Anda di halaman 1dari 14

1.

Analisis nilai Headloss dan friksi pada tiap manometer


A. Analisis nilai Headloss pada tiap Manometer

Nilai headloss pada piezometer akan setara dengan selisih ketinggian pada pipanya,
sementara nilai headloss pada u-tube manometer dinyatakan dalam persamaan

hL=12.6 hutube

Persamaan tersebut didapatkan dari hasil penurunan rumus sebagai berikut ;

Perhatikan ilustrasi u-tube manometer berikut!

Ah B
h
C D
raksa
air

Pc = PD (diketahui rapat relative raksa 13.6)

PA + air.g.h + airg.h = PB + air.g.h + raksa.g.h

PA PB = (raksa - air) g. h (bagi kedua ruas dengan airg, sehingga PA PB = Head tekan)

( 136001000 ) . g . h
Htk = 1000. g

Htk = 12.6 h

Hubungkan pada persamaan bernouli untuk sistem tersebut

P A v2 P v2
+ + Z A= B + + Z hL
. g 2. g . g 2. g B

Asumsikan tidak terjadi perubahan kecepatan aliran karena luas permukaan pipa
selalu tetap, dan tidak ada perbedaan ketinggian antara titik A dengan titik B, sehingga
persamaan menjadi :

P A P B
0+0=hL
. g
hL=H tk

hL = 12.6 h

Nilai positif ataupun negatif pada headloss hanya menunjukkan arah aliran airnya
saja. Apabila asumsi arah aliran kita benar maka nilai headloss akan bernilai positif, begitu
pun sebaliknya.

h piezometer h U - Tube
variasi hl piezometer hl U-tube
(mm) Manometer
(m) manometer(m)
A B X Y
1 676,6 553,3 216,6 28,3 0,1233 2,37258
2 626,6 540 190 60 0,0866 1,638
3 586,6 525 171 78,3 0,0616 1,16802
4 560 515 162,3 92,6 0,045 0,87822
5 538,3 505 155 100 0,0333 0,693
6 510 493,3 143,3 111,6 0,0167 0,39942
Tabel 2.4 Tabel HeadLoss pada manometer

B. Analisis nilai koefisien friksi (f)

Untuk kedua jenis manometer, koefisien friksi (f) ditentukan dengan persamaan

L v2 hL D 2 g
hL=f
D 2g , sehingga f = L v2

Ket :

hL = head loss (m) D = diameter pipa (m)

L = panjang pipa (m) v = kecepatan aliran (m/s)

F = koefisien friksi

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa, besarnya headloss akan


berbanding lurus dengan besarnya koefisien kekasaran (f). Jika koefisien kekasaran nilainya
nesar maka headloss yang akdn dihasilkan pun akan beasr pula, sebaliknya.
Berikut merupakan data hasil pengambilan dan perhitungan nilai koefisien friksi;

hL
hL U-tube L pipa D pipa
variasi piezometer
manometer(m) (m) (m) V2 f
(m)

Piezomete u-tube
r manometer
1 0,1233 2,37258 0,524 0,003 313,96 4,4 x 10-5 0,000849
2 0,0866 1,638 0,524 0,003 204,55 4,8 x 10-5 0,000899
3 0,0616 1,16802 0,524 0,003 132,49 5,2 x 10-5 0,000990
4 0,045 0,87822 0,524 0,003 96,17 5,3 x 10-5 0,001026
5 0,0333 0,693 0,524 0,003 68,34 5,5 x 10-5 0,001139
6 0,0167 0,39942 0,524 0,003 31,02 6,0 x 10-5 0,001446
Tabel 2.5 Tabel nilai koefisien friksi di berbagai variasi

Adapun grafik yang menghubungkan nilai headloos dengan koefisien friksi;

Grafik Hubungan Headloss dengan Koefisien Friksi


2.5
2
1.5 f(x) = - 2822.1x + 4.18
Headloss 1 R = 0.72
0.5
0
0 1 f(x) = 2- 0.02x 3+ 0.13 4 5 6 7
R = 0.96
Koefisien Friksi

piezometer Linear (piezometer)


Linear (piezometer) manometer
Linear (manometer) Linear (manometer)

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui hubungan headloss dengan friksi. Pada
alat piezometer, dapat diketahui hubungan nilai headloss dengan nilai friksi yang
menunjukkan kurva linier dengan tren negatif atau turun. Sesuai dengan persamaan, nilai
headloss berbanding lurus dengan nilai dari koefisien friksi. Jika dilihat pada besarnya nilai
koefisien relasi yang besarnya 0,95, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antar kedua
variabel tersebut sangat kuat. Sedangkan untuk alat u-tube manometer, kurva yang dihasilkan
menunjukkan kurva linier dengan tren positif. Sama halnya dengan piezometer, nilai headloss
pada alat manometer ini berbanding lurus dengan besarnya koefisien friksi, dengan nilai
koefisien relasi sebesar 0,71.

2. Analisis Nilai koefisien Chezy

Koefsien Chezy dapat ditentukan nilai nya dengan persamaan sebagai berikut ;

v =

Ket :

V = Kecepatan aliran m/s


C = Koefisien Chezy
R = Jari jari hidrolis (luas lingkarang/Keliling lingkaran)
S = Slope/ Kemiringan (hl/l)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien Chezy berbanding
lurus dengan besarnya kecepatan aliran air maupun dengan besarnya slope (S). Jika nilai
kecepatan bernilai besar, maka koefisien Chezy yang dihasilkan akan besar pula. Berlaku
sebaliknya, jika nilai kecepatan aliran kecil maka koefisien Chezy yg dihasilkan akan kecil
pula. Berikut merupakan data hasil perhitungan ;

s R V C
varias hl piezometer hl U-tube
Piezomete u Piezomete
i (m) (m)
r tube r U tube
0,0007 17,7
1 0,1233 2,37258 0,235 4,53 5 2 1333,80 304,06
0,0007 14,3
2 0,0866 1,638 0,165 3,13 5 0 1284,63 295,38
0,0007 11,5
3 0,0616 1,16802 0,118 2,23 5 1 1225,83 281,51
0,0007
9,81
4 0,045 0,87822 0,086 1,68 5 1221,96 276,61
0,0007
8,27
5 0,0333 0,693 0,064 1,32 5 1197,46 262,49
0,0007
5,57
6 0,0167 0,39942 0,032 0,76 5 1139,16 232,93
Tabel 2.8 Tabel nilai Koefisien Chezy
Adapun grafik yang menghubungkan antara nilai koefisien Chezy dengan besar kecepatan
aliran ;

Grafik Hubungan Koefisien Chezy dengan Piezometer


1500
f(x) = 1071.17 exp( 0.01 x )
1000 R = 0.98
kecepatan aliran (v)
500

f(x) = 5.57x + 213.13


0
4 6R = 80.9110 12 14 16 18 20

Nilai Koefisien Chezy

piezometer Linear (piezometer)


Exponential (piezometer) U tube
Linear (U tube)

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui hubungan nilai kecepatan aliran (v)
dengan nilai koefisien Chezy. Pada alat piezometer, dapat diketahui hubungan nilai kecepatan
dengan nilai koefisien Chezy yang menunjukkan kurva linier dengan tren positif atau naik.
Sesuai dengan persamaan, nilai kecepatan berbanding lurus dengan nilai dari koefisien
Chezy. Jika dilihat pada besarnya nilai koefisien relasi yang besarnya 0,97, hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh antar kedua variabel tersebut sangat kuat. Sedangkan untuk
alat u-tube manometer, kurva yang dihasilkan menunjukkan kurva linier dengan tren positif.
Sama halnya dengan piezometer, nilai kecepatan pada alat manometer ini berbanding lurus
dengan besarnya koefisien Chezy yang dihasilkan, dengan nilai koefisien relasi sebesar
0,907.

3. Analisis Koefisien Hazen Williams

Koefisien Hazen-Williams dapat ditentukan dari persamaan


Q
Q=0.2785 C d2.63 s 0.54 , sehingga C= 0.2785d 2.63 s 0.54

Ket :

Q = debit actual (m3/s) S = kemiringan

d = diameter pipa (m) C = koefisien Hazen-Williams

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien Hazen wiliams
berbanding lurus dengan besarnya debit. Jika nilai debut bernilai besar, maka koefisien Hazen
williams yang dihasilkan akan besar pula. Berlaku sebaliknya, jika nilai debit kecil maka
koefisien Hazen williams yang dihasilkan akan kecil pula. Berikut merupakan data hasil
perhitungan ;

S C
hl piezometer (m)

hl U-tube (m)

d pipa (m)
L pipa (m)

Piezometer

Piezometer
Variasi

U tube
u tube

1 0,1233 2,37258 0,524 0,003 0,24 4,53 892,23 4405,32


2 0,0866 1,638 0,524 0,003 0,17 3,13 595,09 2911,07
3 0,0616 1,16802 0,524 0,003 0,12 2,23 398,46 1951,78
4 0,045 0,87822 0,524 0,003 0,09 1,68 286,54 1425,59
5 0,0333 0,693 0,524 0,003 0,06 1,32 205,30 1057,46
6 0,0167 0,39942 0,524 0,003 0,03 0,76 95,28 529,06
Tabel 2.6 Tabel nilai koefisien Hazen Williams di berbagai Variasi

Adapun grafik yang menghubungkan nilai debit dengan koefisien Hazen Williams

Grafik Hubungan Debit dengan Koefisien Hazen Williams

Nilai Debit f(x) = 0x


f(x)+=00x + 0
R = 0.98
R = 0.98
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

NIlai Koefisien Hazen Williams

Piezometer Linear (Piezometer)


Linear (Piezometer) U tube
Linear (U tube)
Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui hubungan nilai Debit (Q) dengan nilai
koefisien Hazen Willims. Pada alat piezometer, dapat diketahui hubungan nilai debit dengan
nilai koefisien Hazen Williams yang menunjukkan kurva linier dengan tren positif atau naik.
Sesuai dengan persamaan, nilai debit berbanding lurus dengan nilai dari koefisien Hazen
Willimas. Jika dilihat pada besarnya nilai koefisien relasi yang besarnya 0,97, hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh antar kedua variabel tersebut sangat kuat. Sedangkan untuk
alat u-tube manometer, kurva yang dihasilkan juga menunjukkan kurva linier dengan tren
positif. Sama halnya dengan piezometer, nilai debit pada alat manometer ini berbanding lurus
dengan besarnya koefisien Hazen Williams yang dihasilkan, dengan nilai koefisien relasi
sebesar 0,907

4. Analisis Koefisien Manning.

2 1 2 1
1 3 2 R3 S 2
Koefisien Manny ditentukan dari persamaan v n R S , sehingga n=
v

Ket :

V = kecepatan (m/s) S = kemiringan

R = jari jari hidrolis (luas/keliling) (m) n = koefisien Manny

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien Manning


berbanding lurus dengan besarnya Slope. Jika nilai Slope bernilai besar, maka koefisien
Manning yang dihasilkan akan besar pula. Berlaku sebaliknya, jika nilai Slope kecil maka
koefisien Manning yang dihasilkan akan kecil pula. Berikut merupakan data hasil
perhitungan ;

s R n
varia hl piezometer hl U-
Piezomet u Piezomet
si (m) tube(m) U tube
er tube er
0,0007
1 0,1233 2,37258 0,235 4,53 0,0040 0,018
5
0,0007
2 0,0866 1,638 0,165 3,13 0,0034 0,015
5
0,0007
3 0,0616 1,16802 0,118 2,23 0,0028 0,012
5
0,0007
4 0,045 0,87822 0,086 1,68 0,0024 0,011
5
0,0007
5 0,0333 0,693 0,064 1,32 0,0021 0,009
5
0,0007
6 0,0167 0,39942 0,032 0,76 0,0015 0,007
5
Tabel 2.7 Tabel nilai koefisien Manning

