Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin beragam pula
kebutuhanmanusia.Ini dapat dilihat dari aspek teknik sipil. Pada jaman dahulu
orang membuat jalan hanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil,
tapi kini semuanya telah berubah,manusia berusaha membuat jalan sebagai
sarana transportasi dengan kualitas yang baik menggunakan teknologi rekayasa
guna memenuhi kebutuhannya.Pembangunan dalam setiap bidang yang
berhubungan dalam teknik sipil dimulai dari bangunan gedung, jembatan, jalan
dan bangunan lainnya tidak akan terpisahkan dari bahan yang berasal dari
dalam perut bumi. Mulai dari batuan, batu bara, minyak bumi sampai berbagai
macam mineral yang langsung digunakan maupun yang diolah terlebih dahulu.
Untuk itu dalam kesempatan ini, akan dibahas tentang baja. Masalah ini diangkat
karena ingin mengetahui jenis-jenis baja, proses pembuatan baja serta syarat
apa saja yang harus dipenuhi oleh baja sebagai bahan pembuatan baja .Bertitik
tolak dari latar belakang masalah diatas, timbulah suatu permasalahan dalam
diri kami dan menjadi suatu dorongan bagi kami untuk melaksanakan suatu
analisa tentang jenis-jenis baja, proses pembuatan baja serta syarat apa saja
yang harus dipenuhi oleh baja.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan baja?
2. Bagaimana sifat baja?
3. Bagaimana proses pembuatan baja?

C. Tujuan

1. Untuk mengenal apa itu baja


2. memahami proses pembuatan baja dan jenis baja.
D. Manfaat
1. Agar dapat membedakan mana baja yang baik untuk digunakan baik dalam
industry maupun konstruksi bangunan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Baja

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan
karbon sebagai unsur paduan utamanya.Kandungan unsur karbon dalam baja
berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam
baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada
kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Unsur paduan lain yang biasaditambahkanselain karbon adalah (titanium), krom
(chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Penambahan
kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan
kekuatan tariknya(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi
getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility). Baja tahan karat atau
lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang mengandung
setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam).
Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film
oksidakromium, dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi
(Ferum). Stainless Steel sering digunakan dalam perlengkapan Stainless Steel
untuk industri makanan.

B. Sifat Baja

v Beberapa sifat - sifat baja secara umum adalah :

Keteguhan (solidity)
Mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur
Elastisitas (elasticity)
Kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas batas pembebanan tertentu,
sesudahnya pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk semula.
Kekenyalan / keliatan (tenacity)
Kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk
yang besar tanpa menderita kerugian-kerugian berupa cacat atau kerusakan
yang terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek
Kemungkinan ditempa (maleability)
Sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan plastis sehingga dapat
dirubah bentuknya
Kemungkinan dilas (weklability)
Sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai
atau tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan sifat-sifat keteguhannya
Kekerasan (hardness)
Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.

C. Kelebihan dan Kekurangan Struktur Baja


Kelebihan Baja
Kuat tarik tinggi.
Tidak dimakan rayap
Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
Bisa di daur ulang
Dibanding Stainless Steel lebih murah
Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
Dibanding alumunium lebih kuat

Kekurangan Baja :
Bisa berkarat.
Lemah terhadap gaya tekan.
Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
Tidak kokoh
Tidak tahan api
D. Proses Pembuatan Baja
Proses konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap
kesamping.
Sistem kerja
Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 0c,
Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. ( 1/8 dari volume konvertor)
Kembali ditegakkan.
Udara dengan tekanan 1,5 2 atm dihembuskan dari kompresor.
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.
a. proses bassemer (asam)
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa
asam atau aksid asam (sio2), bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, cao tidak
ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan sio2, sio2 + cao casio3
b. proses thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit
[ kalsium karbonat dan magnesium (caco3 + mgco3)], besi yang diolah besi
kasar putih yang mengandung p antara 1,7 2 %, mn 1 2 % dan si 0,6-0,8 %.
Setelah unsur mn dan si terbakar, p membentuk oksida phospor (p2o5), untuk
mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (cao),3 cao + p2o5ca3(po4)2
(terak cair)
2. Proses siemens martin
Menggunakan sistem regenerator ( 3000 0c.) Fungsi dari regenerator adalah :
Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
Sebagai fundamen/ landasan dapur
Menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,
Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (sio2),
Besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % mgco3 + 60 % caco3)
3. Proses basic oxygen furnace
Logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
Oksigen ( 1000) ditiupkan lewat oxygen lance ke ruang bakar dengan
kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %o2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400
kn/m2.
Ditambahkan bubuk kapur (cao) untuk menurunkan kadar p dan s.
Keuntungan dari bof adalah:
bof menggunakan o2 murni tanpa nitrogen
proses hanya lebih-kurang 50 menit.
tidak perlu tuyer di bagian bawah
phosphor dan sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
biaya operasi murah
4. Proses dapur listrik
Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi
listrik.
Keuntungan :
mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
temperatur dapat diatur
efisiensi termis dapur tinggi
cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga
kualitasnya baik
kerugian akibat penguapan sangat kecil
5. Proses dapur kopel
Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses
Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama 15 jam.
Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai
700 800 mm dari dasar tungku.
Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 15 % ton/jam dimasukkan.
15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar p dan s ditambahkan batu kapur
(caco3) dan akan terurai menjadi:
akan bereaksi dengan karbon:
Gas co yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit mesin-mesin lain.
6. Proses dapur cawan
proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi
kasar dalam cawan,
kemudian dapur ditutup rapat.
kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan
muatan dalam cawan akan mencair.
baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon
sebagai unsur paduan utamanya.Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar
antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja
adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi
kristal (crystal lattice) atom besi.
Baja pada dasarnya adalah besi (Fe) dengan tambahan unsur karbon (C) sampai
dengan 1,67 % (maksimal). Jenis-jenis baja dibagi menjadi beberapa macam,
yaitu baja karbon, baja paduan dan baja tahan karat (Stainless Steel). Proses
pembuatan baja terbagi menjadi tiga, yaitu : proses konvertor, proses terbuka
(Open Hearth Furnace) dan proses dapur listrik (Electric Arc Furnace).
B. Saran
Dalam makalah kami tentunya banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan
baik dalam penulisan, maupun pemaparannya.Dan juga mungkin materi yang
kami sampaikan mungkin banyak kekuranganya.Maka dari itu kritik dan saran
yang membangundari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah
kami kedepannya.
Daftar Pustaka
http://satriopage.blogspot.com/2012/12/makalah-pembuatan-baja-konvertor.html
http://pelajarandanpengalamanhidup.blogspot.com/2011/10/-baja.html
http://pelajarandanpengalamanhidup.blogspot.com/2011/10/makalah-baja.html

Anda mungkin juga menyukai