan parsial

(uji t) dengan taraf signifikan = 5%.

5.4. Model Uji Hipotesis

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
5.4.1. Uji Signifikansi F

Hipotesis penelitian model keempat yang berbunyi biaya pendidikan

berpengaruh terhadap mutu hasil belajar melalui mutu proses belajar

mengajar. Indikator signifikansi parameter koefesien Adjusted R2 signifikan

atau tidak maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik

metode Fisher (Uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95

%. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila Fhitung > Ftabel maka Ho

ditolak; dan apabila Fhitung Ftabel maka Ho dapat diterima. Hal tersebut

ditunjukkan dalam Tabel 5.12 dibawah ini :

Tabel 5.12 Hasil Regresi Uji F


ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10.064 2 5.032 18.796 .000a
Residual 19.543 73 .268
Total 29.606 75
a. Predictors: (Constant), KBM_MPBM_Z, APBS_BP_X
b. Dependent Variable: UN_MHB_Y
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 4)

Dari Tabel 5.12 diperoleh nilai Fhitung sebesar 18,796 sedangkan Ftabel

pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) adalah 4,88 Hal ini berarti bahwa

nilai Fhitung>Ftabel (18,796 >4,88). Hal ini memberikan arti bahwa biaya

pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar melalui mutu proses

belajar mengajar.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
5.4.2. Uji Signifikansi t

Untuk menguji hipotesis penelitian model keempat untuk melihat

pengaruh biaya pendidikan terhadap mutu hasil belajar melalui mutu proses

belajar mengajar yaitu dengan melihat pengaruh langsung biaya pendidikan

(X) terhadap mutu hasil belajar (Y) tetapi juga melihat pengaruh tidak

langsung melalui mutu proses belajar mengajar (Z) terlebih dahulu lalu ke

mutu hasil belajar (Y).

Menurut Ghozali (2005: 160) untuk melihat pengaruh variabel

intervening mutu proses belajar mengajar (Z) tersebut digunakan metode

analisis jalur (Path Analysis). Path analysis mengestimasi hubungan

kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis jalur

tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat

digunakan sebagai subsitusi untuk melihat hubungan kausalitas antar

variabel. Analisis jalur menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih

variabel. Adapun koefesien jalur diperoleh dari hasil uji t dengan melihat nilai

standardized coefficients beta (Ghozali, 2005 : 161). Koefesien path

disimbolkan dengan (p) dimana nilainya diperoleh dari uji t pada Tabel 5.13

berikut :

Tabel 5.13 Uji t

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.614 .723 4.998 .000
APBS_BP_X -9.634E-11 .000 -.075 -.515 .608
KBM_MPBM_Z .058 .013 .638 4.373 .000
a. Dependent Variable: UN_MHB_Y
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 4)

Berdasarkan Tabel 5.13 diatas maka coefficient model regresi yang

dapat dibentuk :

Y = 3.614 - 9.634E-11APBS_BP_X +0.058_KBM_MPBM_Z +


a. Nilai konstanta sebesar 3.614 artinya apabila nilai biaya pendidikan dan

mutu proses belajar mengajar bernilai nol, maka nilai mutu hasil belajar

akan sebesar 3.614.

b. Koefisien regresi variabel nilai biaya pendidikan sebesar -9.634E-11

bermakna jika variabel nilai biaya pendidikan meningkat 1 %, maka akan

menurunkan satu satuan nilai mutu hasil belajar sebesar 9.634E-11 %

dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.

c. Koefisien regresi variabel nilai mutu proses belajar sebesar 0.058

bermakna jika variabel nilai mutu proses belajar meningkat 1 %, maka

akan menaikkan satu satuan nilai mutu proses belajar sebesar 0.058 %

dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.

Untuk mendapatkan total pengaruh langsung dan pengaruh tidak

langsung dengan perhitungan sebagai berikut :

Pengaruh langsung X ke Y = p1

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Pengaruh tidak langsung X ke Z lalu ke Y = p2 x p3

Total Pengaruh = p1 + (p2 x p3)

Nilai coefficients beta APBS_BP (X) pada model 3 sebesar 0.758 dan

signifikan pada taraf alpha dibawah 5 % atau taraf signifikansi 0.000 yang berarti

biaya pendidikan berpengaruh terhadap mutu proses belajar mengajar (Z). Nilai Nilai

Coefficients Beta 0.758 merupakan nilai jalur path p2.

