Disusun oleh:
Ayu Nurul Sabilla (145020301111005)
Ahmad Zaky Darmawan (145020307111009)
Devinta Mahardika (145020307111039)
Fithria Marta Paenan (145020307111045)
KELAS CA
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN PENGARUH DARI
PERBEDAAN BUDAYA SERTA UPAYA HARMONISASI
Budaya
Keterkaitan antara akuntansi dan budaya seperti yang diungkapkan oleh Violet
(1983,p.8), yaitu:
Akuntansi adalah sebuah institusi sosial yang dibentuk oleh budaya-budaya untuk
melaporkan dan menjelaskan fenomena sosial tertentu yang terjadi dalam transaksi ekonomi.
Sebagai sebuah institusi sosial, akuntansi telah menyatukan kebudayaan adat dan elemen-
elemen tertentu di dalam paksaan dari aturan-aturan budaya. Akuntansi tidak bisa
dipisahkan dan di analisa sebagai sebuah komponen yang bebas dari sebuah budaya. Seperti
umat manusia dan institusi sosial lainnya, sebuah produk dari budaya dan memberikan
perubahan pada kebudayaan yang menerapkannya. Karena akuntansi ditetapkan secara
budaya, adat istiadat, kepercayaan, dan instisusi mempengaruhinya.
Sistem nilai akuntansi lebih relevan digunakan oleh profesional atau kewenangan
perundang-undangan untuk sistem akuntansi sedangkan dorongan mereka akan menjadi
profesionalisme dan keseragaman dalam batasan-batasan, sehingga mereka difokuskan
dengan regulasi dan memperbesar dorongan dan penyesuaian. Berdasarkan nilai-nilai
akuntansi yang lebih relevan digunakan ukuran praktek dan penjabaran dari informasi terbuka
akan menjelaskan dengan sendirinya tentang koservatisme dan kerahasiaan ruang lingkup.
Perera (1989, p.47) menyajikan diskusi tambahan sebagai hubungan yang telah di
rangkum di figure 6.1. dia menyatakan:
Tingkatan tertinggi dari profesionalisme tingkatan terbaik dari regulasi mandiri
professional dan kebutuhan terendah untuk campur tangan pemerintah. Tingkatan dari
keseragaman utama dalam sebuah akuntansi daerah akan menjadi sebuah penyebab dimana
sistem akuntansi diterapkan. Tingkatan tertinggi dari keseragaman terendah
pengembangan keputusan secara professional dan yang paling kuat penerapan aturan-
aturan dan tatacara akuntansi. Jumlah dari konservatisme di dalam sebuah akuntansi daerah
akan mempengaruhi praktek- praktek ukuran yang digunakan. Tingkatan tertinggi dari
konservatisme yang paling kuat erat hubungannya dengan praktek-praktek ukuran
tradisional. Tingkatan dari kerahasiaan di dalam akuntansi daerah akan berpengaruh pada
penjabaran dari informasi terbuka dalam laporan akuntansi. Tingkatan paling tinggi dari
kerahasiaan, penjabaran ternedah dari keterbukaan.
Agama
Sebuah keputusan dari penelitian yang didasarkan pada budaya, khususnya pada
batasan dari Hofstede dan Gray, mencoba menjadikan sebuah negara memasukkan dalam satu
grup pemikiran mereka tersebut dalam istilah komunitas dan akuntansi daerah ini dirasakan
sebagai sajian pedoman di dalam proses keharmonisasian khususnya pada
pengidentifikasian batasan-batasan. Seperti yang mereka gambarkan, agama lebih penting
dari sebuah batasan nasional. Mereka mengetahui bagaimana budaya Islam, yang telah ada
di banyak negara, memiliki kecxenderungan gagal untuk menggabungkan praktek-praktek
akuntansi barat dan mereka menggambarkan bagaimana permaslahan agama sebelumnya
telah menempati ruang yang terbatas didalam kepustakaan akuuntansi. Mereka
menyatakan (p. 134):
Eksistensi kepustakaan berhubungan dengan interaksi aktifitas bisnis dan Islam
membutuhkan pengembangan untuk menangkap pengaruh-pengaruh khusus yang sesuai
dengan kepercayaan Islam dalam struktur bisnis dan keuangan tak lebih dari lingkup-lingkup
Islam.
Berdasarkan Hamid, Craig, dan Clarke (1993) larangan pembayaran bunga
...sejauh ini harmonisasi dirasa cukup penting untuk membawakan pelaksanaan dari
prosedur standar akuntansi barat dimana penghitungan bunga tersambung. Banyak standar
barat yang terdahulu dan sekarang membawakan prosedur yang tidak lengkap yang
termasuk nilai waktu dari konsep uang, yang tidak diakuai oleh Islam. (p. 144)