Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Topik : Penyuluhan Hipertensi


Sasaran : Pasien Dengan Hipertensi
Waktu : 14.00-15.00 WIB
Hari/Tanggal : Kamis, 6 April 2017
Tempat : RSUD Pandan Arang Boyolali
Pemateri : Rahmad

I. Latar Belakang
Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan
10% lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan
hipertensi sekunder dapat diketahui penyebabnya, dan dari golongan ini hanya
beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh karena itu, upaya
penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas. Banyak penelitian
dilakukan terhadap hipertensi primer, baik mengenai patogenesis maupun tentang
pengobatannya.

II. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, di harapkan keluarga
mampu memahami tentang hipertensi.
b. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, di harapkan keluarga
mampu menjelaskan dan menyebutkan tentang :
1. Pengertian hipertensi
2. Klasifikasi hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Gejala hipertensi
5. Pencegahan dan Pengobatan
6. Komplikasi

III. Waktu dan tempat

1
1. Waktu : 1x30menit
2. Tempat: RSUD Pandan Arang
IV. Metode dan media
1. Metode: Ceramah, Diskusi, dan tanya jawab
2. Media : Leaflet
V. Strategi pelaksanaan
1. Setting tempat

Penyaji

peserta

2. Penyuluh : Rahmad

VI. Kegiatan penyuluhan


N RESPON YANG
TAHAP KEGIATAN
O DIHARAPKAN
1. PraInteraksi a. Salam pembuka a. Peserta menjawab salam
5 menit b. Perkenalan b. peserta menerima
perkenalan perawat
c. Penyampaian tujuan c. peserta mengerti tentang
tujuan Penkes
d. Kontrakwaktu d. peserta menyetujui kontrak
waktu
e. Apersepsi e. peserta mampu
menyampaikan
pendapatnya
2. Interaksi a. Menjelaskan isi dari
20menit materi yg diberikan : a. Peserta mendengarkan dan
1. Pengertian hipertensi
memperhatikan
2. Klasifikasi hipertensi
b. peserta kooperatif
3. Penyebab hipertensi
4. Tanda dan gejala
hipertensi
5. Pencegahan dan
pengobatan hipertensi
6. Komplikasi hipertensi
3. Terminasi a. Evaluasi pelaksanaan a. Peserta mampu menjawab
5 menit Penkes pertanyaan penyaji
b. Kesimpulan dari Penkes b. peserta memperhatikan
c. Salam penutup c. peserta menjawab salam

2
VII. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Sruktur
1) Persiapan peserta sudah terlaksana dengan baik berupa kontrak
waktu, topik, dan tempat
2) Persiapan alat bantu dan media yang digunakan dengan baik
b. Evaluasi Proses
1) Pasien mampu mengikuti pendidikan kesehatan dengan baik
sampai selesai.
2) Peserta kooperatif dalam mengikuti pendidikan kesehatan.
3) peserta dapat bekerja sama dengan penyuluh
4) Media dan alat bant dapat digunakan dengan baik.
5) Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan pendidikan
kesehatan.
c. Evaluasi Hasil
1) Evaluasi Kognitif
Setelah mengikuti PENKES, diharapkan peserta mampu :
1. Pengertian hipertensi
2. Klasifikasi hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Pencegahan dan pengobatan hipertensi
6. Komplikasi hipertens
2) Evaluasi Afektif
Peserta berjanji akan waspada terhadap penyakit hipertensi
3) Evaluasi Psikomotorik
Peserta mampu memahami penyakit hipertensi
VIII. Daftar Pustaka
1. Donges Marilyn.2005. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3.
Jakarta :EGC
2. Wahyudi Nugroho .2005. Keperawata Gerontik edisi 2.
Jakarta.EGC
3. R. Budhie Darmojo.2003. Geriatri. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
4. Suddart & Brunner.2007. Keperawatan medikal bedah vol 2.
Jakarta : EGC
5. Www. Hipertensi-pada-lansia.html

3
IX. Lampiran Materi
HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah tinggi ( hipertensi ) adalah suatu peningkatan tekanan
darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala, dimana tekanan abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan
jantung, dan kerusakan ginjal.

4
Tekanan darah dapat juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di
waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Tekanan darah
dikatakan normal apabila tekanan sistole adalah 140 mmHg (berkisar antara
120 130 mmHg) dan tekanan diastole adalah 90 mmHg (berkisar antara 75
85 mmHg ).

B. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Normal Di bawah 130 mmHg Di bawah 85 mmHg
Normal tinggi 130 139 mmHg 85 89 mmHg
Hipertensi ringan 140 159 mmHg 90 99 mmHg
Hipertensi sedang 160 179 mmHg 100 109 mmHg
Hipertensi berat 180 209 mmHg 110 119 mmHg
Hipertensi maligna 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih

C. Penyebab Hipertensi
Tekanan darah tinggi tidak diketahui penyebabnya. Walaupun
demikian para peneliti mengidentifikasikan adanya faktor resiko yaitu riwayat
kelurga yang pernah menderita darah tinggi.
Adapun penyebab hipertensi antara lain :
1. Hipertensi primer : 90 95 %
2. Hipertensi sekunder : 5 10 %
Sekitar 90 95 % hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan
keadaan ini dikenal sebagai hipertensi primer atau hipertensi esensial.
Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab ; beberapa
perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama
menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder :
1) Penyakit ginjal
2) Kelainan hormonal
3) Obat-obatan
4) Penyebab lain : kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif
(malas berolah raga), stress, alkohol atau garam dalam makanan ; bisa
memicu terjadinya hipertensi.
Stress

