Artikel PKN Uts
Artikel PKN Uts
Depan Remaja
Doni Saputra
Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
E-mail: donimci12@gmail.com
Abstrak:
A. Pendahuluan
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa. Pernikahan dibawah umur adalah
pernikahan yang dilakukan oleh laki-laki atau perempuan bisa juga keduanya yang
belum mencapai usia diatas 19 tahun. Pernikahan dibawah banyak sekali terjadi di
negeri kita ini. Padahal kita sudah tahu bahwa diusia sekitar 10-19 tahun anak masih
memiliki hak untuk mengeyam pendidikan yang sangat penting untuk kehidupannya
maupun kehidupan bangsa dan negara karena masa depan bangsa ini sangat bergantung
dengan generasi penerus bangsa. Maka dari itu orang tua harus pintar-pintar dalam
memantau perkembangan anak. Bukannya disuruh menikah muda. Karena salah faktor
pernikahan dibawah umur adalah dorongan dari orang tuanya sendiri.
Berarti dalam kontesk tersebut orang tua telah melanggar hak asasi manusia yang
seharusnya didapat oleh anaknya yaitu merasakan masa remajanya dan mencapai cita-
cita namun terhalang karena harus menuruti keinginan dari orang tuanya. Seperti yang
dikatakan oleh Sofia Hardani dalam jurnalnya yang berkenaan dengan batas umur
untuk melangsungkan perkawina menurut perundangan- undangan yang mengatakan
bahwa Di dalam Bab I pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 disebutkan tentang definisi dan
tujuan perkawinan, yaitu perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau
rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.10
Banyak faktor yang harus diperhatikan untuk dapat terwujudnya keluarga yang bahagia
dan kekal tersebut, antara lain adalah kesiapan dan kematangan calon suami maupun
istri untuk berumah tangga. Kesiapan dan kemantangan ini mencakup fisik, mental, dan
material. Sehubungan dengan hal tersebut, UndangUndang Nomor 1 tahun 1974
tentang Perkawinan di Indonesia telah merumuskan p rinsip-prinsip perkawinan,
diantaranya adalah calon suami dan calon istri haruslah telah masak jiwa raganya
untuk dapat melangsungkan perkawinan agar dapat mewujudkan tujuan perkawinan
dengan baik tanpa berpikir pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan
1
sehat .
D. Upaya Pencegahan
E. Kesimpulan
Pernikahan dibawah umur (underage marrige)merupakan suatu pernikahan yang
dilakukan oleh seseorang yang belum mencukupi usianya untuk melakukan pernikahan.
Maksud dari umur belum mencukupi karena masih berkisaran 10-17 tahun. Biasanya
pernikahan dibawah umur banyak mengalami kendala dan masalha didalamnya karena
diusia yang realtif muda seseorang masih dibilang labil dan egois dalam menyelesaikan
masalah. selain itu masih banyak lagi dampak yang akan dialami oleh anak dan
keluarga yang akan dihadapi seperti masalah ekonomi, sosial, dan kesehatan dan masih
banyak lagi. Dan bimbingan atau pengarahan tentang masalah pernikahan dibawah
umur sangat penting dilakukan terutama untuk masyarakat awam yang belum
mengetahuinya.
1
Hardani sofia, Analisis Tentang Batas Umur Untuk Melangsungkan Perkawinan
Menurut Perundang-Undangan Di Indonesia (jurnal pemikiran islam,vol 40, No 2, juli-
agustus 2015).
2
Sardi Beteq, Faktor-Faktor Pendorong Pernikahan Dini Dan Dampaknya Didesa
Mahaj Baru Kecamatan Sungai Kabupaten Malinau (ejurnal sosiatri-sosiologi, vol 4 no
3 tahun 2016).
3
Nurhidayatuloh dan Leni Marlina, Perkawinan Dibawah Umur Perspektif HAM
(Jurnal Al-Mawarid Volume XI Nomor 2,September-Januari 2011).
Daftar Pustaka