Anda di halaman 1dari 7

Tomy et al., Extensible Business Reporting Language (XBRL): Analisis Rencana Penerapan pada bursa...

Extensible Business Reporting Language (XBRL): Analisis Rencana


Penerapan pada Bursa Efek Indonesia (Studi Literatur)
Extensible Business Reporting Language (XBRL): Analysis of the
Implementation Plan on Indonesian Stock Exchange (Literature Study)
Tomy Rizky Izzalqurny, Yosefa Sayekti, Novi Wulandari W.
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: tomyrizkyiq@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Konsep Extensible Business Reporting Language (XBRL) beserta kelebihan
dan kelemahannya, implementasi Extensible Business Reporting Language (XBRL) di beberapa negara (Amerika Serikat,
Jepang dan India) serta perkembangan implementasi dan dampak Extensible Business Reporting Language (XBRL) bila
diterapkan di Indonesia. Sehingga objek penelitian ini adalah beberapa negara yang telah menerapakan Extensible Business
Reporting Language (XBRL). Teknik studi literatur dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data dengan membaca dan
mempelajari teori-teori dan literatur-literatur baik melalui jurnal, artikel maupun websites yang berkaitan Extensible
Business Reporting Language (XBRL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak manfaat penerapan XBRL
seperti meningkatnya transparansi, meningkatkan efisiensi, mengurangi asimetri informasi, memudahkan analisis dan lain-
lain serta peningkatan karakteristik kualitatif laporan keuangan. Namun dibalik semua itu terdapat kelemahan dan
tantangan dari penerapan XBRL, sehingga diperlukan persiapan yang baik dalam implementasi XBRL. Melihat proses
implementasi XBRL di beberapa negara dapat disimpulkan ada beberapa kunci sukses dalam penerapan XBRL, dan
Indonesia telah melakukan sebagian besar hal itu, sehingga kemungkinan besar penerapan XBRL di Indonesia akan
berhasil.

Kata kunci: Extensible Business Reporting Language, laporan keuangan

ABSTRACT
This study aims to analyze and advantage and disadvantage and Extensible Business Reporting Language (XBRL) concept,
implementation Extensible Business Reporting Language (XBRL) in many countries ( United States, Japan and India) and
the effect and progress of Extensible Business Reporting Language (XBRL) in Indonesian. So the object of this study is
some countries who already implementation of Extensible Business Reporting Language (XBRL). Tecnical literature in this
study is to collect the data by reading and studying the theories and literature in journals, articles, and websites related to
Extensible Business Reporting Language (XBRL). The results showed that implementation of Extensible Business Reporting
Language (XBRL) give many benefit example increase of transparency and efficiency, decrease asymmetry of information,
to make easier to analysis and to increase of qualitative characteristic of financial statement. But on the other hand
impementation of Extensible Business Reporting Language (XBRL) has weakness and challenges, so need good preparation
to implement XBRL. Looked the succes keys from implementation of Extensible Business Reporting Language (XBRL) in
many countries has conclusion there are many succes factors to implement XBRL and Indonesian already did most of them
so possibility of sucess to implement XBRL in Indonesian is very high

Keywords: Extensible Business Reporting Language, Financial Statement

Pendahuluan mengurangi potensi terjadi kesalahan dibandingkan dengan


melakukan proses input manual. Selain itu menurut
Teknologi di dunia ini semakin lama semakin berkembang. Sulistyaningsih (2013) dengan menggunakan teknologi
Dalam beberapa tahun terakhir teknologi menunjukkan juga membantu dalam proses penyampaian informasi.
perkembangan yang pesat. Perkembangan teknologi Namun menurut Perdana (2011) masih ada beberapa
memberikan banyak perubahan baik pada pola pikir kelemahan dalam pelaporan keuangan, seperti ini belum
masyarakat, maupun dari cara bisnis suatu perusahaan, tersedia ketetapan format yang terstandar (PDF, Excel,
termasuk bagaimana penyajian serta penyampaian suatu ataupun Word), belum tersedia alat validasi secara otomatis,
informasi. Penggunaan teknologi dalam laporan keuangan sehingga menurunkan kualitas informasi, dan belum
perusahaan dianggap sangat penting. Menurut Astria tersedia alat untuk melakukan analisis laporan (analysis
(2012) dengan menggunakan teknologi dalam proses tools). Sehingga menurut Santoso (2012) dalam beberapa
penginputan data dapat secara otomatis sehingga waktu belakangan ini AICPA telah mengembangkan suatu

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi


Tomy et al., Extensible Business Reporting Language (XBRL): Analisis Rencana Penerapan pada bursa... 2

