Anda di halaman 1dari 10

7 Tingkatan Neraka dan Isi Neraka

Posted by Rio Adhitia Dwijaya at 07:24

Berdasarkan keterangan yang tertulis dalam kitab "As-Sab'iyatu Fi Mawa'idzil Birriyat",


bahwa sesungguhnya Allah menciptakan neraka pada hari ahad. Di situ disebutkan pula
bahwa neraka itu mempunyai tujuh pintu atau tujuh tingkatan.

Begitu pula dalam kitab "Daqa'iquiAkhbar" disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah
bertanya kepada Jibril mengenai pintu atau tingkatan-tingkatan neraka ini. Tanya beliau :
"Apakah pintu-pintu neraka itu seperti pintu-pintu kami di dunia?". Jibril menjawab : "Tidak!
sesungguhnya pintu-pintu neraka itu terbuka ke bawah. Oleh sebab itu, sebagian dari neraka
itu lebih ke bawah dari sebagian yang lain. Jarak satu pintu ke pintu neraka yang lain, sejauh
perjalanan tujuh ratus tahun. Setiap tingkatan pintu neraka lebih panas dari pintu neraka yang
lain, dengan selisih tujuh puluh kali lipat!". Kemudian nabi bertanya lagi : "Siapakah yang
menempati pintu-pintu/tingkatan-tingkatan tersebut?". Jibril menjawab :

1. Neraka "Hawiyyah"
Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan
neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang
kafir termasuk juga keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah. Hal ini sebagaimana arti dari
firman Allah ;"Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).

Firman Allah SWT :


Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan ke
neraka hawiyah. Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu api
yang sangat panas.
(Q.S. Al-Qoriah : 8-11)
sahabat Abu Hurairoh terdengar suara yang mengelegar lalu bertanyalah ke rosulullah dan
rosulullah menjawab itu adalah suara batu yang jatuh dari neraka jahanam ke teleng sekitar
dada jatuhnya 1000 tahun.
Bersabda Nabi SAW : Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak mempunyai penerangan
kecuali api yang menyala-nyala. Neraka itu mempunyai tujuh pintu dan tiap-tiap pintu
itu mempunyai tujuh puluh ribu bukit, tiap-tiap bukit mempunyai tujuh puluh ribu
cabangnya, tiap-tiap cabang itu terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap
bagian yang lebih kecil itu terdiri atas tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu
tujuh puluh ribu rumahnya dan api yang menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh
ribu ular dan kalajen

2. Neraka "Jahim"
Yakni pintu neraka ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya
ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah. Hal ini sebagaimana arti
firman Allah ini :"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang
sesat" (QS.Asy-Syu'araa :91).

3. Neraka "Saqar
yaitu tempat orang yang tidak melaksanakan salat tempat orang yang berbohong tentang
keberadaan Allah, menyembah selain Allah atau menyembah zat yang keluar dari sifat Allah
dan Al quran,.
dalam kitab safina : .orang yang tidak melaksanakan solat dihukumi sebagai hewan yang
tidak ada harganya/ tidak ada manfaatnya

Didalam surga mereka saling bertanya dari hal orang berdosa. Apakah
sebabnya kamu masuk neraka Saqru? Karena kami tidak sholat, kami
tidak memberi makan orang miskin, kami percaya pada yang
bukan-bukan. Kami mendustakan hari kiamat.
(Q.S. Al-Mudatsir : 40-46)

Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang
yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.
Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah
telah berfirman yang artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)"
(QS. Al-Mudatstsir : 42)

4. Neraka "Ladza"
Merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4. Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah
beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian
orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis
di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar. Dalam hal ini
Allah telah berfirman :Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang
bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15).

5. Neraka "Huthamah"
Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang
Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka
Ladza yang dihuni para Iblis. Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-
Qur'an :"Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang
dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6)

6. Neraka "Sa'ir
yaitu tempat orang yang tidak mau mengeluarkan zakat atau bagi mereka yang mengeluarkan
tapi tidak pada porsinya dan Dalam neraka ini ditempatkan orang yang memakan harta anak
yatim. Didalam neraka ini mereka buta, pekak, dan kulitnya tebal seperti Jabal uhud.

