Anda di halaman 1dari 14

PEMBELAHAN SEL/INTI, JARINGAN, DAN SIFAT-

SIFAT JARINGAN

MAKALAH

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani Farmasi

Disusun oleh :
Nada Aprilia 11151020000075
Dhimaz Aryo Priambodo 11151020000085
Afina Rahmatika 11151020000093
Yoga Sutrisno 11151020000053
Laila Tsani 11151020000057
Sonia Warda Qistia 11151020000054
Nur Amelia Khodijah 11151020000055
Fathimah Nurmajdina Marjani 11151020000073

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah pendamping presentasi kami
tentang Pembelahan Sel/Inti, Jaringan, Dan Sifat-Sifat Jaringan.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi
Muhammad SAW yang atas perjuangan beliau sehingga kita
dapat tetap hidup dibawah naungan cahaya rahmat dan dapat
terus menuntut ilmu guna mendapat derajat kemuliaan di sisi-
Nya serta dapat lebih mengenal hakikat-Nya.
Makalah ini telah kami susun dan kami rangkai dengan baik
dan benar guna melengkapi tugas presentasi kami pada mata
kuliah Botani Farmasi.Kami harap makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca guna menambah pengetahuan, terutama
pengetahuan tentang Farmasi sebagai bekal kita dalam
menjalani profesi sebagai calon Apoteker.
Terima kasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah
berperan membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini,
serta permohonan maaf atas makalah yang memiliki banyak
kekurangan dan kesalahan ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami dengan baik bagi para
pembacanya dan dapat bermanfaat, baik untuk kami dari tim
penyusun maupun bagi para pembaca. Sebelumnya kami
memohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.
Maka dari itu, kami mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan
kami kedepannya.demi perbaikan di masa depan.

Tangerang Selatan, 06 Desember 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I
PENDAHULUAN 4
BAB II
PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Pembelahan Sel
5
B. Macam-macam Pembelahan Sel 6
Amitosis
Mitosis
Meiosis
C. Pembelahan Sel pada Tumbuhan
Mitosis
Meiosis
D. Penyimpangan Pembelahan Sel 6
E. Pengertian Jaringan
24
F. Jaringan dan Asal Jaringan
25
G. Dinding Sel dalam Jaringan

BAB III
PENUTUP 35
DAFTAR PUSTAKA 36
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelahan Sel/Inti


Awal penelitian-penelitian para ahli tentang peristiwa
pembelahan sel didasari atas teori yang disampaikan oleh
seorang dokter Jerman pada tahun 1855. Beliau menyatakan
bahwa Di mana ada sel, pasti sebelumnya pernah ada sel,
seperti hewan yang muncul hanya dari hewan dan tumbuhan
hanya dari tumbuhan.. Beliau merangkum konsep ini dengan
aksioma latin Omnis cellula e cellula, yang berarti Setiap sel
(berasal) dari sel.
Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari
siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang dimulai saat pertama
kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga
pembelahannya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi
genetik yang identik ke sel anakan merupakan fungsi krusial
pembelahan sel.
Pembelahan pada makhluk hidup uniseluler berarti pula
reproduksi karena akan terjadi dua makhluk hidup yang berasal
dari satu induk. Sedangkan pada makhluk hidup multiseluler
pembelahan sel sangat penting untuk pertumbuhan makhluk
hidup dari muda sampai dewasa, serta untuk mengganti sel-sel
yang telah mati. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan
makhluk hidup multiseluler tergantung dari jumlah sel yang
menyusun jaringan-jaringan dalam tubuhnya karena semakin
besar ukuran jaringan tubuh semakin banyak jumlah sel yang
menyusunnya.
Umumnya pada tumbuhan terdapat zigotyaitu sebagai
hasil dari peleburan antara dua buah sel kelamin yang berlainan,
yang selanjutnya dari zigot ini mulai berlangsungnya
pembelahan-pembelahan sel yang dapat membangun suatu
individu tumbuhan dengan baik.

B. Macam-macam Pembelahan Sel

Proses pembelahan sel ini dimulai dengan pembelahan


intinya yang selanjutnya terjadi pembelahan plasma atau
pembelahan sel. Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua,
yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak
langsung (mitosis dan meiosis).

1. Amitosis
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis
atau pembelahanbiner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan
dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melaluifase-fase atau tahap-tahap
pembelahan sel. Pembelahan biner banyak dilakukan organismeuniseluler
(bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu
yang bersifatmikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan
membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain). Dua sel ini
akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterus-nya. Pembelahan biner
dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti
pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan.
Pembelahan biner dapat terjadi pada organisme prokariotik atau eukariotik
tertentu.Pembelahan sel secara amitosis disebut pula dalam
istilah lain sebagai fragmentation. Pembelahan sel secara
amitosis/langsung biasanya terdapat pada Phaeophyccae
atau ganggang coklat. Cara amitosis pada tumbuhan
menunjukkan bahwa sel/inti masih berada dalam tingkat
kemunduran.

2. Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis adalah pembelahan secara
tidak langsung, atau dengan istilah lain cykenesis. Sebelum
terjadi pembelahan inti sel, telah didahului dengan terjadinya
beberapa perubahan yang dapat diperhatikan sebagai
perubahan yang sangat penting yaitu terbentuknya
khromosom dalam inti sel.
Pembelahan sel secara mitosis memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
Bertujuan untuk pertumbuhan dan mengganti sel yang
rusak
Terjadi pada seluruh sel tubuh muda makhluk hidup,
kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet
Merupakan sel diploid (2n) = 46 kromosom
1 sel induk membelah menjadi 2 sel anakan
Jumlah kromosom hasil = jumlah kromosom awal
Memiliki sifat dan gen sama dengan induknya

Tahap-tahap pada proses pembelahan sel secara mitosis


meliputi :
I. Interfase
Merupakan fase awal yang terjadi pada proses mitosis
dimana sel mengalami pertumbuhan menjadi lebih besar
dan kompleks/dewasa setelah mengakhiri proses
pembelahan sel yang sebelumnya.
Tahap pada proses interfase meliputi :
G1 (first gap phase) :
Proses yang dimulai dari sel muda yang baru saja
membelah. Pada kebanyakan sel, tahap ini
membutuhkan waktu antara 3-4 jam, tetapi ada juga
beberapa jenis sel yang membutuhkan beberapa hari
sampai beberapa bulan atau beberapa tahun.
Perbedaan waktu pada tahap inilah yang menyebabkan
perbedaan waktu siklus sel tiap-tiap sel. Pada tahap ini
akan terjadi sintesis RNA oleh DNA yang kemudian
diikuti oleh sintesis protein sehingga sitoplasma akan
bertambah banyak dan sel akan bertumbuh.

S (shynthetic phase) :
Terjadi proses sintesis DNA selama 7-8 jam. Dalam
tahap ini molekul-molekul DNA akan terbentuk melalui
proses replikasi dari molekul DNA yang sudah ada. Pada
tahap ini juga terjadi pembentukan molekul histon yang
merupakan protein dasar dari kromosom.

G2 (second gap phase) :


Tahap akhir dari pertumbuhan sel yang kemudian akan
disusul dengan pembelahan sel. Tahap ini berlangsung
sekitar 2-5 jam dan dalam tahap ini masih juga terjadi
sintesis RNA. Sintesis RNA akan mulai mengurang pada
tahap ini dan akan berhenti pada saat pembelahan sel
dimulai.
II. Profase
Tahap-tahap pada profase meliputi :
1. Kromatin menebal membentuk benang-benang
kromosom.
2. Benang kromosom menggandakan diri menjadi
sepasang kromatid yang terikat pada sentromer.
3. Nukleolus hilang.
4. Membran inti pecah dan hilang.
5. Pada sel hewan sentrosom menggandakan diri,
masing-masing belahan bergerak ke kutub yang
berlawanan.
6. Terbentuk gelendong pembelahan.
7. Pasangan kromatid bergerak menuju bidang
ekuator.

III. Metafase
Pada tahap ini, kromosom berkumpul /berjajar di
bidang ekuator

IV. Anafase
Tahap-tahap pada Metafase meliputi :
1. Sentromer putus.
2. Pasangan kromatid berpisah dan bergerak ke kutub
yang berlawanan

V. Telofase
Tahap-tahap pada Metafase meliputi :
1. Kromosom berada di kutub
2. Terbentuk membran inti
3. Terbentuk sekat pemisah sel
4. Terbentuk dua sel anak yang memiliki kromosom
sama dengan sel induknya

3. Meiosis
Pembelahan sel secara meiosis memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
Pembelahan Meiosis disebut juga Pembelahan Reduksi
Merupakan sarana untuk berkembang biak
Pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin
Jumlah kromosom keturunan = separuh kromosom
induk
Merupakan sel haploid (n) = 23 kromosom
Terjadi satu kali replikasi DNA dan 2 kali pembelahan

Tahap-tahap pada proses pembelahan sel secara meiosis I


meliputi :
I. Profase I
Tahap-tahap pada profase I meliputi :
-Preleptotene
1. Benang-benang kromosom masih tampak tipis
2. Kromosom seks agak nyata

-Leptotene
1. Benang-benang kromosom tampak lebih tebal
2. Penebalan lebih terlihat sebab kromomer
3. Masih tampak sebagai dua kromatid yang
saling menempel

- Zygotene
1. Kromosom tampak lebih jelas
2. Kromosom (kromomer) yang homolog akan
berpasangan secara lebih rapi

