Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KI3261

Metabolisme dan Informasi Genetika

PERCOBAAN 1

PENYIAPAN LARUTAN BUFFER, MEDIA DAN LARUTAN PENDUKUNG


EXPERIMEN

Nama : Mutawakil Al Muqadasi

NIM : 10513023

Kelompok : 01

Tanggal Percobaan : 22 februari 2017

Tanggal Pengumpulan : 1 maret 2017

Asisten : Donny

LABORATORIUM KIMIA BIOKIMIA

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2017
Penyiapan Larutan Buffer, Media dan Larutan Pendukung Experimen

I. Tujuan:
Membuat media pertumbuhan organisme
Membuat larutan buffer
Membuat larutan pendukung experiment

II. Teori dasar :


Untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme di laboratorium kimia
dibutuhkan larutan dan medium pertumbuhan. Larutan dan media yang
akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu haruslah
dalam keadaan steril.
Larutan yang umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme
adalah larutan buffer. Larutan buffer adalah larutan yang dapat
mempertahankan pH nya dari penambahan sedikit asam maupun sedikit
basa ataupun pada saat diencerkan. Terdapat dua metode dasar untuk
membuat larutan buffer, yaitu :
1. Mencampurkan asam lemah dengan basa konjugasinya atau
sebaliknya
2. Mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat terbatas
dan sebaliknya.

III. Data pengamatan dan pengolahan data


1. Buffer 0.5 M fosfat pH 7.4

Aquades
Volume NaH2PO4(ml) Na2HPO4(ml)
(ml)
teoritis 19.25 5.65 25
Praktiku
17 3.75 29.25
m
IV. Pembahasan
Pada percobaan kali ini kami membuat larutan buffer fosfat. Larutan
buffer merupakan larutan yang dapat menjaga pH larutannya pada saat
ditambahkan sedikit asam ataupun basa dan juga pada saat dilakukan
pengenceran. Larutan buffer fosfat yang dibuat memiliki pH 7.4 . untuk
menentukan komposisi apa saja yang terdapat pada buffer fosfat tersebut
diperlukan data pKa dari setiap spesi asam fosfat.
1 H3PO4 H+ + H2PO4- pKa = 2.15
-
2 H2PO4 H+ + HPO42- pKa = 7.20
3 HPO42- H+ + PO43- pKa = 12.35
pH larutan buffer yang diinginkan mendekati dengan pKa fosfat pada
reaksi dua, oleh karena itu larutan buffer tersebut memiliki spesi H 2PO4-
sebagai asam dan spesi HPO 42- basa konjugasinya. Pada saat larutan buffer
ditambahkan sedikit asam maka asam tersebut akan bereaksi dengan spesi
HPO42- sehingga pH larutan tersebut tidak mengalami perubahan yang
signifikan. Pada saat lartuan buffer ditambahkan dengan sedikit basa, maka
basa tersebut akan berekasi dengan spesi H 2PO4- , sehingga pH larutan
tersebut tidak mengalami perubahaan yang signifikan.
Untuk membuat larutan buffer pertama-tama kita harus menentukan
kompisis-komposisi spesi secara teoirits. Setelah itu larutan diukur dengan pH
meter untuk menentukan apakah pH yang diinginkan sudat terpenuhi.
Apabila belum terpenuhi, dilakukan penambahan spesi yang diperlukan.

Reaksi yang terjadi di dalam tubuh merupakan reaksi enzimatis. Enzim


dapat bekerja dengan baik pada pH tertentu( pH optimumnya), pada saat
terjadi perubahan pH maka Enzim tersebut akan menjadi tidak aktif. Oleh
karena itu diperlukanlah suatu larutan buffer yang dapat menjaga pH
larutan agar Enzim dapat bekerja dengan baik. Larutan buffer fosfat dapat
digunakan pada reaksi transaminase Glutamate menjadi pyruvat dari serum.
Pada umumnyya reaksi enzimatis yang terjadi di dalam tubuh berada
disekitar pH 6 sd pH 8. Larutan buffer yang digunakan dalam reaksi
biokimia harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

Dapat larut dalam air, hal ini dikarenakan 70% tubuh manusia terdiri
dari air
Tidak mengganggu reaksi enzimatis
Stabil
Tidak mengalami disosiasi

Selain larutan buffer fosfat, kami juga membuat larutan buffer EDTA
dengan pH 8. EDTA merupakan salah satu senyawa organik, dan kebanyakan
senyawa organik kurang larut dalam air. Struktu EDTA adalah sebagai berikut.
EDTA memiliki 4 gugus asam karboksilat. Pada pH di
bawah tujuh senyawa EDTA tidak bermuatan, hal ini
menyebabkan EDTA sukar larut di dalam air. Namun
pada saat EDTA ditambahkan dalam larutan yang
memiliki pH 8 maka gugus-gugus asam karboksilat
akan ter-deprotonisasi (melepaskan ion H +) sehinggga EDTA memilki muatan
negatif. Karena EDTA bermuatan maka akan larut dalam air.

Dalam bidang farmasi, salah satu aplikasi larutan buffer adalah untuk
obat tetes mata. Suasana pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan
kondisi pH pada kompleks mata manusia agar tidak menimbulkan bahaya.
Dalam bidang makanan, pH makanan kaleng harus dijaga dengan buffer
agar tidak mudah rusak ataupun basi.

Nutrient Broth merupakan media yang digunakan untuk menumbuhkan


bakteri. Oleh karena itu kandungan dari media tersebut harus memenuhi
kebutuhan nutris bakteri yang akan ditumbuhkan. MB terdiri dari beef
ekstrak sebagai sumber protein, bacto peptone sebagai sumber nitrogen
dan NaCl sebagai sumber mineral. Pada Nutrient Agar memiliki kompisisi
yang sama dengan NB namun ditambahkan dengan agar agar media
menjadi padat. Cara pembuatan media adalah mencampurkan zat-zat di
atas dengan komposisi-komposisi tertentu. Pada pecobaan kali ini komposisi
beef extract 0.3 %, pepton 0.3% dan NaCl 0.5% , untuk NA memiliki
kompisis yang sama dengan NB namun ditambah kan agar dengan
komposisi 2%. Selain media nutrient broth terdapat juga media Luria
bertani. Media tersebut memiliki kompisisi yang sama, hanya berbeda pada
sumber nutrisi nitrogen nya, sumber nitrogen yang digunakan pada media
Luria Bertani adalah Tryptone

V. Kesimpulan
Terbentuknya media pertumbuhan nutrient broth dengan komposisi
beef extract 0.3%, pepton 0.3%, NaCl 0.5%.
Terbentuknya media pertumbuhan nutrient agar dengan komposisi
beef extract 0.3%, pepton 0.3%, NaCl 0.5% dan agar 2%.
Terbentuknya larutan buffer fosfat 0.5M dan 50mM dengan pH 7.4 ,
triss-HCl 50mM dengan pH 8, TAE 50x10 ml

VI. Daftar Pustaka


Harvey, david. 2000. Modern Analytical Chemistry. New York. Nc Graw.
Hill. Hal 306-307
J.H. Miller in Experiments in Molecular Genetic 1972 Cold Spring
Harbor Laboratories pages 352-355

Anda mungkin juga menyukai