Firman Allah SWT :


Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan
aniaya, sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya. Dan nanti
mereka akan dimasukkan kedalam neraka Sair.
(Q.S. An-Nisa : 10)

Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang
Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka
Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah berfirman :"Dan dia akan masuk ke dalam
api yang menyala-nyala (neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12).

7. Neraka "Jahannam"
Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama). Pintu neraka ini ditempati oleh kaum
muslimin (umat Muhammad) yang melakukan dosa besar. Hal ini sebagaimana yang
dikatakan oleh Jibril kepada nabi Muhammad : "Hai Muhammad! pintu neraka jahannam, ini
dihuni oleh orang-orang yang melakukan dosa besar dari umatmu, dimana mereka mati
sebelum bertaubat.

Demi mendengar apa yang dikatakan Jibril, Rasulullah langsung pingsan. Ketika Rasulullah
telah sadar kembali, beliau berkata : "Hai Jibril! sangat besar musibahku. Karena
sesungguhnya aku amat takut bila umatku dimasukkan ke dalam neraka!". Jawab Jibril: "Ya,
umatmu yang melakukan dosa besar akan dimasukkan ke dalam neraka! ". Kemudian
Rasulullah menangis, dan Jibril pun ikut menangis. Tiba-tiba mereka berdua mendengar
firman Allah Ta'ala : Hai Jibril, Hai Muhammad! sesungguhnya Aku menjauhkan kalian
berdua dari neraka. Tetapi janganlah kamu merasa aman dari siksaKu!".

Dalam Al-Qur'an, Allah telah mensifati neraka Jahannam sebagai berikut :"Sesungguhnya
neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung".(QS. Al-Mursilat : 32)
"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka
(pengikut-pengikut setan) semuanya.(QS. Al-Hijr : 43)

.Demi Neraka jahanam di datangkan untuk semua orang walaupun hanya lewat / mampir
dalam 1 hari
Firman Allah SWT:
Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuni
Allah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka
Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang
demikian itu mudah sekali bagi Allah.
(Q.S. An-Nisa : 169)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke
dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika
Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi
minum dari neraka Ladza.

Bahan Bakar Neraka


Bahan bakar neraka terdiri atas batu-batu dan orang-orang yang durhaka kepada Allah,
sebagaimana firman Allah, Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (QS. At-Tahrim:
6).

Peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan
bagi orang-orang kafir. (QS. Al-Baqarah: 24).

Yang dimaksud dengan orang sebagai bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir dan
orang-orang yang mempersekutukan Allah. Mengenai jenis batu yang akan digunakan
sebagai bahan bakar neraka, hanya Allah Yang Mahamengetahui.

Bahan bakar lain yang digunakan untuk neraka adalah sesembahan-sesembahan selain Allah.
Allah Taala berfirman, Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah,
adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk kedalamnya. Andaikata berhala-berhala itu
tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal didalamnya. (QS. Al
Anbiya: 98-99).

Tingginya Panas Api Neraka dan Jauhnya semburan Asap dan Percikan Apinya

Allah berfirman, Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang
amat panas dan air panas yang mendidih, dan dalam bayangan (naungan) asap yang hitam.
Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (QS. Al-Waqiah: 41-44).

Kalau ayat diatas memberi tekanan pada keadaan yang amat mengerikan dari golongan kiri,
yaitu para penghuni neraka, maka ayat dibawah ini memberi tekanan pada betapa
mengerikannya neraka itu sendiri, sebagaimana yang difirmankan Allah, Dan adapun orang-
orang yang ringan timbangannya (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah neraka
hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu? (Yaitu) api yang panas. (QS Al-
Qariah: 8-11).

Allah selanjutnya menerangkan betapa kuat dan menyiksanya api neraka itu, Aku akan
memasukkannya ke dalam (neraka) saqar. Tahukah kamu apa (neraka) saqar itu? Saqar itu
tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka saqar) adalah pembakar kulit manusia.
(QS. Al Muddatsir: 26-29).

