Anda di halaman 1dari 8

TOPIC & CASE SUMMARY

STRATEGIC MANAGEMENT
Tugas ini diajukan untuk memenuhi prosedur mata kuliah Strategic Management

Dosen Pengampu:
Dr. Herris Simandjuntak, MM

MERENCANAKAN ARAH PERUSAHAAN


VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN

Novianty Wongso - 38R15013

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
JAKARTA
2016
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami pentingnya bagi manajer perusahaan untuk mempunyai visi strategis yang
jelas mengenai mengapa dan kemana seharusnya tujuan perusahaan.
2. Pentingnya menentukan tujuan strategis dan keuangan.
3. Memahami mengapa gagasan strategis dari berbagai level sebuah organisasi harus
dikoordinasi secara ketat agar mencapai target kinerja perusahaan secara menyeluruh.
4. Apa yang perusahaan harus lakukan agar mencapai keunggulan operasi dan
menjalankan strategi secara mahir.
5. Peran dan tanggung jawab komisaris dalam mengawasi proses manajemen strategis.

Apa yang diperlukan dalam membuat strategi dan melaksanakan strategi?


Proses dari membuat dan melaksanakan strategi perusahaan merupakan sebuah proses yang
berlangsung terus menerus dan bekesinambungan antara 5 fase berikut:
1. Mengembangkan visi strategis yang menggambarkan arah jangka panjang
perusahaan, pernyataan misi yang mengambarkan tujuan perusahaan, dan serangkaian
nilai inti untuk menjadi pedoman dalam mewujudkan visi dan misi.
2. Menetapkan tujuan untuk mengukur kinerja perusahaan dan mengawasi
perkembangannya yang dalam arah jangka panjang.
3. Merancang sebuah strategi untuk mendorong perusahaan sesuai dengan arah tujuan
yang sudah ditetapkan manajemen dan mencapai tujuan kinerja perusahaan.

Gambar 1 Proses membuat dan melaksanakan strategi perusahaan

4. Melaksanakan strategi secara efisien dan efektif.


5. Mengawasi perkembangan, mengevaluasi kinerja dan melakukan penyesuaian dan
perbaikan dalam pernyataan visi, misi, tujuan, strategi, atau pendekatan untuk
pelaksanaan strategi perusahaan berdasarkan pengalaman, perubahaan kondisi, ide
baru dan kesempatan baru yang nyata sedang terjadi.
3 fase pertama dalam proses manajemen strategis melibatkan membuat rencana strategis.
Sebuah rencana strategis memetakan kemana tujuan perusahaan, menetapkan target strategis
dan keuangan, dan merancang pendekatan dan langkah kompetitif yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Fase 1: Mengembangkan sebuah visi strategis, pernyataan misi, dan serangkaian nilai
inti
Pada fase awal manajer senior perusahaan harus menetapkan visi strategis kemana arah dan
langkah apa yang harus diambil perusahaan agar tercapai pertumbuhan dan keuntungan
seperti yang diinginkan perusahaan. Visi strategis adalah kesimpulan dan pandangan dari
manajemen atas mengenai arah perusahaan jangka panjang dan perpaduan antara produk-
pasar-pelanggan apa yang optimal untuk masa depan perusahaan. Visi strategis yang
terartikulasikan dengan baik adalah yang mengkomunikasikan harapan manajemen kepada
para stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan lain sebagainya) dan
membantu dalam mengarahkan energi karyawan perusahaan dalam arah yang sama. Ciri dari
visi yang baik adalah sebagai berikut:
1. Spesifik dan istimewa pada setiap organisasi, mereka tidak menggunakan pernyataan
yang umum seperti Kami akan menjadi pemimpin global dan menjadi pilihan
pertama setiap pelanggan di setiap pasar yang kami layani.
2. Pernyataan visi harus menggambarkan kemana arah perusahaan secara jelas dan
masuk akal secara bisnis. Visi sebagai alat manajemen untuk menyampaikan seperti
apa bisnis yang tingkat eksekutif atas inginkan sehingga dapat menguntungkan para
stakeholder..
3. Fokus dalam menyediakan poin referensi bagi para manajer di seluruh tingkat
organisasi dalam pengambilan keputusan strategis dan mengalokasikan sumber daya.
4. Menyampaikan langkah strategis bagaimana perusahaan dalam menghadapi masa
depan, serta bagaimana para pemimpin perusahaan akan membawa perusahaan ke
tingkat yang lebih tinggi.
5. Bahasa yang menyediakan fleksibelitas dan dapat disesuaikan seiring dengan
perubahan pasar, pelanggan, dan teknologi.
6. Visi dapat dapat diwujudkan.
7. Mudah diingat, sehingga intinya dapat disampaikan dalam kalimat pendek atau
slogan.
Contoh pernyataan visi dari perusahaan dalam dan luar negeri adalah sebagai berikut:
Procter & Gamble
We will provide branded products and services of superior quality and value that improve
the lives of the worlds consumer, now and for generations to come. As a result, consumer
will rewards us with leadership sales, profit and value creation, allowing our people, our
stakeholders and the communities in wich we live and work to prosper.
Elemen efektif yang dapat dilihat dari visi Procter & Gamble adalah, menjelaskan langkah
strategis perusahaan dalam menghadapi masa depan, fleksibel, bisa diwujudkan, masuk akal
secara bisnis. Kekurangannya adalah tidak menjelaskan kemana arah perusahaan dan posisi
pasar yang diinginkan perusahaan, tidak fokus dalam memberikan pengarahan kepada para
manajer dalam mengambil keputusan strategis dan pengalokasian sumber daya, tidak mudah
diingat.

Pertamina
Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.
Elemen efektif yang dapat dilihat dari visi Pertamina adalah, jelas kemana arah perusahaan
dan posisi pasar yang diinginkan perusahaan, bisa diwujudkan, fleksibel, mudah diingat.
Kekurangannya adalah tidak fokus dalam memberikan pengarahan kepada para manajer
dalam mengambil keputusan strategis dan pengalokasian sumber daya, menjelaskan langkah
strategis perusahaan dalam menghadapi masa depan.

Visi strategis baru akan memiliki nilai besar jika sudah dapat dikomunikasikan dengan efektif
hingga ke tingkat organisasi yang paling bawah, dan telah terlihat komitmen manajemen atas
visi tersebut. Visi strategis penting dikomunikasikan dengan baik karena:
1. Visi menjadi bentuk kristalisasi dari pandangan eksekutif senior tentang arah jangka
panjang perusahaan.
2. Mengurangi resiko pengambilan keputusan yang tidak terkendali.
3. Menjadi alat untuk mendapatkan dukungan dari segenap anggota organisasi untuk
mewujudkan visi.
4. Menjadi petunjuk dalam menetapkan tujuan dan pengambilan keputusan dalam setiap
departemen yang terdapat dalam perusahaan sehingga sejalan dengan strategi
perusahaan.
5. Mempersiapka perusahaan untuk menghadapi masa depan.

Jika ingin melakukan perubahan atas visi maka para eksekutif harus memberikan pengertian
yang masuk akal akan arti pentingnya visi strategis yang baru dan arah perusahaan, jika tidak
maka para karyawan akan cenderung tidak mau berubah. Karena itu langkah yang harus
diambil agar perubahan visi dapat berjalan dengan baik adalah dengan cara berikut:
1. Menjelaskan dasar atas perubahan haluan perusahaan.
2. Lebih dulu menangani kekhawatiran karyawan.
3. Meredakan ketakutan akan perubahan.
4. Meningkatkan semangat.
5. Memberikan update dan laporan perkembangan karena sejalan dengan perubahan
tersebut maka menjadi tugas bagi semua pihak untuk memberikan dukungan untuk
visi.
6. Mendapatkan komitmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan visi baru.

Berbeda dengan pernyataan visi, pernyataan misi menggambarkan bisnis yang sedang
dijalankan perusahaan dan tujuannya. Deskripsi seperti siapa kami, apa yang kami lakukan,
dan mengapa kita hadir. Idealnya pernyataan misi perusahaan yang baik adalah sebagai
berikut:
1. Menjelaskan produk dan/ atau jasa perusahaan.
2. Menjelaskan kebutuhan pembeli yang ingin dipenuhi oleh perusahaan, dan
menjelaskan grup konsumen dan pasar yang mereka layani.
3. Memberikan identitas bagi perusahaan.
4. Tidak memasukan profit sebagai pernyataan misi, karena profit merupakan tujuan dan
hasil dari apa yang dilakukan oleh perusahaan, dan juga merupakan hal yang jelas
bagi setiap perusahaan komersial.
Contoh pernyataan misi dari perusahaan dalam dan luar negeri adalah sebagai berikut:
Trader Joes
The mission of Trader Joes is to given our customer the best food and beverages values
that they can find anywhere and to provide them with the information required for informed
buying decisions. We provide these with a dedication to the highest quality of customer
satisfaction delivered with sense of warmth, friendliness, fun, individual pride, and company
spirit.

Pertamina
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

Nilai perusahaan adalah keyakinan, sifat, dan norma perilaku yang diharapkan muncul dari
karyawan perusahaan dalam melaksanakan bisnis perusahaan dan mewujudkan visi strategis
dan misi. Nilai berhubungan dengan hal-hal seperti perlakuan adil, kehormatan, integritas,
perilaku beretika, inovasi, kerja sama tim, semangat untuk kualitas prima atau layanan
pelanggan yang luar biasa, tanggung jawab sosial. Contoh nilai perusahaan dalam dan luar
negeri adalah sebagai berikut:
Kodak
Respect for the dignity of the individual, uncompromising integrity, unquestioned trust,
constant credibility, continual improvement and personal renewal, and open celebration of
individual and team achievement.

Pertamina
Clean, competitive, confident, customer focus, commercial, capable.

Perusahaan yang menanamkan nilai-nilai perusahaannya hingga ke dalam budaya


perusahaan, maka para manajer seniornya akan secara berhati-hati dalam merancang sebuah
visi, misi, strategi, dan praktek operasi perusahaan agar sesuai dengan nilai-nilai perusahaan
yang telah ditetapkan, dan menegaskan mengapa perilaku yang berdasarka nilai-nilai
perusahaan akan berkontribusi dalam kesuksesan bisnis perusahaan.

Fase 2: Menetapkan tujuan


Tujuan manajerial dalam menetapkan tujuan adalah mengkonversikan visi dan misi menjadi
target kinerja yang lebih spesifik. Arti dari tujuan perusahaan sendiri adalah tujuan kinerja
organisasi, hasil spesifik yang ingin dicapai perusahaan. Tujuan perusahaan yang dibuat
secara baik memiliki ciri (1) spesifik, (2) dapat dihitung dan terukur, (3) menantang dan
mengandung tenggat waktu untuk pencapaian. Konkrit dan tujuan yang terukur sangat
berharga karena tiga alasan, yaitu:
1. Memfokuskan perhatian perusahaan dan menyelaraskan tindakan si seluruh
organisasi.
2. Menjadi tolok ukur dalam mengawasi kinerja dan perkembangan perusahaan.
3. Memotivasi karyawan untuk memberikan usaha yang lebih dan memberikan kinerja
terbaik.

Terdapat 2 tipe target kinerja yang dibutuhkan setiap perusahaan yang ditetapkan dalam
jangka waktu pendek dan panjang, yaitu:
1. Tujuan keuangan, tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen. Misalnya, kenaikan
sekian persen dari pendapatan tahunan, deviden tahunan yang meningkat sekian
persen, sekian persen return on capital employed (ROCE), atau return on
shareholders equity (ROE), peningkatan nilai bagi pemegang saham dalam bentuk
tren kenaikan harga saham, dan lain sebagainya.
2. Tujuan strategis, tujuan yang mengenai pemasaran perusahaan dan posisi bersaing.
Misalnya, mendapatkan sekian persen dari pangsa pasar, biaya keseluruhan yang lebih
rendah daripada pesaing, performa produk, kualitas, pelayanan pelanggan yang lebih
baik dari kompetitor, kemampuan teknologi yang lebih luas dan dalam dari pesaing,
lini produk yang lebih beragam daripada pesaing, kemampuan distribusi nasional dan
internasional yang lebih kuat daripada pesaing, dan lain sebagainya.
Dalam jangka waktu pendek (triwulan atau tahunan) tujuan perusahaan adalah fokus pada
memberikan perbaikan kinerja pada periode saat itu dan memuaskan ekspetasi para
stakeholder atas perkembangan kinerja jangka pendek. Sedangkan dalam jangka waktu
panjang (3 hingga 5 tahun) mendorong para manajer untuk memikirkan apa yang harus
dilakukan sekarang agar bisa menempatkan perusahaan untuk berkinerja dengan lebih baik
lagi. Tujuan keuangan dan tujuan strategis harus diterapkan secara seimbang karena dengan
semakin kuatnya kedudukan pasar, kemampuan untuk berkompetisi, dan keunggulan
kompetitif maka membuat perusahaan semakin dapat meningkatkan kinerja keuangannya.
Balanced scorecard merupakan metode yang sering digunakan untuk mengkombinasikan
penggunaan tujuan strategis dan keuangan, mengawasi pencapaian mereka, dan memberikan
manajemen pandangan yang seimbang dan lengkap akan seberapa baik kinerja perusahaan.
Penetapan tujuan perusahaan tidak hanya pada tingkat manajemen atas tetapi harus diperinci
bagi setiap bagian organisasi, sehingga tidak ada target kinerja yang saling bertentangan
sehingga dapat tercapai tujuan strategis dan keuangan perusahaan.

Fase 3: Merancang sebuah strategi


Kewirausahaan yang baik harus memutuskan strategi apa yang harus digunakan perusahaan
agar dapat menghadapi tantangan dan perubahan yang akan terjadi di masa depan dan terus
mencari peluang untuk dapat melakukan hal yang lebih baik serta dapat beradaptasi lebih
cepat dari kompetitor sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Perancangan dan
pelaksanaan strategi tidak hanya merupakan tugas dari tingkat manajemen atas saja tetapi
lebih kepada usaha kerjasama yang dimana setiap manajer mempunyai peran di tempat dia
memimpin, karena para manajer tersebut yang lebih mengetahui secara rinci unit operasi
sehingga bisa memberikan perintah yang lebih rinci atas isu-isu strategis. Sebagai contoh
perusahaan General Electric yang mempunyai 300,000 karyawan dan beroperasi di 160
negara dengan cakupan bisnis yang beragam mulai dari mesin jet hingga pelayanan
keuangan, walaupun manajemen tingkat atas yang membentuk strategi GE secara
keseluruhan dan menetapkan pergerakan strategi yang penting, namun mereka tidak dapat
mengetahui secara rinci apa yang terjadi dalam setiap unit organisasi agar dapat memberikan
pengarahan setiap langkah strategis yang harus diambil di organisasi GE seluruh dunia,
sehingga dibutuhkan kolaborasi antara manajemen tingkat atas, kepala grup bisnis, kepala
dari setiap unit bisnis yang spesifik, dan kategori produk, serta manajer lapangan, penjualan
dan pusat distribusi untuk merancang ribuan gagasan strategis yang menghasilkan strategi GE
secara menyeluruh. Untuk merancang strategi secara menyeluruh melibatkan 4 tipe tindakan
strategis dan gagasan yang berbeda, setiap tipe mempunyai bentuk kegiatan yang berbeda
dari strategi perusahaan secara keseluruhan dan membutuhkan keikutsertaan dari beragam
tipe manajer.

Anda mungkin juga menyukai