sistem pelaporan keuangan berbasis Extensible Bussiness tersebut dapat menjadi referensi dari penerapan XBRL di
Reporting Language (XBRL). Menurut Reuters (2000) Indonesia. Penelitian ini juga ingin menjelaskan mengenai
dengan XBRL akan tersusun pelaporan keuangan dalam perkembangan serta pengimplementasian Extensible
format standar yang memungkinkan terjadinya translasi Business Reporting Language (XBRL) pada Bursa Efek
dan sharing informasi atas pelaporan keuangan yang Indonesia beserta kendala maupun manfaat apabila
dihasilkan tersebut. diterapkan di Indonesia. Sehingga melalui kajian literatur
tersebut dianalisis dan diinterpretasikan kembali
Menurut Ubmatrix (2006:45) Extensible Bussiness bagaimana sistem laporan keuangan emiten berbasis
Reporting Language (XBRL) mulai berkembang pada Extensible Business Reporting Language (XBRL) pada
tahun 1998. Sebelum XBRL digunakan di dalam Bursa Efek Indonesia.
perusahaan-perusahaan tersebut, dibuatlah XML atau
Extensible Markup Language. Namun menurut Carindri Hasil dari penelitian ini adalah didapat banyak sekali
(2012) XML tidak cukup untuk menjadi bahasa tujuan kelebihan dari implementasi XBRL namun dibalik semua
umum dalam mengkomunikasikan informasi keuangan itu terdapat kelemahan dan tantangan dari impementasi
karena hal yang diperlukan adalah kemampuan untuk tidak XBRL, sehingga untuk meminimalisir kelemahan dan
hanya mengidentifikasi setiap bagian data, namun tantangan ditinjau dari beberapa negara yang telah
bagaimana data tersebut diproses serta bagaimana mengimplementasikan XBRL, didapat beberapa kunci
hubungannya dengan data yang lain. kesuksesan penerapan XBRL, dan Indonesia telah
melakukan sebagian besar dari hal tersebut sehingga
Menurut XBRL International Inc (2016) pada saat ini kemungkinan penerapan XBRL di Indonesia akan berhasil.
Extensible Bussiness Reporting Language (XBRL) sudah
diterapkan di berbagai negara. Menurut Wada (2015) pada Metode Penelitian
saat ini tidak kurang 60 negara yang sudah menerapkan
sistem pelaporan keuangan, Extensible Business Reporting Pendekatan dan Jenis Penelitian
Language (XBRL).
Untuk dapat menjelaskan mengenai analisis implementasi
Menurut Bursa Efek Indonesia (2014) sejak tahun 2012, PT pelaporan keuangan berbasis Extensible Business
bursa Efek Indonesia (BEI) telah memulai pengembangan Reporting Language (XBRL) pada Bursa Efek Indonesia,
pelaporan dengan berbasis XBRL sehingga dalam rangka penelitian ini menggunakan pendekatan dengan metode
terlaksananya pelaporan tersebut, BEI juga menyiapkan kualitatif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
sebuah taksonomi yang mewakili suatu pelaporan. Menurut kualitatif non interaktif.
Bursa Efek Indonesia (2014) langkah awal
pengembangannya, BEI telah menyelesaikan taksonomi Fokus Penelitian
khusus untuk laporan keuangan perusahaan. Selanjutnya
taksonomi laporan keuangan tersebut disosialisasikan Adapaun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
kepada seluruh Perusahaan Tercatat. Menurut Bursa Efek menyajikan gambaran umum mengenai perencanaan
Indonesia (2014) XBRL mulai diwajibkan pada bulan penerapan extensible business reporting language (XBRL)
Agustus 2015 dimana semua perusahaan yang sudah pada Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini,
menjadi perusahaan terbuka untuk menggunakan sistem pendekatan kualitatif dilakukan dengan mencari dan
laporan keuangan emiten berbasis Extensible Business memahami literatur yang terkait dengan Extensible
Reporting Language (XBRL). Business Reporting Language (XBRL) dengan diawali
menganalisa implementasi Extensible Business Reporting
Berdasarkan beberapa referensi dan penjelasan diatas, Language (XBRL) di beberapa negara yang telah
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian kepustakaan menerapkan antara lain Amerika Serikat, Jepang beserta
yaitu pemahaman mengenai pelaporan keuangan berbasis India.
Extensible Business Reporting Language (XBRL) beserta
kelebihan dan kelemahannya. Penulis juga ingin meneliti Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data
tentang implementasi Extensible Business Reporting
Language (XBRL) di beberapa negara antara lain Amerika Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian
Serikat, Jepang beserta India. Pemilihan negara Amerika ini adalah studi kepustakaan atau studi literatur. Data yang
Serikat sebagai salah satu negara yang kami analisa digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
dikarenakan Amerika adalah negara pionir serta sebagai Sehingga sumber data berasal dari jurnal, artikel, standar
negara yang paling baik dalam pengimplementasian sistem Akuntansi, buku, maupun websites baik yang merupakan
laporan keuangan emiten berbasis Extensible Business referensi asing, maupun referensi berbahasa indonesia yang
Reporting Language (XBRL), selain itu kami juga relevan dengan masalah yang diteliti.
menganalisa pada negara Jepang, hal ini dikarenakan kami
ingin menganalisa salah satu negara di Asia dengan Metode Analisa Data dan Penafsiran Data
karakter ekonomi yang kuat, dan Jepang merupakan salah
satu negara di Benua Asia dengan ekonomi yang kuat, Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan
terakhir kami juga menganalisis negara India, India dipilih model analisis interaktif (Miles dan Huberman 1984:15).
karena kami ingin menganalisis dengan negara yang Aktivitas dalam analisis data kualitatif ini terbagi menjadi
memiliki karakter serta latar belakang ekonomi yang cukup tiga tahap, yaitu:
mirip dengan negara Indonesia yang masih berkembang. 1. Pengumpulan bahan-bahan dan perumusan ide
Sehingga berdasarkan implementasi di beberapa negara penelitian

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi


Tomy et al., Extensible Business Reporting Language (XBRL): Analisis Rencana Penerapan pada bursa... 3

