Anda di halaman 1dari 25

Teori Tujuan Negara - Setiap negara yang tumbuh dan berkembang di dunia mempunyai tujuan yang hendak

dicapai dan menjadi motivasi dari didirikannya negara yang bersangkutan. Tujuan negara sangat berhubungan
dengan organisasi negara yang bersangkutan. Tujuan negara merupakan pedoman untuk mengarahkan segala
kegiatan negara, menyusun dan mengendalikan alat perlengkapan negara serta kehidupan rakyatnya.

Pada saat ini terdapat berbagai macam perspektif mengenai tujuan negara. Berkaitan dengan hal tersebut para
ahli mengemukakan rumusan tujuan negara yang berbeda satu dengan yang lainnya. Berikut ini
dipaparkan teori tujuan negara yang dikemukakan para ahli.

a. Teori Plato
Teori Plato menyatakan bahwa negara bertujuan untuk memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai makhluk sosial.

b. Teori Negara Kekuasaan


Ada dua tokoh yang menganut teori Negara Kekuasaan , yaitu Shang Yang dan Nicholo Machiavelli. Menurut
Shang Yang, tujuan negara adalah mengumpulkan kekuasaan yang sebesar-besarnya. Tujuan tersebut dapat
dicapai dengan cara menyiapkan tentara yang kuat, berdisiplin dan bersedia menghadapi segala kemungkinan
sehingga negara akan kuat.

Sebaliknya, rakyat harus lemah sehingga tunduk kepada negara. Senada dengan Shang Yang, Machiavelli
mengatakan bahwa tujuan negara adalah menghimpun dan memperbesar kekuasaan negara agar tercipta
kemakmuran, kebesaran, kehormatan dan kesejahteraan rakyat.
c. Teori Teokratis (Kedaulatan Tuhan)
Menurut teori Teokratis, tujuan negara adalah untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman serta tentram
dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan. Pimpinan negara menjalankan kekuasaannya hanyalah
kekuasaan Tuhan yang diberikan kepadanya. Di antara para filusuf yang menganut teori ini adalah Thomas
Aquinas dan Agustinus.

d. Teori Negara Polisi


Menurut teori Negara Polisi, negara bertujuan semata-mata menjaga keamanan dan ketertiban negara serta
pelindung hak serta kebebasan warganya. Untuk mencapai hal itu, perlu dibentuk peraturan perundangundangan
yang mencerminkan kehendak seluruh rakyat. Di sisi lain, negara tidak boleh turut campur dalam urusan pribadi
dan ekonomi warganya. Teori ini digulirkan oleh Immanuel Kant.

e. Teori Negara Hukum


Dalam pandangan teori Negara Hukum, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum dengan
berdasarkan dan berpedoman pada hukum. Dalam negara hukum segala kekuasaan alat-alat pemerintahannya
didasarkan atas hukum. Semua orang tanpa kecuali harus tunduk dan taat pada hukum, hanya hukumlah yang
berkuasa dalam negara itu. Teori ini digulirkan oleh Krabbe.

f. Teori Negara Kesejahteraan


Tujuan negara menurut teori ini adalah untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Dalam hal ini negara
dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama, yaitu suatu tatanan masyarakat yang didalamnya
terdapat kebahagian, kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat negara tersebut. Pencetus teori ini
adalah Mr. Kranenburg.
Pembukaan UUD 1945
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan
selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,2. kemanusiaan yang adil dan beradab,3. persatuan Indonesia, dan4. kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,5. serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
* Dalam Pembukaan Undang-undang dasar 1945 ini tercantum cita-cita, dan Tujuan Bangsa Indonesia yaitu :
Cita-cita Bangsa Indonesia : Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
negara Indonesia, yang 1. Merdeka, 2. Bersatu, 3. berdaulat, 4. adil dan 5. makmur.
Tujuan Bangsa Indonesia :1. Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.2. Memajukan kesejahteraan umum / bersama 3.
Mencerdaskan kehidupan bangsa4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.
Itulah tujuan dan cita-cita Bangsa Indonesia Setiap pemimpin bangsa ini pasti menginginkan amanat cita-cita
dan tujuan itu dicapai. Pasti ada yang sudah dicapai, namun ada juga yang belum. sudah 67 Tahun dari
kemerdekaan apakah cita-cita dan tujuan bangsa itu masih terus diupayakan atau malah mereka sudah lupa yang
namanya "Dasar" ??
Cita-cita bangsa Indonesia sangat sederhana. Bangsa Indonesia hanya ingin mewujudkan suatu negara yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Cita-cita bangsa Indonesia itu diformulasikan dengan baik dalam
alinea ke-2 Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Formulasi itu berbunyi : Dan perjuangan
pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan Rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur .

Selain itu, Tujuan Nasional Bangsa Indonesia Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 :
1. Membentuk suatu pemerintahan Negara Republike Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum / bersama
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan kedilan sosial.
CITA- CITA, TUJUAN DAN VISI NEGARA INDONESIA
Bangsa Indonesia bercita-cita
mewujudkan negara yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Dengan rumusan singkat, negara Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Hal ini sesuai dengan amanat dalam Alenia II Pembukaan UUD 1945 yaitu negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat adil dan makmur.

Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar dalam alenia IV Pembukaan


UUD 1945. Secara rinci sbagai berikut :
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan Kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai , demokratis, berkeadilan,
berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh
manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa dan berahklak mulia, cita tanah air, berkesadaran
hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi serta
berdisiplin.

Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila.


Pancasila terdiri dari limasila. Kelima sila itu adalah:
Ketuhanan yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusayawaratan
perwakilan,
dan Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Sudah Tercapaikah Tujuan Negara Indonesia?

Pertanyaan di atas memang terlihat sederhana namun jawabannya perlu perenungan secara
mendalam. Mencapai tujuan bukanlah hal yang mudah apa lagi tujuan dari sebuah Negara. Dalam
mencapai suatu tujuan harus membuat strategi-strategi apa saja yang akan dilakukan, jika sudah ada
strateginya langkah selanjutnya ialah mengimplementasikannya, saat pelakasanaan tahap ini di
lapangan biasanya tidak sesuai dengan yang diharapkan atau sering terjadi kesalahan yang dapat
menghadang untuk tercapainya sebuah tujuan.

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan Undang
Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu;
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.