5
Stress memang tidak diragukan lagi dapat meningkatkan tekanan
darah dalam jangka pendek dengan cara mengaktifkan bagian otak dan sistem
syaraf yang biasanya mengendalikan tekanan darah secara otomatis. Dan
stress sulit untuk diberi batasan / diukur, karena peristiwa yang menimbulkan
stress pada seseorang belum tentu menimbulkan stress pada orang lain.
Alkohol
Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan minum alkohol secara
berlebihan dan tekanan darah cenderung turun bilamana konsumsi alkohol
dihentikan / dibatasi.
Teh dan Kopi
Minum banyak kopi atau teh dapat juga menimbulkan denyut jantung
dan tekanan darah meningkat untuk sementara waktu. Namun hanya sedikit
bukti yang menunjukkan bahwa kedua minuman tersebut dapat
menimbulakan tekanan darah tinggi dalam jangka panjang.
Merokok
Merokok mempermudah terjadinya penyakit pembuluh darah jantung,
otak, dan kaki. Merokok dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung
dan tekanan darah tinggi dalam jangka panjang.
Latihan
Tekanan darah meningkat selama berlatih, dan tergantung jenis latihan
yang dilakukan. Seperti berlari atau bersepeda.

D. Gejala Hipertensi
Sebagian besar hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara
kebetulan beberapa gejala terjadi bersamaan dan dianggap berhubungan
dengan hipertensi.
Gejala sakit kepala, perdarahan hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan ; bisa saja terjadi pada setiap orang, baik pada penderita hipertensi,
maupun pada orang dengan tekanan darah normal.
Bila hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
gejala sakit kepala, insomnia (susah tidur), kelelahan, gelisah, mual, muntah,
sesak nafas, keguguran, pembengkakan pada kaki (oedema), dan pandangan

6
menjadi kabur dan lain-lain. Kadang dapat terjadi penurunan kesadaran
bahkan koma (ensefalopati hipertensif).
Tekanan darah tinggi dapat juga merusak bagian dalam arteri yang
kecil, kemungkinan dapat berlanjut menjadi bekuan darah. Apabila ini terjadi,
tekanan darah akan berakibat tergantung dari lokasi
pembuluh darah yang mengalami kerusakan :
- Otak yang menjadi stroke
- Retina , menjadi buta
- Jantung, menjadi serangan jantung
- Ginjal, ada protein di dalam urin, menjurus ke gagal ginjal.

E. Pencegahan dan Pengobatan


Perubahan gaya hidup bisa membantu mengendalikan hipertensi..
1) Olahraga dan mempertahankan berat badan tetap normal
2) Makanan sehat rendah lemak, dan kaya sumber mineral dan vitamin
alami
3) Obat anti hipertensi
4) No smoking, no alkohol, no stress
Pengobatan ditujukan untuk menurunkan morbiditas / mortalitas
dengan menurunkan tekanan darah mengontrol faktor-faktor resiko.
Pengobatan non farmakologis dengan mengubah pola hidup, yakni
menurunkan berat badan bila gemuk, aerobik, mengurangi garam (<60
gr/hari), mengurangi kolesterol, no alkohol, no smoking, no stress.
Untuk mengobati hipertensi yang tidak diketahui sebabnya, biasanya
dokter akan mengadakan pendekatan selangkah demi selangkah.
Langkah 1
Mengubah gaya hidup, seperti mengurangi berat badan (bila
diperlukan), membatasi minuman alkohol, olahraga secara teratur, kurangi
pemakaian garam, dan berhenti merokok.
Langkah 2
Bila langkah 1 gagal, dilanjutkan dengan pemberian obat-obatan.
Obat-obatan yang sesuai dengan penurunan tekanan darah tinggi termasuk di
ureter dan beta bloker.
Langkah 3

7
Bila seseorang tidak mencapai tekanan darah yang diinginkan / tidak
memberikan kemajuan, dokter akan meningkatkan dosis pengobatan, atau
menambah jenis obat lainnya.
Langkah 4
Bila seseorang belum juga merasa sehat dengan tekanan darahnya /
belum ada kemajuan tentang tekanan darahnya, dokter akan menambah untuk
kedua / ketiga kalinya dengan obat-obatan sejenis / jenis lainnya atau diuretik
(jika belum diberikan sebelumnya).
Obat-obat anti hipertensi :
- Diuretika - Calcium antagonis
- Potassium sparing - Dihydropyridines
- Adrenergic inhibitors - Centrally acting
- Alpha beta blocker - Alpha -2 agonist
- Alpha 1 receptor blocker - Rauwolfia alkoloids
- ACE inhibitor - Direct vasodilatasi

F. Komplikasi
Komplikasi atau penyulit yang dapat terjadi pada hipertensi yaitu :
Jantung : Hipertrofi ventrikel kiri, payah jantung, penyakit
jantung koroner
Pembuluh darah : Aneurysma, obstruksi
Otak : TIA, CVA, Encephalopatia hipertensi
Ginjal : Gagal ginjal menahun
Mata : Edema pupil, perdarahan, eksudasi pada hipertensi
maligna

Anda mungkin juga menyukai