DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM
Layanan deteksi dini kanker yang telah dikembangkan, meliputi deteksi
dini kanker payudara dengan metode Clinical Breast Examination (CBE) dan kanker leher rahim dengan metoda Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), sedangkan kanker anak dilakukan dengan pengenalan dini gejala dan tanda kanker pada anak, yaitu retinoblastoma, leukemia, nasopharing, osteosarkoma, limfoma dan Neuroblastoma. Upaya deteksi dini kanker bertujuan selain menemukan lesi prakanker leher rahim juga menemukan kanker pada stadium awal. Kegiatan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara telah dicanangkan oleh Ibu Negara menjadi program nasional pada tanggal 21 April 2008.Target program ini adalah 80% perempuan berusia 30-50 tahun telah dilakukan deteksi dini dalam jangka 5 tahun. Sampai tahun 2013, program telah berjalan di 32 provinsi pada 184 kabupaten/kota di 462 Puskesmas. Tim Trainer yang sudah dibentuk sebanyak 202orang (onkolog obsgin, onkolog bedah, obsgin, dokter bedah, dokter umum, bidan) dan 1.352 provider di Puskesmas (dokter umum dan bidan). Cakupan hasil kegiatan sampai 2012, telah diskrining 575.503 orang dan IVA positif 25.805 orang (4,5%), suspect kanker leher rahim666 (1,2 per 1000), tumor payudara 1.289 (2.2 per 1000).Dapat dilihat pada grafik berikut: Kendala yang dihadapi sampai saat ini masih terbatasnya tenaga terlatih serta fasilitas penunjang deteksi dini seperti bahan habis pakai gas krio. Upaya kedepan dalam rangka percepatan pencapaian cakupan program deteksi dini kanker leher rahim, akan dilakukan integrasi program dengan program Keluarga Berencana (KB) dan program Infeksi Menular Seksual (IMS).