Botfar Fix
Botfar Fix
SIFAT JARINGAN
MAKALAH
Disusun oleh :
Nada Aprilia 11151020000075
Dhimaz Aryo Priambodo 11151020000085
Afina Rahmatika 11151020000093
Yoga Sutrisno 11151020000053
Laila Tsani 11151020000057
Sonia Warda Qistia 11151020000054
Nur Amelia Khodijah 11151020000055
Fathimah Nurmajdina Marjani 11151020000073
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I
PENDAHULUAN 4
BAB II
PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Pembelahan Sel
5
B. Macam-macam Pembelahan Sel 6
Amitosis
Mitosis
Meiosis
C. Pembelahan Sel pada Tumbuhan
Mitosis
Meiosis
D. Penyimpangan Pembelahan Sel 6
E. Pengertian Jaringan
24
F. Jaringan dan Asal Jaringan
25
G. Dinding Sel dalam Jaringan
BAB III
PENUTUP 35
DAFTAR PUSTAKA 36
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Amitosis
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis
atau pembelahanbiner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan
dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melaluifase-fase atau tahap-tahap
pembelahan sel. Pembelahan biner banyak dilakukan organismeuniseluler
(bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu
yang bersifatmikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan
membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain). Dua sel ini
akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterus-nya. Pembelahan biner
dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti
pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan.
Pembelahan biner dapat terjadi pada organisme prokariotik atau eukariotik
tertentu.Pembelahan sel secara amitosis disebut pula dalam
istilah lain sebagai fragmentation. Pembelahan sel secara
amitosis/langsung biasanya terdapat pada Phaeophyccae
atau ganggang coklat. Cara amitosis pada tumbuhan
menunjukkan bahwa sel/inti masih berada dalam tingkat
kemunduran.
2. Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis adalah pembelahan secara
tidak langsung, atau dengan istilah lain cykenesis. Sebelum
terjadi pembelahan inti sel, telah didahului dengan terjadinya
beberapa perubahan yang dapat diperhatikan sebagai
perubahan yang sangat penting yaitu terbentuknya
khromosom dalam inti sel.
Pembelahan sel secara mitosis memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
Bertujuan untuk pertumbuhan dan mengganti sel yang
rusak
Terjadi pada seluruh sel tubuh muda makhluk hidup,
kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet
Merupakan sel diploid (2n) = 46 kromosom
1 sel induk membelah menjadi 2 sel anakan
Jumlah kromosom hasil = jumlah kromosom awal
Memiliki sifat dan gen sama dengan induknya
S (shynthetic phase) :
Terjadi proses sintesis DNA selama 7-8 jam. Dalam
tahap ini molekul-molekul DNA akan terbentuk melalui
proses replikasi dari molekul DNA yang sudah ada. Pada
tahap ini juga terjadi pembentukan molekul histon yang
merupakan protein dasar dari kromosom.
III. Metafase
Pada tahap ini, kromosom berkumpul /berjajar di
bidang ekuator
IV. Anafase
Tahap-tahap pada Metafase meliputi :
1. Sentromer putus.
2. Pasangan kromatid berpisah dan bergerak ke kutub
yang berlawanan
V. Telofase
Tahap-tahap pada Metafase meliputi :
1. Kromosom berada di kutub
2. Terbentuk membran inti
3. Terbentuk sekat pemisah sel
4. Terbentuk dua sel anak yang memiliki kromosom
sama dengan sel induknya
3. Meiosis
Pembelahan sel secara meiosis memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
Pembelahan Meiosis disebut juga Pembelahan Reduksi
Merupakan sarana untuk berkembang biak
Pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin
Jumlah kromosom keturunan = separuh kromosom
induk
Merupakan sel haploid (n) = 23 kromosom
Terjadi satu kali replikasi DNA dan 2 kali pembelahan
-Leptotene
1. Benang-benang kromosom tampak lebih tebal
2. Penebalan lebih terlihat sebab kromomer
3. Masih tampak sebagai dua kromatid yang
saling menempel
- Zygotene
1. Kromosom tampak lebih jelas
2. Kromosom (kromomer) yang homolog akan
berpasangan secara lebih rapi
- Pachytene
1. Pasangan kromosom telah lebih sempurna
2. Kromosom memendek dan menebal