- Pachytene
1. Pasangan kromosom telah lebih sempurna
2. Kromosom memendek dan menebal
3. Telah memiliki sentromer
4. Terjadi proses crossing over

- Diplotene
1. Pemisahan kromosom homolog
2. Masih terdapat chiasmata dimana terjadi
proses crossing over

- Diakinesis
1. Pemendekan kromosom lanjut sehingga
tampak lebih tebal
2. Kromosom masih tersebar dalam inti
3. Terjadi terminalisasi chiasmata
4. Nukleolus mulai menghilang

II. Prometafase I
Tahap-tahap pada prometafase I meliputi :
1. Membran inti mulai menghilang
2. Kromosom tampak lebih pendek dan menebal
3. Terdapat 2 buah kromosom yang berpasangan
(tampak mempunyai 4 lengan)

III. Metafase I
Tahap-tahap pada metafase I meliputi :
1. Kromosom berada di bidang ekuator
2. Mulai terjadi pemisahan kromosom

IV. Anafase I
Pada tahap ini, kromosom mulai bergerak menuju ke
kutub pembelahan

V. Telofase I
Tahap-tahap pada telofase I meliputi :
1. Kromosom telah berkumpul di kutub-kutub
pembelahan
2. Pembentukan membran inti dan pemisahan
sitoplasma
3. Kromosom mulai membentuk benang-benang
tipis

Tahap-tahap pada proses pembelahan sel secara meiosis II


meliputi :

I. Interfase
Tahap-tahap pada interfase merupakan :
1. Tahap antara meiosis I dan meiosis II
2. Berlangsung sangat pendek/cepat
3. Tidak terjadi replikasi kromosom

II. Profase II
Tahap-tahap pada profase II meliputi :
1. Tahap awal meiosis II
2. Terbentuknya spindel dan aster
3. Pergeseran sentriol ke kutub pembelahan
4. Perubahan lain yang terjadi di mitosis

III. Metafase II
Pada tahap ini, terjadi pengumpulan kromosom pada
bidang ekuator

IV. Anafase II
Tahap-tahap pada anaphase II meliputi :
1. Pergeseran kromosom ke arah kutub
pembelahan masing-masing
2. Membran sel menjadi lebih lonjong

V. Telofase II
Tahap-tahap pada telofase II meliputi :
1. Kromosom telah berkumpul pada kutub-kutub
pembelahan
2. Pembentukan membran inti serta pemisahan
sitoplasma
3. Hasil akhir berupa 4 buah sel
4. Jumlah kromosom = separuh jumlah kromosom
induk

C. Pembelahan Sel pada Tumbuhan

D. Penyimpangan pada Pembelahan Sel

Pada tumbuh-tumbuhan tidak jarang terjadi penyimpangan dalam


cara pembelahan inti sel atau dalam cara pembentukan sel-sel baru.
Penyimpangan itu sering terjadi pada tumbuh-tumbuhan yang termasuk
tumbuh-tumbuhan rendah atau pada alat-alat tertentu dari tumbuh-tumbuhan
tingkat tinggi.
Penyimpangan yang terjadi pada pembelahan sel khususnya pada
proses mitosis meliputi :

Pembelahan Inti Bebas


Pada penyimpangan ini, inti sel membelah beberapa kali tanpa diikuti
pembelahan selnya, tetapi sifat inti baru, sama dengan sifat inti induknya, dan
dalam satu sel terdapat beberapa inti (coenocyt). Contohnya pada tumbuhan
tingkat rendah seperti Cladophora sp.
Pembelahan inti sel secara bebas ini berlangsung pula dalam organ tertentu
dari tumbuhan tinggi, misalnya pada saccus embryonalis (kandung lembaga)
golongan Spermatophyta.

Penonjolan pada Sel


Sel-sel baru terbentuk dengan cara pembentukan tunas-tunas dari sel-sel
dalam bentuk penonjolan-penonjolan pada sel-sel lama. Misalnya penonjolan
sel pada Saccharomyces cerevisiae (sel ragi).

Proses pembentukan sel-sel dalam kejadian seperti ini adalah sebagai berikut:
1. pembentukan tonjolan2 pd sel2 sehubungan dengan terjadinya tunas-tunas
sel
2. setelah terjadinya pembelahan pada inti, salah satu diantara inti anak ini
bergerak memasuki tunas2 sel.
3. terbentuknya membran pemisah yg selanjutnya memungkinkan sel-sel
baru akan lepas.

Pembentukan Sel Bebas


Penyimpangan ini terutama terjadi pada tumbuh-tumbuhan rendah, pada
golongan Fungi yang termasuk Ascomycetes, terjadi cara-cara pembentukan
sel-sel baru di dalam sebuah sel, seperti pembentukan spora-spora dalam sel
ascus.
Pembentukan Sel Askus berawal dari inti spora sel ascus yang membelah
bebas menjadi 8 buah inti anakan. Salah satu ujung inti mengeluarkan benang
plasma. Benang plasma lalu memanjang, mengelilingi inti, sampai ujung-
ujungnya bertemu, dan terbentuk dinding inti.
Dalam satu sel ascus terbentuk 8 sel ascospora. Lalu plasma sel ascus
(periplasma) mengelilingi/merendam ke 8 ascospora.