Dari 4 poin di atas dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia melindungi tanah air dan
seluruh warga negara Indonesia baik yang berada di dalam maupun di luar negeri. Selain itu negara
kita menginginkan kemajuan kesejahteraan umum yang dimaksud ialah rakyat yang bahagia, makmur,
adil dan sentosa. Indonesia pun turut berperan aktif dalam kegiatan pendidikan bagi generasi muda
yang cerdas. Tak ketinggalan, Indonesia juga ambil bagian dalam menjaga perdamaian dunia untuk
kepentingan bersama serta tunduk pada perserikatan bangsa-bangsa. Namun apakah tujuan tersebut
sudah tercermin dalam nilai kehidupan bangsa Indonesia saat ini?
Seperti yang kita ketahui pemerintah dari masa ke masa selalu berusaha untuk mencapai
tujuan tersebut. Bila dilihat dari sisi kehidupan bangsa Indonesia sekarang ini, tujuan tersebut
bukanlah belum tercapai, menurut saya tujuan tersebut sudah tercapai namun saja belum bisa
dikatakan sempurna. Banyak usaha yang masih harus dilakukan guna mencapai tujuan tersebut secara
maksimal dan memperbaiki kekurangan yang ada. Siapakah yang harus bertanggung jawab akan hal
ini? Pemerintah atau masyarakat?
Pemerintah dan masyarakat sama-sama memiliki tanggung jawab akan hal ini. Keseriusan
dari pemerintah tentunya sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan bangsa Indonesia
yang pertama ialah melindungi segenap bangsa indonesia. Melindungi segenap bangsa Indonesia
artinya pemerintah berupaya untuk melindungi seluruh bangsanya. Bisa kita lihat upaya pemerintah
dalam hal ini adalah membentuk pertahanan dan keamanan yang kokoh, semakin ke depan pertahanan
tersebut semakin diperkokoh demi memberi rasa aman terhadap rakyat Indonesia. Tapi keyataannya
sekarang, masyarakat Indonesia merasakan bahwa pertahanan dan keamanan kurang bekerja dengan
sempurna. Contoh kecilnya saja adalah polisi dengan mudahnya bisa disuap untuk memberi rasa aman
kepada satu pihak dan akan merugikan masyarakat luas. Pertahanan bangsa ini tidak hanya sekedar
dalam bentuk anggota militer. Pemerintah Indonesia juga melakukan perlindungan terhadap
kebudayaan masyarakatnya. Hal ini harus dilakukan karena jika budaya masyarakatnya saja sudah
goyah, ketahanan negara pun akan goyah juga. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia harus memiliki
jiwa yang kokoh dimana pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam hidup sehari-hari dan tetap
mempertahankan/melestarikan kebudayaannya.
Tujuan nasional bangsa yang kedua adalah memajukan kesejateraan umum/bersama. Negara
Indonesia menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang bahagia, makmur, adil, dan sentosa. Tujuan
bangsa yang kedua ini bisa dibilang kurang mendapat perhatian dari pemerintah sendiri. Memang
pemerintah banyak membuat kebijakan yang memudahkan masyarakat Indonesia seperti Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidi-subsidi bagi rakyat yang
miskin, raskin (beras miskin), dan kebijakan lainnya yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan
bersama. Setiap negara pasti menginginkan rakyatnya sejahtera. Namun, kesejahteraan yang dapat
kita lihat di Indonesia sekarang ini hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Masih banyak
masyarakat-masyarakat yang luput dari perhatian pemerintah. Itulah sebabnya kesejahteraan di
Indonesia belum dapat dikatakan adil merata.
Tujuan Indonesia menurut UUD 1945 yang ketiga adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sebuah bangsa akan maju bila didukung oleh rakyatnya yang memiliki pengetahuan luas,
pintar, dan intelek. Banyak juga yang sudah dilakukan pemerintah guna mencapai tujuan ini,
diantaranya adalah pengadaan beasiswa bagi para pelajar yang berprestasi ataupun yang kurang
mampu untuk membayar biaya pendidikan. Hal ini tentunya diupayakan pemerintah dalam rangka
untuk mencapai tujuan nasional bangsa, memiliki generasi penerus yang cerdas.
Tujuan nasional Indonesia yang terakhir adalah ikut berperan aktif dan ikut serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.
Itulah sebabnya Indonesia turut bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di era sekarang
ini, tidak ada satu negara pun yang setuju dengan penjajahan. Masing-masing negara ingin memiliki
negara yang merdeka. Oleh sebab itu, seluruh dunia bergabung dalam PBB untuk menciptakan
perdamaian abadi termasuk Indonesia. Itulah sebabnya Indonesia berupaya mencapai tujuan tersebut
demi ketentraman bersama.
Jadi kesimpulannya ialah Indonesia sedang dalam tahap mencapai tujuan tersebut satu per
satu secara perlahan. Banyak upaya yang telah membuahkan hasil dan tentunya dirasakan pula oleh
masyarakat umum. Namun, upaya tersebut belumlah sempurna. Masih banyak yang harus dilakukan
oleh pemerintah untuk mencapai tujuan nasional. Dibutuhkan keselarasan antara pemerintah dan
rakyat guna mencapai tujuan dan cita-cita bersama tersebut. Pemerintah dan rakyat harus memiliki
rasa kebersamaan dan gotong royong, bersama-sama membangun negara tercinta kita Republik
Indonesia. Karena hanya dengan kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong bangsa ini akan
berhasil sampai pada tujuan nasionalnya dan dapat mengembalikan jati diri bangsa yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, Pancasila dan amanah yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
merupakan bagian penting dari strategi pembangunan budaya bangsa dan mengembalikan jati diri
bangsa yang sesungguhnya.
Struktur Lembaga Negara Sebelum dan Sesudah
Amandemen
Advertisement

Advertisement

Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah kita ketahui adalah aturan tertinggi atau landasan tata negara
Indonesia. Undang-undang negara bersifat terbuka dan dapat diubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Setidaknya telah empat kali Undang-Undang Dasar 1945 mengalami perubahan atau amandemen pada periode
tahun 1999-2002. Amandemen Undang-Undang Dasar berpengaruh terhadap sistem ketatanegaraan di
Indonesia, dengan perubahan tersebut, berubah juga struktur kelembagaan negaranya.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai perbedaan struktur lembaga negara sebelum dan sesudah amandemen.

Lembaga Negara Sebelum Amandemen


1. MPR
Sebelum amandemen, MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) merupakan lembaga tertinggi negara yang
diberikan kekuasaan tak terbatas. Pada saat itu MPR memiliki wewenang untuk :

1. Membuat putusan yang tidak dapat ditentang oleh lembaga negara lain, termasuk menetapkan Garis-
Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang pelaksanaaanya dimandatkan kepada Presiden.

2. Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.

3. Meminta dan menilai pertanggungjawaban Presiden mengenai pelaksanaan GBHN.

4. Memberhentikan presiden bila yang bersangkutan melanggar GBHN

5. Mengubah Undang-Undang Dasar.

6. Menetapkan pimpinan majelis yang dipilih dari dan oleh anggota MPR.

7. Memberikan keputusan terhadap anggota yang melanggar sumpah anggota MPR

8. Menetapkan peraturan tata tertib Majelis

2. DPR
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) adalah lembaga perwakilan rakyat yang tidak dapat dibubarkan oleh Presiden.
Anggota DPR adalah Anggota Partai Politik peserta pemilu yang dipilih oleh rakyat. DPR tidak bertanggung
jawab terhadap Presiden. Sebelum diadakannya amandemen, tugas dan wewenang DPR adalah:

1. Mengajukan rancangan undang-undang

2. Memberikan persetujuan atas Peraturan Perundang-undangan (Perpu)

3. Memberikan persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

4. Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa.