Pada Model 4, nilai coefficients beta untuk variabel APBS_BP (X) sebesar -0.075

tidak signifikan pada taraf taraf alpha diatas 5 % atau taraf signifikansi 0.608 sebagai

nilai jalur path p1 dan nilai coefficients beta variabel KBM_MPBM (Z) sebesar

0.638 signifikan pada taraf alpha dibawah 5 % atau signifikan pada taraf signifikansi

0.000 sebagai nilai jalur path p3. Besarnya nilai residual dari jalur path p1 adalah

e1 = (1-0.322) 2 = 0,4597 dan besarnya nilai residual e2 = (1-0.575)2 = 0.181.

Atas hal tersebut maka dapat digambar diagram jalur sebagai berikut :

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
e2= 0.181

Mutu Proses
Belajar Mengajar
(Z)
p3=0.638
p2 = 0.758

Biaya Mutu Hasil


Pendidikan Belajar (Y)
(X)
p1 = -0.075

e1= 0.4597

Gambar 5.3 Diagram Path Analysis

Untuk mendapatkan total pengaruh langsung dan pengaruh tidak

langsung biaya pendidikan terhadap mutu hasil belajar melalui mutu proses

belajar mengajar dengan perhitungan sebagai berikut :

Pengaruh langsung X ke Y = -0.075

Pengaruh tidak langsung X ke Z lalu ke Y = 0.758 x 0.638 = 0.4836

Total Pengaruh = -0.075 +(0.758 x 0.638)

= 0.4086

Hipotesis penelitian model keempat tersebut menunjukkan bahwa

pengaruh langsung biaya pendidikan terhadap mutu hasil belajar bernilai

negatif , akan tetapi biaya pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
belajar melalui intervening variabel mutu proses belajar mengajar dengan

besar pengaruhnya 40.86 %. Dengan demikian mutu proses belajar sebagai

variabel intervening.

Hasil yang ditunjukkan oleh model 1, 2, 3, dan 4 diperoleh nilai

b1 = 5,293E - 10 , b2 = 1,071E-8, b3 = 0,053, b4 = -9,643E-11, dan b5 = 0,058.

Menggunakan analisis hirakikal yang digunakan Baron dan Kenny ( 1986 )

menunjukkan bahwa mutu proses belajar mengajar merupakan variabel

intervening sebagian.

5.5. Pembahasan

Hipotesis penelitian model pertama pada penelitian ini yaitu biaya pendidikan

berpengaruh terhadap mutu hasil belajar dapat diterima. Untuk menciptakan kualitas

manusia yang baik maka akan melalui proses pendidikan formal. Pendidikan formal

di Indonesia melalui berbagai jenjang pendidikan mulai tingkat dasar sampai

perguruan tinggi. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dengan meliputi

Pembangunan Unit Sekolah Baru, Pembangunan SD SMP Satu Atap, pembangunan

Ruang Kelas Baru, pelaksanaan Program SMP terbuka, Paket B Setara SMP, Bea

Siswa berprestasi, pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah melalui Program

PKPS-BBM, sharing Dana Pendamping BOS bagi Siswa SMP Negeri dan MTs

Negeri dari Dana APBD Daerah, pelatihan peningkatan profesional guru SMP, tutor

Paket B. Seluruh kegiatan tersebut didanai berasal dari pemerintah maupun dana

masyarakat.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Penelitian ini mendukung riset sebelumnya yang dilakukan oleh Fatah

(1998) yang menyimpulkan bahwa dalam meningkatkan mutu pendidikan

maka komponen biaya pendidikan merupakan unsur pendukung yang utama.

Unsur biaya pendidikan tersebut meliputi a) gaji/kesejahteraan pegawai, (b)

biaya pendidikan guru, (c) pengadaan alat pelajaran, (d) pengadaan bahan

pelajaran, dan, (e) pengadaan sarana sekolah, (3) Komponen-komponen

biaya pendidikan yang memberikan pengaruh signifikan terhadap proses

belajar mengajar siswa adalah : (a) gaji/kesejahteraan guru, (b) Pengelolaan

sekolah, (c) Pengadaan alat pelajaran, dan (d) Pengadaan sarana sekolah,

(4) Dalam penentuan besarnya alokasi biaya operasional pendidikan yang

bersumber dari pemerintah untuk setiap sekolah didasarkan atas jumlah

murid, jumlah kelas dan jumlah pegawai.

Hipotesis penelitian model kedua pada penelitian ini berbunyi biaya

pendidikan berpengaruh terhadap mutu proses belajar mengajar dapat

diterima. Mutu suatu tingkat pendidikan diperoleh dari proses dan hasil

pembelajaran. Dengan pembelajaran yang baik maka akan menghasilkan

mutu pendidikan yang baik. Mutu pendidikan merupakan output yang

dihasilkan dari serangkaian proses menghasilkan mutu. Untuk menghasilkan

mutu, butuh tindakan supervisi yang memadai. Penelitian ini mendukung dari

hasil yang dicapai oleh Sukmadinata, dkk (2005) dimana pada SMK dapat

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
dijamin mutu output lulusannnya dengan seperangkat pengendalian yang

memadai.

Hipotesis penelitian model ketiga pada penelitian ini yaitu mutu proses

belajar mengajar berpengaruh terhadap mutu hasil belajar dapat diterima. Hal

ini berimpilkasi pada kegiatan menciptakan mutu dalam kegiatan proses ajar

mengajar meliputi mutu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam

proses optimalisasi masing-masing peran, yang mencakup perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian yang dilaksanakan

selama pelajaran berlangsung. Mutu proses belajar mengajar diukur

berdasarkan hasil penilaian kepala sekolah atau pengawas sekolah tentang

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian

pembelajaran yang ada pada sekolah yang bersangkutan. Hipotesis kedua

tersebut juga mendukung riset yang dilakukan oleh Fatah (1998) dan

Sukmadinata dimana mutu hasil belajar ditentukan oleh mutu proses belajar

mengajar.

Hipotesis penlitian model keempat pada penelitian ini adalah biaya

pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar melalui mutu proses

belajar mengajar. Biaya dalam penelitian ini terbatas pada jenis biaya

langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost) terhadap proses

belajar mengajar atau biaya yang diperoleh dan dibelanjakan oleh lembaga,

artinya, biaya-biaya yang tidak dianggarkan dalam Rencana Anggaran

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Pendapatan dan Belanja Sekolah, seperti yang dibelanjakan siswa untuk

kepentingan sendiri dan biaya kesempatan (oppurtunity cost) tidak termasuk

dalam pengertian biaya pendidikan dalam penelitian ini. Demikian juga biaya

penyusutan/depresiasi atau nilai bangunan tidak diperhitungkan dalam

penelitian ini, karena sulit diprediksi dan tidak tersedia.

Hasil menunjukkan pengaruh langsung biaya pendidikan terhadap

mutu hasil belajar yang ditunjukkan oleh nilai koefesien biaya pendidikan

negatif terhadap mutu hasil belajar. Hal ini disebabkan adanya disparitas

biaya pendidikan yang dimiliki oleh sekolah tertentu nilainya lebih rendah

tetapi mampu mencapai nilai hasil belajar lebih tinggi dari sekolah yang biaya

pendidikannya lebih besar atau dengan kata lain belum tentu biaya

pendidikan akan menghasilkan hasil belajar yang tinggi pula dalam hal ini

hasil UN. Bisa jadi ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi hasil

tersebut misalnya minat, bakat, motivasi dan banyak siswa dalam kelas

sehingga proses belajar mengajar dapat lebih optimal akan tetapi biaya

pendidikan akan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar melalui intervening

variabel mutu proses belajar mengajar. Hasil yang ditunjukkan oleh model 1,

2, 3, dan 4 diperoleh nilai koefisien b1 = 5,293E - 10 , b2 =

1,071E-8, b3 = 0,053, b4 = -9,643E-11, dan b5 = 0,058.. menunjukkan bahwa

mutu proses belajar mengajar merupakan variabel intervening

sebagian,berdasarkan analisis hirakikal yang digunakan Baron dan Kenny

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
(1986 ),karena b1 0, b2 0, b3 0 dan b4 0, b5 0, tetapi b4 < b1. Nilai ini

menunjukkan bahwa koefisien biaya pendidikan pada model 4 kurang dari

koefisien biaya pendidikan pada model 1.

Hasil penelitian ini sejalan dan konsisten dengan riset Fatah (1998)

menyimpulkan bahwa sebagian biaya pendidikan memberikan kontribusi

yang signifikan terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan SD, baik

terhadap mutu proses maupun mutu hasil belajar. Selain itu konsisten juga

dengan hasil Sukmadinata (2005) menyimpulkan mutu output lulusannya

terjamin dengan seperangkat pengendalian yang memadai. Peranan biaya

pendidikan tidak dapat berjalan optimal tanpa adanya dukungan dan

pengawasan yang memadai untuk mendapatkan hasil yang baik.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis data dan uji hipotesis penelitian serta

pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Biaya pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar. Penelitian ini

konsisten dengan hasil yang dicapai oleh Fatah (1998), Supriadi (2001) dan Syam

(2005).

2. Biaya pendidikan berpengaruh terhadap mutu proses belajar mengajar. Penelitian

ini konsisten dengan hasil yang dicapai oleh Sukmadinata, dkk (2005).

3. Mutu proses belajar mengajar berpengaruh terhadap mutu hasil belajar. Penelitian

ini konsisten dengan hasil yang dicapai oleh Fatah (1998).

4. Biaya pendidikan berpengaruh terhadap mutu hasil belajar melalui mutu proses

belajar mengajar. Penelitian ini konsisten dengan hasil yang dicapai oleh Fatah

(1998).

6.2. Keterbatasan Penelitian

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Peneliti menyadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang ada

dalam penelitian ini yaitu :

1. Periode pengamatan yang relatif pendek (1 tahun), yaitu periode dan

sampel yang diambil relatif kecil.

2. Populasi penelitian ini hanya difokuskan pada SMP di lingkungan Dinas

Pendidikan Kabupaten Asahan, sehingga hasilnya tidak 58


dapat

digeneraliasi secara umum misalnya mengambil sampel Kabupaten/Kota

di seluruh Sumatera Utara atau Indonesia.

3. Variabel mutu hasil belajar hanya difokuskan pada prestasi akademik

berupa Nilai Ujian Nasional,sehingga hasilnya akan berbeda jika

menggunakan pengukuran yang lain seperti akreditasi sekolah, tingkat

drop out, banyak siswa yang memasuki sekolah pavorit, dan tingkat siswa

mengulang.

6.3. Saran

Terkait temuan analisis dan keterbatasan penelitian di atas, dapatlah

dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti berikutnya menggunakan tahun anggaran yang panjang sehingga

membentuk data time series sehingga dapat dilihat pengaruhnya dari satu periode

pengamatan ke periode pengamatan yang lain.

2. Bagi peneliti berikutnya melakukan penelitian dengan mengambil sampel mulai

dari tingkat SD, SMP dan SMU.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
3. Bagi peneliti berikutnya agar meneliti tidak hanya menggunakan nilai Ujian

Nasional sebagai mutu hasil belajar tetapi dapat menggunakan indikator lain

seperti akreditasi sekolah, tingkat drop out, banyaknya siswa yang masuk diterima

di sekolah favorit dan tingkat siswa mengulang.

4. Bagi pemerintah agar konsisten menerapkan anggaran biaya pendidikan minimal

20 % dari seluruh anggaran yang tersedia.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Tunggal Wijaya, (1993), Manajemen Mutu Terpadu, Penerbit Rineka


Cipta, Jakarta.

Bastian, Indra, (2007), Akuntansi Pendidikan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

-----------------, (2001), Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, Penerbit


BPFE, Yogyakarta.

Depdagri, 2006, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah.

Depdiknas, (2004), Pengembangan Manajemen Sekolah. Penerbit


Depdiknas Jakarta.

Depdiknas, (2005), Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005, Standar


Nasional Pendidikan.

Depdiknas, (2007), Manajemen Sekolah. Penerbit Depdiknas. Jakarta.

Depdiknas, (2007), Panduan Bantuan Operasional Sekolah Dalam


Rangka Wajib Belajar 9 Tahun. Penerbit Depdiknas. Jakarta.

Depdiknas, (2008), Kebijakan Teknis Direktorat Pembinaan Sekolah


Menengah Pertama. Penerbit Depdiknas. Jakarta.

Erlina; Sri Mulyani (2007), Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi


dan Manajemen, Penerbit USU press, Medan.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Fatah, Nanang, (1998), Studi Tentang Pembiayaan Pendidikan Sekolah
Dasar, Penerbit PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

Fatah, Nanang, (2006), Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Penerbit


PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

Fitriansyah (2007). Dampak Bantuan Operasional Sekolah (BOS)


Terhadap Peningkatan Mutu dan Pemerataan Pendidikan. Penerbit
Bidang Kemasyarakatan Badan Penelitian Dan Pengembangan
Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program


SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 61
Semarang.

Herrhyanto Nar dan Akib Hamid, Muhammad, (2001) Statistika Dasar,


Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

Jones, Thomas H, (1985), School Finance Technique and Social Policy,


Collier Macmillan Publishers, London.

Komariah Aan; Triatna Cepi, (2004), Visionary Leadership, Penerbit PT


Bumi Aksara, Bandung.

Kubick, K, (1998), School Based Management, ERPICT DIGEST NO. ED


301969. [on line], http : // www. ed.gov/databases/Eric- Digets/ ed
301969. html. Tanggal Akses 01 Maret 2009.

Kuncoro, Mudrajad, (2003), Metode Riset untuk Bisinis dan Ekonomi,


Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo, (2002), Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Ministry Of National Education, (2008), Directions of The Development of


The Management of Primary and Secondary Education, Publikasi
Ditjendikdasmen, Jakarta, halaman 53 66.

Mulyono, (1990). Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis, Lembaga Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Nazir, Moh, (1983). Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Bandung.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2006). Cara Menggunakan dan
Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Penerbit Alfabeta.
Bandung.

Sanusi Achmad, (1994), Artikel Kasus Akuntabilitas Dana Pendidikan di


Indonesia, http : // www.kompas.com. Tanggal Akses 01 Maret 2009.

Sarwono Jonathan, (2006), Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan


SPSS, Penerbit Andi, Yokyakarta.

Soedijarto (2009). Kemampuan Profesional Guru yang Sesuai dengan


Upaya Peningkatan Relevansi dan Mutu Pendidikan. ISPI - Ikatan
Sarjana Pendidikan Indonesia. http://ispi.or.id. Tanggal akses 29 Juli
2009.
Santoso, Singgih, (2000). Latihan SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT
Elex Media Computindo, Jakarta.

Sudjana, (1992), Teknik Analisis Regresi dan Korelasi, Penerbit Tarsito,

Bandung.

Sukmadinata, (2006), Analisis Pengendalian Mutu Pendidikan, Penerbit


PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

Supranto, J, (2000), Statistik, Teori dan Aplikasi, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Supriadi Dedi, (2006), Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah,


Penerbit PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

Syam (2008). Interaksi antara Partisipasi Anggaran dan Penggunaan


Anggaran sebagai Alat Ukur Kinerja dengan Orientasi Manajerial.
Simposium Nasional Akuntansi IX. Makasar.

Tiar, (2009), Persiapan UN 2008, http://www.si-jeddah.org - si-jeddah.org.


Tanggal Akses 28 Juli 2009.

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang


Sistem Pendidikan Nasional, Penerbit CV Ekajaya, Jakarta.

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Lampiran 1
DATA SAMPEL SMP NEGERI / SWASTA TP. 2008/2009 KABUPATEN ASAHAN
NILAI UN
N STATU NILAI NILAI
NAMA SEKOLAH APBS DALAM
O S KBM UN (Y)
RASIO
1 SMP NEGERI 1 BP MANDOGE N 887433400 64,3 7.04 70.4
2 SMP NEGERI 2 BP MANDOGE N 377879955 67,2 7.24 72.4
3 SMP NEGERI 3 BP MANDOGE N 581602200 55,6 7.01 70.1
4 SMP NEGERI 4 SATU ATAP BP MANDOGE N 164612000 54,2 6.82 68.2
5 SMP NEGERI 1 BANDAR PULAU N 1371361264 66,5 7.24 72.4
6 SMP NEGERI 2 BANDAR PULAU N 227004086 50,2 5.76 57.6
7 SMP NEGERI 3 BANDAR PULAU N 120006000 52,8 6.14 61.4
SMP NEGERI 4 SATU ATAP BANDAR
8 N 63231000 50,6 6.43 64.3
PULAU
9 SMP NEGERI 1 AEK KUASAN N 1039534000 65,6 6.82 68.2
10 SMP NEGERI 1 PULAU RAKYAT N 1716909720 59,2 6.76 67.6
11 SMP NEGERI 2 PULAU RAKYAT N 648737563 60,1 6.88 68.8
12 SMP NEGERI 3 PULAU RAKYAT N 1916739976 69,8 7.48 74.8
13 SMP NEGERI 1 SEI KEPAYANG N 602365119 60,2 7.41 74.1
14 SMP NEGERI 2 SEI KEPAYANG N 546450472 60,1 6.57 65.7
15 SMP NEGERI 3 SEI KEPAYANG N 547601465 61,4 7.32 73.2
16 SMP NEGERI 1 TANJUNG BALAI N 691766100 58,2 6.19 61.9
17 SMP NEGERI 2 TANJUNG BALAI N 147770000 55,4 6.48 64.8
18 SMP NEGERI 1 SIMP.EMPAT N 785500000 62,8 6.55 65.5
19 SMP NEGERI 2 SIMP.EMPAT N 584206528 63,1 6.92 69.2
20 SMP NEGERI 3 SIMP.EMPAT N 380146000 61,3 6.15 61.5
21 SMP NEGERI 1 AIR BATU N 1233272450 67,2 7.19 71.9

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten
Asahan, 2009
22 SMP NEGERI 2 AIR BATU N 114514000 60,1 7.09 70.9
23 SMP NEGERI 3 AIR BATU N 688432400 68,0 7.21 72.1
24 SMP NEGERI 1 BUNTU PANE N 259439400 58,6 6.18 61.8
25 SMP NEGERI 2 BUNTU PANE N 662968500 60,2 7.12 71.2
26 SMP NEGERI 1 MERANTI N 602365419 65,8 7.16 71.6
27 SMP NEGERI 2 MERANTI N 607377400 69,1 8.09 80.9
28 SMP NEGERI 1 SEI BALAI N 368205000 60,5 6.79 67.9
29 SMP NEGERI 1 AIR JOMAN N 608252350 69,8 7.55 75.5
30 SMP NEGERI 2 AIR JOMAN N 120070000 60,4 6.62 66.2
31 SMP NEGERI 2 KISARAN N 985600000 72,8 8.44 84.4
32 SMP NEGERI 4 KISARAN N 1060159464 68,2 7.03 70.3
33 SMP NEGERI 5 KISARAN N 802000000 67,3 7.21 72.1
34 SMP NEGERI 1 KISARAN N 1672000000 70,1 7.92 79.2
35 SMP NEGERI 3 KISARAN N 1605000000 70,0 7.12 71.2
36 SMP NEGERI 6 KISARAN N 1536000000 75,1 8.18 81.8
37 SMP NEGERI 7 KISARAN N 1417304500 69,8 8.02 80.2
JUMLAH / RATA - RATA NEGERI 7.03 70.3
38 SMP PTPN IV BP MANDOGE S 290439658 62,6 7.06 70.6
39 SMP UMUM SENTOSA S 280250350 64,0 7.13 71.3
40 SMP TRIYADIKAYASA S 101688000 58,2 6.63 66.3
41 SMP HARAPAN S 96794000 54,6 6.84 68.4
42 SMP Swt Saniah Aek Songsongan S 39900000 54,6 6.43 64.3
43 SMP KARYA BARGOT S 57348000 50,2 6.06 60.6
44 SMP SWADAYA PULAU RAKYAT S 70252000 58,9 6.2 62
45 SMP RK MATAMUN S 54936000 55,2 6.67 66.7
46 SMP HKBP PARDOMUAN S 83854000 54,2 5.64 56.4

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten
Asahan, 2009
47 SMP DAERAH SIMPANG EMPAT S 66196000 60,4 6.87 68.7
48 SMP AMAL BAKTI S 42108000 52,3 7.14 71.4
49 SMP ISLAMIYAH S 50200000 64,2 7.74 77.4
50 SMP DAERAH AIR BATU S 26320000 55,4 7.07 70.7
51 SMP YAPENDAK S 272400000 52,6 6.63 66.3
52 SMP YAPIM S 36200000 52,8 6.54 65.4
53 SMP DAERAH BUNTU PANE S 20400000 50,1 6.28 62.8
54 SMP AL WASHLIYAH 15 S 30100000 50,3 6.72 67.2
55 SMP MUHAMMADIYAH 38 S 18500000 50,0 6.59 65.9
56 SMP DHARMA PUTRA S 100208000 54,2 7.03 70.3
57 SMP BINA BAKTI S 30500000 52,0 6.84 68.4
58 SMP TAMAN SISWA S.DAMAI S 49050000 58,4 7.42 74.2
59 SMP TAMAN SISWA RAWANG S 38232000 52,4 6.9 69
60 SMP KESATUAN S 40500000 56,2 7.1 71
61 SMP AL WASHLIYAH 10 S 20100000 52,4 7.83 78.3
62 SMP AL WASHLIYAH 22 S 75048000 50,1 6.81 68.1
63 SMP BINA BUDAYA S 16800000 50,3 6.85 68.5
64 SMP Swasta MERANTI S 68400000 50,2 7.89 78.9
65 SMP DAERAH AIR JOMAN S 59826000 50,3 6.61 66.1
66 SMP MUHAMMADIYAH 37 S 71053750 51,4 6.78 67.8
67 SMP MUHAMMADIYAH 23 S 16800000 50,3 5.43 54.3
68 SMP METHODIST 2 S 276720000 60,2 7.75 77.5
69 SMP TAMANSISWA KISARAN S 401432000 56,3 7.43 74.3
70 SMP PANTI BUDAYA KISARAN S 188000000 64,2 7.68 76.8
71 SMP DIPONEGORO KISARAN S 360800000 66,3 8.09 80.9
72 SMP AL WASHLIYAH 7 S 47727150 48,6 5.61 56.1

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten
Asahan, 2009
73 SMP DAAR ULUUM S 1116700000 66,2 8.14 81.4
74 SMP MUHAMMADIYAH 22 KISARAN S 358779000 56,4 7.5 75
75 SMP DAERAH KISARAN S 187648500 50,2 7.25 72.5
76 SMP NASIONAL KISARAN S 79053900 50,0 7.52 75.2

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten
Asahan, 2009
Lampiran 2 : Regression (Biaya Pendidikan thd Mutu Hasil Belajar)

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
a
1 APBS_BP_X . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: UN_MHB_Y

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .409a .167 .156 .57730
a. Predictors: (Constant), APBS_BP_X

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.944 1 4.944 14.835 .000a
Residual 24.662 74 .333
Total 29.606 75
a. Predictors: (Constant), APBS_BP_X
b. Dependent Variable: UN_MHB_Y

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6.757 .089 76.166 .000


APBS_BP_X 5.239E-10 .000 .409 3.852 .000
a. Dependent Variable: UN_MHB_Y

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Lampiran 3 : Model 2

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
a
1 APBS_BP_X . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KBM_MPBM_Z

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .758a .575 .569 4.54267
a. Predictors: (Constant), APBS_BP_X

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2066.890 1 2066.890 100.160 .000a
Residual 1527.054 74 20.636
Total 3593.944 75
a. Predictors: (Constant), APBS_BP_X
b. Dependent Variable: KBM_MPBM_Z

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 54.282 .698 77.757 .000


APBS_BP_X 1.071E-8 .000 .758 10.008 .000
a. Dependent Variable: KBM_MPBM_Z

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Lampiran 4 : Model 3

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
a
1 KBM_MPBM_Z . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: UN_MHB_Y

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .581a .338 .329 .51483
a. Predictors: (Constant), KBM_MPBM_Z

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.993 1 9.993 37.700 .000a
Residual 19.614 74 .265
Total 29.606 75
a. Predictors: (Constant), KBM_MPBM_Z
b. Dependent Variable: UN_MHB_Y

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3.877 .510 7.609 .000


KBM_MPBM_Z .053 .009 .581 6.140 .000
a. Dependent Variable: UN_MHB_Y

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009
Lampiran 4 : Model 3

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
a
1 KBM_MPBM_Z . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: UN_MHB_Y

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .581a .338 .329 .51483
a. Predictors: (Constant), KBM_MPBM_Z

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.993 1 9.993 37.700 .000a
Residual 19.614 74 .265
Total 29.606 75
a. Predictors: (Constant), KBM_MPBM_Z
b. Dependent Variable: UN_MHB_Y

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3.877 .510 7.609 .000


KBM_MPBM_Z .053 .009 .581 6.140 .000
a. Dependent Variable: UN_MHB_Y

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada
Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009

Anda mungkin juga menyukai