2. Kompilasi data dan klasifikasi data efisiensi waktu, memudahkan membandingkan


3. Penyusunan kesimpulan dan rerangka analisis perusahaan pada periode atau perusahaan yang
terhadap fakta yang telah ditemukan berbeda, XBRL memfasilitasi konvergensi standar
akuntansi serta meningkatkan efisiensi pasar
Pembahasan modal
4. Bagi regulator/lembaga pemerintahan: informasi
Kelebihan, Kelemahan dan Tantangan Extensible menjadi lebih mudah diakses, diekstraksi dan
Business Reporting Language (XBRL) dianalisis, akibatnya dalam efisiensi waktu dan
penghematan biaya. Serta format XBRL berguna
Menurut Bursa Efek Indonesia (2014) Extensible Business untuk melaporkan BEI untuk pengembangan
Reporting Language (XBRL) adalah sebuah bahasa Business Intelligence yang akan digunakan untuk
komunikasi elektronik yang secara universal digunakan evaluasi dan monitoring Perusahaan Tercatat.
untuk transmisi dan pertukaran informasi bisnis, yang
menyempurnakan proses persiapan, analisis dan akurasi Berdasarkan deskripsi serta penelitian dari Quaglieri
untuk berbagai pihak yang menyediakan dan menggunakan (2012) dan Vitanov (2011) didapatkan kesimpulan bahwa
informasi bisnis. Extensible Business Reporting Language terdapat pula kelemahan dari implementasi Extensible
(XBRL) menurut Kernan (2008) tidak mengubah standar Business Reporting Language (XBRL). Sehingga mengacu
akuntansi atau metode yang digunakan untuk pelaporan pada penelitian tersebut dapat pula disimpulkan bahwa
keuangan dan bisnis, tetapi menempatkan informasi yang kelemahan yang dapat timbul dari penerapan Extensible
dilaporkan ke dalam format yang dapat langsung dibaca Business Reporting Language (XBRL) bagi pelaporan
komputer dan dapat digunakan kembali. Aplikasi komputer keuangan di Indonesia, antara lain:
akan secara otomatis mencari secara komprehensif, data 1. Kompleksitas XBRL dapat menyebabkan
granular secara instan dan diposting secara online dan kesalahan transmisi.
mengalir ke dalam model analitis untuk analisis otomatis 2. Peningkatan Biaya pengarsipan Organisasi.
yang mendalam. Sehingga XBRL diperkirakan memiliki 3. XBRL memfasilitasi mendekatkan pengungkapan
dampak besar pada setiap orang atau organisasi yang real-time (menfokuskan penekanan pada hasil
membuat atau menggunakan informasi bisnis. jangka pendek dengan mengorbankan tujuan
jangka panjang)
Berdasarkan beberapa deskripsi dan penelitian dari: Bursa 4. Taksonomi XBRL yang extensible dan mungkin
Efek Indonesia (2014), Cohen, Schiavina dan Servais terlalu fleksibel.
(2005), Miller (2008), American Institute of CPAs (AICPA) 5. Awal adopsi global XBRL telah mengakibatkan
(2010), Gomaa, Markelevich, Shaw (2011), Quaglieri kekacauan dan peningkatan biaya
(2012) serta Vitanov (2011) dapat disimpulkan bahwa
terdapat kelebihan serta manfaat dari penerapan XBRL, Berdasarkan deskripsi serta penelitian dari Miller (2008)
sehingga apabila diterapkannya Extensible Business didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pula tantangan dari
Reporting Language (XBRL) pada bursa efek Indonesia implementasi Extensible Business Reporting Language
didapatkan manfaat sebagai berikut: (XBRL). Sehingga mengacu pada penelitian tersebut dapat
1. Bagi akuntan dan auditor: konsistensi, efisiensi pula disimpulkan bahwa tantangan yang dapat muncul
waktu untuk mendapatkan informasi, dapat dibaca dalam penerapan Extensible Business Reporting Language
berbagai aplikasi, mengurangi kesalahan, efisiensi (XBRL) di Indonesia adalah:
waktu untuk mengekstrak informasi dari laporan 1. Terdapat resistensi alami untuk merubah dengan
keuangan, memfasilitasi konvergensi standar hal baru.
akuntansi serta memungkinkan profesi CPA untuk 2. Pendidikan diperlukan dalam berbagai komunitas
melindungi kepentingan publik bisnis yang terkena dampak penerapan XBRL
2. Bagi emiten: paperless, penghematan biaya, tersebut karena pihak-pihak yang terkena dampak
mengotomatisasi proses pengumpulan data, masih kekurangan informasi tentang XBRL
laporan internal akan lebih mudah untuk 3. Biaya untuk beberapa perusahaan publik yang
dihasilkan, memudahkan publikasi laporan, lebih kecil akan relatif lebih signifikan daripada
peningkatan pertukaran dalam dan antara untuk perusahaan besar
organisasi, otomatisasi perbandingan dengan rata- 4. Terdapat kemampuan perusahaan untuk membuat
rata industri, informasi dapat disimpan dan tag baru.
diproduksi sedemikian rupa sehingga tinjauan 5. Belum ada jaminan yang diperlukan untuk
analitis dan analisa dapat dilakukan lebih mudah, memastikan bahwa tag ditugaskan benar
biaya pengarsipan berkurang, pelapor yang lebih 6. Dapat dikatakan bahwa narasi dan informasi lain
kecil juga bisa mendapatkan manfaat lebih, dalam laporan tahunan benilai jika tidak terlalu
kemungkinan di masa depan XBRL dapat sering daripada financials.
digunakan termasuk untuk melaporkan ke pemberi 7. secara khusus masih kurangnya komparabilitas,
pinjaman, IRS dan badan pengatur lainnya, selama ada perbedaan dalam standar akuntansi
meningkan transparansi, serta XBRL dapat global.
beradaptasi dengan baik.
3. Bagi analis keuangan/ Investor: meningkatkan Selain kelebihan, kelemahan, dan tantangan terdapat pula
kemudahan mengakses informasi finansial, peningkatan dalam karakteristik kualitatif laporan
memfasilitasi pertukaran informasi bisnis dalam keuangan
banyak bahasa, memudahkan ekstraksi informasi,