3. Telah memiliki sentromer
4. Terjadi proses crossing over
- Diplotene
1. Pemisahan kromosom homolog
2. Masih terdapat chiasmata dimana terjadi
proses crossing over
- Diakinesis
1. Pemendekan kromosom lanjut sehingga
tampak lebih tebal
2. Kromosom masih tersebar dalam inti
3. Terjadi terminalisasi chiasmata
4. Nukleolus mulai menghilang
II. Prometafase I
Tahap-tahap pada prometafase I meliputi :
1. Membran inti mulai menghilang
2. Kromosom tampak lebih pendek dan menebal
3. Terdapat 2 buah kromosom yang berpasangan
(tampak mempunyai 4 lengan)
III. Metafase I
Tahap-tahap pada metafase I meliputi :
1. Kromosom berada di bidang ekuator
2. Mulai terjadi pemisahan kromosom
IV. Anafase I
Pada tahap ini, kromosom mulai bergerak menuju ke
kutub pembelahan
V. Telofase I
Tahap-tahap pada telofase I meliputi :
1. Kromosom telah berkumpul di kutub-kutub
pembelahan
2. Pembentukan membran inti dan pemisahan
sitoplasma
3. Kromosom mulai membentuk benang-benang
tipis
I. Interfase
Tahap-tahap pada interfase merupakan :
1. Tahap antara meiosis I dan meiosis II
2. Berlangsung sangat pendek/cepat
3. Tidak terjadi replikasi kromosom
II. Profase II
Tahap-tahap pada profase II meliputi :
1. Tahap awal meiosis II
2. Terbentuknya spindel dan aster
3. Pergeseran sentriol ke kutub pembelahan
4. Perubahan lain yang terjadi di mitosis
III. Metafase II
Pada tahap ini, terjadi pengumpulan kromosom pada
bidang ekuator
IV. Anafase II
Tahap-tahap pada anaphase II meliputi :
1. Pergeseran kromosom ke arah kutub
pembelahan masing-masing
2. Membran sel menjadi lebih lonjong
V. Telofase II
Tahap-tahap pada telofase II meliputi :
1. Kromosom telah berkumpul pada kutub-kutub
pembelahan
2. Pembentukan membran inti serta pemisahan
sitoplasma
3. Hasil akhir berupa 4 buah sel
4. Jumlah kromosom = separuh jumlah kromosom
induk
Proses pembentukan sel-sel dalam kejadian seperti ini adalah sebagai berikut:
1. pembentukan tonjolan2 pd sel2 sehubungan dengan terjadinya tunas-tunas
sel
2. setelah terjadinya pembelahan pada inti, salah satu diantara inti anak ini
bergerak memasuki tunas2 sel.
3. terbentuknya membran pemisah yg selanjutnya memungkinkan sel-sel
baru akan lepas.
E. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Oleh karena itu pengertian jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel-sel
tumbuhan yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan dapat terbentuk jika sel-sel memiliki bentuk dan fungsinya yang
sama, dan kemudian membentuk suatu organ misalnya akar, batang dan daun yang
dilakukan secara bersama sehingga terbentuk suatu sistem organ yang pada
akhirnya membentuk suatu individu.
Pada tumbuhan yang unisellular atau terdiri dari satu sel (bakteria)
tentunya tidak mempunyai jaringan, demikian pula tumbuh-tumbuhan yang
rendah tingkat perkembangannya terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang tinggi
tingkat perkembangannya.
Golongan Algae (ganggang) tertentu misalnya, tumbuhan ini terdiri dari
banyak sel. Akan tetapi masing-masing selnya itu masih aktif dalam segala proses
hidupnya, jadi hanya merupakan individu-individu yang mengumpul atau
kumpulan sel-sel yang lazim disebut koloni, yang jelas belum dapat dikatakan
jaringan.
Tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu macam proses hidup,
contohnya:
a. jaringan meristem yang mampu membelah terus dan
membentuk sel-sel baru.
b. jaringan epidermis melindungi jaringan sel di sebelah dalam
c. jaringan gabus berfungsi sebagai ganti epidermis ketika
batang atau akar menjadi dewasa.
d. jaringan parenkim, membentuk daging buah, membentuk
endosperm, menyimpan makanan cadangan, tempat fotosintesis,
sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air.
e. jaringan kollenkhim, berfungsi sebagai penyokong tubuh
f. jaringan sklerenkim, berfungsi sebagai penyokong
g. jaringan phloem (pembuluh tapis) berfungsi mengangkut bahan-
bahan dari atas ke bawah yaitu dari daun ke bagian tumbuh lain
seperti batang dan akar atau umbi
h. jaringan xylem (pembuluh kayu), berfungsi mengangkut bahan
mineral dan air dari akar sampai daun.