Api neraka memakan semuanya dan menghancurkan segala sesuatu sehingga tidak ada yang
tertinggal. Api itu membakar kulit, dan panasnya terasa sampai ketulang, mengeluarkan dan
mencairkan semua isi perut. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, Api yang kita kenal
didunia ini adalah sepertujuh puluh bagian dari api neraka. Seseorang berkata, Ya
Rasulullah, sudah cukup, sudah cukup! Rasulullah bersabda, Api neraka itu laksana api
yang kita kenal ditambah lagi 69 bagian yang setara. (HR. Bukhari).

Penghuni Neraka
Penghuni neraka yang akan tinggal kekal di dalamnya, yang tidak akan pernah keluar dari
dalamnya dan tidak akan pernah mati, adalah orang-orang kafir dan orang-orang musyrik.
Allah berfirman, Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan
diri, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Araf: 36).

Dan orang-orang kafir, bagi mereka neraka Jahannam, Mereka tidak dibinasakan, sehingga
mereka tidak mati dan tidak (pula) diringankan dari azabnya. (QS. Fathir: 36).

Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 39).

Allah Taala telah menjanjikan neraka untuk orang-orang munafik, janji yang tak akan
diingkari-Nya, Allah mengancam orang-orang munafik, laki-laki dan perempuan, dan orang-
orang kafir dengan neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi
mereka. Dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal. (QS. At-Taubah:
68).

Orang-orang yang tidak kekal didalam neraka adalah orang-orang yang dimasukkan ke dalam
neraka dan dikeluarkan kembali setelah beberapa lama, diantaranya adalah orang-orang
beriman yang tidak menyekutukan Allah, tetapi dosa-dosa mereka lebih berat daripada
amalan baik mereka. Mereka akan berada di neraka untuk jangka waktu yang lamanya hanya
Allah yang tahu, kemudian mereka akan dikeluarkan dari neraka berkat syafaat atau
perantara para nabi. Allah juga akan mengeluarkan dari neraka, dengan kasih sayang-Nya,
orang-orang yang tidak pernah berbuat baik sama sekali.

Diantara dosa-dosa yang telah Allah janjikan akan dibalas dengan neraka seperti membunuh
orang tanpa alasan yang sah, makan riba, membuat gambar makhluk hidup, wanita yang
berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, orang-orang yang suka menyiksa makhluk hidup,
minum dari wadah yang terbuat dari emas dan perak, bunuh diri, dan masih banyak lagi.

Banyaknya Penduduk Neraka


Banyak dalil yang menyatakan banyaknya jumlah manusia yang akan masuk neraka, dan
sedikit yang masuk surga. Allah berfirman, Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman,
walaupun engkau sangat menginginkannya. (QS. Yusuf: 103).

Sungguh neraka Jahannam akan Kami penuhi dengan jenismu (iblis) dan semua orang
diantara mereka yang mengikutimu. (QS. Shad: 85).

Alasan mengapa begitu banyak orang yang masuk neraka bukanlah karena kebenaran yang
tidak sampai kepada mereka. Allah telah mengirimkan seorang rasul untuk memberikan
peringatan kepada setiap umat, Dan tidak ada suatu umat pun kecuali telah ada padanya
seorang pemberi peringatan. (QS. Fathir: 24). Banyaknya penghuni neraka disebabkan
sedikitnya orang yang menyambut seruan para rasul, sedangkan jumlah orang yang tidak
percaya kepada mereka besar sekali. Lagi pula, banyak orang yang menyambut seruan para
rasul itu tidak sepenuhnya meyakini kebenarannya.

Sebagian besar kaum mukmin yang berdosa dan masuk neraka adalah wanita. Hal ini
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Aku melihat neraka, dan aku
melihat sebagian besar isinya adalah wanita. (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam riwayat yang lain, dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu, Rasulullah bersabda, Aku
lihat neraka, dan ternyata mayoritas penghuninya adalah perempuan yang ingkar.
Ditanyakan, Apakah ingkar terhadap Allah Taala? Beliau bersabda, Mengingkari
suaminya, mengingkari perbuatan baik. Jika kamu selalu berbuat baik kepada salah seorang
diantara mereka, kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak menyenangkan) pada dirimu, maka
ia berkata, Saya tidak melihat kebaikanmu sama sekali. (Muttafaq alaih).

Makanan, Minuman, dan Pakaian Penghuni Neraka


Makanan penduduk neraka adalah dhari dan zaqqum, dan minuman mereka adalah hamim,
ghislin, dan ghassaq. Allah berfirman, Mereka tidak memperoleh makanan selain dari dhari
(pohon yang berduri), yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (QS.
Al-Ghassiyah: 6-7).

Dhari adalah sejenis pohon berduri. Ibnu Abbas berkata, Pohon ini adalah sejenis pohon
berduri yang rendah; apabila ia tumbuh tinggi, ia disebut dhari. Qatadah berkata, Makanan
tersebut merupakan salah satu jenis makanan yang paling buruk.

Allah berfirman, Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa, ia
seperti kotoran minyak yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat
panas. (QS. Ad-Dukhan; 43-46).
Makanan jenis lain yang akan dimakan oleh penduduk neraka bernama ghislin, sebagaimana
firman Allah, Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada
makanan sedikit pun baginya kecuali dari darah dan nanah (ghislin). Tidak ada yang
memakannya kecuali orang-orang yang berdosa. (QS. Al-Haqqah: 35-37).
Ini adalah azab neraka, biarkanlah mereka merasakannya. Minuman mereka air yang sangat
panas dan air yang sangat dingin (ghassaq). Dan azab yang lain serupa itu berbagai macam.
(QS. Shad: 57-58).

Minuman penduduk neraka yang lain yaitu hamim, Dan diberi minuman dengan air yang
mendidih sehingga memotong-motong ususnya. (QS. Muhammad: 15). Di ayat yang lain,
Allah Taala berfirman, Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi
minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. Al-Kahfi: 29).

Hukuman Untuk Penghuni Neraka


Neraka merupakan hukuman yang amat pedih, dengan berbagai macam siksaannya, yang
tidak bisa dielakkan oleh para penghuninya walaupun dibayar dengan harga yang paling
mahal dari apa yang mereka miliki, sebagaimana firman Allah, Sesungguhnya orang-orang
kafir, sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang
sebanyak itu pula untuk menebus diri mereka dengan itu dari azab Hari Kiamat, niscaya
(tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka memperoleh azab yang pedih.
(QS. Al-Maidah: 36).

Hukuman yang akan diterima para penghuni neraka akan bertingkat-tingkat. Karena neraka
memiliki tingkatan-tingkatan, di mana satu tingkat, hukumannya lebih pedih daripada tingkat
yang lain. Rasulullah menceritakan kepada kita hukuman paling ringan di neraka, Orang
yang menerima hukuman paling ringan diantara para penduduk neraka pada Hari Kiamat
nanti adalah orang yang dibawah telapak kakinya ditaruh bara yang menyala, yang akan
membuat otaknya mendidih. (HR. Bukhari).

Banyak ayat Al-Quran yang menerangkan berbagai tingkatan hukuman yang akan diberikan
kepada para penghuni neraka, Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. (QS. An-Nisa: 145). Dalam ayat yang lain, Allah
berfirman, Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami
tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan disebabkan mereka selalu berbuat
kerusakan. (QS. An-Nahl: 88).

Al-Qurthubi berkata, Hal ini menunjukkan bahwa orang yang kafir karena semata-mata
tidak percaya, tidak sama dengan orang yang kafir yang melakukan penindasan, tidak
mempercayai Allah, membangkang, dan tidak menaati perintah Allah. Dengan demikian,
jelaslah bahwa kaum kafir akan memperoleh berbagai tingkatan hukuman di neraka,
sebagaimana yang kita ketahui dari Al-Quran dan sunnah.

Bentuk-bentuk hukuman bagi penghuni neraka yang digambarkan di dalam Al-Quran dan
sunnah antara lain yaitu, api neraka yang menghanguskan kulit, air yang
menghancurluluhkan isi perut, penyiksaan di wajah, diseret, api neraka yang menjilat jantung
mereka, isi perut yang akan dikeluarkan dan terburai di neraka, dll.

CaraMenyelamatkan Diri dari Neraka


Kekafiran jelas akan mengantarkan kita ke dalam api neraka. Oleh sebab itu, satu-satunya
jalan untuk menyelamatkan diri kita dari jilatan api neraka adalah dengan mempertebal
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, dan dengan banyak mengerjakan amal shalih.
Allah berfirman, Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang
kafir. Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. (QS. Ali Imran: 131-132).

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Semua umatku masuk surga kecuali yang
enggan. Sahabat bertanya, Siapa yang enggan? Beliau bersabda, Siapa yang menaatiku,
maka ia masuk surga, dan siapa yang tidak mau menaatiku, maka ia telah enggan. (Muttafaq
alaih).

Penyebab Masuk Neraka Saqar

Penyebab Masuk Neraka Saqar

Dalam al-Quran disebutkan, bahwa di akhirat nanti manusia terbagi ke dalam dua kelompok.
Pertama, disebut ashhb al-yamn atau al-maimanah (golongan kanan). Kedua, disebut
ashhb asy-syiml atau al-masyamah (golongan kiri). Golongan kanan adalah kelompok
manusia yang memperoleh keridhaan Tuhan dan sorga-Nya, dengan berbagai macam bentuk,
tingkat dan derajatnya. Sementara golongan kiri, adalah kelompok manusia yang
mendapatkan kemurkaan, amarah dan siksa Tuhan serta neraka dengan berbagai macam
bentuk dan tingkatnya yang akan menjadi tempat kediaman mereka. Allah swt menyebutkan,
bahwa di akhirat nanti penduduk sorga berkesempatan mengunjungi penduduk nereka, dan
berdialog dengan penghuninya. Di antaranya, Allah swt sebutkan dalam surat al-Mudatstsir
[74]: 40-47.
)( 43)






(42 )






(41 )




(40 )





(47)( 46)( 45)
( 44
Artinya: Berada di dalam syurga, mereka tanya menanya (40), Tentang (keadaan) orang-
orang yang berdosa (41), "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"(42),
Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat (43),
Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin (44), Dan adalah kami membicarakan
yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya (45), Dan adalah kami
mendustakan hari pembalasan (46), Hingga datang kepada kami kematian (47).
Dalam ayat tersebut Allah ceritakan, bahwa penduduk sorga bertanya kepada penghuni
neraka Saqar, tentang sebab mereka berada di dalamnya. Penghuni neraka saqar menjawab,
bahwa yang membuat mereka menjadi penghuni neraka Saqar tersebut ada empat hal. Yaitu
1. Kami dahulu tidak termasuk orang yang mengerjakan shalat (Q.S. al-Mudatstsir ayat 43).
Shalat merupakan sebab utama dan pertama yang menyebabkan manusia masuk neraka.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Amal pertama yang akan diperiksa Allah swt di
akhirat nanti adalah shalat, jika shalatnya baik maka baiklah semua amalnya, namun jika
shalatnya jelek maka jeleklah semua amalnya. Sehingga sangat wajar jika dikatakan Nabi
saw, bahwa Shalat itu adalah tiang agama.
Penghuni neraka tentu bukan umat Muhammad saw yang tidak shalat saja, melainkan seluruh
manusia yang tidak shalat, mulai dari manusia pertama sampai manusia terakhir. Dengan
demikian, shalat pada prinsipnya sudah menjadi ibadah pokok setiap umat pada setiap masa
dan periode, namun tentu berbeda dalam bentuk dan tata caranya. Sebagai bukti bahwa shalat
sudah dijalankan oleh umat terdahulu, ketika nabi Muhammad saw turun dari langit pada
peristiwa isra miraj membawa perintah shalat dari Allah swt sebanyak 50 kali sehari
semalam, beberapa kali beliau dicegat oleh nabi Musa as. yang prinsipnya meminta beliau
untuk naik kembali menemui Tuhan supaya beban itu dikurangi. Alasan nabi Musa as. adalah
bahwa umat Muhammmad saw tidak akan mampu melaksanakannya, karena dahulu umatnya
bani Israel yang secara fisik sangat kuat, tidak mampu melaksanakan perintah shalat yang
sebanyak itu.
Dalam al-Quran juga diceritakan bahwa nabi Sulaiaman as. pernah lalai melaksanakan shalat
Ashar, kerena sibuk mengurus kudanya yang cantik. Untuk menebus kelalaiannya itu, dia
kemudian melepaskan kuda tersebut dan tidak pernah lagi memiliki kuda sebagai peliharaan (
Q.S. Shad [38]: 32).

2. Kami tidak termasuk orang yang memberi makan orang miskin (Q.S. al-Mudatstsir ayat
44).
Penyebab masuk neraka Saqar kedua adalah tidak memiliki kepedulian terhadap penderitaan
orang lain, seperti memberi makan orang miskin. Di sinilah letak keagungan ajaran Islam,
bahwa sekalipun seseorang dinilai shalih secara individual, seperti rajin shalat, puasa, dan
berbagai ibadah lainnya, namun tidak memiliki kepedulian sosial atau dalam istilah sekarang
disebut kesalihan sosial, belum menjadi jaminan seseorang memperoleh sorga Tuhan.
Oleh karena itu, kesalehan individual harus sama dengan kesalehan sosial. Itulah yang
dikatakan Allah swt, bahwa penyebab manusia mendapat murka Allah swt dan jauh dari kasih
sayang-Nya, adalah ketidakpedulian terhadap orang miskin Q.S al-Maun [107]: 1-3). Dan itu
juga sebabnya, kenapa salah satu manusia yang dicap celaka adalah yang lalai tentang
shalatnya (Q.S. al-Maun [107]: 4-6). Maksud lalai di situ adalah lalai terhadap penghayatan
akan makna shalat yang dilaksanakannya. Sebab, ibadah mahdhah apapun bentuknya yang
dilakukan manusia seperti shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya, selalu memiliki makna
vertikal yaitu hubungan dengan Allah swt, dan makna horizontal yaitu hubungan dengan
sesama manusia. Misalnya, shalat dimulai dengan takbir, mengagungkan Allah swt sebagai
bentuk hubungan vertikal, namun akhir shalat adalah salam; mendokan orang lain di sekitar
kita.
Puasa juga seperti itu, walaupun ia bertujuan mendekatkan diri kepada Allah swt, namun
dalam pelaksanaannya adalah menahan haus dan lapar yang kemudian berinplikasi kepada
munculnya rasa empati dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang miskin. Akhir
puasa di tandai dengan pembayaran zakat yang merupakan bentuk nyata kepedulian sosial.
Begitulah seterusnya, bahwa semua ibadah yang dikerjakan manusia akan selalau memiliki
dua dimensi; dimensi ilhiyah dan dimensi insniyah.
3. Dahulu kami termasuk orang yang mengatakan perkataan yang jelek dan tercemar bersama
orang yang membicarakannya.(Q.S. al-Mudatstsir ayat 45)
Penyebab ketiga yang menjadikan manusia penghuni neraka Saqar, adalah ikut dalam
pembicaraan yang tercemar. Kata al-Khaudh secara harfiyah berarti rusak, tercemar atau
buruk. Namun, dalam al-Quran terdapat tiga bentuk perkataan yang disebut al-khaudh
(tercemar). Pertama, mengatakan Allah swt punya anak (Q.S. az-Zukhruf [43]: 81-83).
Kedua, mengatakan bahwa tidak ada kitab suci yang diturunkan kepada para Nabi (Q.S. al-
Anam [6]: 9. Dan ketiga, mempermainkan ayat-ayat al-Quran (Q.S. an-Nisa[4]: 140.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kata tercemar atau kata kotor (al-khaudh) yang
menyebabkan manusia menjadi penghuni neraka saqar adalah menyepelekan ajaran agama,
meremehkan serta mempermainkan ayat-ayat Allah swt. Sekarang, banyak pemahaman
dalam Islam yang dianggap nyeleneh seperti yang dilontarkan saudara-saudara kita dari
kelompok-kelompok atau komunitas tertentu. Apakah hal itu termasuk al-khaudh yang akan
membawa pelakunya ke dalam neraka Saqar? Wallhu alam.
4. Kami dulu mendustakan hari pembalasan (Q.S. al-Mudatstsir ayat 46)
Penyebab keempat manusia menjadi penghuni saqar, adalah tidak meyakini hari akhirat dan
adanya pembalasan. Tidak meyakini bukan saja berarti tidak percaya akan keberadaanya,
seperti yang diyakini orang-orang kafir (non muslim). Akan tetapi, seorang yang percaya
akan keberadaannya, namun tidak mempersiapkan diri menghadapinya dengan melakukan
amal-amal shalih, juga termasuk orang yang mendustakan hari pembalasan.

Penyebab Masuk Neraka Saqar

Penyebab Masuk Neraka Saqar

Dalam al-Quran disebutkan, bahwa di akhirat nanti manusia terbagi ke dalam dua kelompok.
Pertama, disebut ashhb al-yamn atau al-maimanah (golongan kanan). Kedua, disebut
ashhb asy-syiml atau al-masyamah (golongan kiri). Golongan kanan adalah kelompok
manusia yang memperoleh keridhaan Tuhan dan sorga-Nya, dengan berbagai macam bentuk,
tingkat dan derajatnya. Sementara golongan kiri, adalah kelompok manusia yang
mendapatkan kemurkaan, amarah dan siksa Tuhan serta neraka dengan berbagai macam
bentuk dan tingkatnya yang akan menjadi tempat kediaman mereka. Allah swt menyebutkan,
bahwa di akhirat nanti penduduk sorga berkesempatan mengunjungi penduduk nereka, dan
berdialog dengan penghuninya. Di antaranya, Allah swt sebutkan dalam surat al-Mudatstsir
[74]: 40-47.
)( 43)





(42 )






(41 )



(40 )




(47)( 46)( 45)
( 44
Artinya: Berada di dalam syurga, mereka tanya menanya (40), Tentang (keadaan) orang-
orang yang berdosa (41), "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"(42),
Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat (43),
Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin (44), Dan adalah kami membicarakan
yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya (45), Dan adalah kami
mendustakan hari pembalasan (46), Hingga datang kepada kami kematian (47).
Dalam ayat tersebut Allah ceritakan, bahwa penduduk sorga bertanya kepada penghuni
neraka Saqar, tentang sebab mereka berada di dalamnya. Penghuni neraka saqar menjawab,
bahwa yang membuat mereka menjadi penghuni neraka Saqar tersebut ada empat hal. Yaitu
1. Kami dahulu tidak termasuk orang yang mengerjakan shalat (Q.S. al-Mudatstsir ayat 43).
Shalat merupakan sebab utama dan pertama yang menyebabkan manusia masuk neraka.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Amal pertama yang akan diperiksa Allah swt di
akhirat nanti adalah shalat, jika shalatnya baik maka baiklah semua amalnya, namun jika
shalatnya jelek maka jeleklah semua amalnya. Sehingga sangat wajar jika dikatakan Nabi
saw, bahwa Shalat itu adalah tiang agama.
Penghuni neraka tentu bukan umat Muhammad saw yang tidak shalat saja, melainkan seluruh
manusia yang tidak shalat, mulai dari manusia pertama sampai manusia terakhir. Dengan
demikian, shalat pada prinsipnya sudah menjadi ibadah pokok setiap umat pada setiap masa
dan periode, namun tentu berbeda dalam bentuk dan tata caranya. Sebagai bukti bahwa shalat
sudah dijalankan oleh umat terdahulu, ketika nabi Muhammad saw turun dari langit pada
peristiwa isra miraj membawa perintah shalat dari Allah swt sebanyak 50 kali sehari
semalam, beberapa kali beliau dicegat oleh nabi Musa as. yang prinsipnya meminta beliau
untuk naik kembali menemui Tuhan supaya beban itu dikurangi. Alasan nabi Musa as. adalah
bahwa umat Muhammmad saw tidak akan mampu melaksanakannya, karena dahulu umatnya
bani Israel yang secara fisik sangat kuat, tidak mampu melaksanakan perintah shalat yang
sebanyak itu.
Dalam al-Quran juga diceritakan bahwa nabi Sulaiaman as. pernah lalai melaksanakan shalat
Ashar, kerena sibuk mengurus kudanya yang cantik. Untuk menebus kelalaiannya itu, dia
kemudian melepaskan kuda tersebut dan tidak pernah lagi memiliki kuda sebagai peliharaan (
Q.S. Shad [38]: 32).
2. Kami tidak termasuk orang yang memberi makan orang miskin (Q.S. al-Mudatstsir ayat
44).
Penyebab masuk neraka Saqar kedua adalah tidak memiliki kepedulian terhadap penderitaan
orang lain, seperti memberi makan orang miskin. Di sinilah letak keagungan ajaran Islam,
bahwa sekalipun seseorang dinilai shalih secara individual, seperti rajin shalat, puasa, dan
berbagai ibadah lainnya, namun tidak memiliki kepedulian sosial atau dalam istilah sekarang
disebut kesalihan sosial, belum menjadi jaminan seseorang memperoleh sorga Tuhan.
Oleh karena itu, kesalehan individual harus sama dengan kesalehan sosial. Itulah yang
dikatakan Allah swt, bahwa penyebab manusia mendapat murka Allah swt dan jauh dari kasih
sayang-Nya, adalah ketidakpedulian terhadap orang miskin Q.S al-Maun [107]: 1-3). Dan itu
juga sebabnya, kenapa salah satu manusia yang dicap celaka adalah yang lalai tentang
shalatnya (Q.S. al-Maun [107]: 4-6). Maksud lalai di situ adalah lalai terhadap penghayatan
akan makna shalat yang dilaksanakannya. Sebab, ibadah mahdhah apapun bentuknya yang
dilakukan manusia seperti shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya, selalu memiliki makna
vertikal yaitu hubungan dengan Allah swt, dan makna horizontal yaitu hubungan dengan
sesama manusia. Misalnya, shalat dimulai dengan takbir, mengagungkan Allah swt sebagai
bentuk hubungan vertikal, namun akhir shalat adalah salam; mendokan orang lain di sekitar
kita.
Puasa juga seperti itu, walaupun ia bertujuan mendekatkan diri kepada Allah swt, namun
dalam pelaksanaannya adalah menahan haus dan lapar yang kemudian berinplikasi kepada
munculnya rasa empati dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang miskin. Akhir
puasa di tandai dengan pembayaran zakat yang merupakan bentuk nyata kepedulian sosial.
Begitulah seterusnya, bahwa semua ibadah yang dikerjakan manusia akan selalau memiliki
dua dimensi; dimensi ilhiyah dan dimensi insniyah.
3. Dahulu kami termasuk orang yang mengatakan perkataan yang jelek dan tercemar bersama
orang yang membicarakannya.(Q.S. al-Mudatstsir ayat 45)
Penyebab ketiga yang menjadikan manusia penghuni neraka Saqar, adalah ikut dalam
pembicaraan yang tercemar. Kata al-Khaudh secara harfiyah berarti rusak, tercemar atau
buruk. Namun, dalam al-Quran terdapat tiga bentuk perkataan yang disebut al-khaudh
(tercemar). Pertama, mengatakan Allah swt punya anak (Q.S. az-Zukhruf [43]: 81-83).
Kedua, mengatakan bahwa tidak ada kitab suci yang diturunkan kepada para Nabi (Q.S. al-
Anam [6]: 9. Dan ketiga, mempermainkan ayat-ayat al-Quran (Q.S. an-Nisa[4]: 140.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kata tercemar atau kata kotor (al-khaudh) yang
menyebabkan manusia menjadi penghuni neraka saqar adalah menyepelekan ajaran agama,
meremehkan serta mempermainkan ayat-ayat Allah swt. Sekarang, banyak pemahaman
dalam Islam yang dianggap nyeleneh seperti yang dilontarkan saudara-saudara kita dari
kelompok-kelompok atau komunitas tertentu. Apakah hal itu termasuk al-khaudh yang akan
membawa pelakunya ke dalam neraka Saqar? Wallhu alam.
4. Kami dulu mendustakan hari pembalasan (Q.S. al-Mudatstsir ayat 46)
Penyebab keempat manusia menjadi penghuni saqar, adalah tidak meyakini hari akhirat dan
adanya pembalasan. Tidak meyakini bukan saja berarti tidak percaya akan keberadaanya,
seperti yang diyakini orang-orang kafir (non muslim). Akan tetapi, seorang yang percaya
akan keberadaannya, namun tidak mempersiapkan diri menghadapinya dengan melakukan
amal-amal shalih, juga termasuk orang yang mendustakan hari pembalasan.

Anda mungkin juga menyukai