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi


Tomy et al., Extensible Business Reporting Language (XBRL): Analisis Rencana Penerapan pada bursa... 4

1. Lebih dapat dipahami: struktur XBRL Menurut Miller (2008) pada bulan Maret 2005, SEC
menggunakan taksonomi yang mendefinisikan menetapkan program pengajuan sukarela, satu tahun
akun-akun pada laporan keuangan serta kemudian regulator membentuk kelompok tes di mana
mengidentifikasi hubungan antara rekening dan peserta akan memberikan umpan balik tentang berbagai
pengungkapan catatan. Memberi pemahaman aspek pengajuan berbasis XBRL.Hasil umpan balik tersebut
lebih kepada pengguna tentang rekening laporan menjadi evaluasi perkembangan Extensible Business
keuangan dan pengungkapan yang terkait. Reporting Language (XBRL) kedepannya.
2. Meningkatkan relevansi: Extensible Business
Reporting Language (XBRL) akan meningkatkan Pada bulan April 2008, XBRL US telah menyelesaikan
transparansi informasi keuangan dengan lebih pertama kali perilisan taksonomi XBRL US GAAP
standardisasi baik struktur maupun isi dari laporan kemudian diterbitkan pada tahun 2009. FASB sejak
keuangan. XBRL juga memungkinkan mesin mengelola taksonomi pelaporan keuangan XBRL US
untuk mengotomatisasi pencarian dan GAAP terus bekerja sama dengan XBRL untuk mendukung
pengambilan informasi yang lengkap dan relevan beragam upaya mereka.
dalam laporan keuangan.
3. Meningkatkan keandalan: substansi mengungguli Sejak tahun 2009, XBRL AS telah berfokus pada upaya
bentuk serta pertimbangan yang sehat didasarkan memaksimalkan kualitas data XBRL, khususnya
oleh pembuat laporan keuangan sendiri, dari sisi melaporkan pada bidang GAAP AS dengan memberikan
penyajian yang jujur semakin meningkat,netralitas pendidikan, pelatihan dan alat-alat untuk mendukung
dengan meningkatnya transparansi informasi penyusun dan untuk menggalakkan penggunaan. The data
keuangan dengan lebih standardisasi baik struktur quality focus centers pada 2010 meluncurkan XBRL
maupun isi dari laporan keuangan juga mendorong Consistency Suite, pembentukan Best Practice Committee
pembuat laporan keuangan untuk berlaku lebih dan perluasan program pendidikan dilakukan oleh XBRL
netral sertadalam hal kelengkapan XBRL AS. XBRL diwajibkan di AS mulai tahun 2009.
mendorong pembuatan pelaporan keuangan yang
lengkap. Implementasi Extensible Business Reporting Language
4. Lebih mudah dibandingkan: Extensible Business (XBRL) Jepang
Reporting Language (XBRL) akan menghilangkan
masalah ketidakkonsistenan dan ketidakmapuan Menurut Watson (2012) Jepang juga merupakan salah satu
untuk dibandingkan dengan catatatan ekstensinya pengadopsi awal dari XBRL dan memulai program
harus dibatasi. pelaporan XBRL secara sukarela untuk lembaga jasa
keuangan secara bertahap pengeluaran jangkauan laporan
Implementasi Extensible Business Reporting Language sejak tahun 2005. Perkembangan XBRL di Jepang juga
(XBRL) di beberapa negara (Amerika Serikat, Jepang tidak lepas dari perkembangan bursa efek di Jepang yaitu
dan India) Tokyo Stock Exchange (TSE), Bank of Japan dan FSA..
Sebagai bagian dari upaya untuk memfasilitasi penyediaan
Implementasi Extensible Business Reporting Language informasi kepada investor, Tokyo Stock Exchange (TSE)
(XBRL) Amerika Serikat telah bergerak ke arah pengungkapan berbasis web dan
menggalakkan XBRL
Menurut Wu (2010) implementasi XBRL di Amerika
Serikat, sama dengan sejarah awal perkembangan XBRL, Menurut XBRL Org. (2006) Bank of Japan (BoJ) yang
karena XBRL dimulai di Amerika Serikat. Sehingga awal mengawasi 560 perusahaan layanan keuangan, termasuk
XBRL di Amerika Serikat dapat ditelusuri kembali mulai bank-bank besar dan regional Jepang, bank asing dan
April 1998, ketika CPA bernama Charles Hoffman mulai perusahaan sekuritas.Menurut XBRL Org. (2006) BoJ telah
mengembangkan prototipe untuk pelaporan keuangan menyatakan kesuksesan proyek XBRL bahkan dalam bulan
menggunakan XML. American Institute Akuntan Publik awal operasi bahwa penggunaan XBRL telah mengurangi
(AICPA) mendukung dan mendanai inisiatif Hoffman. Pada usaha validasi data antara 30 dan 40 persen. Validasi data
bulan Juni 1999, Hoffman dan beberapa orang lain telah menjadi beban besar pada bank sentral. Selain itu hal
menciptakan rencana bisnis untuk laporan keuangan tersebut juga meningkatkan efisiensi.
berbasis XML, disebut eXtensible Financial Reporting
Markup Language (XFRML). Kemudian pada tahun itu Menurut Financial Services Agency (2008) Financial
juga, mereka mengubah nama XFRML menjadi Extensible Services Agency (FSA) memiliki sistem Edinet. Pada
Business Reporting Language (XBRL) karena yang tanggal 17 Maret 2008, FSA meluncurkan sistem Edinet
dilaporkan bukan hanya pelaporan keuangan saja baru dalam persiapan untuk adopsi XBRL.Financial
melainkan pelaporan bisnis. Taksonomi pertama taksonomi Services Agency (FSA) telah menerapkan sistem baru yang
XBRL CI, yang melayani perusahaan komersial dan menggunakan sekitar 5.000 perusahaan yang terdaftar dan
industri (mewakili 80% dari perusahaan publik yang 3.000 reksa dana untuk mengirimkan informasi keuangan
berdagangkan di AS) telah selesai. Spesifikasi XBRL untuk mereka dalam format XBRL (Kobayashi 2008).FSA telah
buku besar (XBRL-GL) saat ini telah tersedia. Hal ini dapat melakukan penelitian dan pengujian untuk memperluas
menandai (tag) data di level buku besar serta memfasilitasi ruang lingkup XBRL untuk aplikasi dan peningkatan
transmisi data antara transaksi pelaporan dan pelaporan fungsi Edinet
bisnis. Spesifikasi XBRL sekarang telah berkembang dari
1,0 ke versi 2.1. Implementasi Extensible Business Reporting Language
(XBRL) India

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi


Tomy et al., Extensible Business Reporting Language (XBRL): Analisis Rencana Penerapan pada bursa... 5

Undang-Undang Asuransi) dan menentukan format yang


Menurut Shirdhankar (2014) terdapat empat regulator berbeda untuk perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan
utama yang terlibat dalam adopsi XBRL di India antara asuransi lain. Dengan demikian, template spreadsheet
lain: disusun secara terpisah untuk perusahaan asuransi jiwa dan
1. Ministry of Corporate Affairs - register bisnis perusahaan asuransi lain.
untuk perusahaan-perusahaan di India
2. Reserve Bank of India - regulator keuangan Perkembangan Implementasi Extensible Business
tertinggi Reporting Language (XBRL) di Indonesia
3. Securities and Exchange Board of India -
mengatur perusahaan yang terdaftar Menurut Bursa Efek Indonesia (2016) sejak tahun 2012, PT
4. Insurance Regulatory dan Development Authority bursa Efek Indonesia (BEI) telah memulai pengembangan
(IRDA) - regulator asuransi pelaporan dengan berbasis XBRL. Tahap awal
implementasinya pada Juni 2013, BEI mengembangkan
Institute of Chartered Accounts of India (ICAI), telah Taksonomi yang akan digunakan dalam proses pelaporan
mengembangkan taksonomi untuk perusahaan komersial laporan keuangan Perusahaan Tercatat. . Menurut Bursa
dan industri sesuai ketentuan jadwal revisi ke VI Efek Indonesia (2014) juga telah dilakukan sosialisasi dan
Companies Act, 1956 dan telah mengembangkan sesuai review tanggapan publik. BEI telah melakukan perubahan
arsitektur IFRS 2011. Institut Chartered Accountants of dan penambahan elemen sebanyak 101 elemen sesuai
India (ICAI) diberi tanggung jawab membentuk yuridiksi dengan respon pada review publik tersebut. Bursa Efek
XBRL dan membentuk standar untuk pelaporan keuangan Indonesia telah menyelesaikan taksonomi pertamanya,
di India . yakni Indonesia Stock Exchange (IDX) Taxonomy 2014,
yang diterbitkan pada tanggal 30 April 2014 dan
Menurut Shirdhankar (2014) Ministry of Corporate Affairs mendapatkan status pengakuan dari XBRL International
mengamanatkan bahwa peraturan pelaporan XBRL Incorporated (XII) pada 5 Juni 2014. Jenis laporan
mencakup semua perusahaan (bertahap) dari 31 Maret 2011 keuangan yang harus dilaporkan dalam format XBRL,
dengan mengadopsi taksonomi industri dan komersial yang adalah laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan
dikembangkan oleh ICAI. Menurut Shirdhankar (2014) perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
mandat meliputi sekitar 25.000 perusahaan di Tahap I.
Menurut Ghauri (2014) tahun kedua terjadi perubahan Menurut Bursa Efek Indonesia (2016) mewakili
yang signifikan dalam peraturan format pelaporan yang karakteristik perusahaan dalam masing-masing sektor dan
mempengaruhi pelaksanaan XBRL. Jadwal baru VI yaitu sub-sektor industri yang diklasifikasikan oleh BEI. Dari
sistem pengungkapan baru dan lebih baik untuk Laporan keseluruhan sektor dan subsektor yang telah ada,
Keuangan diwajibkan oleh Companies Act. Arsitektur berdasarkan kesamaan format penyajian laporan keuangan,
taksonomi juga mengalami perubahan yang cukup besar. secara keseluruhan diklasifikasikan menjadi 8 bagian besar
Pada saat yang sama perusahaan diminta untuk industri (entry point).
mengajukan laporan biaya audit mereka dan laporan
kepatuhan dalam format XBRL. Hal ini merupakan salah Menurut Bursa Efek Indonesia (2015) tahap selanjutnya
satu implementasi XBRL pertama di seluruh dunia untuk pada Agustus 2014, BEI mengembangkan sistem pelaporan
informasi yang berhubungan dengan biaya. XBRL yang akan digunakan oleh Perusahaan Tercatat
untuk menyampaikan laporan keuangan berkala. Teknologi
Menurut Ghauri (2014) Reserve Bank of India (RBI) yang dipilih untuk XBRL adalah dengan mengintegrasikan
bertanggung jawab untuk melaksanakan standar XBRL XBRL ke dalam sistem pelaporan elektronik Perusahaan
untuk pelaporan bank. Menurut Shirdhankar (2014) Tercatat yang sudah ada, yaitu IDXnet. Menurut XBRL
Reserve Bank of India (regulator moneter India) telah (2015) XBRL IDXnet memiliki fungsi konversi dan
menerapkan pengajuan peraturan berbasis XBRL untuk validasi sehingga dapat mengakomodasi pelaporan melalui
bank menggunakan Internet dan India Financial Network beberapa cara, yaitu dengan menggunakan online web form
(INFINET). Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. (online), menggunakan format excel spreadsheet secara
offline, dan menggunakan format instance document XBRL
Menurut Watson (2012) Securities and Exchange Board of bagi Perusahaan Tercatat yang telah memiliki aplikasi
India (SEBI) telah mengamanatkan kepada perusahaan top XBRL. Dengan demikian, setiap Perusahaan Tercatat tidak
100 yang terdaftar pada dua bursa efek utama yaitu perlu memiliki sistem XBRL terlebih dahulu untuk dapat
Bombay Stock Exchange dan National Stock Exchange, menyampaikan laporan kepada BEI. Pelaporan keuangan
untuk mengajukan pengungkapan mereka melalui XBRL ini juga memiliki dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan
berbasis Corpfiling. Selain diamanatkan pada 100 Bahasa Inggris, sehingga menambah daya tarik pasar
perusahaan, lebih dari 500 perusahaan pun yang modal Indonesia.
mengajukan secara sukarela pelaporan keuangan mereka
dalam XBRL. Secara bertahap, BEI akan mewajibkan Perusahaan Tercatat
untuk menyampaikan laporan keuangan XBRL. Setelah
Menurut Shirdhankar (2014) Insurance Regulatory dan dilaksanakan training, dimulai pada Agustus 2015, seluruh
Development Authority berencana untuk menerapkan Perusahaan Tercatat akan diwajibkan untuk melakukan
XBRL. XBRL India dan ICAI bersama-sama telah penyampaian laporan keuangan berbasis XBRL dengan
mempersiapkan Draft Template Taksonomi untuk tenggat waktu 1 bulan lebih lama dari kewajiban pelaporan
Perusahaan Asuransi jiwa ataupun yang lain secara terpisah laporan keuangan non XBRL. Hingga pada tahun 2016
bagi penyajian laporan keuangan yang ditetapkan dalam yang akan datang, tenggat waktu penyampaian laporan

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi


Tomy et al., Extensible Business Reporting Language (XBRL): Analisis Rencana Penerapan pada bursa... 6

