ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the antioxidant activity of phenolic extracts of
cassava tuber cortex white meat and yellow meat. Cortex cassava tubers extracted by
methods reflux. After that, extract total phenolic content in the test. Determination of the free
radical scavengers activities determined using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazil). The
results of this study indicate that extracts of the cortex of cassava tubers and white flesh and
yellow flesh contains total phenolic respectively 48.87 0.057; 56.43 0.174 mg / kg.
Activities are free radical scavengers with DPPH showed that cassava tuber cortex extract
yellow flesh has a radical antidote activity higher than white flesh extract. The result showed
that phenolic extracts of cassava tuber cortex has antioxidant activity.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak fenolik
cortex umbi ubi kayu daging putih dan daging kuning. Cortex umbi ubi kayu diekstrak
dengan metode refluks. Setelah itu, ekstrak di uji kandungan total fenolik. Penentuan
aktivitas penangkal radikal bebas ditentukan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-
picrylhidrazil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak cortex umbi ubi kayu daging
putih dan daging kuning mengandung total fenolik berturut-turut 48,870,057; 56,430,174
mg/kg. Aktivitas penangkal radikal bebas dengan metode DPPH menunjukan bahwa ekstrak
cortex umbi ubi kayu daging kuning memiliki aktivitas penangkal radikal yang lebih tinggi
dari ekstrak daging putih. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak fenolik cortex umbi
ubi kayu memiliki aktivitas antioksidan.
127
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
128
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
diperoleh ekstrak cortex umbi Manihot pelarut etanol 60%. Rendemen Hasil
esculenta. ekstraksi CUK Dengan menggunakan
metode refluks dapat dilihat pada tabel 2.
Penentuan Kandungan Total Fenolik Rendemen menandakan banyaknya
Kandungan total fenolik ekstrak komponen yang tertarik didalam ekstrak
cortex umbi Manihot esculenta ditentukan CUK.
menggunakan metode Folin Ciocalteu Tabel 1. Rendemen hasil ekstrak
(Conde et al., 1997). Sebanyak 0,1 mL Cortex Umbi ubi kayu
larutan ekstrak dimasukkan ke dalam Ekstrak Rendemen Warna
masing-masing tabung reaksi yang telah (g)
CUDP 2,09 Coklat
diberi lebel lalu ditambahkan 0,1 mL
Kemerahan
reagen Folin Ciocalteu 50%. Campuran CUDK 2,42 Coklat
tersebut divortex, lalu ditambahkan 2 mL. Kemerahan
larutan natrium karbonat 2%, Selanjutnya Ket : CUDP(Cortex ubi kayu daging
campuran diinkubasi dalam ruang gelap putih); CUDK(Cortex ubi kayu daging
selama 30 menit. Absorbansinya dibaca kuning) ; Ekstraksi menggunakan pelarut
pada 750 nm. etanol 60%.
129
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
dan CUDK. Hasil penentuan kandungan aktivitas antioksidatif dari ekstrak CUK.
fitokimia ekstrak CUK dapat dilihat pada Kemampuan antioksidatif dari ekstrak
tabel 2. CUK disebabkan oleh adanya senyawa-
Tabel 2. Hasil Uji Kandungan senyawa kimia yang dapat berperan
Fitokimia Cortex Umbi ubi kayu sebagai antioksidan. .
Ekstrak
Fenolik Tanin Flavonoid Hasil kandungan total fenolik,
(mg/kg) (mg/kg) (mg/kg) dapat dipengaruhi dari proses ekstraksi
CUDP 48,870,057 14,130,001 1,660,001
dengan refluks. Menurut Jeong et al
CUDK 56,430,174 12,870,007 1,410,001 (2004), perlakuan panas dapat
Ket : CUDP(Cortex ubi kayu daging membebaskan dan mengaktifkan berat
putih); CUDK(Cortex ubi kayu molekul rendah dari sub unit molekul
daging kuning) ; Ekstrak dibuat polimer yang berberat molekul tinggi
1000 ppm sehingga efektif untuk meningkatkan
kandungan fenolik dalam tanaman. Dalam
Dari kedua varietas ubi yang diuji, hal ini proses ekstraksi dengan cara panas
semuanya memiliki kandungan fenolik, atau ekstraksi refluks dapat meningkatkan
flavonoid, dan tanin yang tidak jauh kandungan fenolik yang terdapat dalam
berbeda. Hasil ini mengindikasikan bahwa Ekstrak CUK. Selain proses ekstraksi
ekstrak CUK kaya akan kandungan pelarut juga mempengaruhi total fenolik
fitokimia. Dari data secara kuantitatif yang di hasilkan dalam penelitian
menunjuk bahwa kandungan total fenolik, Hardiana (2012) menunjukkan bahwa
flavonoid dan tanin pada kedua varietas senyawa golongan fenol banyak terdapat
kelihatan tidak jauh berbeda. pada fraksi etanol dan kloroform. Hal ini
Penentuan kandungan total fenolik dapat terjadi karena senyawa golongan
dilakukan dengan menggunakan metode fenol bersifat polar atau semi polar (Hayati
Folin Ciocalteu. Penentuan kandungan dkk, 2010)
total fenolik ini dilakukan untuk Penentuan kandungan total tanin
mengetahui potensi antioksidan dalam dinyatakan sebagai milligram katekin per
suatu ekstrak. Dalam penelitian ini, total kilogram ekstrak (Rorong, 2010)
fenol dalam ekstrak diukur dengan standar menyatakan bahwa. Dari tabel 2
asam galat (mg/kg) (Suryanto,2009). menunjukan bahwa kandungan total tanin
Kandungan total fenolik dalam sampel lebih tinggi terdapat pada Ekstrak CUDP
ditentukan berdasarkan kemampuan (14,13mg/kg) dan pada Ekstrak CUDK
senyawa fenolik dalam umbi ubi kayu , rendah (12,87mg/kg). Hasil kandungan
bereaksi dengan asam fosfomolibdat- total tanin tidak sejalan dengan kandungan
fosfotungstat dalam reagen Folin-ciocalteu total fenolik hal ini diduga, dalam ekstrak
yang berwarna kuning dan akan berubah CUDK memiliki kandungan fenolik selain
menjadi warna biru (Suryanto, 2012). Dari tanin. Golongan fenolik selain tanin yaitu
hasil yang didapat kandungan total fenolik saponin, asam fenolat.
dari ekstrak CUDK 56,43 mg/kg lebih Adanya kandungan tanin dalam
tinggi dari ekstrak CUDP 48,87 mg/kg. ekstrak CUK dikarenakan pada ubi kayu
Ekstrak CUDK dikarakterisasi sebagai banyak mengandung senyawa karbohidrat
ekstrak yang memiliki kandungan total yang dapat dihidrolisis menjadi glukosa
fenolik yang tinggi dibandingkan ekstrak oleh asam. Coursey (1973) menyatakan
CUDP. Besarnya total fenolik pada ekstrak didalam akar, cabang dan daun ubi kayu
CUDK diduga karena komponen fenolik terdapat zat racun asam sianida, baik
yang ada pada ekstrak CUDK lebih banyak dalam bentuk bebas maupun senyawa
daripada ekstrak CUDP. Tinggi rendahnya kimia, yaitu glikosida, sianogen
kandungan total fenolik dalam ekstrak pseulonathin, linamarin dan
CUK berhubungan langsung dengan metilinamarin/lotausralin. Pada saat panen,
130
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
50
ini tidak sesuai dengan uji fenolik diduga
bahwa kandungan fenolik pada CUDK 40
bukan kelompok fenolik flavonoid. 30
Kandungan total flavonoid yang
20
dihasilkan dalam penelitian ini sangat
rendah hal ini disebabkan karena pada 10
proses ekstraksi sampel menggalami 0
pemanasan. Selawa (2013) menyatakan CUDP CUDK
bahwa proses pemanasan dapat membuat Ekstrak
kadar dari senyawa flavonoid berkurang. Gambar 1. Diagram aktivitas
Proses pemanasan ini dapat antioksidan pada Cortex umbi ubi
mengakibatkan penurunan kadar total kayu daging putih dan daging
flavonoid sebesar 15 78 % kuning; CUDP(cortex ubi kayu
(Lusivera,2002). daging putih); CUDK(cortex ubi
kayu daging kuning).
Aktivitas Penangkal Radikal bebas
dengan DPPH Dari gambar 1 dapat diketahui
Aktivitas penangkal radikal bebas bahwa aktivitas antioksidan yang tinggi
dari Ekstrak CUK dilakukan dengan terdapat dalam ekstrak CUDK 89,6%
metode penangkal radikal bebas DPPH. kemudian ekstrak CUDP 85,6%. Hal ini
Radikal DPPH adalah radikal bebas stabil di tandai dengan Pemudaran warna yang
dan menerima satu elektron atau hidrogen terjadi yaitu dari warna ungu ke kuning,
menjadi molekul yang stabil warna kuning pada ekstrak CUDK lebih
(Matthaus,2002). Pengujian aktivitas pudar dari pada ekstrak CUDP. Hasil ini
penangkap radikal bebas DPPH secara menunjukan bahwa ekstrak CUDK lebih
spektrofotometer dilakukan dengan banyak mengekstrak komponen fenolik
131
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
132
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493
133