3. Presiden
Presiden adalah lembaga negara yang memiliki kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan. Di Indonesia,
presiden menjabat sebagai kepala negara dan juga kepala pemerintahan. Sebelum amandemen dilakukan
Presiden diangkat oleh MPR dan bertanggung jawab kepada MPR. Selain itu sebelum amandemen juga tidak
dijelaskan adanya aturan mengenai batasan periode jabatan seorang presiden dan mekanisme yang jelas
mengenai pemberhentian presiden dalam masa jabat. Selain itu pada masa sebelum amandemen, Presiden
memiliki hak prerogatif yang besar

Adapun wewenang Presiden antara lain:

1. Memegang posisi dominan sebagai mandatori MPR

2. Memegang kekuasaan eksekutif, kuasaan legislatif dan yudikatif.

3. Mengangkat dan memberhentikan anggota BPK

4. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang dalam situasi yang memaksa

5. Menetapkan Peraturan Pemerintah

6. Mengangkat dan memberhentikan meteri-menteri

4. Mahkamah Agung (MA)


Sebelum amandemen Undang-undang Dasar 1945, kekuasaan kehakiman dilakukan hanya oleh mahkamah
agung. Lembaga mahkamah agung bersifat mandiri dan tidak boleh diintervensi atau dipengaruhi oleh cabang
kekuasaan lainnya. Wewenang sebelum amandemen

1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi

2. Menguji peraturan perundang-undangan

3. Mengajukan tiga orang hakim konstitusi

4. Memberikan pertimbangan kepada presiden untuk memberikan grasi dan rehabilitasi.


5. BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan)
Sebelum amandemen tidak banyak dijelaskan menenai BPK. BPK bertugas untuk memeriksa tanggung jawab
tentang keuangan negara. Hasil dari pemeriksaan keuangan tersebut kemudian dilaporkan kepada DPR.

6. DPA (Dewan Pertimbangan Agung)


DPA memiliki kewajiban untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan Presiden. DPA juga serta berhak untuk
mengajukan usulan kepada pemerintah. Sama Seperti BPK, UUD 1945 tidak banyak menjelaskan tentang DPA.

Struktur Lembaga Negara setelah Amandemen


1. MPR
Setelah amandemen, MPR adalah lembaga tinggi negara yang memiliki kedudukan sejajar dengan lembaga
tinggi lainnya. MPR juga kehilangan i wewenang untuk memilih presiden dan wakilnya. Selain itu diatur juga
mengenai sistem keanggotaan MPR yaitu:

1. MPR terdiri atas Anggota DPR dan DPD .

2. Anggota MPR memiliki masa jabat selama 5 tahun.

3. Mengucapkan sumpah atau janji sebelum menjalankan amanat sebagai anggota MPR

Tugas dan Wewenang MPR setelah amandemen:

1. Amandemen dan menetapkan Undang-Undang Dasar

2. Melantik Presiden dan wakil Presiden yang dipilih lewat Pemilu

3. Memutuskan usulan yang diajukan DPR berdasarkan keputusan MK dalam hal pemberhentian presiden
atau wakilnya

MPR diharuskan untuk bersidang paling tidak sekali dalam 5 tahun. Sidang MPR dinyatakan sah apabila:

1. Untuk memberhentikan Presiden, harus didapat suara setidak dua pertiga dengan minimum kehadiran
anggota dalam sidang sebanyak tiga perempat dari total jumlah anggota MPR.

2. Dalam mengamandemen dan menetapkan UUD, suara yang dicapai harus dua pertiga dari total suara
MPR

3. Selain sidang-sidang diatas, sekurang-kurangnya mendapatkan suara 50%+1 dari jumlah anggota MPR.

2. DPR
Pasca dilakukannya perubahan terhadap UUD, DPR semakin diperkuat keberadaannya. Kini DPR memiliki
wewenang untuk membuat Undang-undang. Wewenang ini sebelum amandemen dimiliki oleh Presiden.

Tugas, wewenang dan fungsi DPR setelah Amandemen:


1. Membentuk undang-undang bersama dengan presiden agar dicapai persetujuan bersama

2. Membahas dan memberikan persetujuan atas peraturan pemerintan pengganti undang-undang

3. Menerima dan membahas usulan RUU dari DPD mengenai bidang tertentu.

4. Menetapkan APBN bersama dengan Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD

5. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN serta kebijakan pemerintah.

Hak-hak DPR

1. Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah

2. Hak angket, merupakan hak untuk menyelidiki pelaksanaan UU dan kebijakan yang dibuat pemerintah

3. Hak imunitas, yaitu hak kekebalan hukum. Anggota DPR tidak bisa dituntut karena pernyataan atau
pertanyaan yang dikemukakan dalam rapat DPR selama hal tersebut tidak melanggar kode etik

4. Hak menyatakan pendapat, DPR berhak untuk berpendapat mengenai:

o Pelaksanaan hak angket dan hak interpelasi.

o Dugaan bahwa Presiden atau wakil persiden melakukan pelanggaran hukum.

o Kebijakan yang diambil oleh pemerintah tentang kejadian luar biasa baik di dalam maupun
luar negeri.

3. Presiden
Setelah amandemen, kini rakyat dapat secara langsung memilih presidennya lewat pemilihan umum. Presiden
juga tidak perlu lagi bertanggung jawab kepada MPR karena posisi antara MPR dan Presiden kini sama tinggi.

Wewenang Presiden yang berubah setelah amandemen antara lain:

1. Hakim agung dipilih oleh presiden berdasarkan pengajuan KY dan disetujui oleh DPR.

2. Anggota BPK tidak lagi diangkat oleh Presiden, kini presiden hanya meresmikan anggota BPK, yang
dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD

Wewenang yang dimiliki oleh presiden setelah Amandemen diantaranya:

1. Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD

2. Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL dan AU

3. Melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan RUU bersama DPR

4. Mengesahkan RUU menjadi UU


5. Menetapkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang dalam sutuasi yang memaksa

6. Menetapkan peraturan pemerintah

7. Mengangkat dan memberhentikan meteri-menteri

8. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan persetujuan DPR

9. Mengangkat duta dan konsul

10. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR

11. Memberi grasi dan rehabilitasi berdasarkan pertimbangan MA

12. Memberi amnesti dan abolisi berdasar pertimbangan DPR

13. Menetapkan hakim agung yang dicalonkan KY dan disetujui DPR

14. Menetapkan hakim konstitusi yang calonnya diajukan oleh DPR dan MA

15. Mengangkat dan memberhentikan KY dengan persetujuan DPR.

4. DPD
DPD (Dewan Perwakilan Daerah) merupakan lembaga yang dibentuk setelah amandemen. DPD merupakan
langkah untuk mengakomodir kepentingan daerah di tingkat nasional. Tugas dan wewenang DPD

1. Mengajukan RUU pada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah

2. Memberi pertimbangan tentang RUU perpajakan, pendidikan dan keagamaan.

5. BPK
BPK merupakan lembaga tinggi Negara yang memiliki wewenang untuk mengawas serta memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, temuan BPK dilaporkan kepada DPR dan DPD, kemudian
ditindak oleh penegak hukum. BPK berkantor di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.
DPR memilih anggota BPK dengan pertimbangan DPD. Barulah setelah itu Anggota baru diresmikan oleh
Presiden.

6. DPA. Keberadaan DPA dihapuskan pada amandemen UUD 1945 yang ke 4


7. MA
MA merupakan lembaga negara yang memiliki kuasa untuk menyelenggarakan peradilan bersama-sama dengan
MK. MA membawahi badan peradilan dalam wilayah Peradilan Umum, Peradilan militer, Peradilan Agama, dan
Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Kewajiban dan wewenang MA

1. Memiliki fungsi yang berhubungan dengan kuasa kehakiman. Fugsi ini diatur dalam UU

2. Berwenang mengadili di tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-


Undang.
3. Mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang

4. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi

5. Mengajukan anggota Hakim Konstitusi sebanyak 3 orang

8. MK (Mahkamah Konstitusi)
Keberadaan MK dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi. Bersama dengan MA, MK menjadi
lembaga tinggi negara yang memegang kuasa kehakiman. Anggota Hakim Konstitusi ditetapkan oleh Presiden,
sedang calonnya diusulkan oleh MA, DPR dan pemerintah. MK Mempunyai kewenangan:

1. Menguji UU terhadap UUD

2. Memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga negara

3. Memutuskan pembubaran partai politik

4. Memutuskan sengketa yang berhubungan dengann hasil pemilu

5. Memberikan putusan tentang dugaan pelanggaran oleh presiden atau wakilnya.

9. Komisi Yudisial (KY)


Komisi Yudisial berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon Hakim Agung. KY
merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri. Anggota Komisi Yudisial terdiri atas 7 orang yaitu, dua orang
mantan hakim, dua orang akademisi hukum, dua orang praktisi hukum, dan satu dari anggota masyarakat.
Anggota Komisi Yudisial memegang jabatan selama masa 5 (lima) tahun.

Wewenang dan tanggung jawa KY,

1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc MA.

2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, martabat, serta perilaku hakim.

3. Dengan MA, bersama menetapkan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH)

4. Menegakkan KEPPH.

Suprastruktur politik
Suprastruktur politik ialah lembaga politik yang dibuat oleh negara guna melakukan tugas (kekuasaan)
negara. Suprastruktur politik yang dibentuk atas ajaran Trias Politika dibagi menjadi tiga, yait

1. kekuasaan eksekutif ialah sebuah kekuasaan guna melaksanakan peraturan perundang-undangan,


2. kekuasaan yudikatif ialah sebuah kekuasaan guna mempertahankan peraturan perundang-
undangan, da
3. kekuasaan legislatif ialah sebuah kekuasaan guna menyusun dan membentuk peraturan
perundang-undangan

Infrastruktur politik
Infrastruktur politik adalah suatu lembaga politik yang ada di masyarakat. Infrastruktur politik meliputi
partai-partai politik, organisasi-organisasi kemasyarakatan (ormas), lembaga-lembaga swadaya masyarakat
(LSM),kelompok-kelompok penekan, media massa, tokoh-tokoh politik, dan kelompok kepentingan.
Infrastruktur politik memiliki peran (fungsi) sebagai berikut.

1. Komunikasi politik, yaitu berfungsi untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam
masyarakat, baik asosiasi, institusi, atau pikiran intragolongan maupun sektor kehidupan politik
masyarakat dengan sektor pemerintahan.
2. Pendidikan politik, yaitu guna meningkatkan pengetahuan politik masyarakat agar mereka juga
dapat ikut berperan serta dengan maksimal dalam sistem politik. Hal ini sesuai dengan paham
demokrasi bahwa masyarakat (warga negara) harus mampu untuk menjalankan partisipasi politik.
3. Melakukan seleksi kepemimpin, yaitu menyelenggarakan pemilihan pemimpin atau calon
pemimpin bagi masyarakat.
4. Agregasi kepentingan, merupakan penyertaan segala aspirasi dan pendapat masyarakat kepada
pemegang kekuasaan yang berwenang supaya tuntutan/ dukungan menjadi perhatian dan menjadi
bagian dari suatu keputusan politik.
5. Mempertemukan kepentingan ragam serta nyata-nyata hidup di dalam masyarakat. Hal ini
disebabkan oleh adanya pendapat, kepentingan, dan peran serta yang berbeda dalam lingkungan
dan kondisi pada masyarakat untuk dapat ditampung dalam suatu aspirasi yang sama.

Infrastruktur Politik Indonesia


1. A. Pengertian Infrastruktur Politik
Infrastruktur politik yaitu suasana kehidupan politik rakyat yang berhubungan dengan kehidupan lembaga-
lembaga kemasyarakatan dalam kegiatannya dapat memengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadapa kebijakan lembaga-lembaga kenegaraan dalam menjalankan fungsi serta kekuasaannya
masing-masing. Untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara.
Infrastruktur politik sering disebut sebagai bangunan bawah, atau mesin politik informal atau mesin politik
masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok yang dibentuk atas dasar kesamaan social, ekonomi,
kesamaan tujuan, serta kesamaan lainnya.

1. B. Fungsi Infrastruktur Politik


Infrastruktur politik adalah suatu set struktur yang menggabungkan antara satu dengan yang lain, lalu
membentuk satu rangkaian yang membantu berdirinya keseluruhan struktur tertentu.
Fungsi infrastruktur politik ialah :
a. Pendidikan politik, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka dapat
berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya. Sesuai dengan paham demokrasi atau kedaulatan
rakyat. Rakyat harus mampu menjalankan tugas partisipasi.
b. Mempertemukan kepentingan yang beraneka ragam dan kenyataan hidup dalam masyarakat.
c. Agregasi kepentingan, yaitu menyalurkan segala hasrat, aspirasi, dan pendapat masyarakat kepada
pemegang kekuasaan atau pemegang kekuasaan yang berwenang agar tuntutan atau dukungan menjadi
perhatian dan menjadi bagian dari keputusan politik.
d. Seleksi kepemimpinan, yaitu menyelenggarakan pemilihan pemimpin atau calon pemimpin bagi
masyarakat.

1. C. Unsur Infrastruktur Politik


Infrastruktur politik mempunyai 6 unsur diantaranya:

1. Partai Politik
2. Kelompok Kepentingan
3. Kelompok Penekan
4. Media Komunikasi Politik
5. Organisasi Masyarakat
6. Tokoh Politik
Dalam infrasruktur politik dibentuk partai-partai politik. Selain partai politik, terdapat juga organisasi
abstrak tidak resmi. Kelompok ini disebut kelompok penekan dan kelompok yang mempunyai kepentingan
Antara bagian-bagian suprastruktur politik dengan unsur-unsur infrastruktur politik terdapat hubungan
saling memengaruhi sehingga menumbuhkan suasana kehidupan politik yang serasi. Unsur-unsur
infrastruktur politik berfungsi memberikan masukan kepada suprastruktur politik.

1. D. Pembahasan Peranan Masing-masing Unsur Infrastruktur Politik


1. 1. Partai Politik (Political Party)
2. A. Pengertian
Pengertian partai politik secara mendasar adalah sebuah organisasi atau institusi yang mewakili beberapa
golongan masyarakat yang memiliki tujuan sama, yang kemudian bersama-sama berusaha untuk mencapai
tujuannya tersebut. Oleh karena itu dalam sebuah Negara yang berdemokrasi partai politik sebagai sebuah
lembaga yang memiliki peranan yang penting dalam Negara demokrasi khususnya pada masa sekarang ini.

1. B. Fungsi Partai Politik


Prof. Miriam Budiardjo menyatakan bahwa partai politik memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Tugas pokok partai politik adalah menjadi penghubung antara rakyat dan pemerintah
b. Berfungsi mendidik warga negara menjadi manusia sebagai makhluk sosial
c. Berfungsi mengajak warga negara berperan serta dalam melakukan kegiatan-kegiatan kenegaraan
d. Berperan dalam mengatur pertikaian politik yang terjadi dalam masyarakat Negara

1. C. Peranan
(a) Berpartisipasi dalam sektor pemerintahan, dalam arti mendudukkan orang-orangnya menjadi pejabat
pemerintah, sehingga dapat turut serta mengambil atau menentukan keputusan politik atau out out pada
umumnya.
(b) Berusaha melakukan pengawasan, bahkan bila perlu oposisi terhadap kelakuan, tindakan, kebijakan
para pemegang otoritas (terutama dalam keadaan mayoritas pemerintahan tidak berada di tangan partai
politik yang bersangkutan)
(c) Berperan untuk menyerap tuntutan-tuntutan yang masih mentah, sehingga partai politik bertindak
sebagai penafsir kepentingan dengan mencanangkan isu-isu politik yang dapat dicerna dan dapat diterima
oleh masyarakat secara luas.
2. Kelompok Kepentingan (Interest Group)
A. Pengertian
Kelompok kepentingan merupakan kelompok yang berusaha mempengaruhi kebijakan pemerintah tanpa
berkehendak memperoleh jabatan publik, kelompok ini tidak berusaha menguasai pengelolaan
pemerintahan secara langsung. Masyarakat bergabung untuk kepentingan dan keuntungan warganya.
Kelompok ini tempat menampung saran, kritik, dan tuntutan kepentingan bagi anggota masyarakat, serta
menyampaikannya kepada sistem politik yang ada. Kelompok ini penting bagi anggota masyarakat.
B. Pembagian
Gabriel A. Almond mengidentifikasi kelompok kepentingan ke dalam jenis-jenis kelompok :
(1) Interest Group Asosiasi
Interest group khusus didirikan untuk memeperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu dari masyarakat
atau golongan, namun masih mencakup beberapa yang luas. Yang termasuk kelompok ini adalah Ormas.
misalnya NU, Muhamadiyah, Kadin, SPSI, dll
(2) Interest Group Institusional
Interest group pada umumnya terdiri atas berbagai kelompok manusia berasal dari lembaga yang ada,
dengan tujuan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan orang-orang yang menjadi anggota
lembaga yang dimaksudkan. Misalnya PGRI, IDI, dan organisasi seprofesinya.
(3) Interest Group Nonasosiasi
Interest group ini didirikan secara khusus dan kegiatannya juga tidak dijalankan secara teratur, tetapi
aktivitasnya kelihatan dari luar apabila masyarakat memerlukan dan dalam keadaan mendesak. Yang
dimaksud dengan masyarakat dalam hal ini, dapat berwujud masyarakat setempat tinggal, masyarakat
seasal pendidikan, masyarakat seketurunan, dll.
(4) Interest Group Anomik
Interest group inidapat terjadi secara mendadak dan tidak bernama. Aktivitas pada umumnya berupa aksi-
aksi demontrasi atau aksi-aksi bersama. Apabila kegiatannya tidak terkendalikan, dapat menimbulkan
keresahan dan kerusuhan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat secara stabilitas
nasional. Untuk mencegah dampak aktivitas buruk kelompok ini, pemerintah mengeluarkan Undang-
Undang nomor 9 tahun 1998 tentang hak mengeluarkan pendapat dimuka umum.
C. Peranan
Kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah dapat menguntungkan maupun merugikan masyarakat.
Kepentingan dan kebutuhan rakyat dapat dipenuhi namun dapat pula terabaikan dan tidak terpenuhi. Oleh
karena itu rakyat berkepentingan dan perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh
pemerintahnya. Oleh sebab di atas, mereka dapat mengartikulasikan kepentingan dan kebutuhan mereka
kepada pemerintah melalui kelompok-kelompok yang mereka bentuk bersama atas dasar kepentingan yang
sama.
Kelompok kepentingan ini berbeda dengan partai politik, karena tujuan partai politik adalah menduduki
jabatan publik.
Kelompok kepentingan memberikan input yang digunakan pemerintah untuk memutuskan kebijakan yang
akan diambil terhadap rakyatnya. Input yang mereka berikan bertujuan agar pandangan-pandangan mereka
dipahami oleh para pembuat keputusan dan agar mendapat output yang sesuai dengan tuntutan mereka.
Dalam tulisannya Gabriel A. Almond, mengatakan untuk memberikan input pada pembuat kebijakan,
salueran-saluran yang penting dan biasa digunakan adalah demonstrasi dan tindakan kekerasan; tindakan
ini biasa digunakan untuk menyatukan tuntutan kepada pembuat kebijakan. Hubungan pribadi; hubungan
langsung akan memudahkan dalam pencapaian tujuan, akan lebih mudah menerima saran teman, keluarga,
atau orang lain yang dikenal daripada mendapat tuntutan dari orang yang tidak dikenal meskipun itu
melalui sarana formal. Perwakilan langsung; perwakilan langsung dalam struktur pembuatan keputusan
akan memungkinkan suatu kelompok kepentingan untuk mengkomunikasikan secara langsung dan
kontinyu kepentingan-kepentingannya melalui seorang anggota aktif struktur tersebut. Saluran formal dan
institusional lainnya; media massa merupakan alat yang cukup efektif untuk menyalurkan tuntutan politik,
selain itu adalah partai politik, kemudian adalah badan legislatif, kabinet, dan birokrasi, dengan menjadi
bagian di dalamnya, aktifitas melobi untuk mencapai tuntutan kelompok kepentingannya akan dapat
dilakukan.
Peran dan saluran-saluran yang digunakan kelompok kepentingan ini berbeda di setiap negara, mereka
melakukan peranannya sesuai dengan tujuan yang mereka ingin capai, demikian pula dengan saluran-
saluran yang mereka gunakan. Satu saluran yang dianggap efektif bagi satu kelompok kepentingan belum
tentu efektif bagi yang lain.

3. Kelompok Penekan (Pressure Group)


1. Pengertian
Yang dimaksud golongan penekan adalah sekelompok manusia yang tergabung menjadi anggota suatu
lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas yang tampak dari luar sebagai golongan yang sering mempunyai
kemauan untuk memaksakan kehendaknya kepada pihak penguasa.
2. Peranan

Kelompok ini melontarkan kritikan-kritikan untuk para pelaku politik lain. Dengan tujuan membuat
perpolitikan maju.
Kelompok penekan juga dapat memengaruhi atau bahkan membentuk kebijaksanaan pemerintah melalui
cara-cara persuasi, propaganda, atau cara lain yang lebih efektif.
Mereka antara lain : industriawan dan asosiasi-asosiasi lainnya.
Salah satu institusi politik yang dapat dipergunakan oleh rakyat untuk menyalurkan aspirasi dan
kebutuhannya dengan sasaran akhir adalah untuk mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijakan
pemerintah.
Kelompok penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yaitu :
a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
b. Organisasi-organisasi sosial keagamaan,
c. Organisasi Kepemudaan,
d. Organisasi Lingkungan Hidup,
e. Organisasi Pembela Hukum dan HAM, serta
f. Yayasan atau Badan Hukum lainnya.
4. Media Komunikasi Politik (Political Communication Media)
A. Pengertian
Media komunikasi politik adalah salah satu instrumen politik yang berfungsi menyampaikan informasi dan
persuasi mengenai politik baik dari pemerintah kepada masyarakat maupun sebaliknya. Merupakan benda
mati yang sebagai perantara penyebaran dan pemberitaan (singkat kata alat komunikasi) politik.
Komunikasi politik yaitu menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat baik pikiran
intragolongan, institusi, asosiasi ataupun sector kehidupan politik masyarakat dengan sektor pemerintah.
Kelompok infrastruktur politik ini, secara nyata menggerakkan sistem, memberikan input, terlibat dalam
proses politik, memberikan pendidikan politik, melekukan sosialisasi politik, menyeleksi kepemimpinan,
menyelesaikan sengketa politik, yang terjadi diantara berbagai pihak baik di dalam maupun di luar. Serta
mempunyai daya ikat baik secara ke dalam maupun keluar.
Alat komunikasi dapat mendukung terciptanya suasana politik rakyat karena alat komunikasi tersebut
merupakan sarana perhubungan dan pemersatu bagi masing-masing golongan, terutama golongan politik.
Alat komunikasi tersebut berfungsi sebagai alat penyebarluasan konsep-konsep, ajaran-ajaran, doktrin-
doktrin, ideologi-ideologi politik tertentu, dasn program-program kerja golongan kepada seluruh anggota
dan simpatisannya.
B. Posisi
MC Luhan Medium is the extension of man (media adalah sesungguhnya perpanjangan instrument indra
manusia). Media ditempatkan sebagai alat untuk sarana akses informasi apapun dalam
lingkunganmasyarakat, termasuk politik. Medium is the message (media adalah pesan itu sendiri).
Dalam konteks politik yang dapat mempengaruhi khalayak, bukan hanya apa yang dikatakan media, tetapi
media apa yang digunakan juga mempengaruhi keefektifan komunikasi politik.

1. D. Fungsi
Fungsi Informasi
Media dijadikan sarana diseminasi informasi yang terkait dengan politik dengan kekuasaan, serta
sosialisasi politik.
Fungsi Edukasi
Media dijadikan sebagai sarana pendidikan politik melalui pesan-pesan politik yang disampaikan media.
Fungsi Korelasi
Media dijadikan penghubung antara aktor politik dan khalayak melalui isi media yang berkaitan dengan
aktivitas aktor poltik.
Fungsi Kontrol Sosial
Media sebagai agen kritik atau koreksi terhadap aktor politik atau kegiatan politik.
Fungsi Pembentukan Opini Publik berkaitan dengan Persoalan Politik

F. Peranan
Membantu pembentukan memori publik melalui penyampaian informasi yang menambah pengetahuan
masyarakat.
Membantu menyusun agenda kehidupan yang berhubungan dengan politik dan kepentingan umum.
Membantu berhubungan dengan kelompok diluar dirinya (media menjadi mediasi antara aktor politik
dengan aktor politik lainnya). Media dalam hal ini menjadi fasilitator.
Membantu menyosialisasikan pribadi seseorang, termasuk nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tersebut.
Membujuk khalayak untuk menemukan kelebihan dari pesan-pesan politik yang diterima.
5. Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)
A. Pengertian
Dalam Pasal 1 UU No. 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan
adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga Negara republik Indonesia secara sukarela
atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Organisasi kemasyarakatan dibentuk dengan tujuan-tujuan dalam bidang sosial dan budaya. Organisasi ini
tidak melibatkan diri untuk ikut serta dalam dalam peserta untuk memperoleh kekuasaan dalam Pemilu.
B. Ciri Khusus
Salah satu ciri penting dalam organisasi kemasyarakatan adalah kesuka-relaan dalam pembentukan dan
keanggotaannya. Anggota masyarakat warga negara republik Indonesia bebas untuk membentuk, memilih,
dan bergabung dalam organisasi kemasyarakatan yang dikehendaki dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Organisasi kemasyarakatan dapat mempunyai satu atau lebih dari satu sifat
kekhususan yaitu kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Organisasi atau perhimpunan yang dibentuk secara sukarela oleh anggota masyarakat warga Negara
republik Indonesia yang keanggotaannya terdiri dari warga negara republik Indonesia dan warganegara
asing, termasuk dalam pengertian organisasi kemasyarakatan.
C. Fungsi
Dalam Pasal 5 UU No. 8 Tahun 1985,
Organisasi Kemasyarakatan berfungsi sebagai :
a. wadah penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya;
b. wadah pembinaan dan pengembangan anggotanya dalam usaha
mewujudkan tujuan organisasi;
c. wadah peranserta dalam usaha menyukseskan pembangunan
nasional;
d. sarana penyalur aspirasi anggota, dan sebagai sarana komunikasi
sosial timbal balik antar anggota dan/atau antar Organisasi
Kemasyarakatan, dan antara Organisasi Kemasyarakatan dengan
organisasi kekuatan sosial politik, Badan Permusyawaratan/Perwakilan
Rakyat, dan Pemerintah.