keuangan XBRL akan sama dengan kewajiban Pada dasarnya setiap negara memiliki proses implementasi
penyampaian laporan keuangan. XBRL yang berbeda-beda, namun mereka memiliki kunci
sukses penerapan XBRL antara lain:
Di samping itu, BEI juga berencana untuk mengembangkan 1. melakukan serangkaian tes uji coba untuk
ruang lingkup Taksonomi BEI secara bertahap melalui pengimplementasian XBRL, hasil evaluasi
proses ekspansi dan maintenance taksonomi yang akan dijadikan evaluasi perkembangan Extensible
dilakukan setahun sekali. Saat ini, BEI sedang melakukan Business Reporting Language (XBRL)
pengembangan terhadap taksonomi yang ada dengan 2. melakukan proses implementasi yang terstruktur
menambahkan beberapa bagian dalam Catatan atas dan terencana
Laporan Keuangan. Kegiatan maintenance taksonomi juga 3. menciptaan sebuah organisasi regulasi XBRL
dilakukan agar dapat menyesuaikan dengan ketentuan dengan staf profesional serta kaya sumber daya.
PSAK yang baru, serta untuk mengakomodasi informasi 4. adanya kerja sama yang baik antar pihak-pihak
laporan keuangan yang lebih komprehensif untuk yang mengembangkan maupun
kebutuhan para investor, analis, data aggregator, dan mengimplementasikan, data XBRL
regulator pasar modal. 5. memberikan sosialisasi, pendidikan, pelatihan
penggunaan XBRL
Analisis Rencana Penerapan Extensible Business 6. senantiasa menerima umpan balik dari berbagai
Reporting Language (XBRL) pada Bursa Efek Indonesia pihak.
7. melakukan pengujian terhadap taksonomi yang
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak dibuat serta menyesuaikan taksonomi sesuai
antara lain Harahap (2012), Watson (2012), Bank of Japan dengan versi terbaru dari spesifikasi XBRL, dan
(2008), Bai (2012), Ghauri (2014) dan Borthakur (2014) mempertimbangkan umpan balik selama proses
dari tiga macam negara yaitu Amerika Serikat, Jepang dan implementasi.
India. Maka didapatkan hasil yang relevan bahwa 8. manajemen yang efisien dari taksonomi metadata
implementasi XBRL di suatu negara sudah terbukti akan (pengukuran taksonomi metadata yang hati-hati,
memberikan dampak yaitu: proses cepat untuk memperbarui informasi,
Mengurangi asimetri informasi melalui melalui efisiensi informasi pada taksonomi)
peningkatan aksesibilitas dan transparansi namun 9. adanya pembatasan terhadap ekstensi taksonomi
asimetri informasi tidak terlalu berpengaruh 10. menyediakan alat pelaporan XBRL yang
apabila implementasi XBRL tidak secara memudahkan jasa keuangan perusahaan untuk
menyeluruh. menyampaikan laporan XBRL yaitu dengan
Makin mendorong terjadinya konvergensi Standar merancang alat yang mudah digunakan meskipun
Akuntansi Internasional mereka tidak terbiasa dengan XBRL
Memudahkan analis untuk mengolah data 11. lembaga regulator XBRL harus memiliki
sehingga meningkatkan produktivitas analis pemahaman yang baik pada proses bisnis dan
Dapat menaikkan biaya modal pada awal aliran informasi secara menyeluruh pada proses
implementasinya pelaporan di negara tersebut.
Meningkatkan kebersihan data 12. senantiasa melakukan penelitian dan pengujian
Meningkatkan akurasi data ntuk mengembangkan XBRL.
Meningkatkan ketepatan waktu
Mengurangi usaha untuk validasi data Kesimpulan dan Keterbatasan
Meningkatkan efisiensi
Kesimpulan
Sehingga hasil yang didapat dari berbagai penelitian dari
ketiga negara tersebut sesuai dengan deskripsi dampak Proses implementasi XBRL memiliki banyak sekali
(kelebihan, kelemahan dan tantangan) implementasi XBRL kelebihan namun juga terdapat beberapa kelemahan dan
pada pembahasan sebelumnya. Namun kelebihan yang tantangan. Sehingga untuk meminimalisir kelemahan dan
didapat tersebut tidak akan maksimal apabila proses menghadapi tantangan tersebut diperlukan proses
persiapan dan implementasi XBRL tidak berjalan dengan perencanaan dan implementasi XBRL yang baik. Dilihat
baik. Sehingga diperlukan berbagai persiapan yang baik. dari implementasi XBRL di beberapa negara terdapat
Selain alat pendukung XBRL yang dibuat dengan baik juga beberapa kunci sukses dalam penerapan XBRL dan dilihat
diharuskan dilakukan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan dari perkembangan dan proses implementasi XBRL di
penggunaan XBRL. Seperti penelitian yang dilakukan Indonesia sudah dilakukan dengan persiapan yang sangat
Ghauri (2014) di India serta penelitian dari Harahap (2012) baik, sebagian besar kunci sukses pengembangan XBRL
di AS dimana proses implementasi XBRL yang belum juga telah dilakukan, sehingga kemungkinan besar
sempurna dapat mengurangi berbagai kelebihan XBRL. Implementasi Extensible Business Reporting Language
Selain itu beberapa fungsi terkait dengan XBRL juga (XBRL) pada Bursa Efek Indonesia dapat berjalan dengan
senantiasa harus ditingkatkan, penggunaannya juga harus baik.
paham serta dilaksanakan dengan pendekatan yang
terencana sehingga mendorong untuk memaksimalkan Keterbatasan
manfaat dari penerapan XBRL.
Penulis menyadari terdapat ketebatasan dalam penelitian
dengan menggunakan teknik studi literatur ini.
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah: (1)

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi


Tomy et al., Extensible Business Reporting Language (XBRL): Analisis Rencana Penerapan pada bursa... 7

