Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu bagian dalam manajemen kepegawaian, penilaian hasil

pekerjaan pegawai memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan suatu organisasi.

Dengan melakukan penilaian prestasi kerja akan diketahui apakah pegawai tersebut

sudah bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan organisasi. Selain sebagai bahan

evaluasi bagi organisasi, penilaian ini juga dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pembinaan pegawai yang bersangkutan seperti penentuan jenjang

karir, serta pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan.

Penilaian hasil pekerjaan pegawai negeri sipil, biasanya dilakukan pada setiap

akhir tahun oleh atasan langsung pegawai yang bersangkutan. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 46 tahun 1979, penilaian tersebut dituangkan dalam bentuk Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan atau yang dikenal dengan DP3. Karena dinilai tidak

mampu mengukur pencapaian kinerja (prestasi kerja) pegawai dan sudah tidak sesuai

lagi dengan perkembangan keadaan dan kebutuhan hukum dalam pembinaan Pegawai

Negeri Sipil, DP3 kemudian disempurnakan menjadi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011. Meskipun telah

ditetapkan dan diundangkan pada tahun 2011, peraturan Penilaian Prestasi Kerja

Pegawai Negeri Sipil ini mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2014.

Berbeda dengan peraturan DP3 sebelumnya yang cenderung tidak objektif dan

transparan, peraturan Penilaian Prestasi Kerja ini lebih mengutamakan objektifitas

dalam melakukan penilaian. Sebagaimana yang tercantum pada pasal 2 yang

menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektifitas
pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier

yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja dilakukan

berdasarkan prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. Unsur-

unsur dalam penilaian prestasi kerja dalam peraturan ini terdiri dari Sasaran Kerja

Pegawai (SKP) yang berisi target pekerjaan yang harus dicapai dalam 1 (satu) tahun dan

dibuat pada awal tahun yang disetujui oleh atasan langsung, dan perilaku kerja yang

meliputi aspek orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerja sama serta

kepemimpinan seperti yang terdapat dalam DP3.

Dengan adanya peraturan ini diharapkan dapat memperbaiki sistem penilaian

pekerjaan pegawai yang selama ini terjebak dalam formalitas belaka, bukan berdasarkan

kondisi sebenaranya yang terjadi. Sehingga hasil penilaian tersebut tidak dapat

digunakan sebagai data yang akurat untuk menentukan kebijakan yang seharusnya

diambil demi keberlangsungan organisasi dan pembinaan PNS yang bersangkutan.

Sebagaimana diketahui bahwa masih terdapat anggapan di masyarakat bahwa

kinerja PNS di Indonesia masih buruk. Stigma negatif seperti malas, berkinerja rendah,

dan tidak disiplin masih terus melekat pada diri PNS. Kondisi ini juga diakui oleh

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi

yang menilai kinerja PNS semakin memburuk meskipun anggarannya setiap tahun terus

mengalami kenaikan (Gumelar, Galih. 2016. http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/

20160607150019-78-136426/menteri-pan-rb-kinerja-pns-makin-buruk-anggaran-naik-

terus/; 31 Maret 2017). Hal ini juga terjadi pada Pemerintah Kabupaten Way Kanan

sebagaimana yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Way Kanan Bustam

Hadori pada pembukaan Diklat Penilaian Prestasi Kerja PNS Kabupaten Way Kanan

bahwa masih banyak terdengar kritikan masyarakat mengenai kinerja PNS yang belum
efektif dan efisien serta kualitas pelayanan yang masih jauh dari harapan meskipun

pemerintah telah berupaya untuk memperbaiki kinerja PNS melalui pembinaan PNS

dengan sistem prestasi kinerja (Djohan, Junaidi. 2017. https://www.rakyatlampung.

co.id/2017/03/21/masih-sering-terdengar-kritik-kinerja-pns-rendah/; 31 Maret 2017).

Pemerintah Kabupaten Way Kanan melalui Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia terus melakukan perbaikan dalam pelaksanaan

Penilaian Prestasi Kerja PNS. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Pendidikan

dan Pelatihan tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS setiap tahunnya. Pelatihan ini

bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PNS dalam melakukan penyusunan dan

penilaian prestasi kerja mengingat masih banyak PNS yang masih mengalami kesulitan

dalam menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP).

Jumlah PNS di Kabupaten Way Kanan pada tahun 2016 mencapai 5833 orang

yang tersebar di 14 kecamatan dengan akses jalan dan informasi yang belum memadai.

Rendahnya kinerja PNS Kabupaten Way Kanan sebagaimana yang disampaikan

oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Way Kanan di atas, seharusnya dapat terlihat dalam

penilaian prestasi kerja para PNS yang bersangkutan. Namun data PNS yang

mendapatkan hukuman disiplin pada tahun 2016

Memasuki tahun keempat pelaksanaannya, apakah Peraturan Pemerintah Nomor

46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil telah mampu

memberikan perubahan yang lebih baik terhadap sistem penilaian kinerja PNS?

Anda mungkin juga menyukai