Anda di halaman 1dari 19

Chinas Basic

Economy & Policies


Prinka Kurniasari 145030200111001
Mifthachul Cholifah 145030200111003
Dista Santi P 145030200111091
Ekonomi Pasar Sosialis Ala China

Ekonomi GOAL :
- Industrialisasi Ekonomi
terencana pasar sosialis
tersentralisasi - Urbanisasi
- Modernisasi terencana

1949 1978
Kelemahan :
1. Kepemilikan tunggal (BUMN Mendominasi)
2. Hak Operasi & Pengambilan keputusan di
tangan pemerintah
3. Lemah dalam pengalokasian resource
4. Kompensasi seragam terlepas dari kuantitas &
kualitas pekerjaan
Crossing
the River by
Feeling the Introducing Ekonomi
Stones Comodity Pasar
Economy Sosialis

Melakukan eksperimen

1984 1987
Kongres Nasional Partai Komunis ke 13

Negara mengatur pasar,


dan pasar membimbing
perusahaan
China ditargetkan untuk menerapkan
ekonomi pasar sosialis

1992
3 pilar pendukung :

1. Pembentukan badan pasar dimana beberapa komponen


ekonomi dapat hidup berdampingan dan sistem
perusahaan modern dengan sistem kepemilikan
bersama sebagai intinya.
2. Pengembangan mekanisme operasi ekonomi mikro di
mana pasar menentukan harga dan memainkan peranan
penting dalam alokasi sumber daya.
3. Pembentukan sistem regulasi ekonomi makro dimana
keuangan dan perbankan menjadi dua tuas kunci.
Kolaborasi antara Pemerintah
dan Pasar
Indikator Ekonomi :
1. pertanian,
2. industri tersier dan perdagangan luar
negeri,
3. total PDB dan PDB per kapita

Pemerintah
pengalokasi sumber
daya yang dimiliki.
Peran Pemerintah Dalam
Transisi Ekonomi:

Pemerintah berperan secara dominan dalam meredam konflik


social ekonomi pada masa transisi dari ekonomi terencana ke
ekonomi sosialis

Koordinasi yang baik antar pemerintah pusat dan daerah


(Reunifikasi Macau & Hongkong) dan berbagai daerah lain yang
memiliki perbedaan etnis, budaya, gaya hidup dan tahap
pembangunan ekonomi
Kerja Sama Antara Pemerintah
Pusat dengan Daerah
Goal :
Sentralisasi Desentralisasi meningkatkan
inisiatif
Pertama pemerintah
daerah
Otoritas pendapatan keuangan dan pengeluaran telah
bergeser ke pemerintah daerah

Kedua

China memberikan kewenangan administratif dari


perusahaan milik negara agar didelegasikan

Ketiga
Pemerintah pusat secara bertahap mendelegasikan
sebagian besar kekuatannya untuk pembangunan
ekonomi lokal
Kebijakan Pemerintah Pusat
Untuk Daerah :

Tahun 1994 pemerintah China memberlakukan retribusi


pajak. Langkah ini dilakukan demi meningkatkan kontrol
ekonomi daerah dan meningkatkan pelayanan publik yang
merata.

Pada tahun 2001, pemerintah Cina mengedepankan


pengembangan wilayah barat. Strategi ini dilakukan
dalam rangka untuk mempromosikan pembangunan
ekonomi di daerah pedalaman barat dan juga
mempersempit kesenjangan pembangunan ekonomi
antara daerah pesisir timur dan daerah pedalaman barat.
Struktur Kepemilikan Campuran
yang Didominasi Oleh
Kepemilikan Publik

1949 1953-1956 1978 1980-an


China China China China
memasuki melakukan melakukan mengalami
masa neo- transformasi reformasi masalah
demokrasi sosialis yang dan pengangguran
disebut membuka
diri
Three Great
Transformation
Menyatakan bahwa semua sektor non-publik
merupakan komponen penting dari ekonomi pasar
1997 sosialis