Penelitian yang dilakukan hanya terfokus implementasi Gomaa, Mohamed, Markelevich, dan Shaw. 2011. Introducing XBRL
through a nancial statement analysis project. Journal of
XBRL pada tiga negara antara lain Amerika Serikat, Accounting Edducation. Vol. 29 (1): 153173.
Jepang dan India. Hal tersebut karena peneliti hanya Kernan, K. 2008. XBRL The story of our new language Personalities,
meneliti berdasarkan negara yang berhasil menerapkan cultures, and politics combine to create a common, global
XBRL di dunia yaitu AS dan Jepang. Serta negara di Asia language for business. New York: American Institute of Certified
Public Accountants, Inc.
yang menerapkan XBRL yang memiliki karakter sosial dan Miles, M. B., dan Huberman, A. M. 1984. Qualitative Data Analysis: A
ekonomi mirip dengan Indonesia yaitu India. (2) Penjelasan Sourcebook of New Methods. California: SAGE Publications Inc.
mengenai implementasi Extensible Business Reporting Miller, R. 2008. XBRL - the benefits are clear, but challenges remain
Language (XBRL) pada beberapa negara masih sangat http://www.accountingtoday. com/ato_issues/2008_17/29153-1.htm
[12 Februari 2016].
terbatas dan kurang mendetail, khususnya mengenai teknik Perdana, A. 2011. Extensible Business Reporting Language (XBRL):
pengimplementasiannya serta penelitian-penelitian pada Implikasi pada Paradigma dan Rantai Pasok Pelaporan Keuangan.
beberapa negara tersebut. Selain itu juga dikarenakan Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI) . Vol.
1 (1): A14-A20.
terbatasnya perolehan literatur yang terkait dengan Quaglieri, G. 2011. Some of the Pros and Cons of XBRL. United States: Tag
implementasi Extensible Business Reporting Language Men.
(XBRL). Reuters, T. 2010. Inline Extensible Business Reporting Language.
https://www.digita.com/pro/software/ixbrl/ [12 September 2016].
Santoso, S. 2012. Analisis SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex
Sehingga melihat dari keterbatasan tersebut maka Media Komputindo.
disarankan: (1) Bagi peneliti lebih lanjut dapat melanjutkan Shirdhankar, R. 2014. Journey of XBRL Reporting in India. India:
penelitian dengan melakukan studi secara mendetail pada DataTracks.
Sulistyaningsih, A. 2013. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
negara-negara yang telah mengimplementasikan Manajemen Kantor. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
implementasi Extensible Business Reporting Language Ubmatrix. 2006. Overview, History, State, Trends of XBRL. AS:
(XBRL) dapat meneliti negara-negara dengan penerapan Ubmatrix,Inc.
XBRL yang baik serta negara-negara yang belum Vitanov, S. 2011. Pros and cons of Inline XBRL. United States: Dynamic
Views.
menerapkan XBRL dengan baik (belum sempurna). (2) Wada, Y. 2015. XBRL in Asia Update. Japan: EuroFilling.
Peneliti lebih lanjut dapat melanjutkan penelitian Watson, L., dan Dhobale, S. 2012. Around The World with XBRL.
implementasi Extensible Business Reporting Language America:XBRL International.
(XBRL) dengan mendapat informasi tambahan melalui Wu, J., dan Vasarhelyi, M. 2012. A New Tool For Electronic Financial
Reporting. New Jersey: Department of Accounting and Information
pakar-pakar seperti analis keuangan yang memahami Systems, Rutgers University.
implementasi XBRL di berbagai negara, bekerja sama XBRL International Inc. 2015. Who Else Uses XBRL.
dengan negara lain yang berkeinginan meneliti XBRL di https://www.xbrl.org/the-standard/why/who-else-uses-xbrl/ [7
Februari 2016].
berbagai negara, bahkan dapat pula untuk mendapat XBRL International Inc. 2016. About XBRL US. https://xbrl.us/home/about/
referensi yang lebih banyak dengan melakukan studi [12 Februari 2016].
banding ke negara yang telah sukses mengimplementasikan XBRL International Inc. 2016. Membership List. https://www.xbrl.org/the-
Extensible Business Reporting Language (XBRL). consortium/about/ jurisdiction/ [7 Februari 2016].
Yusran, Y. 2015. BEI Luncurkan Sistem Pelaporan Emiten Berbasis XBRL
DAFTAR PUSTAKA http://market.bisnis. com/read/20150622/7/445822/bei-luncurkan-
sistem-pelaporan-emiten-berbasis-xbrl [15 Februari 2016].
AICPA. 2010. XBRL. http://www.aicpa.org/interestareas/
centerforauditquality/ resources/ caqauditlibrary/ pages/xbrl.aspx [21
Januari2015].
Astria, R. 2012. Sistem Akuntansi Berbasis Komputer. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
Bai, Z. 2012. The Impact of XBRL Adoption on the Information
Enviromental in Japan. Japan: International Policy Research Center.
Bank of Japan dan XBRL Org. 2006. XBRL Case Studies: Showing XBRL in
use The Bank of Japan. America: XBRL International.
Borthakur, S., dan Purnashree, D. 2014. E-Governance And Financial
Reporting Throught XBRL. Sai Om Publications. Vol. 1(1): 61-69.
Bursa Efek Indonesia. 2014. Pengenalan XBRL dan Impelementasi XBRL di
BEI. Jakarta: Indonesian Stock Exchange.
Bursa Efek Indonesia. 2014. Implementasi XBRL di BEI.
http://slidegur.com/doc/17676/bagaimana-xbrl-bekerja%3F [ 25
November 2015].
Bursa Efek Indonesia. 2016. Extensible Business Reporting Language.
http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/perusahaantercatat/xbrl/tentangxbrl.aspx [ 1 Februari
2016].
Bursa Efek Indonesia. 2016. Taksonomi XBRL. http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/ perusahaantercatat/xbrl/taksonomixbrl.aspx [12 Februari
2016].
Bursa Efek Indonesia. 2016. Tentang XBRL. http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/ perusahaantercatat/xbrl/tentangxbrl.aspx [8 Januari
2016].
Cohen, Eric, Schiavina, dan Servais. 2005. XBRL: The standardised
business language for 21st century reporting and governance.
International Journal of Disclosure and Governance. Vol. (4):
368394
Financial Service Agency. 2008. FSA launches new electronic corporate
disclosure system (EDINET).
http://www.fsa.go.jp/en/news/2008/20080317 .html [16 Februari
2016].
Ghauri. 2014. XBRL: In India. Global Journal of Finance and
Management ISSN 0975-6477 . Vol. 6 (6): 517-522.

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai