com
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan
siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru,
siswa, dan sumber belajar. Istilah model pembelajaran,
pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, dan teknik pembelajarankadang
dicampuradukkan pada saat guru menyusun rencana
pembelajaran (RPP). Pada postingan kali ini kita tidak akan
membahas semua istilah-istilah di atas, tetapi hanya
menfokuskan pada pembahasan contoh-contoh model
pembelajaran.
e) Test (Penilaian).
Pada fase ini guru memberikan test tulis untuk dikerjakan oleh
siswa yang memuat seluruh konsep yang didiskusikan. Pada
test ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerjasama. Jika
mungkin tempat duduknya agak dijauhkan.
f) Pengakuan Kelompok
Penilaian pada pembelajaran kooperatif berdasarkan skor
peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir yang
diperoleh siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu
melampaui rata-rata skor sebelumnya. Setiap siswa dapat
memberikan kontribusi poin maksimum pada kelompoknya
dalam sistem skor kelompok. Siswa memperoleh skor untuk
kelompoknya didasarkan pada skor kuis mereka melampaui
skor dasar mereka. Perhitungan skor peningkatan, dan kriteria
penghargaan kelompok menggunakan kriteria berikut.
Tujuan
Tujuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sama dengan
tujuan pembelajaran kooperatif pada umumnya. Pembelajaran
kooperatif STAD bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik, siswa yang memiliki kemampuan
daisiswa yang lain dapat membantu siswa yang mengalami
kesulitan. Tujuan pembelajaran kooperatif tipe STAD juga
bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang,
menghargai pendapat orang lain, bekerja dalam kelompok, dan
sebagainya.
Sintaks
Sintaks dari pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai berikut.
1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2) Guru menyajikan pelajaran.
3) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang
mengetahui menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua
anggota dalam kelompok itu mengerti.
4) Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5) Memberi evaluasi
6) Kesimpulan
Tujuan
Tujuan dai model pembelajaran kooperatif tipe script adalah
siswa dapat belajar mandiri dari suatu tugas, dan dapat
mengajarkannya pada peserta lain (pasangannya).
Sintaks
Langkah-langkah model pembelajaran cooperative script
sebagai berikut.
1) Guru membagi siswa untuk berpasangan
2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca
dan membuat ringkasan.
3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya,
sementara pendengar menyimak/mengoreksi/menunjukkan
ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu
mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya.
6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan Guru
7. Penutup
6. Model pembelajaran Make - A Match
Model pembelajaran Make - A Match merupakan bagian dari
model pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa mencari
pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartu
yang dipegangnya (kartu soal jawaban). Setiap siswa yang
dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
untuk penghargaan/penilaian.
Ciri-ciri
Ciri model pembelajaran Make - A Match adalah disiapkannya
beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang
cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan
bagian lainnya kartu jawaban. Ciri yang lain siswa memilih
pasangan secara tertentu tidak asal-asalan, karena tergantung
dari jawaban pada kartu.
Tujuan
Tujuan dari penerapan model pembelajaran tipe Make-A Match
antara lain sebagai berikut.
1) Melatih siswa dalam berkompetisi untuk memperolah
kesempatan bekerja sama secara cepat dengan siswa yang lain
dalam memcari pasangan (jawaban).
2) Berlatih berfikir cepat melalui kegiatan membaca soal dalam
kartu.
3) Berlatih berfikir cepat melalu kegiatan membaca jawaban
dari soal yang dipegang pada siswa yang lain.
4) Melatih bekerja sama antar siswa melalui pasangannya.
Sintaks
Langkah-langkah model pembelajaran Make - A Match sebagai
berikut.
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa
konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya
satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang
dipegang.
4) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang
cocok dengan kartunya (soal jawaban).
5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum
batas waktu diberi poin.
6) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7) Demikian seterusnya
8) Kesimpulan/penutup
Tujuan
Tujuan dari penerapan model pembelajaran CIRC antara lain
sebagai berikut.
1) Melatih peserta didk untuk mampu menganalisis
permasalahan melalui kegiatan pembagian clipping/soal/tugas.
2) siswa belajar menemukan ide-ide dari kerja kelompok.
3) siswa belajar mempresentasikan hasil pemecahan tugas-
tugas yang diberikan.
4) Perserta didik dilatih untuk membuat kesimpulan dari suatu
konsep.
Sintaks
Dengan mengadopsi model pembelajaran Cooperative Learning
tipe CIRC untuk melatih siswa meningkatkan keterampilannya
dalam menyelesaikan soal cerita, maka langkah yang ditempuh
seorang guru mata pelajaran adalah sebagai berikut.
1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara
heterogen
2) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik
pembelajaran.
3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan
ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping
dan ditulis pada lembar kertas.
4) Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5) Guru membuat kesimpulan bersama
6) Penutup
Tujuan
Tujuan dari penerapan model pembelajaran INSIDE-OUTSIDE-
CIRCLE antara lain sebagai berikut.
1) Melatih siswa untuk mampu memberikan informasi secara
cepat dan tepat pada siswa yang lain.
2) Melatih siswa belajar menemukan ide-ide dari kerja
kelompok.
Sintaks
Sintak dari model pembelajaran INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE antara
lain sebagai berikut.
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi,
motivasi, dan introduksi.
2) Guru menyajikan konsep dengan cara membagikan
lembaran tugas berisi topik-topik kepada siswa untuk dipelajari.
3) Setelah siswa mendapatkan mempelajari topic-topik tahap
selanjutnya adalah membuat lingkaran.
4) Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan
menghadap keluar.
5) Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran
pertama, menghadap ke dalam.
6) Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar
berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh
semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.
7) Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat,
sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu
atau dua langkah searah jarum jam.
8) Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang
membagi informasi. Demikian seterusnya..
9) Guru melakukan konfirmasi.
10) Penutup.
Tujuan
Tujuan dari model pembelajaran SNOWBALL THROWINGS
antara lain sebagai berikut.
1) Melatih siswa untuk membuat soal dari materi yang
dipelajari.
2) Melatih siswa untuk bertanggung jawab dengan menjawab
soal yang dibuat teman sebayanya.
Sintaks
Sintaks model pembelajaran SNOWBALL THROWINGS antara
lain sebagai berikut.
1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan
tentang materi
3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya
masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada temannya
4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar
dari satu siswa ke siswa yang lain selama 15 menit
6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7) Evaluasi
8) Penutup.
Tujuan
Tujuan dari model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining antara lain sebagai berikut.
1) Membangkitkan keberana siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya.
2) Mengjarkan siswa untuk berbagai pengetahuan.
Sintaks
Sintaks dari model pembelajaran model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining sebagai berikut.
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
3) Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan
kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep
maupun yang lainnya
4) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
5) Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6) Penutup .
DAFTAR PUSTAKA
Joyce, Bruce and Marshal Weil. 1994. Model of Teaching. Second
Edition, London Prentice/Hal International, Inc.
Joyce, Bruce.1992. Models of Teaching. Fourth Edition. Boston:
Allyn & Bacon.