China berusaha melakukan modernisasi sosialis


2002

Peningkatan hukum, peraturan, dan hak properti


2007
Sistem Distribusi dengan
Penekanan yang Sama Terhadap
Kewajaran dan Efisiensi
1956
Ada 2 bentuk distribusi 1985
pendapatan (sistem upah dan
sistem poin kerja) Reformasi upah di SOEs yang
memutuskan untuk
menerapkan metode total
1978 gaji mengambang yang
Deng Xiaoping mengusulkan sebanding dengan efisiensi
agar pekerja dan petani ekonomi di SOEs
memperoleh penghasilan
lebih dan hidup lebih baik
karena ketekunan mereka 1984
dan prestasi yang lebih tinggi Perusahaan bisa memutuskan
bonus karyawan pada
kebijaksanaan mereka
sendiri berdasarkan kondisi
operasi mereka
1992
Pembentukan sistem
2002
ekonomi pasar sosialis, Teori distribusi yang
yang membawa reformasi didasarkan faktor-faktor
sistem distribusi mengikuti produksi
prinsip teori ekonomi
makro dan juga sesuai
dengan kondisi nasional
China dengan
mempertimbangkan
efisiensi dan pemerataan
Koordinasi Pembangunan
Perkotaan dan Pedesaan
Masalah utama yang harus diselesaikan berkaitan dengan
hubungan daerah pedesaan dan perkotaan adalah:

bagaimana mengumpulkan dana


untuk industri dan mempercepat
pembangunan pertanian

bagaimana untuk
mengkoordinasikan hubungan
antara daerah perkotaan dan
pedesaan (hubungan antara
industri dan pertanian)
Keadaan dan Masalah Sebelum
Reformasi

Negara terus memperketat kontrol terhadap ekonomi pedesaan

Pertanian gandum dan produk pertanian utama lainnya tidak bisa


memenuhi kebutuhan pertumbuhan penduduk

Masalah pangan dan pakaian di seluruh negeri belum teratasi


dan 250 juta petani hidup di bawah garis kemiskinan

masalah pengangguran menjadi semakin serius di daerah


perkotaan

monopoli negara atas penjualan dan pembelian serta tingkat


kesenjangan harga yang tinggi antara daerah pedesaan dan perkotaan
Setelah Reformasi

Penghapusan sistem monopoli negara atas


penjualan dan pembelian produk pertanian
serta adopsi tentang prinsip-prinsip pasar
untuk produk pertanian dianggap berhasil

Proporsi pendapatan antara pedesaan dan


perkotaan semakin menipis

Dukungan daerah pedesaan (pertanian)


terhadap industri meningkat
2002: masalah "pertanian, pedesaan, dan
petani" ditanggapi lebih serius

2004: pencabutan pajak pertanian secara


bertahap dalam lima tahun dan
meningkatkan belanja fiskal negara pada
pendidikan dasar di daerah pedesaan

2005: China memasuki tahap ke-2 dalam


hubungan pedesaan dan perkotaan

2007-2009: China terus menyuntikkan dana


untuk pertanian yang lebih besar dari
tahun-tahun sebelumnya
Kesetaraan dan Saling
Menguntungkan dalam Hubungan
Perdagangan Internasional

China menerapkan beberapa kebijakan preferensial untuk


menarik investasi asing
1986

China menggunakan sistem nilai tukar mengambang,


membatalkan retensi nilai tukar mata uang asing,
1990an membangun Pudong New Area di Shanghai

Memperpanjang batas-batas wilayah terbuka, berturut-


turut membuka 6 kota pelabuhan dan 13 kota berpantai,
dan fleksibilitas kebijakan ekonomi regional yang
1992 mendorong investasi asing
1999
Pemerintah pusat mengedepankan strategi
"ekspansi bisnis di luar negeri

2001

China menjadi anggota WTO

2000-2007
Perdagangan luar negeri tumbuh pesat
pada tingkat tahunan rata-rata 24,3%

2008
China sebagai negara perdagangan
terberbesar ke-3 di dunia

Anda mungkin juga menyukai