Anda di halaman 1dari 10

Pioneering

Mungkin saat ini kalo kita mendengar kata pioneering, mungkin akan terlintas membuat menara
dengan 12 tongkat atau membuat dragbar dengan 2 tongkat. Tapi pionnering tidak harus
demikian.
Pioneering adalah salah satu ketrampilan yang mestinya harus dimiliki oleh teman Pramuka.
Pioneering merupakan ketrampilan menggunakan barang-barang yang ada di alam untuk
dijadikan suatu benda atau alat yang dapat membantu kita.
Awalya ketrampilan ini diperuntukkan bagi seorang prajurit terdepan. Prajurit terdepan ini biasa
dinamakan team perintis. Tugas nya adalah membuka jalan untuk pasukan yang ada
dibelakangnya. Team ini membuka jalan, membangun jembatan, menyiapkan perkemahan,
membuat camp sederhana, membuat tempat pendaratan helikopter dan sebagainya.
Untuk menjalankan tugasnya tersebut team ini harus dapat memanfaatkan barang-barang yang
disekitar secara maksimal dengan menggunakan alat yang sederhana. Saat membuka jalan di
hutan, yang ditemukan hanyalah kayu, bambu, rotan dan serat pohon. Barang-barang itulah yang
akan digunakan. Berbekal ketrampilan yang dimiliki serat pohon bisa dijadikan tali sedangkan
kayu, bambu dan rotan akan disusun, disambung dan dibentuk sedemikan rupa menjadi aneka
rupa. Seperti Jembatan, kamar mandi, papan pengumuman, meja, kursi, tempat menyimpan
perkakas, tungku dan lain-lain.
Sebagai seorang anggota Pramuka, kita harus menguasai ketrampilan ini, paling tidak untuk
bekal kita saat melakukan penjelajahan, karena tidak mungkin kita akan membawa semen, pasir
untuk membangun jembatan, atau membawa bor, gergaji, paku atau alat pertukangan lain untuk
membangun perkemahan.

Tali Temali
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini
sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali
dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok,
bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya :

1. Simpul ujung tali. Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.

2. Simpul mati. Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin.

3. Simpul anyam. Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan
kering.

4. Simpul anyam berganda. Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan basah.

5. Simpul erat. Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan.

6. Simpul kembar. Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin.
7. Simpul kursi. Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan.

8. Simpul penarik. Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar.

9. Simpul laso.

Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini :

Macam Ikatan dan Kegunaannya :


1. Ikatan pangkal. Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini
dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2. Ikatan tiang.Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa
misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.

3. Ikatan jangkar. Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.

4. Ikatan tambat. Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi
mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan
bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.

5. Ikatan tarik. Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah
untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.

6. Ikatan turki. Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher.

7. Ikatan palang.

8. Ikatan canggah

9. Ikatan silang

10.Ikatan khaki tiga

Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.


Dalam kesempatan kali ini kita akan mencoba mempraktekkan membuat masing-masing dari jenis ikatan tersebut.
Ikatan dalam tali temali sendiri mempunyai arti sebagai rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan
untuk menautkan (mengikat) dua atau lebih benda lain.

Ikatan Palang (Square Lashing)

gambar ikatan palang


Ikatan palang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai square lashing merupakan sebuah ikatan yang berfungsi untuk
menautkan dua tongkat atau kayu yang posisinya saling tegak lurus. Penggunaannya seperti untuk membuat
kerangka dragbar (tandu), dll. Untuk membuat ikatan palang, berikut adalah langkah-langkahnya:
Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat. Belitkan sisa utas tali yang pendek ke utas tali yang panjang.
Belitkan tali sedemikian rupa, pada kedua tongkat. Bagian atas, jejerkan lilitan tali kedua di sebelah dalam
lilitan kedua, demikian selanjutnya).
Setelah sekitar empat lilit (atau sesuai kebutuhan), ganti arah putaran tali dan lilitkan di antara dua tongkat.
Akhiri ikatan dengan simpul pangkal di tongkat yang berbeda dengan yang disimpul pangkal pada pertama
ikatan.
Ikatan Silang (Cross Lashing)

gambar ikatan silang


Ikatan silang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai cross lashing. Kegunaan dari ikatan ini adalah untuk menautkan
dua buah tongkat atau kayu yang psosisinya bersilangan, Umumnya sudut yang terbentuk dari dua buah tongkat
tersebut tidak tegak lurus atau 90 derajat. Jika tegak lurus gunakanlah ikatan palang. Untuk membuat ikatan silang
ikutilah langkah-langkah berikut:
Buatlah simpul tambat di persilangan kedua tongkat.
Belitkan tali antara sudut samping sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
Ganti belitkan tali antara sudut atas-bawah sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
Akhiri ikatan silang dengan membuat simpul pangkal di salah satu kayu atau tongkat.

Ikatan Canggah

gambar ikatan canggah


Ikatan Canggah digunakan untuk menyambung dua buah tongkat secara lurus. Penggunaan ikatan canggah seperti
untuk membuat tiang bendera dengan sambungan tongkat. Terdapat beberapa versi ikatan canggah, namun yang
lebih sering digunakan adalah sebagaimana langkah-langkah berikut:
Buatlah sosok di antara dua tongkat yang disambung.
Utas tali yang panjang dililitkan mengitari kedua tongkat. Lilit hingga bagian akhir persambungan.
Masukkan utas tali ke dalam sosok yang dibuat pada langkah pertama tadi (gbr. 2)
Tarik ujung tali sehingga sosok masuk ke dalam lilitan (gbr 2)
Utas tali yang bawah simpul dengan simpul pangkal
Ikatan Kaki Tiga (Tripod Lashing)
gambar ikatan kaki tiga
Ikatan kaki tiga digunakan untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk
membentuk kaki tiga. Untuk membuat ikatan kaki tiga ikuti langkah-langkah berikut:
Susun tongkat secara sejajar.
Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat terluar.
Belitkan tali membentuk anyaman pada ketiga tongkat (gbr. 3 4)
Belitkan tali secara menyilang mengikat anyaman antara tongkat pertama dan kedua (gbr. 5-6)
Lakukan hal serupa antara tongkat kedua dan ketiga (gbr. 7-8)
Buatlah simpul anyam di tongkat terluar (yang berbeda tongkat dengan simpul anyam pertama) (gbr. 9-12)

Semaphore

Seorang yang sedang memeragakan gerakan semaphore

Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan
bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat
dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah
bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini
menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm.
Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang
berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim
digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat
tangkai bendera. Pada awal abad ke 19, semaphore digunakan dalam komunikasi kelautan.
Semaphore dalam Pramuka

Sejarah

Semaphore merupakan salah satu bentuk isyarat menggunakan bendera yang lazim digunakan
ketika perang sipil di Amerika Serikat. Ketika itu bendera yang digunakan berwarna putih dan
oranye serta hanya terdiri dari satu bendera saja. Orang yang ditugaskan melakukan isyarat
bendera ini biasanya berdiri di sebuah tempat yang tinggi atau di lantai yang tingginya sekitar 2-
3 meter dari permukaan tanah semaphore

Semaphore Modern

Semaphore kini menggunakan dua bendera yang berbentuk persegi, yang akan digunakan oleh
pengirim sinyal untuk melakukan posisi-posisi yang bisa diterjemahkan menjadi huruf dan
angka. Sebenarnya warna bendera tergantung asal pesan itu dikirimkan, jika dikirimkan dari laut,
maka benderanya berwarna merah dan oranye, jika dikirimkan dari darat maka bendera akan
berwarna biru dan putih. Di Indonesia bendera yang biasa digunakan dalam kegiatan
kepramukaan berwarna merah dan oranye. Namun sebenarnya warna bendera itu sendiri tidaklah
terlalu penting, itu hanya merupakan pertanda agar pesan lebih mudah ditangkap.

Penggunaan Semaphore dalam Pramuka

Di Indonesia, semaphore biasa diterapkan sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki dalam
kegiatan pramuka. Biasanya kegiatan semaphore ini diajarkan sejak dalam level pramuka siaga
dan merupakan keterampilan yang dipraktekan pada acara perkemahan. Namun seiring dengan
semakin redupnya kegiatan pramuka di Indonesia, maka keterampilan semaphore ini pun
semakin jarang dikenal orang.

Karakter

Berikut ini adalah simbol-simbol dalam semaphore yang diartikan menjadi huruf dan angka.
Untuk membuat sandi angka, sebelum memulai sandi maka harus diawali dengan sandi Nomor
dan jika ingin kembali membuat sandi huruf maka harus membuat sinyal J Beberapa sandi
lainnya yang biasa digunakan dalam semaphore adalah;

1. U-R : berita siap dimulai

2. K : siap menerima berita

3. E (8 kali) : error / ada kesalahan

4. I-N-I : ulangi

5. A-R : berita selesai

6. R : dapat menerima dengan baik

7. A-S : tunggu

8. M-K : geser kanan

9. M-L : geser kiri.

Semaphore sebagai Sinyal Rel Kereta Api

Contoh penggunaan lainnya adalah pada sinyal kereta api. Semaphore ini merupakan bentuk
sinyal kereta api pertama. Sinyal Semaphore diperagakan oleh sebuah tiang yang memiliki
lengan yang bisa memutar dan akan menunjukan sinyal kepada masinis. Sinyal ini dipatenkan
oleh Joseph James Stevens dan hingga saat ini telah menjadi sinyal mekanis yang paling sering
digunakan di berbagai negara.

Sejarah

Semaphore sebagai sinyal kereta api pertama kali diterapkan oleh Charles Hutton Gregory pada
jalur rel yang menghubungkan London dan Croydon (sekarang bernama jalur kereta London
Brighton dan South Coast) di New Cross, London tenggara, pada tahun 1842. Akhirnya sinyal ini
digunakan di sepanjang rel kereta di area tenggara[5]. Ide ini dikemukakan oleh John Urpeth
Rastick kepada Gregory. Akhirnya sinyal semaphore ini digunakan di seluruh rel kereta api di
Inggris pada tahun 1870. Lalu diadaptasi oleh Amerika Serikat pada tahun 1908.

Komponen

Lengan semaphore terdiri dari dua bagian yaitu; bagian pertama yang terdiri dari kayu atau besi
dimana mempunyai poros di berbagai titik dan sebuah bingkai yang menyangga lensa berwarna
berbentuk lingkaran, yang akan menyala sebagai bagian penggunaan sinyal. Kedua bagian
tersebut akan dikombinasikan ke dalam satu rangkaian.
Penggunaan lensa ini akan dikombinasikan dengan lampu pijar atau lampu minyak agar bisa
menyala. Namun pada masa sekarang lampu yang digunakan sudah menggunakan lampu listrik.
Bahan-bahan yang biasanya digunakan dalam membuat pos sinyal untuk sinyal semaphore
adalah kayu, pipa baja, kisi baja dan beton. Rel kereta api di Tenggara Inggris biasanya juga
terbuat dari rel yang sudah tua atau tidak terpakai lagi.

Sinyal Dua Posisi dan Tiga Posisi

Sinyal semaphore pertama memiliki lengan yang bisa menunjuk ke tiga posisi. Jika lengan
membentuk horizontal berarti bahaya, jika condong sejauh 45 derajat berarti perhatian dan
jika membentuk vertikal maka berarti bersih. Yang berarti jalur rel bersih dari kereta lain dan
aman untuk dilewati. Namun akhirnya tiga posisi ini digantikan hanya dengan dua posisi, yaitu
jika lengan condong 45 derajat maka berarti perhatian dan jika dalam posisi vertikal berarti
bersih. Dan penggantian ini pun diterapkan di seluruh Inggris.

Warna dan Bentuk Lengan

Merah digunakan sebagai warna terbaik untuk lengan semaphore karena mencolok dan kontras
dengan latar belakang sekitarnya. Biasanya agar semakin mudah terlihat, akan ditambahkan
tanda-tanda dengan warna lain yang kontras seperti garis atau titik. Bagian belakang lengan
biasanya berwarna putih dengan tanda hitam. Jika ternyata latar belakang yang ada juga dapat
mengaburkan warna lengan, maka biasanya akan ditambahkan papan (biasanya berwarna putih)
untuk makin membuat lengan kontras dan mencolok.
Pada tahun 1872, lengan pada semua sinyal masih berwarna merah. Baru pada tahun 1920,
perusahaan kereta api Inggris mewarnai sinyal jarak menjadi warna kuning sementara sinyal
berhenti tetap berwarna merah. Yang terus digunakan hingga saat ini adalah merah sebagai tanda
berhenti, kuning sebagai sinyal jarak dan sinyal hijau jika lengan dalam keadaan mati atau off.
Tapi walau begitu penggunaan warna lainnya masih terjadi di negara-negara lain.

Cara Kerja

Sinyal semaphore dioperasikan oleh motor listrik atau hidrolik. Hal tersebut membuat sinyal
tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh, atau sinyal tersebut dapat bergerak secara otomatis.
Sinyal semaphore juga dibuat dengan antisipasi sedemikian rupa hingga jika tenaga listrik yang
mendukung sinyal tersebut mati atau rusak, maka lengan sinyal akan bergerak mengikuti
gravitasi ke posisi horizontal.
Penggunaan Semaphore Lainnya

Selain untuk kegiatan pramuka, sinyal rel kereta api, semaphore juga digunakan untuk
berkomunikasi di pegunungan, dimana komunikasi oral atau elektronik susah untuk dilakukan
dan tidak memungkinkan. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh Royal Canadian Mounted Police
yang biasa menggunakan tangan sebagai pengganti bendera. Penggunaan semaphore ini juga
diterapkan dalam patroli pantai, seperti Ocean City Maryland Beach Patrol, sebagai alat
komunikasi antar penjaga pantai.

Trivia

Huruf yang dapat dibentuk oleh bendera semaphore juga memiliki segi artistik dalam motif yang
digunakan. Salah satu contohnya adalah dalam bendera yang digunakan oleh The Campaign for
Nuclear Disarmament, yang menggunakan simbol damai atau peace, pada tahun 1958. Simbol
tersebut ternyata merupakan kombinasi huruf N dan D, yang berarti Nuclear Disarmament yang
dikelilingi oleh lingkaran.
Contoh lainnya adalah album cover dari grup band The Beatles pada tahun 1965 yang albumnya
berjudul HELP. Pada album cover tersebut tampak empat personel The Beatles sedang mengeja
kata HELP dengan sandi semaphore lewat tangan mereka. Namun sayang sekali album cover
ini dianggap tidak menarik dari segi estetik, sehingga untuk penjualan, album cover tersebut
diperbaiki sehingga lebih estetik dan menarik, walaupun posisi tangan keempat anggota The
Beatles menjadi tidak memiliki arti.

Anda mungkin juga menyukai