BAB I
PENDAHULUAN
Prioritas masalah dapat dilakukan salah satunya dengan metode kriteria matriks. Metode
kriteria matriks merupakan salah satu metode kuantitatif yang dapat digunakan untuk
menetapkan prioritas dengan memberikan penilaian berdasarkan pentingnya
masalah,kelakayakan teknologi dan sumber daya yang tersedia. Prioritas utama menurut
teori matriks yaitu pencabutan gigi susu memiliki jumlah sebanyak 163 kasus. Dari hasil
rekapitulasi dapat diperoleh prioritas masalahnya secara berurutan yaitu kasus pencabutan
gigi susu, pencabutan gigi tetap, penumpatan gigi tetap.
Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di puskesmas Mranggen III Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak, pencabutan gigi susu berada pada urutan ketiga setelah
penyakit periodontitis dan abses dengan prosentase 15,5%, sedangkan penelitian ini
dilakukan pada sasaran anak-anak yang banyak mengalami kasus pencabutan gigi susu
pada siswa SD N Batursari I dengan perhatian orang tua siswa yang sangat intensif
terhadap kesehatan gigi anaknya, maka penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang menjadi penyebab pencabutan gigi susu pada siswa SD N Batursari I Kcamatan
Mranggen Kabupaten Demak tahun 2015.
Berdasarkan uraian latar belakang pada studi penelitian dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut : Apa faktor-faktor yang menyebabkan pencabutan gigi
susu pada siswa SD N Batursari I Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
BAB II
STUDI LITERATUR
2.1 Landasan Teori
a. Kajian Teori
Pencabutan gigi susu merupakan pengambilan sebuah gigi atau akar gigi yang utuh tanpa
menimbulkan rasa sakit dengan trauma sekecil mungkin pada jaringan penyangganya sehingga
bekas pencabutan akan sembuh secara normal.
Gigi susu karena suatu sebab terpaksa dicabut sebelum waktunya, maka gigi yang terletak di
depan / belakangya akan bergeser ke ruang bekas gigi yang di cabut, hal ini mengakibatkan
gigi permanen kekurangan ruang untuk tumbuhnya kelak. Gigi permanen akan kehilangan
penuntun arah, akibatnya gigi tumbuh dengan arah yang salah (Koesoemahardja dkk,2008).
Gigi susu nantinya akan di ganti oleh gigi tetap/permanen secara berangsur-angsur dan
pembentukan gigi tetap menimbulkan tekanan pada akar gigi sulung, sehingga mengakibatkan
terkikisnya (Resorbsi) akar gigi susu dan tulang sekitarnya, pemgikisan ini berlangsung secara
bertahap sampai akhirnya seluruh akar gigi susu habis. Pengikisan akar dan tulang sekitarnya
mengakibatkan gigi sulung goyah dan mudah lepas.
Menurut Ridwan(2007), erupsi gigi adalah proses yang bervariasi pada setiap anak. Variasi
dalam erupsi gigi dapat disebabkan oleh faktor yaitu :
a. Faktor genetik
Mempunyai pengaruh terbesar dalam menentukan waktu dan urutan erupsi gigi yaitu
sekitar 78% termasuk proses kalsifikasi.
b. Faktor jenis kelamin
Waktu erupsi gigi anak perempuan lebih cepat dibanding dengan anak laki-laki
disebabkan faktor hormon yaitu estrogen.
c. Faktor Ras
Waktu erupsi gigi orang Eropa dan campuran Amerika dengan Eropa lebih lambat
daripada waktu erupsi orang Amerika berkulit hitam dan Amerika Indian. Orang
Amerika, Swiss, Perancis, Inggris, dan Swedia termasuk dalam ras yang sama yaitu
Kaukasoid dan tidak menunjukkan perbedaan waktu erupsi yang terlalu besar.
d. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan tidak banyak mempengaruhi pola erupsi. Faktor tersebut adalah :
1. Sosial Ekonomi
2. Asupan Makanan
a. Kalsium
b. Fosfor
c. Magnesium
d. Fluor
e. Karbohidrat
f. Lemak
g. Protein
Pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi dalam 7 tahap, yaitu perkembangan, klasifikasi
dan erupsi(Ulin,2010). Tahapan perkembangan adalah sebagai berikut :
BAB III
METODE PENELITIAN (metodologi penelitian x)
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yang merupakan metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran masalah pada suatu kasus secara
objektif. Rancangan deskriptif ini berbentuk case control, yaitu rancangan kegiatan
dengan melakukan pengukuran pada saat bersamaan.
b. Variabel Penelitian
a) Variabel Pengaruh
a. Faktor Internal
1) Asupan makanan
b. Faktor Eksternal
1) Perilaku
2) Keturu2nan
3) Lingkungan
b) Variabel Terpengaruh
a. Pencabutan gigi susu
c. Definisi Operasional Variabel
1) Variabel Pengaruh
a. Variabel pengaruh dari dalam :
1. Asupan makanan
Asupan makanan adalah sebagai faktor pertumbuhan dapat
mempengaruhi erupsi dan proses kalsifikasi. Makanan yang kita
makan mempengaruhi gigi kita. Nutrisi penting untuk kalsifikasi
optimal gigi susu, sedangkan nutrisi pada masa balita dan anak-anak
penting untuk pertumbuhan gigi tetap (Dhika,2011). Faktor ini dikaji
dengan menggunakan kuesioner pilihan Ya-Tidak jawaban benar
diberikan skor 1 dan jawaban salah diberikan skor 0.
Tingkat pengetahuan yang dikategorikan sebagai berikut :
a. Pengetahuan baik ( 60 % - 100%)
b. Pengetahuan kurang (<50%)
BAB IV
RESUME HASIL
A. DEMOGRAFI
1. Desa Batursari
Berisi data jumlah penduduk desa batursari dan luas wilayah desa batursari yang
terletak di kecamatan Mranggen. Sarana pelayanan kesehatan terdekat bagi masyarakat
adalah puskesmas. Selain puskesmas terdapat sarana pelayanan kesehatan lain yang
ada di sekitar desa batursari. Berikut jarak desa Batursari dengan pelayanan kesehatan:
a. Puskesmas = 1 km
b. Bidan desa = 2 km
c. Dokter umum = 2 km
d. Dokter gigi = 2 km
2. Data SD N Batursari I
SD N Batursari I memiliki siswa dari kelas 1- 6 sebanyak 243 orang. Uji validitas
(Pearson Product) dan reliabilitas (Alpha Cronbach) instrumen penelitian dilakukan
pada sasaran kelas 1-5 yang pernah melakukan pencabutan gigi susu berjumlah 40
siswa.
Jumlah guru kelas sebanyak 6 orang, kepala sekolah 1 orang, dan 1 orang guru
olahraga. Bangunan SDN Batursari 1 terdiri dari 6 kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1
ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 kamar mandi guru, 3 kamar mandi
siswa.
B. HASIL PENELITIAN
1. Uji validitas kuesioner
a. Asupan makanan
Kuesioner asupan makanan terdiri dari 10 pertanyaan, dari 10 pertanyaan tersebut
ditemukan 1 pertanyaan dengan p value >0,444 (tidak valid) dan 9 pertanyaan
dengan p value <0,444 (valid) dan soal tidak valid yaitu pada pertanyaan nomer 6.
b. Perilaku
Kuesioner untuk variabel perilaku terdiri dari 10 pertanyaan, dari 10 pertanyaan
tersebut ditemukan 2 pertanyaan dengan p value >0,444 (tidak valid) dan 8
pertanyaan dengan p value <0,444 (valid) dan soal tidak valid yaitu pada
pertanyaan nomer 3 dan 5.
c. Lingkungan
Kuesioner untuk variabel lingkungan terdiri dari 10 pertanyaan, dari 10 pertanyaan
tersebut ditemukan 1 pertanyaan dengan p value >0,444 (tidak valid) dan 9
pertanyaan dengan p value <0,444 (valid) dan soal tidak valid yaitu pada
pertanyaan nomer 4.
d. Keturunan
Kuesioner untuk variabel keturunan terdiri dari 10 pertanyaan, dari 10 pertanyaan
tersebut ditemukan 3 pertanyaan dengan p value >0,444 (tidak valid) dan 7
pertanyaan dengan p value <0,444 (valid) dan soal tidak valid yaitu pada
pertanyaan nomer 3,4 dan 6.
2. Uji reliabilitas kuesioner
Hasil rekapan uji reliabilitas berdasarkan 4 faktor meliputi supan makanan, perilaku,
lingkungan dan keturunan. Dari 4 faktor tersebut mempunyai nilai signifikansi p.value
>0,6 dan kuesioner dinyatakan reliabel
3. Analisa data secara deskriptif
C. ANALISA PENYEBAB MASALAH
Setelah dilakukan analisa pengujian Odds Ratio maka didapatkan urutan penyebab
masalah sesuai dari kasus yang paling berisiko yaitu faktor keturunan, lingkungan, asupan
makanan dan perilaku merupakan faktor penyebab pencabutan gigi susu pada siswa SD N
Batursari I, karena nilai value Odds Ratio pada keempat faktor tersebut lebih dari satu,
sehingga keempat faktor tersebut menjadi faktor penyebab.