1. E. Peranan
Organisasi Kemasyarakatan sebagai sarana untuk menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota
masyarakat warga negara republik Indonesia, mempunyai peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan keikutsertaan secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat
Pancasila berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dalam rangka menjamin pemantapan persatuan dan
kesatuan bangsa, menjamin keberhasilan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, dan
sekaligus menjamin tercapainya tujuan nasional.
6. Tokoh Politik (Political Figure)
A. Pengertian
Tokoh politik adalah rang-orang yang lalu lalang, atau yang bekerja di dunia politik, dan eksis di kalangan
masyarakat, berperang penting dalam mengambil keputusan-keputusan yang berpengaruh dalam suatu
wilayah.
Pengangkatan tokoh politik merupakan proses transformasi seleksi terhadap anggota masyarakat dari
berbagai sub-kultur dan kualifikasi tertentu yang kemudian memperkenalkan mereka pada peranan khusus
dalam sistem politik.
Pengangkatan tokoh politik akan berakibat terjadinya pergeseran sektor infrastruktur politik, organisasi,
asosiasi, kelompok kepentingan serta derajat politisasi dan partisipasi masyarakat.
Menurut Letser G. Seligman, proses pengangkatan tokoh politik akan berkaitan dengan beberapa aspek,
yaitu :
a. Legitimasi elit politik,
b. Masalah kekuasaan,
c. Representativitas elit politik, dan
d. Hubungan antara pengangkatan tokoh-tokoh politik dengan perubahan politik.
B. Peranan
Tokoh politik khususnya yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mempunyai peranan bagi
masyarakat. Peranan itu yaitu menyaurkan aspirasi atau suara rakyat. Anggota DPR harus mengetahui
untuk apa mereka dipilih, yang tidak lain agar suara rakyat dapat tersalurkan dalam rangka
penyelenggaraan negara.

Struktur dan Fungsi Pemerintah Pusat dan Daerah

MPR
DPR
DPD
MA
MK
KY
BPK
Presiden RI
Wakil Presiden
Pemerintahan daerah
Tingkat daerah I

DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi

Gubernur

Wakil Gubernur

Daerah Tingkat II

DPRD Kabupaten

Bupati/Walikota

Wakil Bupati?walikota

Tingkat Kecamatan

Camat

sekretaris camat

Tingkat desa/kelurahan

lurah

carek

Pengertianya :

PEMERINTAH PUSAT

a.MPR

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau cukup disebut Majelis Permusyawaratan
Rakyat (disingkat MPR-RI atau MPR) adalah lembaga legislatif bikameralyang merupakan salah
satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

Sebelum Reformasi, MPR merupakan lembaga tertinggi negara. MPR bersidang sedikitnya sekali
dalam lima tahun di ibukota negara.

b.DPR

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan
Rakyat(disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai
politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.

c.DPD

Dewan Perwakilan Daerah (disingkat DPD), sebelum 2004 disebut Utusan Daerah,
adalahlembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan
perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum.

DPD memiliki fungsi:

Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan
dengan bidang legislasi tertentu
Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.
Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang. Dengan demikian jumlah anggota DPD saat ini
adalah 132 orang. Masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat
anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah/janji
d.MA

Mahkamah Agung adalah lembaga peradilan tertinggi pada suatu negara. segala urusan mengenai
peradilan, baik organisasi maupun finansial berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung.

Wewenang Mahkamah Agung: 1. Mengadili pada tingkat kasasi 2. Menguji peraturan perundangan
undangan dibawah undang undang terhadap undang undang dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan undang undang

e.MK

Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Agung

f.KY

Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun 2004 yang
berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung.

g.BPK

Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri.

Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbanganDewan
Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden.

Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD (sesuai dengan
kewenangannya).

h. Presiden
Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia) adalah kepala negara sekaliguskepala
pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia
di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden danmenteri-
menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-
tugaspemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan. Ia digaji sekitar 60 juta
per bulan

i.Wakil Presiden

Wakil Presiden adalah jabatan pemerintahan yang berada satu tingkat lebih rendah daripadaPresiden.
Biasanya dalam urutan suksesi, wakil presiden akan mengambil alih jabatan presiden bila ia
berhalangan sementara atau tetap.

PEMERINTAH DAERAH

Tingkat daerah I

A. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi

Dewan perwakilan rakyat daerah (disingkat DPRD) adalah bentuk lembaga perwakilan rakyat
(parlemen) daerah (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah bersama dengan pemerintah daerah. DPRD diatur
dengan undang-undang, terakhir melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009

DPRD berkedudukan di setiap wilayah administratif, yaitu:

Dewan perwakilan rakyat daerah provinsi (DPRD provinsi), berkedudukan di ibukota


provinsi.
Dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten (DPRD kabupaten), berkedudukan di ibukota
kabupaten.
Dewan perwakilan rakyat daerah kota (DPRD kota), berkedudukan di kota.
B.Provinsi
Provinsi adalah nama sebuah pembagian wilayah administratif di bawah wilayah nasional. Kata ini
merupakan kata pungutan dari bahasa Belanda provincie yang berasal dari bahasa Latindan pertama
kalinya digunakan di Kekaisaran Romawi. Mereka membagi wilayah kekuasaan mereka atas
(peringkat kedua dari seluruh ke presidensial setelah kekuasaan presiden)provinciae. Kemungkinan
kata ini berasal dari kata provincia, yang berarti daerah kekuasaan. Kemungkinan besar ini terdiri
dari kata-kata pro (di depan) dan vincia (dihubungkan).

-Gubernur

Gubernur, adalah jabatan politik di Indonesia. Gubernur merupakan kepala daerah untuk
wilayah provinsi.

Kata gubernur bisa berasal dari bahasa Portugis governador, bahasa Spanyolgobernador,
atau bahasa Belanda gouverneur. Bentuk Belanda ini mirip dengan bentukbahasa Perancis dan arti
harafiahnya adalah pemimpin, penguasa, atau yang memerintah.
Gubernur dipilih bersama wakilnya dalam satu paket pasangan yang dipilih secara langsung oleh
rakyat di provinsi setempat untuk masa jabatan 5 tahun, sehingga dalam hal ini gubernur bertanggung
jawab kepada rakya

Daerah Tingkat II

B.Kabupaten

Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh
seorang bupati. Selain kabupaten, pembagian wilayah administratif setelah provinsi adalahkota.
Secara umum, baik kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama. Kabupaten
bukanlah bawahan dari provinsi, karena itu bupati atau wali kota tidak bertanggung jawab
kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan daerah otonom yang diberi wewenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya sendiri.

C.Kota

Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah
yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan
warganya secara mandiri.

D.Kecamatan

Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kabupaten atau kota.
Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan.

Kecamatan atau sebutan lain adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerahkabupaten/kota (PP.
19 tahun 2008). Kedudukan kecamatan merupakan perangkat daerahkabupaten/kota sebagai
pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh camat.

E.Kelurahan

Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks
otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri
Sipil.

F.Desa

Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area
perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di
bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa.
Tugas dan Fungsi Pemerintahan Pusat dan Daerah
Siapakah yang dimaksud dengan pemerintahan pusat? Siapa pula yang dimaksud dengan
pemerintahan daerah? Berikut ini kalian akan mempelajari tentang pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah.

1. Pemerintahan Pusat
Siapakah yang dimaksud dengan pemerintahan pusat? Yang disebut pemerintahan pusat yaitu
presiden. Presiden merupakan lembaga negara yang mempunyai kekuasaan menjalankan kekuasaan
pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan prewsiden dibantu oleh seorang wakil persiden dan
menteri.

Siapakah Presiden dan Wakil Presiden Indonesia sekarang? Ya! Susilo Bambang Yudhoyono dan
Budiono merupakan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia sekarang. Beliau merupakan
pasangan presiden dan wakil presiden yang dipilih secara langsung melalui pemilu presiden dan wakil
presiden tahun 2009. Hal itu sesuai dengan ketentuan UUD1945 hasil amandemen.

Susilo Bambang Yudhoyono dan Budiono dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia
pada tanggal 20 Oktober 2009. Mereka menjalankan pemerintahan selama lima tahun mulai tahun
2004 dan berahir tahun 2009.

Untuk menjalankan pemerintahan yang diamanatkan rakyat kepadanya, seorang presiden setelah
dilantik kemudian membentuk kabinet untuk menjalankan pemerintahan. Susilo Bambang Yudhoyono
dan Budiono setelah dilantik juga langsung membentuk kabinet dengan namaKabinet Indonesia
Bersatu jilid 2. Apa yang dimaksud dengan kabinet?

Kabinet adalah susunan para menteri sebagai penyelenggaraa pemerintahan di tingkat pusat.
Kabinet terdiri atas menteri koordinator, menteri negara yang memimpin departemen, dan menteri
negara yang tidak memimpin departemen (nondepartemen), serta pejabat tinggi negara setingkat
dengan menteri.

a. Presiden

Presiden adalah lembaga negara yang mempunyai kekuasaan menjalankam pemerintahan sesuai
dengan UUD 1945. Presiden Indonesia mempunyai kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan
sebagai kepala negara. Sebagai kepala pemerintahan,presiden mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut:

1) Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945:


2) Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR;

3) Menetapkan peraturan pemerintah;

4) Menetapkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) dalam kegentingan memaksa;

5) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.

Sebagai kepala negara, presiden mempunyai tugas dan wewenang, antara lain sebagai berikut:

1) Memegang kekuasaan yant tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara;

2) Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan
DPR;

3) Menyatakan keadaan bahaya, syarat dan akibatnya ditetapkan dengan undang-undang;

4) Mengangkat duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR;

5) Menerima penempatan duta negara lain;

6) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung;

7) Memberi amnesti dan aabolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR;

8) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormataan yang diatur dengan undang-undang;

9) Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberi nesihat dan pertimbangan kepada
presiden.

b. Wakil Presiden

Tugas seorang wakil presiden adalah membantu presiden. Jika presiden meninggal dunia,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya maka wakil
presiden menggantikannya sampai dengan habis masa jabatannya.

Mandat kedaulatan rakyat yang diberikan kepada seseorang yang dipilih sebagai presiden dan
wakil presiden dapat berakhir karena telah berakhir masa jabatannya, berhalangan tetap, dan dicabut
mandatnya sebelum berakhir masa jabatannya.

c. Menteri
Menteri sering disebut sebagai pembantu presiden. Menteri membantu presiden dalam
menjalankan pemerintahan. Menteri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu menteri negara koordinator
(menko), menteri negara yang memimpin departemen , menteri non departemen dan pejabat tinggi
negara setingkat menteri.

1) Menteri Koordinat (Menko)

Pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 ada tiga menteri koordinator, yaitu Menteri Koordinator
Hukum, Politik, dan Keamanan (Menko polhukam), Menteri Koordinator Perekonomian, dan Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko kesra).

Tugas kementerian koordinator adalah membantu presiden dalam mengkoordinasikan


perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta menyamakan pandangan tentang pelakasanaan
kebijakan antardepartemen.

2) Menteri Negara yang Memimpin Departemen

Menteri negara yang memimpin departemen adalah menteri-menteri yang membantu presiden
dengan memimpin sebuah departemen.

3) Menteri Negara Nondepartemen

Menteri negara nondepartemen adalah menteri negara yang membantu presiden dalam menangani
hal-hal yang bersifat khusus.

4) Pejabat Tinggi Negara Setingkat Menteri

Pejabat tinggi negara setingkat menteri tugasnya membantu kelancaran tugas-tugas presiden. Mereka
adalah sekretaris negar, sekretaris kabinet, dan Jaksa Agung.

2. Pemerintahan Daerah
Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan Prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

a. Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah yang dimaksud adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan maasyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundand-undangan.
Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepala daerah dan/ atau desa, dari pemerintah
provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa, serta pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.

b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

1) DPRD Provinsi

Anggota DPRD provinsi terdiri atas anggota partai politik yang dipilih melalui pemilu.
Keanggotaan DPRD provinsi diresmikan dengan keputusan Menteri Dalam Negeri atas nama
presiden. Masa jabatan anggota DPRD provinsi ialah lima tahun berakhir bersamaan dengan saat
anggota DPRD provinsi yang baru mengucapkan sumpah janji. Anggota DPRD provinsi berdomosili
di ibu kota provinsi yang bersangkutan.

Fungsi DPRD provinsi di atur dalam UU No.22 tahun 2003 pasal 61 fungsi fungsi yang di
emban DPRD provinsi meliputi fungsi legistasi , funsi anggaran ,dan fungsi pengawasan.

1. DPRD Kabupaten / Kota

Susunan dan keanggotaan DPRD kabupaten/ kota terdiri atas anggota partai politik yang
dipilih melalui pemilihan umum. Masa jabatan anggota DPRD kabupaten / kota adalah lima tahun dan
berakhir bersamaan anggota DPRD kabupaten /kota yang baru mengucapkan sumpah atau janji.
Keanggotaan DPRD kabupaten /kota di resmikan dengan keputusan gubernur atas nama presiden.
Anggota DPRD kabupaten /kota bedomisili di ibukota kabupaten / kota yang bersangkutan

DPRD kabupaten /kota merupakan lebaga perwakilan daera yang berkedudukan sebagai
lembaga daerah kabupaten/kota. DPRD kabupaten /kota membawa fungsi fungsi, antara lain fungsi
legislasi, fungsi anggaran , dan fungsi pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai