Anda di halaman 1dari 3

Raissa Anjani 25316026

TUGAS SMK3

SAFETY CLIMATE
Safety climate atau iklim keselamatan dapat didefinisikan sebagai persepsi
bersama di antara para anggota suatu dalam unit sosial, kebijakan, prosedur
dan praktek yang berkaitan dengan keselamatan dalam organisasi (Neal dan
Griffin, 2002). Menurut Guldenmund, iklim keselamatan mengarah kepada
sikap (persepsi) individu di dalam suatu organisasi terhadap keselamatan,
sedangkan safety culture atau budaya keselamatan lebih menekankan
kepastian dan keyakinan terhadap perilaku berdasarkan dalam kelompok
sosial. Budaya keselamatan dianggap lebih bersifat global dibandingkan
dengan iklim keselamatan karena memiliki persepsi dasar pada asumsi, nilai
dan norma serta keyakinan pekerja. Cheyne et al., mengemukakan bahwa
iklim keselamatan digunakan oleh para ahli untuk memahami budaya
organisasi pada waktu tertentu melalui penerapan manajemen keselamatan
kerja dan lingkungan kerjanya (Prasuad, 2014).
Pengukuran iklim keselamatan umumnya dilakukan dengan menggunakan
metode kuesioner unuk kaji diri (Guldenmund, 2000). Masalah utama dalam
pengukuran iklim keselamatan adalah menentukan elemen-elemen utama
yang diyakini oleh seluruh anggota dalam organisasi atau unit sosial sebagai
fungsi dari waktu (Prasuad, 2014).
Beberapa peneliti telah mengidentifikasi dimensi iklim keselamatan kerja
yang hasilnya berbeda-beda diantaranya Clarke (1999) mengemukakan 5
dimensi umum yaitu manajemen keselamatan, tanggung jawab dan
keterlibatan pekerja, tugas / lingkungan kerja, sikap manajemen dan
tindakan manajemen. Flin et al (2000) menemukakan 6 dimensi iklim
keselamatan kerja yaitu manajemen (pengawasan), system keselamatan,
risiko, pekerjaan, kompetensi, dan prosedur atau peraturan. Lin et al (2008)
membagi dimensi pokok iklim keselamatan kerja menjadi 7 dimensi yaitu
kesadaran dan kompetensi keselamatan kerja, komunikasi keselamatan
kerja, lingkungan organisasi, dukungan manajemen, pertimbangan risiko,
peringatan keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan kerja (Artikasari,
2016). Perbedaan dimensi disebabkan karenan adanya perbedaan persepsi
bagi setiap peneliti dan mengakibatkan kuesioner yang dibuat untuk
mengukur kondisi iklim keselamatan menjadi berbeda-beda pula.

Raissa Anjani 25316026 Safety Climate


Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kondisi iklim keamanan
kerja yaitu menggunakan Nordic Safety Climate Questionnaire (NOSACQ-50)
yang membagi dimensi pengukuran iklim kesehatan menjadi 7 bagian yaitu :
1. Manajemen prioritas keselamatan dan komitmen terhadap
keselamatan
2. Prioritas keamanan kelompok (grup) dan komitmen
3. Pembelajaran, komunikasi dan inovasi
4. Manajemen keadilan keselamatan
5. Kepercayaan terhadap manajemen
6. Kepercayaan terhadap kompetensi keselamatan rekan kerja
7. Kepercayaan terhadap keberhasilan umum sistem keselamatan
Berikut adalah beberapa prinsip dasar dalam melakukan pengukuran iklim
keselamatan dengan metode kuesioner (NCRWE, 2017) :
1. Pengukuran iklim keselamatan hanya boleh dilakukan jika ada
dukungan dari pihak manajemen termasuk juga tindakan yang akan
dilakukan setelah hasil pengukuran didapat.
2. Manajemen, supervisor dan semua pekerja harus ikut berpartisipasi
dan berkomitmen selama proses pengukuran iklim keselamatan.
3. Hasil survey harus dilihat sebagai umpan balik yang dapat digunakan
untuk perbaikan dikemudian hari, bukan sebagai bahan kritikan.
4. Partisipasi harus bersifat sukarela.
5. Harus dengan seizin responden yang akan dijamin anonimitasnya.
6. Karyawan harus memiliki hak untuk melihat dan membahas hasil
pengukuran iklim keselamatan, dengan kata lain hasil pengukuran
harus terbuka dan sederhana agar dapat dimengerti semua pekerja.
7. Penting untuk dapat membedakan kondisi dasar yang merupakan
bagian dari pekerjaan dan faktor yang dapat diubah.
8. Tidak ada solusi standar untuk pemecahan masalah.
9. Jika terjadi intervensi maka lebih baik dilakukan pengukuran ulang
dalam 1-2 tahun untk melihat apakah ada perubahan yang dilakukan.
10. Banyak tempat yang akan mendapatkan keuntungan dari
pengukuran dengan interval waktu tertentu sebagai konsep dari
pembelajaran.

Reference :

Artikasari, 2016. Pengaruh Iklim Keselamatan Terhadap Perilaku Aman Karyawan Rig
Operation PT. Asia Petrocom services Duri. FKM USU.
Neal, A., Griffin, M.A., 2002. Safety Climate and Safety Behaviour. Australian Journal of
Management 27 (Special Issue), 67-76.

Raissa Anjani 25316026 Safety Climate


Danish National Research Centre for the Working Environment (NRCWE), NOSACQ-50, Soft
Guidelines. http://www.arbejdsmiljoforskning.dk/Sp%C3%B8rgeskemaer/NOSACQ-
50/NOSACQ-50%20Soft%20guidelines.aspx?lang=da. Diakses pada 22 Februari 2017.
Prasuad, W. 2014. Peran Safety Climate dalam Fostering Budaya Keselamatan. Pusat Sains
dan Teknologi Bahan Maju BATAN. Serpong Tangerang Banten.

Raissa Anjani 25316026 Safety Climate

Anda mungkin juga menyukai