Adapun grafik yang menghubungkan nilai Slope dengan koefisien Mannning

Grafik Hubungan Slope dengan Koefisien Manning


0.02

f(x) = 0x + 0.01
0.02 R = 0.98
Piezometer
Linear (Piezometer)
Koefisien Manning 0.01 Linear (Piezometer)
U Tube
0.01 Linear (U Tube)
f(x) = 0.01x + 0
R = 0.98
0
0 2 4 6

Nilai slope

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui hubungan nilai Slope dengan nilai
koefisien Manning. Pada alat piezometer, dapat diketahui hubungan nilai slope dengan nilai
koefisien Manning yang menunjukkan kurva linier dengan tren positif atau naik. Sesuai
dengan persamaan, nilai slope berbanding lurus dengan nilai dari koefisien Manning. Jika
dilihat pada besarnya nilai koefisien relasi yang besarnya 0,98, hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh antar kedua variabel tersebut sangat kuat. Sedangkan untuk alat u-tube manometer,
kurva yang dihasilkan juga menunjukkan kurva linier dengan tren positif. Sama halnya
dengan piezometer, nilai Slope pada alat manometer ini berbanding lurus dengan besarnya
koefisien Manning yang dihasilkan, dengan nilai koefisien relasi sebesar 0,98.

5. Analisis keakuratan Piezometer dan U tube Manometer


Berdasarkan hasil pengambilan data dan perhitungan dari kedua alat manometer tersebut,
sebagian besar data yang diambil dari praktikum yang kemudian dihitung dengan persamaan
persamaan yang ada, mengahasilkan hasil yang sesuai dengan persamaan. Sehingga
mengahasilkan hasil data yang cukup akurat, khususnya pada alat piezometer. Dalam
percobaan kali ini, debit yang dihasilkan rata-rata memiliki nilai yang cukup besar. Jika
dianalisis, alat yang cocok agar tingkat keakuratan perhitungan data tinggi untuk debit yang
tinggi adala Piezometer. Tingkat keakuratan pada U tube manometer, lebih rendah
dibandingkan Piezometer. Hal ini disebakan karena U tube Manometer tidak terlalu cocok
untuk pengambilan data dengan debit yang tinggi.

6. Analisis perbedaan Piezometer dan U- Tube Manometer


A. Pieozometer
Sebuah piezometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan cairan statis di sistem dengan mengukur ketinggian yang kolom cairan naik
melawan gravitasi, atau perangkat yang mengukur tekanan (lebih tepatnya, kepala
pisometrik) dari tanah pada titik tertentu. Sebuah piezometer dirancang untuk
mengukur tekanan statis, dan dengan demikian berbeda dari tabung pitot dengan tidak
menunjuk ke dalam aliran fluida. Oleh karena itu alat ini cocok digunaka untuk aliran
yang memiliki debit besar.
Namun alat ini juga mempunyai kelemahan, beberapa kelemahan Piezometer
adalah:
Tidak dapat untuk mengukur tekanan fluida kompresibel (gas)
Tidak dapat untuk mengukur tekanan negatif (p < patm )

B. U Tube Manometer

C.
D. Manometer
suatu
tekananalat
menggunakan
cairan
perbedaan
untuk
antara
tertentu
tekanan adalah
pengukur
yang
kolom
mengukur
suatutekanan
dengan
titik
E.atmosfer(tekanan
F.terukur),
perbedaan
antara dua
Manometer
suatu
tekananalat
menggunakan
cairan tekanan
titik. atau
adalah
pengukur
yang
kolom
G.
H.perbedaan
untuk
antara
tertentu
tekanan mengukur
suatutekanan
dengan
atmosfer(tekanan
terukur),
perbedaan
antara dua titik
tekanan
titik. atau
I.
J. Manometer
suatu
tekananalat
menggunakan
cairan
perbedaan
untuk
antara
tertentu
tekanan adalah
pengukur
yang
kolom
mengukur
suatutekanan
dengan
titik
K.atmosfer(tekanan
terukur),
perbedaan
antara tekanan
dua titik. atau
Manometer ini tidak banyak bedanya dengan tabung piezometer, hanya saja
manometer ini berbentuk pipa U (U tube) dimana ujung yang satu melekat pada titik
yang diukur tekanannya sedang ujung yang lain berhubungan langsung dengan
udara luar (atmosfer).
Pipa U tersebut diisi dengan cairan yang berbeda dengan cairan yang mengalir di
dalam pipa yang akan diukur tekanannya. Misalnya berat jenis cairan di dalam pipa
adalah 1dan berat jenis cairan di dalam manometer adalah 2dimana2> 1.

Kelebihan utama Manometer tabung-U didasari kenyataan bahwa fluida pengukur


dapat berbeda dari fluida dalam bejana dimana tekanan akan ditentukan. Kontribusi
dari kolom gas di dalam manometer biasanya diabaikan karena berat gas sangat kecil.
Manometer tabung U juga banyak dipakai untuk mengukur perbedaan tekanan antara
dua bejana atau dua titik dalam sebuah sistem.

7. Analisis bahan pipa berdasarkan Koefisien Manning dan Chezy

Chezy coefficients (n) for common piping materials


Manning's Roughness
Surface Material
Coefficient
Asbestos cement 0.011
Asphalt 0.016
Brass 0.011
Brick 0.015
Canvas 0.012
Cast-iron, new 0.012
Clay tile 0.014
Concrete - steel forms 0.011
Concrete (Cement) - finished 0.012
Concrete - wooden forms 0.015
Concrete - centrifugally spun 0.013
Copper 0.011
Corrugated metal 0.022
Earth, smooth 0.018
Earth channel clean 0.022
Earth channel gravelly 0.025
Earth channel weedy 0.030
Earth channel - stony, cobbles 0.035
Floodplains - pasture, farmland 0.035
Manning's Roughness
Surface Material
Coefficient
Floodplains - light brush 0.050
Floodplains - heavy brush 0.075
Floodplains trees 0.15
Galvanized iron 0.016
Glass 0.010
Gravel, firm 0.023
Lead 0.011
Masonry 0.025
Metal corrugated 0.022
Natural streams - clean and straight 0.030
Natural streams - major rivers 0.035
Natural streams - sluggish with deep pools 0.040
Natural channels, very poor condition 0.060
Plastic 0.009
Polyethylene PE - Corrugated with smooth
0.009 - 0.015
inner walls
Polyethylene PE - Corrugated with corrugated
0.018 - 0.025
inner walls
Polyvinyl Chloride PVC - with smooth inner
0.009 - 0.011
walls
Rubble Masonry 0.017
Steel - Coal-tar enamel 0.010
Steel smooth 0.012
Steel - New unlined 0.011
Steel Riveted 0.019
Vitrified Sewer 0.013 - 0.015
Wood planed 0.012
Wood unplanned 0.013
Wood stove pipe, small diameter 0.011 - 0.012
Wood stove pipe, large diameter 0.012 - 0.013

Hazen-Williams coefficients (C) for common piping materials


Material Hazen-Williams Coefficient
ABS - Acrylonite Butadiene Styrene 130
Aluminum 130 - 150
Asbestos Cement 140
Asphalt Lining 130 - 140
Brass 130 - 140
Brick sewer 90 - 100
Cast-Iron - new unlined (CIP) 130
Cast-Iron 10 years old 107 - 113
Material Hazen-Williams Coefficient
Cast-Iron 20 years old 89 - 100
Cast-Iron 30 years old 75 - 90
Cast-Iron 40 years old 64-83
Cast-Iron, asphalt coated 100
Cast-Iron, cement lined 140
Cast-Iron, bituminous lined 140
Cast-Iron, sea-coated 120
Cast-Iron, wrought plain 100
Cement lining 130 - 140
Concrete 100 - 140
Concrete lined, steel forms 140
Concrete lined, wooden forms 120
Concrete, old 100 - 110
Copper 130 - 140
Corrugated Metal 60
Ductile Iron Pipe (DIP) 140
Ductile Iron, cement lined 120
Fiber 140
Fiber Glass Pipe FRP 150
Galvanized iron 120
Glass 130
Lead 130 - 140
Metal Pipes - Very to extremely smooth 130 - 140
Plastic 130 - 150
Polyethylene, PE, PEH 140
Polyvinyl chloride, PVC, CPVC 150
Smooth Pipes 140
Steel new unlined 140 - 150
Steel, corrugated 60
Steel, welded and seamless 100
Steel, interior riveted, no projecting rivets 110
Steel, projecting girth and horizontal rivets 100
Steel, vitrified, spiral-riveted 90 - 110
Steel, welded and seamless 100
Tin 130
Vitrified Clay 110
Wrought iron, plain 100
Wooden or Masonry Pipe - Smooth 120
Wood Stave 110 - 120
Berdasarkan hasil perhitungan, jika hasil data dibandingkan dengan dengan kedua
tabel referensi maka tidak terdapat bahan atau jenis material yang sesuai dengan kedua Alat
tersebut. Hal ini disebabkan karena kesalahan praktikan saat pengambilan data.

8. Analisis Kecepatan (v) dengan Koefisien Friksi


Untuk kedua jenis manometer, koefisien friksi (f) ditentukan dengan persamaan

L v2 hL D 2 g
hL=f
D 2g , sehingga f = L v2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa koefisien friksi berbanding terbalik
dengna besarnya kecepatan. Jika nilai kecepatan semakin besar maka koefisien yag
dihasilkan akan kecil, begitu pun sebaliknya. Berikut merupaka grafik yang menguhbungkan
kedua varibel tersebut;

Hubungan Kecepatan dengan Friksi


20
18 Hubungan Kecepatan
dengan Friksi pada
16 f(x) = - 2.3x + 19.25 Piezometer
R = 0.98
14 f(x) = - 1.84x + 30.62Linear (Hubungan
R = 0.83 Kecepatan dengan
12 Friksi pada
Piezometer)
Kecepatan 10 Hubungan Kecepatan
8 dengan Friksi pada U
6 tube Manometer
Linear (Hubungan
4 Kecepatan dengan
2 Friksi pada U tube
Manometer)
0
0 2 4 6 8 10121416

Koef. Friksi

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui hubungan nilai Koefisien Friksi dengan
besarnya kecepatan. Pada alat piezometer, dapat diketahui hubungan nilai kecepatan dengan
nilai koefisien friksi yang menunjukkan kurva linier dengan tren negatif atau turun. Sesuai
dengan persamaan, nilai kecepatan berbanding terbalik dengan nilai dari koefisien Friksi.
Jika dilihat pada besarnya nilai koefisien relasi yang besarnya 0,98, hal ini menunjukkan
bahwa pengaruh antar kedua variabel tersebut sangat kuat. Sedangkan untuk alat u-tube
manometer, kurva yang dihasilkan juga menunjukkan kurva linier dengan tren negatif. Sama
halnya dengan piezometer, nilai kecepatan pada alat manometer ini berbanding terbalik
dengan besarnya koefisien Friksi yang dihasilkan, dengan nilai koefisien relasi sebesar 0,98.

Anda mungkin juga menyukai