FILUM CILIOPHORA
MAKALAH
Protista
oleh
JURUSAN BIOLOGI
FEBRUARI 2016
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah
yang terdapat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari Ciliophora?
2. Bagaimana morfologi dari Ciliophora?
3. Bagaimana fisiologi dari Ciliophora?
4. Bagaimana klasifikasi dari Ciliophora?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ciliophora
B. Morfologi Ciliophora
C. Klasifikasi Ciliophora
- Subkelas 1. Protociliatia
Merupakan Ciliata opalinid, kecuali untuk beberapa
spesies parasit pada ikan dan ular dan dalam usus besar
amfibi. Opalinid tidak memiliki sitostom, meskipun bukan
merupakan fitur eksklusif di antara siliata. Distribusi silia
seragam sehingga opalinid kadang-kadang diklasifikasikan
menyerupai siliata Holotrichous. Pola siliari agak
sederhana. Seperti pada Opalina obtrigonoidea, baris
dorsal mengikuti jalur sigmoid sedangkan baris ventral
relatif lurus. Sepanjang permukaan anteroventral di O.
obtrigonoidea, sejumlah silia falcular muncul dari fibril
falcular. Fibril subpericular yang memanjang sepanjang
margin anteroventral dan kemudian melebur menjadi satu
fibril tunggal. Fibril berbentuk sabit dihubungkan dengan
granula basal pertama di setiap baris dari silia somatik.
Pada Opalina ranarum, tidak ada hubungan antara fibril
dan spherules endoplasma yang dapat dideteksi dalam
O.obtrigonoidea. Tidak adanya hubungan tersebut juga
telah dilaporkan untuk Cepedea metcalf, Opalina
coracoidea, dan O.ranarum.
- Subkelas 2. Euciliatia
Merupakan Ciliata khas dengan macronuclei dan
micronuclei. Subdivisi, ordo dan subordo sebagian besar
didasarkan pada distribusi silia dan turunannya dan pada
diferensiasi struktur seperti di daerah peristomial. Subkelas ini
dibagi menjadi empat ordo, yaitu Holotrichida, Spirotrichida,
Peritrichida, dan Chonotrichida. Membranelles zona adoral
pada Holotrichida sangat kurang berkembang begitu juga
karakteristik dari peristome di Spirotrichida. Silia somatik
merupakan ciri khas, meskipun umumnya silia dibatasi untuk
zona tertentu atau untuk satu permukaan tubuh. Spirotrichida
menunjukkan perkembangan luas dari membranelles dan ciri
dalam kelompok tertentu telah sepenuhnya diganti silia
sederhana. Sebuah zona adoral dari membranelles muncul di
kiri sitostom dan sepanjang anterior tubuh. Kelompok ini
secara keseluruhan menunjukkan kecenderungan kuat
terhadap total pengurangan area bersilia. Epistom (daerah
peristomial) pada Peritrichida umumnya merupakan daerah
diskoid yang dibatasi oleh dua atau lebih baris dari silia.
Mayoritas adalah sessile dan biasanya dilengkapi dengan
tangkai. Gonotrichida merupakan ektokomensal yang melekat
pada host mereka dengan disk basal atau tangkai pendek.
Peristom di tiang distal, biasanya dikelilingi oleh saluran atau
kadang-kadang oleh dua saluran konsentris. Silia dapat
dibatasi ke peristom dan saluran dalam tahap dewasa.
Reproduksi oleh budding adalah karakteristik dari ordo ini.
- ORDO Holotrichida
Merupakan ordo yang besar, biasanya dianggap lebih
primitif daripada Euciliatia yang lainnya, menunjukkan
diversifikasi besar daerah peristomial dan dalam satu
kelompok, sitostom telah menghilang. Spesialisasi seperti ini
memberikan dasar untuk membagi ke dalam subordo
Holotrichida.
Subordo 1. Gymnostomina
Sitostom terbuka langsung di permukaan. Dalam
banyak genus sitostom terletak pada atau dekat anterior
tubuh.
Subordo 2. Trichostomina
Sitostom biasanya terletak pada permukaan, biasanya
dilengkapi dengan satu atau lebih silia. Penggabungan silia
peristomial ke dalam membran sederhana atau
membranelles, atau keduanya, ditemukan pada beberapa
spesies.
Subordo 3. Hymenostmina
Cilia peristomial telah termodifikasi menjadi beberapa
membran, mungkin berasal filogenetis dari silia peristomial
Trichostomina.
Subordo 4. Thigmotrichina
Bentuk yang paling karakteristik dari komensal ini
adalah kelompok silia thigmotactic yang terletak di anterior.
Sitostom bergeser ke posisi pada atau dekat ujung posterior
tubuh. Pada beberapa Famili terdapat pengisap anterior, yang
merupakan suatu organel baru.
Subordo 5. Apostomina
Sitostom ventral ukurannya sangat sedikit, mungkin
terbatas pada partikel yang sangat kecil. Di bawah sitostom
terdapat "roset" dengan fungsi yang belum pasti. Siliata
somatik mencakup kurang dari 22 baris lengkap silia. Siklus
hidupnya cukup kompleks.
Subordo 6. Astomina
Merupakan Holotrichs endoparasitik tanpa sebuah
sitostom.Tubuh seragam, bersilia, namun mungkin terdapat
daerah bebas silia di ujung anterior. Subfilum Ciliophora
memiliki klas Ciliatea, dan Suctoria. Ciliatea memiliki dua
sub klas Protociliatea dan Euciliatia, ordo Holotrichida. Pada
makalah ini akan dibahas mengenai ordo Holotrichida. Ordo
tersebut memiliki 6 sub ordo, yaitu Gymnostomina,
Trichostomina, Hymenostmina, Thigmotrichina,
Apostomina, Astomina.
- ORDO Spirotrichida
1. Paramaecium
Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan belakang
meruncing hingga bentuknya seperti buah kates.
2. Vorticella
Bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan
bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi silia sekitar
mulutnya. Hidup di air tawar, menempel dengan
tangkai batang yang bersifat kontraktil pada substrak.
Makananya berupa bakteri atau sisa-sisa bahan
organik yang masuk bersama aliran air melalui celah
mulutnya.
3. Didinium
Didinium merupakan predator pada ekosistem
perairan yaitu pemangsa Paramaecium.
4. Stentor
Bentuk seperti terompet dan menetap di air tawar
yang tergenang atau mengalir. Makanan hewan ini
adalah Ciliata yang ukurannya lebih kecil.
5. Balantidium coli
Balantidium coli merupakan protozoa usus manusia
yang terbesar dan satu-satunya golongan ciliata manusia
yang patogen, menimbulkan balantidiasis atau ciliate
dysentri. Organisme ini dijumpai pada daerah tropis dan
juga daerah sub-tropis. Pada dasarnya protozoa ini
berparasit pada babi, sedangkan strain yang ada,
beradaptasi terhadap hospes definitif lainnya termasuk
orang.
D. Nutrisi
A. Simpulan
B. Saran