E. Pengertian Jaringan

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Oleh karena itu pengertian jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel-sel
tumbuhan yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan dapat terbentuk jika sel-sel memiliki bentuk dan fungsinya yang
sama, dan kemudian membentuk suatu organ misalnya akar, batang dan daun yang
dilakukan secara bersama sehingga terbentuk suatu sistem organ yang pada
akhirnya membentuk suatu individu.
Pada tumbuhan yang unisellular atau terdiri dari satu sel (bakteria)
tentunya tidak mempunyai jaringan, demikian pula tumbuh-tumbuhan yang
rendah tingkat perkembangannya terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang tinggi
tingkat perkembangannya.
Golongan Algae (ganggang) tertentu misalnya, tumbuhan ini terdiri dari
banyak sel. Akan tetapi masing-masing selnya itu masih aktif dalam segala proses
hidupnya, jadi hanya merupakan individu-individu yang mengumpul atau
kumpulan sel-sel yang lazim disebut koloni, yang jelas belum dapat dikatakan
jaringan.
Tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu macam proses hidup,
contohnya:
a. jaringan meristem yang mampu membelah terus dan
membentuk sel-sel baru.
b. jaringan epidermis melindungi jaringan sel di sebelah dalam
c. jaringan gabus berfungsi sebagai ganti epidermis ketika
batang atau akar menjadi dewasa.
d. jaringan parenkim, membentuk daging buah, membentuk
endosperm, menyimpan makanan cadangan, tempat fotosintesis,
sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air.
e. jaringan kollenkhim, berfungsi sebagai penyokong tubuh
f. jaringan sklerenkim, berfungsi sebagai penyokong
g. jaringan phloem (pembuluh tapis) berfungsi mengangkut bahan-
bahan dari atas ke bawah yaitu dari daun ke bagian tumbuh lain
seperti batang dan akar atau umbi
h. jaringan xylem (pembuluh kayu), berfungsi mengangkut bahan
mineral dan air dari akar sampai daun.

F. Jaringan dan Asal Jaringan


G. Dinding Sel dalam Jaringan
Sel-sel hidup bertambah besar, sementara berlangsung pula penebalan-
penebalan yang merupakan lapisan-lapisan, dan lapjsan-lapisan inilah yang pada
akhirnya akan memberikan bentuk yang tetap pada sel-sel tersebut. noktah-noktah
(pits) mempunyai peranan penting sewaktu terjadinya penebalan-penebalab,
karena bagian ini (noktah) tidak menebal sehingga merupakan "celah" di antara
lapisan-lapisan yang menebal. noktah inilah yang melangsungkan pertukaran atau
peredaran zat dari suatu sel ke sel lainnya.
Bagi terselenggranya pengangkutan zat-zat melalui celah-celah (noktah),
tentunya diperlukan hubungan protoplas dari sel yang satu dengan yang lainnya,
mengingat adanya protoplas yang menembus celah-celah tersebut yaitu yang
disebut plasmodesmata. plasmodesmata inilah yang dapat menyelenggarakan
pengangkutan zat-zat disamping melangsungkan rangsangan-rangsangannya
dalam penyelenggaraan tersebut dari sel yang satu ke sel yang lainnya.
Selain adanya noktah-noktah ternyata berkaitan dengan pertumbuhan sel-
sel muda menjadi sel-sel dewasa, diantara sel sel tersebut terjadi pula ruang antar
sel atau "intercellular spaces" , yang terjadi karena lamella tengah yang
mengalami penebalan-penebalan itu bagian-bagiannya yang ada di sudut-sudut
mengalami peretakan, pelarutan atau kerusakan sehingga menimbulkan ruang-
ruang tadi. beberapa istilah yang menunjukkan cara-cara terjadinya intercellular
spaces dapat dikemukakan dibawah ini :

1. schizogen (sisogen), cara terjadinya ruang-ruang antar sel yang disebabkan


adanya peretakan pada dinging sel.
2. lysigen (lisigen) cara terjadinya ruang-ruang antar sel yang disebabkan adanya
pelarutan pada dinding sel.
3. schizo-lysigen (siso-lisigen) cara terjadinya ruang-ruang antar sel yang
disebabkan adanya peretakan dan pelarutan pada dinding sel.
4. rhexigen (reksigen) cara terjadinya ruang-ruang antar sel yang disebabkan
adanya kerusakan/sobekan pada dinding sel.

Anda mungkin juga menyukai